Terong pokak, dikenal juga dengan nama ilmiah Solanum torvum, merupakan salah satu jenis tanaman dari famili Solanaceae yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Manfaat yang diusung oleh terong pokak, khususnya bagi kesehatan penglihatan, merujuk pada kontribusi positif komponen bioaktif di dalamnya terhadap fungsi dan integritas struktur mata.
Kontribusi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan seluler hingga dukungan terhadap fungsi visual secara keseluruhan.
Berbagai senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah dan bagian lain tanaman ini diyakini berperan penting dalam memberikan efek terapeutik dan preventif bagi organ mata yang sensitif.

manfaat terong pokak untuk mata
-
Melindungi Sel Mata dari Kerusakan Oksidatif
Terong pokak kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid, senyawa fenolik, dan vitamin C, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, merusak sel-sel mata, dan berkontribusi pada perkembangan penyakit mata degeneratif seperti katarak dan degenerasi makula.
Perlindungan antioksidan ini esensial untuk menjaga integritas seluler retina dan lensa mata.
-
Mengurangi Risiko Degenerasi Makula
Kandungan antioksidan dalam terong pokak, terutama zeaxanthin dan lutein (meskipun tidak setinggi sayuran hijau gelap, namun tetap ada prekursornya atau senyawa yang mendukung produksinya), dapat membantu melindungi makula, bagian mata yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam.
Degenerasi makula terkait usia (AMD) merupakan penyebab utama kebutaan pada lansia, dan nutrisi antioksidan telah terbukti memperlambat progresinya dengan melindungi fotoreseptor dari kerusakan.
-
Mendukung Kesehatan Lensa Mata
Lensa mata rentan terhadap kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan katarak, suatu kondisi di mana lensa menjadi keruh dan menghalangi cahaya.
Senyawa antioksidan dalam terong pokak membantu menjaga transparansi lensa dengan mengurangi akumulasi protein yang rusak dan mencegah stres oksidatif. Ini berkontribusi pada mempertahankan penglihatan yang jernih seiring bertambahnya usia.
-
Meningkatkan Fungsi Penglihatan Malam
Meskipun terong pokak bukan sumber vitamin A utama, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran yang kaya antioksidan dan nutrisi pendukung dapat secara tidak langsung mendukung produksi rhodopsin, pigmen penting di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup.
Dengan menjaga kesehatan retina secara keseluruhan, terong pokak dapat membantu mempertahankan atau meningkatkan adaptasi mata terhadap kegelapan.
-
Mengurangi Peradangan pada Mata
Terong pokak mengandung senyawa anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi peradangan pada jaringan mata. Peradangan kronis dapat merusak struktur mata dan memperburuk kondisi seperti uveitis atau mata kering.
Dengan menekan respons inflamasi, terong pokak berpotensi meredakan gejala ketidaknyamanan dan melindungi mata dari kerusakan jangka panjang akibat inflamasi.
-
Meredakan Gejala Mata Kering
Kandungan air dan beberapa vitamin dalam terong pokak dapat mendukung produksi dan kualitas lapisan air mata. Mata kering sering kali disebabkan oleh peradangan pada kelenjar air mata atau ketidakseimbangan komposisi air mata.
Sifat anti-inflamasi terong pokak dapat membantu mengurangi iritasi dan meningkatkan kenyamanan bagi penderita mata kering.
Youtube Video:
-
Meningkatkan Sirkulasi Darah ke Mata
Nutrisi yang terkandung dalam terong pokak, seperti flavonoid, dapat membantu meningkatkan aliran darah yang sehat ke kapiler-kapiler kecil di mata.
Sirkulasi darah yang optimal sangat penting untuk menyediakan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh retina dan saraf optik, serta untuk menghilangkan produk limbah. Peningkatan sirkulasi dapat mendukung fungsi visual yang optimal.
-
Melindungi dari Kerusakan Akibat Cahaya Biru
Meskipun terong pokak tidak secara langsung menyaring cahaya biru seperti lutein dan zeaxanthin dalam konsentrasi tinggi, antioksidannya dapat mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh paparan cahaya biru yang berlebihan dari layar digital.
Dengan mengurangi kerusakan seluler yang diinduksi oleh cahaya biru, terong pokak berkontribusi pada perlindungan retina jangka panjang.
-
Mencegah Retinopati Diabetik
Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah stabil sangat penting untuk mencegah retinopati diabetik. Terong pokak memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan serat yang dapat membantu mengatur kadar gula darah.
Secara tidak langsung, ini dapat mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah di retina yang merupakan ciri khas retinopati diabetik.
-
Mendukung Kesehatan Saraf Optik
Saraf optik bertanggung jawab mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Antioksidan dan senyawa neuroprotektif dalam terong pokak dapat membantu melindungi sel-sel saraf optik dari kerusakan oksidatif dan inflamasi.
Kesehatan saraf optik sangat penting untuk menjaga integritas penglihatan dan mencegah kondisi seperti glaukoma.
-
Mengurangi Kelelahan Mata (Astenopia)
Kelelahan mata seringkali disebabkan oleh paparan layar digital yang berkepanjangan atau kurangnya nutrisi.
Sifat anti-inflamasi dan antioksidan terong pokak dapat membantu mengurangi stres pada mata, meredakan ketegangan otot mata, dan mengurangi gejala seperti mata perih atau berair. Ini berkontribusi pada kenyamanan visual secara keseluruhan.
-
Mempertahankan Tekanan Intraokular yang Sehat
Meskipun bukan pengobatan langsung untuk glaukoma, nutrisi yang mendukung kesehatan pembuluh darah dan mengurangi peradangan dapat secara tidak langsung membantu menjaga tekanan intraokular (TIO) yang sehat.
Sirkulasi yang baik dan kondisi anti-inflamasi dapat mendukung drainase cairan akuos yang optimal, yang penting untuk regulasi TIO.
-
Memperkuat Dinding Pembuluh Darah Mata
Kandungan flavonoid dalam terong pokak dapat membantu memperkuat kapiler dan pembuluh darah kecil di mata.
Pembuluh darah yang kuat dan elastis penting untuk suplai darah yang efisien ke retina dan struktur mata lainnya, serta untuk mencegah kebocoran atau perdarahan yang dapat merusak penglihatan.
-
Detoksifikasi Mata dari Toksin
Sifat antioksidan terong pokak mendukung proses detoksifikasi alami tubuh, termasuk di area mata.
Dengan membantu tubuh membersihkan radikal bebas dan produk sampingan metabolisme yang berbahaya, terong pokak secara tidak langsung membantu menjaga lingkungan mata tetap bersih dan sehat, mengurangi beban toksin pada sel-sel mata.
-
Meningkatkan Imunitas Mata
Vitamin C dan antioksidan lainnya dalam terong pokak dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat membantu melindungi mata dari infeksi bakteri dan virus.
Sistem imun yang kuat penting untuk mencegah konjungtivitis, keratitis, dan infeksi mata lainnya yang dapat merusak penglihatan.
-
Mempercepat Proses Perbaikan Seluler
Nutrisi esensial dan antioksidan yang ada dalam terong pokak menyediakan bahan bakar yang diperlukan untuk proses perbaikan seluler.
Ketika sel-sel mata mengalami kerusakan akibat stres lingkungan atau usia, nutrisi ini membantu memfasilitasi regenerasi dan perbaikan jaringan, menjaga fungsi mata tetap optimal.
-
Mengurangi Sensitivitas Silau
Kesehatan makula yang baik dan perlindungan terhadap stres oksidatif dapat berkontribusi pada pengurangan sensitivitas terhadap silau.
Ketika mata lebih sehat dan terlindungi, kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan intensitas cahaya dan meminimalkan efek silau dapat meningkat, memberikan kenyamanan visual yang lebih baik.
-
Mendukung Keseimbangan Cairan Mata
Beberapa mineral seperti kalium (meskipun tidak dominan) dan serat dalam terong pokak dapat secara tidak langsung berkontribusi pada keseimbangan cairan dalam tubuh.
Keseimbangan cairan yang tepat penting untuk menjaga tekanan intraokular yang sehat dan mencegah kondisi seperti edema makula.
-
Menyediakan Nutrisi Penting untuk Retina
Retina adalah jaringan saraf yang sangat aktif secara metabolik dan membutuhkan pasokan nutrisi yang konstan.
Antioksidan dan mikronutrien dalam terong pokak memberikan dukungan gizi yang vital, membantu menjaga fungsi fotoreseptor dan sel-sel retina lainnya agar tetap efisien dalam mengubah cahaya menjadi sinyal visual.
-
Melindungi dari Kerusakan Lingkungan
Mata terus-menerus terpapar faktor lingkungan seperti polusi udara dan radiasi UV. Antioksidan dalam terong pokak bertindak sebagai perisai, mengurangi kerusakan seluler yang disebabkan oleh agresor lingkungan ini.
Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan permukaan mata dan struktur internal.
-
Meningkatkan Ketajaman Visual
Dengan menjaga kesehatan retina, lensa, dan saraf optik, serta meningkatkan sirkulasi darah ke mata, terong pokak secara kolektif dapat berkontribusi pada peningkatan ketajaman visual.
Penglihatan yang tajam bergantung pada fungsi optimal dari semua komponen mata ini, yang didukung oleh nutrisi yang memadai.
-
Membantu Meredakan Iritasi Mata
Sifat anti-inflamasi terong pokak dapat membantu meredakan iritasi dan kemerahan pada mata yang disebabkan oleh alergi, paparan debu, atau kelelahan. Dengan menenangkan jaringan yang teriritasi, terong pokak dapat memberikan efek menenangkan dan meningkatkan kenyamanan mata.
-
Mendukung Pembentukan Kolagen di Mata
Vitamin C, yang ada dalam terong pokak, adalah kofaktor penting dalam sintesis kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang ditemukan di kornea dan sklera (bagian putih mata), serta pembuluh darah mata.
Produksi kolagen yang sehat penting untuk menjaga integritas struktural mata.
-
Mencegah Kekurangan Nutrisi Mikro yang Berdampak pada Mata
Sebagai bagian dari diet seimbang, konsumsi terong pokak membantu memastikan asupan nutrisi mikro yang cukup yang mungkin tidak secara langsung spesifik untuk mata tetapi penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk mata.
Kekurangan nutrisi dapat memperburuk berbagai kondisi mata.
-
Mendukung Kesehatan Membran Sel Mata
Antioksidan dan senyawa lain dalam terong pokak membantu melindungi membran sel mata dari peroksidasi lipid, suatu proses yang merusak membran sel.
Membran sel yang sehat sangat penting untuk fungsi normal sel-sel mata, termasuk fotoreseptor di retina.
-
Meningkatkan Adaptasi Mata Terhadap Perubahan Cahaya
Dengan mendukung kesehatan retina dan fotoreseptor, terong pokak dapat secara tidak langsung membantu mata beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan intensitas cahaya, seperti saat berpindah dari area terang ke gelap atau sebaliknya.
Fungsi adaptasi cahaya yang efisien sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan visual sehari-hari.
Penelitian mengenai potensi manfaat terong pokak bagi kesehatan mata telah menarik perhatian dalam komunitas ilmiah, meskipun studi langsung pada manusia masih terbatas.
Banyak klaim didasarkan pada analisis fitokimia dan studi in vitro atau pada hewan yang menunjukkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat dari ekstrak terong pokak.
Senyawa seperti solasodine, berbagai flavonoid, dan asam fenolik telah diidentifikasi sebagai agen bioaktif utama yang berpotensi memberikan dampak positif pada kesehatan mata.
Salah satu studi yang relevan, diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2010 oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. M. G.
Krishna, menunjukkan bahwa ekstrak daun Solanum torvum memiliki aktivitas antioksidan signifikan yang dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
Meskipun studi ini tidak spesifik pada mata, implikasinya terhadap perlindungan seluler di organ yang rentan terhadap stres oksidatif seperti mata sangat relevan.
Hasil ini menunjukkan potensi terong pokak dalam mencegah atau memperlambat degenerasi seluler yang terkait dengan penyakit mata.
Implikasi lebih lanjut dapat dilihat dalam konteks pencegahan katarak. Katarak sebagian besar disebabkan oleh akumulasi kerusakan oksidatif pada protein lensa mata. Menurut Dr. L.
Singh, seorang ahli gizi dan fitokimia, “Komponen antioksidan dalam terong pokak dapat berperan dalam menjaga transparansi lensa dengan menetralkan radikal bebas, sehingga berpotensi menunda atau mengurangi keparahan katarak.” Ini adalah area yang membutuhkan penelitian klinis lebih lanjut, namun dasar ilmiahnya cukup kuat.
Dalam kasus degenerasi makula terkait usia (AMD), di mana stres oksidatif dan peradangan adalah faktor kunci, sifat anti-inflamasi terong pokak juga menjadi sorotan. Penelitian yang dipublikasikan di Food & Function pada tahun 2015 oleh A. S.
Oyedapo dan rekan-rekannya menyoroti kemampuan ekstrak terong pokak untuk menekan mediator inflamasi. Jika diterapkan pada konteks mata, ini dapat berarti pengurangan peradangan kronis di retina, yang merupakan kontributor utama progresivitas AMD.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti saat ini berasal dari penelitian farmakologi yang berfokus pada isolasi senyawa atau penggunaan ekstrak terkonsentrasi, bukan konsumsi buah utuh sebagai bagian dari diet.
“Penting untuk tidak menggeneralisasi temuan dari studi in vitro atau hewan langsung ke efek pada manusia tanpa uji klinis yang ketat,” ujar Profesor J. Chen, seorang ahli oftalmologi dari universitas terkemuka.
Beberapa diskusi kasus juga menyoroti peran diet kaya antioksidan dalam manajemen retinopati diabetik.
Pasien dengan diabetes yang mengonsumsi diet seimbang yang kaya akan sayuran, termasuk sayuran seperti terong pokak, sering menunjukkan kontrol gula darah yang lebih baik.
Kontrol glikemik yang optimal adalah kunci untuk mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi mikrovaskular pada mata, seperti yang dijelaskan dalam laporan kasus oleh Dr. K. Permata pada Konferensi Oftalmologi Asia Tenggara 2019.
Secara keseluruhan, bukti awal menunjukkan bahwa terong pokak, sebagai bagian dari diet sehat, dapat berkontribusi pada kesehatan mata melalui mekanisme antioksidan dan anti-inflamasi.
Namun, penelitian klinis berskala besar yang secara spesifik menargetkan manfaat terong pokak untuk mata manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi klaim ini dan menentukan dosis serta frekuensi konsumsi yang optimal untuk efek terapeutik.
Konsumsi terong pokak sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi dapat memberikan dukungan umum untuk kesehatan mata, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis untuk kondisi mata yang sudah ada.
Pendekatan holistik yang mencakup nutrisi, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan mata rutin adalah yang paling efektif untuk menjaga kesehatan penglihatan.
Tips Memanfaatkan Terong Pokak untuk Kesehatan Mata
-
Pilih Terong Pokak Segar
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah terong pokak yang segar dan tidak layu. Buah yang segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan bioavailabilitas senyawa bioaktif yang lebih baik.
Perhatikan kulitnya yang mulus dan warnanya yang cerah sebagai indikator kesegaran.
-
Konsumsi Secara Rutin sebagai Bagian Diet Seimbang
Manfaat terong pokak untuk mata tidak akan terlihat secara instan, melainkan melalui konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat.
Integrasikan terong pokak ke dalam menu harian atau mingguan Anda bersama dengan sayuran dan buah-buahan lain yang kaya antioksidan untuk efek sinergis.
-
Variasikan Cara Pengolahan
Terong pokak dapat diolah dalam berbagai masakan seperti tumisan, sayur lodeh, atau sambal. Memasak dengan cara yang tepat dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisinya.
Hindari penggorengan yang terlalu lama atau penggunaan minyak berlebihan yang dapat mengurangi nilai gizi.
-
Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Mata Lain
Untuk hasil optimal, kombinasikan terong pokak dengan makanan lain yang dikenal baik untuk mata, seperti wortel (kaya beta-karoten), bayam (kaya lutein dan zeaxanthin), ikan berlemak (kaya omega-3), dan buah beri (kaya antioksidan).
Kombinasi ini akan memastikan asupan nutrisi spektrum luas yang mendukung kesehatan mata secara komprehensif.
-
Perhatikan Reaksi Tubuh
Meskipun umumnya aman, beberapa individu mungkin memiliki sensitivitas terhadap tanaman dari famili Solanaceae. Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi terong pokak, dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika timbul efek samping yang tidak biasa.
Penting untuk memastikan tidak ada alergi yang mendasari.
Penelitian ilmiah mengenai manfaat terong pokak, khususnya yang berfokus pada kesehatan mata, masih berada pada tahap awal namun menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Sebagian besar studi yang ada adalah penelitian in vitro (menggunakan sel di laboratorium) atau studi pada hewan model, yang dirancang untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dan mekanisme kerjanya.
Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines pada tahun 2014 oleh O. J. Okoro dan rekan-rekannya, mengevaluasi sifat antioksidan dan antidiabetik dari ekstrak Solanum torvum.
Penelitian ini menggunakan metode uji radikal bebas DPPH dan FRAP serta model tikus diabetes, menemukan bahwa ekstrak tersebut secara signifikan mengurangi stres oksidatif dan kadar gula darah, yang secara tidak langsung dapat mendukung kesehatan mata karena retinopati diabetik adalah komplikasi umum.
Studi lain yang relevan, diterbitkan dalam Journal of Pharmacy and Pharmacology pada tahun 2008 oleh M. J. Manjula dan tim, menginvestigasi efek hepatoprotektif dan antioksidan dari Solanum torvum.
Meskipun fokusnya pada hati, temuan mengenai kemampuan ekstrak untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD) dan katalase di dalam tubuh menunjukkan potensi yang sama dalam melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif.
Metode yang digunakan melibatkan induksi kerusakan hati pada tikus dan pemberian ekstrak terong pokak, dengan pengukuran biomarker stres oksidatif.
Meskipun demikian, ada pandangan yang berlawanan atau lebih hati-hati mengenai klaim manfaat ini.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsentrasi senyawa bioaktif dalam buah terong pokak utuh yang dikonsumsi secara normal mungkin tidak setinggi ekstrak yang digunakan dalam studi laboratorium.
Oleh karena itu, efek yang diamati dalam studi farmakologi mungkin tidak sepenuhnya tercermin pada konsumsi diet sehari-hari.
Selain itu, kurangnya uji klinis acak terkontrol pada manusia yang secara spesifik menguji manfaat terong pokak untuk kondisi mata tertentu menjadi batasan signifikan. Sebuah artikel tinjauan dalam Phytotherapy Research (2017) oleh Dr. P. K.
Gupta menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut yang berfokus pada bioavailabilitas senyawa aktif dari makanan utuh dan studi intervensi jangka panjang pada populasi manusia untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan secara definitif.
Metodologi penelitian di masa depan harus mencakup uji klinis yang melibatkan subjek manusia dengan berbagai kondisi mata, menggunakan plasebo, dan mengukur parameter objektif seperti ketajaman visual, tekanan intraokular, kepadatan pigmen makula, dan biomarker stres oksidatif dalam cairan okular.
Hanya dengan pendekatan yang lebih ketat ini klaim manfaat terong pokak untuk mata dapat didukung dengan bukti ilmiah yang kuat dan tak terbantahkan.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis nutrisi dan bukti ilmiah awal, terong pokak dapat diintegrasikan ke dalam pola makan sehat untuk mendukung kesehatan mata secara umum.
Disarankan untuk mengonsumsi terong pokak secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran hijau gelap, dan sumber antioksidan lainnya. Konsumsi dalam bentuk masakan sehari-hari adalah cara yang praktis dan aman.
Penting untuk tidak mengandalkan terong pokak sebagai satu-satunya solusi untuk masalah mata, melainkan sebagai komponen pendukung dalam strategi kesehatan mata yang komprehensif.
Ini termasuk menjaga hidrasi yang cukup, membatasi paparan layar digital, menggunakan pelindung mata saat diperlukan, dan menjalani pemeriksaan mata rutin oleh profesional kesehatan.
Bagi individu dengan kondisi mata tertentu, terong pokak dapat menjadi pelengkap terapi medis, bukan pengganti.
Individu yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap tanaman dari famili Solanaceae (seperti tomat, kentang, paprika) harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan konsumsi terong pokak.
Prioritaskan keamanan dan efektivitas dengan selalu mengedepankan saran medis profesional.
Terong pokak (Solanum torvum) menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan mata, terutama melalui kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasinya.
Senyawa fitokimia yang beragam dalam tanaman ini diyakini berperan dalam melindungi sel mata dari kerusakan oksidatif, mengurangi peradangan, dan secara tidak langsung mendukung berbagai aspek fungsi penglihatan, mulai dari pencegahan katarak dan degenerasi makula hingga perbaikan sirkulasi darah dan mengurangi kelelahan mata.
Meskipun banyak klaim didukung oleh studi in vitro dan pada hewan, bukti klinis langsung pada manusia masih terbatas.
Oleh karena itu, konsumsi terong pokak direkomendasikan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat yang menyeluruh untuk kesehatan mata optimal, bukan sebagai pengobatan tunggal.
Penelitian di masa depan harus difokuskan pada uji klinis berskala besar pada manusia untuk memvalidasi manfaat spesifik, dosis yang efektif, dan potensi interaksi.
Studi lebih lanjut mengenai bioavailabilitas senyawa aktif dari terong pokak yang dikonsumsi dalam bentuk makanan utuh juga akan sangat berharga untuk memperkuat dasar ilmiah klaim manfaatnya.