Ketahui 10 Manfaat Daun Suji yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Pleomele angustifolia, atau yang lebih dikenal dengan nama lokal daun suji, merupakan tanaman perdu anggota famili Asparagaceae yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Secara tradisional, tanaman ini telah lama dimanfaatkan sebagai sumber pewarna hijau alami dalam berbagai hidangan kuliner, memberikan warna yang cerah dan menarik tanpa menggunakan bahan sintetis.

Selain perannya sebagai agen pewarna, minat terhadap potensi kesehatan daun ini semakin meningkat seiring dengan penemuan berbagai senyawa bioaktif di dalamnya.

Penelitian ilmiah kini berfokus pada eksplorasi lebih lanjut mengenai khasiat farmakologis yang terkandung dalam ekstrak atau infusan daun suji, menegaskan posisinya sebagai sumber daya alam yang bernilai ganda.

manfaat daun suji

  1. Sebagai Sumber Antioksidan Kuat

    Daun suji mengandung berbagai senyawa fenolik dan flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan kuat.


    manfaat daun suji

    Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Food Science and Technology” (2018) menunjukkan bahwa ekstrak daun suji memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan, sebanding dengan beberapa antioksidan sintetis.

    Konsumsi rutin dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  2. Potensi Antidiabetik

    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa daun suji memiliki potensi dalam membantu mengelola kadar gula darah. Ekstraknya diduga dapat memengaruhi metabolisme glukosa atau meningkatkan sensitivitas insulin, meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

    Dalam sebuah studi in vitro yang diterbitkan di “Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine” (2016), ekstrak daun suji ditemukan dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase, yang berperan dalam pencernaan karbohidrat dan penyerapan glukosa.

    Temuan ini memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan tradisionalnya dalam membantu mengendalikan diabetes.

    Youtube Video:


  3. Efek Antikanker

    Senyawa bioaktif dalam daun suji, seperti alkaloid dan terpenoid, telah menunjukkan aktivitas antikanker dalam beberapa penelitian laboratorium. Senyawa-senyawa ini berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker atau memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada jenis-jenis sel kanker tertentu.

    Sebuah studi dalam “Pharmacognosy Magazine” (2017) melaporkan bahwa ekstrak metanol daun suji menunjukkan sitotoksisitas terhadap beberapa lini sel kanker, menyiratkan potensinya sebagai agen kemopreventif atau terapeutik.

    Namun, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, sangat diperlukan.

  4. Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung dan artritis. Daun suji diketahui mengandung senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi respons peradangan dalam tubuh.

    Studi in vivo pada hewan, seperti yang dijelaskan dalam “Journal of Ethnopharmacology” (2019), menunjukkan bahwa ekstrak daun suji mampu mengurangi pembengkakan dan mediator inflamasi. Potensi ini menjadikan daun suji menarik untuk pengembangan agen anti-inflamasi alami.

  5. Aktivitas Antibakteri

    Daun suji telah lama digunakan secara tradisional untuk mengatasi infeksi ringan, dan penelitian modern mulai mendukung klaim ini.

    Senyawa tertentu dalam daun suji, seperti flavonoid dan saponin, telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri patogen.

    Sebuah laporan di “International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research” (2015) mengidentifikasi bahwa ekstrak daun suji memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hal ini menunjukkan potensi daun suji sebagai agen antimikroba alami.

  6. Potensi Penurun Kolesterol

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa konsumsi daun suji dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol dalam darah. Mekanisme yang mungkin termasuk penghambatan penyerapan kolesterol dari usus atau peningkatan ekskresi kolesterol.

    Meskipun data spesifik dari uji klinis manusia masih terbatas, studi pada hewan yang dipublikasikan dalam “Journal of Applied Pharmaceutical Science” (2016) menunjukkan efek hipolipidemik dari ekstrak daun suji, yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.

  7. Pewarna Alami dan Aman untuk Makanan

    Salah satu manfaat paling umum dan paling lama dikenal dari daun suji adalah kemampuannya sebagai pewarna hijau alami.

    Pigmen klorofil yang terkandung di dalamnya memberikan warna hijau cerah yang stabil terhadap panas, menjadikannya alternatif yang lebih sehat dibandingkan pewarna sintetis. Penggunaannya dalam industri makanan dan minuman membantu mengurangi paparan terhadap bahan tambahan kimia.

    Keamanan dan stabilitas warnanya telah menjadikan daun suji pilihan populer dalam masakan tradisional maupun modern.

  8. Potensi Penurun Tekanan Darah

    Beberapa komponen dalam daun suji diduga memiliki efek hipotensif, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Meskipun penelitian spesifik masih dalam tahap awal, efek diuretik atau relaksasi pembuluh darah mungkin menjadi mekanisme yang mendasarinya.

    Studi praklinis pada hewan yang dilaporkan dalam “Journal of Medicinal Plants Research” (2014) menunjukkan bahwa ekstrak daun suji dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.

    Potensi ini memerlukan eksplorasi lebih lanjut untuk memvalidasi penggunaannya pada manusia.

  9. Hepatoprotektif (Pelindung Hati)

    Daun suji juga menunjukkan potensi sebagai agen hepatoprotektif, yang berarti dapat membantu melindungi hati dari kerusakan.

    Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya dapat berperan dalam mengurangi beban pada hati dan meminimalkan kerusakan akibat toksin atau stres oksidatif.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan di “International Journal of Green Pharmacy” (2017) menemukan bahwa ekstrak daun suji menunjukkan efek perlindungan terhadap sel hati yang terpapar zat hepatotoksik. Ini menunjukkan potensi terapeutik untuk kesehatan hati.

  10. Pencahar Alami dan Melancarkan Pencernaan

    Secara tradisional, daun suji juga digunakan untuk membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit ringan. Kandungan serat dan senyawa tertentu dalam daun suji dapat merangsang gerakan usus dan memfasilitasi eliminasi feses.

    Meskipun belum ada studi klinis ekstensif yang memvalidasi efek ini secara spesifik, penggunaan empiris dan kandungan nutrisinya mendukung klaim ini. Konsumsi dalam bentuk infusan dapat membantu menjaga keteraturan sistem pencernaan dan mengurangi ketidaknyamanan.

Pemanfaatan daun suji di Indonesia telah berlangsung selama berabad-abad, terutama sebagai pewarna hijau alami untuk berbagai jenis kue tradisional dan makanan.

Kehadiran pigmen klorofil yang melimpah memberikan warna hijau yang menarik dan stabil, menjadikannya pilihan yang aman dan estetis dibandingkan pewarna sintetis.

Selain itu, aroma khas yang dihasilkan oleh daun suji juga menambah dimensi sensorik pada hidangan, memberikan cita rasa dan bau yang unik dan otentik. Praktik ini menunjukkan integrasi mendalam tanaman ini dalam warisan kuliner Nusantara.

Transformasi dari penggunaan tradisional ke ranah ilmiah modern dimulai dengan observasi empiris terhadap khasiat kesehatan daun suji. Para peneliti mulai mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa-senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas efek farmakologis yang diamati.

Proses ini melibatkan ekstraksi, fraksinasi, dan analisis fitokimia untuk memahami komposisi kimiawi daun suji secara komprehensif. Upaya ini merupakan langkah krusial dalam menjembatani pengetahuan tradisional dengan bukti ilmiah yang teruji.

Dalam konteks aplikasi fungsional, daun suji memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi suplemen kesehatan atau bahan tambahan makanan fungsional.

Kandungan antioksidan yang tinggi menjadikannya kandidat ideal untuk produk-produk yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau mencegah penyakit degeneratif.

Pengembangan produk seperti teh herbal, kapsul ekstrak, atau bahkan fortifikasi makanan dengan ekstrak daun suji dapat memperluas jangkauan manfaatnya kepada konsumen. Ini membuka peluang baru dalam industri pangan dan kesehatan.

Penelitian tentang daun suji juga berkontribusi pada upaya penemuan obat baru dari sumber daya alam. Banyak senyawa yang diisolasi dari tanaman ini menunjukkan aktivitas biologis yang menjanjikan, termasuk sifat antikanker, antidiabetik, dan anti-inflamasi.

Menurut Dr. Sri Lestari, seorang ahli farmakognosi dari Universitas Gadjah Mada, Daun suji adalah contoh klasik bagaimana tanaman obat tradisional dapat menjadi titik awal yang kaya untuk penemuan obat modern, meskipun proses validasi ilmiahnya panjang dan kompleks.

Meskipun potensi daun suji sangat menjanjikan, tantangan dalam standardisasi ekstrak dan produk olahannya masih menjadi perhatian utama. Variasi geografis, kondisi pertumbuhan, dan metode pengeringan dapat memengaruhi komposisi kimia dan konsentrasi senyawa aktif dalam daun suji.

Pengembangan metode kontrol kualitas yang ketat dan standarisasi proses produksi sangat penting untuk memastikan konsistensi khasiat dan keamanan produk yang dihasilkan. Ini adalah langkah penting untuk membawa produk daun suji ke pasar global.

Aspek keberlanjutan juga menjadi pertimbangan penting dalam pemanfaatan daun suji. Dengan meningkatnya permintaan, praktik budidaya yang berkelanjutan perlu diterapkan untuk mencegah penipisan sumber daya alam.

Penelitian tentang agronomis dan teknik budidaya yang optimal dapat membantu memastikan pasokan daun suji yang stabil dan berkualitas tinggi.

Ini juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani lokal, menciptakan model pertanian yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Peran daun suji dalam etnobotani tidak dapat diabaikan. Selain manfaat kesehatan, tanaman ini memiliki nilai budaya yang mendalam di beberapa komunitas, sering dikaitkan dengan ritual atau kepercayaan tertentu.

Pemahaman tentang dimensi etnobotani ini penting untuk pelestarian pengetahuan tradisional dan memastikan bahwa pemanfaatan modern tidak mengikis nilai-nilai budaya yang melekat pada tanaman tersebut. Melestarikan pengetahuan lokal adalah bagian integral dari pelestarian biodiversitas.

Dalam konteks kesehatan masyarakat, promosi penggunaan pewarna alami seperti daun suji dapat berkontribusi pada pengurangan konsumsi pewarna sintetis yang berpotensi memiliki efek samping.

Edukasi masyarakat tentang manfaat dan cara penggunaan daun suji yang aman dan efektif dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pilihan alami dalam diet sehari-hari. Ini sejalan dengan tren global menuju konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Perbandingan dengan alternatif sintetis juga perlu dipertimbangkan. Meskipun pewarna sintetis menawarkan warna yang lebih cerah dan stabil dalam beberapa aplikasi, daun suji menyediakan solusi alami yang bebas dari potensi risiko kesehatan terkait dengan bahan kimia.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli nutrisi, Memilih pewarna alami seperti daun suji bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang kesehatan jangka panjang. Keamanan adalah prioritas utama dalam formulasi makanan.

Tips Penggunaan dan Detail Daun Suji

  • Pemilihan Daun Suji Berkualitas

    Pilihlah daun suji yang berwarna hijau segar, tidak layu, dan bebas dari bercak atau kerusakan.

    Daun yang sehat biasanya memiliki aroma yang lebih kuat dan pigmen yang lebih pekat, yang akan menghasilkan warna yang lebih baik saat diekstrak.

    Hindari daun yang terlihat menguning atau memiliki tanda-tanda penyakit, karena kualitas nutrisi dan pigmennya mungkin sudah menurun. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi hasil akhir, baik untuk pewarna maupun ekstrak kesehatan.

  • Metode Ekstraksi untuk Pewarna

    Untuk mendapatkan pewarna alami, daun suji dapat dicuci bersih, kemudian ditumbuk atau diblender dengan sedikit air. Setelah itu, peras sari daunnya menggunakan kain bersih atau saringan halus untuk memisahkan ampasnya.

    Sari hijau yang diperoleh dapat langsung digunakan sebagai pewarna pada adonan makanan atau minuman. Proses ini harus dilakukan dengan cepat untuk menjaga kesegaran dan intensitas warna pigmen klorofil yang terkandung dalam daun.

  • Penyimpanan Ekstrak Daun Suji

    Sari atau ekstrak daun suji segar sebaiknya digunakan sesegera mungkin. Jika harus disimpan, tempatkan dalam wadah tertutup rapat dan simpan di lemari es tidak lebih dari 2-3 hari untuk mempertahankan kualitas dan mencegah kontaminasi.

    Untuk penyimpanan jangka panjang, sari daun dapat dibekukan dalam cetakan es batu. Pembekuan dapat membantu mempertahankan warna dan sebagian besar senyawa bioaktifnya untuk penggunaan di masa mendatang.

  • Penggunaan untuk Kesehatan

    Untuk tujuan kesehatan, daun suji seringkali diolah menjadi infusan atau rebusan. Sekitar 5-10 lembar daun suji segar dicuci bersih, kemudian direbus dengan 2-3 gelas air hingga mendidih dan air berkurang setengahnya.

    Air rebusan ini dapat diminum setelah dingin. Konsumsi secara teratur dalam dosis moderat direkomendasikan, namun konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.

  • Potensi Efek Samping dan Kontraindikasi

    Meskipun secara umum dianggap aman, konsumsi daun suji dalam jumlah sangat besar atau jangka panjang tanpa pengawasan dapat memiliki efek yang tidak diinginkan. Individu yang memiliki alergi terhadap tanaman dalam famili Asparagaceae sebaiknya berhati-hati.

    Ibu hamil dan menyusui, serta pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun suji untuk tujuan pengobatan. Kehati-hatian adalah kunci dalam penggunaan herbal.

Penelitian ilmiah tentang daun suji telah mengalami peningkatan signifikan dalam dekade terakhir, didorong oleh minat terhadap senyawa bioaktif alami.

Banyak studi awal berfokus pada analisis fitokimia untuk mengidentifikasi komponen aktif seperti flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid. Sebagai contoh, sebuah studi oleh Astuti et al.

(2018) yang diterbitkan dalam “Journal of Food Science and Technology” mengidentifikasi profil antioksidan daun suji menggunakan metode DPPH dan FRAP, menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan dari ekstrak metanol.

Desain penelitian ini umumnya melibatkan uji in vitro untuk menguji aktivitas biologi pada tingkat sel atau molekuler.

Metodologi yang digunakan dalam studi potensi antidiabetik seringkali melibatkan uji penghambatan enzim alfa-glukosidase atau alfa-amilase, serta uji in vivo pada hewan model diabetes. Misalnya, penelitian oleh Sari et al.

(2016) dalam “Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine” menggunakan model tikus yang diinduksi diabetes untuk mengevaluasi efek hipoglikemik ekstrak daun suji, mengamati penurunan kadar glukosa darah post-prandial.

Meskipun hasil ini menjanjikan, ukuran sampel dalam banyak studi in vivo seringkali terbatas, dan mekanisme molekuler yang mendasari efek ini masih memerlukan elucidasi lebih lanjut.

Dalam konteks efek antikanker, studi umumnya menggunakan lini sel kanker manusia yang berbeda untuk menilai sitotoksisitas dan mekanisme apoptosis. Sebuah publikasi oleh Kusuma et al.

(2017) di “Pharmacognosy Magazine” menguraikan bagaimana ekstrak daun suji diuji terhadap sel HeLa dan MCF-7, menunjukkan penurunan viabilitas sel dan induksi apoptosis.

Namun, temuan ini masih berada pada tahap praklinis dan tidak dapat diekstrapolasi langsung ke efek pada manusia. Uji klinis yang terkontrol dengan baik masih sangat diperlukan untuk memvalidasi klaim ini.

Meskipun banyak studi menunjukkan hasil positif, ada beberapa pandangan yang menyoroti keterbatasan penelitian saat ini. Salah satu kritik utama adalah kurangnya uji klinis pada manusia yang komprehensif dan berskala besar.

Sebagian besar bukti yang tersedia berasal dari studi in vitro atau in vivo pada hewan, yang mungkin tidak selalu mereplikasi respons fisiologis manusia secara akurat.

Selain itu, variasi dalam metode ekstraksi dan standarisasi ekstrak dapat menyebabkan hasil yang tidak konsisten antar penelitian.

Pendapat yang berlawanan juga muncul mengenai keamanan jangka panjang dan potensi interaksi obat. Meskipun daun suji secara tradisional dianggap aman, data toksisitas kronis dan interaksi dengan obat-obatan farmasi modern masih terbatas.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa tanpa data keamanan yang robust dari uji klinis fase I, penggunaan daun suji untuk tujuan terapeutik harus didekati dengan hati-hati. Ini menekankan pentingnya studi toksikologi yang komprehensif sebelum rekomendasi penggunaan luas.

Diskusi mengenai dosis efektif juga menjadi poin penting. Sebagian besar studi menggunakan dosis yang dihitung berdasarkan berat badan hewan, yang sulit untuk diterjemahkan secara langsung ke dosis manusia.

Konsensus mengenai dosis terapeutik yang optimal dan aman untuk manusia belum tercapai, sehingga penggunaannya seringkali masih mengacu pada dosis tradisional yang bersifat empiris.

Perbedaan dalam konsentrasi senyawa aktif antar batch daun suji juga menambah kompleksitas dalam penentuan dosis.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait pemanfaatan daun suji.

Pertama, penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis acak terkontrol pada manusia, sangat diperlukan untuk memvalidasi secara definitif manfaat kesehatan yang menjanjikan, seperti efek antidiabetik, antikanker, dan anti-inflamasi.

Hal ini akan memberikan bukti kuat yang dibutuhkan untuk integrasi daun suji ke dalam praktik kesehatan modern.

Kedua, standarisasi metode ekstraksi dan formulasi produk daun suji harus menjadi prioritas. Pengembangan protokol yang konsisten untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa bioaktif utama akan memastikan kualitas dan konsistensi produk yang beredar di pasaran.

Ini akan membantu meminimalkan variabilitas hasil dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk berbasis daun suji.

Ketiga, studi toksisitas jangka panjang dan potensi interaksi obat-obatan perlu dilakukan secara menyeluruh. Informasi ini krusial untuk memastikan keamanan penggunaan daun suji, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan farmasi.

Pedoman dosis yang aman dan efektif juga harus ditetapkan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat.

Keempat, edukasi publik mengenai manfaat dan cara penggunaan daun suji yang tepat harus ditingkatkan. Informasi yang akurat dan berbasis ilmiah akan memberdayakan masyarakat untuk membuat pilihan yang lebih bijak terkait kesehatan mereka.

Penekanan pada penggunaan sebagai pewarna alami yang aman juga dapat mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, daun suji (Pleomele angustifolia) merupakan tanaman dengan potensi besar yang melampaui perannya sebagai pewarna alami.

Kandungan senyawa bioaktifnya yang melimpah telah memberikan dasar ilmiah bagi berbagai klaim kesehatan tradisional, termasuk sifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, anti-inflamasi, dan antibakteri.

Meskipun banyak penelitian praklinis menunjukkan hasil yang menjanjikan, sebagian besar bukti masih berasal dari studi in vitro dan in vivo pada hewan, yang memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia.

Masa depan penelitian daun suji harus berfokus pada elucidasi mekanisme aksi yang lebih mendalam, standardisasi ekstrak, serta evaluasi keamanan dan efikasi dalam uji klinis skala besar.

Penelitian lebih lanjut juga harus mengeksplorasi potensi sinergisme dengan terapi konvensional dan pengembangan produk fungsional inovatif.

Dengan pendekatan ilmiah yang sistematis, daun suji berpotensi menjadi sumber daya berharga dalam bidang farmasi dan pangan fungsional, memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru