Inilah 10 Bahaya Amonia yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya amonia

Bahaya amonia adalah kondisi yang dapat terjadi akibat menghirup gas amonia dalam jumlah banyak. Gas amonia sendiri merupakan senyawa kimia yang tidak berwarna dan memiliki bau yang menyengat. Senyawa ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri pupuk, tekstil, dan makanan.

Paparan gas amonia dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, iritasi mata, kulit, dan selaput lendir. Pada kasus yang parah, paparan gas amonia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kebutaan, bahkan kematian. Risiko bahaya amonia juga dapat meningkat pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan atau alergi.

Untuk mencegah bahaya amonia, penting untuk menerapkan langkah-langkah keselamatan yang tepat di tempat kerja dan di rumah. Langkah-langkah tersebut meliputi penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, ventilasi yang baik, dan penyimpanan bahan kimia yang benar. Selain itu, masyarakat juga perlu mengetahui gejala-gejala bahaya amonia dan segera mencari pertolongan medis jika terjadi paparan gas amonia.

Bahaya Amonia

Amonia merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat korosif dan beracun. Paparan amonia dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, terutama pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.

  • Gangguan pernapasan
  • Iritasi mata
  • Iritasi kulit
  • Kerusakan paru-paru
  • Kebutaan
  • Edema paru
  • Bronkitis
  • Pneumonia
  • Kematian

Paparan amonia dapat terjadi di lingkungan kerja, seperti pabrik pupuk dan tekstil, atau di rumah tangga, misalnya akibat kebocoran kulkas. Gejala paparan amonia dapat bervariasi tergantung pada konsentrasi amonia dan durasi paparan. Pada konsentrasi rendah, amonia dapat menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan. Pada konsentrasi tinggi, amonia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan kematian.

Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan merupakan salah satu bahaya utama yang dapat ditimbulkan oleh paparan amonia. Amonia dapat mengiritasi dan merusak saluran pernapasan, menyebabkan berbagai masalah pernapasan.

  • Iritasi Saluran Napas

    Paparan amonia dapat mengiritasi saluran napas, menyebabkan batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Iritasi ini dapat memburuk pada orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma atau bronkitis.

  • Edema Paru

    Pada paparan amonia yang parah, cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan edema paru. Kondisi ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

  • Bronkitis

    Paparan amonia berulang dapat menyebabkan bronkitis, yaitu peradangan pada saluran udara di paru-paru. Bronkitis dapat menyebabkan batuk kronis, produksi lendir berlebih, dan sesak napas.

  • Pneumonia

    Paparan amonia juga dapat meningkatkan risiko pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru. Pneumonia dapat menyebabkan demam, batuk, sesak napas, dan nyeri dada.

Gangguan pernapasan akibat paparan amonia dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dalam kasus yang parah, gangguan pernapasan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan amonia dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan pernapasan.

Iritasi Mata

Iritasi mata merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh paparan amonia. Amonia dapat mengiritasi dan merusak selaput lendir mata, menyebabkan berbagai masalah mata.

Gejala iritasi mata akibat paparan amonia dapat meliputi:

  • Mata merah
  • Mata berair
  • Rasa perih dan gatal pada mata
  • Penglihatan kabur

Dalam kasus yang parah, paparan amonia dapat menyebabkan kerusakan mata yang permanen, bahkan kebutaan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat, seperti kacamata pengaman, saat bekerja dengan amonia.

Iritasi Kulit

Iritasi kulit merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh paparan amonia. Amonia dapat mengiritasi dan merusak kulit, menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti:

  • Dermatitis Kontak

    Paparan amonia dapat menyebabkan dermatitis kontak, yaitu peradangan pada kulit akibat kontak langsung dengan zat iritan. Gejala dermatitis kontak akibat amonia dapat meliputi kemerahan, gatal, dan nyeri pada kulit.

  • Luka Bakar Kimia

    Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan luka bakar kimia pada kulit. Luka bakar kimia akibat amonia dapat menyebabkan kulit melepuh, mengelupas, dan nyeri yang hebat.

Iritasi kulit akibat paparan amonia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Dalam kasus yang parah, iritasi kulit dapat menyebabkan infeksi dan jaringan parut permanen. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat, seperti sarung tangan dan pakaian pelindung, saat bekerja dengan amonia.

Kerusakan Paru-Paru Akibat Bahaya Amonia

Bahaya amonia tidak hanya mengancam kesehatan mata dan kulit, tetapi juga paru-paru. Paparan amonia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan kematian. Kerusakan paru-paru terjadi ketika amonia masuk ke dalam saluran pernapasan dan bereaksi dengan jaringan paru-paru.

Gejala kerusakan paru-paru akibat amonia dapat meliputi:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru)
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)

Dalam kasus yang parah, kerusakan paru-paru akibat amonia dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat saat bekerja dengan amonia.

Kebutaan

Bahaya amonia tidak hanya mengancam kesehatan pernapasan dan kulit, tetapi juga mata. Paparan amonia dapat menyebabkan kebutaan, yaitu hilangnya penglihatan sebagian atau seluruhnya.

  • Iritasi Kornea

    Amonia dapat mengiritasi kornea, lapisan bening di bagian depan mata. Iritasi ini dapat menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan penglihatan kabur. Jika tidak ditangani dengan tepat, iritasi kornea dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kornea dan kebutaan.

  • Katarak

    Paparan amonia dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko katarak, yaitu kekeruhan pada lensa mata. Katarak dapat menyebabkan penglihatan kabur, silau, dan penurunan penglihatan secara bertahap. Jika tidak ditangani, katarak dapat menyebabkan kebutaan.

  • Glaukoma

    Paparan amonia juga dapat meningkatkan risiko glaukoma, yaitu kerusakan pada saraf optik yang dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga seringkali tidak terdiagnosis hingga kerusakan penglihatan yang signifikan terjadi.

  • Kebutaan Kimia

    Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kebutaan kimia, yaitu kerusakan permanen pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan total. Kebutaan kimia terjadi ketika amonia merusak jaringan mata, termasuk kornea, lensa, dan retina.

Kebutaan akibat bahaya amonia dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Kehilangan penglihatan dapat mempersulit aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, mengemudi, dan membaca. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat saat bekerja dengan amonia.

Edema Paru

Edema paru merupakan salah satu bahaya serius yang dapat ditimbulkan oleh paparan amonia. Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

  • Penyebab

    Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat mengiritasi dan merusak saluran pernapasan, menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru.

  • Gejala

    Gejala edema paru akibat bahaya amonia meliputi sesak napas, batuk, nyeri dada, dan napas berbunyi.

  • Risiko

    Orang yang terpapar amonia dalam jangka waktu lama atau konsentrasi tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami edema paru.

  • Penanganan

    Penanganan edema paru akibat bahaya amonia memerlukan penanganan medis segera, termasuk pemberian oksigen, obat-obatan, dan tindakan pendukung lainnya.

Edema paru akibat bahaya amonia dapat dicegah dengan menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat saat bekerja dengan amonia. Jika terjadi gejala edema paru, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada saluran udara di paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah paparan amonia. Amonia merupakan gas beracun yang dapat mengiritasi dan merusak saluran pernapasan, termasuk bronkus.

Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan bronkitis akut, yaitu peradangan bronkus yang berlangsung kurang dari 3 minggu. Gejala bronkitis akut akibat paparan amonia meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, dan produksi lendir yang berlebihan.

Sementara itu, paparan amonia dalam jangka panjang dapat menyebabkan bronkitis kronis, yaitu peradangan bronkus yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Bronkitis kronis akibat paparan amonia dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran udara, sehingga menurunkan fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru.

Bronkitis akibat bahaya amonia dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan, terutama bagi pekerja yang terpapar amonia di tempat kerja. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko paparan amonia dan melindungi kesehatan paru-paru.

Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah paparan amonia. Amonia merupakan gas beracun yang dapat mengiritasi dan merusak saluran pernapasan, termasuk paru-paru.

Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko pneumonia. Amonia dapat merusak lapisan pelindung paru-paru, sehingga memudahkan bakteri dan virus masuk dan menginfeksi paru-paru. Selain itu, amonia juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Pneumonia akibat paparan amonia dapat menyebabkan gejala yang parah, seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada. Dalam kasus yang berat, pneumonia dapat mengancam jiwa, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya.

Untuk mencegah pneumonia akibat bahaya amonia, penting untuk menghindari paparan amonia dan menggunakan alat pelindung diri yang tepat saat bekerja dengan amonia. Jika terjadi gejala pneumonia, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Penyebab Bahaya Amonia

Amonia merupakan senyawa kimia yang berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, bahkan kematian, jika terpapar dalam konsentrasi tinggi. Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap bahaya amonia, di antaranya:

1. Sifat Korosif dan Beracun
Amonia memiliki sifat korosif dan beracun yang dapat merusak jaringan hidup. Ketika terhirup atau bersentuhan dengan kulit, amonia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar, dan kerusakan pada saluran pernapasan, mata, dan kulit.

2. Konsentrasi Tinggi
Bahaya amonia sangat bergantung pada konsentrasinya di udara. Paparan amonia dalam konsentrasi tinggi, seperti yang ditemukan di tempat kerja tertentu atau akibat kebocoran, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan mengancam jiwa.

3. Durasi Paparan
Durasi paparan amonia juga memengaruhi tingkat bahayanya. Paparan jangka pendek pada konsentrasi rendah mungkin hanya menyebabkan iritasi ringan, sementara paparan jangka panjang pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan kesehatan yang permanen.

4. Faktor Individu
Faktor individu seperti kondisi kesehatan dan usia dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap bahaya amonia. Orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma atau bronkitis, lebih rentan mengalami masalah kesehatan akibat paparan amonia.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Amonia

Mengingat bahaya amonia yang dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang tepat. Berikut beberapa metode yang direkomendasikan:

1. Pengendalian di Tempat Kerja
Di tempat kerja yang menggunakan atau menghasilkan amonia, pengendalian risiko sangat penting. Hal ini meliputi penerapan ventilasi yang baik, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan, serta pelatihan yang memadai bagi pekerja.

2. Penyimpanan dan Penanganan yang Benar
Amonia harus disimpan dan ditangani dengan benar untuk mencegah kebocoran atau tumpahan. Wadah penyimpanan harus tertutup rapat dan diberi label dengan jelas, serta ditempatkan di area yang berventilasi baik dan jauh dari sumber panas atau api.

3. Penanggulangan Kebocoran
Dalam hal terjadi kebocoran amonia, penting untuk mengambil tindakan segera. Area yang terkena harus dievakuasi dan diisolasi, ventilasi ditingkatkan, dan petugas pemadam kebakaran dihubungi. APD yang tepat harus digunakan saat menangani kebocoran.

4. Pertolongan Pertama
Jika seseorang terpapar amonia, pertolongan pertama harus diberikan segera. Pindahkan korban ke udara segar, bilas mata dan kulit yang terkena dengan air mengalir selama minimal 15 menit, dan cari bantuan medis jika diperlukan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

NIK Jadi Kunci Layanan BPJS Kesehatan, Akses Tembus 700 Ribu Kali per Hari, Layanan Semakin Mudah Diakses

publish oleh jurnal
NIK Jadi Kunci Layanan BPJS Kesehatan, Akses Tembus 700 Ribu Kali per Hari,  Layanan Semakin Mudah Diakses

Bayangkan, hampir 700 ribu kali setiap harinya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) kita digunakan untuk mengakses layanan BPJS Kesehatan. Data terbaru dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan menjadi institusi yang paling sering menggunakan NIK, dengan total akses mendekati 2 miliar kali.Direktur Jenderal Dukcapil, Teguh Setyabudi, dalam penandatanganan perjanjian kerja sama terbaru antara BPJS Kesehatan dan Dukcapil di Jakarta, menjelaskan bahwa dari 17 miliar total akses data kependudukan, sekitar 14% berasal dari BPJS Kesehatan. Akses ini dilakukan melalui berbagai teknologi canggih, mulai dari web service dan card reader hingga pengenalan wajah (face recognition) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Kejagung Diminta Lapor Dewan Pers Dulu Sebelum Tersangkakan Direktur JAK TV Soal Berita Negatif Picu Kontroversi Publik

publish oleh jurnal
Kejagung Diminta Lapor Dewan Pers Dulu Sebelum Tersangkakan Direktur JAK TV Soal Berita Negatif Picu Kontroversi Publik

Jakarta, - Kejaksaan Agung (Kejagung) menuai kritik atas langkahnya menersangkakan Direktur Pemberitaan JAK TV, Tian Bahtiar, terkait dugaan pembuatan berita negatif. Ketua BPPA Dewan Pers, Bambang Santoso, menyarankan agar Kejagung seharusnya melaporkan dugaan pelanggaran tersebut kepada Dewan Pers terlebih dahulu sebelum mengambil langkah hukum.“Idealnya, berita yang dianggap bermasalah itu diadukan dulu ke Dewan Pers. Kita akan tinjau dari sisi etika jurnalistik,” ujar Bambang, Selasa (22/4/2025). Kejagung menuding Tian membuat berita negatif untuk menjatuhkan nama baik institusi dan menerima uang sebesar Rp 487 juta. Menurut Bambang, mekanisme pelaporan ke Dewan Pers akan memungkinkan penanganan kasus ini dalam ranah etika jurnalistik.

Siap,siap, Bakal Ada Pengumuman Penting dari Telkom (TLKM) yang Mengubah Segalanya

publish oleh jurnal
Siap,siap, Bakal Ada Pengumuman Penting dari Telkom (TLKM) yang Mengubah Segalanya

Kabar penting bagi para investor Telkom! Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom (TLKM) akan segera digelar pada 27 Mei 2025 di Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta. Salah satu agenda yang ditunggu-tunggu adalah rencana buyback saham senilai Rp 3 triliun.RUPST yang akan dimulai pukul 14.00 WIB ini akan dihadiri oleh para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 2 Mei 2025 pukul 16.15 WIB. Keputusan ini sesuai dengan Pasal 25 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 23 ayat (2) POJK 15/2020.

5 Cara Simpan Pisang agar Tak Cepat Lembek dan Menghitam, Tips Anti Mubazir

publish oleh jurnal
5 Cara Simpan Pisang agar Tak Cepat Lembek dan Menghitam, Tips Anti Mubazir

Pisang, buah favorit banyak orang Indonesia, memang mudah sekali berubah warna dan tekstur. Dari kuning cerah berubah jadi cokelat kehitaman, dan dari tekstur kencang jadi lembek. Tapi jangan khawatir, dengan sedikit trik, pisang kesayanganmu bisa tetap segar dan menggoda lebih lama! Kuncinya ada pada cara menyimpannya yang tepat.Tahukah kamu, cara terbaik menyimpan pisang tergantung pada tingkat kematangannya? Mulai dari menyimpan di suhu ruang hingga membekukannya, semua bisa dilakukan. Pisang yang disimpan dengan benar bahkan bisa bertahan segar hingga beberapa minggu, lho!

Pengakuan Eks Karyawan Diana, Terjebak Perjanjian Lisan, Ijazah Ditahan dan Tak Dikembalikan, Kisah Pilu yang Terungkap

publish oleh jurnal
Pengakuan Eks Karyawan Diana, Terjebak Perjanjian Lisan, Ijazah Ditahan dan Tak Dikembalikan, Kisah Pilu yang Terungkap

Seorang mantan karyawan UD Sentosa Seal, DSP (24), mengungkapkan kisahnya tentang bagaimana ijazahnya ditahan oleh perusahaan tersebut dan tak kunjung dikembalikan hingga kini. Kisah ini bermula dari perjanjian lisan yang menjebak DSP saat proses wawancara kerja.DSP menjelaskan bahwa persyaratan penahanan ijazah tidak pernah tercantum dalam informasi lowongan pekerjaan. Peraturan tersebut baru diungkapkan secara lisan oleh pihak HRD saat interview. "Dijelaskan bahwa ijazah akan ditahan sebagai jaminan, mungkin karena takut ada masalah keuangan atau pencurian," ungkap DSP saat ditemui di Mapolda Jatim.

Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, Ancam Posisi Terbesar di ASEAN, Akankah Proyek Berhasil?

publish oleh jurnal
Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, Ancam Posisi Terbesar di ASEAN, Akankah Proyek Berhasil?

Rencana besar BYD untuk membangun pabrik otomotif terbesar se-Asia Tenggara di Subang, Jawa Barat, tercoreng oleh aksi premanisme dan gangguan dari organisasi masyarakat (ormas). Pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pusat produksi mobil listrik BYD di kawasan ini, dilaporkan mengalami hambatan dalam proses pembangunannya.Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya menyatakan bahwa pabrik BYD di Indonesia ini akan menjadi yang terbesar di ASEAN. Dengan luas lahan yang telah diperluas dari 108 hektar menjadi 126 hektar, BYD berambisi untuk mempercepat proses pembangunan. General Manager BYD Asia-Pacific, Liu Xueliang, optimis pabrik ini dapat beroperasi pada awal 2026, jauh lebih cepat dibandingkan pembangunan pabrik serupa di China dan Thailand yang membutuhkan waktu 10-16 bulan, asalkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Chipset Dimensity 9400 Plus vs Snapdragon 6 Gen 4, Mana yang Lebih Baik untuk Anda?

publish oleh jurnal
Chipset Dimensity 9400 Plus vs Snapdragon 6 Gen 4, Mana yang Lebih Baik untuk Anda?

Persaingan chipset di dunia smartphone makin memanas di tahun 2025. Dimensity 9400 Plus dan Snapdragon 6 Gen 4 hadir menawarkan performa dan fitur unggulan untuk kelas yang berbeda. Mana yang terbaik? Mari kita bedah perbandingan keduanya.Dimensity 9400 Plus benar-benar menunjukkan taringnya di benchmark AnTuTu dan GeekBench 6. Skor fantastis yang diraihnya mengungguli Snapdragon 6 Gen 4 dengan signifikan. Ini menunjukkan kemampuan Dimensity 9400 Plus untuk menangani tugas berat seperti multitasking, editing video, dan gaming tingkat tinggi. Namun, perlu diingat bahwa Snapdragon 6 Gen 4 dirancang untuk segmen menengah, sementara Dimensity 9400 Plus membidik pasar flagship. Perbedaan target pasar ini tentu berpengaruh pada performa dan harga.

7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM yang Aman dan Efektif

publish oleh jurnal
7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM yang Aman dan Efektif

Ingin kulit wajah tampak lebih cerah dan berseri? Memilih skincare pemutih yang tepat dan aman tentu jadi prioritas utama. Kabar baiknya, banyak produk berkualitas yang sudah terdaftar di BPOM, menjamin keamanan dan kandungannya. Yuk, simak 7 rekomendasi skincare pemutih wajah bersertifikat BPOM berikut ini!1. Avoskin Your Skin Bae Alpha Arbutin 3% + Grapeseed 30 ml

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Gimana Peluang Sektor Kesehatan di RI Saat Ini dan Ke Depannya?

publish oleh jurnal
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Gimana Peluang Sektor Kesehatan di RI Saat Ini dan Ke Depannya?

Bayangkan, setiap tahunnya, ratusan triliun rupiah mengalir ke sektor kesehatan di Indonesia—tepatnya antara Rp 560 hingga Rp 580 triliun. Angka fantastis ini menunjukkan betapa besarnya potensi sektor ini, bukan hanya untuk menyehatkan masyarakat, tetapi juga untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi negara kita.Target pertumbuhan ekonomi 8% dan visi Indonesia Emas 2045, yang membayangkan Indonesia berdaulat, maju, adil, dan makmur, menempatkan sektor kesehatan sebagai pemain kunci. Kualitas sumber daya manusia yang prima, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan infrastruktur yang canggih, semuanya bergantung pada kesehatan masyarakat.

Redmi Watch Move Meluncur dengan Layar AMOLED di Bawah Rp 400.000, Cek Spesifikasinya Sekarang!

publish oleh jurnal
Redmi Watch Move Meluncur dengan Layar AMOLED di Bawah Rp 400.000, Cek Spesifikasinya Sekarang!

Redmi kembali menggebrak pasar smartwatch dengan merilis Redmi Watch Move di India. Dengan harga yang sangat bersahabat, sekitar Rp 395.000, smartwatch ini menawarkan fitur-fitur premium yang jarang ditemui di kelasnya. Bayangkan, layar AMOLED 1,85 inci yang jernih dengan resolusi 390x450 piksel dan rasio layar ke bodi 74 persen! Belum lagi fitur Always-On Display (AOD) yang memungkinkan Anda melihat informasi penting tanpa perlu menyentuh layar.Kecerahan layarnya pun patut diacungi jempol, mencapai 600 nits, memastikan tampilan tetap jelas bahkan di bawah sinar matahari terik. Tak hanya itu, Redmi Watch Move juga memperhatikan kenyamanan pengguna dengan strap TPU antibakteri dan ramah kulit sensitif, lengkap dengan sistem quick release untuk penggantian strap yang mudah.

Artikel Terbaru