Inilah 10 Bahaya Mononatrium Glutamat yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya mononatrium glutamat

Mononatrium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan untuk meningkatkan cita rasa gurih pada makanan. Namun, di balik kelezatannya, MSG juga menyimpan bahaya yang perlu diwaspadai.

Konsumsi MSG yang berlebihan dapat memicu berbagai reaksi negatif, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan jantung berdebar. Dalam beberapa kasus, MSG bahkan dapat memperburuk kondisi kesehatan tertentu, seperti asma dan migrain. Selain itu, penelitian juga mengaitkan MSG dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

Menghindari konsumsi MSG secara berlebihan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan. Sebaiknya batasi konsumsi makanan olahan yang mengandung MSG dan pilih bahan makanan alami yang tidak menggunakan bahan tambahan ini. Dengan begitu, Anda dapat menikmati makanan yang lezat tanpa perlu mengkhawatirkan dampak negatif MSG pada kesehatan Anda.

Bahaya Monosodium Glutamat (MSG)

MSG merupakan bahan tambahan pangan yang banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa gurih pada makanan. Dibalik kelezatannya, MSG juga menyimpan bahaya yang perlu diwaspadai.

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Jantung berdebar
  • Asma
  • Migrain
  • Obesitas
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Kerusakan saraf

Konsumsi MSG secara berlebihan dapat memicu berbagai reaksi negatif, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan jantung berdebar. Dalam beberapa kasus, MSG bahkan dapat memperburuk kondisi kesehatan tertentu, seperti asma dan migrain. Selain itu, penelitian juga mengaitkan MSG dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Bahkan, konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan saraf.

Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu reaksi negatif yang paling umum terjadi akibat konsumsi MSG secara berlebihan. MSG dapat memicu pelepasan glutamat, sebuah neurotransmitter yang berperan dalam mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Ketika kadar glutamat di otak meningkat, dapat menyebabkan sakit kepala yang berdenyut dan tidak nyaman.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sensitif terhadap MSG lebih rentan mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan tambahan ini. Studi kasus juga telah melaporkan kasus sakit kepala parah dan berkepanjangan yang dipicu oleh konsumsi MSG.

Meskipun sakit kepala akibat MSG umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Menghindari atau membatasi konsumsi MSG dapat membantu mencegah atau mengurangi sakit kepala jenis ini.

Mual

Mual merupakan reaksi umum yang dapat dipicu oleh konsumsi MSG secara berlebihan. MSG dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga menyebabkan mual dan rasa tidak nyaman di perut. Dalam beberapa kasus, mual akibat MSG juga dapat disertai dengan muntah.

Studi kasus telah melaporkan kasus mual dan muntah parah yang terjadi setelah konsumsi makanan yang mengandung MSG. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu singkat setelah makan dan dapat berlangsung selama beberapa jam.

Meskipun mual akibat MSG umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan nafsu makan. Menghindari atau membatasi konsumsi MSG dapat membantu mencegah atau mengurangi mual jenis ini.

Muntah

Muntah merupakan salah satu reaksi negatif yang dapat dipicu oleh konsumsi mononatrium glutamat (MSG) secara berlebihan. MSG dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga menyebabkan mual dan rasa tidak nyaman di perut. Dalam beberapa kasus, mual akibat MSG juga dapat disertai dengan muntah.

Studi kasus telah melaporkan kasus mual dan muntah parah yang terjadi setelah konsumsi makanan yang mengandung MSG. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu singkat setelah makan dan dapat berlangsung selama beberapa jam.

Meskipun muntah akibat MSG umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan nafsu makan. Menghindari atau membatasi konsumsi MSG dapat membantu mencegah atau mengurangi muntah jenis ini.

Jantung Berdebar

Konsumsi mononatrium glutamat (MSG) yang berlebihan dapat memicu jantung berdebar, suatu kondisi di mana jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur. Hal ini disebabkan oleh efek MSG yang dapat meningkatkan kadar glutamat dalam darah, neurotransmiter yang berperan dalam mengatur aktivitas jantung.

  • Peningkatan Kadar Adrenalin
    MSG dapat memicu pelepasan adrenalin, hormon yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat. Peningkatan adrenalin ini dapat menyebabkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah.
  • Gangguan Elektrolit
    MSG mengandung natrium yang tinggi, dan konsumsi berlebihan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, termasuk kalium dan magnesium. Gangguan elektrolit ini dapat menyebabkan jantung berdebar dan gangguan irama jantung lainnya.
  • Kerusakan Sel Jantung
    Studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel jantung, yang dapat melemahkan fungsi jantung dan meningkatkan risiko jantung berdebar.

Jantung berdebar akibat MSG dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sesak napas, pusing, dan nyeri dada. Dalam kasus yang parah, jantung berdebar yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Asma

Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Hal ini dapat membuat sulit bernapas, menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, dada sesak, dan batuk.

Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa MSG dapat memicu serangan asma pada individu yang sensitif.

Salah satu cara MSG dapat memicu asma adalah dengan meningkatkan kadar histamin dalam tubuh. Histamin adalah zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap alergen. Peningkatan kadar histamin dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, yang dapat memperburuk gejala asma.

Selain itu, MSG juga dapat mengiritasi saluran udara secara langsung, menyebabkan peradangan dan produksi lendir berlebih. Hal ini juga dapat mempersempit saluran udara dan memperburuk gejala asma.

Migrain

Migrain adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan sakit kepala berdenyut yang parah, seringkali disertai dengan mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa MSG dapat memicu serangan migrain pada individu yang sensitif.

Salah satu cara MSG dapat memicu migrain adalah dengan merangsang reseptor glutamat di otak. Glutamat adalah neurotransmitter yang terlibat dalam transmisi sinyal rasa sakit. Peningkatan kadar glutamat di otak dapat menyebabkan pelepasan zat kimia lain yang memicu peradangan dan nyeri, yang dapat menyebabkan serangan migrain.

Selain itu, MSG juga dapat memicu migrain pada individu yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tersebut. Alergi MSG dapat menyebabkan reaksi sistem kekebalan tubuh yang melepaskan histamin, zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan dan sakit kepala. Intoleransi MSG, di sisi lain, adalah ketidakmampuan tubuh untuk memetabolisme MSG dengan benar, yang dapat menyebabkan penumpukan MSG dalam darah dan memicu gejala seperti sakit kepala dan mual.

Obesitas

Obesitas merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan berat badan dan lemak tubuh yang tidak normal. Obesitas menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan bahaya mononatrium glutamat (MSG). MSG adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.

Salah satu cara MSG dapat menyebabkan obesitas adalah dengan meningkatkan nafsu makan. MSG merangsang reseptor glutamat di otak, yang terlibat dalam mengatur nafsu makan. Peningkatan kadar glutamat di otak dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan keinginan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula.

Selain itu, MSG juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dapat menyebabkan penurunan tingkat metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori dan lebih mudah menyimpan lemak.

Hubungan antara obesitas dan bahaya MSG menjadi perhatian karena obesitas merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis. Konsumsi MSG yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, yang pada gilirannya dapat memperburuk risiko penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi MSG dan menjaga pola makan yang sehat untuk mencegah obesitas dan penyakit kronis terkait.

Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Penyakit ini ditandai dengan gangguan pada fungsi jantung, seperti penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penyakit jantung dan bahaya mononatrium glutamat (MSG). MSG adalah bahan tambahan pangan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa gurih pada makanan. Studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Selain itu, MSG juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung lainnya. Studi pada manusia menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang mengandung MSG dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada individu yang sensitif terhadap MSG.

Hubungan antara penyakit jantung dan bahaya MSG menjadi perhatian karena penyakit jantung merupakan penyakit kronis yang dapat mengancam jiwa. Konsumsi MSG yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga penting untuk membatasi konsumsi MSG dan menjaga pola makan yang sehat untuk mencegah penyakit jantung dan komplikasi terkait.

Penyebab dan Faktor Pemicu Bahaya Monosodium Glutamat (MSG)

Monosodium glutamat (MSG) merupakan bahan tambahan pangan yang banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa gurih pada makanan. Di balik kelezatannya, MSG memiliki beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.

Beberapa faktor yang dapat memicu bahaya MSG antara lain:

  • Konsumsi Berlebihan
    Konsumsi MSG yang berlebihan dapat meningkatkan kadar glutamat dalam tubuh, sehingga memicu berbagai reaksi negatif, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan jantung berdebar.
  • Sensitivitas Individu
    Tidak semua orang memiliki toleransi yang sama terhadap MSG. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap MSG dan lebih mudah mengalami reaksi negatif setelah mengonsumsinya.
  • Ketidakmampuan Metabolisme
    Tubuh manusia memiliki kemampuan terbatas untuk memetabolisme MSG. Konsumsi MSG yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan MSG dalam darah, sehingga meningkatkan risiko efek samping yang merugikan.
  • Kualitas MSG
    Kualitas MSG yang buruk atau tidak memenuhi standar dapat mengandung cemaran yang berbahaya bagi kesehatan, seperti logam berat dan bakteri.
  • Interaksi dengan Bahan Lain
    MSG dapat berinteraksi dengan bahan makanan atau obat-obatan tertentu, sehingga meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat.

Dengan memahami faktor-faktor pemicu bahaya MSG, kita dapat membatasi konsumsinya dan mengurangi risiko efek samping yang merugikan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Monosodium Glutamat (MSG)

Mengonsumsi monosodium glutamat (MSG) secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat untuk meminimalisir risiko bahaya MSG.

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi bahaya MSG:

  • Batasi Konsumsi Makanan Mengandung MSG
    Kurangi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan restoran yang umumnya mengandung MSG dalam jumlah tinggi.
  • Baca Label Makanan
    Selalu periksa label makanan sebelum mengonsumsi untuk mengetahui apakah produk tersebut mengandung MSG atau bahan tambahan pangan lainnya yang dapat memicu reaksi negatif.
  • Gunakan Bumbu Alami
    Ganti MSG dengan bumbu alami seperti garam, merica, bawang putih, bawang bombay, dan rempah-rempah untuk menambah cita rasa pada masakan.
  • Konsultasi Dokter
    Bagi individu yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap MSG, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Makan Makanan Sehat dan Seimbang
    Konsumsi makanan sehat dan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tanpa perlu mengandalkan MSG.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat mengurangi risiko bahaya MSG dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

publish oleh jurnal
Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa Indonesia memiliki waktu 60 hari untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif dagang. Kesepakatan tenggat waktu ini dicapai setelah pertemuan delegasi Indonesia dengan Perwakilan Perdagangan AS (USTR) dan Kementerian Perdagangan AS di Washington DC."Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk merampungkan perundingan ini dalam 60 hari," ungkap Airlangga dalam konferensi pers daring, Jumat (18/4).

Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

publish oleh jurnal
Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

Beredar video di TikTok yang mengklaim konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal. Video tersebut menimbulkan kekhawatiran, khususnya tentang penggunaan obat analgesik seperti ibuprofen. Lalu, bagaimana faktanya?Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati, menjelaskan bahwa konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang, meski sesuai dosis, tetap berpotensi menimbulkan efek samping. Efek samping ini bisa beragam, tergantung jenis obatnya, terutama antara parasetamol dan NSAID (seperti ibuprofen, diklofenak, dan naproksen).

Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

publish oleh jurnal
Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

Chery Tiggo Cross, salah satu bintang di IIMS 2025, mencuri perhatian dengan desain modern, fitur lengkap, dan mesin 1.500 cc yang efisien. Menyasar segmen anak muda dan keluarga muda, Tiggo Cross menawarkan kombinasi gaya dan kepraktisan. Tim Kompas.com berkesempatan menguji langsung performa dan konsumsi BBM-nya dalam perjalanan mudik Lebaran 2025 rute Jakarta-Palembang, dan inilah hasilnya.Di dalam kota, Tiggo Cross mencatatkan konsumsi BBM yang impresif, yaitu 6,6 liter per 100 km (atau sekitar 15,15 km/liter). Data ini diambil dari MID setelah menempuh 148,4 km dengan kecepatan rata-rata 32,7 km/jam, menggunakan bensin RON 92 dalam kondisi lalu lintas yang relatif lancar khas periode mudik Lebaran.

Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

publish oleh jurnal
Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

Menyambut kehadiran buah hati adalah momen yang penuh kebahagiaan. Sebagai orang tua, tentu kesehatan si kecil menjadi prioritas utama. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap penyakit, sehingga perlindungan kesehatan sejak dini sangatlah penting. BPJS Kesehatan hadir sebagai solusi untuk memberikan jaminan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh warga negara, termasuk bayi Anda.Dengan mendaftarkan bayi ke BPJS Kesehatan, Anda memberikan akses layanan kesehatan yang dibutuhkan sejak hari pertama kehidupannya. Tak hanya pemeriksaan rutin, BPJS Kesehatan juga menanggung biaya persalinan, perawatan pasca melahirkan, imunisasi, dan penanganan kondisi medis tertentu. Mari kita bahas lebih lanjut manfaat BPJS Kesehatan untuk si kecil:

Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

publish oleh jurnal
Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

MR DIY, toko ritel yang menjamur di Indonesia dan berbagai negara, menawarkan beragam produk, mulai dari perlengkapan rumah tangga, alat tulis kantor, hingga aksesoris. Meskipun mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan, banyak yang belum tahu siapa sosok di balik kesuksesannya. Ternyata, MR DIY didirikan oleh dua bersaudara, Tan Yu Teh dan Tan Yu Wei, pada tahun 2005. Berawal dari sebuah toko sederhana di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia, mereka membangun kerajaan ritel yang kini mendunia. Menariknya, keduanya bukanlah berasal dari latar belakang ritel. Tan Yu Teh, misalnya, dulunya adalah seorang mahasiswa fisika yang berkarir sebagai insinyur dan pialang saham.

Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

publish oleh jurnal
Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

Bayangkan, dolar AS yang perkasa tiba-tiba loyo. Bukan cuma kabar biasa, tapi gejolak yang mengguncang ekonomi global. Seperti yang dilaporkan Wall Street Journal, nilai tukar dolar AS anjlok terhadap mata uang utama dunia seperti euro, yen, dan franc Swiss. Bahkan, ICE U.S. Dollar Index mencatat penurunan terparah dalam 40 tahun terakhir, merosot hingga 8% di awal tahun ini.Lantas, apa dampaknya bagi kita semua? Rupanya, pelemahan dolar ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump makin merugikan penjual asing. Di sisi lain, keuntungan perusahaan asing yang beroperasi di AS juga tergerus saat dikonversi ke mata uang asal mereka. Barang impor pun jadi lebih mahal bagi konsumen Amerika.

BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

publish oleh jurnal
BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

Di tengah gejolak pasar otomotif global, BMW Group justru panen senyum. Penjualan mobil listrik mereka melesat hingga 32 persen di kuartal pertama 2025, menjadi oase di tengah tantangan pasar yang cukup berat.Selama periode Januari-Maret 2025, BMW Group mengirimkan total 586.149 kendaraan ke tangan pelanggan di seluruh dunia. Angka ini memang turun tipis 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, mengingat lesunya permintaan di China, pasar terbesar mereka, hasil ini tetap patut diacungi jempol.

Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap? Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

publish oleh jurnal
Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap?  Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

Pencinta kopi, pernahkah kamu bertanya-tanya, di antara biji kopi panggang sedang dan gelap, mana yang lebih menyehatkan? Keduanya punya aroma dan rasa yang khas, tapi apa bedanya dari sisi nutrisi? Mari kita kupas tuntas!Proses pemanggangan biji kopi, atau roasting, sangat memengaruhi cita rasa dan kandungan kopi. Mulai dari light roast yang lembut, medium roast yang lebih intens, hingga dark roast yang pekat dan smoky, setiap tingkat pemanggangan menawarkan pengalaman berbeda.

Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

publish oleh jurnal
Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengecam keras praktik perusahaan milik Jan Hwa Diana yang dianggapnya “biadab” setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil Walikota Surabaya Armuji di gudang UD Sentosa Seal, Margomulyo Permai, pada Kamis (16/5/2025). Sidak tersebut bermula dari laporan mantan karyawan Diana yang mengaku ijazahnya ditahan meskipun sudah resign. Video sidak Armuji ini pun viral di media sosial TikTok dan Instagram.Dalam sidak tersebut, Wamenaker, yang akrab disapa Noel, menemukan sejumlah kejanggalan setelah meminta klarifikasi dari Diana dan stafnya. Noel menuding Diana berusaha menutup-nutupi berbagai masalah, termasuk dugaan pembatasan waktu shalat Jumat hanya 20 menit dan pembayaran gaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK), selain penahanan ijazah.

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

publish oleh jurnal
PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengawali tahun 2025 dengan gemilang. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 6,275 triliun di kuartal pertama, melonjak 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).Pencapaian ini bukan hanya melampaui ekspektasi, tetapi juga mencatatkan prestasi impresif. Bayangkan, PTPP telah meraih 151% dari target Kuartal I 2025 dan sekitar 21% dari target sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan optimisme dan kinerja perusahaan yang sangat baik.

Artikel Terbaru