Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda. Alat ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama, sedangkan pada rahang geser terdapat skala nonius.
Untuk membaca jangka sorong, pertama-tama tentukan posisi nol pada skala nonius. Posisi nol ini biasanya ditandai dengan sebuah garis vertikal. Kemudian, lihat angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius. Angka ini menunjukkan nilai pengukuran dalam satuan milimeter (mm).
Cari Herbal Alami di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afrzfktn6
Setelah mendapatkan nilai pengukuran dalam satuan mm, tambahkan nilai bacaan pada skala nonius. Nilai bacaan pada skala nonius adalah angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Biasanya, nilai bacaan pada skala nonius adalah 0,01 mm atau 0,05 mm.
Sebagai contoh, jika angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius adalah 5 mm, dan angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama adalah 0,03 mm, maka nilai pengukurannya adalah 5,03 mm.
Cara Membaca Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan saat membaca jangka sorong, yaitu:
- Skala utama
- Skala nonius
- Posisi nol
- Nilai bacaan
- Satuan pengukuran
- Ketelitian
- Cara penggunaan
Skala utama adalah skala yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong, sedangkan skala nonius adalah skala yang terdapat pada rahang geser. Posisi nol adalah titik di mana kedua skala berimpit. Nilai bacaan adalah angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Satuan pengukuran yang digunakan biasanya adalah milimeter (mm). Ketelitian jangka sorong ditentukan oleh nilai terkecil yang dapat dibaca pada skala nonius. Cara penggunaan jangka sorong juga perlu diperhatikan agar pengukuran dapat dilakukan dengan benar.
Skala Utama
Skala utama adalah komponen penting dalam cara membaca jangka sorong. Skala ini terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan berfungsi sebagai dasar pengukuran.
Untuk membaca jangka sorong, pertama-tama perlu menentukan posisi nol pada skala utama. Posisi nol ini biasanya ditandai dengan sebuah garis vertikal. Setelah itu, lihat angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius. Angka ini menunjukkan nilai pengukuran dalam satuan milimeter (mm).
Sebagai contoh, jika angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius adalah 5 mm, maka nilai pengukurannya adalah 5 mm. Nilai ini merupakan hasil pengukuran kasar yang belum memperhitungkan nilai bacaan pada skala nonius.
Skala nonius
Skala nonius adalah komponen penting dalam jangka sorong yang digunakan untuk melakukan pengukuran yang lebih teliti dibandingkan dengan skala utama. Skala nonius terletak pada rahang geser jangka sorong dan memiliki panjang tertentu, biasanya 9 mm atau 10 mm, yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama. Jumlah bagian pada skala nonius biasanya 10, 20, atau 50, tergantung pada jenis jangka sorong.
Untuk membaca skala nonius, pertama-tama perlu menentukan posisi nol pada skala nonius. Posisi nol ini biasanya ditandai dengan sebuah garis vertikal. Setelah itu, lihat angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Angka ini menunjukkan nilai bacaan pada skala nonius, yang biasanya berupa 0,01 mm atau 0,05 mm.
Sebagai contoh, jika angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama adalah 0,03 mm, maka nilai bacaan pada skala nonius adalah 0,03 mm. Nilai ini kemudian ditambahkan ke nilai pengukuran pada skala utama untuk mendapatkan nilai pengukuran akhir yang lebih teliti.
Posisi nol
Posisi nol pada jangka sorong adalah titik di mana kedua skala, yaitu skala utama dan skala nonius, berimpit. Posisi ini sangat penting dalam cara membaca jangka sorong karena berfungsi sebagai titik acuan untuk menentukan nilai pengukuran.
-
Menentukan nilai pengukuran pada skala utama
Posisi nol pada skala utama menunjukkan nilai pengukuran kasar dalam satuan milimeter (mm). Untuk menentukan nilai pengukuran pada skala utama, cukup lihat angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius.
-
Menentukan nilai bacaan pada skala nonius
Posisi nol pada skala nonius menunjukkan nilai bacaan 0,00 mm. Untuk menentukan nilai bacaan pada skala nonius, lihat angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Nilai bacaan ini biasanya berupa 0,01 mm atau 0,05 mm.
