Intip 10 Bahaya Mendengkur pada Anak yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya tidur mendengkur pada anak

Tidur mendengkur pada anak, atau “bahaya tidur mendengkur pada anak”, dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai risiko dan dampak negatif pada kesehatan anak, mulai dari gangguan tidur hingga masalah pernapasan yang lebih serius.

Salah satu risiko utama tidur mendengkur pada anak adalah gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (OSA). OSA terjadi ketika saluran udara bagian atas terhalang saat tidur, menyebabkan pernapasan berhenti dan dimulai berulang kali. Kondisi ini dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah perilaku pada anak.

Selain itu, tidur mendengkur pada anak juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga, radang amandel dan adenoid, serta perubahan struktur wajah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.

Untuk mencegah atau memitigasi bahaya tidur mendengkur pada anak, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab mendasarnya. Ini mungkin termasuk mengobati alergi atau infeksi, menghilangkan pembesaran amandel atau adenoid, atau melakukan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan atau menghindari asap rokok.

bahaya tidur mendengkur pada anak

Tidur mendengkur pada anak, atau “bahaya tidur mendengkur pada anak” dalam bahasa Indonesia, adalah suatu kondisi yang dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai risiko dan dampak negatif pada kesehatan anak, mulai dari gangguan tidur hingga masalah pernapasan yang lebih serius.

  • Gangguan tidur
  • Apnea tidur obstruktif (OSA)
  • Infeksi telinga
  • Radang amandel
  • Radang adenoid
  • Perubahan struktur wajah
  • Kantuk berlebihan di siang hari
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Masalah perilaku
  • Dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan

Salah satu bahaya utama tidur mendengkur pada anak adalah gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (OSA). OSA terjadi ketika saluran udara bagian atas terhalang saat tidur, menyebabkan pernapasan berhenti dan dimulai berulang kali. Kondisi ini dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah perilaku pada anak. Selain itu, tidur mendengkur pada anak juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga, radang amandel dan adenoid, serta perubahan struktur wajah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.

Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan salah satu bahaya utama tidur mendengkur pada anak. Gangguan tidur dapat terjadi ketika saluran udara bagian atas terhambat saat tidur, menyebabkan pernapasan berhenti dan dimulai berulang kali. Kondisi ini disebut apnea tidur obstruktif (OSA).

  • Kantuk berlebihan di siang hari
    Kantuk berlebihan di siang hari adalah salah satu gejala umum OSA pada anak. Hal ini terjadi karena anak tidak mendapatkan cukup tidur nyenyak pada malam hari. Kantuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, seperti belajar, bermain, dan bersosialisasi.
  • Kesulitan berkonsentrasi
    Kesulitan berkonsentrasi juga merupakan gejala umum OSA pada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya oksigen ke otak saat tidur. Kesulitan berkonsentrasi dapat mengganggu prestasi sekolah anak dan kemampuannya untuk mengikuti instruksi.
  • Masalah perilaku
    Masalah perilaku juga dapat terjadi pada anak dengan OSA. Hal ini terjadi karena kurangnya tidur dapat menyebabkan iritabilitas, hiperaktif, dan masalah emosional lainnya. Masalah perilaku dapat mengganggu hubungan anak dengan keluarga, teman, dan guru.
  • Dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan
    Jika tidak diobati, OSA dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. Hal ini dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. OSA juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan, seperti gangguan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan kognitif.

Gangguan tidur akibat tidur mendengkur pada anak dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah ini sejak dini untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

Apnea Tidur Obstruktif (OSA)

Apnea tidur obstruktif (OSA) adalah gangguan tidur serius yang ditandai dengan berhentinya napas berulang kali selama tidur. OSA merupakan salah satu bahaya tidur mendengkur pada anak karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan, masalah kardiovaskular, dan gangguan perilaku.

Pada anak-anak, OSA sering disebabkan oleh pembesaran amandel dan adenoid. Amandel dan adenoid adalah jaringan kelenjar di bagian belakang tenggorokan. Ketika membesar, dapat menghalangi saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas. OSA juga dapat disebabkan oleh obesitas, alergi, atau infeksi saluran pernapasan atas.

Gejala OSA pada anak-anak antara lain ngorok, tersedak atau megap-megap saat tidur, dan kantuk berlebihan di siang hari. Anak-anak dengan OSA juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, masalah perilaku, dan gangguan pertumbuhan. Jika tidak diobati, OSA dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Penanganan OSA pada anak-anak biasanya melibatkan menghilangkan penyebab yang mendasarinya, seperti mengangkat amandel dan adenoid atau menurunkan berat badan. Terapi lain, seperti penggunaan alat bantu pernapasan atau obat-obatan, juga dapat membantu mengatasi gejala OSA.

Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar anak-anak dengan OSA dapat mengatasi gangguan ini dan menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala OSA pada anak-anak dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Infeksi telinga

Infeksi telinga merupakan salah satu bahaya tidur mendengkur pada anak yang perlu diwaspadai. Infeksi telinga terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke dalam telinga tengah, ruang berisi udara di belakang gendang telinga. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri, demam, dan gangguan pendengaran.

Tidur mendengkur pada anak dapat meningkatkan risiko infeksi telinga karena beberapa alasan. Pertama, tidur mendengkur dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah. Cairan ini dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri atau virus. Kedua, tidur mendengkur dapat merusak saluran Eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Kerusakan pada saluran Eustachius dapat membuat cairan terperangkap di telinga tengah dan meningkatkan risiko infeksi.

Infeksi telinga yang berulang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kehilangan pendengaran permanen, kerusakan gendang telinga, dan bahkan meningitis. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah tidur mendengkur pada anak untuk mencegah infeksi telinga dan komplikasi yang menyertainya.

Radang amandel

Radang amandel adalah kondisi ketika amandel, dua kelenjar kecil di bagian belakang tenggorokan, mengalami peradangan. Radang amandel sering terjadi pada anak-anak dan merupakan salah satu bahaya tidur mendengkur pada anak.

  • Gangguan saluran napas
    Amandel yang meradang dapat membengkak dan menghalangi saluran napas, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan dengkuran, tersedak, atau megap-megap saat tidur, yang merupakan tanda bahaya tidur mendengkur pada anak.
  • Infeksi telinga
    Radang amandel dapat meningkatkan risiko infeksi telinga karena amandel yang meradang dapat menghalangi saluran Eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah dan meningkatkan risiko infeksi telinga.
  • Gangguan tidur
    Radang amandel dapat menyebabkan gangguan tidur karena pembengkakan amandel dapat menghalangi saluran napas dan menyebabkan kesulitan bernapas. Hal ini dapat menyebabkan anak terbangun berulang kali sepanjang malam, sehingga kualitas tidurnya terganggu.
  • Komplikasi serius
    Jika tidak diobati, radang amandel dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses peritonsil, penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, dan kesulitan bernapas yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi radang amandel pada anak untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dengan mengatasi radang amandel, kita dapat mengurangi risiko bahaya tidur mendengkur pada anak, seperti gangguan saluran napas, infeksi telinga, gangguan tidur, dan komplikasi serius lainnya.

Radang adenoid

Radang adenoid merupakan kondisi peradangan pada adenoid, yaitu jaringan kelenjar di bagian belakang rongga hidung. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk bahaya tidur mendengkur pada anak.

  • Gangguan saluran napas
    Adenoid yang meradang dapat membengkak dan menghalangi saluran napas, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan dengkuran, tersedak, atau megap-megap saat tidur, yang merupakan tanda bahaya tidur mendengkur pada anak.
  • Infeksi telinga
    Radang adenoid dapat meningkatkan risiko infeksi telinga karena adenoid yang meradang dapat menghalangi saluran Eustachius, saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah dan meningkatkan risiko infeksi telinga.
  • Gangguan tidur
    Radang adenoid dapat menyebabkan gangguan tidur karena pembengkakan adenoid dapat menghalangi saluran napas dan menyebabkan kesulitan bernapas. Hal ini dapat menyebabkan anak terbangun berulang kali sepanjang malam, sehingga kualitas tidurnya terganggu.
  • Komplikasi serius
    Jika tidak diobati, radang adenoid dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses retrofaring, penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, dan kesulitan bernapas yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi radang adenoid pada anak untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dengan mengatasi radang adenoid, kita dapat mengurangi risiko bahaya tidur mendengkur pada anak, seperti gangguan saluran napas, infeksi telinga, gangguan tidur, dan komplikasi serius lainnya.

Perubahan struktur wajah

Tidur mendengkur pada anak dapat menyebabkan perubahan struktur wajah seiring waktu. Hal ini terjadi karena tekanan negatif yang terjadi pada saluran napas saat anak mendengkur. Tekanan negatif ini dapat menarik tulang-tulang wajah, terutama rahang dan hidung, ke arah dalam.

  • Rahang sempit
    Tidur mendengkur dapat menyebabkan rahang menjadi sempit dan berbentuk V. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan gigi dan menyebabkan masalah gigi, seperti gigi berjejal atau gigi tonggos.
  • Hidung pesek
    Tidur mendengkur juga dapat menyebabkan hidung menjadi pesek. Hal ini terjadi karena tekanan negatif menarik tulang hidung ke arah dalam, sehingga bentuk hidung menjadi lebih rata.
  • Dahi menonjol
    Selain itu, tidur mendengkur dapat menyebabkan dahi menjadi lebih menonjol. Hal ini terjadi karena tekanan negatif menarik tulang dahi ke arah depan.
  • Gigi berjejal
    Gigi berjejal merupakan salah satu masalah gigi yang dapat disebabkan oleh tidur mendengkur. Gigi berjejal terjadi ketika tidak ada cukup ruang di dalam mulut untuk semua gigi, sehingga gigi tumbuh berdesakan dan tidak rapi.

Perubahan struktur wajah akibat tidur mendengkur dapat berdampak negatif pada penampilan dan kesehatan anak. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah tidur mendengkur pada anak sejak dini untuk mencegah perubahan struktur wajah dan masalah kesehatan yang menyertainya.

Kantuk berlebihan di siang hari

Kantuk berlebihan di siang hari merupakan salah satu bahaya tidur mendengkur pada anak yang perlu diwaspadai. Kantuk berlebihan ini terjadi karena anak tidak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas pada malam hari akibat gangguan pernapasan saat tidur.

  • Gangguan konsentrasi dan prestasi belajar
    Kantuk berlebihan di siang hari dapat mengganggu konsentrasi dan prestasi belajar anak. Anak yang mengantuk akan kesulitan mengikuti pelajaran, mengingat materi yang diajarkan, dan mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik.
  • Masalah perilaku dan emosional
    Kantuk berlebihan juga dapat menyebabkan masalah perilaku dan emosional pada anak. Anak yang mengantuk cenderung lebih rewel, mudah marah, dan sulit diatur. Mereka juga lebih berisiko mengalami masalah sosial dan kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Risiko kecelakaan
    Kantuk berlebihan di siang hari dapat meningkatkan risiko kecelakaan pada anak. Anak yang mengantuk akan lebih lambat dalam merespons dan mengambil keputusan, sehingga lebih berisiko mengalami kecelakaan saat bermain, berolahraga, atau bahkan saat berjalan kaki.
  • Masalah kesehatan jangka panjang
    Kantuk berlebihan di siang hari pada anak juga dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang mereka. Anak yang tidak mendapatkan tidur yang cukup berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung di kemudian hari.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi masalah tidur mendengkur pada anak sejak dini untuk mencegah kantuk berlebihan di siang hari dan berbagai risiko kesehatan yang menyertainya.

Kesulitan berkonsentrasi

Kesulitan berkonsentrasi merupakan salah satu bahaya tidur mendengkur pada anak yang perlu diwaspadai. Hal ini terjadi karena kurangnya oksigen ke otak saat anak tidur akibat gangguan pernapasan. Kesulitan berkonsentrasi dapat mengganggu prestasi belajar, perkembangan kognitif, dan kualitas hidup anak secara keseluruhan.

  • Gangguan memori dan daya ingat
    Tidur mendengkur dapat menyebabkan gangguan memori dan daya ingat pada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya oksigen ke otak saat tidur dapat merusak pembentukan jalur memori baru dan mengganggu proses konsolidasi memori.
  • Masalah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
    Kesulitan berkonsentrasi juga dapat menyebabkan masalah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya oksigen ke otak dapat mengganggu fungsi eksekutif, yaitu kemampuan kognitif yang mengatur perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan.
  • Prestasi belajar menurun
    Kesulitan berkonsentrasi dapat berdampak negatif pada prestasi belajar anak. Anak yang kesulitan berkonsentrasi akan kesulitan mengikuti pelajaran, memahami materi yang diajarkan, dan mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan nilai akademis yang menurun dan kesulitan dalam mencapai potensi akademik yang optimal.
  • Dampak jangka panjang
    Kesulitan berkonsentrasi yang berkepanjangan pada anak dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif dan prestasi akademisnya. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari di kemudian hari.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi masalah tidur mendengkur pada anak sejak dini untuk mencegah kesulitan berkonsentrasi dan dampak negatifnya pada perkembangan kognitif, prestasi belajar, dan kualitas hidup anak secara keseluruhan.

Penyebab atau Faktor yang Berkontribusi terhadap Bahaya Tidur Mendengkur pada Anak

Tidur mendengkur pada anak, yang juga dikenal sebagai “bahaya tidur mendengkur pada anak”, dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berkontribusi terhadap risiko dan dampak negatifnya pada kesehatan dan perkembangan anak.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi adalah pembesaran amandel dan adenoid. Amandel dan adenoid adalah jaringan kelenjar di bagian belakang tenggorokan yang dapat membengkak dan menghalangi saluran napas, menyebabkan kesulitan bernapas dan tidur mendengkur.

Faktor lain yang dapat berkontribusi antara lain alergi, infeksi saluran pernapasan atas, obesitas, dan kelainan struktural pada wajah dan tenggorokan. Alergi dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran napas, sementara infeksi dapat menghasilkan lendir yang menyumbat saluran napas. Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada saluran napas, dan kelainan struktural dapat membuat saluran napas lebih sempit.

Kombinasi faktor-faktor ini dapat memperburuk tidur mendengkur pada anak dan meningkatkan risiko komplikasi yang terkait, seperti gangguan tidur, apnea tidur obstruktif, infeksi telinga, dan perubahan struktur wajah.

Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Tidur Mendengkur pada Anak

Tidur mendengkur pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa metode pencegahan dan mitigasi yang dapat dilakukan:

Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas dapat memperburuk tidur mendengkur pada anak karena meningkatkan tekanan pada saluran napas. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mencegah dan mengurangi risiko tidur mendengkur pada anak.

Mengatasi Alergi
Alergi dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran napas, sehingga memicu tidur mendengkur pada anak. Menghindari alergen dan menggunakan obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala alergi dan mencegah tidur mendengkur.

Menangani Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek dan flu, dapat menghasilkan lendir yang menyumbat saluran napas dan menyebabkan tidur mendengkur. Menangani infeksi dengan tepat dan cepat dapat membantu mencegah dan mengurangi tidur mendengkur pada anak.

Melakukan Tindakan Operatif
Dalam beberapa kasus, tindakan operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi penyebab tidur mendengkur pada anak, seperti pembesaran amandel dan adenoid. Operasi dapat membantu memperlebar saluran napas dan mengurangi tidur mendengkur.

Menggunakan Alat Bantu Pernapasan
Alat bantu pernapasan, seperti Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) atau alat bantu pernapasan dua tingkat, dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan mencegah tidur mendengkur pada anak. Alat bantu ini biasanya digunakan pada kasus apnea tidur obstruktif.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

publish oleh jurnal
Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

Bingung memilih antara Yamaha NMAX dan XMAX? Wajar saja! Keduanya merupakan skuter maxi andalan Yamaha, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Artikel ini akan membantumu menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan dan gaya hidupmu.XMAX, dengan mesin 250cc (bahkan 300cc untuk varian tertentu), jelas unggul dalam hal performa. Tenaga dan torsinya yang besar membuatnya nyaman di segala medan. NMAX, dengan mesin 155cc dan teknologi VVA, memiliki akselerasi responsif yang cocok untuk lalu lintas perkotaan. Jika prioritasmu adalah kelincahan di dalam kota, NMAX bisa jadi pilihan tepat. Namun, untuk perjalanan jauh atau performa yang lebih bertenaga, XMAX adalah juaranya.

Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

publish oleh jurnal
Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

Memasuki usia 50-an, kadang kita merasa jadi lebih pelupa. Tenang, itu hal yang wajar! Seiring bertambahnya usia, kapasitas memori memang cenderung menurun. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari berkurangnya jumlah neuron dan aliran darah ke otak, sampai perubahan struktur otak itu sendiri. Gaya hidup juga berpengaruh, lho. Kurang tidur dan stres bisa memperparah kondisi ini.Tapi, jangan khawatir! Kita bisa mengoptimalkan daya ingat dengan pola makan yang tepat. Salah satunya dengan mengonsumsi sayuran sehat. Yuk, simak beberapa sayuran yang bisa jadi "sahabat otak" kita!

Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

publish oleh jurnal
Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

Air kelapa, minuman yang begitu familiar di Indonesia, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan. Bukan sekadar pelepas dahaga, air kelapa kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, serta mineral alami seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Kandungan kalori yang rendah juga menjadikannya pilihan tepat bagi yang sedang menjalani program diet. Namun, tahukah Anda, waktu minum air kelapa ternyata berpengaruh pada penyerapan manfaatnya? Sebelum membahas waktu terbaik minum air kelapa, mari kita ulas beberapa manfaatnya:

Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

publish oleh jurnal
Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

Gelora Bung Karno (GBK) dan aset-aset negara lainnya yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) akan segera dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) atau Danantara. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, setelah Town Hall Meeting di JCC Senayan, Jakarta.Rosan menjelaskan bahwa arahan untuk mengelola aset Kemensetneg, termasuk GBK, datang langsung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. "Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini, pesan beliau (Prabowo) akan dimasukkan ke dalam Danantara," ungkap Rosan.

Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

publish oleh jurnal
Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

Buat kamu yang hobi nonton film di rumah, Xiaomi baru saja merilis proyektor terbaru mereka, Redmi Projector 3 Lite. Dengan harga terjangkau, proyektor ini menjanjikan pengalaman sinematik yang memuaskan, lengkap dengan desain modern dan performa yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Penasaran? Yuk, kita bahas lebih lanjut!Redmi Projector 3 Lite tampil dengan desain simpel nan stylish yang tetap terlihat premium. Mesin optiknya tertutup rapat, membuatnya tahan debu dan lebih awet. Lensa kaca penuhnya juga memastikan proyeksi gambar yang jernih dan tajam. Ditenagai chipset Amlogic T950S Quad-Core 1.5GHz, RAM 1GB, dan memori internal 32GB, proyektor ini siap memutar film, game, dan berbagai konten media favoritmu dengan lancar dan berkualitas tinggi.

3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

publish oleh jurnal
3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

Mata kita, jendela dunia, begitu penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sayangnya, berbagai masalah bisa saja menyerang, mulai dari iritasi ringan hingga ancaman kebutaan. Selain pengobatan medis, alam juga menawarkan solusi. Tahukah Anda ada beberapa daun yang dipercaya mampu menjaga kesehatan mata kita? Yuk, kita simak!Daun sirih telah lama dikenal sebagai obat tradisional, termasuk untuk mengatasi masalah mata. American Journal of Clinical and Experimental Immunology bahkan memuat sebuah studi yang menunjukkan kemampuan antibakteri daun sirih dalam melawan bakteri Staphylococcus, penyebab utama konjungtivitis (radang selaput mata). Namun, penggunaan langsung rebusan daun sirih ke mata masih kontroversial. Studi tersebut menggunakan metode swab, bukan tetes mata. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum mencoba pengobatan ini untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

publish oleh jurnal
11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

Tahukah Anda, kulit kita bisa menjadi jendela bagi kesehatan tubuh, termasuk memberi sinyal adanya diabetes tipe 2? Masalah kulit yang sudah ada bisa diperburuk oleh diabetes, lho. Ini karena diabetes memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa, alias gula. Ketika tubuh kesulitan memproduksi cukup insulin, gula darah menumpuk, dan dalam jangka panjang, kondisi ini (hiperglikemia) dapat merusak berbagai organ, termasuk kulit.Diabetes dapat mengganggu pembuluh darah dan saraf di kulit, mengurangi sirkulasi dan aliran darah. Akibatnya, kolagen pun terdampak, mengubah tekstur, tampilan, dan kemampuan kulit untuk pulih. Sistem kekebalan tubuh juga melemah, membuat kita rentan terhadap infeksi. Lalu, apa saja tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit dan perlu kita waspadai?

Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

publish oleh jurnal
Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

Teknologi terus melaju kencang, terutama dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI), yang semakin mendorong digitalisasi layanan publik. Bayangkan, studi menunjukkan digitalisasi bisa menghemat waktu pelayanan hingga 50%! Ini tentu kabar gembira bagi masyarakat.Di Indonesia, program seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sudah mulai mempercepat layanan administrasi, kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya. Namun, pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana kita bisa menghadirkan layanan publik yang inovatif, sekaligus aman dan terpercaya?

Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

publish oleh jurnal
Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)! Perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dan mengumumkan pembagian dividen dalam public expose tahunan yang digelar setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara Astra, Senin (28/4/2025).RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perusahaan sebesar Rp 1,1 triliun per 31 Desember 2024. Dari jumlah tersebut, disepakati pembagian dividen sebesar Rp 515,8 miliar, setara dengan Rp 268 per lembar saham.

Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

publish oleh jurnal
Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

Mantan Direktur JakTV, Tian Bahtiar (TB), yang menjadi tersangka dalam kasus perintangan penyidikan terkait kasus suap vonis lepas korupsi ekspor minyak goreng, kini berstatus tahanan kota. Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan untuk mengalihkan status penahanannya karena alasan kesehatan.Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa Tian menderita penyakit jantung yang cukup serius. "Beliau memiliki riwayat sakit jantung, sudah terpasang delapan ring, juga ada kolesterol dan masalah pernapasan," ungkap Harli di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Artikel Terbaru