Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya dan memiliki keutamaan yang besar. Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai shalat tarawih adalah “berapa rakaat shalat tarawih?”.
Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda menurut pendapat para ulama. Ada yang berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ada juga yang berpendapat 11 rakaat, 13 rakaat, 20 rakaat, hingga 36 rakaat. Namun, pendapat yang paling kuat dan banyak diikuti adalah shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk witir.
Cari Herbal Alami di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afrzfktn6
Pelaksanaan shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushala. Shalat ini dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, biasanya dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda menurut pendapat para ulama, namun yang paling kuat dan banyak diikuti adalah 20 rakaat, termasuk witir.
- 20 Rakaat
- 8 Rakaat
- 11 Rakaat
- 13 Rakaat
- 36 Rakaat
- Witir
- Sunnah
Pelaksanaan shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushala. Shalat ini dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, biasanya dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
20 Rakaat
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, termasuk witir. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadis, di antaranya:
-
Hadis dari Aisyah ra.
Aisyah ra. berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan shalat malam di bulan Ramadan maupun selainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 4 rakaat lagi, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 3 rakaat (yaitu witir).” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Hadis dari Ibnu Umar ra.
Ibnu Umar ra. berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah shalat pada bulan Ramadan maupun selainnya lebih dari 20 rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadis-hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling kuat dan banyak diikuti adalah 20 rakaat, termasuk witir. Shalat ini dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
8 Rakaat
Pendapat yang menyatakan bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat didasarkan pada hadis dari Aisyah ra. berikut:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan shalat malam di bulan Ramadan maupun selainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 4 rakaat lagi, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 3 rakaat (yaitu witir).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat malam sebanyak 11 rakaat, termasuk witir. Jika 3 rakaat witir dikurangkan dari 11 rakaat, maka jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat.
Namun, pendapat yang menyatakan bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat ini tidak banyak diikuti oleh ulama. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, termasuk witir, berdasarkan hadis-hadis lain yang lebih kuat.
11 Rakaat
Dalam konteks “teraweh berapa rokaat”, pendapat yang menyatakan bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 11 rakaat didasarkan pada hadis dari Aisyah ra. berikut:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan shalat malam di bulan Ramadan maupun selainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat 4 rakaat, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 4 rakaat lagi, lalu beliau tidak duduk. Kemudian beliau shalat 3 rakaat (yaitu witir).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis tersebut menjadi salah satu dasar pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat, termasuk witir. Namun, perlu diketahui bahwa pendapat ini tidak banyak diikuti oleh ulama. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, termasuk witir, berdasarkan hadis-hadis lain yang lebih kuat.
13 Rakaat
Dalam konteks “teraweh berapa rokaat”, pendapat yang menyatakan bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 13 rakaat didasarkan pada beberapa hadis, di antaranya:
-
Hadis dari Ibnu Abbas ra.
Ibnu Abbas ra. berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat pada malam bulan Ramadan sebanyak 13 rakaat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) -
Hadis dari Jabir bin Abdillah ra.
Jabir bin Abdillah ra. berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat pada malam bulan Ramadan sebanyak 13 rakaat, yaitu 8 rakaat shalat tarawih dan 5 rakaat shalat witir.” (HR. Ibnu Majah)
Berdasarkan hadis-hadis tersebut, sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 13 rakaat, yaitu 8 rakaat shalat tarawih dan 5 rakaat shalat witir. Namun, perlu diketahui bahwa pendapat ini tidak banyak diikuti oleh ulama. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, termasuk witir, berdasarkan hadis-hadis lain yang lebih kuat.
36 Rakaat
Dalam konteks “teraweh berapa rakaat”, pendapat yang menyatakan bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 36 rakaat didasarkan pada hadis dari Ibnu Umar ra. berikut:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah shalat pada bulan Ramadan maupun selainnya lebih dari 36 rakaat.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis tersebut, sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 36 rakaat. Namun, perlu diketahui bahwa pendapat ini sangat lemah dan tidak banyak diikuti oleh ulama. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, termasuk witir, berdasarkan hadis-hadis lain yang lebih kuat.
Witir
Shalat witir adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat tarawih atau pada sepertiga malam terakhir. Shalat witir terdiri dari 3 rakaat, dengan rakaat pertama dan kedua masing-masing 2 rakaat, dan rakaat terakhir 1 rakaat.
Shalat witir memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Menyempurnakan ibadah shalat pada malam hari.
- Menghapus dosa-dosa kecil.
- Mendapat pahala yang besar.
Shalat witir biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala, namun bisa juga dikerjakan secara sendiri-sendiri di rumah. Pelaksanaan shalat witir sama seperti shalat sunnah lainnya, yaitu dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.
Hubungan antara shalat witir dan “teraweh berapa rakaat” adalah bahwa shalat witir merupakan bagian dari rangkaian ibadah shalat tarawih. Shalat tarawih yang lengkap terdiri dari shalat tarawih sebanyak 20 rakaat dan shalat witir sebanyak 3 rakaat. Oleh karena itu, dalam menghitung jumlah rakaat shalat tarawih, perlu juga dihitung jumlah rakaat shalat witir.
Sunnah
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat sunnah adalah shalat yang tidak wajib dikerjakan, namun sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan shalat sunnah adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil dan mendapatkan pahala yang besar.
Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda menurut pendapat para ulama. Namun, yang paling kuat dan banyak diikuti adalah 20 rakaat, termasuk witir. Shalat tarawih dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
Sebagai ibadah sunnah, shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Menambah pahala ibadah di bulan Ramadan.
- Menghapus dosa-dosa kecil.
- Mendapat syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah sunnah, termasuk shalat tarawih, pada bulan Ramadan.
Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan mengenai shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Berapakah jumlah rakaat shalat tarawih?
Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda menurut pendapat para ulama. Namun, yang paling kuat dan banyak diikuti adalah 20 rakaat, termasuk witir. Shalat tarawih dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
Pertanyaan 2: Apakah shalat tarawih wajib dikerjakan?
Tidak, shalat tarawih adalah ibadah sunnah, artinya tidak wajib dikerjakan. Namun, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah pada bulan Ramadan, termasuk shalat tarawih, karena memiliki banyak keutamaan.
Pertanyaan 3: Bolehkah shalat tarawih dikerjakan di rumah?
Ya, shalat tarawih boleh dikerjakan di rumah secara sendiri-sendiri. Namun, lebih utama jika dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan shalat tarawih?
Shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Menambah pahala ibadah di bulan Ramadan
- Menghapus dosa-dosa kecil
- Mendapat syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Kesimpulan: Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat, termasuk witir, dan dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri di rumah. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, antara lain menambah pahala, menghapus dosa, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tips: Untuk mendapatkan manfaat shalat tarawih secara optimal, disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik, seperti berwudhu dengan sempurna, fokus dan khusyuk dalam shalat, serta memperbanyak doa dan dzikir.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menambah pahala, menghapus dosa, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk mendapatkan manfaat shalat tarawih secara optimal, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tips 1: Mempersiapkan Diri dengan Baik
Sebelum melaksanakan shalat tarawih, persiapkan diri dengan sebaik mungkin. Berwudhulah dengan sempurna, pastikan pakaian dan tempat shalat bersih, serta usahakan untuk datang ke masjid atau mushala lebih awal agar tidak terburu-buru.
Tips 2: Fokus dan Khusyuk dalam Shalat
Saat melaksanakan shalat tarawih, usahakan untuk fokus dan khusyuk. Hindari pikiran yang mengganggu dan pusatkan perhatian pada ibadah yang sedang dikerjakan. Perhatikan bacaan, gerakan, dan doa dengan seksama.
Tips 3: Memperbanyak Doa dan Dzikir
Shalat tarawih merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan dzikir. Setelah selesai melaksanakan shalat, sempatkan waktu untuk memanjatkan doa dan dzikir kepada Allah SWT. Mohon ampunan, keberkahan, dan segala kebaikan.
Tips 4: Menjaga Keistiqamahan
Shalat tarawih sebaiknya dilaksanakan secara istiqamah selama bulan Ramadan. Jangan sampai semangat beribadah hanya tinggi di awal bulan saja. Konsistenlah dalam melaksanakan shalat tarawih setiap malam agar memperoleh manfaat yang maksimal.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan shalat tarawih yang kita kerjakan dapat lebih berkualitas dan bernilai ibadah yang tinggi di sisi Allah SWT.
Kesimpulan: Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, seperti menambah pahala, menghapus dosa, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk mendapatkan manfaat shalat tarawih secara optimal, persiapkan diri dengan baik, fokus dan khusyuk dalam shalat, perbanyak doa dan dzikir, serta jaga keistiqamahan dalam melaksanakannya selama bulan Ramadan.
Kesimpulan: Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Berdasarkan berbagai pendapat ulama, jumlah rakaat shalat tarawih yang paling kuat dan banyak diikuti adalah 20 rakaat, termasuk witir. Shalat tarawih dikerjakan dengan cara 2 rakaat demi 2 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat tarawih, dilanjutkan dengan witir sebanyak 3 rakaat.
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menambah pahala, menghapus dosa, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah, termasuk shalat tarawih, pada bulan Ramadan.