Ketahui 11 Manfaat Daun Cocor Bebek yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Tumbuhan yang dikenal secara ilmiah sebagai Kalanchoe pinnata, atau lebih populer dengan sebutan daun cocor bebek, merupakan tanaman sukulen yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.

Tanaman ini termasuk dalam famili Crassulaceae, yang dikenal karena kemampuannya beradaptasi di lingkungan kering dan karakteristik daunnya yang unik.

Daun-daunnya tebal dan berdaging, seringkali memiliki tunas adventif di tepi daun yang dapat berkembang menjadi tanaman baru, menjadikannya sangat mudah diperbanyak.

Secara tradisional, bagian-bagian dari tumbuhan ini, terutama daunnya, telah lama digunakan dalam praktik pengobatan herbal di berbagai budaya untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan.

daun cocor bebek manfaatnya

  1. Sifat Anti-inflamasi

    Daun cocor bebek diketahui memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, triterpenoid, dan bufadienolida yang berkontribusi pada efek anti-inflamasinya. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, seperti produksi prostaglandin dan sitokin pro-inflamasi.


    daun cocor bebek manfaatnya

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Ojewole pada tahun 2005 menunjukkan bahwa ekstrak daun cocor bebek secara signifikan mengurangi edema pada model hewan.

    Potensi ini menjadikan daun cocor bebek relevan untuk mengurangi peradangan yang terkait dengan kondisi seperti arthritis atau cedera jaringan.

  2. Aktivitas Antimikroba

    Beberapa studi telah mengindikasikan bahwa daun cocor bebek memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme patogen. Senyawa seperti alkaloid, tanin, dan glikosida diyakini bertanggung jawab atas sifat antibakteri dan antijamurnya.

    Misalnya, penelitian in vitro yang dilaporkan dalam African Journal of Biotechnology pada tahun 2008 oleh Afolayan dan kawan-kawan menunjukkan efektivitas ekstrak daun terhadap bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

    Kemampuan ini memberikan dasar ilmiah bagi penggunaan tradisionalnya dalam pengobatan infeksi.

  3. Mempercepat Penyembuhan Luka

    Daun cocor bebek secara tradisional diaplikasikan pada luka untuk mempercepat proses penyembuhan. Kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam daun ini dapat mendukung regenerasi sel dan pembentukan kolagen.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di Indian Journal of Pharmaceutical Sciences pada tahun 2011 oleh Sharma et al. menunjukkan bahwa salep yang mengandung ekstrak daun cocor bebek mempercepat kontraksi luka dan epitelisasi pada model tikus.

    Mekanisme ini melibatkan peningkatan aliran darah ke area luka dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.

  4. Efek Analgesik (Pereda Nyeri)

    Selain sifat anti-inflamasinya, daun cocor bebek juga dilaporkan memiliki efek pereda nyeri. Senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat berinteraksi dengan reseptor nyeri atau mengurangi mediator nyeri di lokasi peradangan.

    Penelitian oleh Akinpelu dan Olukoya pada tahun 2008 yang dimuat dalam Scientific Research and Essays menguraikan potensi analgesik dari ekstrak daun cocor bebek pada model hewan.

    Hal ini menunjukkan potensi penggunaan daun cocor bebek sebagai agen alami untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.

  5. Potensi Antioksidan

    Daun cocor bebek kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

    Aktivitas antioksidan yang tinggi pada daun ini telah didokumentasikan dalam berbagai penelitian in vitro, seperti yang dilaporkan dalam Food Chemistry oleh Chen dan Liu pada tahun 2011.

    Kemampuan ini mendukung peran daun cocor bebek dalam menjaga kesehatan sel dan mencegah stres oksidatif.

    Youtube Video:


  6. Efek Antidiabetes

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun cocor bebek mungkin memiliki potensi dalam pengelolaan kadar gula darah. Senyawa tertentu dalam tanaman ini diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat enzim yang bertanggung jawab atas penyerapan glukosa.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, studi pada hewan, seperti yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food oleh Yadav et al. pada tahun 2010, telah menunjukkan efek hipoglikemik.

    Potensi ini membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut mengenai perannya dalam terapi komplementer diabetes.

  7. Modulasi Imun

    Daun cocor bebek juga diduga memiliki sifat imunomodulator, artinya dapat mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh. Senyawa bioaktif dalam tanaman ini berpotensi merangsang atau menekan aktivitas sel-sel imun, tergantung pada kondisi tubuh.

    Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat meningkatkan respons imun non-spesifik, seperti yang dijelaskan dalam artikel di Immunopharmacology and Immunotoxicology.

    Kemampuan untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh dapat menjadi aset dalam menghadapi infeksi atau kondisi autoimun.

  8. Aktivitas Antikanker

    Studi in vitro telah mengeksplorasi potensi antikanker dari ekstrak daun cocor bebek. Senyawa bufadienolida, khususnya, telah menarik perhatian karena kemampuannya menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker.

    Publikasi dalam Cancer Letters oleh Su et al. pada tahun 2011 membahas potensi senyawa dari Kalanchoe pinnata dalam menghambat proliferasi sel kanker.

    Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut, terutama pada model in vivo dan uji klinis, sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.

  9. Perlindungan Terhadap Ulkus Lambung

    Beberapa laporan menunjukkan bahwa daun cocor bebek dapat memberikan efek gastroprotektif, membantu melindungi lapisan lambung dari kerusakan yang menyebabkan ulkus.

    Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat berkontribusi pada efek ini dengan mengurangi iritasi dan stres oksidatif pada mukosa lambung.

    Penelitian pada hewan yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Pal dan kawan-kawan pada tahun 2009 mendukung potensi ini. Potensi ini menjanjikan untuk pengembangan agen pelindung lambung alami.

  10. Efek Antihipertensi dan Diuretik

    Daun cocor bebek secara tradisional digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi dan sebagai diuretik.

    Senyawa-senyawa tertentu dalam daun ini diduga dapat memfasilitasi ekskresi natrium dan air dari tubuh, sehingga membantu menurunkan volume darah dan tekanan darah. Penelitian oleh Ghasi et al.

    pada tahun 2000 yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research menunjukkan efek diuretik dan antihipertensi pada model hewan. Meskipun demikian, penggunaan sebagai agen antihipertensi memerlukan validasi klinis yang ketat dan pengawasan medis.

  11. Manfaat untuk Kesehatan Pernapasan

    Secara tradisional, daun cocor bebek digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan seperti batuk dan asma. Sifat anti-inflamasi dan antispasmodiknya dapat membantu meredakan peradangan pada saluran napas dan mengurangi kejang bronkus.

    Meskipun bukti ilmiah modern masih terbatas, penggunaan empiris ini menunjukkan potensi dalam mendukung fungsi pernapasan. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik dan efektivitasnya dalam konteks medis modern.

Pemanfaatan daun cocor bebek dalam praktik pengobatan tradisional telah mendahului penelitian ilmiah modern, menunjukkan relevansi historisnya.

Di beberapa komunitas pedesaan di Indonesia, daun ini sering digunakan secara topikal untuk mengobati luka bakar ringan dan gigitan serangga.

Penggunaannya didasarkan pada pengamatan empiris bahwa daun tersebut memiliki efek menenangkan dan mempercepat penutupan luka, mengurangi risiko infeksi.

Kasus lain yang sering dilaporkan adalah penggunaan rebusan daun cocor bebek untuk meredakan demam dan batuk.

Masyarakat percaya bahwa sifat pendingin dan anti-inflamasi dari tanaman ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan iritasi pada saluran pernapasan.

Menurut etnobotanis Dr. Siti Rahayu dari Universitas Gadjah Mada, “Penggunaan tradisional ini seringkali didasarkan pada pengalaman lintas generasi yang mengindikasikan efektivitas tertentu, meskipun mekanisme pastinya baru mulai diungkap melalui penelitian fitokimia.”

Di wilayah Afrika Barat, Kalanchoe pinnata digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengelola kondisi hipertensi. Pasien sering mengonsumsi jus daun atau rebusan sebagai bagian dari rejimen pengobatan mereka.

Observasi ini sejalan dengan penelitian awal yang menunjukkan efek diuretik dan antihipertensi pada model hewan, memberikan validasi parsial terhadap praktik tradisional ini.

Pengelolaan nyeri adalah area lain di mana daun cocor bebek telah lama diterapkan. Untuk sakit kepala atau nyeri sendi, daun yang telah dilunakkan atau dihaluskan sering ditempelkan pada area yang sakit.

Efek analgesik dan anti-inflamasi yang teramati dalam penelitian ilmiah modern memberikan penjelasan yang mungkin untuk efektivitas praktik ini dalam mengurangi ketidaknyamanan.

Dalam konteks pengobatan luka, penggunaan daun cocor bebek tidak terbatas pada luka bakar saja. Banyak yang menggunakannya untuk luka goresan atau bisul.

Aplikasi langsung daun yang sudah bersih ke area luka dipercaya dapat mencegah infeksi dan mempercepat regenerasi kulit.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang praktisi herbal, “Kandungan antimikroba alami dalam daun ini dapat memberikan perlindungan awal terhadap patogen, sebuah aspek penting dalam perawatan luka primer.”

Beberapa laporan anekdotal juga menyebutkan penggunaan daun cocor bebek untuk mengatasi masalah pencernaan seperti sakit maag atau ulkus. Rebusan atau jus daun dikonsumsi untuk mengurangi peradangan pada lapisan lambung.

Sifat gastroprotektif yang ditemukan dalam studi ilmiah mendukung klaim ini, menunjukkan potensi untuk mengurangi iritasi dan melindungi mukosa lambung.

Di Brazil, tanaman ini dikenal sebagai “folha da fortuna” (daun keberuntungan) dan digunakan secara luas untuk berbagai penyakit, termasuk infeksi dan peradangan. Penggunaannya yang luas di berbagai benua menegaskan persepsi global tentang manfaatnya.

Ini mencerminkan keragaman aplikasi yang berkembang dari pengetahuan lokal yang berbeda.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun praktik tradisional memberikan petunjuk berharga, mereka seringkali tidak memiliki dosis standar atau kontrol kualitas. Hal ini menimbulkan tantangan dalam mengintegrasikan penggunaannya ke dalam sistem kesehatan modern.

Menurut Profesor Riset Dr. Lia Indrawati dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, “Validasi ilmiah adalah kunci untuk mengubah pengetahuan tradisional menjadi terapi yang aman dan efektif, dengan dosis dan formulasi yang terstandardisasi.”

Kasus-kasus penggunaan ini menunjukkan bahwa daun cocor bebek memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari farmakope tradisional. Kisah-kisah ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, memberikan motivasi untuk penelitian lebih lanjut.

Pemahaman tentang pengalaman empiris ini membantu mengarahkan para ilmuwan untuk menyelidiki senyawa spesifik dan mekanisme tindakan yang mendasari manfaat yang diamati.

Meskipun demikian, ada pula kasus di mana penggunaan berlebihan atau tidak tepat dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang penggunaan yang benar dan konsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting.

Penggunaan tradisional harus selalu diimbangi dengan pertimbangan ilmiah dan keamanan.

Tips Penggunaan dan Detail Penting

Pemanfaatan daun cocor bebek, meskipun memiliki riwayat panjang dalam pengobatan tradisional, memerlukan perhatian terhadap beberapa detail untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Penting untuk memahami cara penggunaan yang tepat dan potensi interaksinya.

  • Pembersihan dan Persiapan Daun

    Sebelum digunakan, daun cocor bebek harus dicuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida. Setelah dicuci, keringkan daun dengan hati-hati.

    Untuk penggunaan topikal, daun dapat ditumbuk halus atau diremas hingga mengeluarkan getah, kemudian diaplikasikan langsung pada area yang membutuhkan. Untuk konsumsi internal, daun dapat direbus untuk membuat teh atau jus.

  • Dosis dan Frekuensi Penggunaan

    Karena kurangnya standardisasi dosis dalam pengobatan tradisional, sangat penting untuk memulai dengan dosis yang rendah dan mengamati respons tubuh. Untuk penggunaan internal, konsumsi dalam jumlah moderat dan tidak berlebihan disarankan.

    Penggunaan topikal dapat diulang beberapa kali sehari sesuai kebutuhan, namun tetap perhatikan reaksi kulit.

  • Potensi Interaksi Obat

    Meskipun umumnya dianggap aman, daun cocor bebek berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat diuretik, antihipertensi, atau obat yang mempengaruhi pembekuan darah.

    Senyawa dalam daun ini dapat memperkuat efek obat-obatan tersebut, yang berpotensi menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat dianjurkan sebelum menggabungkan penggunaan daun cocor bebek dengan terapi medis konvensional.

  • Kondisi Kesehatan Khusus dan Kehamilan

    Wanita hamil dan menyusui, serta individu dengan kondisi kesehatan kronis (misalnya, penyakit jantung, ginjal, atau hati) harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan daun cocor bebek.

    Beberapa senyawa dalam tanaman ini, seperti bufadienolida, dapat memiliki efek pada jantung dan harus digunakan dengan pengawasan ketat pada individu yang rentan. Keamanan pada populasi ini belum sepenuhnya teruji.

  • Reaksi Alergi dan Efek Samping

    Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daun cocor bebek, terutama saat diaplikasikan secara topikal, yang dapat bermanifestasi sebagai ruam, gatal, atau iritasi kulit.

    Penggunaan internal dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual atau diare. Hentikan penggunaan jika terjadi efek samping yang tidak biasa dan segera cari bantuan medis jika reaksi parah terjadi.

Penelitian ilmiah mengenai manfaat daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) telah banyak dilakukan, terutama dalam lingkup fitofarmakologi dan etnofarmakologi.

Desain studi yang umum meliputi penelitian in vitro (uji laboratorium menggunakan sel atau molekul) dan in vivo (uji pada hewan model).

Banyak studi awal berfokus pada identifikasi senyawa bioaktif dan skrining farmakologis untuk memvalidasi klaim pengobatan tradisional.

Sebagai contoh, studi tentang sifat anti-inflamasi sering menggunakan model edema paw pada tikus atau model peradangan lainnya, dengan membandingkan efek ekstrak daun cocor bebek dengan obat anti-inflamasi standar.

Penelitian tentang aktivitas antimikroba biasanya melibatkan pengujian ekstrak daun terhadap berbagai galur bakteri dan jamur patogen menggunakan metode difusi cakram atau dilusi mikro.

Temuan dari studi-studi ini sering dipublikasikan di jurnal-jurnal seperti Journal of Ethnopharmacology, Phytomedicine, atau African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines.

Meskipun banyak bukti positif dari penelitian in vitro dan in vivo, jumlah uji klinis pada manusia masih terbatas. Keterbatasan ini menjadi tantangan utama dalam mengintegrasikan daun cocor bebek ke dalam praktik medis konvensional.

Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam hal efek antidiabetes atau antihipertensi, namun ukuran sampel seringkali kecil dan kondisi penelitian tidak selalu mereplikasi kondisi manusia secara akurat.

Pandangan yang berlawanan atau tantangan utama dalam penelitian adalah kurangnya standarisasi ekstrak dan dosis. Tanpa standardisasi, sulit untuk memastikan konsistensi potensi dan keamanan produk.

Variasi dalam komposisi kimia daun dapat terjadi karena faktor geografis, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi, yang semuanya dapat mempengaruhi hasil studi dan efektivitas terapeutik.

Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun penelitian in vitro menunjukkan aktivitas antikanker, efek tersebut mungkin tidak sepenuhnya tereplikasi dalam tubuh manusia karena kompleksitas sistem biologis.

Beberapa peneliti juga menyoroti perlunya studi toksisitas jangka panjang untuk sepenuhnya memahami profil keamanan daun cocor bebek, terutama jika digunakan secara terus-menerus.

Meskipun dianggap relatif aman untuk penggunaan tradisional jangka pendek, informasi tentang efek samping atau toksisitas kumulatif dari penggunaan jangka panjang masih terbatas.

Ini adalah area krusial yang memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung penggunaannya secara luas dan aman dalam konteks medis.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan untuk pemanfaatan daun cocor bebek secara bijak. Penting untuk mengutamakan keamanan dan efektivitas dalam setiap penggunaan.

  • Konsultasi Medis: Selalu konsultasikan penggunaan daun cocor bebek dengan profesional kesehatan, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis tertentu. Ini membantu menghindari potensi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan.
  • Dosis Terukur: Jika digunakan secara internal, mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Hindari konsumsi berlebihan, karena kurangnya standardisasi dosis dapat menimbulkan risiko.
  • Penggunaan Topikal untuk Luka Ringan: Untuk luka gores, luka bakar ringan, atau gigitan serangga, penggunaan topikal daun cocor bebek yang sudah dibersihkan dan dihaluskan dapat dipertimbangkan, mengingat bukti empiris dan beberapa studi yang mendukung sifat penyembuhan luka dan antimikroba.
  • Pencarian Produk Terstandardisasi: Jika tersedia, pilih produk ekstrak daun cocor bebek yang telah terstandardisasi dan memiliki sertifikasi keamanan dari lembaga yang berwenang. Ini dapat membantu memastikan kualitas dan konsistensi kandungan senyawa aktif.
  • Dukungan Penelitian Lanjutan: Mendorong dan mendukung penelitian ilmiah lebih lanjut, khususnya uji klinis pada manusia, sangat penting untuk mengonfirmasi efektivitas, menentukan dosis optimal, dan memahami profil keamanan jangka panjang dari daun cocor bebek.

Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional dan telah menunjukkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan berdasarkan penelitian ilmiah awal.

Sifat anti-inflamasi, antimikroba, antioksidan, dan kemampuannya dalam mempercepat penyembuhan luka merupakan beberapa poin kunci yang telah divalidasi melalui studi in vitro dan in vivo.

Potensi dalam pengelolaan diabetes, hipertensi, dan sebagai agen antikanker juga menarik perhatian, meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam.

Meskipun demikian, integrasi penuh ke dalam praktik medis modern masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan kurangnya uji klinis skala besar pada manusia, standardisasi dosis, dan pemahaman lengkap tentang profil keamanan jangka panjang.

Variabilitas dalam kandungan senyawa aktif juga menjadi pertimbangan penting yang perlu diatasi melalui standarisasi.

Penelitian di masa depan harus berfokus pada conducting uji klinis yang ketat untuk memvalidasi efektivitas dan keamanan pada manusia, mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas setiap manfaat, serta mengembangkan formulasi yang terstandardisasi.

Kolaborasi antara praktisi pengobatan tradisional dan ilmuwan modern akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari tanaman obat ini, memastikan penggunaannya yang aman dan efektif bagi kesehatan masyarakat global.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru