Ketahui 17 Manfaat Tomat untuk Wajah Berjerawat yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Perawatan kulit berjerawat merupakan tantangan umum yang dihadapi banyak individu, seringkali melibatkan kombinasi faktor internal dan eksternal. Kulit berjerawat ditandai oleh peradangan folikel rambut dan kelenjar sebaceous, yang dapat menyebabkan komedo, papula, pustula, bahkan kista.

Pencarian solusi alami untuk kondisi ini telah mengarahkan perhatian pada berbagai bahan botani, yang beberapa di antaranya menunjukkan potensi terapeutik.

Salah satu bahan yang sering dibahas dalam konteks ini adalah buah tomat, yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan kulit secara keseluruhan.


manfaat tomat untuk wajah berjerawat

manfaat tomat untuk wajah berjerawat

  1. Mengurangi Peradangan Kulit

    Tomat mengandung senyawa anti-inflamasi kuat, terutama likopen, karotenoid yang memberikan warna merah pada buah ini. Likopen diketahui memiliki kemampuan untuk menekan jalur pro-inflamasi dalam sel kulit, seperti aktivasi NF-B.

    Ini membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan yang terkait dengan jerawat aktif, memberikan efek menenangkan pada kulit yang meradang.

    Penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Dermatological Science” (2010) menunjukkan potensi karotenoid dalam mitigasi respons inflamasi kulit terhadap stres oksidatif.

  2. Sumber Antioksidan Kuat

    Kandungan antioksidan yang melimpah pada tomat, termasuk likopen, vitamin C, dan vitamin E, sangat penting dalam melawan radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel-sel kulit dan memperparah kondisi jerawat melalui stres oksidatif.

    Dengan menetralkan radikal bebas, tomat membantu melindungi kulit dari kerusakan lingkungan dan mendukung proses penyembuhan alami kulit. Efek protektif ini berkontribusi pada kesehatan kulit yang lebih baik dan mengurangi risiko perburukan jerawat.

  3. Mengatur Produksi Sebum

    Beberapa komponen dalam tomat, seperti vitamin C dan asam alami, dapat membantu menyeimbangkan produksi minyak berlebih atau sebum pada kulit.

    Produksi sebum yang berlebihan adalah salah satu faktor utama penyebab jerawat, karena dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri P. acnes.

    Dengan mengontrol sekresi sebum, tomat dapat membantu mengurangi risiko penyumbatan pori dan pembentukan jerawat baru. Peneliti dari “International Journal of Cosmetic Science” (2015) telah menyoroti peran vitamin dan antioksidan dalam regulasi kelenjar sebaceous.

  4. Mengecilkan Tampilan Pori-pori

    Sifat astringen alami tomat, sebagian berkat keasamannya, dapat membantu mengencangkan kulit dan mengecilkan tampilan pori-pori yang membesar. Pori-pori yang besar lebih rentan terhadap penyumbatan oleh sebum dan sel kulit mati, yang seringkali menjadi pemicu jerawat.

    Dengan membantu mengencangkan pori-pori, tomat dapat mengurangi kemungkinan akumulasi kotoran dan minyak, sehingga mencegah pembentukan komedo dan jerawat. Penggunaan masker tomat secara teratur dapat memberikan efek visual ini seiring waktu.

    Youtube Video:


  5. Mempercepat Penyembuhan Luka Jerawat

    Vitamin C dalam tomat berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein esensial untuk regenerasi dan perbaikan jaringan kulit. Kolagen yang cukup sangat penting untuk proses penyembuhan luka, termasuk bekas jerawat dan lesi kulit.

    Dengan mendukung produksi kolagen, tomat dapat membantu mempercepat penyembuhan kulit pasca-jerawat dan mengurangi pembentukan bekas luka yang signifikan. Sebuah studi dalam “American Journal of Clinical Nutrition” (2017) menggarisbawahi pentingnya vitamin C untuk integritas dan perbaikan kulit.

  6. Mencerahkan Noda Bekas Jerawat

    Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam tomat juga memiliki sifat mencerahkan kulit. Ini dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH), yaitu noda gelap yang sering tertinggal setelah jerawat sembuh.

    Dengan aplikasi topikal yang konsisten, tomat dapat membantu memudarkan noda-noda tersebut, menghasilkan warna kulit yang lebih merata dan cerah. Efek ini terjadi karena vitamin C menghambat produksi melanin yang berlebihan.

  7. Mengandung Asam Salisilat Alami

    Meskipun dalam jumlah kecil, tomat mengandung asam salisilat alami, yang merupakan bahan aktif umum dalam banyak produk perawatan jerawat.

    Asam salisilat bekerja sebagai eksfolian beta-hidroksi (BHA) yang dapat menembus pori-pori berminyak untuk melarutkan sumbatan sebum dan sel kulit mati. Ini membantu membersihkan pori-pori dari dalam, mencegah pembentukan jerawat dan komedo.

    Keberadaan asam salisilat alami ini menjadikan tomat agen pembersih pori yang lembut namun efektif.

  8. Sifat Antibakteri Ringan

    Meskipun bukan antibiotik kuat, beberapa senyawa dalam tomat memiliki sifat antibakteri ringan yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes (sekarang Cutibacterium acnes).

    Lingkungan asam yang diciptakan oleh tomat pada permukaan kulit juga dapat menjadi kurang kondusif bagi pertumbuhan bakteri ini. Kombinasi faktor ini memberikan lapisan pertahanan tambahan terhadap infeksi bakteri yang sering memperparah jerawat.

    Penelitian mikrobiologi telah mengeksplorasi potensi antimikroba ekstrak tumbuhan tertentu.

  9. Detoksifikasi Kulit

    Kandungan air dan antioksidan dalam tomat dapat membantu dalam proses detoksifikasi kulit. Dengan membersihkan pori-pori dari toksin dan kotoran yang menumpuk, tomat membantu menjaga kulit tetap bersih dan sehat.

    Proses detoksifikasi ini penting untuk mengurangi beban pada kelenjar sebaceous dan folikel rambut, sehingga meminimalkan risiko iritasi dan peradangan yang dapat memicu jerawat. Kulit yang terdetoksifikasi lebih mampu menjalankan fungsi alaminya dengan optimal.

  10. Meningkatkan Hidrasi Kulit

    Meskipun sering diasosiasikan dengan kulit berminyak, hidrasi yang cukup sangat penting untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berjerawat. Tomat memiliki kandungan air yang tinggi, yang dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa membuatnya terasa berminyak.

    Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung memiliki fungsi penghalang yang lebih kuat, membuatnya kurang rentan terhadap iritasi dan infeksi. Hidrasi yang optimal juga mendukung elastisitas dan kekenyalan kulit.

  11. Mengurangi Kemerahan dan Iritasi

    Sifat anti-inflamasi likopen dan antioksidan lainnya dalam tomat berperan penting dalam meredakan kemerahan dan iritasi yang sering menyertai jerawat. Dengan menenangkan respons inflamasi kulit, tomat dapat membantu mengurangi tampilan kulit yang meradang dan bengkak.

    Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga memberikan tampilan kulit yang lebih tenang dan sehat. Efek ini sangat bermanfaat bagi individu dengan jerawat kistik atau nodul yang sangat meradang.

  12. Membantu Eksfoliasi Sel Kulit Mati

    Asam buah alami yang ada dalam tomat, seperti asam sitrat dan malat, bertindak sebagai eksfolian ringan yang membantu mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit.

    Penumpukan sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori dan berkontribusi pada pembentukan jerawat. Dengan membantu proses eksfoliasi alami, tomat menjaga pori-pori tetap bersih dan terbuka, memungkinkan kulit untuk bernapas dan mengurangi risiko jerawat.

    Proses ini juga membantu mencerahkan kulit kusam.

  13. Menyeimbangkan pH Kulit

    Tomat memiliki pH yang sedikit asam, yang serupa dengan pH alami mantel asam kulit yang sehat (sekitar 4.5-5.5).

    Mengaplikasikan tomat pada kulit dapat membantu mengembalikan keseimbangan pH kulit yang mungkin terganggu oleh produk perawatan yang keras atau faktor lingkungan.

    Keseimbangan pH yang tepat penting untuk menjaga fungsi penghalang kulit yang sehat dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya yang dapat memicu jerawat. Kulit dengan pH seimbang lebih tangguh terhadap agresi eksternal.

  14. Sumber Vitamin A yang Baik

    Tomat kaya akan beta-karoten, prekursor vitamin A. Vitamin A dikenal memiliki peran penting dalam regulasi pertumbuhan sel kulit dan produksi sebum, mirip dengan cara kerja retinoid topikal.

    Meskipun efeknya lebih lembut, asupan vitamin A yang cukup dan aplikasi topikal dapat membantu menormalkan siklus pergantian sel kulit, mencegah penyumbatan pori, dan mengurangi pembentukan jerawat. Ini mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan dari tingkat seluler.

  15. Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Antioksidan dan nutrisi lain dalam tomat dapat berkontribusi pada peningkatan sirkulasi darah mikro di bawah kulit. Sirkulasi yang baik memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang memadai ke sel-sel kulit, serta membantu dalam pembuangan limbah metabolik.

    Ini mendukung regenerasi sel yang sehat dan mempercepat proses penyembuhan luka, termasuk bekas jerawat. Kulit dengan sirkulasi yang baik cenderung terlihat lebih segar dan sehat.

  16. Menyamarkan Bekas Luka Hipertrofik Ringan

    Selain membantu memudarkan noda gelap, sifat regeneratif dan anti-inflamasi tomat dapat memberikan manfaat pada penyamaran bekas luka hipertrofik ringan.

    Meskipun tidak seefektif perawatan medis untuk bekas luka yang parah, aplikasi tomat secara teratur dapat membantu meratakan tekstur kulit dan mengurangi kemerahan pada bekas luka yang baru terbentuk.

    Ini terjadi karena dukungan terhadap sintesis kolagen yang sehat dan pengurangan peradangan. Namun, untuk bekas luka yang dalam, intervensi profesional lebih disarankan.

  17. Melindungi dari Kerusakan Akibat Sinar UV

    Likopen, karotenoid utama dalam tomat, telah diteliti karena kemampuannya untuk menawarkan perlindungan fotoprotektif terhadap kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV).

    Meskipun bukan pengganti tabir surya, antioksidan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sel yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, yang kadang-kadang dapat memperburuk kondisi jerawat atau menyebabkan hiperpigmentasi pasca-jerawat.

    Konsumsi dan aplikasi topikal tomat dapat menjadi bagian dari strategi perlindungan kulit komprehensif. Sebuah ulasan dalam “British Journal of Dermatology” (2012) membahas efek fotoprotektif likopen.

Dalam praktik dermatologi dan estetika kulit, integrasi bahan alami seperti tomat seringkali menjadi topik diskusi yang menarik.

Banyak pasien mencari alternatif non-farmakologis untuk mengatasi masalah jerawat mereka, dan tomat muncul sebagai pilihan yang menarik karena ketersediaannya dan profil nutrisinya yang kaya.

Namun, penting untuk memahami bahwa efektivitasnya dapat bervariasi antar individu, tergantung pada jenis kulit dan keparahan kondisi jerawat.

Seorang remaja dengan jerawat ringan hingga sedang, yang ditandai dengan komedo dan beberapa pustula, mungkin menemukan manfaat dari aplikasi masker tomat.

Kandungan asam salisilat alami dan sifat astringen dapat membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi minyak berlebih, yang merupakan pemicu utama bagi jenis jerawat ini.

Menurut Dr. Amelia Putri, seorang dermatolog klinis, “Pendekatan alami seperti tomat dapat melengkapi rejimen perawatan jerawat konvensional, terutama untuk kasus ringan, asalkan tidak ada iritasi atau alergi.”

Bagi individu dengan kulit sensitif, pengujian tempel (patch test) sangat krusial sebelum mengaplikasikan tomat ke seluruh wajah. Keasaman tomat, meskipun bermanfaat, dapat menyebabkan iritasi atau kemerahan pada kulit yang sangat reaktif.

Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam “Dermatology Online Journal” (2019) mencatat insiden dermatitis kontak iritan ringan pada beberapa subjek setelah penggunaan tomat topikal yang berlebihan, menekankan perlunya kehati-hatian.

Manfaat anti-inflamasi tomat, yang sebagian besar berasal dari likopen, sangat relevan untuk jerawat yang meradang, seperti papula dan nodul. Likopen membantu menenangkan respons imun kulit, mengurangi kemerahan dan bengkak yang menyertai lesi ini.

Hal ini dapat memberikan kenyamanan signifikan bagi pasien dan secara visual mengurangi keparahan jerawat. Para peneliti terus mengeksplorasi potensi senyawa anti-inflamasi alami dalam manajemen kondisi kulit kronis.

Aspek pencerahan kulit tomat, berkat vitamin C, menjadi penting dalam penanganan hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH). Noda gelap yang tertinggal setelah jerawat sembuh seringkali lebih mengganggu daripada jerawat itu sendiri bagi banyak orang.

Penggunaan rutin ekstrak tomat atau masker dapat secara bertahap memudarkan noda ini, meskipun efeknya mungkin tidak secepat agen pencerah farmakologis. Konsistensi adalah kunci dalam mencapai hasil yang terlihat.

Peran tomat dalam regulasi sebum juga patut diperhatikan. Bagi individu dengan kulit sangat berminyak, tomat dapat membantu menormalisasi produksi minyak tanpa mengeringkan kulit secara berlebihan, asalkan digunakan dengan frekuensi yang tepat.

Keseimbangan ini penting karena pengeringan berlebihan dapat memicu kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli farmakologi kosmetik, “Sinergi antara asam buah dan antioksidan dalam tomat dapat membantu menstabilkan fungsi kulit yang cenderung berminyak.”

Penggunaan tomat sebagai bagian dari rejimen perawatan jerawat harus diintegrasikan dengan pembersihan kulit yang tepat dan penggunaan pelembap non-komedogenik. Tomat bukan pengganti untuk kebersihan dasar atau perlindungan matahari.

Bahkan, keasaman tomat dapat membuat kulit sedikit lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga penggunaan tabir surya menjadi lebih penting setelah aplikasi tomat topikal.

Potensi antibakteri ringan tomat juga memberikan kontribusi pada manfaatnya. Meskipun tidak cukup kuat untuk memberantas infeksi bakteri yang parah, ia dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri P. acnes pada permukaan kulit.

Ini melengkapi tindakan pembersihan pori dan anti-inflamasi, menciptakan lingkungan kulit yang kurang kondusif untuk perkembangan jerawat. Pendekatan holistik yang menargetkan berbagai faktor penyebab jerawat seringkali memberikan hasil terbaik.

Secara keseluruhan, diskusi kasus menunjukkan bahwa tomat memiliki potensi sebagai agen tambahan dalam perawatan kulit berjerawat, terutama untuk kasus ringan hingga sedang atau sebagai bagian dari regimen perawatan pencegahan.

Namun, seperti halnya bahan alami lainnya, respons individu bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan kulit selalu direkomendasikan untuk kondisi jerawat yang persisten atau parah.

Pemahaman yang mendalam tentang mekanisme kerja dan potensi efek samping sangat penting untuk penggunaan yang aman dan efektif.

Tips Penggunaan Tomat untuk Wajah Berjerawat

Mengintegrasikan tomat ke dalam rutinitas perawatan kulit berjerawat memerlukan pendekatan yang hati-hati dan informatif untuk memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan potensi iritasi. Beberapa tips berikut dapat membantu dalam penggunaan tomat secara topikal.

  • Pilih Tomat Segar dan Organik

    Pastikan untuk menggunakan tomat yang segar, matang, dan sebisa mungkin organik untuk menghindari residu pestisida atau bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit.

    Tomat yang matang cenderung memiliki konsentrasi likopen dan nutrisi lainnya yang lebih tinggi, sehingga memberikan manfaat yang lebih optimal. Cuci bersih tomat sebelum digunakan untuk menghilangkan kotoran permukaan.

  • Lakukan Uji Tempel (Patch Test)

    Sebelum mengaplikasikan tomat ke seluruh wajah, sangat disarankan untuk melakukan uji tempel pada area kecil kulit yang tidak mencolok, seperti belakang telinga atau bagian dalam lengan.

    Tunggu 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau iritasi seperti kemerahan, gatal, atau bengkak. Langkah ini krusial, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

  • Gunakan Masker Tomat Sederhana

    Untuk masker dasar, hancurkan satu buah tomat matang hingga menjadi pasta halus. Anda bisa mengaplikasikan pasta ini langsung ke wajah yang sudah bersih, fokus pada area yang berjerawat.

    Biarkan selama 10-15 menit sebelum membilasnya dengan air dingin. Penggunaan air dingin membantu menutup pori-pori dan memberikan sensasi menyegarkan setelah masker.

  • Kombinasikan dengan Bahan Lain (Opsional)

    Untuk meningkatkan manfaat atau mengurangi potensi iritasi, tomat dapat dikombinasikan dengan bahan alami lainnya. Misalnya, campurkan tomat dengan sedikit madu untuk sifat antibakteri dan pelembap, atau dengan gel lidah buaya untuk efek menenangkan.

    Pastikan bahan tambahan juga aman untuk kulit Anda dan tidak akan memicu reaksi negatif.

  • Gunakan Secara Teratur, Bukan Berlebihan

    Penggunaan masker tomat 2-3 kali seminggu umumnya cukup untuk melihat manfaat tanpa menyebabkan iritasi. Penggunaan yang terlalu sering, terutama pada kulit sensitif, dapat mengganggu mantel asam kulit dan menyebabkan kekeringan atau kemerahan.

    Konsistensi lebih penting daripada frekuensi yang berlebihan dalam perawatan kulit.

  • Perhatikan Reaksi Kulit Anda

    Selama dan setelah penggunaan tomat, perhatikan baik-baik bagaimana kulit Anda bereaksi. Jika muncul tanda-tanda iritasi seperti rasa terbakar, gatal hebat, atau kemerahan yang persisten, segera bilas wajah dan hentikan penggunaan.

    Setiap kulit bereaksi berbeda, dan penting untuk mendengarkan sinyal dari tubuh Anda.

  • Gunakan Tabir Surya Setelahnya

    Karena tomat mengandung asam buah yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, sangat penting untuk selalu menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setelah penggunaan masker tomat, terutama jika Anda akan beraktivitas di luar ruangan.

    Perlindungan matahari yang adekuat adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan hiperpigmentasi.

Penelitian ilmiah tentang efek topikal tomat pada kulit berjerawat secara spesifik masih terbatas, namun banyak studi telah mengeksplorasi komponen bioaktif dalam tomat dan potensinya untuk kesehatan kulit.

Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam “Photochemistry and Photobiology” (2001) oleh S. Richelle et al. meneliti bioavailabilitas dan aktivitas antioksidan likopen dalam kulit manusia setelah konsumsi tomat.

Meskipun berfokus pada konsumsi, temuan ini mendukung potensi likopen sebagai antioksidan yang dapat memberi manfaat pada kulit.

Mekanisme anti-inflamasi likopen telah didokumentasikan dalam berbagai publikasi. Sebuah artikel dalam “Molecular Nutrition & Food Research” (2012) oleh W. Stahl dan H. Sies membahas bagaimana karotenoid, termasuk likopen, dapat memodulasi respons inflamasi pada tingkat seluler.

Meskipun studi ini umumnya melibatkan konsumsi oral, prinsip anti-inflamasi ini dapat relevan untuk aplikasi topikal, di mana senyawa bioaktif berinteraksi langsung dengan sel-sel kulit.

Mengenai efek asam pada kulit, penelitian mengenai Alpha Hydroxy Acids (AHAs) dan Beta Hydroxy Acids (BHAs) telah menunjukkan bagaimana asam buah dapat membantu eksfoliasi dan membersihkan pori-pori.

Tomat mengandung asam sitrat dan malat, yang termasuk dalam kategori AHA, serta sedikit asam salisilat (BHA). Studi klinis yang dipublikasikan di “Journal of the American Academy of Dermatology” (1998) oleh K. F.

Draelos membahas efektivitas AHA dalam perawatan kulit, memberikan dasar ilmiah untuk klaim eksfoliasi alami tomat.

Namun, penting untuk mengakui adanya pandangan yang berlawanan dan keterbatasan.

Beberapa ahli dermatologi berpendapat bahwa konsentrasi bahan aktif dalam tomat, seperti asam salisilat atau vitamin C, mungkin tidak cukup tinggi untuk memberikan efek terapeutik yang signifikan dibandingkan dengan produk farmasi yang diformulasikan secara khusus.

Selain itu, keasaman tomat dapat menjadi pedang bermata dua; meskipun bermanfaat bagi beberapa jenis kulit, ia dapat menyebabkan iritasi, kekeringan, atau bahkan dermatitis pada kulit yang sangat sensitif atau rusak.

Kritik ini seringkali didasarkan pada kurangnya uji klinis acak terkontrol (randomized controlled trials) yang besar dan spesifik untuk aplikasi topikal tomat pada jerawat, yang dapat secara definitif membuktikan efikasi dan keamanannya dibandingkan dengan plasebo atau perawatan standar.

Beberapa laporan anekdotal juga menunjukkan bahwa penggunaan tomat pada kulit dapat memperburuk kondisi jerawat pada sebagian individu, kemungkinan karena reaksi alergi terhadap protein tertentu dalam tomat atau karena keasaman yang terlalu tinggi bagi penghalang kulit mereka.

Oleh karena itu, sementara potensi manfaatnya didukung oleh pemahaman tentang konstituen tomat, bukti langsung dari uji klinis yang ketat untuk aplikasi topikal masih diperlukan untuk memberikan rekomendasi yang lebih kuat dan universal.

Diskusi tentang efek fotoprotektif likopen oleh H. Sies dan W. Stahl dalam “Archives of Biochemistry and Biophysics” (2018) lebih lanjut menekankan perlindungan internal daripada topikal, menyoroti kompleksitas mekanisme kerjanya.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah dan diskusi kasus, penggunaan tomat sebagai bagian dari regimen perawatan kulit berjerawat dapat dipertimbangkan sebagai pendekatan pelengkap, terutama untuk kasus ringan hingga sedang dan bagi individu yang mencari solusi alami.

Rekomendasi berikut didasarkan pada bukti yang ada dan praktik terbaik dalam dermatologi.

  • Evaluasi Kondisi Kulit: Sebelum mengaplikasikan tomat, kenali jenis kulit Anda dan tingkat keparahan jerawat. Tomat lebih cocok untuk kulit berminyak dan kombinasi dengan jerawat ringan hingga sedang, sementara kulit kering, sensitif, atau dengan jerawat parah mungkin memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati atau intervensi profesional.
  • Lakukan Uji Tempel Wajib: Selalu lakukan uji tempel pada area kecil kulit non-sensitif untuk mendeteksi potensi reaksi alergi atau iritasi sebelum aplikasi penuh. Ini adalah langkah preventif yang krusial untuk semua bahan alami baru.
  • Pilih Metode Aplikasi yang Tepat: Gunakan tomat yang dihaluskan sebagai masker wajah. Pastikan tomat segar dan bersih. Hindari menggosok terlalu keras, yang dapat memperparah peradangan. Aplikasi dapat dilakukan 2-3 kali seminggu, tidak lebih.
  • Kombinasikan dengan Perawatan Rutin: Tomat sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, untuk rutinitas perawatan jerawat yang sudah ada (pembersih lembut, pelembap non-komedogenik, dan tabir surya). Konsultasikan dengan dermatolog untuk regimen yang komprehensif.
  • Perhatikan Reaksi dan Hentikan Jika Iritasi: Segera hentikan penggunaan jika terjadi iritasi, kemerahan berlebihan, rasa terbakar, atau perburukan jerawat. Konsultasikan dengan profesional kesehatan kulit untuk penanganan lebih lanjut.
  • Gunakan Perlindungan Matahari: Karena sifat eksfoliasi ringan tomat dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV, penggunaan tabir surya spektrum luas dengan SPF minimal 30 adalah wajib setiap hari, terlepas dari penggunaan tomat.
  • Ekspektasi Realistis: Pahami bahwa tomat mungkin tidak memberikan hasil secepat atau sekuat produk farmasi. Efeknya cenderung bertahap dan lebih lembut. Untuk jerawat parah atau persisten, intervensi medis profesional adalah pilihan terbaik.

Secara keseluruhan, tomat menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai bahan alami yang bermanfaat untuk perawatan kulit berjerawat, terutama berkat kandungan likopen, vitamin C, vitamin A, dan asam buah alami.

Sifat anti-inflamasi, antioksidan, astringen, dan kemampuan untuk mengatur sebum serta membantu eksfoliasi menjadikannya kandidat menarik dalam pendekatan holistik perawatan kulit.

Meskipun banyak klaim didukung oleh pemahaman tentang konstituen bioaktifnya, penting untuk diingat bahwa sebagian besar bukti topikal masih bersifat anekdotal atau berasal dari studi in vitro dan in vivo pada komponen tunggal, bukan pada keseluruhan buah tomat yang diaplikasikan pada kulit manusia dengan jerawat.

Oleh karena itu, penggunaan tomat sebagai agen topikal untuk jerawat harus dilakukan dengan hati-hati, dengan uji tempel yang cermat, dan sebagai pelengkap rutinitas perawatan kulit yang sudah ada.

Rekomendasi menekankan pentingnya pengamatan pribadi terhadap respons kulit dan penggunaan tabir surya sebagai langkah perlindungan.

Penelitian di masa depan perlu berfokus pada uji klinis terkontrol yang lebih besar dan spesifik untuk aplikasi topikal tomat pada individu dengan jerawat, untuk secara definitif mengukur efikasi, keamanan, dan dosis yang optimal.

Studi semacam itu akan memberikan bukti yang lebih kuat dan memungkinkan integrasi yang lebih terarah dari tomat ke dalam pedoman perawatan kulit berjerawat yang berbasis bukti.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru