Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini bertentangan dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah dan sifat-sifat wajib bagi-Nya. Sifat mustahil bagi Allah ada empat, yaitu:
- Huduts (terbaru)
- Fana’ (binasa)
- Syirik (memiliki sekutu)
- Mumatsalah (memiliki lawan)
Sifat-sifat mustahil bagi Allah ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh umat Islam. Dengan mengetahui sifat-sifat ini, kita dapat semakin yakin akan keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Selain itu, mengetahui sifat-sifat mustahil bagi Allah juga dapat membantu kita terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan.
Cari Herbal Alami di Shopee : https://s.shopee.co.id/4Afrzfktn6
Pembahasan tentang sifat mustahil bagi Allah ini telah ada sejak zaman dahulu. Para ulama dan teolog Islam telah banyak menulis tentang topik ini. Dalam Al-Qur’an dan hadits juga terdapat banyak ayat dan keterangan yang menjelaskan tentang sifat-sifat mustahil bagi Allah.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sifat-sifat mustahil bagi Allah. Kita akan membahas pengertian, macam-macam, dalil-dalilnya, serta implikasi dari sifat-sifat tersebut dalam kehidupan kita.
Sifat Mustahil Bagi Allah
Sifat mustahil merupakan sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini bertentangan dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah dan sifat-sifat wajib bagi-Nya. Memahami sifat mustahil bagi Allah sangat penting untuk memperteguh keimanan dan menjauhkan diri dari kesyirikan.
- Huduts (terbaru)
- Fana’ (binasa)
- Syirik (memiliki sekutu)
- Mumatsalah (memiliki lawan)
- Taqayyud bil makan (terikat tempat)
- Taqayyud biz zaman (terikat waktu)
- Tahawwul / Taghayyur (berubah)
Sifat-sifat mustahil ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna, Maha Esa, dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat-sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan-Nya, seperti sifat baru, sifat binasa, sifat memiliki sekutu, dan sifat memiliki lawan. Memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah dapat membantu kita untuk lebih mengenal dan mengagungkan kebesaran-Nya.
Huduts (Terbaru)
Huduts (terbaru) merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki permulaan atau awal keberadaan. Allah SWT selalu ada dan tidak diciptakan oleh siapapun.
-
Allah SWT Tidak Terikat Waktu
Huduts (terbaru) menunjukkan bahwa Allah SWT tidak terikat oleh waktu. Allah SWT selalu ada, baik di masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Allah SWT tidak memiliki awal atau akhir, karena waktu itu sendiri adalah ciptaan-Nya. -
Allah SWT Tidak Terpengaruh oleh Perubahan
Karena tidak memiliki permulaan, Allah SWT tidak terpengaruh oleh perubahan. Allah SWT selalu sama, baik kemarin, hari ini, maupun esok. Perubahan hanya terjadi pada makhluk ciptaan-Nya, sedangkan Allah SWT tetap kekal dan tidak berubah. -
Allah SWT Tidak Memiliki Sebab
Karena tidak memiliki permulaan, maka Allah SWT tidak memiliki sebab. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Awal dan tidak bergantung kepada apapun. Semua makhluk ciptaan-Nya memiliki sebab, tetapi Allah SWT tidak memiliki sebab karena Dia adalah Pencipta segala sebab.
Sifat Huduts (terbaru) menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat baru atau permulaan keberadaan, karena hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan-Nya.
Fana’ (binasa)
Fana’ (binasa) adalah salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak mungkin binasa atau mengalami kehancuran. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kekal dan tidak memiliki akhir keberadaan.
Sifat Fana’ (binasa) sangat penting karena menunjukkan kesempurnaan dan kekekalan Allah SWT. Allah SWT tidak seperti makhluk ciptaan-Nya yang memiliki keterbatasan dan dapat mengalami kehancuran. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun.
Sifat Fana’ (binasa) berlawanan dengan sifat huduts (terbaru). Huduts menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki permulaan, sedangkan fana’ menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki akhir. Kedua sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kekal, tidak berawal dan tidak berakhir.
Memahami sifat Fana’ (binasa) sangat penting untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan Maha Kekal. Kita juga dapat terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan, karena kita mengetahui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang kekal dan tidak akan pernah binasa.
Syirik (Memiliki Sekutu)
Syirik merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak mungkin memiliki sekutu atau tandingan. Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan tidak ada Tuhan selain Dia.
Syirik sangat bertentangan dengan sifat tauhid, yaitu mengesakan Allah SWT dalam ibadah. Syirik merupakan dosa besar yang dapat menghapuskan pahala amalan dan menyebabkan pelakunya masuk neraka. Oleh karena itu, umat Islam sangat diwajibkan untuk menjauhi syirik dalam segala bentuknya.
Terdapat berbagai bentuk syirik, di antaranya:
- Syirik akbar, yaitu menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain dalam ibadah.
- Syirik asghar, yaitu segala sesuatu yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar, seperti riya, sumpah dengan selain nama Allah SWT, dan bergantung kepada selain Allah SWT.
Memahami sifat syirik sangat penting untuk menjaga keimanan dan ketauhidan kita kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat terhindar dari segala bentuk kesyirikan dan kemusyrikan.
Mumatsalah (memiliki lawan)
Mumatsalah merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak mungkin memiliki lawan atau tandingan. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Esa dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
-
Allah SWT Tidak Memiliki Kekuatan yang Setara
Sifat Mumatsalah menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki kekuatan yang setara dengan-Nya. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa dan tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya. Semua makhluk ciptaan-Nya, termasuk malaikat, jin, dan manusia, tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan Allah SWT. -
Allah SWT Tidak Memiliki Kehendak yang Berlawanan
Sifat Mumatsalah juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki kehendak yang berlawanan dengan-Nya. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Berkehendak dan tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya. Semua makhluk ciptaan-Nya tunduk kepada kehendak Allah SWT dan tidak dapat melawannya. -
Allah SWT Tidak Memiliki Tujuan yang Bertentangan
Sifat Mumatsalah menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki tujuan yang bertentangan dengan-Nya. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Memiliki Tujuan dan tidak ada yang dapat menggagalkan tujuan-Nya. Semua makhluk ciptaan-Nya memiliki tujuan yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak dapat mengubahnya.
Memahami sifat Mumatsalah sangat penting untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Esa dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Kita juga dapat terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan, karena kita mengetahui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang berhak disembah.
Taqayyud bil makan (terikat tempat)
Taqayyud bil makan (terikat tempat) adalah sifat yang menunjukkan bahwa suatu zat berada di suatu tempat tertentu dan tidak dapat berpindah dari tempat tersebut. Sifat ini merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT, karena Allah SWT tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Allah SWT adalah Dzat yang Maha Luas dan meliputi segala sesuatu. Tidak ada tempat yang kosong dari kehadiran-Nya. Allah SWT tidak berada di suatu tempat tertentu, karena Dia meliputi seluruh alam semesta. Sifat Taqayyud bil makan sangat bertentangan dengan sifat keagungan dan keluasan Allah SWT.
Memahami sifat Taqayyud bil makan sangat penting untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Luas dan tidak terikat oleh ruang dan waktu. Kita juga dapat terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan, karena kita mengetahui bahwa Allah SWT tidak berada di suatu tempat tertentu dan tidak dapat dihubungkan dengan tempat tertentu.
Taqayyud biz zaman (terikat waktu)
Taqayyud biz zaman (terikat waktu) merupakan sifat yang menunjukkan bahwa suatu zat berada dalam kurun waktu tertentu dan tidak dapat berpindah dari waktu tersebut. Sifat ini merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT, karena Allah SWT tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Sifat Taqayyud biz zaman sangat bertentangan dengan sifat kekekalan Allah SWT. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kekal dan tidak memiliki permulaan maupun akhir. Allah SWT selalu ada dan akan selalu ada, tidak terikat oleh batasan waktu.
Memahami sifat Taqayyud biz zaman sangat penting untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kekal dan tidak terikat oleh ruang dan waktu. Kita juga dapat terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan, karena kita mengetahui bahwa Allah SWT tidak berada dalam kurun waktu tertentu dan tidak dapat dihubungkan dengan waktu tertentu.
Tahawwul / Taghayyur (Berubah)
Tahawwul atau taghayyur artinya berubah. Sifat ini merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT. Artinya, Allah SWT tidak mungkin berubah, baik zat, sifat, maupun af’al-Nya.
Sifat Tahawwul / Taghayyur bertentangan dengan sifat azali dan abadi Allah SWT. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Azali, artinya tidak memiliki permulaan. Allah SWT juga Dzat yang Maha Abadi, artinya tidak memiliki akhir. Jika Allah SWT berubah, maka berarti ada permulaan dan akhir bagi-Nya. Hal ini tentu bertentangan dengan sifat azali dan abadi-Nya.
Selain itu, sifat Tahawwul / Taghayyur juga bertentangan dengan sifat kesempurnaan Allah SWT. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna. Kesempurnaan-Nya meliputi segala aspek, baik zat, sifat, maupun af’al-Nya. Jika Allah SWT berubah, maka berarti ada kekurangan pada diri-Nya. Hal ini tentu bertentangan dengan sifat kesempurnaan-Nya.
Memahami sifat Tahawwul / Taghayyur sangat penting untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT. Dengan memahami sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Azali, Maha Abadi, dan Maha Sempurna. Kita juga dapat terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan, karena kita mengetahui bahwa Allah SWT tidak seperti makhluk ciptaan-Nya yang dapat berubah-ubah.
Pertanyaan Umum tentang Sifat Mustahil Bagi Allah
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya mengenai sifat mustahil bagi Allah SWT:
Pertanyaan 1: Apa saja sifat mustahil bagi Allah?
Jawaban: Sifat mustahil bagi Allah ada delapan, yaitu:
- Huduts (terbaru)
- Fana’ (binasa)
- Syirik (memiliki sekutu)
- Mumatsalah (memiliki lawan)
- Taqayyud bil makan (terikat tempat)
- Taqayyud biz zaman (terikat waktu)
- Tahawwul / Taghayyur (berubah)
- Ihtijaj (membutuhkan)
Pertanyaan 2: Mengapa Allah mustahil memiliki sifat-sifat tersebut?
Jawaban: Sifat-sifat tersebut mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan sifat kesempurnaan-Nya. Misalnya, sifat huduts (terbaru) bertentangan dengan sifat azali Allah (tidak memiliki permulaan), dan sifat fana’ (binasa) bertentangan dengan sifat abadi Allah (tidak memiliki akhir).
Pertanyaan 3: Apa implikasi dari memahami sifat mustahil bagi Allah?
Jawaban: Memahami sifat mustahil bagi Allah sangat penting untuk memperteguh keimanan kita. Dengan memahami sifat-sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Selain itu, memahami sifat mustahil bagi Allah juga dapat membantu kita terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara kita mengaplikasikan pemahaman tentang sifat mustahil bagi Allah dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban: Dengan memahami sifat mustahil bagi Allah, kita dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan sifat-sifat tersebut. Misalnya, kita tidak boleh menyekutukan Allah (syirik), karena Allah mustahil memiliki sekutu.
Dengan memahami dan mengaplikasikan sifat mustahil bagi Allah dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kita kepada Allah SWT.
Demikianlah penjelasan mengenai sifat mustahil bagi Allah. Semoga bermanfaat.
Artikel terkait: Tips Memahami Sifat Mustahil Bagi Allah
Tips Memahami Sifat Mustahil Bagi Allah
Memahami sifat mustahil bagi Allah SWT sangat penting untuk memperteguh keimanan dan menjauhkan diri dari kesyirikan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memahami sifat mustahil bagi Allah:
Tip 1: Pelajari Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an dan hadits merupakan sumber utama ajaran Islam. Di dalamnya terdapat banyak ayat dan keterangan yang menjelaskan tentang sifat-sifat Allah SWT, termasuk sifat mustahil bagi-Nya. Dengan mempelajari Al-Qur’an dan hadits, kita dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang sifat-sifat Allah SWT.
Tip 2: Berdiskusi dengan Ulama atau Guru Agama
Ulama dan guru agama memiliki pengetahuan yang luas tentang ajaran Islam, termasuk tentang sifat-sifat Allah SWT. Berdiskusi dengan mereka dapat membantu kita memahami sifat mustahil bagi Allah SWT secara lebih mendalam dan komprehensif.
Tip 3: Baca Buku-Buku dan Artikel Islam
Banyak buku dan artikel Islam yang membahas tentang sifat-sifat Allah SWT, termasuk sifat mustahil bagi-Nya. Membaca buku-buku dan artikel tersebut dapat menambah wawasan kita tentang topik ini.
Tip 4: Renungkan dan Tadabburi
Setelah mempelajari sifat mustahil bagi Allah SWT dari berbagai sumber, langkah selanjutnya adalah merenungkan dan mentadabburinya. Dengan merenungkan dan mentadabburi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan keyakinan yang lebih kuat tentang sifat-sifat Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang sifat mustahil bagi Allah SWT. Pemahaman yang baik tentang sifat-sifat Allah SWT sangat penting untuk membangun keimanan yang kokoh dan terhindar dari kesyirikan.
Kesimpulan
Memahami sifat mustahil bagi Allah SWT merupakan bagian penting dari keimanan seorang muslim. Dengan memahami sifat-sifat tersebut, kita dapat semakin yakin akan keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Selain itu, memahami sifat mustahil bagi Allah SWT juga dapat membantu kita terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan.
Kesimpulan
Memahami sifat mustahil bagi Allah SWT merupakan bagian penting dari keimanan seorang muslim. Dengan memahami sifat-sifat tersebut, kita dapat semakin yakin akan keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Selain itu, memahami sifat mustahil bagi Allah SWT juga dapat membantu kita terhindar dari kesyirikan dan kemusyrikan.
Sifat mustahil bagi Allah SWT menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki kekurangan atau ketidaksempurnaan sedikitpun. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna, Maha Esa, dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Memahami sifat mustahil bagi Allah SWT dapat membantu kita untuk lebih mengenal dan mengagungkan kebesaran-Nya.