Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kesulitan menguat secara signifikan pada Kamis (24/4/2025). Setelah sempat menanjak hingga 0,9%, IHSG akhirnya menutup sesi pertama hanya dengan kenaikan tipis 0,38%. Pergerakan ini terjadi di tengah minimnya katalis pasar dan masih dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) serta dinamika perang dagang AS-China.Sebanyak 364 saham menghijau, sementara 219 saham melemah, dan 216 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp7,52 triliun dengan volume 11,21 miliar saham dalam 656.843 kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.570 triliun.
Roy Suryo tampak tenang menanggapi laporan yang dilayangkan Relawan Pemuda Patriot Nusantara terkait tudingannya tentang ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Bersama tiga orang lainnya, yaitu ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma, Roy dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (23/4).“Silakan saja diproses. Kami berempat justru menggunakan teknologi canggih untuk menegakkan kejujuran dan kebenaran, malah mau diproses dengan pasal penghasutan,” ujar Roy pada Kamis (24/4). Ia enggan berkomentar lebih lanjut dan memilih menyerahkan penilaian kepada publik. “Masyarakat bisa menilai sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Gusti Allah SWT tidak tidur,” tambahnya.
Setelah libur Lebaran, harga saham perbankan, termasuk BBCA, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bukan hanya BCA, bank-bank besar lainnya seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan sejumlah bank swasta juga ikut terkena imbasnya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa penurunan ini dipicu oleh pengumuman mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump mengenai tarif baru bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.Jahja menuturkan bahwa pengumuman tersebut menciptakan ketidakpastian di pasar, membuat banyak investor memilih untuk menjual saham mereka. Hal ini wajar, mengingat naluri investor untuk menghindari risiko di tengah situasi yang belum jelas.
Para pekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang lebih dikenal dengan dapur Membangun Bangsa Gemilang (MBG), kini bisa bernapas lega. Pemerintah memastikan mereka akan mendapatkan perlindungan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan, meliputi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa perlindungan ini merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman bagi para pekerja di dapur MBG. "Jaminan kecelakaan kerja, yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, kini dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya. Lebih lanjut, Dedek menambahkan, "Jaminan kematian juga menjamin pendidikan anak pekerja hingga lulus S1, jika pekerja meninggal saat bertugas."
Kabar gembira datang dari PT DCI Indonesia Tbk (DCII), emiten portofolio Anthoni Salim. Pada kuartal pertama 2025 (Januari-Maret), DCII mencatatkan pendapatan fantastis sebesar Rp 773,55 miliar, melonjak 118,26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).Tak hanya itu, keuntungan perusahaan juga meroket. EBITDA mencapai Rp 554 miliar dengan margin 72%, naik 138% yoy. Lebih mengesankan lagi, laba bersih DCII menyentuh angka Rp 419 miliar, melesat 193% yoy. Sebuah pencapaian yang luar biasa!
Meskipun pasar otomotif semakin ramai, Toyota Kijang Innova Reborn, khususnya varian dieselnya, tetap menjadi pilihan favorit keluarga Indonesia. Ketangguhan, efisiensi bahan bakar, dan minimnya masalah menjadi daya tarik utama. Bahkan di pasar mobil bekas, Innova Reborn Diesel masih banyak dicari.Toyota menawarkan Innova Reborn dalam dua pilihan mesin, bensin dan diesel. Namun, varian diesel dengan kode 2GD-FTV berkapasitas 2.393 cc inilah yang mencuri perhatian. Dengan tenaga 147 hp dan torsi 342 Nm, mesin ini memberikan performa impresif, terutama torsinya yang besar, menjadikannya andalan di berbagai kondisi jalan.
Pernahkah Anda merasa kepala tiba-tiba berdenyut atau dada terasa sesak setelah beraktivitas atau makan sesuatu? Mungkin saja tekanan darah Anda sedang naik. Sayangnya, kenaikan tekanan darah seringkali tak disadari karena gejalanya yang samar. Padahal, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak ditangani bisa berujung pada masalah serius seperti stroke dan serangan jantung.Meskipun banyak penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun, beberapa orang melaporkan tanda-tanda khusus saat tekanan darahnya melonjak. Sakit kepala, pusing, nyeri dada, dan gangguan penglihatan bisa menjadi indikasi. Namun, perlu diingat bahwa sakit kepala tidak selalu berarti tekanan darah tinggi. Kadang-kadang, sakit kepala muncul hanya ketika terjadi perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Konglomerasi milik Prajogo Pangestu kembali menjadi sorotan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) baru saja melakukan transaksi afiliasi dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan lain yang juga berada di bawah naungan Prajogo. Transaksi ini melibatkan pengalihan kepemilikan saham di PT Barito Investama Prima (BIP).Dilaporkan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/4/2025), BRPT dan anak usahanya, PT Griya Idola (GI), mengalihkan seluruh saham mereka di BIP kepada Grup CAP dan afiliasinya melalui PT Chandra Daya Investasi (CDI). Sebelumnya, BRPT menggenggam 99,95% saham BIP (20.390 lembar saham senilai Rp 20,39 miliar), sementara GI memiliki 0,05% (10 lembar saham senilai Rp 10 juta).
Tilang elektronik atau ETLE semakin meluas di Indonesia. Sayangnya, masih banyak pengendara yang menyepelekan surat konfirmasi pelanggaran. Banyak yang memilih untuk tidak merespon atau bahkan mengabaikannya begitu saja. Tahukah Anda, sikap seperti ini bisa berakibat fatal? STNK Anda bisa diblokir!Berdasarkan informasi resmi dari situs polri.go.id, sistem ETLE tidak hanya merekam pelanggaran secara otomatis melalui kamera, tetapi juga terintegrasi dengan data registrasi kendaraan. Jika pelanggar tidak mengkonfirmasi dan membayar denda tilang, konsekuensinya cukup berat: STNK akan diblokir.
Siapa bilang jam tangan cuma buat lihat waktu? Bagi para pecinta gaya hidup dan investor cerdas, jam tangan bisa jadi aset berharga yang nilainya terus meroket. Bukan sekadar aksesori, jam tangan tertentu kini dianggap simbol prestise dan investasi jangka panjang. Tertarik terjun ke dunia investasi jam tangan? Simak rekomendasi merek-merek ternama berikut ini!Rolex Submariner, si klasik yang tak lekang oleh waktu. Dirancang untuk penyelam profesional pada tahun 1953, jam tangan ini kini jadi buruan kolektor. Desain ikonik, material berkualitas tinggi, dan produksinya yang eksklusif membuat Submariner tetap jadi primadona. Unit bekasnya pun masih dihargai tinggi, menjadikannya investasi yang menjanjikan.