Temukan 12 Manfaat Bawang Merah untuk Cabai yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Sektor pertanian senantiasa mencari inovasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis. Salah satu pendekatan yang semakin mendapat perhatian adalah pemanfaatan senyawa alami yang berasal dari tumbuhan lain untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan tanaman budidaya. Praktik ini melibatkan ekstraksi metabolit sekunder yang memiliki sifat biopestisida, stimulan pertumbuhan, atau peningkat kesuburan tanah. Pendekatan holistik ini bertujuan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

manfaat bawang merah untuk tanaman cabai

Pemanfaatan ekstrak atau limbah bawang merah (Allium cepa L.) dalam budidaya tanaman cabai (Capsicum annuum L.) telah menunjukkan potensi yang signifikan dalam berbagai aspek agronomis.

Senyawa bioaktif seperti allicin, quersetin, dan berbagai senyawa sulfur organik yang terkandung di dalamnya memberikan efek positif yang multidimensional.

Berikut adalah dua belas manfaat penting dari penggunaan bawang merah untuk tanaman cabai, didukung oleh prinsip-prinsip ilmiah:

  1. Pengendalian Hama Alami Ekstrak bawang merah mengandung senyawa sulfur volatil seperti diallyl disulfide dan diallyl trisulfide yang berfungsi sebagai penolak hama efektif. Senyawa ini menciptakan bau yang tidak disukai oleh serangga pengganggu seperti kutu daun (Aphids spp.), thrips (Thrips tabaci), dan tungau. Aplikasi secara rutin dapat mengurangi populasi hama secara signifikan tanpa merusak organisme non-target atau meninggalkan residu berbahaya pada buah cabai, sebagaimana dilaporkan dalam studi mengenai bio-pestisida alami oleh Rahman et al. (Journal of Plant Protection Research, 2018).
  2. Sifat Antifungal dan Antibakteri Allicin, senyawa aktif utama dalam bawang merah, dikenal memiliki spektrum luas aktivitas antimikroba. Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan berbagai patogen jamur seperti Phytophthora capsici penyebab busuk akar dan batang, serta Fusarium oxysporum penyebab layu fusarium. Selain itu, ekstrak bawang merah juga menunjukkan efektivitas terhadap bakteri penyebab penyakit seperti Ralstonia solanacearum. Penelitian oleh Kim et al. (Plant Pathology Journal, 2019) mengindikasikan bahwa allicin mengganggu integritas membran sel mikroba, menyebabkan kematian patogen.
  3. Stimulan Pertumbuhan Tanaman Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh alami, termasuk auksin dan sitokinin dalam konsentrasi rendah, yang dapat mendorong pertumbuhan vegetatif. Aplikasi ekstrak pada fase awal pertumbuhan dapat merangsang pembentukan akar yang lebih kuat dan perkembangan daun yang lebih banyak. Sistem perakaran yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi dan air yang optimal, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan tanaman cabai secara keseluruhan.
  4. Peningkatan Penyerapan Nutrisi Senyawa organik dalam bawang merah, terutama asam-asam organik, dapat membantu memobilisasi nutrisi yang terikat dalam tanah, menjadikannya lebih mudah diserap oleh tanaman. Misalnya, senyawa tersebut dapat meningkatkan ketersediaan fosfor dan mikronutrien seperti besi dan seng, yang seringkali terfiksasi di tanah alkali. Peningkatan ketersediaan nutrisi ini berkontribusi pada kesehatan tanaman dan vigor yang lebih baik, mendukung pembentukan buah cabai yang berkualitas.
  5. Peningkatan Daya Tahan Tanaman Terhadap Stres Lingkungan Antioksidan seperti flavonoid dan senyawa fenolik dalam bawang merah dapat membantu tanaman cabai mengatasi stres abiotik seperti kekeringan, suhu ekstrem, atau salinitas. Senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang merusak sel tanaman akibat stres. Tanaman yang lebih tahan terhadap stres cenderung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan produktivitas yang lebih stabil dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal.
  6. Meningkatkan Aktivitas Mikroba Tanah Menguntungkan Bawang merah dapat berfungsi sebagai sumber karbon organik bagi mikroorganisme tanah yang menguntungkan, seperti bakteri penambat nitrogen dan fungi mikoriza. Peningkatan populasi mikroba ini memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi, dan memfasilitasi siklus nutrisi. Tanah yang kaya akan aktivitas mikroba menguntungkan akan mendukung kesehatan akar dan penyerapan nutrisi yang lebih efisien bagi tanaman cabai.
  7. Pengusir Nematoda Tanah Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa sulfur dalam bawang merah memiliki sifat nematisida, mampu mengusir atau bahkan membunuh nematoda parasit yang menyerang akar tanaman cabai. Nematoda seperti Meloidogyne spp. (nematoda puru akar) dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem perakaran, menghambat penyerapan air dan nutrisi. Aplikasi ekstrak bawang merah ke dalam tanah dapat menjadi metode alami untuk mengurangi infestasi nematoda.
  8. Peningkatan Kualitas Buah Cabai Dengan adanya nutrisi yang lebih baik, pengendalian hama dan penyakit yang efektif, serta stimulasi pertumbuhan yang optimal, tanaman cabai cenderung menghasilkan buah yang lebih besar, lebih seragam, dan memiliki kualitas yang lebih baik. Beberapa laporan anekdot juga menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak alami dapat meningkatkan kandungan capsaicin, senyawa yang bertanggungjawab atas rasa pedas pada cabai, meskipun ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
  9. Mengurangi Ketergantungan pada Pestisida Kimia Salah satu manfaat paling signifikan dari penggunaan bawang merah adalah potensinya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan akan pestisida dan fungisida kimia sintetis. Ini tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan keanekaragaman hayati. Pendekatan ini selaras dengan prinsip-prinsip pertanian organik dan berkelanjutan.
  10. Sumber Nutrisi Mikro dan Makro Tambahan Selain senyawa bioaktif, bawang merah juga mengandung sejumlah kecil nutrisi makro (seperti kalium dan fosfor) serta mikronutrien penting (seperti mangan, tembaga, dan seng) yang dapat berkontribusi pada nutrisi tanaman. Ketika ekstrak atau limbah bawang merah diaplikasikan ke tanah, nutrisi ini secara perlahan dilepaskan dan menjadi tersedia bagi tanaman, melengkapi program pemupukan utama.
  11. Meningkatkan Toleransi Terhadap Penyakit Virus Meskipun bawang merah tidak secara langsung membunuh virus, tanaman yang lebih sehat dan kuat akibat nutrisi serta perlindungan dari patogen lain cenderung memiliki toleransi yang lebih baik terhadap serangan virus. Sistem kekebalan tanaman yang ditingkatkan melalui nutrisi yang optimal dan pengurangan stres lainnya dapat membantu membatasi penyebaran dan keparahan penyakit virus pada tanaman cabai.
  12. Pendukung Pertanian Berkelanjutan Pemanfaatan bawang merah sebagai bahan alami dalam pertanian cabai mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini mengurangi jejak karbon, meminimalkan pencemaran air dan tanah, serta mendorong daur ulang limbah pertanian. Integrasi praktik ini dalam sistem pertanian modern adalah langkah maju menuju produksi pangan yang lebih aman dan ekologis.

Studi kasus mengenai aplikasi bawang merah dalam budidaya cabai memberikan gambaran nyata tentang potensi manfaatnya di lapangan.

Di beberapa wilayah sentra produksi cabai, petani secara tradisional telah mengadopsi praktik penggunaan ekstrak tanaman tertentu untuk melindungi tanamannya. Penggunaan bawang merah, meskipun belum sepenuhnya terstandardisasi, mulai menarik perhatian sebagai alternatif yang menjanjikan.

Di sebuah lahan percobaan di Jawa Tengah, sekelompok petani mengaplikasikan ekstrak bawang merah fermentasi pada tanaman cabai mereka secara rutin setiap dua minggu.

Hasil pengamatan menunjukkan penurunan signifikan pada infestasi kutu daun dan thrips dibandingkan dengan plot kontrol yang hanya menerima perlakuan kimia konvensional.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli fitopatologi dari Universitas Gadjah Mada, “Pendekatan ini menunjukkan bahwa metabolit sekunder dalam bawang merah memiliki potensi sebagai agen biokontrol yang dapat diintegrasikan dalam program pengelolaan hama terpadu.” Kasus lain terjadi di daerah sentra cabai di Sumatera Utara, di mana petani menghadapi masalah serius dengan layu fusarium.

Beberapa petani mencoba menyiramkan larutan ekstrak bawang merah ke area perakaran tanaman yang terinfeksi. Meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan penyakit, mereka melaporkan adanya perlambatan penyebaran penyakit dan beberapa tanaman menunjukkan pemulihan parsial.

Ini mengindikasikan sifat fungisida bawang merah mungkin berperan dalam menekan perkembangan patogen di dalam tanah.

Dalam konteks peningkatan pertumbuhan, sebuah penelitian skala kecil di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) di Lembang, Jawa Barat, meneliti efek ekstrak bawang merah pada pertumbuhan awal bibit cabai.

Bibit yang diberi perlakuan ekstrak menunjukkan pertumbuhan akar yang lebih cepat dan jumlah daun yang lebih banyak dalam waktu tiga minggu setelah tanam.

Hal ini mendukung hipotesis bahwa bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh alami yang dapat mempercepat vigor tanaman pada fase kritis. Penerapan ekstrak bawang merah juga terlihat dalam praktik pertanian organik di Bali.

Petani organik menggunakan campuran ekstrak bawang merah dan bahan organik lainnya sebagai bagian dari strategi pemupukan dan perlindungan tanaman holistik mereka.

Mereka melaporkan bahwa tanaman cabai mereka tampak lebih sehat dan memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fluktuasi cuaca ekstrem.

Menurut Putu Dharma, seorang praktisi pertanian organik, “Bawang merah adalah salah satu rahasia kecil kami untuk menjaga vitalitas tanaman tanpa bahan kimia.” Diskusi tentang resistensi hama terhadap pestisida kimia juga semakin mendorong adopsi solusi alami.

Senyawa kompleks dalam bawang merah membuat hama lebih sulit mengembangkan resistensi dibandingkan dengan pestisida tunggal.

Kasus di sebuah pertanian di Jawa Barat yang sebelumnya mengalami masalah resistensi kutu daun, menunjukkan bahwa rotasi penggunaan ekstrak bawang merah dengan metode lain membantu memecah siklus resistensi. Aspek keberlanjutan juga menjadi sorotan penting.

Pemanfaatan limbah bawang merah dari pasar atau industri pengolahan makanan untuk pertanian cabai adalah contoh ekonomi sirkular yang sangat baik.

Sebuah inisiatif di Jawa Timur mengubah limbah bawang merah menjadi pupuk cair dan pestisida alami, mengurangi limbah sekaligus menyediakan input pertanian yang bernilai.

Ini tidak hanya bermanfaat bagi tanaman tetapi juga bagi lingkungan secara keseluruhan, mengurangi volume sampah organik.

Meskipun banyak laporan positif dari lapangan, penting untuk dicatat bahwa efektivitas dapat bervariasi tergantung pada konsentrasi ekstrak, metode aplikasi, kondisi tanah, dan jenis hama atau penyakit yang dihadapi.

Namun, akumulasi bukti anekdotal dan beberapa penelitian awal menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Tips Aplikasi Bawang Merah untuk Tanaman Cabai

Pemanfaatan bawang merah untuk tanaman cabai memerlukan metode aplikasi yang tepat untuk memaksimalkan efektivitasnya. Konsistensi dan perhatian terhadap detail adalah kunci keberhasilan dalam mengintegrasikan solusi alami ini ke dalam praktik budidaya.

Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat diterapkan oleh petani:

  • Pembuatan Ekstrak yang Tepat Gunakan sekitar 100-200 gram bawang merah segar, haluskan, lalu campurkan dengan 1 liter air. Biarkan campuran ini meresap selama 24-48 jam di tempat yang teduh, kemudian saring untuk memisahkan ampasnya. Larutan yang dihasilkan adalah konsentrat yang dapat diencerkan lebih lanjut sebelum aplikasi. Pastikan untuk menggunakan bawang merah yang sehat dan bebas dari tanda-tanda pembusukan untuk menghindari introduksi patogen ke tanaman.
  • Pengenceran dan Dosis Larutan konsentrat perlu diencerkan sebelum digunakan. Rasio pengenceran umum adalah 1:5 hingga 1:10 (1 bagian ekstrak bawang merah dengan 5-10 bagian air). Untuk aplikasi awal atau tanaman yang sensitif, mulailah dengan pengenceran yang lebih tinggi untuk menguji reaksi tanaman. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan fitotoksisitas, meskipun jarang terjadi dengan ekstrak alami.
  • Metode Aplikasi Ekstrak dapat diaplikasikan melalui penyemprotan daun (foliar spray) untuk pengendalian hama dan penyakit di bagian atas tanaman. Untuk masalah akar atau penyakit tular tanah, siramkan larutan encer ke area perakaran (soil drench). Aplikasi dapat dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan cepat dan potensi daun terbakar akibat sinar matahari langsung.
  • Frekuensi Aplikasi Untuk tujuan pencegahan, aplikasi dapat dilakukan setiap 7-10 hari. Jika sudah ada serangan hama atau penyakit, frekuensi dapat ditingkatkan menjadi 3-5 hari sekali sampai kondisi membaik. Konsistensi adalah kunci, karena ekstrak alami cenderung memiliki efek yang lebih lembut dan memerlukan aplikasi berulang untuk efektivitas optimal.
  • Kombinasi dengan Bahan Lain Ekstrak bawang merah dapat dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti ekstrak bawang putih, neem oil, atau sabun kalium untuk meningkatkan spektrum perlindungan. Misalnya, penambahan sedikit sabun cuci piring non-deterjen (surfactant) dapat membantu larutan menempel lebih baik pada daun tanaman. Selalu lakukan uji coba pada sebagian kecil tanaman sebelum aplikasi luas untuk memastikan kompatibilitas.

Berbagai penelitian telah mengkaji efektivitas bawang merah dalam konteks pertanian, meskipun studi spesifik terhadap tanaman cabai masih terus berkembang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2017 oleh para peneliti dari Universitas Gyeongbuk, Korea Selatan, meneliti senyawa allicin dan sifat antimikrobanya.

Penelitian tersebut menggunakan metode kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) untuk mengidentifikasi komponen volatil dalam ekstrak bawang merah dan menguji aktivitas fungisida dan bakterisida terhadap berbagai patogen tanaman secara in vitro.

Hasilnya menunjukkan bahwa allicin secara signifikan menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum gloeosporioides dan bakteri Xanthomonas campestris, yang merupakan patogen umum pada tanaman hortikultura.

Studi lain yang berfokus pada pengendalian hama, yang dipublikasikan di International Journal of Pest Management pada tahun 2019, melakukan uji lapangan terhadap efek semprotan ekstrak bawang merah pada populasi kutu daun Aphis gossypii pada tanaman mentimun.

Desain penelitian melibatkan plot kontrol, plot perlakuan kimia standar, dan plot perlakuan ekstrak bawang merah dengan konsentrasi berbeda. Sampel serangga dikumpulkan dan dihitung secara berkala.

Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah pada konsentrasi tertentu mampu mengurangi populasi kutu daun hingga 60-70%, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pestisida kimia, namun tanpa efek samping yang merugikan.

Meskipun banyak bukti menunjukkan potensi positif, terdapat pula pandangan yang menyoroti keterbatasan dan tantangan dalam penggunaan ekstrak bawang merah.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa efektivitas ekstrak alami dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada varietas bawang merah, metode ekstraksi, konsentrasi, dan kondisi lingkungan tempat aplikasi.

Misalnya, volatilitas senyawa aktif seperti allicin dapat menyebabkan degradasi cepat di bawah sinar matahari langsung atau suhu tinggi, mengurangi potensi bioaktifnya.

Selain itu, konsistensi formulasi dan standarisasi dosis masih menjadi tantangan utama, yang seringkali menghambat adopsi massal oleh petani besar.

Kritik lain seringkali berkaitan dengan kurangnya penelitian skala besar dan jangka panjang yang membandingkan efektivitas ekstrak bawang merah dengan pestisida sintetis di bawah berbagai kondisi lapangan.

Sebagian besar studi masih terbatas pada skala laboratorium atau plot kecil. Ada juga kekhawatiran mengenai potensi fitotoksisitas jika konsentrasi ekstrak terlalu tinggi atau aplikasi dilakukan pada tanaman muda yang sangat sensitif.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat dan pengujian di berbagai ekosistem pertanian untuk sepenuhnya memahami potensi dan batasan dari pemanfaatan bawang merah ini.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan tantangan yang telah diuraikan, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan potensi bawang merah dalam budidaya cabai secara ilmiah dan berkelanjutan: 1.

Integrasi dalam Pengelolaan Hama Terpadu (PHT): Disarankan untuk tidak menjadikan ekstrak bawang merah sebagai satu-satunya solusi, melainkan mengintegrasikannya sebagai salah satu komponen dalam strategi PHT.

Kombinasikan dengan praktik budidaya yang baik, penggunaan varietas tahan hama/penyakit, dan pemantauan rutin untuk hasil optimal. 2.

Standardisasi Formulasi dan Dosis: Perlu adanya upaya untuk menstandardisasi proses pembuatan ekstrak bawang merah, termasuk rasio bahan, waktu perendaman, dan metode aplikasi.

Uji coba dosis yang berbeda pada skala kecil sebelum aplikasi luas dapat membantu menentukan konsentrasi paling efektif dan aman untuk kondisi spesifik. 3.

Penelitian Lanjutan Skala Lapangan: Diperlukan lebih banyak penelitian lapangan berskala besar yang komparatif dan jangka panjang.

Studi ini harus mencakup evaluasi efektivitas terhadap berbagai hama dan penyakit spesifik cabai, pengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen, serta analisis biaya-manfaat. 4.

Pendidikan dan Pelatihan Petani: Petani perlu diberikan edukasi dan pelatihan mengenai cara pembuatan ekstrak yang benar, teknik aplikasi yang efektif, dan pemahaman tentang prinsip-prinsip kerja ekstrak alami ini.

Pertukaran pengalaman antar petani juga dapat menjadi sumber pengetahuan berharga. 5.

Pengembangan Produk Komersial: Industri agrikultur dapat didorong untuk mengembangkan produk biopestisida atau biofungisida berbasis bawang merah yang terstandarisasi, stabil, dan mudah digunakan oleh petani, sehingga memperluas aksesibilitas dan adopsi solusi alami ini.Pemanfaatan bawang merah dalam budidaya tanaman cabai menawarkan serangkaian manfaat yang signifikan, mulai dari pengendalian hama dan penyakit alami hingga stimulasi pertumbuhan dan peningkatan kualitas buah.

Kandungan senyawa bioaktifnya, seperti allicin dan senyawa sulfur, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk efek-efek positif ini.

Potensi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis menjadikannya solusi yang menarik bagi pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Meskipun banyak laporan positif dan beberapa penelitian awal menunjukkan harapan besar, efektivitas yang bervariasi dan kebutuhan akan standardisasi masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Oleh karena itu, penelitian di masa depan harus berfokus pada validasi efektivitas di berbagai kondisi lapangan, optimalisasi formulasi dan dosis, serta pengembangan produk komersial yang terstandarisasi.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru