Rumor IPO Jumbo 2025, Ada 2 Emiten Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar?

Rabu, 30 April 2025 oleh jurnal

Rumor IPO Jumbo 2025, Ada 2 Emiten Prajogo Pangestu Siap Menggebrak Pasar?

Bisik-Bisik IPO Jumbo 2025: Dua Jagoan Prajogo Pangestu Siap Melantai di Bursa?

Desas-desus IPO anak usaha dari perusahaan yang terafiliasi dengan taipan Indonesia selalu menarik perhatian, terutama mengingat potensi keuntungan yang menggiurkan. Ingat kesuksesan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di tahun 2023? Saham yang terkait dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini melesat tinggi dalam waktu singkat, bahkan sempat menyaingi kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Nah, kini ada dua emiten lain yang dikabarkan siap mengikuti jejak BREN. Penasaran?

PT Chandra Daya Investasi, Anak Usaha TPIA

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akhirnya buka suara mengenai rencana IPO anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI), yang fokus pada investasi infrastruktur. Meski masih dalam tahap pembahasan internal, manajemen TPIA mengakui bahwa PT CDI merupakan salah satu motor pertumbuhan Chandra Asri Group, mengingat prospek bisnis infrastruktur yang cerah. Kabarnya, Henan Putihrai Sekuritas dan BNI Sekuritas akan menjadi penjamin emisi untuk IPO ini.

Menariknya, PT CDI baru-baru ini mengakuisisi PT Barito Investama Prima (BIP) dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Griya Idola (GI). Dengan transaksi ini, PT CDI kini menjadi pemegang saham mayoritas di BIP.

PT Griya Idola, Anak Usaha BRPT

Tak hanya PT CDI, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga dikabarkan akan membawa anak usahanya, PT Griya Idola, ke lantai bursa. Direktur Utama BRPT, Agus Salim Pangestu, putra Prajogo Pangestu, sebelumnya telah mengisyaratkan ekspansi di bisnis properti. Dengan portofolio aset yang mencakup residensial, industrial, perkantoran, dan hospitality, PT Griya Idola memiliki potensi yang cukup besar.

Salah satu proyek andalan PT Griya Idola adalah Griya Idola Residence Tangerang, yang pembangunannya ditargetkan selesai dalam lima tahun.

PT Summarecon Investment Property, Anak Usaha SMRA

Satu lagi anak usaha yang dikabarkan akan IPO adalah PT Summarecon Investment Property (SMIP), milik PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA). Penjualan Summarecon Mal Kelapa Gading ke SMIP dan adanya biaya IPO entitas anak yang dicatat SMRA memperkuat sinyal ini. Meskipun sempat tertunda karena volatilitas pasar, potensi IPO SMIP di paruh kedua tahun ini masih terbuka lebar, terutama dengan prospek penurunan suku bunga dan pergerakan positif saham SMRA.

Jangan sampai ketinggalan peluang IPO! Simak tips berikut untuk memantau potensi IPO perusahaan-perusahaan menarik:

1. Pantau berita dan informasi pasar modal. - Rajinlah membaca berita dan analisis pasar modal untuk mendapatkan informasi terbaru tentang rencana IPO perusahaan.

Contoh: Ikuti perkembangan berita di CNBC Indonesia, Bisnis Indonesia, dan media lainnya.

2. Perhatikan kinerja perusahaan induk. - Kinerja perusahaan induk dapat memberikan gambaran tentang prospek anak usahanya yang akan IPO.

Contoh: Jika perusahaan induk memiliki kinerja yang baik, kemungkinan anak usahanya juga memiliki potensi yang baik.

3. Pelajari prospektus perusahaan. - Prospektus berisi informasi detail tentang perusahaan dan rencana IPO, termasuk risiko dan potensi keuntungan.

Contoh: Baca prospektus dengan teliti sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

4. Konsultasikan dengan ahli keuangan. - Jika Anda kurang yakin, konsultasikan dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Contoh: Diskusikan rencana investasi Anda dengan perencana keuangan atau analis sekuritas.

5. Diversifikasi portofolio investasi. - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio Anda untuk mengurangi risiko.

Contoh: Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan reksa dana.

6. Investasi sesuai kemampuan finansial. - Jangan berinvestasi melebihi kemampuan finansial Anda. Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup sebelum berinvestasi.

Contoh: Tentukan alokasi dana investasi yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Apa saja sektor bisnis PT Griya Idola? (Pertanyaan dari Ani Wijaya)

"PT Griya Idola memiliki portofolio aset di sektor residensial, industrial, perkantoran, dan hospitality." - Agus Salim Pangestu, Direktur Utama Barito Pacific

Kapan PT Chandra Daya Investasi mengakuisisi PT Barito Investama Prima? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

"Akuisisi tersebut terjadi baru-baru ini, tepatnya pada April 2025." - Sumber: Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia

Mengapa IPO SMIP ditunda? (Pertanyaan dari Cindy Permata)

"Penundaan IPO SMIP disebabkan oleh kondisi pasar yang masih volatil." - Lydia Tjio, Direktur PT Summarecon Agung Tbk.

Apa peran PT Chandra Daya Investasi dalam Chandra Asri Group? (Pertanyaan dari Dedi Rahman)

"PT CDI merupakan salah satu motor pertumbuhan Chandra Asri Group." - Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Bagaimana kinerja saham BREN setelah IPO? (Pertanyaan dari Eka Nurmala)

"Saham BREN mengalami kenaikan harga yang signifikan pasca IPO, bahkan sempat menyaingi kapitalisasi pasar BBCA." - Analis Pasar Modal, Lo Kheng Hong

Sanggahan: Artikel ini bersifat informatif dan bukan ajakan investasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.