Intip 10 Bahaya Daging Kodok yang Wajib Diintip

jurnal


bahaya daging kodok

Bahaya daging kodok adalah suatu kondisi yang dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging kodok yang terkontaminasi oleh bakteri atau parasit. Bahaya daging kodok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keracunan makanan, infeksi, dan bahkan kematian.

Salah satu bahaya utama daging kodok adalah adanya bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, yang gejalanya meliputi mual, muntah, diare, dan kram perut. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan akibat Salmonella bahkan dapat menyebabkan kematian.

Selain bakteri, daging kodok juga dapat terkontaminasi oleh parasit, seperti cacing pita. Cacing pita dapat menyebabkan infeksi pada usus, yang gejalanya meliputi sakit perut, diare, dan penurunan berat badan. Dalam kasus yang parah, infeksi cacing pita bahkan dapat menyebabkan kerusakan organ.

Untuk mencegah bahaya daging kodok, penting untuk memasak daging kodok dengan benar. Daging kodok harus dimasak hingga matang, dengan suhu internal minimal 74 derajat Celcius. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih setelah menangani daging kodok.

Bahaya Daging Kodok

Mengonsumsi daging kodok dapat membahayakan kesehatan jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Berikut adalah 10 bahaya utama yang perlu diketahui:

  • Keracunan Salmonella
  • Infeksi Cacing Pita
  • Alergi
  • Parasit Lainnya
  • Bakteri Berbahaya
  • Daging Beracun
  • Penyakit Menular
  • Kontaminasi Logam Berat
  • Kandungan Lemak Jenuh Tinggi
  • Kolesterol Tinggi

Bahaya-bahaya ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga penyakit serius yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati saat mengonsumsi daging kodok. Pastikan daging kodok dimasak dengan benar dan berasal dari sumber yang terpercaya.

Keracunan Salmonella

Keracunan Salmonella adalah salah satu bahaya utama yang terkait dengan konsumsi daging kodok. Bakteri Salmonella dapat ditemukan dalam daging kodok yang tidak dimasak dengan benar atau terkontaminasi selama proses penanganan atau penyimpanan.

  • Gejala: Gejala keracunan Salmonella biasanya muncul 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan dapat meliputi mual, muntah, diare, kram perut, demam, dan sakit kepala.
  • Penyebab: Keracunan Salmonella disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat ditemukan pada daging kodok, telur, susu, dan produk unggas.
  • Pencegahan: Cara terbaik untuk mencegah keracunan Salmonella adalah dengan memasak daging kodok hingga matang dan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Keracunan Salmonella dapat menjadi penyakit yang serius, terutama pada anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dalam kasus yang parah, keracunan Salmonella dapat menyebabkan kematian.

Infeksi Cacing Pita

Infeksi cacing pita merupakan salah satu bahaya yang mengintai dari konsumsi daging kodok. Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging kodok yang terinfeksi, baik dalam keadaan mentah maupun kurang matang. Cacing pita ini akan hidup di dalam usus manusia dan menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Infeksi cacing pita dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare;
  • Penurunan berat badan;
  • Kekurangan nutrisi;
  • Kerusakan organ, seperti hati dan paru-paru.

Untuk mencegah infeksi cacing pita, sangat penting untuk memasak daging kodok hingga matang dan memastikan daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih setelah menangani daging kodok.

Alergi

Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga. Alergi terhadap daging kodok dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu yang terdapat dalam daging kodok.

Gejala alergi daging kodok dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala ringan meliputi gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak pada kulit. Gejala yang lebih berat dapat berupa kesulitan bernapas, mual, muntah, dan diare. Dalam kasus yang parah, alergi daging kodok dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mengancam jiwa.

Alergi daging kodok dapat dicegah dengan menghindari konsumsi daging kodok. Jika Anda memiliki alergi terhadap daging kodok, penting untuk selalu membaca label makanan dengan cermat dan menghindari makanan yang mengandung daging kodok atau bahan turunannya. Selain itu, Anda juga harus membawa epinefrin auto-injector (EpiPen) untuk berjaga-jaga jika Anda mengalami reaksi alergi.

Parasit Lainnya

Selain cacing pita, daging kodok juga dapat menjadi inang bagi berbagai jenis parasit lainnya, seperti cacing gelang, cacing tambang, dan protozoa. Parasit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit yang lebih serius.

  • Cacing Gelang

    Cacing gelang dapat menginfeksi usus manusia dan menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Dalam kasus yang parah, infeksi cacing gelang dapat menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

  • Cacing Tambang

    Cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit dan menyebabkan gejala-gejala seperti gatal-gatal, ruam, dan anemia. Infeksi cacing tambang yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti gagal jantung dan kerusakan organ.

  • Protozoa

    Protozoa adalah organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti disentri, giardiasis, dan toksoplasmosis. Gejala infeksi protozoa dapat bervariasi tergantung pada jenis protozoa yang menginfeksi.

Untuk mencegah infeksi parasit dari daging kodok, penting untuk memasak daging kodok hingga matang dan memastikan daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih setelah menangani daging kodok.

Bakteri Berbahaya

Konsumsi daging kodok dapat berbahaya jika daging tersebut terkontaminasi bakteri berbahaya. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga penyakit serius yang mengancam jiwa.

Salah satu jenis bakteri berbahaya yang dapat ditemukan dalam daging kodok adalah Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, yang gejalanya meliputi mual, muntah, diare, dan kram perut. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan akibat Salmonella dapat menyebabkan kematian.

Selain Salmonella, daging kodok juga dapat terkontaminasi oleh bakteri berbahaya lainnya, seperti E. coli dan Listeria. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih, meningitis, dan sepsis.

Untuk mencegah bahaya daging kodok akibat bakteri berbahaya, penting untuk memasak daging kodok hingga matang dan memastikan daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih setelah menangani daging kodok.

Daging Beracun

Daging kodok dapat menjadi beracun jika kodok tersebut memakan hewan beracun, seperti serangga atau tanaman tertentu. Racun dari hewan atau tanaman tersebut dapat terakumulasi dalam daging kodok dan membahayakan manusia yang mengkonsumsinya.

Salah satu jenis racun yang dapat ditemukan dalam daging kodok adalah tetrodotoxin. Tetrodotoxin adalah neurotoksin kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Tetrodotoxin ditemukan pada beberapa jenis kodok, seperti kodok harimau (Ambystoma tigrinum).

Gejala keracunan tetrodotoxin dapat muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi daging kodok beracun. Gejala-gejala tersebut meliputi kesemutan, mati rasa, kelemahan otot, mual, muntah, dan diare. Dalam kasus yang parah, keracunan tetrodotoxin dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan dan kematian.

Untuk mencegah bahaya daging kodok akibat daging beracun, penting untuk menghindari mengonsumsi kodok liar atau kodok yang tidak diketahui asal-usulnya. Hanya konsumsi daging kodok yang berasal dari sumber yang terpercaya dan pastikan daging kodok tersebut dimasak hingga matang.

Jika Anda mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi daging kodok, segera cari pertolongan medis.

Penyakit Menular

Konsumsi daging kodok dapat berpotensi menularkan berbagai penyakit menular yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Penyakit-penyakit ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang terdapat dalam daging kodok.

  • Salmonellosis

    Salmonellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat ditemukan pada daging kodok yang tidak dimasak dengan benar atau terkontaminasi selama proses penanganan atau penyimpanan. Gejala salmonellosis meliputi mual, muntah, diare, kram perut, demam, dan sakit kepala.

  • Listeriosis

    Listeriosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri ini dapat ditemukan pada daging kodok yang terkontaminasi selama proses pengolahan atau penyimpanan. Gejala listeriosis dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti demam dan sakit kepala hingga gejala yang lebih serius seperti meningitis dan sepsis.

  • Toksoplasmosis

    Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat ditemukan pada daging kodok yang tidak dimasak dengan benar atau terkontaminasi oleh kotoran kucing. Gejala toksoplasmosis dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti demam dan sakit kepala hingga gejala yang lebih serius seperti kerusakan otak dan kebutaan.

  • Fascioliasis

    Fascioliasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing hati Fasciola hepatica. Cacing ini dapat ditemukan pada daging kodok yang berasal dari daerah yang terinfeksi. Gejala fascioliasis dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti demam dan sakit perut hingga gejala yang lebih serius seperti kerusakan hati dan sirosis.

Untuk mencegah penularan penyakit menular melalui konsumsi daging kodok, penting untuk memasak daging kodok hingga matang dan memastikan daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih setelah menangani daging kodok.

Penyebab Bahaya Daging Kodok

Konsumsi daging kodok dapat berbahaya bagi kesehatan karena beberapa faktor yang berkontribusi, antara lain:

Kontaminasi Bakteri
Daging kodok dapat terkontaminasi bakteri berbahaya, seperti Salmonella dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Kontaminasi dapat terjadi selama proses pemotongan, pengolahan, atau penyimpanan yang tidak higienis.

Parasit
Kodok dapat menjadi inang bagi berbagai jenis parasit, seperti cacing dan protozoa, yang dapat ditularkan ke manusia melalui konsumsi daging kodok yang tidak dimasak dengan benar. Parasit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit yang lebih serius.

Racun
Beberapa jenis kodok mengandung racun yang dapat berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi. Racun ini dapat terakumulasi dalam daging kodok dan menyebabkan gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan kelumpuhan.

Alergi
Beberapa orang mungkin alergi terhadap daging kodok, yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam, dan kesulitan bernapas.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Daging Kodok

Konsumsi daging kodok dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi bahaya daging kodok.

Berikut ini adalah beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bahaya daging kodok:

  • Memasak Daging Kodok hingga Matang
    Memasak daging kodok hingga matang merupakan cara paling efektif untuk membunuh bakteri dan parasit yang mungkin terdapat dalam daging kodok. Daging kodok harus dimasak pada suhu minimal 74 derajat Celsius selama beberapa menit.
  • Mencuci Tangan dan Peralatan Masak dengan Bersih
    Mencuci tangan dan peralatan masak dengan bersih sebelum dan sesudah menangani daging kodok sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri. Gunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan dan peralatan masak secara menyeluruh.
  • Membeli Daging Kodok dari Sumber yang Terpercaya
    Membeli daging kodok dari sumber yang terpercaya dapat membantu mengurangi risiko mengonsumsi daging kodok yang terkontaminasi. Pastikan daging kodok yang dibeli berasal dari peternakan yang menerapkan praktik higiene yang baik.
  • Hindari Mengonsumsi Daging Kodok Liar
    Daging kodok liar berisiko lebih tinggi terkontaminasi bakteri dan parasit dibandingkan daging kodok yang diternakkan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi daging kodok liar.
  • Perhatikan Gejala Keracunan Makanan
    Jika mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi daging kodok, seperti mual, muntah, dan diare, segera cari pertolongan medis.

Dengan mengikuti metode-metode pencegahan dan penanganan di atas, risiko bahaya daging kodok dapat diminimalisir. Namun, tetap perlu diingat bahwa konsumsi daging kodok tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah yang wajar.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Ketahui Keberadaan Harun Masiku, KPK Tahu Koordinatnya, Mengapa Belum Ditangkap? segera ungkap fakta sebenarnya

publish oleh jurnal
Ketahui Keberadaan Harun Masiku, KPK Tahu Koordinatnya, Mengapa Belum Ditangkap? segera ungkap fakta sebenarnya

Kasus Harun Masiku, tersangka dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024, masih menjadi teka-teki besar. Publik bertanya-tanya, mengapa buronan ini belum juga berhasil ditangkap, padahal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim mengetahui keberadaannya.Harun Masiku seharusnya sudah diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada 8 Januari 2020. Namun, ia berhasil menghilang dan hingga kini jejaknya belum berhasil ditemukan.

Ketahui Rincian Lengkap Dugaan Korupsi di Telkom Mencapai Rp 431 Miliar, Ini Selengkapnya Fakta yang Terungkap sekarang

publish oleh jurnal
Ketahui Rincian Lengkap Dugaan Korupsi di Telkom Mencapai Rp 431 Miliar, Ini Selengkapnya Fakta yang Terungkap sekarang

Kabar mengejutkan datang dari PT Telkom Indonesia (Persero). Kejaksaan Tinggi (Kejati) Daerah Khusus Jakarta sedang menyelidiki dugaan korupsi terkait proyek kerja sama yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah. Kasus ini mencuat dan berpotensi merugikan negara dalam jumlah yang fantastis, yakni Rp 431 miliar.Menurut informasi yang dihimpun dari situs resmi Kejati Jakarta, dugaan tindak pidana korupsi ini terjadi antara tahun 2016 hingga 2018. Modusnya terbilang kompleks, melibatkan beberapa anak perusahaan Telkom, yakni PT Infomedia, PT Telkominfra, PT Pins, dan PT Graha Sarana Duta. Anak-anak perusahaan ini menjalin kerja sama dengan sembilan perusahaan swasta.

Ketahui Kala Jokowi Lirik Kursi Ketua Umum PSI, Apa Motifnya Sebenarnya? dengan manuver politiknya

publish oleh jurnal
Ketahui Kala Jokowi Lirik Kursi Ketua Umum PSI, Apa Motifnya Sebenarnya? dengan manuver politiknya

Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba mencuat sebagai salah satu kandidat potensial Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bahkan, Jokowi sendiri mengakui sedang mempertimbangkan peluangnya untuk maju dalam pemilihan ketua umum yang akan datang.PSI sendiri memang berencana menggelar kongres untuk memilih ketua umum baru pada Juli 2025 mendatang. Menanggapi kemungkinan dirinya ikut serta, Jokowi memberikan pernyataan yang cukup menarik.

Temukan Resep Bakwan Istimewa Tanpa Tepung Terigu, Lebih Renyah dan Tak Berminyak untuk camilan sehat keluarga

publish oleh jurnal
Temukan Resep Bakwan Istimewa Tanpa Tepung Terigu, Lebih Renyah dan Tak Berminyak untuk camilan sehat keluarga

Siapa yang bisa menolak kelezatan bakwan hangat di sore hari, apalagi saat berbuka puasa? Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih memang selalu menjadi favorit semua kalangan. Tapi, seringkali kita merasa bersalah karena gorengan identik dengan minyak berlebih dan kurang sehat, terutama kalau menggunakan tepung terigu terlalu banyak.Nah, jangan khawatir! Ada solusi jitu untuk menikmati bakwan tanpa rasa bersalah. Resep bakwan tahu tanpa tepung terigu ini adalah jawabannya! Dijamin tetap gurih, renyah, dan yang terpenting, tidak mudah lembek. Rahasianya terletak pada penggunaan tahu putih sebagai pengganti tepung terigu. Tahu putih memberikan tekstur lembut namun tetap mampu mengikat adonan saat digoreng.

Inilah 7 Rekomendasi Skincare China BPOM, Rahasia Wajah Glowing Alami agar kulit sehat berseri

publish oleh jurnal
Inilah 7 Rekomendasi Skincare China BPOM, Rahasia Wajah Glowing Alami agar kulit sehat berseri

Skincare asal China kini semakin digemari di Indonesia. Bukan hanya harganya yang bersahabat di kantong, kualitas dan formulasinya pun tak kalah dengan merek-merek internasional. Apalagi, banyak produk skincare China yang menjanjikan kulit wajah cerah dan glowing impian.Namun, sebelum tergiur dengan iming-iming kulit glowing, satu hal yang wajib diperhatikan: keamanan produk. Salah satu indikator penting adalah izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Mengapa ini penting? Karena kita sering mendengar tentang skincare ilegal yang beredar luas dan mengandung bahan berbahaya. Jadi, pastikan memilih produk yang sudah terdaftar di BPOM, ya! Berikut adalah beberapa rekomendasi skincare China yang sudah BPOM dan diklaim bisa membuat kulit wajah glowing:

Inilah Fakta Menarik, Apa Perbedaan Mendasar Monyet dengan Kera? Simak Selengkapnya!

publish oleh jurnal
Inilah Fakta Menarik, Apa Perbedaan Mendasar Monyet dengan Kera? Simak Selengkapnya!

Seringkali kita menganggap monyet dan kera itu sama saja. Bahkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan monyet sebagai kera yang berbulu abu-abu dan punya ekor panjang. Tapi, tahukah kamu kalau secara ilmiah, monyet dan kera itu berbeda? Yuk, kita bedah perbedaan mereka!Perbedaan paling mudah dilihat antara monyet (monkey) dan kera (ape) adalah dari bentuk fisiknya. Kebanyakan monyet punya ekor, bahkan ada beberapa jenis yang punya ekor prehensil, yaitu ekor yang bisa digunakan untuk mencengkeram dan memegang benda. Bayangkan, seperti punya tangan kelima!

Temukan Kabar Baik untuk Kurir, Aturan COD Diperketat Pemerintah demi kenyamanan bersama

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik untuk Kurir, Aturan COD Diperketat Pemerintah demi kenyamanan bersama

Pernah nggak sih kamu atau temanmu jadi kurir yang kebingungan gara-gara sistem COD (Cash on Delivery)? Atau malah kamu sendiri yang sering pakai COD saat belanja online? Nah, kabar baiknya, pemerintah kini ikut mengatur sistem pembayaran COD ini biar lebih tertib dan nggak bikin pusing lagi!Foto: Ilustrasi ecommerce. (Dok. Freepik)

Inilah Harga dan Spesifikasi Motor Aerox 2025 Terbaru, Desain Sporty dan Fitur Canggih, Siap Jadi Idaman!

publish oleh jurnal
Inilah Harga dan Spesifikasi Motor Aerox 2025 Terbaru, Desain Sporty dan Fitur Canggih, Siap Jadi Idaman!

Dunia otomotif, khususnya segmen skutik, terus berkembang pesat. Salah satu model yang paling dinanti kehadirannya adalah Yamaha Aerox 2025. Setelah peluncurannya, banyak yang penasaran dengan perubahan dan peningkatan yang ditawarkan. Dengan desain yang makin sporty dan teknologi yang lebih canggih, Aerox 2025 diprediksi bakal jadi idola baru di kalangan pecinta skutik.Berbagai bocoran informasi mengenai spesifikasi dan perkiraan harga Aerox 2025 mulai bertebaran. Kabarnya, akan ada peningkatan signifikan dari segi performa mesin, efisiensi bahan bakar, dan juga sistem konektivitas yang lebih modern. Tentu saja, semua inovasi ini akan memengaruhi harga jualnya di pasaran.

Temukan 12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia, Yang Nomor 4 Asli Indonesia, Rasanya Bikin Nagih!

publish oleh jurnal
Temukan 12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia, Yang Nomor 4 Asli Indonesia, Rasanya Bikin Nagih!

Pisang, buah yang akrab di lidah kita, ternyata punya banyak sekali varietas yang tersebar di seluruh dunia. Dari rasa yang manis legit hingga tekstur yang lembut, setiap jenis pisang menawarkan pengalaman unik. Mari kita telusuri beberapa jenis pisang terbaik, termasuk satu yang jadi kebanggaan Indonesia!Platano de Canarias adalah varietas Cavendish yang tumbuh subur di Kepulauan Canary, Spanyol. Yang membuat pisang ini unik adalah kulitnya yang berwarna kuning cerah dengan bintik-bintik cokelat. Bintik ini bukan berarti pisangnya busuk, lho! Justru, ini menandakan aktivitas enzim yang tinggi, yang membuat pisang ini matang lebih cepat dan rasanya semakin manis. Panjangnya minimal 14 cm, dengan rasa manis yang kuat karena kadar gulanya tinggi dan kadar patinya rendah. Selain rasanya yang istimewa, Platano de Canarias juga kaya akan kalium dan fosfor, serta rendah natrium dan kalsium dibandingkan jenis pisang lainnya.

Inilah Kisah Habibie, Mengubah Krisis Dolar Rp16.800 ke Rp6.550, Inspirasi Bagi Bangsa!

publish oleh jurnal
Inilah Kisah Habibie, Mengubah Krisis Dolar Rp16.800 ke Rp6.550, Inspirasi Bagi Bangsa!

Di tengah gejolak ekonomi global, nilai tukar rupiah menunjukkan sinyal positif terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen ini didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dan data ekonomi AS yang kurang memuaskan. Namun, tahukah Anda, Indonesia pernah mengalami situasi yang jauh lebih buruk?Dua dekade lalu, tepatnya pada tahun 1998, nilai tukar dolar AS sempat mencapai titik nadir, menyentuh angka Rp16.800. Krisis moneter ini tidak hanya menghantam ekonomi, tetapi juga memicu krisis politik yang berujung pada tumbangnya rezim Orde Baru setelah 32 tahun berkuasa. Pergantian kepemimpinan ke tangan B.J. Habibie, seorang teknokrat yang dikenal sebagai "Bapak Teknologi," awalnya disambut skeptis. Banyak yang meragukan kemampuannya mengatasi krisis ekonomi yang dahsyat itu.

Artikel Terbaru