Ketahui 10 Bahaya Bahan Korosif yang Wajib Diketahui

jurnal


bahaya bahan korosif

Bahaya bahan korosif mengacu pada sifat merusak dan reaktif dari zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada berbagai permukaan dan bahan. Bahan korosif umumnya memiliki sifat asam atau basa kuat, yang memungkinkan mereka bereaksi secara kimiawi dengan bahan lain, mengakibatkan degradasi atau bahkan kehancuran.

Risiko yang terkait dengan bahan korosif sangat luas, memengaruhi kesehatan manusia, lingkungan, dan infrastruktur. Paparan bahan korosif dapat menyebabkan luka bakar kimiawi yang parah pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Dalam kasus yang parah, paparan dapat berakibat fatal. Selain itu, bahan korosif dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem, dan menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, kendaraan, dan peralatan.

Untuk memitigasi bahaya bahan korosif, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Ini termasuk penanganan dan penyimpanan bahan yang aman, penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, dan pelatihan yang memadai bagi personel yang menangani bahan tersebut. Selain itu, pengembangan teknologi dan material baru yang lebih tahan terhadap korosi dapat sangat membantu dalam mengurangi risiko yang terkait dengan bahaya bahan korosif.

Bahaya Bahan Korosif

Memahami bahaya bahan korosif sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan melindungi kesehatan, lingkungan, dan infrastruktur. Bahan korosif dapat menimbulkan berbagai risiko signifikan, antara lain:

  • Luka bakar kimiawi
  • Kerusakan mata
  • Gangguan pernapasan
  • Kontaminasi lingkungan
  • Kerusakan bangunan
  • Kerusakan kendaraan
  • Kerusakan peralatan
  • Kebakaran
  • Ledakan
  • Kematian

Bahan korosif dapat menyebabkan luka bakar kimiawi yang parah pada kulit dan mata. Paparan uap atau gas korosif dapat menyebabkan gangguan pernapasan, termasuk iritasi, batuk, dan sesak napas. Bahan korosif juga dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem, dan menyebabkan kerusakan pada bangunan, kendaraan, dan peralatan. Dalam beberapa kasus, bahan korosif dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan, yang dapat mengakibatkan cedera atau kematian.

Luka Bakar Kimiawi

Luka bakar kimiawi adalah cedera pada kulit atau mata yang disebabkan oleh kontak dengan zat korosif. Zat korosif dapat berupa asam, basa, atau pelarut organik. Luka bakar kimiawi dapat berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis bahan kimia, konsentrasi, dan durasi kontak.

Bahan korosif dapat menyebabkan luka bakar kimiawi dengan cara merusak lapisan pelindung kulit atau mata. Kerusakan ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembentukan lepuh. Dalam kasus yang parah, luka bakar kimiawi dapat menyebabkan jaringan parut, kebutaan, atau bahkan kematian.

Luka bakar kimiawi merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan bahan korosif. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menangani bahan korosif untuk menghindari jenis cedera ini.

Kerusakan Mata

Bahan korosif dapat menyebabkan kerusakan mata yang serius, mulai dari iritasi ringan hingga kebutaan permanen. Kerusakan mata terjadi ketika bahan korosif bersentuhan dengan permukaan mata, menyebabkan peradangan, nyeri, dan kerusakan jaringan.

Dalam kasus yang parah, kerusakan mata akibat bahan korosif dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Hal ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, termasuk kemampuannya untuk bekerja, mengemudi, dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari lainnya.

Untuk mencegah kerusakan mata akibat bahan korosif, penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menangani bahan tersebut. Ini termasuk memakai alat pelindung diri, seperti kacamata pengaman dan sarung tangan, serta mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Jika terjadi kontak dengan mata, segera bilas mata dengan air bersih selama minimal 15 menit dan cari pertolongan medis.

Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan adalah salah satu bahaya utama yang terkait dengan bahan korosif. Paparan uap atau gas korosif dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, dan bahkan kematian.

Bahan korosif dapat merusak lapisan pelindung saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Hal ini dapat mempersempit saluran udara, sehingga sulit bernapas. Dalam kasus yang parah, bahan korosif dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.

Beberapa contoh gangguan pernapasan yang dapat disebabkan oleh bahan korosif antara lain:

  • Iritasi hidung dan tenggorokan
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Edema paru (penumpukan cairan di paru-paru)
  • Bronkitis
  • Pneumonia

Penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menangani bahan korosif untuk menghindari gangguan pernapasan. Hal ini termasuk memakai alat pelindung diri, seperti respirator dan sarung tangan, serta mengikuti prosedur keselamatan yang tepat. Jika terjadi paparan uap atau gas korosif, segera cari udara segar dan cari pertolongan medis.

Kontaminasi Lingkungan

Kontaminasi lingkungan merupakan salah satu dampak negatif dari bahaya bahan korosif. Bahan korosif dapat mencemari tanah, air, dan udara, menyebabkan kerusakan ekosistem dan membahayakan kesehatan manusia.

Ketika bahan korosif dilepaskan ke lingkungan, bahan tersebut dapat bereaksi dengan unsur-unsur alami, seperti air, tanah, dan udara. Reaksi ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya baru yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan organisme hidup. Misalnya, asam sulfat, bahan korosif umum, dapat bereaksi dengan air untuk menghasilkan kabut asam yang dapat merusak hutan dan danau.

Kontaminasi lingkungan akibat bahan korosif dapat berdampak luas. Bahan korosif dapat membunuh ikan dan satwa liar lainnya, merusak tanaman, dan mencemari sumber air minum. Kontaminasi lingkungan juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur, serta berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Kerusakan Bangunan

Bahaya bahan korosif tidak hanya mengancam kesehatan dan lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan bangunan yang signifikan. Bahan korosif dapat bereaksi dengan bahan bangunan, seperti logam, beton, dan batu, menyebabkan kerusakan struktural dan estetika.

  • Korosi Logam

    Bahan korosif dapat menyebabkan korosi pada logam, yang merupakan proses kerusakan elektrokimia yang dapat melemahkan dan merusak struktur logam. Korosi dapat terjadi ketika logam terpapar udara, air, atau bahan kimia tertentu. Dalam konteks bahaya bahan korosif, korosi dapat disebabkan oleh paparan asam, basa, atau garam.

  • Pelemahan Beton

    Bahan korosif juga dapat melemahkan beton, bahan bangunan umum yang terdiri dari semen, agregat, dan air. Paparan bahan korosif, seperti asam sulfat atau natrium klorida, dapat menyebabkan reaksi kimia yang merusak struktur beton, mengurangi kekuatan dan daya tahannya.

  • Pelapukan Batu

    Bahan korosif juga dapat menyebabkan pelapukan batu, suatu proses yang melibatkan pemecahan dan pengelupasan permukaan batu. Pelapukan dapat terjadi ketika batu terpapar asam, seperti hujan asam atau bahan kimia industri. Proses ini dapat merusak fasad bangunan, monumen, dan struktur batu lainnya.

  • Kerusakan Cat dan Pelapis

    Bahan korosif juga dapat merusak cat dan pelapis yang digunakan untuk melindungi bangunan dari unsur-unsur alam. Paparan bahan korosif dapat menyebabkan pengelupasan, perubahan warna, dan kerusakan pada cat dan pelapis, mengurangi estetika dan daya tahan bangunan.

Kerusakan bangunan akibat bahan korosif dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan, termasuk penurunan nilai properti, biaya perbaikan yang tinggi, dan risiko keselamatan bagi penghuni dan masyarakat umum. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menangani dan menyimpan bahan korosif untuk meminimalkan risiko kerusakan bangunan.

Kerusakan Kendaraan

Bahaya bahan korosif tidak hanya mengancam kesehatan, lingkungan, dan bangunan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada kendaraan. Bahan korosif dapat bereaksi dengan komponen kendaraan, seperti logam, plastik, dan karet, menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional.

Salah satu bentuk kerusakan kendaraan akibat bahan korosif yang paling umum adalah korosi logam. Korosi terjadi ketika logam terpapar oksigen dan kelembapan, yang dapat menyebabkan pembentukan karat. Karat dapat melemahkan komponen logam kendaraan, seperti rangka, bodi, dan sistem pembuangan, sehingga mengurangi kekuatan dan daya tahannya. Dalam kasus yang parah, korosi dapat menyebabkan kegagalan komponen dan membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Selain korosi logam, bahan korosif juga dapat merusak komponen plastik dan karet pada kendaraan. Paparan bahan korosif dapat menyebabkan plastik menjadi getas dan retak, serta karet menjadi aus dan rusak. Kerusakan komponen plastik dan karet dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kebocoran cairan, kegagalan sistem kelistrikan, dan masalah kinerja mesin.

Kerusakan kendaraan akibat bahan korosif dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Kendaraan yang rusak akibat korosi mungkin tidak aman untuk dikendarai, memerlukan perbaikan yang mahal, atau bahkan harus dibuang. Selain itu, kerusakan kendaraan akibat bahan korosif dapat berkontribusi terhadap polusi lingkungan, karena bahan korosif yang bocor dari kendaraan dapat mencemari tanah dan air.

Kerusakan peralatan

Bahaya bahan korosif tidak hanya mengancam kesehatan, lingkungan, bangunan, dan kendaraan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan peralatan yang signifikan. Bahan korosif dapat bereaksi dengan berbagai jenis peralatan, termasuk peralatan industri, peralatan laboratorium, dan peralatan rumah tangga, menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional.

  • Korosi Logam

    Bahan korosif dapat menyebabkan korosi pada logam, yang merupakan proses kerusakan elektrokimia yang dapat melemahkan dan merusak komponen logam peralatan. Korosi dapat terjadi ketika logam terpapar udara, air, atau bahan kimia tertentu. Dalam konteks bahaya bahan korosif, korosi dapat disebabkan oleh paparan asam, basa, atau garam.

  • Pelemahan Plastik

    Bahan korosif juga dapat melemahkan plastik, bahan umum yang digunakan pada peralatan karena sifatnya yang ringan dan tahan lama. Paparan bahan korosif, seperti asam atau pelarut organik, dapat menyebabkan plastik menjadi getas dan retak, sehingga mengurangi kekuatan dan daya tahannya.

  • Kerusakan Karet

    Bahan korosif juga dapat merusak karet, bahan penting yang digunakan pada peralatan karena sifat kedap air dan elastisitasnya. Paparan bahan korosif, seperti minyak atau bahan kimia korosif, dapat menyebabkan karet menjadi aus dan rusak, sehingga mengurangi fungsinya dan berpotensi menyebabkan kebocoran atau kegagalan komponen.

  • Kerusakan Komponen Elektronik

    Bahan korosif juga dapat merusak komponen elektronik pada peralatan, seperti papan sirkuit dan chip komputer. Paparan bahan korosif, seperti uap asam atau debu korosif, dapat menyebabkan korosi pada kontak listrik, kerusakan isolasi, dan kegagalan komponen, sehingga mengganggu fungsi peralatan.

Kerusakan peralatan akibat bahan korosif dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Peralatan yang rusak akibat korosi mungkin tidak berfungsi dengan baik, memerlukan perbaikan yang mahal, atau bahkan harus dibuang. Selain itu, kerusakan peralatan akibat bahan korosif dapat menyebabkan gangguan produksi, kerugian finansial, dan bahkan risiko keselamatan bagi pengguna atau orang lain di sekitarnya.

Penyebab dan Faktor yang Berkontribusi terhadap Bahaya Bahan Korosif

Bahaya bahan korosif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Sifat Kimia: Bahan korosif memiliki sifat kimia yang tidak stabil, sehingga mudah bereaksi dengan bahan lain. Reaksi kimia ini dapat menghasilkan panas, gas, atau zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan.
  • Konsentrasi: Semakin tinggi konsentrasi bahan korosif, semakin besar pula potensinya untuk menyebabkan kerusakan. Konsentrasi yang tinggi dapat mempercepat laju reaksi dan menghasilkan efek yang lebih parah.
  • Waktu Paparan: Durasi paparan bahan korosif juga memengaruhi tingkat kerusakan. Paparan yang lebih lama dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah, karena bahan korosif memiliki lebih banyak waktu untuk bereaksi.
  • Suhu: Suhu tinggi dapat mempercepat reaksi kimia yang melibatkan bahan korosif. Hal ini dapat meningkatkan tingkat keparahan kerusakan dan membuat penanganan bahan korosif menjadi lebih berbahaya.
  • Kondisi Lingkungan: Faktor lingkungan seperti kelembapan, keberadaan oksigen, dan paparan sinar matahari dapat memengaruhi sifat korosif suatu bahan. Kondisi lingkungan tertentu dapat mempercepat atau memperlambat proses korosi.
  • Jenis Material: Berbagai jenis material memiliki tingkat ketahanan yang berbeda terhadap korosi. Beberapa material, seperti logam, lebih rentan terhadap korosi dibandingkan yang lain, seperti plastik atau keramik.

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat berkontribusi terhadap bahaya bahan korosif dan menyebabkan berbagai risiko, seperti luka bakar kimia, kerusakan mata, gangguan pernapasan, dan kerusakan lingkungan.

Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Bahan Korosif

Mencegah dan memitigasi bahaya bahan korosif sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia, lingkungan, dan infrastruktur. Berikut beberapa metode yang direkomendasikan:

1. Penanganan dan Penyimpanan yang Tepat: Bahan korosif harus ditangani dan disimpan dengan benar untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Wadah yang sesuai harus digunakan untuk penyimpanan, dan bahan korosif harus dijauhkan dari sumber panas, percikan api, dan bahan yang tidak kompatibel.

2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): APD, seperti sarung tangan, kacamata pengaman, dan respirator, harus digunakan saat menangani bahan korosif. APD dapat melindungi pekerja dari kontak dengan bahan korosif dan mengurangi risiko cedera.

3. Ventilasi yang Memadai: Area di mana bahan korosif digunakan atau disimpan harus berventilasi baik untuk mencegah penumpukan uap atau gas berbahaya. Ventilasi yang baik dapat membantu mengurangi risiko gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.

4. Pelatihan dan Edukasi: Pekerja yang menangani bahan korosif harus dilatih dan diberi edukasi tentang bahaya bahan tersebut dan tindakan pencegahan yang tepat. Pelatihan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko kesalahan.

5. Rencana Tanggap Darurat: Rencana tanggap darurat harus disiapkan untuk mengatasi tumpahan atau kebocoran bahan korosif. Rencana tersebut harus mencakup prosedur untuk evakuasi, pembersihan, dan penanganan korban.

Dengan menerapkan metode pencegahan dan mitigasi ini, risiko bahaya bahan korosif dapat dikurangi secara signifikan, sehingga melindungi kesehatan, lingkungan, dan infrastruktur.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Alasan Driver Ojol Merugi Meski Narik, Inilah Perhitungan Lengkapnya agar tetap bertahan hidup

publish oleh jurnal
Temukan Alasan Driver Ojol Merugi Meski Narik, Inilah Perhitungan Lengkapnya agar tetap bertahan hidup

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengemudi ojek online (ojol) menyampaikan keluh kesah mereka kepada Komisi V DPR RI, menuntut keadilan dari perusahaan aplikasi transportasi online dan pemerintah. Mereka merasa diperlakukan tidak adil dan merugi dengan sistem yang berlaku saat ini.Ade Armansyah, perwakilan dari Aliansi Korban Aplikator, mengungkapkan bahwa selama 10 tahun terakhir, para pengemudi, khususnya roda empat (R4) atau taksi online, merasa seperti "sapi perah" yang terus dieksploitasi. Mereka merasa tidak pernah diajak berdiskusi atau diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi.

Temukan Perbandingan Ijazah Jokowi di UGM dengan Rekan, Bareskrim Ungkap Kondisi Fisik Ijazah yang Identik, Pertanyaan Akhirnya Terjawab Sudah!

publish oleh jurnal
Temukan Perbandingan Ijazah Jokowi di UGM dengan Rekan, Bareskrim Ungkap Kondisi Fisik Ijazah yang Identik, Pertanyaan Akhirnya Terjawab Sudah!

Jakarta – Polemik seputar dugaan ijazah palsu milik Presiden Joko Widodo akhirnya menemui titik terang. Bareskrim Polri telah mengumumkan hasil penyelidikan yang menunjukkan bahwa ijazah yang bersangkutan adalah identik dan otentik, setelah melalui serangkaian uji forensik yang mendalam.Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, menjelaskan bahwa penyelidikan ini dilakukan sebagai respons terhadap laporan yang mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi. "Sebagai bagian dari proses penyelidikan, kami melakukan uji banding antara ijazah asli Bapak Jokowi dengan ijazah milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lulus pada tahun yang sama," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Bareskrim, Kamis (22/5/2025).

Temukan 4 Penyebab Utama Bunga Es Menumpuk di Freezer Anda, Cara Mencegah & Membersihkannya dengan Mudah di rumah saja

publish oleh jurnal
Temukan 4 Penyebab Utama Bunga Es Menumpuk di Freezer Anda, Cara Mencegah & Membersihkannya dengan Mudah di rumah saja

Pernahkah Anda membuka freezer dan mendapati pemandangan yang kurang menyenangkan: lapisan es tebal yang menutupi dinding dan makanan? Inilah yang disebut bunga es. Meskipun terlihat sepele, bunga es bisa menjadi masalah serius yang mempengaruhi kinerja freezer Anda.Bunga es memaksa freezer bekerja lebih keras, yang berarti tagihan listrik membengkak. Selain itu, tumpukan es ini memakan ruang berharga, membuat freezer terasa penuh sesak. Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan bunga es ini muncul, dan bagaimana cara menghilangkannya? Mari kita cari tahu!

Ketahui 5 Desain Teras Rumah Minimalis Japandi Estetik, Tren 2025 yang Memikat untuk hunian idaman anda

publish oleh jurnal
Ketahui 5 Desain Teras Rumah Minimalis Japandi Estetik, Tren 2025 yang Memikat untuk hunian idaman anda

Teras rumah bukan sekadar area transisi, melainkan representasi pertama dari keseluruhan hunian Anda. Di tahun 2025, desain teras minimalis dengan sentuhan Japandi diprediksi akan semakin populer. Kombinasi antara kesederhanaan ala Skandinavia dan ketenangan estetika Jepang ini, menciptakan ruang yang memanjakan mata sekaligus memberikan kenyamanan maksimal.Tertarik mengubah teras rumah Anda menjadi area yang instagrammable dan menenangkan? Mari kita simak 5 inspirasi desain teras rumah minimalis Japandi yang diprediksi akan menjadi tren di tahun 2025!

Ketahui 5 Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi, Jaga Kesehatan Jantungmu dengan Aman dan Pilih yang Tepat untuk Hidup Lebih Sehat

publish oleh jurnal
Ketahui 5 Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi, Jaga Kesehatan Jantungmu dengan Aman dan Pilih yang Tepat untuk Hidup Lebih Sehat

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang perlu diperhatikan, terutama dalam memilih aktivitas fisik. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik terus-menerus di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Kabar baiknya, olahraga bisa membantu mengelola tekanan darah. Tapi, tidak semua jenis olahraga cocok untuk penderita hipertensi.Umumnya, dokter menyarankan olahraga ringan hingga sedang seperti jalan kaki, bersepeda santai, atau berenang. Namun, aktivitas fisik yang terlalu berat dan intens dalam waktu singkat justru bisa berbahaya. Kenapa begitu?

Ketahui Sekarang, Liburan ke Malaysia Lebih Mudah dengan Bus DAMRI, Tarif Terjangkau Hanya Rp 275.000 impian jadi kenyataan

publish oleh jurnal
Ketahui Sekarang, Liburan ke Malaysia Lebih Mudah dengan Bus DAMRI, Tarif Terjangkau Hanya Rp 275.000 impian jadi kenyataan

Siapa bilang liburan ke luar negeri harus mahal? Kabar gembira buat kamu yang ingin menjelajahi Malaysia dengan budget terbatas! DAMRI, perusahaan transportasi kebanggaan kita, ternyata punya layanan rute internasional yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia, lho.Dengan layanan Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN), DAMRI menawarkan rute populer dari Pontianak, Kalimantan Barat, menuju Kuching, Malaysia. Ini jadi pilihan favorit buat banyak orang yang mencari cara praktis, nyaman, dan tentunya terjangkau untuk bepergian ke negeri jiran.

Ketahui Biaya Balik Nama Kendaraan Gratis? Cek Rincian Biaya Lainnya sekarang juga!

publish oleh jurnal
Ketahui Biaya Balik Nama Kendaraan Gratis? Cek Rincian Biaya Lainnya sekarang juga!

Kabar baik buat kamu yang berencana membeli kendaraan bekas! Pemerintah kini telah menghapus biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Artinya, proses peralihan kepemilikan kendaraan jadi lebih ringan di kantong. Tapi, tunggu dulu! Meskipun biaya balik nama dihilangkan, ada beberapa komponen biaya lain yang tetap wajib kamu bayar. Apa saja itu?Penghapusan BBNKB ini tertuang dalam Pasal 12 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Undang-undang ini menegaskan bahwa BBNKB hanya dikenakan pada penyerahan pertama kendaraan bermotor, alias saat kamu membeli kendaraan baru dari dealer. Jadi, kalau kamu beli motor atau mobil bekas, kamu nggak perlu lagi bayar BBNKB.

Temukan Apa Itu Diet Tanpa Gula? Panduan Lengkap dan Tips Memulai Diet Sehatmu demi hidup lebih berkualitas

publish oleh jurnal
Temukan Apa Itu Diet Tanpa Gula? Panduan Lengkap dan Tips Memulai Diet Sehatmu demi hidup lebih berkualitas

Ingin hidup lebih sehat dan menurunkan berat badan? Diet tanpa gula bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dicoba. Tapi, apa sebenarnya diet tanpa gula itu? Apakah berarti kita harus benar-benar menghindari semua makanan manis?Sebagian orang beranggapan bahwa diet tanpa gula berarti tidak mengonsumsi makanan manis sama sekali. Sementara yang lain percaya bahwa diet ini hanya membatasi konsumsi gula tambahan.

Temukan Kejagung Ungkap Sritex Terima Kredit Rp3,6 T dari 3 BPD dan 1 Bank BUMN, Ada Apa Sebenarnya?

publish oleh jurnal
Temukan Kejagung Ungkap Sritex Terima Kredit Rp3,6 T dari 3 BPD dan 1 Bank BUMN, Ada Apa Sebenarnya?

Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang mendalami aliran dana kredit yang diterima oleh PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sebelum perusahaan tekstil raksasa itu dinyatakan pailit. Nilai kredit yang dikucurkan oleh sejumlah bank milik pemerintah ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp3,6 triliun."Ada empat bank yang terlibat dalam pemberian fasilitas kredit kepada Sritex," ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, kepada awak media pada hari Rabu (21/5).

Artikel Terbaru