Ketahui 10 Bahaya Timun dan Tomat yang Wajib Diketahui

jurnal


bahaya timun dan tomat

Bahaya timun dan tomat adalah kondisi yang dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi kedua jenis sayuran tersebut secara berlebihan. Timun dan tomat sama-sama mengandung zat yang disebut solanin, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Beberapa risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi timun dan tomat secara berlebihan antara lain:

  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare
  • Masalah neurologis, seperti sakit kepala, pusing, dan kebingungan
  • Masalah pernapasan, seperti sesak napas dan batuk
  • Masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur
  • Masalah ginjal, seperti gagal ginjal
  • Masalah kulit, seperti ruam dan gatal-gatal

Dalam kasus yang parah, konsumsi timun dan tomat secara berlebihan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Untuk mencegah bahaya timun dan tomat, penting untuk mengonsumsi kedua jenis sayuran tersebut dalam jumlah sedang. Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu buah timun atau tomat per hari. Selain itu, penting untuk mencuci bersih timun dan tomat sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan pestisida dan bakteri yang mungkin menempel.

bahaya timun dan tomat

Timun dan tomat adalah dua jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa kedua jenis sayuran ini juga memiliki bahaya yang tersembunyi? Berikut adalah 10 bahaya timun dan tomat yang perlu Anda ketahui:

  • Keracunan solanin
  • Gangguan pencernaan
  • Masalah neurologis
  • Masalah pernapasan
  • Masalah kardiovaskular
  • Masalah ginjal
  • Masalah kulit
  • Alergi
  • Interaksi obat
  • Kematian

Keracunan solanin adalah salah satu bahaya utama dari konsumsi timun dan tomat. Solanin adalah zat beracun yang terdapat pada kedua jenis sayuran tersebut. Gejala keracunan solanin dapat berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, dan kebingungan. Dalam kasus yang parah, keracunan solanin bahkan dapat menyebabkan kematian.

Selain keracunan solanin, timun dan tomat juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan pencernaan, masalah neurologis, masalah pernapasan, masalah kardiovaskular, masalah ginjal, masalah kulit, alergi, dan interaksi obat. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan mencuci bersih kedua jenis sayuran tersebut sebelum dikonsumsi.

Keracunan solanin

Keracunan solanin merupakan salah satu bahaya utama yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi timun dan tomat secara berlebihan. Solanin adalah zat beracun yang terdapat pada kedua jenis sayuran tersebut, terutama pada bagian kulit dan daunnya. Gejala keracunan solanin dapat berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, dan kebingungan. Dalam kasus yang parah, keracunan solanin bahkan dapat menyebabkan kematian.

  • Penyebab Keracunan Solanin

    Keracunan solanin biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi timun atau tomat yang sudah rusak atau busuk. Timun dan tomat yang sudah rusak atau busuk akan menghasilkan lebih banyak solanin sebagai mekanisme pertahanan alami. Selain itu, mengonsumsi timun atau tomat yang masih mentah atau belum matang juga dapat meningkatkan risiko keracunan solanin, karena kadar solanin pada timun dan tomat yang masih mentah atau belum matang lebih tinggi dibandingkan dengan timun dan tomat yang sudah matang.

  • Contoh Kasus Keracunan Solanin

    Salah satu kasus keracunan solanin yang terkenal terjadi pada tahun 2018 di Inggris. Seorang pria berusia 79 tahun meninggal dunia setelah mengonsumsi kentang yang mengandung kadar solanin yang tinggi. Pria tersebut diketahui telah mengonsumsi kentang yang sudah bertunas, yang merupakan tanda bahwa kentang tersebut sudah mulai membusuk dan menghasilkan lebih banyak solanin.

  • Konsekuensi Keracunan Solanin

    Keracunan solanin dapat menyebabkan berbagai konsekuensi kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Gejala keracunan solanin yang ringan meliputi mual, muntah, dan diare. Gejala keracunan solanin yang lebih berat meliputi sakit kepala, pusing, kebingungan, dan bahkan kematian.

  • Pencegahan Keracunan Solanin

    Untuk mencegah keracunan solanin, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat yang masih segar dan belum rusak. Hindari mengonsumsi timun atau tomat yang sudah mulai membusuk atau bertunas. Selain itu, pastikan untuk mencuci bersih timun dan tomat sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan pestisida dan bakteri yang mungkin menempel.

Keracunan solanin merupakan bahaya yang perlu diwaspadai ketika mengonsumsi timun dan tomat. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan keracunan solanin, kita dapat meminimalkan risiko terjadinya bahaya tersebut.

Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi timun dan tomat secara berlebihan. Timun dan tomat mengandung zat yang disebut solanin, yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Gejala gangguan pencernaan akibat konsumsi timun dan tomat dapat berupa mual, muntah, diare, dan sakit perut.

  • Konsumsi berlebihan

    Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Hal ini karena tubuh tidak dapat mencerna solanin dalam jumlah banyak, sehingga solanin akan menumpuk di saluran pencernaan dan menyebabkan iritasi.

  • Timun dan tomat yang tidak matang

    Timun dan tomat yang tidak matang mengandung lebih banyak solanin dibandingkan dengan timun dan tomat yang sudah matang. Oleh karena itu, mengonsumsi timun dan tomat yang tidak matang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

  • Alergi

    Beberapa orang mengalami alergi terhadap solanin. Alergi terhadap solanin dapat menyebabkan gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.

  • Interaksi obat

    Solanin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat penurun kolesterol dan obat antijamur. Interaksi obat ini dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

Gangguan pencernaan akibat konsumsi timun dan tomat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan memastikan bahwa timun dan tomat yang dikonsumsi sudah matang dan tidak rusak.

Masalah neurologis

Masalah neurologis merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi timun dan tomat secara berlebihan. Solanin, zat beracun yang terdapat pada timun dan tomat, dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan berbagai masalah neurologis, seperti sakit kepala, pusing, kebingungan, bahkan kejang.

Gejala masalah neurologis akibat konsumsi timun dan tomat biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi timun atau tomat yang mengandung solanin dalam jumlah banyak. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.

Kasus keracunan solanin yang menyebabkan masalah neurologis pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2019. Seorang wanita berusia 22 tahun mengalami sakit kepala hebat, pusing, dan kebingungan setelah mengonsumsi kentang yang mengandung solanin dalam jumlah tinggi. Wanita tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami keracunan solanin.

Untuk mencegah masalah neurologis akibat konsumsi timun dan tomat, penting untuk mengonsumsi kedua jenis sayuran tersebut dalam jumlah sedang. Selain itu, pastikan untuk mencuci bersih timun dan tomat sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan pestisida dan bakteri yang mungkin menempel.

Masalah pernapasan

Bahaya timun dan tomat tidak hanya berdampak pada pencernaan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah pernapasan. Solanin, zat beracun yang terdapat pada timun dan tomat, dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai gangguan pernapasan.

  • Edema paru

    Edema paru adalah penumpukan cairan di paru-paru yang dapat disebabkan oleh konsumsi solanin dalam jumlah berlebihan. Edema paru dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan nyeri dada.

  • Bronkospasme

    Bronkospasme adalah penyempitan saluran udara di paru-paru yang dapat dipicu oleh solanin. Bronkospasme dapat menyebabkan sesak napas, mengi, dan batuk.

  • Pneumonia

    Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Konsumsi solanin dalam jumlah berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena pneumonia.

  • Asma

    Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara. Konsumsi solanin dapat memperburuk gejala asma, seperti sesak napas, mengi, dan batuk.

Masalah pernapasan akibat konsumsi timun dan tomat dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan memastikan bahwa timun dan tomat yang dikonsumsi sudah matang dan tidak rusak.

Masalah kardiovaskular

Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan kardiovaskular, yaitu sistem yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Zat solanin yang terkandung dalam timun dan tomat dapat memengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko berbagai masalah kardiovaskular.

  • Hipertensi

    Solanin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

  • Aterosklerosis

    Solanin dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. LDL dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

  • Aritmia

    Solanin dapat mengganggu impuls listrik di jantung, sehingga menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia dapat menyebabkan palpitasi, pusing, dan bahkan kematian mendadak.

Masalah kardiovaskular akibat konsumsi timun dan tomat dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan memastikan bahwa timun dan tomat yang dikonsumsi sudah matang dan tidak rusak.

Masalah ginjal

Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan ginjal. Solanin, zat beracun yang terkandung dalam timun dan tomat, dapat merusak jaringan ginjal dan mengganggu fungsi ginjal.

Ginjal memiliki fungsi penting dalam menyaring darah dan membuang limbah dari tubuh. Ketika ginjal rusak, limbah dapat menumpuk di dalam darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Gagal ginjal: Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Gagal ginjal dapat menyebabkan penumpukan limbah di dalam darah, pembengkakan, dan tekanan darah tinggi.
  • Nefritis: Nefritis adalah peradangan pada ginjal. Nefritis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau zat beracun, seperti solanin.
  • Batu ginjal: Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di dalam ginjal. Konsumsi solanin dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Masalah ginjal akibat konsumsi timun dan tomat dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan memastikan bahwa timun dan tomat yang dikonsumsi sudah matang dan tidak rusak.

Masalah kulit

Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kulit, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi yang lebih serius. Hal ini disebabkan oleh kandungan solanin dalam timun dan tomat, yang dapat mengiritasi kulit dan memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

  • Iritasi kulit

    Solanin dapat menyebabkan iritasi kulit, seperti kemerahan, gatal, dan perih. Iritasi kulit akibat konsumsi timun dan tomat biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi timun atau tomat yang mengandung solanin dalam jumlah banyak.

  • Dermatitis kontak

    Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan zat tertentu, termasuk solanin. Gejala dermatitis kontak akibat konsumsi timun dan tomat meliputi kemerahan, bengkak, gatal, dan melepuh.

  • Urtikaria

    Urtikaria, atau biduran, adalah reaksi alergi yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah dan gatal pada kulit. Konsumsi timun dan tomat dapat memicu urtikaria pada orang yang alergi terhadap solanin.

  • Eksim

    Eksim adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang. Konsumsi timun dan tomat dapat memperburuk gejala eksim pada orang yang memiliki kondisi ini.

Masalah kulit akibat konsumsi timun dan tomat dapat mengganggu kenyamanan dan menurunkan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang dan memastikan bahwa timun dan tomat yang dikonsumsi sudah matang dan tidak rusak.

Penyebab Bahaya Timun dan Tomat

Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya tersebut meliputi:

Kandungan Solanin: Timun dan tomat mengandung zat beracun yang disebut solanin. Solanin terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk buah, daun, dan batang. Konsumsi solanin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, masalah neurologis, masalah pernapasan, masalah kardiovaskular, masalah ginjal, masalah kulit, dan bahkan kematian.

Konsumsi Berlebihan: Bahaya timun dan tomat terutama disebabkan oleh konsumsi berlebihan. Konsumsi timun dan tomat dalam jumlah sedang tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berarti. Namun, mengonsumsi timun dan tomat dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko keracunan solanin dan masalah kesehatan lainnya.

Timun dan Tomat yang Tidak Matang: Timun dan tomat yang tidak matang mengandung kadar solanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan timun dan tomat yang sudah matang. Oleh karena itu, mengonsumsi timun dan tomat yang tidak matang dapat meningkatkan risiko keracunan solanin dan masalah kesehatan lainnya.

Kondisi Penyimpanan yang Buruk: Timun dan tomat yang disimpan dalam kondisi yang buruk, seperti pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat menghasilkan kadar solanin yang lebih tinggi. Konsumsi timun dan tomat yang disimpan dalam kondisi yang buruk dapat meningkatkan risiko keracunan solanin dan masalah kesehatan lainnya.

Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Timun dan Tomat

Konsumsi timun dan tomat secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi risiko bahaya tersebut.

Beberapa metode pencegahan dan mitigasi bahaya timun dan tomat meliputi:

  • Konsumsi dalam Jumlah Sedang: Cara terbaik untuk mencegah bahaya timun dan tomat adalah dengan mengonsumsinya dalam jumlah sedang. Batasi konsumsi timun dan tomat tidak lebih dari satu buah per hari.
  • Pilih Timun dan Tomat yang Matang: Timun dan tomat yang matang mengandung kadar solanin yang lebih rendah dibandingkan dengan timun dan tomat yang tidak matang. Oleh karena itu, pilihlah timun dan tomat yang sudah matang sempurna.
  • Simpan dengan Benar: Simpan timun dan tomat dalam lemari es atau tempat yang sejuk dan kering. Hindari menyimpan timun dan tomat pada suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  • Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi: Selalu cuci bersih timun dan tomat sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan pestisida dan bakteri yang mungkin menempel.
  • Hindari Mengonsumsi Bagian yang Hijau: Bagian timun dan tomat yang berwarna hijau mengandung kadar solanin yang lebih tinggi. Hindari mengonsumsi bagian tersebut.

Dengan melakukan metode pencegahan dan mitigasi tersebut, kita dapat mengurangi risiko bahaya timun dan tomat dan menjaga kesehatan kita.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Saham Telkom (TLKM) Berpotensi Diburu Asing, Ini Penyebab Lonjakan Minat Investor

publish oleh jurnal
Saham Telkom (TLKM) Berpotensi Diburu Asing, Ini Penyebab Lonjakan Minat Investor

Telkom (TLKM), raksasa telekomunikasi milik negara, kembali mencuri perhatian investor, khususnya asing. Prestasi gemilang dengan raihan peringkat kredit investment grade dari tiga lembaga pemeringkat dunia (Moody's Baa1, Fitch Ratings BBB, dan Pefindo idAAA) menjadi daya tarik utama. Penghargaan ini seakan menjadi magnet, mengundang investor untuk melirik kembali potensi saham TLKM.Ingatkah Anda saat Telkom merajai kapitalisasi pasar IHSG? Kini, meski tak lagi di puncak, Telkom tetap menjadi salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar, mencapai 2,3%. Dividend yield TLKM yang mencapai 6,83% juga menjadi daya pikat tersendiri, mendekati yield SBN yang notabene merupakan instrumen investasi bebas risiko. Valuasi TLKM yang terbilang rendah dengan Price Earnings Ratio 10,97x (lebih rendah dari sektor 13,14x dan industri 16,07x) semakin memperkuat daya tariknya.

Mengundurkan Diri dari Komisaris PT Pos, Rhenald Kasali Buka Suara, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

publish oleh jurnal
Mengundurkan Diri dari Komisaris PT Pos, Rhenald Kasali Buka Suara, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Jakarta - Setelah empat tahun menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Rhenald Kasali akhirnya buka suara mengenai pengunduran dirinya. Keputusan ini, yang diambil sebelum Lebaran lalu, dikonfirmasi langsung oleh Rhenald kepada CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025).Alasan di balik pengunduran dirinya adalah amanat baru yang diterimanya di sebuah perusahaan swasta di luar negeri. "Saya mendapat tugas baru di sektor swasta. Lokasinya di luar negeri, jadi mengharuskan saya untuk bolak-balik," jelasnya.

Campuran Tepung agar Pisang Goreng Renyah Tahan Lama, Ini Rahasianya yang Bikin Nagih

publish oleh jurnal
Campuran Tepung agar Pisang Goreng Renyah Tahan Lama, Ini Rahasianya yang Bikin Nagih

Siapa yang bisa menolak godaan pisang goreng yang renyah dan manis? Camilan klasik ini selalu jadi favorit, baik dinikmati bersama secangkir teh hangat atau kopi di sore hari. Tapi, mendapatkan tekstur renyah yang tahan lama itu ada rahasianya, lho! Kuncinya terletak pada campuran tepung yang tepat.Pisang goreng merupakan salah satu warisan kuliner Indonesia yang diwariskan turun-temurun. Rasa manis alami pisang yang dipadukan dengan kerenyahan tepung membuatnya begitu digemari. Nah, untuk menciptakan pisang goreng yang renyah dan tahan lama, kita perlu memahami jenis tepung yang tepat dan bagaimana cara mengolahnya.

Petaka Tarif Trump Menggila, Harga Barang Ecommerce Naik Gila,gilaan dan Merusak Dompet Anda

publish oleh jurnal
Petaka Tarif Trump Menggila, Harga Barang Ecommerce Naik Gila,gilaan dan Merusak Dompet Anda

Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump beberapa waktu lalu masih berdampak hingga kini. Dunia e-commerce pun tak luput dari imbasnya. Kenaikan bea masuk produk asal China hingga 145% membuat harga barang-barang di platform seperti Amazon melonjak drastis, memukul pedagang dan konsumen.Salah satu contoh nyata adalah Zulay Kitchen, perusahaan asal Florida. Pendirinya, Aaron Cordovez, mengatakan mereka terpaksa memindahkan produksi dari China ke negara-negara seperti India dan Meksiko. Proses ini, sayangnya, diperkirakan memakan waktu satu hingga dua tahun. "Kami berusaha agar stok yang ada bisa bertahan selama mungkin," ujar Cordovez kepada CNBC Internasional.

Pabrik iPhone Pindah ke Negara Tetangga, China Mulai Ditinggalkan, Akankah Indonesia Untung Besar?

publish oleh jurnal
Pabrik iPhone Pindah ke Negara Tetangga, China Mulai Ditinggalkan, Akankah Indonesia Untung Besar?

Kabar mengejutkan datang dari Apple. Raksasa teknologi ini dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India. Bukan tanpa alasan, langkah ini disinyalir sebagai strategi Apple untuk menghindari lonjakan harga akibat perang dagang dan tarif tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap produk impor asal China.Financial Times, mengutip sumber internal, melaporkan bahwa Apple berencana memindahkan seluruh fasilitas produksi iPhone yang ditujukan untuk pasar AS dari China ke India tahun depan. Rencana ini muncul setelah Trump memberlakukan tarif hingga 145% untuk barang impor dari China. Sebelumnya, Apple sempat merespons perang tarif ini dengan menerbangkan 600 ton iPhone dari fasilitas produksinya di China dan India ke AS.

Tarif Listrik Mei 2025 Ditetapkan, Seberapa Besar Pengaruhnya bagi Anda?

publish oleh jurnal
Tarif Listrik Mei 2025 Ditetapkan, Seberapa Besar Pengaruhnya bagi Anda?

Kabar baik bagi pelanggan listrik! Tagihan listrik Anda di bulan Mei 2025 dipastikan tetap sama dengan bulan sebelumnya. Pemerintah memutuskan untuk tidak mengubah tarif listrik untuk 13 golongan pelanggan non-subsidi dan 24 golongan pelanggan bersubsidi. Artinya, baik rumah tangga, bisnis, maupun industri, semua membayar tarif yang sama.Keputusan ini diambil meskipun ada potensi kenaikan tarif berdasarkan parameter ekonomi makro. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga daya saing usaha. "Untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing usaha, diputuskan tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode triwulan I tahun 2025, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh pemerintah," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Penyelundupan Beras dan Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat, Skandal Mengejutkan Terungkap

publish oleh jurnal
Penyelundupan Beras dan Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat, Skandal Mengejutkan Terungkap

Drama di perairan Sei Nyamuk Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara! Bakamla RI berhasil menggagalkan penyelundupan besar-besaran beras dan gula pasir asal Malaysia pada Minggu (27/4/2025). KN Gajah Laut-404 mencegat KM Lintas Samudra 07 yang membawa 5 ton beras dan 14,6 ton gula pasir. Yang mengejutkan, muncul dugaan keterlibatan oknum Polairud sebagai pemilik kapal, meskipun belum ada bukti tertulis.Aksi penyelundupan ini terendus berkat kecanggihan Indonesia Maritime Information Center (IMIC) yang memantau pergerakan kapal secara real-time. Kolonel Bakamla Gugun SR, Pranata Humas Ahli Madya, menjelaskan bahwa IMIC mendeteksi aktivitas mencurigakan KM Lintas Samudra 07. Kejanggalan muncul karena kapal tersebut tidak memancarkan sinyal Automatic Identification System (AIS). "Kapal yang berlayar wajib memancarkan sinyal AIS. Jika tidak, kami curigai," ujar Gugun.

Rumor IPO Jumbo 2025, Ada 2 Emiten Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar?

publish oleh jurnal
Rumor IPO Jumbo 2025, Ada 2 Emiten Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar?

Desas-desus IPO anak usaha dari perusahaan yang terafiliasi dengan taipan Indonesia selalu menarik perhatian, terutama mengingat potensi keuntungan yang menggiurkan. Ingat kesuksesan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di tahun 2023? Saham yang terkait dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini melesat tinggi dalam waktu singkat, bahkan sempat menyaingi kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Nah, kini ada dua emiten lain yang dikabarkan siap mengikuti jejak BREN. Penasaran?PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akhirnya buka suara mengenai rencana IPO anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI), yang fokus pada investasi infrastruktur. Meski masih dalam tahap pembahasan internal, manajemen TPIA mengakui bahwa PT CDI merupakan salah satu motor pertumbuhan Chandra Asri Group, mengingat prospek bisnis infrastruktur yang cerah. Kabarnya, Henan Putihrai Sekuritas dan BNI Sekuritas akan menjadi penjamin emisi untuk IPO ini.

5 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Kanker Serviks, Siapa Saja? Kenali Gejala & Faktor Risikonya

publish oleh jurnal
5 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Kanker Serviks, Siapa Saja?  Kenali Gejala & Faktor Risikonya

Kanker serviks, kanker yang menyerang area serviks (leher rahim), menjadi momok bagi banyak perempuan. Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi. Penularan HPV terjadi melalui kontak langsung di area genital, hubungan seksual (Miss Vl, anal, atau oral), dan penggunaan mainan seks bersama.Bagaimana kanker serviks berkembang? Berawal dari perubahan DNA dalam sel-sel sehat di serviks. Perubahan ini memicu pertumbuhan sel yang tak terkendali, membentuk tumor yang dapat merusak jaringan sehat. Sel-sel kanker ini bahkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Google Jual Teknologi Masa Depan ke Israel, Karyawan Bersatu Melawan Kontroversi Memanas

publish oleh jurnal
Google Jual Teknologi Masa Depan ke Israel, Karyawan Bersatu Melawan Kontroversi Memanas

Ketegangan antara Google dan sebagian karyawannya kembali memanas. Setelah kontroversi penjualan layanan cloud ke Kementerian Pertahanan Israel, kini giliran divisi kecerdasan buatan, DeepMind, yang menjadi pusat perhatian. Rencana Google untuk menjual teknologi AI ke perusahaan pertahanan Israel memicu gelombang protes baru dari dalam perusahaan.Financial Times melaporkan bahwa sekitar 300 karyawan DeepMind telah bergabung dengan Serikat Pekerja Komunikasi (CWU) sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana tersebut. Langkah ini diambil menyusul ketidakpuasan yang meluas di kalangan karyawan Google terhadap hubungan bisnis perusahaan dengan militer Israel.

Artikel Terbaru