Penyelundupan Beras dan Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat, Skandal Mengejutkan Terungkap

Rabu, 30 April 2025 oleh jurnal

Penyelundupan Beras dan Gula dari Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat, Skandal Mengejutkan Terungkap

Bakamla Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula Malaysia, Oknum Polairud Diduga Terlibat

Drama di perairan Sei Nyamuk Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara! Bakamla RI berhasil menggagalkan penyelundupan besar-besaran beras dan gula pasir asal Malaysia pada Minggu (27/4/2025). KN Gajah Laut-404 mencegat KM Lintas Samudra 07 yang membawa 5 ton beras dan 14,6 ton gula pasir. Yang mengejutkan, muncul dugaan keterlibatan oknum Polairud sebagai pemilik kapal, meskipun belum ada bukti tertulis.

Aksi penyelundupan ini terendus berkat kecanggihan Indonesia Maritime Information Center (IMIC) yang memantau pergerakan kapal secara real-time. Kolonel Bakamla Gugun SR, Pranata Humas Ahli Madya, menjelaskan bahwa IMIC mendeteksi aktivitas mencurigakan KM Lintas Samudra 07. Kejanggalan muncul karena kapal tersebut tidak memancarkan sinyal Automatic Identification System (AIS). "Kapal yang berlayar wajib memancarkan sinyal AIS. Jika tidak, kami curigai," ujar Gugun.

Informasi dari IMIC dan laporan masyarakat pesisir melalui Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) membuat KN Gajah Laut-404 segera bergerak. Hasil pemeriksaan menemukan 500 karung beras dan 400 pak gula pasir tanpa dokumen resmi. Mulai dari Surat Persetujuan Berlayar (SPB), dokumen muatan, dokumen impor, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), hingga sertifikat keterampilan pelaut, semuanya nihil! "Kapal ini bahkan tidak punya alat komunikasi layak," tambah Gugun.

Dugaan Keterlibatan Oknum Polairud

Kasus ini semakin menarik dengan adanya dugaan keterlibatan oknum Polairud Polda Kaltara. Seorang informan yang enggan disebutkan namanya, Yosua, mengungkapkan bahwa awak kapal menyebut pemilik kapal berinisial L, yang diduga anggota Polairud. Yosua menceritakan, "Saat kapal bersandar dan barang bukti diamankan, L tiba-tiba muncul di buritan kapal Bakamla, seolah sudah menunggu. Ia memperkenalkan diri sebagai pemilik kapal dan ingin berkoordinasi." Kolonel Gugun belum mengonfirmasi keterlibatan L. "Kami belum bisa menyampaikan itu. Tugas kami menangkap kapal yang melanggar. Soal pemilik, itu bagian penyelidikan instansi berwenang," tegasnya.

Komitmen Bakamla dan Sinergi Lintas Instansi

Penangkapan ini menunjukkan komitmen Bakamla dalam menjaga keamanan perairan Kaltara yang rawan penyelundupan. Gugun menegaskan, "Kaltara adalah jalur krusial. Kami pantau semua pergerakan kapal melalui IMIC. Yang mencurigakan, kami tindak tegas." Bakamla juga menekankan pentingnya sinergi dengan instansi lain seperti KPLP, Polairud, kepolisian, TNI AL, Bea Cukai, dan KKP. Operasi rahasia dan patroli bersama terus ditingkatkan untuk memberantas kejahatan lintas batas.

"Doakan Bakamla mendapat kewenangan penyelidikan, biar kami ungkap kasus lebih cepat," canda Gugun.

Bakamla juga mengimbau pelaku pelayaran untuk mematuhi aturan, khususnya penggunaan AIS. "AIS membantu kami pantau kapal secara akurat. Patuhi aturan, atau Bakamla akan bertindak," tegas Gugun. IMIC dan AIS menjadi momok bagi pelaku kegiatan ilegal. "Kami bisa lacak pergerakan kapal secara real-time. Yang penting, laksanakan prosedur sesuai aturan negara," katanya.

Berikut beberapa tips untuk memastikan pelayaran Anda aman dan sesuai hukum:

1. Pastikan kelengkapan dokumen kapal. - Siapkan semua dokumen penting seperti SPB, dokumen muatan, SIUP, dan sertifikat pelaut. Jangan sampai terlupa, ya! Contohnya, pastikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Anda masih berlaku.

2. Aktifkan AIS. - Pastikan AIS kapal selalu aktif agar posisi kapal terpantau dan menghindari kecurigaan. Ini seperti memberi tahu keberadaan Anda kepada otoritas, jadi lebih aman, kan?

3. Lengkapi alat komunikasi. - Pastikan kapal memiliki alat komunikasi yang layak dan berfungsi dengan baik untuk keadaan darurat atau koordinasi. Radio VHF misalnya, sangat penting untuk komunikasi di laut.

4. Pahami aturan pelayaran. - Kenali dan patuhi aturan pelayaran yang berlaku untuk menghindari sanksi hukum. Misalnya, pahami batas wilayah perairan dan aturan terkait barang bawaan.

Bagaimana Bakamla mendeteksi kapal yang mencurigakan, Pak Budi?

Laksamana TNI (Purn.) Ade Supandi (Mantan Kepala Staf Angkatan Laut): Bakamla menggunakan sistem canggih seperti IMIC yang memantau pergerakan kapal secara real-time. Kapal yang tidak mengaktifkan AIS atau menunjukkan perilaku mencurigakan akan segera diidentifikasi.

Apa sanksi bagi kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap, Bu Ani?

Dr. Connie Rahakundini Bakrie (Pengamat Maritim): Kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap dapat ditahan, barang muatannya disita, dan pemiliknya dikenakan sanksi hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apa peran masyarakat dalam menjaga keamanan laut, Pak Joko?

Kolonel Bakamla Gugun SR (Pranata Humas Ahli Madya Bakamla): Masyarakat, khususnya nelayan dan masyarakat pesisir, berperan penting sebagai informan. Laporan mereka tentang aktivitas mencurigakan sangat membantu Bakamla dalam menjaga keamanan laut. Seperti dalam kasus ini, laporan dari Rapala sangat berkontribusi.

Mengapa perairan Kaltara rawan penyelundupan, Ibu Siti?

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan): Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga memudahkan pelaku penyelundupan untuk keluar masuk wilayah perairan. Selain itu, luasnya perairan dan pengawasan yang masih terbatas menjadi faktor penyebab kerawanan penyelundupan.

Apa pentingnya AIS bagi kapal, Pak Anton?

Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa (Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association/INSA): AIS sangat penting untuk keselamatan dan keamanan pelayaran. Dengan AIS, posisi kapal dapat terpantau secara real-time, sehingga memudahkan koordinasi dan mencegah tabrakan di laut. Selain itu, AIS juga membantu otoritas dalam memantau lalu lintas kapal dan mendeteksi aktivitas ilegal.