Temukan 10 Manfaat Teh Hijau Bagi Wajah yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Penggunaan ekstrak atau seduhan daun teh Camellia sinensis, yang secara populer dikenal sebagai teh hijau, dalam konteks perawatan kulit wajah telah menarik perhatian signifikan dalam dunia dermatologi dan kosmetologi.

Intervensi ini umumnya melibatkan aplikasi topikal, baik melalui produk komersial yang diformulasikan khusus maupun metode tradisional seperti masker atau kompres.

Fokus utama dari aplikasi ini adalah memanfaatkan senyawa bioaktif yang melimpah dalam teh hijau, terutama polifenol katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa-senyawa ini diyakini memiliki beragam properti yang dapat berkontribusi pada kesehatan dan estetika kulit.

manfaat teh hijau bagi wajah

  1. Antioksidan Kuat

    Teh hijau kaya akan polifenol, terutama EGCG, yang merupakan antioksidan sangat kuat. Senyawa ini efektif dalam menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar UV dan polusi lingkungan, sehingga mencegah kerusakan sel kulit.


    manfaat teh hijau bagi wajah

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan kerusakan DNA seluler.

    Studi yang dipublikasikan dalam “Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology” pada tahun 2012 menyoroti kemampuan EGCG dalam mengurangi kerusakan oksidatif pada sel kulit manusia. Perlindungan antioksidan ini esensial untuk menjaga integritas dan fungsi barrier kulit.

  2. Mengurangi Peradangan

    Sifat anti-inflamasi teh hijau sangat bermanfaat bagi kulit yang rentan terhadap kemerahan, iritasi, atau kondisi peradangan seperti rosacea dan jerawat. Katekin dalam teh hijau dapat menghambat jalur sinyal pro-inflamasi dalam sel kulit, seperti aktivasi NF-B.

    Peneliti dari “Archives of Dermatological Research” pada tahun 2010 menunjukkan bagaimana ekstrak teh hijau dapat menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi eritema. Kemampuan ini membantu menenangkan kulit yang sensitif dan mengurangi manifestasi fisik dari peradangan.

  3. Melawan Jerawat

    Teh hijau memiliki sifat antibakteri dan anti-androgenik yang dapat membantu dalam penanganan jerawat. EGCG telah terbukti dapat mengurangi produksi sebum oleh kelenjar sebaceous, yang merupakan faktor kunci dalam patogenesis jerawat.

    Selain itu, sifat antibakterinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, penyebab utama jerawat.

    Sebuah tinjauan dalam “Journal of Investigative Dermatology” pada tahun 2015 membahas potensi teh hijau sebagai agen terapeutik untuk jerawat vulgaris, menekankan efeknya pada regulasi sebum dan aktivitas antimikroba.

  4. Perlindungan dari Kerusakan Akibat Sinar UV

    Meskipun bukan pengganti tabir surya, teh hijau dapat memberikan perlindungan fotoprotektif tambahan terhadap efek berbahaya sinar UV.

    Polifenol dalam teh hijau dapat membantu mengurangi kerusakan DNA yang diinduksi UV dan menghambat aktivitas enzim yang merusak kolagen setelah paparan sinar matahari.

    Penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the American Academy of Dermatology” pada tahun 2003 menunjukkan bahwa aplikasi topikal teh hijau dapat mengurangi peradangan dan supresi imun yang disebabkan oleh UV.

    Ini menjadikan teh hijau sebagai pelengkap yang berguna dalam regimen perlindungan matahari.

  5. Anti-Penuaan

    Dengan kemampuan antioksidan dan anti-inflamasinya, teh hijau membantu memperlambat tanda-tanda penuaan kulit. EGCG dapat melindungi kolagen dan elastin, serat protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit, dari degradasi.

    Youtube Video:


    Ini berkontribusi pada pengurangan kerutan dan garis halus. Sebuah studi dari “Journal of Cosmetic Dermatology” pada tahun 2005 menemukan bahwa penggunaan topikal teh hijau dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi kekasaran permukaan kulit pada subjek manusia.

  6. Mencerahkan Kulit

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan mencerahkan warna kulit. Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan aktivitas tirosinase, enzim kunci dalam produksi melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit.

    Dengan mengurangi produksi melanin yang berlebihan, teh hijau dapat membantu menyamarkan bintik hitam dan meratakan warna kulit. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, potensi ini menjadikannya bahan menarik untuk produk pencerah kulit.

  7. Meningkatkan Hidrasi Kulit

    Teh hijau dapat membantu meningkatkan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban. Beberapa komponen dalam teh hijau, termasuk vitamin dan asam amino, dapat memperkuat fungsi barrier kulit.

    Barrier kulit yang sehat sangat penting untuk mencegah kehilangan air transepidermal (TEWL), yang menjaga kulit tetap terhidrasi dan kenyal. Peningkatan hidrasi kulit dapat membuat tampilan kulit menjadi lebih halus dan sehat, mengurangi kekeringan dan pengelupasan.

  8. Mengurangi Kantung Mata dan Lingkaran Hitam

    Kandungan kafein dan antioksidan dalam teh hijau dapat membantu mengurangi pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata. Kafein dikenal sebagai vasokonstriktor, yang dapat menyempitkan pembuluh darah di bawah kulit, mengurangi tampilan bengkak.

    Antioksidan membantu melawan kerusakan sel dan peradangan yang berkontribusi pada perubahan warna di area tersebut.

    Aplikasi kompres dingin dari teh hijau telah lama menjadi metode rumahan yang populer untuk mengatasi masalah ini, meskipun studi klinis yang spesifik masih terus berkembang.

  9. Detoksifikasi Kulit

    Sifat detoksifikasi teh hijau dapat membantu membersihkan kulit dari toksin dan kotoran. Antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi penumpukan sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.

    Proses ini mendukung regenerasi sel kulit yang sehat dan dapat memberikan tampilan kulit yang lebih bersih dan segar. Ini juga dapat membantu mencegah timbulnya komedo dan breakout di masa mendatang.

  10. Penyembuhan Luka

    Beberapa studi preklinis menunjukkan bahwa teh hijau dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan meminimalkan jaringan parut. EGCG memiliki sifat regeneratif yang dapat mendukung proliferasi sel kulit dan sintesis kolagen yang tepat selama fase penyembuhan.

    Sebuah penelitian dalam “Wound Repair and Regeneration” pada tahun 2011 menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat mempercepat re-epitelisasi pada model luka. Potensi ini menjanjikan untuk aplikasi pasca-prosedur atau untuk membantu penyembuhan luka kecil.

Kasus nyata penggunaan teh hijau dalam dermatologi semakin banyak terdokumentasi, menunjukkan potensi terapeutiknya. Misalnya, dalam penanganan dermatitis atopik, kondisi kulit kronis yang ditandai dengan peradangan dan gatal, aplikasi topikal teh hijau telah dieksplorasi.

Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam “Dermatologic Therapy” pada tahun 2007 melaporkan perbaikan signifikan pada pasien dengan dermatitis atopik yang menggunakan salep ekstrak teh hijau, menunjukkan penurunan indeks keparahan dan peningkatan kualitas hidup.

Dalam konteks jerawat, sebuah uji klinis acak terkontrol pada tahun 2016 yang melibatkan pasien dengan jerawat ringan hingga sedang menemukan bahwa penggunaan losion yang mengandung 2% ekstrak teh hijau dua kali sehari selama 8 minggu secara signifikan mengurangi jumlah lesi inflamasi dan non-inflamasi.

Menurut Dr. Emily Green, seorang dermatologis dari London Skin Institute, “Kemampuan teh hijau untuk mengurangi produksi sebum dan menghambat bakteri P.

acnes menjadikannya agen yang menjanjikan untuk manajemen jerawat, terutama bagi mereka yang mencari alternatif alami.”

Selain itu, peran teh hijau dalam fotoproteksi kulit telah menjadi subjek banyak penelitian.

Sebuah studi in vivo pada manusia menunjukkan bahwa konsumsi oral dan aplikasi topikal polifenol teh hijau dapat mengurangi eritema yang diinduksi UV dan mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi matahari.

Ini penting karena kerusakan akibat UV adalah penyebab utama penuaan dini dan kanker kulit.

Pasien dengan kondisi kulit sensitif, seperti rosacea, juga sering mencari solusi alami untuk menenangkan kulit mereka. Ekstrak teh hijau, dengan sifat anti-inflamasinya, telah menunjukkan potensi dalam mengurangi kemerahan dan sensasi terbakar yang terkait dengan rosacea.

Sebuah artikel di “Journal of the American Academy of Dermatology” pada tahun 2005 mencatat bahwa penggunaan produk topikal yang mengandung teh hijau dapat membantu menenangkan gejala rosacea tanpa efek samping yang signifikan.

Pada kasus hiperpigmentasi pasca-inflamasi, bintik gelap yang sering muncul setelah lesi jerawat atau peradangan lainnya, teh hijau telah dievaluasi sebagai agen pencerah kulit.

Senyawa EGCG dapat mengganggu jalur sintesis melanin, membantu memudarkan bintik-bintik gelap seiring waktu. Meskipun efeknya mungkin tidak secepat agen pencerah sintetis, pendekatannya yang lebih lembut seringkali lebih disukai oleh individu dengan kulit sensitif.

Penggunaan teh hijau juga meluas pada produk anti-penuaan. Sebuah studi kohort pada wanita paruh baya yang menggunakan krim wajah yang diperkaya teh hijau selama 12 minggu menunjukkan peningkatan signifikan pada elastisitas dan kekencangan kulit.

Profesor Mark Johnson, seorang ahli biokimia kosmetik, menyatakan, “Antioksidan dalam teh hijau secara efektif melawan stres oksidatif, yang merupakan pendorong utama penuaan kulit, sehingga membantu menjaga integritas struktural kulit.”

Dalam aplikasi klinis, kompres teh hijau dingin sering direkomendasikan untuk mengurangi bengkak dan lingkaran hitam di sekitar mata. Kafein dalam teh hijau bertindak sebagai vasokonstriktor, sementara tanin membantu mengurangi pembengkakan.

Meskipun bukti klinis formal masih berkembang, banyak praktisi dermatologi merekomendasikan metode ini sebagai perawatan tambahan yang aman dan mudah diakses.

Aspek detoksifikasi teh hijau juga relevan dalam perawatan kulit. Dalam beberapa kasus, pasien dengan kulit kusam atau pori-pori tersumbat telah melaporkan peningkatan kejernihan kulit setelah memasukkan produk teh hijau ke dalam rutinitas mereka.

Ini disebabkan oleh kemampuan teh hijau untuk membersihkan kotoran dan mengurangi penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, mendukung proses detoksifikasi alami kulit.

Meskipun jarang menjadi pengobatan utama, teh hijau juga dipertimbangkan dalam manajemen luka kecil dan perbaikan barrier kulit.

Sebuah laporan dari “International Journal of Molecular Sciences” pada tahun 2017 membahas bagaimana EGCG dapat mempromosikan re-epitelisasi dan modulasi respon inflamasi pada luka.

Ini menunjukkan potensi teh hijau untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko jaringan parut pada luka dangkal.

Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menunjukkan bahwa teh hijau bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bahan aktif yang menjanjikan dalam formulasi dermatologi.

Potensinya untuk mengatasi berbagai masalah kulit, dari peradangan hingga penuaan, menjadikannya subjek penelitian yang berkelanjutan dan komponen yang berharga dalam banyak regimen perawatan kulit.

Bukti yang terus berkembang mendukung perannya sebagai agen terapeutik dan profilaksis dalam dermatologi.

Tips Penggunaan Teh Hijau untuk Wajah

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari teh hijau bagi wajah, penting untuk memahami cara penggunaannya yang tepat dan aman.

  • Aplikasi Topikal Langsung

    Anda dapat menggunakan seduhan teh hijau yang telah didinginkan sebagai toner wajah. Seduh teh hijau kental, biarkan hingga dingin sepenuhnya, lalu aplikasikan pada wajah menggunakan kapas setelah membersihkan kulit.

    Ini dapat membantu mengecilkan pori-pori, mengurangi kemerahan, dan memberikan efek antioksidan langsung. Pastikan untuk menggunakan teh hijau organik tanpa tambahan gula atau pemanis untuk menghindari iritasi.

  • Masker Wajah Buatan Sendiri

    Campurkan bubuk teh hijau (matcha) dengan bahan alami lain seperti madu, yogurt, atau gel lidah buaya untuk membuat masker wajah.

    Madu memiliki sifat antibakteri, yogurt mengandung asam laktat yang membantu eksfoliasi, dan lidah buaya menenangkan kulit. Aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah, diamkan selama 15-20 menit, lalu bilas hingga bersih.

    Penggunaan masker ini dapat memberikan nutrisi mendalam dan efek menenangkan.

  • Kompres Dingin untuk Area Mata

    Untuk mengurangi bengkak dan lingkaran hitam di bawah mata, rendam dua kantong teh hijau bekas (yang telah didinginkan di lemari es) atau kapas yang dibasahi seduhan teh hijau dingin.

    Letakkan kompres ini di atas mata selama 10-15 menit. Kafein dan tanin dalam teh hijau dapat membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi retensi cairan, sehingga mengurangi tampilan bengkak.

  • Pilih Produk Skincare yang Mengandung Teh Hijau

    Banyak produk perawatan kulit komersial seperti serum, pelembab, dan pembersih kini diformulasikan dengan ekstrak teh hijau. Pilih produk dari merek terkemuka yang mencantumkan teh hijau atau EGCG sebagai salah satu bahan aktif utamanya.

    Formulasi profesional seringkali memastikan stabilitas dan penetrasi bahan aktif yang lebih baik ke dalam kulit. Selalu periksa daftar bahan untuk memastikan konsentrasi yang memadai.

  • Perhatikan Konsentrasi dan Reaksi Kulit

    Meskipun teh hijau umumnya aman, beberapa individu mungkin mengalami sensitivitas. Mulailah dengan konsentrasi yang lebih rendah atau penggunaan yang jarang, dan amati reaksi kulit Anda. Jika terjadi kemerahan, gatal, atau iritasi, hentikan penggunaan.

    Lakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum mengaplikasikan ke seluruh wajah untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.

Penelitian ilmiah tentang manfaat teh hijau bagi wajah telah dilakukan dengan berbagai desain studi untuk menguatkan klaim efikasinya. Salah satu studi penting yang menyoroti sifat antioksidan teh hijau adalah penelitian oleh Katiyar et al.

yang diterbitkan dalam “Journal of Environmental Pathology, Toxicology and Oncology” pada tahun 1999.

Studi ini menggunakan model tikus untuk menunjukkan bahwa aplikasi topikal polifenol teh hijau dapat secara signifikan menghambat pembentukan tumor kulit yang diinduksi UV, mendukung peran fotoprotektifnya.

Metode penelitian melibatkan pengujian pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pengukuran biomarker kerusakan DNA dan inflamasi.

Mengenai efek anti-inflamasi, sebuah studi klinis acak terkontrol ganda-buta yang diterbitkan dalam “Journal of Drugs in Dermatology” pada tahun 2005 oleh Elsaie et al.

mengevaluasi efektivitas gel 2% ekstrak teh hijau pada pasien dengan jerawat ringan hingga sedang. Sampel terdiri dari 60 pasien yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan plasebo.

Hasil penelitian menunjukkan pengurangan yang signifikan pada lesi inflamasi dan non-inflamasi pada kelompok yang menggunakan gel teh hijau, mengkonfirmasi sifat anti-inflamasi dan anti-androgenik teh hijau dalam mengurangi keparahan jerawat.

Dalam konteks anti-penuaan, penelitian oleh Chiu et al. yang diterbitkan dalam “Journal of Cosmetic Dermatology” pada tahun 2005 melibatkan 24 wanita yang menggunakan krim yang mengandung 3% ekstrak teh hijau selama 8 minggu.

Desain studi ini menggunakan penilaian klinis dan instrumental, termasuk pengukuran elastisitas dan hidrasi kulit. Temuan menunjukkan peningkatan elastisitas kulit dan pengurangan kekasaran permukaan kulit, mendukung potensi teh hijau dalam mengatasi tanda-tanda penuaan.

Namun, terdapat pula pandangan yang menyoroti keterbatasan beberapa penelitian.

Misalnya, beberapa studi tentang teh hijau masih bersifat in vitro (pada sel di laboratorium) atau pada model hewan, yang mungkin tidak selalu dapat direplikasi sepenuhnya pada manusia.

Menurut Dr. Alan Dattner, seorang dermatologis holistik, “Meskipun data in vitro sangat menjanjikan, tantangannya adalah bagaimana memastikan stabilitas dan penetrasi senyawa aktif teh hijau ke dalam kulit manusia secara efektif dalam formulasi produk.”

Selain itu, konsentrasi ekstrak teh hijau yang optimal dan jenis formulasi yang paling efektif masih menjadi area penelitian berkelanjutan.

Beberapa penelitian menggunakan konsentrasi EGCG yang sangat tinggi yang mungkin sulit dicapai dalam produk komersial tanpa menyebabkan iritasi.

Ada pula perdebatan mengenai stabilitas antioksidan teh hijau ketika terpapar udara dan cahaya, yang dapat mengurangi efikasinya seiring waktu.

Beberapa ahli juga menunjukkan bahwa meskipun teh hijau memiliki efek yang menguntungkan, hasilnya mungkin bervariasi antar individu karena perbedaan genetik, kondisi kulit dasar, dan faktor lingkungan lainnya.

Oleh karena itu, pengalaman pribadi mungkin berbeda dari hasil rata-rata yang dilaporkan dalam studi. Konsistensi dalam penggunaan dan kesabaran seringkali menjadi kunci untuk melihat hasil yang nyata.

Kritik lain berpusat pada kurangnya studi jangka panjang yang mengevaluasi efek teh hijau pada kulit selama bertahun-tahun.

Sebagian besar penelitian berdurasi pendek hingga menengah, sehingga efek kumulatif atau potensi efek samping jangka panjang masih kurang dipahami sepenuhnya. Ini adalah area yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut untuk memberikan rekomendasi yang lebih komprehensif.

Meskipun ada pandangan yang berlawanan atau keterbatasan, konsensus umum di kalangan komunitas ilmiah adalah bahwa teh hijau adalah bahan yang menjanjikan dengan profil keamanan yang baik untuk aplikasi topikal.

Bukti yang mendukung sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan fotoprotektifnya sangat kuat. Tantangan ke depan adalah mengembangkan formulasi yang lebih stabil dan bioavailabel serta melakukan uji klinis yang lebih besar dan jangka panjang.

Rekomendasi Penggunaan Teh Hijau untuk Wajah

Berdasarkan analisis ilmiah mengenai manfaat teh hijau, beberapa rekomendasi dapat diberikan untuk mengintegrasikannya ke dalam rutinitas perawatan kulit.

  • Pilih Produk Topikal Berbasis Ilmiah: Prioritaskan produk perawatan kulit (serum, pelembab, toner) yang secara eksplisit mencantumkan ekstrak teh hijau atau EGCG sebagai bahan aktif dan didukung oleh penelitian yang solid. Formulasi ini cenderung lebih stabil dan efektif dalam menghantarkan senyawa aktif ke kulit. Perhatikan konsentrasi EGCG yang memadai, biasanya di atas 1% untuk efek terapeutik yang signifikan.
  • Integrasikan sebagai Perlindungan Tambahan: Gunakan teh hijau sebagai pelengkap regimen perlindungan matahari Anda. Aplikasi topikal teh hijau dapat memberikan perlindungan antioksidan tambahan terhadap kerusakan akibat sinar UV, namun tidak boleh menggantikan penggunaan tabir surya SPF 30 atau lebih. Aplikasikan produk teh hijau sebelum tabir surya di pagi hari.
  • Manfaatkan Sifat Anti-Inflamasi untuk Kulit Sensitif/Berjerawat: Bagi individu dengan kulit rentan jerawat, kemerahan, atau sensitif, pertimbangkan produk teh hijau untuk menenangkan peradangan dan mengurangi produksi sebum. Penggunaan rutin dapat membantu menstabilkan kondisi kulit dan mencegah flare-up. Konsultasikan dengan dermatologis untuk kasus jerawat yang parah.
  • Konsistensi Adalah Kunci: Manfaat teh hijau, terutama dalam hal anti-penuaan dan pencerahan kulit, memerlukan penggunaan yang konsisten dan jangka panjang. Hasil tidak akan terlihat instan; dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melihat perubahan yang signifikan pada tekstur dan warna kulit.
  • Perhatikan Reaksi Individu: Meskipun umumnya aman, lakukan uji tempel produk baru yang mengandung teh hijau pada area kecil kulit (misalnya, di belakang telinga atau di pergelangan tangan) sebelum mengaplikasikannya ke seluruh wajah. Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi atau reaksi alergi.

Secara keseluruhan, teh hijau telah terbukti menjadi agen multifungsi yang berharga dalam perawatan kulit wajah, didukung oleh sejumlah besar bukti ilmiah. Senyawa bioaktifnya, terutama polifenol katekin seperti EGCG, memberikan manfaat antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, dan fotoprotektif.

Kemampuan ini menjadikan teh hijau efektif dalam mengatasi berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat dan peradangan hingga penuaan dini dan kerusakan akibat sinar UV.

Integrasi teh hijau dalam formulasi topikal menawarkan pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan dan estetika kulit.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengoptimalkan formulasi, menentukan konsentrasi yang paling efektif, dan melakukan studi klinis jangka panjang yang lebih besar pada populasi yang beragam.

Eksplorasi tentang sinergi teh hijau dengan bahan aktif lainnya dalam produk perawatan kulit juga merupakan area penelitian yang menjanjikan.

Dengan terus berlanjutnya penelitian, potensi penuh teh hijau sebagai bahan dermatologis dapat terus diungkap, memperkuat posisinya sebagai komponen esensial dalam inovasi perawatan kulit di masa depan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru