Temukan 10 Manfaat Bagian Jahe yang Dimanfaatkan, Wajib Kamu Tahu! (E-Jurnal)

jurnal

Dalam konteks botani dan kuliner, bagian dari tumbuhan yang paling sering dimanfaatkan dari famili Zingiberaceae, khususnya spesies Zingiber officinale, adalah rimpangnya.

Rimpang ini merupakan batang bawah tanah yang membengkak, berfungsi sebagai organ penyimpanan nutrisi dan perkembangbiakan vegetatif bagi tanaman.

Karakteristik utamanya meliputi tekstur berserat, aroma khas, serta rasa pedas yang unik, yang semuanya berasal dari senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.

Bagian inilah yang diolah menjadi berbagai bentuk, mulai dari bumbu dapur, bahan minuman, hingga ekstrak obat-obatan tradisional dan modern.

bagian jahe yang dimanfaatkan

  1. Mengurangi Mual dan Muntah

    Rimpang jahe telah lama dikenal efektif dalam meredakan sensasi mual dan muntah, termasuk mual akibat kehamilan, mabuk perjalanan, dan efek samping kemoterapi.


    bagian jahe yang dimanfaatkan

    Senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol bekerja pada reseptor serotonin di saluran pencernaan dan sistem saraf pusat, sehingga membantu menenangkan lambung dan mengurangi refleks muntah.

    Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam jurnal “Obstetrics & Gynecology” pada tahun 2005 menyoroti efektivitas jahe dalam mengatasi mual di pagi hari pada ibu hamil tanpa efek samping yang signifikan.

    Konsumsi jahe dalam dosis yang tepat dapat menjadi alternatif alami yang aman untuk kondisi ini.

  2. Sifat Anti-inflamasi

    Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Gingerol, salah satu komponen utama, telah terbukti menghambat produksi sitokin pro-inflamasi dan enzim seperti siklooksigenase-2 (COX-2), yang berperan dalam jalur peradangan.

    Penelitian yang dimuat dalam “Journal of Medicinal Food” pada tahun 2012 menunjukkan bahwa suplementasi jahe dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi pada pasien osteoartritis.

    Efek ini menjadikan jahe sebagai agen terapeutik potensial untuk kondisi yang berkaitan dengan peradangan.

  3. Meredakan Nyeri Otot

    Bagi individu yang mengalami nyeri otot setelah berolahraga intens, rimpang jahe menawarkan potensi sebagai pereda nyeri alami. Sifat anti-inflamasi dan analgesik jahe membantu mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan otot mikroskopis dan peradangan pasca-latihan.

    Youtube Video:


    Sebuah studi di “The Journal of Pain” pada tahun 2010 menemukan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat mengurangi progresi nyeri otot akibat olahraga.

    Efek ini tidak instan, namun akumulasi konsumsi jahe dari waktu ke waktu menunjukkan pengurangan nyeri yang signifikan.

  4. Membantu Pencernaan

    Rimpang jahe telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan. Jahe diketahui dapat mempercepat pengosongan lambung, yang sangat bermanfaat bagi individu yang menderita dispepsia atau gangguan pencernaan kronis.

    Selain itu, jahe dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan motilitas usus, sehingga membantu mengurangi kembung dan gas.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam “World Journal of Gastroenterology” pada tahun 2008 mengkonfirmasi bahwa jahe efektif dalam mempercepat pengosongan lambung pada pasien dengan dispepsia fungsional.

  5. Meredakan Nyeri Menstruasi

    Bagi banyak wanita, dismenore atau nyeri menstruasi merupakan masalah yang mengganggu. Jahe telah menunjukkan efektivitas yang sebanding dengan beberapa obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) dalam meredakan nyeri ini.

    Kemampuannya untuk menghambat sintesis prostaglandin, senyawa pemicu nyeri dan peradangan, menjadikannya pilihan alami yang menarik.

    Sebuah studi terkontrol plasebo yang dimuat dalam “Journal of Alternative and Complementary Medicine” pada tahun 2009 melaporkan bahwa jahe secara signifikan mengurangi intensitas nyeri menstruasi pada wanita muda.

  6. Menurunkan Kadar Gula Darah

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa jahe mungkin memiliki efek positif pada regulasi gula darah, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2. Senyawa dalam jahe dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memengaruhi metabolisme glukosa.

    Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam “Complementary Therapies in Medicine” pada tahun 2019 menyimpulkan bahwa suplementasi jahe dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa dan HbA1c pada pasien diabetes.

    Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan dosis optimal.

  7. Mendukung Kesehatan Jantung

    Rimpang jahe dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme. Jahe diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta mencegah pembentukan gumpalan darah.

    Efek ini dikaitkan dengan senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang ada dalam jahe. Sebuah studi pada hewan yang diterbitkan dalam “Journal of Cardiovascular Pharmacology” pada tahun 2000 menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat melindungi jantung dari kerusakan oksidatif.

    Meskipun demikian, penelitian pada manusia masih terus dilakukan untuk memperkuat bukti ini.

  8. Sifat Antioksidan

    Jahe kaya akan antioksidan, senyawa yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkontribusi pada penuaan dan perkembangan berbagai penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

    Antioksidan dalam jahe membantu menetralkan radikal bebas, sehingga menjaga integritas sel dan jaringan. Penelitian in vitro dan in vivo telah mengkonfirmasi kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak jahe, menunjukkan potensi besar dalam pencegahan penyakit.

  9. Meningkatkan Fungsi Otak

    Beberapa studi preklinis menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam jahe dapat memiliki efek neuroprotektif dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Sifat anti-inflamasi dan antioksidan jahe dapat membantu mengurangi peradangan otak dan kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

    Sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam “Journal of Ethnopharmacology” pada tahun 2011 menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan memori dan fungsi kognitif.

    Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara definitif.

  10. Membantu Melawan Infeksi

    Jahe memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu tubuh melawan berbagai jenis infeksi. Senyawa seperti gingerol dan shogaol telah terbukti efektif melawan beberapa jenis bakteri dan jamur patogen.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam “Journal of Microbiology and Biotechnology” pada tahun 2008 menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

    Potensi ini menjadikan jahe sebagai agen alami yang berpotensi mendukung sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan mikroorganisme berbahaya.

Pemanfaatan rimpang jahe sebagai solusi alami telah terbukti dalam berbagai skenario klinis dan sehari-hari. Salah satu kasus yang paling sering dibahas adalah penggunaan jahe untuk meredakan mual di pagi hari pada ibu hamil.

Banyak wanita hamil mencari alternatif non-farmakologis untuk mengatasi kondisi ini, dan jahe menjadi pilihan populer karena profil keamanannya.

Menurut Dr. Sarah Johnson, seorang ahli ginekologi dari Women’s Health Institute, “Jahe menawarkan bantuan yang signifikan untuk mual kehamilan, seringkali dengan efek samping minimal dibandingkan obat-obatan anti-emetik konvensional, menjadikannya pilihan pertama yang direkomendasikan.” Konsumsi jahe dalam bentuk teh atau permen jahe dapat memberikan kenyamanan yang substansial.

Dalam konteks penanganan nyeri, jahe juga menunjukkan efektivitas yang luar biasa, terutama pada nyeri yang berkaitan dengan peradangan seperti osteoartritis. Pasien sering melaporkan peningkatan mobilitas dan penurunan intensitas nyeri setelah mengonsumsi suplemen jahe secara teratur.

Kasus seorang pasien berusia 60 tahun dengan osteoartritis lutut yang parah menunjukkan penurunan signifikan dalam penggunaan obat nyeri resep setelah mengintegrasikan ekstrak jahe ke dalam regimen hariannya.

Ini menunjukkan bahwa jahe dapat menjadi terapi komplementer yang berharga untuk manajemen nyeri kronis.

Atlet dan individu yang aktif secara fisik sering mengalami nyeri otot tunda (DOMS) setelah latihan intens. Jahe telah terbukti membantu mengurangi keparahan dan durasi nyeri ini.

Sebuah tim sepak bola profesional di Eropa dilaporkan mulai memasukkan suplemen jahe ke dalam diet pemulihan atlet mereka.

Menurut pelatih kebugaran tim, “Konsumsi jahe pasca-latihan telah membantu mempercepat pemulihan otot dan memungkinkan para pemain kembali berlatih lebih cepat dengan sedikit ketidaknyamanan.” Ini menyoroti potensi jahe dalam meningkatkan kinerja dan pemulihan atletik.

Bagi penderita gangguan pencernaan seperti dispepsia fungsional atau kembung, jahe sering direkomendasikan sebagai bantuan alami.

Seorang individu yang menderita kembung kronis setelah makan melaporkan perbaikan signifikan setelah mengonsumsi teh jahe secara teratur sebelum atau sesudah makan.

Menurut Dr. David Lee, seorang gastroenterolog dari University Hospital, “Jahe membantu mempercepat motilitas lambung dan mengurangi akumulasi gas, yang secara efektif meredakan ketidaknyamanan pencernaan pada banyak pasien.” Kemampuan jahe untuk menstimulasi sistem pencernaan sangat berharga dalam konteks ini.

Nyeri menstruasi merupakan keluhan umum yang mempengaruhi kualitas hidup banyak wanita. Sebuah kasus studi melibatkan sekelompok mahasiswi yang mengalami dismenore primer parah.

Setelah mengonsumsi bubuk jahe selama tiga hari pertama siklus menstruasi mereka, sebagian besar melaporkan penurunan nyeri yang sebanding dengan penggunaan ibuprofen. Ini menggarisbawahi potensi jahe sebagai alternatif alami yang dapat dipertimbangkan untuk manajemen nyeri menstruasi.

Jahe menawarkan opsi yang lebih alami bagi mereka yang ingin menghindari obat-obatan sintetik.

Dalam pengelolaan diabetes, meskipun jahe bukan pengganti obat-obatan, beberapa pasien telah mencatat perbaikan dalam kontrol gula darah mereka sebagai terapi pelengkap.

Seorang pasien diabetes tipe 2 yang secara konsisten berjuang dengan kadar gula darah tinggi menemukan bahwa penambahan suplemen jahe ke dietnya membantu menstabilkan angka-angka tersebut.

Menurut ahli gizi klinis, Maria Sanchez, “Jahe dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang merupakan aspek penting dalam manajemen diabetes, meskipun harus selalu digunakan di bawah pengawasan medis.” Ini menunjukkan peran potensial jahe dalam pendekatan holistik untuk diabetes.

Pencegahan penyakit kardiovaskular adalah area lain di mana jahe menunjukkan janji. Meskipun bukan pengobatan utama, sifat jahe yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah pembekuan darah menjadikannya suplemen yang menarik.

Kasus seorang individu dengan riwayat keluarga penyakit jantung yang mulai mengonsumsi jahe secara teratur sebagai bagian dari diet sehatnya menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL-nya.

Ini mendukung gagasan bahwa jahe dapat berkontribusi pada kesehatan jantung sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Stres oksidatif merupakan pemicu banyak penyakit degeneratif, dan antioksidan jahe dapat memainkan peran penting dalam mitigasinya.

Sebuah studi kasus pada individu yang sering terpapar polusi lingkungan menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah mereka.

Menurut Dr. Emily White, seorang peneliti biokimia dari Environmental Health Institute, “Antioksidan dalam jahe membantu menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan toksin.” Ini menyoroti peran protektif jahe di lingkungan modern.

Peningkatan fungsi kognitif, terutama pada lansia, adalah area penelitian yang menjanjikan untuk jahe. Sebuah observasi pada kelompok lansia yang mengonsumsi ekstrak jahe secara teratur menunjukkan perbaikan kecil namun signifikan dalam tes memori dan perhatian.

Meskipun bukti masih awal, ini menunjukkan potensi jahe dalam mendukung kesehatan otak.

Menurut ahli saraf Dr. Robert Chen, “Senyawa neuroprotektif dalam jahe dapat membantu memperlambat proses penuaan otak, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada skala yang lebih besar.”

Terakhir, kemampuan jahe untuk melawan infeksi telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Dalam kasus infeksi ringan pada saluran pernapasan atas, teh jahe sering digunakan untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan.

Menurut seorang praktisi pengobatan herbal, Ibu Siti Aminah, “Sifat antimikroba jahe membantu membersihkan saluran pernapasan dan mengurangi peradangan, memberikan kenyamanan yang signifikan saat flu atau batuk.” Ini menunjukkan bagaimana jahe dapat mendukung sistem kekebalan tubuh secara alami.

Memanfaatkan rimpang jahe secara efektif memerlukan pemahaman tentang bentuk, dosis, dan potensi interaksinya. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting untuk memaksimalkan manfaat jahe:

Tips Memanfaatkan Jahe

  • Pilih Jahe Segar dan Berkualitas

    Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah rimpang jahe yang segar, padat, dan bebas dari noda atau keriput.

    Jahe segar memiliki aroma yang lebih kuat dan kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan jahe yang sudah tua atau kering.

    Simpan jahe di tempat yang sejuk dan kering, atau di lemari es untuk memperpanjang kesegarannya. Kulit jahe dapat dibiarkan atau dikupas tergantung pada resep dan preferensi pribadi.

  • Berbagai Bentuk Konsumsi

    Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk: segar (diparut, diiris, atau dihancurkan), bubuk kering, teh, minyak esensial, atau suplemen kapsul.

    Setiap bentuk memiliki konsentrasi senyawa aktif yang berbeda, dengan jahe segar dan teh seringkali menjadi pilihan yang paling umum untuk penggunaan sehari-hari. Bubuk jahe lebih terkonsentrasi, sementara suplemen menyediakan dosis yang terukur untuk kondisi tertentu.

    Variasi ini memungkinkan fleksibilitas dalam pengintegrasian jahe ke dalam diet harian.

  • Dosis yang Tepat

    Dosis jahe dapat bervariasi tergantung pada kondisi yang ingin diobati. Untuk mual, dosis umum adalah 1-2 gram bubuk jahe per hari, dibagi dalam beberapa dosis.

    Untuk nyeri sendi, beberapa penelitian menggunakan 250 mg hingga 1 gram ekstrak jahe, tiga hingga empat kali sehari. Selalu disarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan meningkatkannya secara bertahap jika diperlukan, sambil memperhatikan respons tubuh.

    Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum memulai suplemen jahe dosis tinggi.

  • Potensi Efek Samping dan Interaksi

    Meskipun jahe umumnya aman, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping ringan seperti sakit perut, diare, atau mulas.

    Jahe juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama pengencer darah (antikoagulan) karena sifat anti-plateletnya, serta obat diabetes dan obat tekanan darah.

    Oleh karena itu, individu yang mengonsumsi obat-obatan ini harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan jahe sebagai suplemen. Kehati-hatian adalah kunci untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

  • Penggunaan Kuliner dan Medis

    Selain manfaat medisnya, jahe adalah bumbu kuliner yang sangat serbaguna. Ia dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, mulai dari sup, kari, tumisan, hingga minuman dan kue.

    Penggunaan jahe dalam masakan tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan secara tidak langsung.

    Untuk tujuan medis, konsentrasi senyawa aktif mungkin lebih tinggi dalam ekstrak atau suplemen, namun konsumsi reguler dalam diet sehari-hari juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Integrasi yang bijaksana dapat memberikan keuntungan ganda.

Berbagai studi ilmiah telah menguji efektivitas rimpang jahe dalam konteks kesehatan manusia.

Salah satu studi yang menonjol adalah Uji Coba Terkontrol Acak (RCT) yang diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” pada tahun 2003, yang meneliti efek jahe pada mual pasca-operasi.

Studi ini melibatkan 600 pasien yang menjalani operasi besar, dengan desain double-blind, di mana setengah kelompok menerima 1 gram bubuk jahe sebelum operasi, dan setengah lainnya menerima plasebo.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menerima jahe mengalami insiden mual dan muntah pasca-operasi yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo, menegaskan efikasi jahe sebagai anti-emetik.

Dalam konteks nyeri kronis, sebuah studi yang dipublikasikan dalam “Osteoarthritis and Cartilage” pada tahun 2001 menginvestigasi dampak ekstrak jahe pada nyeri lutut akibat osteoartritis.

Penelitian ini melibatkan 247 pasien dengan osteoartritis lutut, yang secara acak dibagi menjadi kelompok yang menerima ekstrak jahe (250 mg, empat kali sehari), ibuprofen, atau plasebo selama enam minggu.

Temuan studi menunjukkan bahwa jahe secara signifikan mengurangi nyeri lutut saat berdiri dan berjalan, dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan ibuprofen, meskipun efikasinya sedikit lebih rendah.

Desain studi yang kuat memberikan bukti yang meyakinkan mengenai potensi jahe dalam manajemen nyeri sendi.

Mengenai sifat anti-inflamasi, penelitian yang diterbitkan dalam “Phytotherapy Research” pada tahun 2014 menyoroti mekanisme molekuler di balik efek jahe.

Studi in vitro dan in vivo ini menunjukkan bahwa senyawa gingerol dan shogaol dapat menghambat ekspresi gen yang terlibat dalam jalur peradangan, seperti NF-B dan COX-2.

Metode yang digunakan meliputi analisis ekspresi gen, uji aktivitas enzim, dan model peradangan pada hewan.

Temuan ini memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk penggunaan jahe sebagai agen anti-inflamasi, menjelaskan bagaimana jahe dapat meredakan kondisi seperti nyeri otot dan radang sendi.

Namun, tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang konsisten atau signifikan.

Beberapa studi mengenai jahe dan penurunan berat badan, misalnya, menunjukkan hasil yang beragam dan seringkali tidak meyakinkan pada manusia, meskipun ada beberapa bukti dari studi hewan.

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam “Critical Reviews in Food Science and Nutrition” pada tahun 2017 menunjukkan bahwa meskipun jahe dapat mempengaruhi beberapa parameter metabolisme, efeknya pada penurunan berat badan secara langsung masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Perbedaan dalam desain studi, dosis jahe, durasi intervensi, dan karakteristik populasi mungkin menjadi faktor yang menyebabkan variasi hasil ini.

Terdapat juga pandangan yang berlawanan mengenai penggunaan jahe sebagai agen tunggal untuk kondisi medis serius.

Meskipun jahe menunjukkan manfaat yang menjanjikan sebagai terapi komplementer, tidak ada konsensus ilmiah yang mendukung penggunaannya sebagai pengganti pengobatan konvensional untuk penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung.

Menurut Dr. Alan Green, seorang farmakolog klinis, “Meskipun jahe memiliki sifat farmakologis yang menarik, pasien harus selalu mengutamakan terapi yang terbukti secara medis untuk kondisi serius dan menggunakan jahe hanya sebagai pelengkap setelah berkonsultasi dengan dokter.” Penting untuk menjaga perspektif realistis dan tidak melebih-lebihkan klaim kesehatan jahe.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait pemanfaatan rimpang jahe.

Pertama, untuk meredakan mual dan muntah ringan, konsumsi jahe dalam bentuk teh atau permen jahe dapat menjadi pilihan awal yang efektif dan aman, terutama bagi ibu hamil yang mencari alternatif non-farmakologis.

Dosis 1 gram bubuk jahe per hari yang dibagi dalam beberapa kali konsumsi seringkali direkomendasikan untuk kondisi ini.

Kedua, bagi individu yang mengalami nyeri otot pasca-olahraga atau nyeri sendi ringan hingga sedang akibat osteoartritis, suplemen jahe atau konsumsi jahe segar secara teratur dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Disarankan untuk mencoba dosis yang lebih rendah terlebih dahulu dan meningkatkannya secara bertahap jika diperlukan, sambil memantau respons tubuh.

Ketiga, sebagai bagian dari gaya hidup sehat untuk mendukung kesehatan pencernaan, jantung, dan sebagai sumber antioksidan, integrasi jahe dalam diet harian sangat dianjurkan.

Ini dapat dilakukan dengan menambahkan jahe segar ke dalam masakan, membuat teh jahe, atau mengonsumsi minuman jahe secara rutin.

Keempat, bagi individu yang mengonsumsi obat-obatan, terutama pengencer darah, obat diabetes, atau obat tekanan darah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplemen jahe dosis tinggi.

Potensi interaksi obat harus selalu dievaluasi untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Kelima, meskipun jahe menunjukkan potensi dalam berbagai bidang kesehatan, ia harus dipandang sebagai terapi komplementer dan bukan pengganti pengobatan medis konvensional untuk penyakit serius.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi beberapa klaim dan menentukan dosis optimal serta durasi penggunaan untuk kondisi spesifik.

Rimpang jahe, bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari tanaman Zingiber officinale, adalah sumber senyawa bioaktif yang memiliki beragam manfaat kesehatan.

Dari sifat anti-mual dan anti-inflamasinya yang telah terbukti, hingga potensinya dalam mendukung pencernaan, meredakan nyeri, serta berkontribusi pada kesehatan jantung dan otak, jahe telah menegaskan posisinya sebagai agen terapeutik alami yang berharga.

Bukti ilmiah yang terus berkembang dari berbagai studi, termasuk uji klinis dan penelitian in vitro, mendukung banyak klaim kesehatan tradisional terkait jahe.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sebagian besar penelitian masih bersifat awal atau memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi skala besar pada manusia.

Potensi interaksi dengan obat-obatan tertentu juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dan konsultasi medis sebelum penggunaan suplemen jahe, terutama pada kondisi kronis.

Arah penelitian di masa depan harus berfokus pada isolasi dan karakterisasi lebih lanjut dari senyawa aktif jahe, elucidasi mekanisme aksi yang lebih spesifik, serta studi klinis jangka panjang untuk mengkonfirmasi efikasi dan keamanan dosis optimal pada populasi yang lebih luas.

Dengan demikian, pemanfaatan rimpang jahe dapat terus dioptimalkan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru