Ketahui 8 Manfaat Membaca Buku untuk Anak yang Bikin Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Konsep yang dibahas dalam artikel ini berpusat pada dampak positif dari aktivitas membaca buku yang dilakukan oleh anak-anak.

Secara esensial, hal ini merujuk pada segala bentuk keuntungan atau hasil baik yang diperoleh seorang anak melalui interaksinya dengan bahan bacaan, baik itu buku fisik maupun digital.

Manfaat tersebut mencakup spektrum yang luas, meliputi aspek kognitif, linguistik, emosional, sosial, hingga persiapan akademis di masa depan.

Pemahaman tentang berbagai keuntungan ini sangat krusial bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan dalam merancang lingkungan yang kondusif bagi perkembangan optimal anak.

manfaat membaca buku untuk anak

  1. Peningkatan Keterampilan Bahasa dan Kosakata

    Membaca buku secara konsisten mengekspos anak pada struktur kalimat yang beragam dan kosakata yang kaya, melampaui percakapan sehari-hari.


    manfaat membaca buku untuk anak

    Paparan ini secara signifikan memperluas bank kata mereka, memungkinkan pemahaman yang lebih baik dan ekspresi verbal yang lebih presisi.

    Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Child Language (2018) menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dibacakan memiliki kosakata reseptif dan ekspresif yang jauh lebih besar dibandingkan rekan-rekan mereka.

    Kemampuan linguistik yang kuat ini menjadi fondasi penting bagi keberhasilan komunikasi dan pembelajaran di kemudian hari.

  2. Pengembangan Kognitif dan Pemecahan Masalah

    Aktivitas membaca merangsang berbagai fungsi kognitif, termasuk memori, perhatian, dan kemampuan penalaran. Saat membaca, anak-anak dilatih untuk mengikuti alur cerita, mengingat karakter dan plot, serta memahami hubungan sebab-akibat.

    Sebuah penelitian dari University of Edinburgh (2017) menemukan bahwa membaca cerita kompleks dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memprediksi dan menganalisis situasi, yang merupakan keterampilan dasar dalam pemecahan masalah.

    Latihan kognitif ini membangun sirkuit neural yang lebih efisien di otak, mendukung kemampuan berpikir kritis.

  3. Stimulasi Imajinasi dan Kreativitas

    Buku sering kali menyajikan dunia dan karakter yang tidak terbatas oleh realitas fisik, mendorong anak untuk membayangkan dan memvisualisasikan narasi. Proses ini secara aktif merangsang pusat imajinasi di otak, memfasilitasi pengembangan pemikiran divergen.

    Youtube Video:


    Menurut riset yang dipublikasikan di Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts (2019), anak-anak yang rutin membaca fiksi menunjukkan skor yang lebih tinggi dalam tes kreativitas.

    Kemampuan untuk membayangkan dan menciptakan adalah aset berharga dalam inovasi dan adaptasi di masa depan.

  4. Peningkatan Konsentrasi dan Rentang Perhatian

    Dalam dunia yang penuh distraksi, membaca buku menawarkan latihan yang efektif untuk memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Anak-anak perlu mempertahankan fokus pada teks dan cerita untuk memahami isinya, sebuah proses yang secara bertahap memperpanjang rentang perhatian mereka.

    Sebuah studi longitudinal oleh Cunningham dan Stanovich (1998) menyoroti bahwa anak-anak dengan kebiasaan membaca yang kuat cenderung memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik di sekolah dan tugas-tugas lain.

    Keterampilan ini sangat penting untuk keberhasilan akademis dan pelaksanaan tugas sehari-hari.

  5. Pengembangan Empati dan Kecerdasan Emosional

    Melalui cerita, anak-anak dihadapkan pada berbagai karakter dengan emosi, motivasi, dan pengalaman hidup yang berbeda.

    Proses ini memungkinkan mereka untuk “melangkah ke posisi” karakter lain, sehingga melatih kemampuan mereka untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.

    Penelitian dari The New School for Social Research (2013) menunjukkan bahwa membaca fiksi naratif dapat meningkatkan empati dan teori pikiran pada anak-anak.

    Kecerdasan emosional yang tinggi berkorelasi positif dengan hubungan sosial yang lebih sehat dan kemampuan adaptasi yang lebih baik.

  6. Pembentukan Ikatan Emosional (orang tua-anak)

    Sesi membaca bersama antara orang tua dan anak menciptakan momen kedekatan fisik dan emosional yang berharga. Interaksi ini tidak hanya memperkuat keterampilan literasi anak, tetapi juga mempererat hubungan interpersonal.

    Sebuah survei dari National Literacy Trust (2018) menemukan bahwa anak-anak yang sering dibacakan oleh orang tua merasa lebih aman dan memiliki ikatan yang lebih kuat.

    Kualitas interaksi ini mendukung perkembangan sosial-emosional anak dan membangun fondasi kepercayaan yang kokoh.

  7. Persiapan Akademis dan Keberhasilan Belajar

    Manfaat membaca buku secara kumulatif berkontribusi pada kesiapan anak untuk lingkungan sekolah dan performa akademis yang lebih baik. Peningkatan kosakata, pemahaman bacaan, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis secara langsung mendukung pembelajaran di semua mata pelajaran.

    Data dari Reading Is Fundamental (2016) menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki literasi awal yang kuat cenderung berprestasi lebih baik dalam ujian standar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Literasi awal adalah prediktor utama kesuksesan akademis jangka panjang.

  8. Pengurangan Stres dan Peningkatan Kesejahteraan

    Membaca dapat menjadi aktivitas yang menenangkan dan pelarian yang sehat dari tekanan sehari-hari, baik bagi anak maupun orang dewasa. Terjun ke dalam cerita dapat mengalihkan pikiran dari kekhawatiran dan memicu respons relaksasi.

    Sebuah studi oleh University of Sussex (2009) pada orang dewasa menunjukkan bahwa membaca dapat mengurangi tingkat stres hingga 68%, lebih efektif daripada mendengarkan musik atau berjalan-jalan.

    Meskipun pada anak-anak penelitian serupa masih berkembang, mekanisme relaksasi ini juga relevan, membantu mereka mengelola emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Implementasi program literasi dini di komunitas seringkali menunjukkan dampak signifikan terhadap perkembangan anak, terutama di wilayah dengan akses pendidikan terbatas.

Misalnya, inisiatif “Reach Out and Read” di Amerika Serikat, yang mengintegrasikan pembagian buku dan nasihat literasi ke dalam kunjungan dokter anak, telah terbukti meningkatkan frekuensi membaca di rumah dan mempercepat perkembangan bahasa pada balita.

Menurut Dr. Perri Klass, seorang pendiri program tersebut, intervensi dini di lingkungan medis memberikan kesempatan unik untuk menjangkau keluarga yang mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya literasi lainnya.

Kasus anak-anak dari latar belakang sosio-ekonomi rendah seringkali menyoroti “kesenjangan 30 juta kata,” sebuah istilah yang merujuk pada perbedaan akumulasi kosakata antara anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi dan rendah pada usia empat tahun.

Membaca buku secara teratur dapat membantu menjembatani kesenjangan ini.

Program seperti “Bookstart” di Inggris, yang memberikan paket buku gratis kepada keluarga, bertujuan untuk meratakan akses terhadap bahan bacaan dan mendorong kebiasaan membaca dari usia sangat dini, membantu anak-anak ini mencapai kesetaraan linguistik.

Peran orang tua dalam membentuk kebiasaan membaca anak tidak dapat dilebih-lebihkan.

Sebuah studi kasus di Finlandia, yang secara konsisten menempati peringkat tinggi dalam literasi global, menunjukkan bahwa budaya membaca di rumah, di mana orang tua menjadi teladan dan secara aktif terlibat dalam membaca bersama, adalah faktor kunci.

“Orang tua yang membaca secara teratur dan menyediakan lingkungan kaya literasi menciptakan fondasi yang kuat bagi keberhasilan anak,” ungkap Pasi Sahlberg, seorang ahli pendidikan Finlandia.

Perdebatan mengenai membaca buku fisik versus membaca di perangkat digital juga menjadi topik diskusi yang relevan.

Meskipun e-book menawarkan kenyamanan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca dari buku fisik dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi pada anak-anak.

Sebuah studi yang diterbitkan di Pediatrics (2015) menemukan bahwa interaksi antara orang tua dan anak cenderung lebih kaya dan dialogis saat membaca buku cetak dibandingkan tablet, yang mungkin disebabkan oleh fitur interaktif yang mengalihkan perhatian pada perangkat digital.

Dampak jangka panjang dari kebiasaan membaca yang terbentuk sejak dini terlihat jelas dalam keberhasilan akademis dan profesional.

Anak-anak yang gemar membaca cenderung memiliki keterampilan berpikir kritis yang lebih tajam, kemampuan analitis yang lebih baik, dan kapasitas untuk belajar secara mandiri.

Ini bukan hanya tentang nilai di sekolah; ini tentang mengembangkan kemampuan kognitif yang mendukung pembelajaran seumur hidup.

Menurut Professor Daniel Willingham dari University of Virginia, “Membaca melatih otak untuk memproses informasi secara mendalam, keterampilan yang esensial di setiap bidang kehidupan.”

Membaca cerita yang beragam juga berperan penting dalam pengembangan pemahaman lintas budaya dan empati global.

Ketika anak-anak membaca tentang karakter dan latar belakang yang berbeda dari mereka sendiri, mereka mulai memahami perspektif lain dan mengembangkan rasa toleransi.

Misalnya, program-program yang mempromosikan buku-buku dari berbagai budaya telah terbukti meningkatkan kesadaran multikultural pada siswa. Ini adalah aspek krusial dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi warga dunia yang bertanggung jawab dan pengertian.

Membaca sebagai mekanisme penanggulangan stres juga telah diamati pada anak-anak, terutama mereka yang menghadapi tantangan emosional atau situasi sulit.

Sebuah laporan dari Kids Count Data Book (2020) menyoroti bahwa anak-anak yang memiliki akses ke buku dan kebiasaan membaca cenderung menunjukkan ketahanan emosional yang lebih baik.

Buku dapat menjadi sumber kenyamanan, pelarian yang aman, dan cara untuk memproses emosi yang kompleks melalui identifikasi dengan karakter atau situasi dalam cerita.

Fenomena “summer slide” atau kemunduran belajar selama liburan musim panas adalah contoh nyata pentingnya membaca berkelanjutan. Anak-anak yang tidak terlibat dalam aktivitas literasi selama liburan cenderung kehilangan keterampilan membaca dan matematika yang telah mereka peroleh.

Program-program membaca musim panas di perpustakaan umum seringkali dirancang untuk mengatasi masalah ini, mendorong anak-anak untuk terus membaca dan belajar, sehingga meminimalkan penurunan akademis dan mempersiapkan mereka untuk tahun ajaran berikutnya dengan lebih baik.

Tips Membaca Buku untuk Anak

Menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca pada anak adalah investasi jangka panjang untuk perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat diterapkan:

  • Mulai Sejak Dini

    Meskipun bayi belum memahami kata-kata, membacakan buku untuk mereka sejak dini, bahkan sejak lahir, dapat memperkenalkan mereka pada irama bahasa dan suara kata-kata.

    Ini juga membangun asosiasi positif antara membaca dan kedekatan emosional dengan orang tua. Konsistensi dalam kegiatan ini akan membantu anak mengembangkan kecintaan terhadap buku bahkan sebelum mereka dapat membaca sendiri.

  • Jadikan Rutinitas

    Mengintegrasikan membaca ke dalam rutinitas harian anak, seperti membaca cerita sebelum tidur, dapat menciptakan kebiasaan yang kuat.

    Konsistensi ini memberikan struktur dan antisipasi yang dinantikan oleh anak, mengubah membaca dari sekadar tugas menjadi ritual yang menyenangkan. Rutinitas yang teratur juga membantu memperkuat keterampilan literasi secara bertahap dan berkelanjutan.

  • Pilih Buku yang Menarik

    Biarkan anak memiliki pilihan dalam menentukan buku yang ingin mereka baca, sesuai dengan minat dan tingkat perkembangan mereka.

    Buku dengan ilustrasi menarik, cerita yang relevan dengan kehidupan anak, atau topik yang mereka sukai akan meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.

    Memilih buku yang sesuai juga memastikan bahwa kontennya menantang namun tidak terlalu sulit, sehingga proses membaca tetap menyenangkan.

  • Libatkan Anak dalam Proses Membaca

    Saat membacakan cerita, ajukan pertanyaan terbuka tentang apa yang terjadi dalam cerita, perasaan karakter, atau apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

    Dorong mereka untuk menunjuk gambar, membalik halaman, atau bahkan “membaca” bagian tertentu dari cerita jika mereka sudah bisa. Interaksi dua arah ini meningkatkan pemahaman, mendorong pemikiran kritis, dan membuat membaca menjadi pengalaman yang lebih partisipatif.

  • Berikan Contoh

    Anak-anak adalah peniru ulung, dan melihat orang tua atau pengasuh mereka membaca secara teratur akan menanamkan gagasan bahwa membaca adalah aktivitas yang berharga dan menyenangkan.

    Tunjukkan bahwa membaca adalah bagian dari kehidupan sehari-hari Anda, baik itu koran, majalah, atau buku. Lingkungan rumah yang kaya literasi akan secara alami mendorong anak untuk mengikuti jejak tersebut.

  • Kunjungi Perpustakaan

    Perpustakaan adalah sumber daya yang luar biasa untuk menemukan berbagai jenis buku secara gratis dan mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan menghargai buku.

    Kunjungan rutin ke perpustakaan dapat menjadi petualangan yang menyenangkan, memungkinkan anak untuk menjelajahi berbagai genre dan penulis, serta berpartisipasi dalam program literasi yang diselenggarakan oleh perpustakaan.

  • Diskusikan Isi Buku

    Setelah selesai membaca, luangkan waktu untuk mendiskusikan cerita dengan anak. Tanyakan tentang bagian favorit mereka, karakter yang paling mereka sukai, atau pelajaran apa yang mereka dapatkan dari cerita tersebut.

    Diskusi ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir analitis, keterampilan komunikasi, dan ekspresi diri.

  • Batasi Waktu Layar

    Meskipun teknologi memiliki manfaat, waktu layar yang berlebihan dapat mengurangi waktu yang tersedia untuk membaca buku fisik atau berinteraksi langsung.

    Menetapkan batasan yang sehat untuk penggunaan perangkat elektronik dapat membantu memastikan bahwa ada cukup waktu yang dialokasikan untuk kegiatan literasi. Keseimbangan antara waktu layar dan membaca buku adalah kunci untuk perkembangan holistik anak.

Penelitian mengenai manfaat membaca buku untuk anak-anak telah dilakukan melalui berbagai desain studi, termasuk studi longitudinal, eksperimen terkontrol, dan penelitian korelasional.

Studi longitudinal, seperti yang dilakukan oleh Stanovich (1986) yang melacak perkembangan literasi anak selama bertahun-tahun, secara konsisten menunjukkan bahwa paparan awal terhadap buku dan kemampuan membaca yang kuat pada usia dini merupakan prediktor signifikan terhadap kesuksesan akademis dan kognitif di kemudian hari.

Sampel penelitian seringkali mencakup kohort anak-anak dari berbagai latar belakang sosio-ekonomi untuk memahami dampak faktor lingkungan.

Metodologi yang umum digunakan melibatkan pengukuran keterampilan bahasa (kosakata, pemahaman sintaksis), kemampuan kognitif (memori kerja, rentang perhatian), dan aspek sosial-emosional (empati, teori pikiran) menggunakan tes standar, observasi perilaku, dan laporan orang tua atau guru.

Misalnya, penelitian yang diterbitkan di Developmental Psychology (2014) menggunakan teknik pencitraan otak untuk menunjukkan aktivasi area otak yang terkait dengan pemahaman cerita pada anak-anak saat mereka mendengarkan narasi. Temuan ini memberikan bukti neurobiologis tentang dampak membaca.

Beberapa penelitian eksperimental telah membandingkan kelompok intervensi yang menerima program membaca terstruktur dengan kelompok kontrol, menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kelompok intervensi dalam berbagai parameter literasi.

Misalnya, sebuah studi dalam Journal of Educational Psychology (2010) menunjukkan bahwa intervensi membaca bersama yang dilakukan orang tua secara teratur menghasilkan peningkatan signifikan pada keterampilan prabaca anak-anak prasekolah.

Desain ini membantu menetapkan hubungan kausal antara aktivitas membaca dan perkembangan anak.

Meskipun bukti mengenai manfaat membaca sangat kuat, terdapat pula pandangan yang berpendapat bahwa korelasi tidak selalu berarti kausalitas.

Beberapa kritikus berargumen bahwa anak-anak yang gemar membaca mungkin sudah memiliki kecenderungan kognitif atau lingkungan rumah yang mendukung pembelajaran, sehingga membaca hanyalah salah satu manifestasi dari faktor-faktor tersebut, bukan penyebab utamanya.

Argumentasi ini sering kali didasarkan pada kompleksitas interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman dalam perkembangan anak.

Selain itu, ada pula diskusi mengenai relevansi membaca buku cetak di era digital.

Beberapa pihak berpendapat bahwa fokus eksklusif pada buku fisik mungkin mengabaikan potensi platform digital untuk pembelajaran literasi, terutama dengan fitur interaktif yang dapat menarik minat anak. Namun, penelitian oleh Mychasiuk et al.

(2018) dalam Canadian Journal of School Psychology menunjukkan bahwa meskipun media digital memiliki potensi, interaksi dengan buku cetak masih dianggap superior untuk pengembangan pemahaman bacaan yang mendalam dan keterlibatan kognitif pada anak-anak usia dini.

Pandangan lain yang menantang adalah bahwa tekanan untuk membaca terlalu dini atau memaksakan jenis buku tertentu dapat berdampak negatif, menyebabkan anak kehilangan minat pada membaca.

Penting untuk mengakui bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan dan minat yang berbeda.

Pendekatan yang terlalu kaku atau berorientasi pada kinerja dapat mengubah membaca dari kegiatan yang menyenangkan menjadi tugas yang membebani, berpotensi menghambat kecintaan alami terhadap literasi.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk mengoptimalkan dampak membaca buku pada anak:

  • Peningkatan Kesadaran Orang Tua dan Pengasuh

    Pemerintah dan organisasi masyarakat perlu mengintensifkan kampanye kesadaran yang menyoroti manfaat komprehensif dari membaca buku bagi anak-anak sejak usia dini.

    Materi edukasi harus mudah diakses dan mencakup panduan praktis tentang cara memulai kebiasaan membaca, memilih buku yang sesuai, dan menciptakan lingkungan rumah yang kaya literasi.

    Workshop dan seminar gratis dapat diselenggarakan untuk membekali orang tua dengan strategi efektif.

  • Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan Dini

    Program membaca buku harus diintegrasikan secara lebih kuat ke dalam kurikulum prasekolah dan taman kanak-kanak, bukan hanya sebagai aktivitas tambahan tetapi sebagai komponen inti.

    Ini mencakup sesi membaca bersama yang interaktif, penyediaan beragam buku di kelas, dan pelatihan guru tentang teknik membacakan cerita yang menarik dan efektif. Lingkungan sekolah harus menjadi perpanjangan dari lingkungan rumah yang mendukung literasi.

  • Aksesibilitas Buku yang Merata

    Pemerintah dan komunitas harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosio-ekonomi, memiliki akses mudah ke buku berkualitas.

    Ini bisa dicapai melalui program distribusi buku gratis, pengembangan dan revitalisasi perpustakaan umum di seluruh wilayah, serta inisiatif perpustakaan keliling di daerah terpencil. Ketersediaan buku adalah fondasi utama untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.

  • Pelatihan Pendidik dan Pustakawan

    Pendidik dan pustakawan memainkan peran kunci dalam mempromosikan literasi anak.

    Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan berkelanjutan mereka mengenai strategi terbaru dalam pendidikan literasi, pemilihan buku yang inklusif dan menarik, serta cara melibatkan anak-anak dalam proses membaca secara aktif, sangatlah penting.

    Kompetensi mereka akan secara langsung memengaruhi kualitas pengalaman membaca anak.

  • Penelitian Lebih Lanjut tentang Dampak Jangka Panjang

    Meskipun banyak bukti, penelitian longitudinal yang lebih luas dan mendalam diperlukan untuk secara terus-menerus memantau dampak jangka panjang dari kebiasaan membaca pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak hingga dewasa.

    Studi ini harus mempertimbangkan keragaman budaya dan sosio-ekonomi untuk memberikan rekomendasi yang lebih kontekstual dan relevan.

Membaca buku untuk anak merupakan investasi fundamental yang memberikan beragam manfaat signifikan bagi perkembangan holistik mereka. Dari peningkatan keterampilan bahasa dan kognitif hingga pengembangan empati dan kesejahteraan emosional, dampak positifnya bersifat multi-dimensi dan berkelanjutan.

Bukti ilmiah secara konsisten mendukung gagasan bahwa kebiasaan membaca yang terbentuk sejak dini adalah prediktor kuat bagi keberhasilan akademis dan kualitas hidup di masa depan.

Meskipun terdapat beberapa perdebatan mengenai metodologi dan faktor-faktor pemicu, konsensus umum menegaskan pentingnya aktivitas ini.

Oleh karena itu, upaya kolektif dari orang tua, pendidik, pembuat kebijakan, dan komunitas sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang mendukung literasi anak.

Penelitian di masa depan perlu terus mengeksplorasi nuansa dampak membaca di berbagai konteks budaya dan teknologi, serta mengidentifikasi strategi intervensi yang paling efektif untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk merasakan manfaat tak ternilai dari membaca buku.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru