Kata Bos BBCA Soal Potensi Harga Saham ke Rp 10.000 Lagi, Mungkinkah Terjadi?
Jumat, 25 April 2025 oleh jurnal
Harga Saham BBCA Turun? Begini Kata Bos BCA
Setelah libur Lebaran, harga saham perbankan, termasuk BBCA, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bukan hanya BCA, bank-bank besar lainnya seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan sejumlah bank swasta juga ikut terkena imbasnya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa penurunan ini dipicu oleh pengumuman mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump mengenai tarif baru bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.
Jahja menuturkan bahwa pengumuman tersebut menciptakan ketidakpastian di pasar, membuat banyak investor memilih untuk menjual saham mereka. Hal ini wajar, mengingat naluri investor untuk menghindari risiko di tengah situasi yang belum jelas.
“Ketika ada berita yang menimbulkan ketidakpastian, investor cenderung menjual saham mereka. Setelah mencapai titik terendah, barulah mereka mulai mengamati respons pasar dan perusahaan-perusahaan dengan fundamental yang kuat akan kembali dilirik,” jelas Jahja dalam konferensi pers.
Jahja menekankan bahwa fokus utama BCA tetap pada menjaga kinerja fundamental yang solid. Ia yakin, selama kinerja bisnis perusahaan tetap baik, harga saham pada akhirnya akan mengikuti.
Fluktuasi pasar saham adalah hal yang wajar. Jangan panik! Berikut beberapa tips untuk menghadapinya:
1. Jangan Panik - Keputusan investasi yang diambil saat panik seringkali merugikan. Tarik napas dalam-dalam dan coba analisis situasi dengan kepala dingin.
Misalnya, ketika harga saham turun, jangan langsung menjual semua aset. Pertimbangkan dulu faktor-faktor yang memengaruhi penurunan tersebut.
2. Perhatikan Fundamental Perusahaan - Fokus pada perusahaan dengan fundamental bisnis yang kuat. Perusahaan yang sehat cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.
Cari tahu tentang kinerja keuangan, manajemen, dan prospek bisnis perusahaan sebelum berinvestasi.
3. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko.
Misalnya, selain saham, Anda juga bisa berinvestasi di obligasi, reksa dana, atau emas.
4. Investasi Jangka Panjang - Fluktuasi jangka pendek adalah hal biasa. Jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang, Anda punya lebih banyak waktu untuk memulihkan kerugian dan mendapatkan keuntungan.
Berinvestasilah untuk tujuan jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak.
5. Cari Informasi Terpercaya - Jangan mudah terpengaruh oleh rumor atau berita yang tidak jelas sumbernya. Cari informasi dari sumber yang terpercaya dan kredibel.
Baca berita dari media keuangan terkemuka dan konsultasikan dengan penasihat keuangan jika diperlukan.
Apakah penurunan harga saham BBCA ini pertanda buruk bagi perekonomian Indonesia, Pak Budi Santoso?
Budi Santoso (Ekonom Senior): Penurunan harga saham BBCA lebih dipengaruhi oleh sentimen pasar global dan bukan indikator langsung buruknya perekonomian Indonesia. Fundamental ekonomi kita masih cukup kuat.
Bagaimana saran Ibu Sri Mulyani untuk investor ritel yang memiliki saham BBCA, Bu?
Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Jangan panik dan selalu perhatikan fundamental perusahaan. Jika fundamental perusahaan tetap kuat, harga saham pada akhirnya akan mencerminkan kinerja perusahaan.
Apa langkah yang diambil BCA untuk menstabilkan harga sahamnya, Pak Jahja Setiaatmadja?
Jahja Setiaatmadja (Presdir BCA): Fokus kami adalah menjaga kinerja fundamental perusahaan. Kami yakin dengan fundamental yang kuat, harga saham akan mengikuti.
Apakah kebijakan tarif dari AS akan berdampak jangka panjang pada sektor perbankan Indonesia, Ibu Destry Damayanti?
Destry Damayanti (Komisioner OJK): Dampaknya perlu dikaji lebih lanjut. OJK akan terus memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan.
Kapan kira-kira harga saham BBCA bisa kembali ke Rp 10.000, Pak Lo Kheng Hong?
Lo Kheng Hong (Investor Saham): Sulit memprediksi pergerakan harga saham. Namun, jika fundamental perusahaan tetap solid, potensi untuk kembali ke level tersebut tetap ada. Investasi saham membutuhkan kesabaran.