-
Menghitung nilai pengukuran akhir
Untuk mendapatkan nilai pengukuran akhir yang lebih teliti, nilai pengukuran pada skala utama dan nilai bacaan pada skala nonius perlu dijumlahkan. Nilai pengukuran akhir ini dinyatakan dalam satuan milimeter (mm).
Dengan memahami posisi nol pada jangka sorong, Anda dapat membaca jangka sorong dengan benar dan memperoleh nilai pengukuran yang akurat.
Nilai Bacaan
Nilai bacaan merupakan komponen penting dalam cara membaca jangka sorong. Nilai bacaan menunjukkan nilai pengukuran yang lebih teliti dibandingkan dengan skala utama, sehingga sangat penting untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.
Untuk menentukan nilai bacaan, perhatikan angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Nilai bacaan biasanya berupa 0,01 mm atau 0,05 mm, tergantung pada jenis jangka sorong yang digunakan.
Contohnya, jika angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama adalah 0,03 mm, maka nilai bacaannya adalah 0,03 mm. Nilai bacaan ini kemudian ditambahkan ke nilai pengukuran pada skala utama untuk mendapatkan nilai pengukuran akhir yang lebih teliti.
Memahami nilai bacaan sangat penting untuk memperoleh pengukuran yang akurat menggunakan jangka sorong. Dengan memahami cara membaca nilai bacaan dengan benar, Anda dapat memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan sesuai dengan standar yang diperlukan.
Satuan pengukuran
Satuan pengukuran berperan penting dalam cara membaca jangka sorong. Jangka sorong umumnya menggunakan satuan milimeter (mm) sebagai satuan pengukuran standar.
Memahami satuan pengukuran sangat penting karena memungkinkan kita untuk menginterpretasikan nilai yang ditunjukkan oleh jangka sorong dengan benar. Misalnya, jika skala utama menunjukkan angka 5 dan skala nonius menunjukkan angka 0,03, maka nilai pengukurannya adalah 5,03 mm.
Menggunakan satuan pengukuran yang sesuai juga penting untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam pengukuran. Misalnya, jika kita mengukur panjang benda menggunakan jangka sorong yang dikalibrasi dalam milimeter, maka kita harus mengekspresikan hasil pengukuran dalam milimeter juga.
Dengan memahami satuan pengukuran yang digunakan pada jangka sorong, kita dapat memperoleh pengukuran yang akurat dan andal, yang sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti teknik, manufaktur, dan penelitian ilmiah.
Ketelitian
Ketelitian merupakan aspek penting dalam cara membaca jangka sorong. Ketelitian mengacu pada kemampuan jangka sorong untuk memberikan hasil pengukuran yang akurat dan mendetail.
Jangka sorong yang memiliki ketelitian tinggi dapat mengukur panjang benda dengan tingkat presisi yang lebih baik. Hal ini penting dalam berbagai aplikasi, seperti teknik, manufaktur, dan penelitian ilmiah, di mana pengukuran yang akurat sangat penting.
Ketelitian jangka sorong dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas pembuatan, desain, dan skala nonius. Skala nonius yang lebih halus memungkinkan pembacaan yang lebih akurat dan meningkatkan ketelitian jangka sorong.
Selain itu, cara membaca jangka sorong juga memengaruhi ketelitian pengukuran. Membaca skala utama dan skala nonius dengan benar, serta mempertimbangkan posisi nol dan nilai bacaan, sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat.
Dengan memahami ketelitian jangka sorong dan cara membacanya dengan benar, kita dapat memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan sesuai dengan standar yang diperlukan dan memberikan hasil yang andal.
Cara Penggunaan
Selain memahami cara membaca jangka sorong, cara penggunaan juga merupakan aspek penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Menggunakan jangka sorong dengan benar dapat membantu meminimalkan kesalahan dan memastikan pengukuran yang andal.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan jangka sorong:
- Posisikan benda dengan benar: Pastikan benda yang akan diukur diletakkan dengan benar pada rahang jangka sorong. Benda harus sejajar dengan skala utama dan tidak miring atau bergeser.
- Gunakan tekanan yang tepat: Saat mengencangkan rahang jangka sorong, gunakan tekanan yang cukup untuk menahan benda dengan aman tetapi tidak berlebihan hingga merusak benda atau jangka sorong.
- Baca skala dengan hati-hati: Baca skala utama dan skala nonius dengan cermat untuk menentukan nilai pengukuran. Perhatikan posisi garis nol dan nilai bacaan pada skala nonius.
- Perhatikan satuan pengukuran: Pastikan untuk memperhatikan satuan pengukuran yang digunakan pada jangka sorong, biasanya milimeter (mm). Hal ini penting untuk menginterpretasikan hasil pengukuran dengan benar.
Pertanyaan Umum tentang Cara Membaca Jangka Sorong
Untuk membantu Anda memahami cara membaca jangka sorong dengan lebih baik, berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa saja bagian-bagian penting dari jangka sorong?
Bagian-bagian penting dari jangka sorong meliputi skala utama, skala nonius, rahang tetap, rahang geser, dan posisi nol.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara menentukan nilai pengukuran pada skala utama?
Nilai pengukuran pada skala utama ditentukan dengan melihat angka pada skala utama yang berimpit dengan garis nol pada skala nonius.
Pertanyaan 3: Apa yang dimaksud dengan nilai bacaan pada skala nonius?
Nilai bacaan pada skala nonius adalah angka pada skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama. Nilai ini biasanya berupa 0,01 mm atau 0,05 mm.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung nilai pengukuran akhir menggunakan jangka sorong?
Nilai pengukuran akhir dihitung dengan menjumlahkan nilai pengukuran pada skala utama dan nilai bacaan pada skala nonius.
Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum ini, Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda dalam membaca jangka sorong dan memperoleh pengukuran yang akurat.
Selanjutnya, mari kita bahas beberapa tips untuk membaca jangka sorong dengan lebih efektif.
Tips Membaca Jangka Sorong
Untuk membantu Anda memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat dan efektif menggunakan jangka sorong, berikut adalah beberapa tips penting:
Pastikan jangka sorong dalam kondisi baik:
Sebelum menggunakan jangka sorong, periksa apakah alat tersebut dalam kondisi baik. Periksa apakah rahang tidak bengkok atau rusak, dan skala ukur masih jelas dan mudah dibaca.
Posisikan benda dengan benar:
Saat mengukur benda menggunakan jangka sorong, pastikan benda tersebut diletakkan dengan benar pada rahang jangka sorong. Benda harus sejajar dengan skala utama dan tidak miring atau bergeser.
Baca skala dengan teliti:
Saat membaca skala jangka sorong, lakukan dengan teliti dan hati-hati. Perhatikan posisi garis nol dan nilai bacaan pada skala nonius. Pastikan Anda membaca skala dengan benar dan tidak salah mengartikan angka.
Ulangi pengukuran:
Untuk meningkatkan akurasi pengukuran, lakukan pengukuran secara berulang. Ulangi pengukuran beberapa kali dan bandingkan hasilnya. Jika hasil pengukuran berbeda secara signifikan, mungkin ada kesalahan dalam pembacaan atau penggunaan jangka sorong.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda dalam membaca jangka sorong dan memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat dan andal.
Dengan pemahaman yang baik tentang cara membaca jangka sorong dan penerapan tips yang tepat, Anda dapat memanfaatkan alat ukur yang penting ini secara efektif untuk berbagai kebutuhan pengukuran.
Kesimpulan membaca jangka sorong
Kemampuan membaca jangka sorong dengan benar sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar membaca jangka sorong, mulai dari menentukan posisi nol, membaca skala utama, dan menghitung nilai bacaan pada skala nonius, kita dapat melakukan pengukuran dengan lebih efektif.
Selain memahami cara membaca jangka sorong, penting juga untuk memperhatikan ketelitian jangka sorong dan menggunakannya dengan benar. Hal ini akan membantu kita memperoleh hasil pengukuran yang andal dan sesuai dengan standar yang diperlukan.
Dengan menguasai teknik membaca jangka sorong dan menerapkannya dengan tepat, kita dapat memanfaatkan alat ukur yang penting ini untuk berbagai aplikasi pengukuran, baik dalam bidang teknik, manufaktur, maupun penelitian ilmiah.