Intip 7 Hal Penting tentang Lambang Sila ke 5 yang Bikin Kamu Penasaran

jurnal


lambang sila ke 5

Lambang sila ke-5 Pancasila adalah padi dan kapas. Padi melambangkan makanan pokok rakyat Indonesia, yaitu beras. Sedangkan kapas melambangkan sandang, yang merupakan kebutuhan dasar manusia.

Sila ke-5 Pancasila memiliki makna penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila ini mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Selain itu, sila ini juga mengajarkan kita untuk bekerja keras dan menghargai hasil kerja orang lain.

Lambang sila ke-5 Pancasila pertama kali ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945, bersamaan dengan disahkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sejak saat itu, lambang ini selalu digunakan sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Lambang Sila ke-5 Pancasila

Lambang sila ke-5 Pancasila adalah padi dan kapas yang melambangkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang.

  • Padi: Makanan pokok rakyat Indonesia
  • Kapas: Bahan dasar pembuatan pakaian
  • Kebutuhan dasar: Sandang dan pangan
  • Keadilan sosial: Pemenuhan kebutuhan dasar seluruh rakyat
  • Persatuan: Simbol persatuan bangsa Indonesia
  • Kerja keras: Padi dan kapas sebagai hasil kerja keras petani
  • Kemakmuran: Hasil kerja keras yang membawa kemakmuran

Ketujuh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk makna yang utuh dari sila ke-5 Pancasila. Sila ini mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar kita, dan menghargai hasil kerja orang lain. Dengan mewujudkan sila ke-5 Pancasila, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Padi

Padi merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, yaitu beras. Dalam lambang sila ke-5 Pancasila, padi melambangkan kebutuhan dasar manusia akan pangan.

  • Sumber energi
    Beras yang dihasilkan dari padi merupakan sumber karbohidrat yang penting bagi tubuh manusia. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh, sehingga padi berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.
  • Kedaulatan pangan
    Kemampuan suatu negara untuk memproduksi pangan sendiri, termasuk padi, sangat penting untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Dengan mengutamakan produksi padi dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyatnya.
  • Pertumbuhan ekonomi
    Sektor pertanian, termasuk padi, merupakan salah satu penyumbang utama perekonomian Indonesia. Budidaya padi dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
  • Budaya dan tradisi
    Padi memiliki nilai budaya dan tradisi yang kuat di masyarakat Indonesia. Misalnya, terdapat berbagai upacara adat dan tradisi yang berkaitan dengan padi, seperti upacara tanam padi dan panen raya. Hal ini menunjukkan bahwa padi tidak hanya menjadi sumber makanan pokok, tetapi juga memiliki makna budaya yang penting.

Dengan demikian, padi sebagai makanan pokok rakyat Indonesia memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar, menjaga ketahanan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan melestarikan budaya dan tradisi bangsa. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila, yaitu mengutamakan kepentingan bersama, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain.

Kapas

Dalam lambang sila ke-5 Pancasila, kapas melambangkan kebutuhan dasar manusia akan sandang, yaitu pakaian. Pakaian memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, baik secara fisik maupun sosial.

  • Perlindungan Fisik
    Pakaian berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai faktor lingkungan, seperti cuaca dingin, panas, hujan, dan debu. Pakaian juga dapat melindungi tubuh dari luka atau cedera.
  • Ekspresi Diri
    Pakaian dapat digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, menunjukkan identitas, dan membangun citra diri. Melalui pilihan pakaian, seseorang dapat menunjukkan gaya, kepribadian, dan status sosialnya.
  • Norma dan Kesopanan
    Dalam masyarakat, terdapat norma dan aturan kesopanan tertentu terkait pakaian. Pakaian yang dikenakan harus sesuai dengan konteks sosial dan budaya, menunjukkan rasa hormat dan kesopanan terhadap orang lain.
  • Industri dan Perekonomian
    Industri tekstil dan pakaian merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian. Produksi kapas, pengolahan, dan pembuatan pakaian melibatkan banyak tenaga kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, kapas sebagai bahan dasar pembuatan pakaian memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, melindungi fisik dan sosial, memfasilitasi ekspresi diri, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila, yaitu mengutamakan kepentingan bersama, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain.

Kebutuhan Dasar

Kebutuhan dasar sandang dan pangan merupakan komponen penting dari lambang sila ke-5 Pancasila. Sandang (pakaian) dan pangan (makanan) merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.

Dalam lambang sila ke-5, padi melambangkan pangan, sedangkan kapas melambangkan sandang. Kedua simbol ini saling melengkapi, menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia harus dilakukan secara seimbang. Tanpa pangan yang cukup, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Tanpa sandang yang layak, manusia akan kesulitan untuk melindungi diri dari lingkungan dan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan dasar sandang dan pangan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan akses yang adil terhadap pangan dan sandang bagi seluruh warga negaranya. Masyarakat juga berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah dengan memproduksi dan mendistribusikan pangan serta sandang secara merata.

Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar sandang dan pangan, maka masyarakat akan memiliki dasar yang kuat untuk mengembangkan diri dan berkontribusi kepada pembangunan bangsa. Mereka akan memiliki kesehatan yang baik, pendidikan yang layak, dan kesempatan kerja yang memadai.

Keadilan Sosial

Lambang sila ke-5 Pancasila, yaitu padi dan kapas, merepresentasikan kebutuhan dasar manusia akan pangan dan sandang. Keadilan sosial, sebagaimana tercantum dalam sila ke-5 Pancasila, mengharuskan pemenuhan kebutuhan dasar seluruh rakyat secara merata dan adil.

  • Aksesibilitas
    Setiap warga negara berhak memperoleh akses yang sama terhadap pangan dan sandang yang layak, tanpa memandang latar belakang atau status sosialnya. Pemerintah berkewajiban menyediakan infrastruktur dan program sosial yang menjamin aksesibilitas terhadap kebutuhan dasar bagi seluruh rakyat.
  • Ketersediaan
    Pangan dan sandang harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat. Pemerintah bertanggung jawab dalam mengatur produksi, distribusi, dan harga pangan dan sandang agar ketersediaan tetap terjaga.
  • Kualitas
    Pangan dan sandang yang dikonsumsi masyarakat harus memenuhi standar kualitas yang layak. Pemerintah berkewajiban menetapkan dan menegakkan standar keamanan dan mutu pangan dan sandang untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
  • Harga yang terjangkau
    Pangan dan sandang harus tersedia dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah dapat memberikan subsidi atau mengatur harga untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar dapat dipenuhi oleh semua orang, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seluruh rakyat, keadilan sosial akan terwujud dan masyarakat dapat hidup sejahtera dan bermartabat. Lambang sila ke-5 Pancasila menjadi pengingat terus-menerus tentang pentingnya memenuhi kebutuhan dasar sebagai landasan bagi pembangunan bangsa yang adil dan makmur.

Persatuan

Lambang sila ke-5 Pancasila, yaitu padi dan kapas, juga merupakan simbol persatuan bangsa Indonesia. Padi dan kapas mewakili dua kebutuhan dasar manusia yang berbeda, yaitu pangan dan sandang. Namun, kedua simbol ini disatukan dalam satu lambang, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia bersatu meskipun memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda.

  • Bhineka Tunggal Ika
    Semboyan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”, tercermin dalam lambang sila ke-5. Padi dan kapas mewakili keragaman masyarakat Indonesia, tetapi keduanya disatukan dalam satu bangsa yang utuh dan bersatu.
  • Gotong Royong
    Nilai gotong royong atau kerja sama sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Lambang sila ke-5 menunjukkan bahwa persatuan dapat dicapai ketika semua anggota masyarakat bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dasar bersama.
  • Musyawarah Mufakat
    Dalam mengambil keputusan, masyarakat Indonesia mengutamakan musyawarah mufakat. Hal ini tercermin dalam lambang sila ke-5, di mana padi dan kapas ditempatkan berdampingan, menunjukkan bahwa segala perbedaan dapat diselesaikan melalui dialog dan konsensus.
  • Toleransi
    Toleransi antarumat beragama dan antarbudaya menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Lambang sila ke-5 menunjukkan bahwa meskipun memiliki latar belakang dan keyakinan yang berbeda, masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Dengan demikian, lambang sila ke-5 Pancasila menjadi pengingat terus-menerus tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman. Persatuan ini merupakan landasan bagi bangsa Indonesia untuk membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kerja Keras

Lambang sila ke-5 Pancasila, yang menampilkan padi dan kapas, tidak hanya merepresentasikan kebutuhan dasar manusia, tetapi juga semangat kerja keras dan penghormatan terhadap hasil kerja orang lain.

  • Penghargaan atas jerih payah
    Padi dan kapas yang tergambar dalam lambang sila ke-5 merupakan hasil dari kerja keras para petani. Dengan menempatkan simbol-simbol ini dalam lambang negara, Indonesia menghargai dan mengakui jerih payah seluruh rakyatnya yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar.
  • Etos kerja bangsa
    Nilai kerja keras tertanam dalam budaya masyarakat Indonesia. Padi dan kapas yang dihasilkan dari kerja keras petani menjadi simbol etos kerja bangsa yang ulet dan pantang menyerah. Lambang sila ke-5 menginspirasi warga negara untuk terus bekerja keras membangun bangsa.
  • Hasil kerja yang bermanfaat
    Padi dan kapas yang dihasilkan dari kerja keras petani tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain. Beras dari padi menjadi makanan pokok masyarakat, sedangkan kapas menjadi bahan baku pembuatan pakaian. Lambang sila ke-5 mengingatkan kita bahwa hasil kerja kita dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Gotong royong dan kerja sama
    Dalam mengolah sawah dan memanen padi, para petani kerap bekerja sama dalam semangat gotong royong. Kapas pun dipanen dan diolah melalui kerja sama banyak orang. Lambang sila ke-5 mencerminkan nilai kerja sama dan gotong royong yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, lambang sila ke-5 Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai kerja keras, menjunjung tinggi etos kerja bangsa, dan menyadari bahwa hasil kerja kita dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kemakmuran

Lambang sila ke-5 Pancasila, yang menampilkan padi dan kapas, tidak hanya merepresentasikan kebutuhan dasar manusia dan semangat kerja keras, tetapi juga hasil dari kerja keras tersebut, yaitu kemakmuran.

  • Peningkatan taraf hidup
    Hasil kerja keras petani dalam mengolah sawah dan memanen padi serta kerja keras masyarakat dalam mengolah kapas berdampak pada peningkatan taraf hidup. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pangan dan sandang, masyarakat dapat fokus pada pengembangan diri dan peningkatan kesejahteraan.
  • Pembangunan ekonomi
    Sektor pertanian, yang meliputi produksi padi dan kapas, merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Kerja keras petani dan masyarakat dalam mengolah lahan dan memanen hasil bumi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bangsa.
  • Kesejahteraan sosial
    Kemakmuran yang dihasilkan dari kerja keras tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar, masyarakat dapat hidup lebih sejahtera, harmonis, dan bermartabat.
  • Kemandirian bangsa
    Kemampuan bangsa Indonesia untuk memproduksi pangan dan sandang sendiri merupakan wujud kemandirian bangsa. Kerja keras masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya mengurangi ketergantungan pada negara lain, sehingga memperkuat ketahanan dan kemandirian bangsa.

Dengan demikian, lambang sila ke-5 Pancasila mengajarkan kita bahwa kemakmuran bukanlah sesuatu yang datang dengan mudah, melainkan hasil dari kerja keras, semangat pantang menyerah, dan kerja sama seluruh masyarakat.


Pertanyaan Umum tentang Lambang Sila ke-5 Pancasila

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang lambang sila ke-5 Pancasila, beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Apa makna dari lambang sila ke-5 Pancasila?

Lambang sila ke-5 Pancasila, yaitu padi dan kapas, melambangkan kebutuhan dasar manusia akan pangan dan sandang, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pertanyaan 2: Mengapa padi dan kapas dipilih sebagai simbol lambang sila ke-5?

Padi dipilih sebagai simbol pangan karena merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, sedangkan kapas dipilih sebagai simbol sandang karena merupakan bahan dasar pembuatan pakaian, yang merupakan kebutuhan dasar manusia.

Pertanyaan 3: Apa hubungan antara lambang sila ke-5 dengan nilai-nilai Pancasila?

Lambang sila ke-5 Pancasila mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu mengutamakan kepentingan bersama, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain.

Pertanyaan 4: Bagaimana lambang sila ke-5 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Lambang sila ke-5 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memenuhi kebutuhan dasar diri sendiri dan orang lain, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain.

Dengan memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lambang sila ke-5 Pancasila, kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Selain itu, kita juga dapat membaca artikel Tips Menerapkan Nilai-Nilai Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.


Tips Menerapkan Nilai-Nilai Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Sila ke-5 Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama, bekerja keras, dan menghargai hasil kerja orang lain. Berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari:

Tip 1: Gotong Royong dan Kerja Sama

Nilai sila ke-5 dapat diwujudkan melalui gotong royong dan kerja sama dengan orang lain. Misalnya, berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan atau membantu tetangga yang membutuhkan.

Tip 2: Hemat dan Tidak Boros

Mengutamakan kebutuhan bersama juga dapat diwujudkan dengan berperilaku hemat dan tidak boros. Gunakan sumber daya alam dengan bijak, hindari pemborosan, dan kurangi konsumsi yang berlebihan.

Tip 3: Menghargai Hasil Kerja Orang Lain

Nilai sila ke-5 juga mengajarkan kita untuk menghargai hasil kerja orang lain. Berterima kasihlah kepada orang yang telah membantu atau melayani kita, dan jangan mengambil keuntungan dari kerja keras orang lain.

Tip 4: Kerja Keras dan Tanggung Jawab

Bekerja keras dan bertanggung jawab merupakan kunci untuk mencapai kemakmuran. Lakukan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, dan jangan menyerah dalam menghadapi tantangan.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, kita dapat berkontribusi pada terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, sesuai dengan nilai-nilai sila ke-5 Pancasila.

Kesimpulan

Lambang sila ke-5 Pancasila, padi dan kapas, mengandung makna yang mendalam tentang pentingnya memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang. Lambang ini juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti keadilan sosial, kerja keras, dan persatuan.

Dengan memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lambang sila ke-5 Pancasila, kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan bersama, bekerja keras untuk mencapai kemakmuran, dan menghargai hasil kerja orang lain. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.

Lambang sila ke-5 Pancasila akan terus menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya mengutamakan kepentingan bersama dan bekerja sama untuk membangun bangsa yang lebih baik. Mari kita jadikan nilai-nilai yang terkandung dalam lambang ini sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru