Intip 7 Hal Penting tentang Sindrom Iritasi Usus Besar yang Bikin Kamu Penasaran

jurnal


sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah gangguan pencernaan umum yang menyebabkan gejala seperti nyeri perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

IBS merupakan kondisi jangka panjang yang tidak mengancam jiwa, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup. Penyebab pasti IBS tidak diketahui, namun diduga terkait dengan faktor genetik, lingkungan, dan psikologis.

Pengobatan IBS bertujuan untuk meredakan gejala. Beberapa pilihan pengobatan termasuk perubahan pola makan, obat-obatan, dan terapi.

Sindrom Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) merupakan kondisi pencernaan umum yang ditandai dengan berbagai gejala, meliputi nyeri perut, diare, konstipasi, kembung, dan perubahan pola buang air besar. Penyebab pasti IBS belum diketahui, namun kondisi ini diduga terkait dengan faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan gaya hidup.

  • Gejala: Nyeri perut, diare, konstipasi, kembung, perubahan pola buang air besar
  • Penyebab: Tidak diketahui pasti, diduga terkait faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan gaya hidup
  • Diagnosis: Berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, belum ada pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis IBS
  • Pengobatan: Bertujuan meredakan gejala, meliputi perubahan pola makan, obat-obatan, dan terapi
  • Prognosis: IBS merupakan kondisi jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat
  • Pencegahan: Tidak ada cara pasti untuk mencegah IBS, namun menjaga pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko
  • Dukungan: Penting bagi penderita IBS untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung

Ketujuh aspek tersebut saling berkaitan dan memberikan gambaran komprehensif tentang sindrom iritasi usus besar. Gejala yang dialami penderita IBS dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Diagnosis IBS ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, karena belum ada pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis kondisi ini. Pengobatan IBS berfokus pada pengendalian gejala, dan pilihan pengobatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing penderita.

Gejala

Gejala-gejala tersebut merupakan manifestasi umum dari sindrom iritasi usus besar (IBS), gangguan pencernaan yang ditandai dengan gangguan fungsi usus. Gejala-gejala ini dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi, sehingga memengaruhi kualitas hidup penderita IBS.

  • Nyeri perut: Nyeri perut yang terkait dengan IBS biasanya bersifat kram dan dapat terjadi di berbagai bagian perut. Nyeri ini dapat memburuk setelah makan atau stres.
  • Diare: Diare pada penderita IBS ditandai dengan tinja yang encer dan frekuensi buang air besar yang meningkat. Diare dapat disebabkan oleh gangguan fungsi usus yang menyebabkan makanan dan minuman bergerak terlalu cepat melalui sistem pencernaan.
  • Konstipasi: Konstipasi pada penderita IBS ditandai dengan tinja yang keras dan sulit dikeluarkan, serta frekuensi buang air besar yang berkurang. Konstipasi terjadi ketika makanan dan minuman bergerak terlalu lambat melalui sistem pencernaan, sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan kering.
  • Kembung: Kembung adalah sensasi penuh dan tidak nyaman di perut yang sering dialami penderita IBS. Kembung disebabkan oleh penumpukan gas di dalam usus, yang dapat disebabkan oleh gangguan fungsi usus atau konsumsi makanan tertentu.
  • Perubahan pola buang air besar: Penderita IBS sering mengalami perubahan pola buang air besar, seperti bergantian antara diare dan konstipasi atau mengalami tinja yang lembek dan keras secara bergantian.

Gejala-gejala IBS dapat sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari penderita. Nyeri perut yang parah dapat mengganggu aktivitas, diare dapat menyebabkan rasa malu dan ketidaknyamanan, dan konstipasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan lainnya. Kembung dan perubahan pola buang air besar juga dapat mengganggu aktivitas sosial dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penyebab

Penyebab pasti sindrom iritasi usus besar (IBS) belum diketahui secara pasti, namun diduga melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan gaya hidup.

  • Faktor genetik: Studi menunjukkan bahwa IBS dapat diturunkan dalam keluarga, menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan faktor genetik dalam perkembangan kondisi ini.
  • Faktor lingkungan: Infeksi pencernaan, stres, dan perubahan pola makan dapat menjadi faktor pemicu IBS pada individu yang rentan.
  • Faktor psikologis: Stres, kecemasan, dan depresi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko IBS. Pasien IBS sering mengalami gejala yang lebih parah selama periode stres.
  • Faktor gaya hidup: Pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok dapat memperburuk gejala IBS.

Meskipun penyebab IBS belum sepenuhnya dipahami, penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini. Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab IBS akan mengarah pada pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.

Diagnosis

Diagnosis sindrom iritasi usus besar (IBS) ditegakkan berdasarkan gejala yang dialami pasien dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter. Tidak ada pemeriksaan khusus, seperti tes darah atau pencitraan, yang dapat secara pasti mendiagnosis IBS. Dokter akan mempertimbangkan gejala pasien, riwayat kesehatan, dan hasil pemeriksaan fisik untuk membuat diagnosis.

Pentingnya diagnosis yang tepat untuk IBS adalah untuk membedakannya dari kondisi lain yang memiliki gejala serupa, seperti penyakit radang usus atau kanker usus. Dengan diagnosis yang tepat, dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang sesuai untuk meredakan gejala IBS dan mencegah komplikasi.

Meskipun diagnosis IBS hanya berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, seperti:

  • Tes darah: Untuk memeriksa kadar sel darah, elektrolit, dan penanda peradangan.
  • Tes tinja: Untuk memeriksa adanya infeksi, darah, atau lemak.
  • Kolonoskopi: Pemeriksaan dengan kamera kecil untuk melihat bagian dalam usus besar dan rektum.
  • Sigmoidoskopi: Pemeriksaan dengan kamera kecil untuk melihat bagian dalam rektum dan usus bagian bawah.

Pemeriksaan ini dapat membantu menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang memiliki gejala serupa dengan IBS, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, atau kanker usus. Namun, pemeriksaan ini tidak dapat secara pasti mendiagnosis IBS.

Pengobatan

Pengobatan sindrom iritasi usus besar (IBS) bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Meskipun IBS tidak dapat disembuhkan, pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi.

  • Perubahan Pola Makan: Mengubah pola makan dapat membantu meredakan gejala IBS. Beberapa makanan dapat memicu gejala pada beberapa penderita IBS, seperti makanan berlemak, pedas, atau mengandung gas. Mencatat makanan yang dikonsumsi dan gejala yang muncul dapat membantu mengidentifikasi makanan pemicu dan menghindarinya.

    Selain menghindari makanan pemicu, penderita IBS juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Serat dapat membantu mengatur pergerakan usus dan meredakan gejala sembelit.

  • Obat-obatan: Beberapa jenis obat-obatan dapat digunakan untuk meredakan gejala IBS, seperti:

    • Antispasmodik: Untuk meredakan nyeri perut dan kram.
    • Antidiare: Untuk mengendalikan diare.
    • Pencahar: Untuk mengatasi konstipasi.
    • Antidepresan: Untuk meredakan gejala psikologis yang terkait dengan IBS, seperti stres dan kecemasan.
  • Terapi: Beberapa jenis terapi juga dapat membantu meredakan gejala IBS, seperti:

    • Terapi perilaku kognitif (CBT): Untuk membantu penderita IBS mengelola stres dan kecemasan yang dapat memperburuk gejala.
    • Hipnoterapi: Untuk membantu penderita IBS mengendalikan gejala dengan sugesti pikiran.
    • Terapi relaksasi: Untuk membantu penderita IBS mengelola stres dan meredakan gejala fisik.

Pengobatan IBS harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing penderita. Dokter akan mempertimbangkan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, dan gaya hidup penderita sebelum menentukan pengobatan yang tepat.

Prognosis

Sindrom iritasi usus besar (IBS) merupakan kondisi jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan, artinya tidak ada obat yang dapat menghilangkan IBS secara permanen. Namun, pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala IBS dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Prognosis IBS bervariasi tergantung pada tingkat keparahan gejala dan respons individu terhadap pengobatan. Sebagian penderita mungkin mengalami gejala ringan yang mudah dikendalikan, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah dan sulit diobati.

Meskipun IBS tidak dapat disembuhkan, penting untuk diingat bahwa gejala IBS dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Dengan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai, penderita IBS dapat hidup dengan nyaman dan produktif.

Pencegahan

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah sindrom iritasi usus besar (IBS), menjaga pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan kondisi ini. Pola hidup sehat yang dimaksud meliputi:

  • Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, tinggi serat dan rendah lemak, dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko IBS.
  • Aktivitas Fisik Teratur: Olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot-otot perut dan usus, meningkatkan pergerakan usus, dan mengurangi stres, yang semuanya dapat membantu mencegah IBS.
  • Pengelolaan Stres: Stres dapat memperburuk gejala IBS, sehingga mengelola stres melalui teknik-teknik seperti yoga, meditasi, atau terapi dapat membantu mengurangi risiko IBS.
  • Hindari Merokok: Merokok dapat merusak sistem pencernaan dan meningkatkan risiko IBS.
  • Konsumsi Alkohol Secukupnya: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengiritasi sistem pencernaan dan memperburuk gejala IBS.

Dengan menerapkan pola hidup sehat ini, individu dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan IBS dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Dukungan

Sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat menimbulkan dampak signifikan pada kehidupan penderitanya, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional dan sosial. Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung sangat penting untuk membantu penderita IBS mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

  • Dukungan Emosional: IBS dapat menyebabkan perasaan malu, frustrasi, dan isolasi. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat dapat memberikan rasa aman dan pengertian, membantu penderita IBS merasa tidak sendirian dalam perjuangan mereka.
  • Dukungan Informasi: Penderita IBS dapat memperoleh informasi dan saran yang berharga dari orang lain yang mengalami kondisi yang sama. Berbagi pengalaman dan pengetahuan dapat membantu penderita IBS memahami kondisi mereka dengan lebih baik dan mengelola gejala mereka secara efektif.
  • Dukungan Praktis: Dukungan praktis dari keluarga dan teman dapat sangat membantu penderita IBS dalam kehidupan sehari-hari, seperti menemani mereka ke dokter, menyiapkan makanan yang sesuai, atau membantu mereka mengatasi tugas-tugas yang mungkin sulit dilakukan karena gejala mereka.
  • Akuntabilitas: Kelompok pendukung dapat memberikan akuntabilitas dan motivasi bagi penderita IBS untuk mengikuti rencana pengobatan dan gaya hidup sehat mereka. Berbagi kemajuan dan tantangan dengan orang lain dapat membantu penderita IBS tetap pada jalurnya dan mencapai tujuan mereka.

Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung sangat penting bagi penderita IBS untuk mengatasi tantangan kondisi mereka, mengelola gejala mereka, dan menjalani kehidupan yang memuaskan dan bermakna.

Pertanyaan Umum Seputar Sindrom Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kondisi pencernaan yang umum dan dapat sangat memengaruhi kualitas hidup. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar IBS dan jawabannya:

Pertanyaan 1: Apa saja gejala umum IBS?

Gejala umum IBS meliputi nyeri perut, kram, diare, sembelit, kembung, dan perubahan pola buang air besar. Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensinya.

Pertanyaan 2: Apa penyebab IBS?

Penyebab pasti IBS tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan gaya hidup. Stres, infeksi pencernaan, dan pola makan yang tidak sehat dapat berperan dalam perkembangan IBS.

Pertanyaan 3: Apakah IBS dapat disembuhkan?

IBS adalah kondisi jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita IBS. Perubahan pola makan, obat-obatan, dan terapi adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat digunakan.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara mencegah IBS?

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah IBS, menjaga pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko. Menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, mengelola stres, menghindari merokok, dan mengonsumsi alkohol secukupnya adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko IBS.

Mengetahui informasi yang benar tentang IBS dapat membantu penderita memahami kondisi mereka dan mengelola gejala mereka secara efektif. Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita IBS.

Tips Menjalani Hidup dengan IBS


Tips Menjalani Hidup dengan Sindrom Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat memengaruhi kualitas hidup, namun ada beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola gejala dan menjalani hidup yang lebih nyaman.

Tip 1: Kelola Stres Anda

Stres dapat memperburuk gejala IBS. Manajemen stres yang efektif, seperti yoga, meditasi, atau terapi, dapat membantu mengurangi gejala.

Tip 2: Perhatikan Pola Makan Anda

Catat makanan yang Anda konsumsi dan identifikasi makanan pemicu. Menghindari makanan pemicu dapat membantu mengurangi gejala.

Tip 3: Berolahraga Secara Teratur

Olahraga dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi stres, yang keduanya dapat bermanfaat bagi penderita IBS.

Tip 4: Dapatkan Dukungan

Bergabunglah dengan kelompok pendukung atau bicarakan dengan teman dan keluarga tentang kondisi Anda. Dukungan emosional dan informasi dapat membantu Anda mengatasi tantangan yang dihadapi.

Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat mengelola gejala IBS dan meningkatkan kualitas hidup Anda.


Kesimpulan

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah gangguan pencernaan umum yang memengaruhi banyak orang. Meskipun IBS tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup yang tepat.

Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap IBS, menerapkan strategi manajemen gejala, dan mencari dukungan dari orang lain, individu yang terkena IBS dapat menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif. Penelitian lebih lanjut mengenai IBS sangat penting untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kondisi ini dan mengembangkan pengobatan yang lebih efektif.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Inilah Fakta Grup FB 'Fantasi Sedarah' yang Meresahkan, Dibentuk Agustus 2024, Kini Beranggotakan 32 Ribu Orang usut tuntas kasus ini

publish oleh jurnal
Inilah Fakta Grup FB 'Fantasi Sedarah' yang Meresahkan, Dibentuk Agustus 2024, Kini Beranggotakan 32 Ribu Orang usut tuntas kasus ini

Sebuah grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah' menggemparkan jagat maya. Bayangkan saja, grup yang dibuat sejak Agustus 2024 ini berhasil menjaring sekitar 32 ribu anggota! Sayangnya, grup ini bukan wadah untuk hal positif, melainkan sarang penyebaran konten asusila yang meresahkan.Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya bergerak cepat membongkar kasus ini setelah 'Fantasi Sedarah' viral di media sosial. Brigjen Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa grup ini sudah beroperasi sejak Agustus 2024. "2024 Agustus itu sudah mulai grup ini. Kemudian, kurang lebih 32 ribu member (dalam grup)," ujarnya dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2025).

Inilah Gebrakan Baru! Oppo,Samsung,iPhone Minggir, HP China Ini Jadi Raja Baru di RI, merebut pasar dengan inovasi.

publish oleh jurnal
Inilah Gebrakan Baru! Oppo,Samsung,iPhone Minggir, HP China Ini Jadi Raja Baru di RI, merebut pasar dengan inovasi.

Jakarta, Indonesia - Kejutan di pasar smartphone Indonesia! Data terbaru dari firma riset Canalys menunjukkan perubahan signifikan dalam peta persaingan. Pada kuartal pertama (Q1) 2025, bukan lagi Oppo, Samsung, atau iPhone yang memimpin, melainkan Xiaomi yang berhasil merebut takhta sebagai vendor smartphone nomor satu di tanah air.Laporan Canalys mengungkapkan bahwa Xiaomi berhasil menguasai 19% pangsa pasar selama periode Januari hingga Maret 2025. Angka ini mengungguli para pesaingnya, menandakan keberhasilan strategi Xiaomi dalam menjangkau konsumen Indonesia.

Ketahui Mengapa Indonesia Negara Nomor Satu Menurut Studi Harvard, Amerika Kalah, Ini Alasannya!

publish oleh jurnal
Ketahui Mengapa Indonesia Negara Nomor Satu Menurut Studi Harvard, Amerika Kalah, Ini Alasannya!

Kabar membanggakan datang dari dunia akademis! Sebuah studi terbaru dari Universitas Harvard menempatkan Indonesia di posisi puncak dalam hal tingkat perkembangan atau flourishing. Yang lebih mengejutkan, posisi ini jauh melampaui Amerika Serikat.Studi bertajuk "Global Flourishing Study," yang diterbitkan dalam jurnal Nature Mental Health, melibatkan lebih dari 203 ribu responden dari 22 negara. Para peneliti menggali berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, hingga spiritualitas.

Temukan Fakta, Benarkah Kunyit Berbahaya Bagi Liver? Ini Kata Studi Terbaru untuk kesehatan tubuh Anda

publish oleh jurnal
Temukan Fakta, Benarkah Kunyit Berbahaya Bagi Liver? Ini Kata Studi Terbaru untuk kesehatan tubuh Anda

Kunyit, si rimpang kuning yang sering menjadi andalan dalam masakan Indonesia seperti kari dan berbagai hidangan tradisional lainnya, ternyata menyimpan cerita yang lebih kompleks dari sekadar bumbu dapur. Selain memberikan warna dan aroma khas, kunyit juga dikenal mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi alias anti-peradangan. Tak heran, banyak orang mengonsumsi kunyit, bahkan dalam bentuk suplemen, untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.Namun, baru-baru ini muncul kekhawatiran mengenai efek samping kunyit terhadap kesehatan liver. Sebuah kasus di Amerika Serikat menjadi sorotan, di mana seorang wanita berusia 71 tahun diduga mengalami kerusakan liver setelah mengonsumsi suplemen kunyit. Apakah ini berarti kunyit berbahaya bagi liver kita?

Ketahui Promo Diskon Listrik PLN Mei 2025 sampai Kapan? Jadwal Lengkap dan Syaratnya agar tidak ketinggalan informasi

publish oleh jurnal
Ketahui Promo Diskon Listrik PLN Mei 2025 sampai Kapan? Jadwal Lengkap dan Syaratnya agar tidak ketinggalan informasi

Kabar gembira buat pelanggan setia PLN! Di bulan Mei 2025, PLN kembali memberikan promo menarik berupa diskon listrik. Pasti banyak yang penasaran, kan, sampai kapan diskon ini berlaku dan siapa saja yang berhak mendapatkannya? Promo ini hadir sebagai wujud apresiasi PLN kepada pelanggan sekaligus untuk memeriahkan momen penting bagi bangsa Indonesia.Dengan kampanye "Bangkit Lebih Terang", kamu bisa mendapatkan potongan harga hingga 50% untuk biaya tambah daya listrik. Ini adalah kesempatan emas buat kamu yang ingin meningkatkan daya listrik di rumah dengan biaya yang lebih ringan dan proses yang mudah, semuanya bisa dilakukan lewat aplikasi PLN Mobile!

Temukan Panduan Lengkap, 7 Tips Memilih Smartwatch Terbaik untuk Orang Tua agar Lebih Aman

publish oleh jurnal
Temukan Panduan Lengkap, 7 Tips Memilih Smartwatch Terbaik untuk Orang Tua agar Lebih Aman

Smartwatch bukan sekadar jam tangan pintar; ini adalah asisten pribadi di pergelangan tangan yang bisa sangat membantu, terutama bagi orang tua. Bayangkan kemudahan memantau kesehatan, tetap terhubung dengan keluarga, dan mendapatkan bantuan cepat saat dibutuhkan—semuanya dari sebuah perangkat kecil. Tapi, dengan banyaknya pilihan di pasaran, bagaimana cara memilih smartwatch yang paling sesuai untuk orang tersayang?Smartwatch bisa menjadi penyelamat bagi orang tua, memberikan rasa aman dan mandiri. Perangkat ini memungkinkan mereka untuk tetap terhubung, memantau kesehatan, dan bahkan meminta bantuan darurat tanpa harus bergantung pada smartphone yang rumit. Namun, memilih smartwatch yang tepat membutuhkan pertimbangan matang. Artikel ini akan memandu Anda melalui tujuh tips penting agar Anda bisa memberikan yang terbaik untuk orang tua Anda.

Ketahui Pesawat Garuda Indonesia Pembawa Jemaah Haji Kembali ke Kualanamu Usai 40 Menit Mengudara, Ada Apa Gerangan?

publish oleh jurnal
Ketahui Pesawat Garuda Indonesia Pembawa Jemaah Haji Kembali ke Kualanamu Usai 40 Menit Mengudara, Ada Apa Gerangan?

Penerbangan GA 3114 milik Garuda Indonesia, yang membawa rombongan jemaah haji kloter KNO 14, mengalami kejadian tak terduga pada Minggu, 18 Mei 2025. Pesawat yang dijadwalkan menuju Jeddah ini, terpaksa kembali (Return to Base/RTB) ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, hanya 40 menit setelah lepas landas.Menurut Muhammar Mukhtar, Kepala Bidang Angkutan Udara dan Kelayakan Udara Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, keputusan RTB diambil oleh pilot. "Pilot memutuskan untuk kembali karena ada indikasi masalah pada *flap door* ruang avionik. Lampu indikator menyala," jelasnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).

Temukan 8 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja? Tips Ampuh Cegah Komplikasi

publish oleh jurnal
Temukan 8 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja? Tips Ampuh Cegah Komplikasi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Tekanan darah dikatakan tinggi jika secara konsisten menunjukkan angka di atas 140/90 mmHg. Seringkali, kondisi ini datang tanpa gejala yang jelas, menjadikannya "silent killer". Jika dibiarkan, hipertensi dapat memicu komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, masalah ginjal, hingga gangguan penglihatan.Kabar baiknya, ada banyak cara untuk mengelola tekanan darah tinggi, salah satunya adalah dengan berolahraga secara teratur. Beberapa studi menunjukkan bahwa olahraga tertentu sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah. Jadi, olahraga apa saja yang direkomendasikan untuk penderita hipertensi?

Temukan Mengapa Musim Kemarau Masih Hujan? Inilah Penjelasan Lengkap BMKG segera terungkap disini

publish oleh jurnal
Temukan Mengapa Musim Kemarau Masih Hujan? Inilah Penjelasan Lengkap BMKG segera terungkap disini

Meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, curah hujan masih sering terjadi. Pasti banyak yang bertanya-tanya, kan, kenapa bisa begini? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) punya penjelasannya.Menurut laporan BMKG, memasuki minggu terakhir Mei 2025, kondisi cuaca di Indonesia masih dalam masa peralihan. Ini berarti cuaca bisa berubah dengan cepat. Biasanya, pagi hingga siang hari cerah, tapi sore hingga malam hari hujan.

Inilah 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Rutin Minum Teh Serai di Pagi Hari untuk tubuh lebih berenergi

publish oleh jurnal
Inilah 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga dari Rutin Minum Teh Serai di Pagi Hari untuk tubuh lebih berenergi

Pagi hari, selain kopi dan teh hitam yang sudah jadi favorit banyak orang, ada satu lagi minuman yang bisa jadi pilihan sehat: teh serai! Aromanya yang segar dan rasanya yang menenangkan, bikin pagi jadi lebih semangat. Tapi, bukan cuma itu saja, lho. Rutin minum teh serai di pagi hari ternyata punya banyak manfaat untuk kesehatan kita.Teh serai, atau sering juga disebut teh sereh, bukan sekadar minuman biasa. Di dalamnya terkandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, dan berbagai zat bermanfaat lainnya. Gampang banget lagi bikinnya! Cukup rebus batang serai dengan air sampai mendidih, saring, dan nikmati kehangatannya.

Artikel Terbaru