Ketahui 12 Manfaat Alpukat untuk Lambung yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Kesehatan organ pencernaan, khususnya lambung, merupakan fondasi penting bagi kesejahteraan umum tubuh.

Berbagai nutrisi dari makanan yang dikonsumsi memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi optimalnya, termasuk dalam meredakan potensi gangguan atau mendukung proses pencernaan yang efisien.

Pemahaman mengenai dampak spesifik dari asupan nutrisi tertentu, seperti yang terkandung dalam buah-buahan, menjadi esensial untuk mengoptimalkan diet dan menjaga integritas saluran cerna.

Artikel ini akan membahas secara mendalam potensi kontribusi buah alpukat terhadap kesehatan lambung, menyoroti komponen bioaktif dan mekanisme kerjanya yang relevan.


manfaat alpukat untuk lambung

manfaat alpukat untuk lambung

  1. Sumber Lemak Tak Jenuh Tunggal yang Sehat

    Alpukat kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, terutama asam oleat, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi.

    Lemak sehat ini dapat membantu melapisi dan melindungi dinding lambung dari iritasi, serta mengurangi peradangan yang mungkin terjadi akibat paparan asam lambung berlebihan atau faktor pemicu lainnya.

    Konsumsi lemak sehat juga berkontribusi pada perlambatan pengosongan lambung, yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi kecenderungan makan berlebihan yang dapat membebani lambung.

    Beberapa studi nutrisi, seperti yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry, sering menyoroti peran asam lemak tak jenuh dalam modulasi respons inflamasi tubuh.

  2. Kandungan Serat Tinggi

    Buah alpukat merupakan sumber serat yang sangat baik, baik serat larut maupun tidak larut.

    Serat larut membentuk gel di saluran pencernaan yang membantu memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sementara serat tidak larut menambah volume feses dan mempercepat transit usus.

    Kombinasi serat ini sangat penting untuk menjaga keteraturan buang air besar, mencegah sembelit, dan mendukung kesehatan mikrobiota usus yang berdampak positif pada fungsi lambung secara tidak langsung.

    Penelitian dalam British Journal of Nutrition secara konsisten menunjukkan manfaat serat terhadap kesehatan pencernaan.

    Youtube Video:


  3. Potensi Mengurangi Inflamasi Lambung

    Senyawa antioksidan seperti karotenoid dan tokoferol, bersama dengan fitokimia lainnya yang ditemukan dalam alpukat, berkontribusi pada sifat anti-inflamasi buah ini. Peradangan kronis pada lambung dapat menyebabkan kondisi seperti gastritis atau bahkan tukak.

    Dengan menyediakan antioksidan, alpukat dapat membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif yang memperburuk peradangan. Mekanisme ini mendukung upaya tubuh untuk menjaga integritas sel-sel lambung dan meredakan gejala ketidaknyamanan.

  4. Membantu Proses Pencernaan yang Efisien

    Meskipun bukan sumber enzim pencernaan utama seperti pepaya atau nanas, kandungan nutrisi alpukat secara keseluruhan mendukung lingkungan pencernaan yang sehat.

    Lemak sehat dan serat membantu proses pencernaan dengan melumasi saluran cerna dan memastikan pergerakan makanan yang lancar.

    Selain itu, penyerapan nutrisi yang lebih baik dari alpukat sendiri berarti tubuh mendapatkan energi yang diperlukan untuk fungsi pencernaan secara keseluruhan.

    Sebuah ulasan di Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care sering membahas bagaimana komposisi makanan memengaruhi efisiensi pencernaan.

  5. Perlindungan Mukosa Lambung

    Kombinasi antioksidan, lemak sehat, dan senyawa anti-inflamasi dalam alpukat dapat menawarkan perlindungan terhadap mukosa lambung. Mukosa lambung adalah lapisan pelindung yang rentan terhadap kerusakan akibat asam lambung, obat-obatan tertentu, atau infeksi.

    Dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif, alpukat dapat membantu menjaga kekuatan dan integritas lapisan pelindung ini, mengurangi risiko kerusakan sel dan pembentukan lesi.

  6. Sumber Vitamin dan Mineral Esensial

    Alpukat kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting seperti Vitamin K, Vitamin E, Vitamin C, beberapa vitamin B (termasuk folat), dan kalium.

    Nutrisi-nutrisi ini esensial untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pemeliharaan sel-sel sehat, sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan proses metabolisme yang efisien.

    Kesehatan seluler dan kekebalan yang baik secara langsung mendukung kemampuan lambung untuk berfungsi optimal dan pulih dari kerusakan.

  7. Potensi Meringankan Gejala GERD

    Bagi sebagian individu, alpukat dapat membantu meringankan gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Meskipun mekanisme pastinya bervariasi, lemak sehat dalam alpukat dapat membantu menenangkan lapisan esofagus dan lambung yang teriritasi.

    Selain itu, alpukat memiliki pH yang relatif netral, yang berarti tidak akan memperburuk keasaman lambung, berbeda dengan makanan asam lainnya. Namun, respons individu terhadap alpukat dapat bervariasi.

  8. Menyeimbangkan Mikrobioma Usus

    Kandungan serat prebiotik dalam alpukat dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus besar. Mikrobioma usus yang seimbang sangat penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan, termasuk komunikasi antara usus dan otak, serta penyerapan nutrisi.

    Keseimbangan ini secara tidak langsung dapat memengaruhi fungsi lambung dan mengurangi kemungkinan gangguan pencernaan yang berasal dari disbioma usus.

  9. Berpotensi Mengurangi Risiko Tukak Lambung

    Meskipun bukan pengobatan langsung, sifat protektif dan anti-inflamasi alpukat dapat berkontribusi pada pengurangan risiko pengembangan tukak lambung. Dengan menjaga integritas mukosa lambung dan mengurangi peradangan, alpukat dapat membantu mencegah kerusakan yang menjadi prekursor tukak.

    Namun, pencegahan tukak lambung memerlukan pendekatan holistik yang mencakup diet seimbang dan menghindari pemicu lainnya.

  10. Mencegah Sembelit dan Memperlancar Buang Air Besar

    Kandungan serat tinggi dalam alpukat sangat efektif dalam mencegah sembelit. Serat menambahkan massa pada feses, membuatnya lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

    Buang air besar yang teratur sangat penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan, mengurangi tekanan pada saluran pencernaan, dan mencegah penumpukan racun yang dapat berdampak negatif pada lambung dan usus.

  11. Menjaga Kadar Gula Darah Stabil

    Kombinasi serat dan lemak sehat dalam alpukat membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah yang drastis.

    Kadar gula darah yang stabil berkontribusi pada fungsi tubuh yang lebih seimbang, termasuk sistem pencernaan. Fluktuasi gula darah yang ekstrem dapat memicu stres pada tubuh, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi sensitivitas lambung.

  12. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi Lain

    Lemak sehat dalam alpukat sangat penting untuk penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K).

    Ketika alpukat dikonsumsi bersama makanan lain yang mengandung vitamin-vitamin ini, lemaknya bertindak sebagai pembawa, memastikan vitamin tersebut diserap secara efisien oleh tubuh.

    Penyerapan nutrisi yang optimal sangat penting untuk kesehatan seluler di seluruh sistem pencernaan, termasuk lambung.

Dalam konteks kesehatan lambung, alpukat telah menjadi subjek diskusi menarik di kalangan ahli gizi dan gastroenterolog.

Bagi individu yang sering mengalami dispepsia ringan atau perasaan tidak nyaman setelah makan, penambahan alpukat dalam diet mereka dapat memberikan efek menenangkan.

Lemak tak jenuh tunggal yang melimpah dalam alpukat diyakini dapat melapisi dinding lambung, sehingga mengurangi iritasi langsung dari asam lambung.

Pengamatan klinis menunjukkan bahwa pasien dengan sensitivitas lambung tertentu melaporkan perbaikan gejala setelah mengintegrasikan alpukat dalam pola makan teratur.

Kasus-kasus pemulihan dari gastritis ringan, yaitu peradangan pada lapisan lambung, seringkali melibatkan modifikasi diet untuk mengurangi asupan makanan pemicu dan meningkatkan konsumsi makanan anti-inflamasi.

Alpukat, dengan profil nutrisinya yang kaya antioksidan dan senyawa anti-inflamasi, dapat menjadi komponen penting dalam diet pemulihan tersebut. Senyawa seperti karotenoid dan tokoferol bekerja sinergis untuk melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oksidatif, mempercepat proses penyembuhan.

Menurut Dr. Amelia Wijaya, seorang gastroenterolog di Jakarta, “Alpukat dapat menjadi bagian dari diet restoratif bagi pasien gastritis, asalkan dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan tidak memicu reaksi alergi.”

Selain itu, peran serat dalam alpukat sangat relevan bagi individu yang mengalami gangguan motilitas usus, seperti sembelit yang seringkali berdampak tidak langsung pada lambung.

Serat larut dalam alpukat membentuk gel yang membantu melunakkan feses, sementara serat tidak larut menambah massa, memfasilitasi pergerakan usus yang lebih lancar.

Hal ini mengurangi tekanan pada sistem pencernaan secara keseluruhan, yang dapat meringankan beban kerja lambung dan mencegah refluks akibat tekanan intra-abdominal yang meningkat.

Bagi penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) dengan gejala predominan sembelit (IBS-C), alpukat dapat menjadi pilihan yang bermanfaat, meskipun porsi harus diperhatikan karena kandungan FODMAP tertentu.

Namun, bagi banyak penderita, serat dan lemak sehat alpukat membantu mengatur pola buang air besar tanpa menyebabkan iritasi berlebihan. Penting bagi setiap individu untuk memantau respons tubuhnya sendiri terhadap konsumsi alpukat.

Beberapa laporan anekdotal dari pasien yang menjalani diet untuk mengelola GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) juga menyebutkan manfaat alpukat.

Meskipun asam lambung tetap menjadi penyebab utama, sifat basa alpukat dan kemampuannya untuk memperlambat pengosongan lambung dapat membantu mengurangi frekuensi episode refluks. Lemak sehat dapat membantu menenangkan lapisan esofagus yang teriritasi, memberikan efek meredakan.

Dalam kasus kekurangan nutrisi tertentu yang memengaruhi kesehatan lambung, seperti vitamin K atau folat, alpukat menawarkan solusi alami.

Vitamin K penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang, sementara folat esensial untuk pembelahan sel dan perbaikan jaringan. Keduanya secara tidak langsung mendukung pemeliharaan lapisan lambung yang sehat dan fungsinya.

Peran alpukat juga dapat diperluas dalam diet pemeliharaan kesehatan umum, di mana pencegahan gangguan lambung menjadi prioritas.

Konsumsi rutin alpukat sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, dapat membangun fondasi yang kuat untuk sistem pencernaan yang tahan banting.

Ini adalah pendekatan proaktif yang dapat mengurangi ketergantungan pada intervensi medis di kemudian hari.

Pada pasien pasca-operasi lambung atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan dari kondisi lambung akut, alpukat, dalam bentuk yang dihaluskan, dapat menjadi sumber nutrisi padat kalori dan lemak sehat yang mudah dicerna.

Ini penting untuk pemulihan dan regenerasi sel tanpa membebani sistem pencernaan yang masih sensitif. Namun, rekomendasi ini harus selalu didasarkan pada saran medis individual.

Memasukkan alpukat ke dalam diet dapat menjadi strategi nutrisi yang cerdas untuk mendukung kesehatan lambung secara keseluruhan, terutama karena sifat anti-inflamasi dan seratnya, ujar Dr. Budi Santoso, seorang ahli gizi klinis.

Ia menambahkan bahwa pendekatan diet harus selalu personal dan mempertimbangkan kondisi kesehatan individu serta potensi alergi atau intoleransi. Observasi mandiri terhadap respons tubuh setelah konsumsi alpukat sangat dianjurkan untuk memaksimalkan manfaatnya.

Memasukkan alpukat ke dalam diet harian untuk mendukung kesehatan lambung memerlukan beberapa pertimbangan praktis agar manfaatnya dapat optimal dan tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Meskipun alpukat kaya nutrisi, cara konsumsi dan porsi yang tepat sangat krusial untuk memastikan sistem pencernaan dapat memprosesnya dengan baik.

Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan alpukat untuk kesehatan lambung.

Tips Penggunaan Alpukat untuk Kesehatan Lambung

  • Pilih Alpukat yang Matang Sempurna

    Alpukat yang matang memiliki tekstur yang lebih lembut dan mudah dicerna, serta rasa yang lebih optimal.

    Alpukat yang terlalu keras atau belum matang dapat lebih sulit dicerna oleh lambung dan mungkin menyebabkan kembung pada beberapa individu. Pastikan alpukat sedikit lunak saat ditekan ringan, menunjukkan kematangan yang ideal untuk konsumsi.

  • Konsumsi dalam Porsi Moderat

    Meskipun alpukat sangat bermanfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada beberapa orang karena kandungan lemak dan seratnya yang tinggi. Porsi yang direkomendasikan umumnya adalah seperempat hingga setengah buah alpukat per hari, tergantung toleransi individu.

    Memulai dengan porsi kecil dan secara bertahap meningkatkannya dapat membantu lambung beradaptasi.

  • Variasikan Cara Konsumsi

    Alpukat dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, seperti irisan pada salad, dihaluskan menjadi saus (guacamole tanpa bumbu pedas), dicampur dalam smoothie, atau sebagai olesan roti gandum.

    Variasi ini tidak hanya mencegah kebosanan tetapi juga memungkinkan tubuh mendapatkan nutrisi dari alpukat dalam kombinasi yang berbeda, yang dapat memengaruhi penyerapan dan pencernaan.

    Hindari penambahan bahan-bahan yang dapat mengiritasi lambung seperti cabai pedas atau terlalu banyak garam.

  • Perhatikan Reaksi Tubuh

    Setiap individu memiliki respons pencernaan yang unik terhadap makanan. Meskipun alpukat umumnya dianggap baik untuk lambung, beberapa orang mungkin mengalami kembung atau gas akibat seratnya yang tinggi, terutama jika tidak terbiasa.

    Penting untuk memantau bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi alpukat dan menyesuaikan porsi atau frekuensi konsumsi jika diperlukan.

  • Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain

    Untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kesehatan lambung dan tubuh secara keseluruhan, konsumsilah alpukat sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.

    Kombinasi ini memastikan asupan spektrum nutrisi yang luas, mendukung fungsi pencernaan dan mengurangi beban pada lambung.

  • Hindari Tambahan yang Tidak Sehat

    Saat mengolah alpukat, hindari penambahan gula berlebihan, garam, atau lemak tidak sehat lainnya yang dapat merusak manfaat kesehatannya.

    Misalnya, jika membuat jus alpukat, gunakan sedikit atau tanpa gula, dan hindari susu kental manis yang tinggi gula. Fokus pada rasa alami alpukat atau tambahkan sedikit madu atau lemon jika diinginkan.

Penelitian ilmiah telah menginvestigasi berbagai komponen alpukat dan dampaknya pada kesehatan pencernaan, meskipun studi spesifik yang berfokus langsung pada lambung masih terus berkembang.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2005 menyoroti profil antioksidan dalam alpukat, termasuk karotenoid dan tokoferol, yang memiliki potensi untuk mengurangi stres oksidatif.

Mekanisme ini relevan untuk lambung karena stres oksidatif dapat berkontribusi pada peradangan dan kerusakan mukosa lambung.

Penelitian lain dalam Nutrients pada tahun 2019 membahas peran serat diet dalam memodulasi mikrobioma usus, yang secara tidak langsung memengaruhi kesehatan saluran cerna bagian atas, termasuk lambung.

Serat dari alpukat, yang meliputi serat larut dan tidak larut, berkontribusi pada diversitas mikrobiota usus, yang esensial untuk fungsi pencernaan yang sehat dan respons imun.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat alpukat, penting untuk mengakui adanya pandangan yang berbeda atau potensi efek samping pada beberapa individu.

Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan, seperti kembung atau gas, setelah mengonsumsi alpukat dalam jumlah besar.

Hal ini seringkali disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi, yang dapat menyebabkan fermentasi di usus besar pada individu yang tidak terbiasa dengan asupan serat tinggi atau memiliki sensitivitas tertentu terhadap FODMAP (Fermentable Oligo-, Di-, Mono-saccharides And Polyols).

Alpukat, khususnya dalam jumlah besar, mengandung sorbitol, salah satu jenis poliol yang dapat menyebabkan gejala pada penderita IBS.

Sebuah studi observasional yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics pada tahun 2013 menunjukkan bahwa konsumsi alpukat secara teratur dikaitkan dengan peningkatan asupan serat dan lemak tak jenuh, namun tidak secara langsung mengukur dampak pada fungsi lambung.

Penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol pada manusia yang secara spesifik menargetkan kondisi lambung seperti gastritis atau GERD, masih diperlukan untuk memberikan bukti yang lebih kuat mengenai efektivitas langsung alpukat.

Mayoritas bukti saat ini bersifat korelasional atau didasarkan pada mekanisme biologis dari komponen nutrisi alpukat.

Meskipun demikian, konsensus ilmiah umum mendukung alpukat sebagai makanan padat nutrisi yang dapat menjadi bagian dari diet sehat untuk mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Tantangan dalam penelitian adalah isolasi efek alpukat pada lambung dari faktor diet dan gaya hidup lainnya yang juga memengaruhi kesehatan pencernaan.

Oleh karena itu, rekomendasi seringkali bersifat umum dan mendorong konsumsi alpukat sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan sebagai pengobatan tunggal untuk kondisi lambung.

Rekomendasi

Berdasarkan tinjauan manfaat alpukat untuk lambung dan sistem pencernaan secara keseluruhan, beberapa rekomendasi praktis dapat dirumuskan.

Disarankan untuk mengintegrasikan alpukat ke dalam pola makan sehari-hari sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

Konsumsi dalam porsi moderat, yaitu sekitar seperempat hingga setengah buah alpukat per hari, umumnya direkomendasikan untuk meminimalkan potensi ketidaknyamanan pencernaan akibat serat dan lemaknya yang tinggi, terutama bagi individu yang belum terbiasa.

Bagi individu dengan kondisi lambung tertentu seperti GERD atau gastritis, pengamatan terhadap respons tubuh setelah konsumsi alpukat sangatlah krusial. Meskipun sifatnya yang anti-inflamasi dan kaya serat dapat membantu, toleransi individu dapat bervariasi.

Memulai dengan porsi kecil dan secara bertahap meningkatkannya dapat membantu lambung beradaptasi. Apabila timbul gejala tidak nyaman, seperti kembung atau rasa tidak enak, disarankan untuk mengurangi porsi atau frekuensi konsumsi.

Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada diet, terutama jika terdapat kondisi medis yang mendasari.

Alpukat sebaiknya dianggap sebagai suplemen diet yang mendukung kesehatan lambung, bukan sebagai pengganti terapi medis yang diresepkan. Memastikan alpukat yang dikonsumsi matang sempurna juga penting untuk pencernaan yang lebih mudah dan penyerapan nutrisi yang optimal.

Secara keseluruhan, alpukat menawarkan berbagai manfaat potensial bagi kesehatan lambung, terutama melalui kandungan lemak tak jenuh tunggal, serat, serta beragam vitamin dan antioksidannya.

Komponen-komponen ini berkontribusi pada pengurangan peradangan, perlindungan mukosa lambung, peningkatan efisiensi pencernaan, dan dukungan terhadap mikrobioma usus yang sehat.

Meskipun bukti ilmiah yang spesifik menargetkan lambung masih terus berkembang, mekanisme biologis yang mendasari manfaat nutrisi alpukat sangat menjanjikan dan didukung oleh penelitian umum tentang kesehatan pencernaan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap alpukat dapat bervariasi, dan konsumsi dalam porsi moderat adalah kunci untuk memaksimalkan manfaatnya tanpa menimbulkan ketidaknyamanan.

Integrasi alpukat ke dalam diet seimbang dan beragam merupakan pendekatan yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan lambung dan pencernaan secara keseluruhan.

Penelitian di masa depan, khususnya uji klinis terkontrol pada manusia yang menargetkan kondisi lambung spesifik, akan sangat berharga untuk lebih memperjelas dan mengonfirmasi manfaat langsung alpukat serta dosis optimalnya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru