Intip 10 Bahaya Empeng yang Wajib Diintip

jurnal


bahaya empeng

Bahaya empeng, atau dot, pada anak-anak adalah masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat berdampak negatif pada perkembangan gigi, rahang, dan kemampuan bicara anak.

Penggunaan empeng yang terus-menerus dapat menyebabkan maloklusi atau susunan gigi yang tidak rata. Hal ini terjadi karena empeng dapat mendorong gigi depan atas ke depan dan gigi bawah ke belakang, sehingga menyebabkan gigitan yang tidak tepat. Selain itu, penggunaan empeng juga dapat menghambat perkembangan rahang atas dan bawah, sehingga menyebabkan masalah pernapasan dan tidur.

Selain masalah gigi dan rahang, empeng juga dapat berdampak negatif pada kemampuan bicara anak. Penggunaan empeng yang berkepanjangan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara dan kesulitan mengucapkan bunyi tertentu, seperti huruf “s” dan “z”. Hal ini dikarenakan empeng menghalangi gerakan lidah dan bibir yang diperlukan untuk menghasilkan bunyi-bunyi tersebut.

Bahaya Empeng

Penggunaan empeng yang tidak tepat dan berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi anak, terutama pada perkembangan gigi, rahang, dan kemampuan bicaranya.

  • Gigi berlubang
  • Maloklusi
  • Gangguan pertumbuhan rahang
  • Masalah pernapasan
  • Gangguan tidur
  • Keterlambatan perkembangan bicara
  • Kesulitan mengucapkan bunyi tertentu
  • Infeksi telinga
  • Ketergantungan
  • Masalah psikologis

Penggunaan empeng yang berkepanjangan dapat menyebabkan gigi berlubang karena gula dan sisa makanan yang menempel pada empeng dapat menjadi makanan bagi bakteri di mulut. Selain itu, empeng juga dapat mendorong gigi depan atas ke depan dan gigi bawah ke belakang, sehingga menyebabkan maloklusi atau susunan gigi yang tidak rata. Gangguan pertumbuhan rahang dan masalah pernapasan juga dapat terjadi akibat penggunaan empeng yang berkepanjangan, karena empeng dapat menghalangi perkembangan rahang atas dan bawah serta menyempitkan saluran pernapasan.

Gigi berlubang

Gigi berlubang merupakan salah satu bahaya empeng yang paling umum terjadi. Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak karena beberapa alasan.

Pertama, empeng dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri penyebab gigi berlubang. Gula dan sisa makanan yang menempel pada empeng dapat menjadi makanan bagi bakteri tersebut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang. Selain itu, penggunaan empeng juga dapat mengurangi produksi air liur, yang berperan penting dalam membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri.

Kedua, empeng dapat mendorong gigi depan atas ke depan dan gigi bawah ke belakang, sehingga menyebabkan maloklusi atau susunan gigi yang tidak rata. Maloklusi dapat mempersulit anak untuk membersihkan gigi secara efektif, sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi penggunaan empeng pada anak dan mengawasi penggunaannya dengan baik. Jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih menggunakan empeng, sebaiknya orang tua mulai menyapih anak dari penggunaan empeng secara bertahap.

Maloklusi

Maloklusi adalah kondisi di mana susunan gigi tidak rata atau tidak sejajar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat.

  • Gigi Tonggos

    Penggunaan empeng yang berkepanjangan dapat mendorong gigi depan atas ke depan dan gigi bawah ke belakang, sehingga menyebabkan gigi tonggos. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah fungsional, seperti kesulitan menggigit dan mengunyah makanan.

  • Gigi Sebalik

    Selain gigi tonggos, penggunaan empeng yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan gigi sebalik, di mana gigi bawah berada di depan gigi atas. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan berbicara dan mengunyah makanan, serta meningkatkan risiko trauma pada gigi.

  • Gigi Berjejal

    Penggunaan empeng yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan gigi berjejal, di mana gigi tumbuh terlalu rapat sehingga saling tumpang tindih. Kondisi ini dapat mempersulit pembersihan gigi, sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.

  • Gangguan Pertumbuhan Rahang

    Penggunaan empeng yang berkepanjangan dapat menghambat pertumbuhan rahang atas dan bawah, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan rahang. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, tidur, dan estetika wajah.

Maloklusi akibat penggunaan empeng dapat dicegah dengan membatasi penggunaan empeng pada anak dan mengawasi penggunaannya dengan baik. Jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih menggunakan empeng, sebaiknya orang tua mulai menyapih anak dari penggunaan empeng secara bertahap.

Gangguan Pertumbuhan Rahang

Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat menghambat pertumbuhan rahang atas dan bawah, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan rahang. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, tidur, dan estetika wajah.

  • Gangguan Pernapasan

    Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga menimbulkan masalah pernapasan seperti mendengkur, kesulitan bernapas saat tidur, dan bahkan sleep apnea.

  • Gangguan Tidur

    Gangguan pertumbuhan rahang juga dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia dan tidur gelisah karena kesulitan bernapas dan posisi tidur yang tidak nyaman.

  • Masalah Estetika Wajah

    Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat memengaruhi bentuk wajah, seperti dagu yang mundur, wajah yang tampak panjang, dan bibir yang tidak dapat menutup sempurna.

  • Dampak Psikologis

    Masalah estetika wajah akibat gangguan pertumbuhan rahang dapat berdampak negatif pada psikologis anak, seperti penurunan rasa percaya diri dan gangguan citra tubuh.

Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat dicegah dengan membatasi penggunaan empeng pada anak dan mengawasi penggunaannya dengan baik. Jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih menggunakan empeng, sebaiknya orang tua mulai menyapih anak dari penggunaan empeng secara bertahap.

Masalah pernapasan

Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan rahang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan masalah pernapasan. Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga menimbulkan masalah pernapasan seperti mendengkur, kesulitan bernapas saat tidur, dan bahkan sleep apnea.

  • Mendengkur

    Mendengkur adalah suara napas yang keras dan bergetar saat tidur. Mendengkur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng. Gangguan pertumbuhan rahang dapat menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga udara yang masuk dan keluar saat bernapas akan menghasilkan suara getaran yang kita kenal sebagai mendengkur.

  • Kesulitan bernapas saat tidur

    Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur. Saluran pernapasan yang menyempit akibat gangguan pertumbuhan rahang dapat membuat anak kesulitan menarik napas saat tidur, sehingga menyebabkan terbangun tengah malam karena sesak napas.

  • Sleep apnea

    Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas berulang kali saat tidur. Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah gangguan pertumbuhan rahang. Gangguan pertumbuhan rahang dapat menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sleep apnea.

Masalah pernapasan akibat penggunaan empeng dapat dicegah dengan membatasi penggunaan empeng pada anak dan mengawasi penggunaannya dengan baik. Jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih menggunakan empeng, sebaiknya orang tua mulai menyapih anak dari penggunaan empeng secara bertahap.

Gangguan Tidur

Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak. Gangguan tidur ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak, serta dapat mengganggu perkembangan kognitif dan emosionalnya.

  • Insomnia

    Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur. Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat menyebabkan insomnia karena saluran pernapasan yang menyempit membuat anak sulit bernapas saat tidur, sehingga terbangun tengah malam karena sesak napas.

  • Tidur Gelisah

    Tidur gelisah adalah kondisi di mana anak sering bergerak dan berubah posisi saat tidur. Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat menyebabkan tidur gelisah karena posisi tidur yang tidak nyaman akibat saluran pernapasan yang menyempit.

  • Mimpi Buruk

    Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan atau mengganggu yang dapat menyebabkan anak terbangun dengan perasaan takut atau cemas. Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat menyebabkan mimpi buruk karena kurangnya oksigen ke otak saat tidur, yang dapat memicu aktivitas otak yang abnormal dan menyebabkan mimpi buruk.

  • Gangguan Perilaku Saat Tidur

    Gangguan perilaku saat tidur adalah perilaku abnormal yang terjadi saat tidur, seperti berjalan sambil tidur, berbicara saat tidur, atau mengompol. Gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng dapat meningkatkan risiko gangguan perilaku saat tidur karena kurangnya oksigen ke otak saat tidur, yang dapat mengganggu siklus tidur normal.

Gangguan tidur akibat penggunaan empeng dapat dicegah dengan membatasi penggunaan empeng pada anak dan mengawasi penggunaannya dengan baik. Jika anak sudah berusia lebih dari 2 tahun dan masih menggunakan empeng, sebaiknya orang tua mulai menyapih anak dari penggunaan empeng secara bertahap.

Keterlambatan Perkembangan Bicara

Penggunaan empeng yang berkepanjangan dan tidak tepat dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara pada anak. Keterlambatan perkembangan bicara adalah kondisi di mana anak tidak mampu mencapai tonggak perkembangan bicara sesuai dengan usianya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan empeng yang berkepanjangan.

Penggunaan empeng dapat menghambat perkembangan otot-otot mulut dan lidah yang berperan penting dalam berbicara. Selain itu, penggunaan empeng juga dapat mengurangi frekuensi anak berlatih berbicara karena anak cenderung lebih asyik mengisap empeng. Akibatnya, anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kosakata, tata bahasa, dan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi tertentu.

Keterlambatan perkembangan bicara akibat penggunaan empeng dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan sosial anak. Anak dengan keterlambatan perkembangan bicara mungkin mengalami kesulitan memahami dan mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka, sehingga dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar dan berinteraksi dengan orang lain.

Penyebab Bahaya Empeng pada Anak

Penggunaan empeng yang berlebihan dan tidak tepat pada anak dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan dan perkembangannya. Berikut ini beberapa faktor atau penyebab yang berkontribusi terhadap bahaya empeng pada anak:

1. Penggunaan yang Berkepanjangan
Penggunaan empeng yang berkepanjangan dapat menyebabkan beragam masalah pada anak, seperti keterlambatan perkembangan bicara dan gangguan pertumbuhan rahang. Hal ini karena penggunaan empeng yang terus-menerus dapat menghambat perkembangan otot-otot mulut dan lidah, serta mengganggu posisi rahang yang seharusnya.

2. Kebiasaan Menghisap yang Salah
Selain penggunaan yang berkepanjangan, kebiasaan menghisap empeng yang salah juga dapat memperburuk bahaya yang ditimbulkan. Jika anak menghisap empeng dengan cara yang tidak tepat, hal ini dapat menyebabkan maloklusi atau susunan gigi yang tidak rata, serta gangguan pertumbuhan rahang.

3. Bahan dan Bentuk Empeng yang Tidak Sesuai
Bahan dan bentuk empeng juga perlu diperhatikan untuk menghindari bahaya pada anak. Empeng yang terbuat dari bahan yang keras atau memiliki bentuk yang tidak sesuai dapat melukai mulut atau gusi anak, serta menyebabkan iritasi atau infeksi.

4. Higienitas yang Buruk
Kebersihan empeng yang tidak terjaga dapat menjadi faktor penyebab bahaya empeng pada anak. Empeng yang kotor dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan kuman, yang dapat menyebabkan infeksi pada mulut atau tenggorokan anak.

5. Penggunaan Empeng sebagai Pengganti Pemberian ASI atau Susu Formula
Penggunaan empeng sebagai pengganti pemberian ASI atau susu formula dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Empeng tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan dapat mengganggu proses menyusui atau pemberian susu formula.

Pencegahan dan Penanganan Bahaya Empeng pada Anak

Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan empeng pada anak, penting untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa metode atau strategi yang direkomendasikan:

Pencegahan:

  • Batasi penggunaan empeng hanya pada saat-saat tertentu, seperti saat tidur atau ketika anak merasa rewel.
  • Pilih empeng yang berbahan lembut, bebas BPA, dan memiliki bentuk yang sesuai dengan mulut anak.
  • Jaga kebersihan empeng dengan selalu mencucinya sebelum dan sesudah digunakan, serta sterilisasi secara berkala.
  • Hindari penggunaan empeng sebagai pengganti pemberian ASI atau susu formula.
  • Pantau penggunaan empeng dan segera hentikan jika muncul tanda-tanda bahaya, seperti gangguan pertumbuhan rahang atau keterlambatan perkembangan bicara.

Penanganan:

  • Jika anak sudah terbiasa menggunakan empeng dan mengalami keterlambatan perkembangan bicara, segera konsultasikan dengan dokter atau terapis wicara untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Untuk mengatasi gangguan pertumbuhan rahang akibat penggunaan empeng, dapat dilakukan perawatan ortodontik seperti penggunaan kawat gigi atau retainer.
  • Terapi perilaku juga dapat membantu mengatasi ketergantungan anak terhadap empeng dan mengajarkan mereka cara-cara lain untuk menenangkan diri.

Dengan melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, bahaya empeng pada anak dapat diminimalkan dan kesehatan serta perkembangan mereka dapat terjaga dengan baik.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru