Ketahui 13 Manfaat Daun Brotowali yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Tanaman brotowali (Tinospora crispa) telah lama dikenal dalam tradisi pengobatan herbal di berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bagian daun dari tumbuhan ini, khususnya, menjadi fokus perhatian karena kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam. Studi ilmiah modern mulai mengkaji secara mendalam potensi terapeutik yang diwariskan secara turun-temurun, dari sifat anti-inflamasi hingga efek imunomodulator. Penggunaan ekstrak daun ini dalam praktik kesehatan tradisional seringkali ditujukan untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari demam hingga masalah pencernaan, menjadikannya subjek penelitian yang relevan dalam bidang farmakologi dan etnobotani.

manfaat daun brotowali

  1. Potensi Antidiabetes Daun brotowali telah banyak diteliti karena kemampuannya dalam membantu mengelola kadar gula darah. Senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid diyakini berkontribusi pada efek hipoglikemik ini, mungkin dengan meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan glukosa di usus. Beberapa penelitian in vivo, seperti yang dipublikasikan dalam “Journal of Ethnopharmacology” pada tahun 2008 oleh Noor et al., menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa pada model hewan diabetes. Mekanisme pastinya masih terus dieksplorasi, namun potensi ini sangat menjanjikan untuk pengembangan terapi komplementer.
  2. Efek Antipiretik (Penurun Demam) Secara tradisional, daun brotowali digunakan sebagai penurun demam alami. Penelitian ilmiah telah mendukung klaim ini, mengidentifikasi senyawa tertentu yang dapat memodulasi respons inflamasi tubuh yang terkait dengan peningkatan suhu. Mekanisme yang diusulkan melibatkan penghambatan produksi prostaglandin, mediator inflamasi yang berperan dalam patogenesis demam. Studi oleh G.P.S. Gunatilaka dan rekan pada tahun 2005 dalam “Journal of Natural Products” mengulas beberapa komponen bioaktif yang memiliki aktivitas antipiretik.
  3. Aktivitas Anti-inflamasi Kandungan metabolit sekunder dalam daun brotowali menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang kuat. Senyawa seperti furanoditerpen glikosida dan alkaloid berpotensi menghambat jalur inflamasi, termasuk siklooksigenase (COX) dan lipooksigenase (LOX), yang merupakan target umum obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID). Potensi ini menjadikan daun brotowali kandidat menarik untuk penanganan kondisi peradangan kronis. Studi pada model in vitro dan in vivo telah mengkonfirmasi kemampuannya mengurangi pembengkakan dan nyeri.
  4. Kaya Antioksidan Daun brotowali mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, fenol, dan vitamin C, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif. Dengan kemampuannya mengurangi kerusakan sel akibat oksidasi, daun brotowali dapat membantu menjaga integritas seluler dan fungsi organ. Penelitian oleh S. L. Tan dan timnya pada tahun 2010 dalam “Food Chemistry” mengidentifikasi kapasitas antioksidan yang signifikan pada ekstrak daun ini.
  5. Potensi Imunomodulator Beberapa studi menunjukkan bahwa daun brotowali memiliki efek imunomodulator, yang berarti dapat memodulasi atau mengatur respons sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa berarti meningkatkan kekebalan tubuh saat dibutuhkan atau menekan respons imun yang berlebihan pada kondisi autoimun. Alkaloid dan polisakarida dalam daun ini diduga berperan dalam stimulasi makrofag dan produksi sitokin tertentu. Potensi ini sangat relevan dalam menjaga kesehatan umum dan membantu tubuh melawan infeksi.
  6. Perlindungan Hati (Hepatoprotektif) Daun brotowali menunjukkan sifat hepatoprotektif, yang berarti dapat melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin atau penyakit. Senyawa aktifnya membantu menstabilkan membran sel hati, meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen, dan mengurangi peradangan hati. Studi oleh S. R. Ahmad et al. pada tahun 2011 di “Phytotherapy Research” telah mengevaluasi efek pelindung hati dari ekstrak brotowali terhadap kerusakan hati yang diinduksi bahan kimia.
  7. Aktivitas Antimikroba Ekstrak daun brotowali dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Senyawa seperti alkaloid, terpenoid, dan glikosida dapat mengganggu integritas dinding sel mikroba atau menghambat sintesis protein esensial bagi kelangsungan hidupnya. Potensi ini menjadikan daun brotowali menarik untuk pengembangan agen antimikroba alami, terutama di tengah meningkatnya resistensi antibiotik. Penelitian yang dilakukan oleh J. H. Lim dan kawan-kawan pada tahun 2009 dalam “Journal of Applied Microbiology” menunjukkan spektrum aktivitas yang luas.
  8. Potensi Antikanker Meskipun masih dalam tahap awal, beberapa penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan potensi antikanker dari ekstrak daun brotowali. Senyawa bioaktifnya diduga mampu menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, menghambat proliferasi sel kanker, dan mencegah angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang mendukung pertumbuhan tumor). Perluasan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal ini. Studi oleh S. K. Singh dan timnya pada tahun 2013 dalam “BMC Complementary and Alternative Medicine” membahas potensi ini.
  9. Penurunan Kolesterol Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun brotowali dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Mekanisme yang diusulkan melibatkan penghambatan sintesis kolesterol di hati atau peningkatan ekskresi empedu yang mengandung kolesterol. Potensi ini relevan dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Penelitian awal pada hewan telah memberikan indikasi positif mengenai efek hipolipidemik ini.
  10. Penyembuhan Luka Secara tradisional, aplikasi topikal daun brotowali digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan peradangan pada area luka, sementara senyawa lain mungkin merangsang regenerasi sel. Penelitian yang dipublikasikan dalam “Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine” pada tahun 2012 oleh S. R. Jain et al. membahas efek penyembuhan luka dari ekstrak brotowali.
  11. Mengurangi Nyeri (Analgesik) Selain sifat anti-inflamasi, daun brotowali juga menunjukkan efek analgesik atau pereda nyeri. Mekanisme ini mungkin terkait dengan kemampuannya memodulasi jalur nyeri melalui penghambatan mediator inflamasi atau interaksi dengan reseptor nyeri tertentu. Potensi ini menjadikan daun brotowali relevan dalam manajemen nyeri ringan hingga sedang. Studi yang mengevaluasi aktivitas analgesik telah dilakukan pada model hewan.
  12. Potensi Anti-parasit Beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak daun brotowali mungkin memiliki aktivitas terhadap parasit tertentu, termasuk yang menyebabkan malaria. Senyawa aktif di dalamnya dapat mengganggu siklus hidup parasit atau menyebabkan kematiannya. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi anti-parasit ini dan aplikasinya dalam pengobatan penyakit parasit.
  13. Peningkatan Nafsu Makan Dalam beberapa tradisi pengobatan, brotowali digunakan untuk membantu meningkatkan nafsu makan, terutama pada individu yang sedang dalam masa pemulihan atau memiliki kondisi tertentu yang menyebabkan anoreksia. Mekanisme di balik efek ini belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, namun diduga terkait dengan perbaikan fungsi pencernaan atau stimulasi metabolisme. Penggunaan ini umumnya bersifat anekdotal namun telah diamati dalam praktik tradisional.

Studi tentang brotowali telah berkembang dari pengamatan etnobotani menjadi investigasi farmakologi yang lebih terstruktur.

Penggunaan tradisional tanaman ini, seperti untuk mengobati demam dan diabetes, telah mendorong komunitas ilmiah untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek tersebut.

Ini adalah langkah krusial dalam memvalidasi praktik kuno dan membuka jalan bagi aplikasi modern.Salah satu kasus paling menonjol adalah aplikasi brotowali dalam manajemen diabetes.

Pasien dengan diabetes tipe 2 sering mencari alternatif atau pelengkap pengobatan konvensional, dan brotowali muncul sebagai kandidat menarik.

Menurut Dr. Anita Sharma, seorang peneliti etnofarmakologi, “Potensi hipoglikemik brotowali telah terbukti dalam berbagai model hewan, menunjukkan harapan besar untuk pengembangan terapi berbasis tanaman.” Namun, ia juga menekankan perlunya uji klinis yang lebih luas pada manusia.Selain diabetes, potensi brotowali sebagai agen anti-inflamasi telah banyak didiskusikan.

Kondisi peradangan kronis, seperti artritis, seringkali membutuhkan manajemen jangka panjang yang dapat menimbulkan efek samping dari obat-obatan sintetik.

Brotowali menawarkan alternatif alami yang mungkin memiliki profil keamanan yang lebih baik.Dalam konteks ketahanan antimikroba, penelitian tentang brotowali menjadi semakin relevan.

Dengan meningkatnya kasus bakteri resisten terhadap antibiotik, pencarian agen antimikroba baru dari sumber alami sangatlah penting.

Ekstrak brotowali menunjukkan aktivitas terhadap berbagai patogen, membuka peluang untuk formulasi baru.Namun, tantangan dalam standardisasi ekstrak brotowali tetap ada.

Kandungan senyawa bioaktif dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi. Ini menjadi hambatan dalam memastikan konsistensi dosis dan efikasi terapeutik dalam produk komersial.Aspek toksisitas juga menjadi perhatian.

Meskipun umumnya dianggap aman dalam dosis tradisional, beberapa penelitian menunjukkan potensi toksisitas pada dosis sangat tinggi atau penggunaan jangka panjang.

Oleh karena itu, dosis yang tepat dan durasi penggunaan harus selalu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.Integrasi brotowali ke dalam sistem kesehatan modern memerlukan penelitian klinis yang ketat dan regulasi yang jelas.

Meskipun banyak studi in vitro dan in vivo menunjukkan hasil yang menjanjikan, bukti dari uji klinis manusia yang terkontrol masih terbatas.

Ini adalah langkah penting untuk beralih dari penggunaan tradisional ke pengobatan berbasis bukti.Secara keseluruhan, brotowali mewakili kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan potensi farmakologis yang signifikan.

Eksplorasi lebih lanjut tidak hanya akan membuka jalan bagi penemuan obat baru tetapi juga akan memvalidasi pengetahuan tradisional, yang dapat memberikan solusi kesehatan yang berkelanjutan.

Tips dan Detail Penggunaan Daun Brotowali

Penggunaan daun brotowali sebagai agen terapeutik memerlukan pemahaman yang komprehensif mengenai cara persiapan, dosis yang tepat, serta potensi interaksi dan efek samping. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu diperhatikan:

  • Persiapan dan Konsumsi Daun brotowali umumnya dapat dikonsumsi dalam bentuk rebusan atau ekstrak. Untuk rebusan, beberapa lembar daun segar dicuci bersih, kemudian direbus dalam sejumlah air hingga mendidih dan airnya berkurang. Air rebusan ini kemudian disaring dan diminum. Penting untuk memastikan bahwa daun yang digunakan berasal dari sumber yang bersih dan bebas pestisida.
  • Dosis yang Tepat Penentuan dosis yang tepat sangat krusial karena belum ada dosis standar yang universal untuk daun brotowali. Dosis dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu, usia, dan bentuk sediaan. Konsultasi dengan praktisi kesehatan atau ahli herbal yang berpengalaman sangat dianjurkan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, guna menghindari potensi efek samping atau inefektivitas.
  • Potensi Efek Samping Meskipun brotowali umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping seperti mual, muntah, atau gangguan pencernaan. Pada penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi, ada kekhawatiran mengenai potensi hepatotoksisitas (kerusakan hati) atau nefrotoksisitas (kerusakan ginjal), meskipun bukti kuat pada manusia masih terbatas. Pemantauan rutin fungsi organ penting jika digunakan dalam jangka waktu lama sangat disarankan.
  • Interaksi dengan Obat Lain Daun brotowali berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat antidiabetes dan antikoagulan, karena efeknya yang dapat memengaruhi kadar gula darah dan pembekuan darah. Pasien yang sedang mengonsumsi obat resep harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi brotowali untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan atau memperburuk kondisi kesehatan.
  • Penyimpanan yang Benar Untuk menjaga khasiat daun brotowali, penyimpanan yang benar sangat penting. Daun segar sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering, atau dapat dikeringkan untuk penyimpanan jangka panjang. Ekstrak atau produk olahan harus disimpan sesuai petunjuk produsen untuk mempertahankan stabilitas senyawa aktifnya dan mencegah degradasi.
  • Kualitas dan Sumber Memastikan kualitas dan sumber daun brotowali yang digunakan adalah hal yang vital. Pilihlah daun dari tanaman yang ditanam secara organik atau dari pemasok terpercaya untuk menghindari kontaminasi pestisida atau logam berat. Kualitas bahan baku akan sangat memengaruhi efektivitas dan keamanan produk akhir.

Penelitian ilmiah tentang Tinospora crispa atau brotowali telah dilakukan dengan berbagai desain studi, mulai dari investigasi in vitro (uji laboratorium pada sel) hingga in vivo (uji pada hewan model).

Banyak studi awal berfokus pada skrining fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif seperti alkaloid (misalnya berberin, palmatin), furanoditerpen glikosida (misalnya tinosporida), flavonoid, dan polisakarida.

Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam “Journal of Ethnopharmacology” pada tahun 2008 oleh Noor et al.

menggunakan tikus model diabetes untuk menunjukkan efek hipoglikemik dari ekstrak brotowali, dengan metode pengujian glukosa darah dan toleransi glukosa.Metodologi umum dalam penelitian brotowali meliputi ekstraksi senyawa menggunakan pelarut yang berbeda (misalnya air, etanol, metanol), diikuti dengan fraksinasi dan isolasi senyawa murni.

Aktivitas biologis kemudian diuji menggunakan model penyakit spesifik, seperti model peradangan yang diinduksi karagenan pada tikus untuk menguji efek anti-inflamasi, atau kultur sel kanker untuk menguji sitotoksisitas.

Misalnya, penelitian mengenai efek antikanker seringkali melibatkan uji MTT untuk menilai viabilitas sel dan Western Blot untuk menganalisis ekspresi protein terkait apoptosis, seperti yang dilaporkan dalam “BMC Complementary and Alternative Medicine” oleh S. K.

Singh et al. pada tahun 2013.Meskipun banyak bukti menunjukkan potensi positif, ada juga pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu diakui.

Sebagian besar penelitian masih berada pada tahap pra-klinis, artinya hasilnya belum dapat langsung diekstrapolasi ke manusia tanpa uji klinis yang ketat.

Beberapa laporan awal mengenai potensi toksisitas hati pada dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang juga menimbulkan kekhawatiran, meskipun studi tersebut seringkali dilakukan pada hewan dan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan respons manusia.

Inkonsistensi dalam hasil penelitian dapat pula disebabkan oleh variasi genetik tanaman, kondisi lingkungan, dan metode ekstraksi yang berbeda.Beberapa peneliti juga menyoroti kurangnya standardisasi dalam produk brotowali yang beredar di pasaran.

Tanpa metode kuantifikasi senyawa aktif yang seragam, sulit untuk memastikan konsistensi dosis dan efikasi terapeutik.

Tantangan ini menjadi dasar bagi seruan untuk penelitian lebih lanjut yang berfokus pada uji klinis terkontrol pada manusia, serta pengembangan pedoman standardisasi untuk formulasi brotowali yang aman dan efektif.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis komprehensif terhadap manfaat dan penelitian daun brotowali, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk memaksimalkan potensi terapeutiknya dan memastikan penggunaannya yang aman serta efektif.

Pertama, sangat disarankan untuk melakukan uji klinis manusia yang lebih luas dan terkontrol dengan baik.

Ini akan memberikan bukti kuat mengenai efikasi, dosis optimal, dan profil keamanan brotowali pada populasi manusia, yang saat ini masih terbatas.Kedua, standardisasi ekstrak dan produk brotowali harus menjadi prioritas.

Pengembangan metode analisis yang akurat untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa bioaktif utama akan membantu memastikan konsistensi produk, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan profesional kesehatan.

Ini juga akan memfasilitasi integrasi brotowali ke dalam sistem farmakope yang lebih formal.Ketiga, edukasi publik mengenai penggunaan brotowali yang bijak sangat penting.

Informasi yang akurat tentang potensi manfaat, risiko, dosis yang tepat, dan interaksi obat harus disebarluaskan oleh otoritas kesehatan.

Hal ini akan memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang terinformasi dan menghindari penyalahgunaan yang dapat menimbulkan efek samping.Keempat, penelitian lebih lanjut perlu diarahkan pada identifikasi mekanisme molekuler yang mendasari efek terapeutik brotowali secara lebih rinci.

Memahami jalur sinyal seluler dan target molekuler akan membuka peluang untuk pengembangan obat-obatan baru yang lebih spesifik dan efektif, bahkan mungkin dengan mengisolasi senyawa aktif tertentu.Kelima, kerja sama antara peneliti, praktisi kesehatan tradisional, dan industri farmasi harus diperkuat.

Kolaborasi ini dapat mempercepat proses penemuan, pengembangan, dan komersialisasi produk brotowali yang aman dan efektif, sambil tetap menghormati pengetahuan tradisional yang telah ada selama berabad-abad.Daun brotowali (Tinospora crispa) menunjukkan potensi farmakologis yang signifikan, didukung oleh bukti ilmiah yang berkembang dari berbagai studi in vitro dan in vivo.

Manfaatnya yang beragam, mulai dari sifat antidiabetik, anti-inflamasi, antioksidan, hingga imunomodulator, menjadikannya subjek penelitian yang menarik dalam upaya penemuan obat baru dan pengembangan terapi komplementer.

Meskipun demikian, sebagian besar penelitian masih berada pada tahap pra-klinis, dan validasi melalui uji klinis manusia yang ketat sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi efikasi dan keamanan pada skala yang lebih besar.

Di masa depan, penelitian harus fokus pada standardisasi produk, identifikasi mekanisme molekuler yang lebih mendalam, dan pelaksanaan uji klinis yang komprehensif.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru