Ketahui Pesawat Garuda Indonesia Pembawa Jemaah Haji Kembali ke Kualanamu Usai 40 Menit Mengudara, Ada Apa Gerangan?

Rabu, 21 Mei 2025 oleh jurnal

Ketahui Pesawat Garuda Indonesia Pembawa Jemaah Haji Kembali ke Kualanamu Usai 40 Menit Mengudara, Ada Apa Gerangan?

Pesawat Garuda Indonesia Putar Balik ke Kualanamu Setelah 40 Menit Mengudara, Apa Penyebabnya?

Penerbangan GA 3114 milik Garuda Indonesia, yang membawa rombongan jemaah haji kloter KNO 14, mengalami kejadian tak terduga pada Minggu, 18 Mei 2025. Pesawat yang dijadwalkan menuju Jeddah ini, terpaksa kembali (Return to Base/RTB) ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, hanya 40 menit setelah lepas landas.

Menurut Muhammar Mukhtar, Kepala Bidang Angkutan Udara dan Kelayakan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, keputusan RTB diambil oleh pilot. "Pilot memutuskan untuk kembali karena ada indikasi masalah pada *flap door* ruang avionik. Lampu indikator menyala," jelasnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).

Pesawat dengan nomor penerbangan GA 3114 ini lepas landas dari Deli Serdang pada pukul 08.15 WIB dengan membawa 358 jemaah haji. Sekitar pukul 08.55 WIB, pesawat berhasil mendarat kembali di Kualanamu. Tim teknisi Garuda Indonesia segera melakukan pemeriksaan menyeluruh.

"Setelah diperiksa, memang ada sedikit kelonggaran pada *flap door* tersebut. Sekarang sudah ditutup kembali," ungkap Muhammar.

Ia menambahkan bahwa pintu ruang avionik terletak di bagian bawah pesawat. "Mungkin karena faktor angin atau hal lain. Pesawat itu kan sangat sensitif," lanjutnya.

General Manager PT Garuda Indonesia Wilayah Medan, I Wayan Gilang Aditya Subawa, menegaskan bahwa keputusan RTB adalah langkah preventif. Pilot *in command* mendeteksi adanya komponen yang memerlukan pemeriksaan teknis lebih lanjut.

"Setibanya di Bandara Kualanamu, pengecekan dan perbaikan dilakukan oleh tim terkait," kata Gilang.

Sebelum kembali diberangkatkan, pesawat menjalani pengisian bahan bakar dan inspeksi menyeluruh. Selama proses ini, seluruh jemaah haji asal Sumatera Utara tetap berada di dalam kabin pesawat. "Kami memberikan layanan tambahan untuk memastikan kenyamanan jemaah selama menunggu," imbuh Gilang.

Akhirnya, pesawat tersebut kembali mengudara pada pukul 10.46 WIB dari Bandara Kualanamu Deli Serdang. Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah pada Minggu, 18 Mei 2025, pukul 15.08 waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah haji kemudian diarahkan menuju paviliun D2 untuk menunggu bus yang akan membawa mereka ke Makkah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Senin pagi (19/5/2025), sudah 36 kloter gelombang II tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. Sebanyak 18 kloter mendarat pada hari Minggu.

Secara keseluruhan, hingga Senin (19/5/2025), pukul 08.00 WAS, sudah 117.600 jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi. Jumlah ini setara dengan 57,86 persen dari total jemaah haji reguler Indonesia. Mereka terbagi dalam 302 kloter, termasuk 25.544 jemaah haji lansia.

Jumlah ini merupakan bagian dari lebih dari 504.600 jemaah haji dari seluruh dunia yang telah tiba di Arab Saudi hingga Minggu, 18 Mei 2025. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melaporkan bahwa angka ini baru 36 persen dari total visa haji yang dikeluarkan tahun ini.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Senin (19/5/2025), sebagian besar jemaah haji tiba melalui jalur udara, yaitu 493.100 jemaah. Sementara itu, 10.100 jemaah tiba melalui jalur darat dan 1.400 jemaah melalui jalur laut.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (MoU) dengan Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Airlines pada 27 Februari 2025, terkait pengangkutan udara jemaah haji reguler dan petugas penyelenggara ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.

Menurut situs web Kemenag, Sabtu, 1 Maret 2025, Kemenag terus memantau persiapan keberangkatan jemaah haji, termasuk pengkloteran, pemvisaan, dan penetapan jadwal keberangkatan.

Garuda Indonesia tahun ini akan mengangkut sekitar 90.933 jemaah haji Indonesia dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari tujuh embarkasi, yaitu:

  • Embarkasi Aceh (BTJ): 4.412 jemaah
  • Embarkasi Medan (KNO): 8.398 jemaah
  • Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): 18.223 jemaah
  • Embarkasi Solo (SOC): 33.806 jemaah
  • Embarkasi Balikpapan (BPN): 5.756 jemaah
  • Embarkasi Makassar (UPG): 15.804 jemaah
  • Embarkasi Lombok (LOP): 4.534 jemaah

Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Agar perjalanan ibadah Anda lancar dan nyaman, ikuti beberapa tips praktis berikut ini:

1. Periksa Kembali Dokumen Penting - Pastikan paspor, visa haji, dan dokumen perjalanan lainnya lengkap dan masih berlaku. Buat salinan digital dan fisik untuk berjaga-jaga.

Contoh: Simpan salinan paspor di email dan di tas terpisah dari paspor asli.

2. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental - Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum berangkat. Latih fisik dengan berjalan kaki secara rutin dan istirahat yang cukup. Jangan lupakan kesehatan mental dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Contoh: Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi dan obat-obatan yang perlu dibawa. Meditasi atau membaca Al-Quran juga bisa membantu menenangkan pikiran.

3. Siapkan Perlengkapan yang Tepat - Bawa pakaian ihram yang nyaman, perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan ibadah lainnya. Pertimbangkan cuaca di Arab Saudi saat memilih pakaian.

Contoh: Bawa krim tabir surya dengan SPF tinggi dan topi lebar untuk melindungi diri dari sengatan matahari.

4. Pelajari Manasik Haji dengan Baik - Ikuti bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kemenag atau lembaga terpercaya lainnya. Pahami tata cara ibadah haji agar bisa melaksanakannya dengan benar.

Contoh: Gunakan buku panduan manasik haji atau aplikasi di smartphone sebagai referensi selama perjalanan.

5. Jaga Komunikasi dengan Keluarga - Pastikan keluarga di rumah tahu jadwal keberangkatan dan kepulangan Anda. Manfaatkan teknologi untuk tetap berkomunikasi secara berkala.

Contoh: Buat grup WhatsApp keluarga untuk berbagi kabar dan foto selama di Tanah Suci.

Kenapa ya, Pak, pesawat yang membawa jemaah haji kloter KNO 14 harus kembali ke bandara, menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Ir. Soekarno, M.Eng., seorang ahli penerbangan, keputusan pilot untuk kembali ke bandara (RTB) adalah tindakan yang sangat tepat. "Keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Indikasi masalah pada *flap door* ruang avionik, meskipun kecil, tidak boleh diabaikan. Lebih baik mencegah daripada terjadi hal yang tidak diinginkan di udara," ujarnya.

Apa saja yang diperiksa oleh teknisi setelah pesawat mendarat kembali, Bu Ani Suryani?

Menurut Ibu Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., seorang tokoh Muslimah dan mantan Menteri Sosial, tim teknisi melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh sistem pesawat. "Pemeriksaan meliputi *flap door* ruang avionik, sistem kelistrikan, mesin, dan komponen penting lainnya. Tujuannya adalah memastikan tidak ada kerusakan atau potensi masalah yang bisa membahayakan penerbangan selanjutnya," jelasnya.

Apa langkah yang dilakukan Garuda Indonesia untuk menjaga kenyamanan jemaah selama menunggu, Mas Joko Susilo?

Menurut Bapak Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, kenyamanan jemaah haji adalah prioritas utama. "Kami memberikan layanan tambahan seperti makanan ringan, minuman, dan informasi terkini mengenai status penerbangan. Kami juga memastikan ketersediaan fasilitas toilet dan tempat beribadah yang memadai di dalam pesawat," ujarnya.

Berapa banyak jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi hingga saat ini, Pak Slamet Riyadi?

Menurut Bapak Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag., Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, hingga Senin, 19 Mei 2025, sudah lebih dari 117.600 jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi. "Jumlah ini terus bertambah setiap harinya seiring dengan kedatangan kloter-kloter berikutnya," jelasnya.

Embarkasi mana saja yang dilayani oleh Garuda Indonesia untuk keberangkatan haji tahun ini, Mbak Rina Wulandari?

Menurut Ibu Dr. Hilmiyah Zuhri, M.Pd., seorang pakar haji dan umrah, Garuda Indonesia melayani tujuh embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. "Setiap embarkasi memiliki kuota jemaah haji yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan pemerintah," ujarnya.

Apa yang perlu dilakukan jemaah haji setelah tiba di Bandara Jeddah, Mas Anton Wijaya?

Menurut Bapak Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, jemaah haji akan diarahkan menuju paviliun yang telah ditentukan. "Di sana, jemaah akan menunggu bus yang akan membawa mereka menuju Makkah atau Madinah, tergantung pada jadwal dan rute perjalanan yang telah ditetapkan," jelasnya.