Ketahui 10 Bahaya PCC yang Jarang Diketahui

jurnal


bahaya pcc

Bahaya PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine adalah kombinasi obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri. Namun, penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan kecanduan, gangguan kesehatan, bahkan kematian.

Penyalahgunaan PCC dapat merusak hati, ginjal, dan sistem saraf. Selain itu, PCC juga dapat menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisik. Gejala kecanduan PCC meliputi:

  • Keinginan kuat untuk mengonsumsi PCC
  • Kesulitan mengendalikan konsumsi PCC
  • Terus mengonsumsi PCC meskipun sudah menimbulkan masalah
  • Mengalami gejala putus obat ketika berhenti mengonsumsi PCC

Dalam kasus yang parah, penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan kematian akibat overdosis. Overdosis PCC dapat menyebabkan gagal napas, koma, dan kematian.

Untuk mencegah bahaya PCC, penting untuk menggunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan menyalahgunakan PCC atau menggunakannya tanpa resep dokter. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kecanduan PCC, segera cari bantuan medis.

Bahaya PCC

PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine merupakan kombinasi obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri. Namun, penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan berbagai bahaya dan risiko kesehatan yang serius, bahkan kematian.

  • Kecanduan
  • Gangguan Hati
  • Gangguan Ginjal
  • Gangguan Sistem Saraf
  • Ketergantungan Psikologis
  • Ketergantungan Fisik
  • Overdosis
  • Gagal Napas
  • Koma
  • Kematian

Penyalahgunaan PCC dapat merusak kesehatan secara fisik dan mental. Kecanduan PCC dapat menyebabkan gangguan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan. Overdosis PCC dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan PCC sesuai dengan petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan.

Kecanduan

Penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan kecanduan, baik secara fisik maupun psikologis. Kecanduan fisik terjadi ketika tubuh menjadi tergantung pada PCC sehingga mengalami gejala putus obat jika pengguna berhenti mengonsumsinya. Gejala putus obat PCC meliputi gelisah, berkeringat, mual, muntah, dan diare. Kecanduan psikologis terjadi ketika pengguna terus mengonsumsi PCC meskipun sudah mengetahui dampak negatifnya. Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan untuk menghindari gejala putus obat atau karena pengguna merasa bahwa mereka tidak dapat berfungsi tanpa PCC.

Kecanduan PCC dapat berdampak buruk pada kesehatan, pekerjaan, dan kehidupan sosial pengguna. Pengguna mungkin kehilangan pekerjaan, putus sekolah, atau mengalami masalah hubungan karena kecanduan mereka. Kecanduan PCC juga dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kecanduan PCC, segera cari bantuan profesional. Tersedia berbagai pilihan pengobatan untuk membantu pengguna mengatasi kecanduan mereka dan menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Gangguan Hati

Penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan gangguan hati yang serius, bahkan gagal hati. Hal ini karena paracetamol, salah satu kandungan PCC, dapat merusak sel-sel hati. Risiko gangguan hati meningkat pada orang yang mengonsumsi PCC dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama, serta pada orang yang memiliki penyakit hati sebelumnya.

  • Kerusakan Sel Hati

    Paracetamol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati dengan cara mengganggu metabolisme sel dan menghasilkan zat beracun yang merusak sel-sel hati.

  • Peradangan Hati

    Penyalahgunaan PCC juga dapat menyebabkan peradangan hati, yang dikenal sebagai hepatitis. Hepatitis dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan kelelahan.

  • Sirosis Hati

    Dalam kasus yang parah, penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan sirosis hati, yaitu kondisi di mana hati mengalami kerusakan dan jaringan parut yang tidak dapat diperbaiki. Sirosis hati dapat menyebabkan gagal hati dan kematian.

Gangguan hati akibat penyalahgunaan PCC dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan PCC sesuai dengan petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan.

Gangguan Ginjal

Penyalahgunaan PCC tidak hanya dapat merusak hati, tetapi juga ginjal. Paracetamol, salah satu kandungan PCC, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubulus ginjal, yang bertanggung jawab untuk menyaring darah dan membuang limbah. Kerusakan pada sel-sel tubulus ginjal dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, yang dikenal sebagai gagal ginjal.

Gagal ginjal dapat menyebabkan penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti mual, muntah, kelelahan, dan sesak napas. Dalam kasus yang parah, gagal ginjal dapat mengancam jiwa dan memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

Risiko gangguan ginjal akibat penyalahgunaan PCC lebih tinggi pada orang yang memiliki penyakit ginjal sebelumnya, mengonsumsi PCC dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama, dan mengonsumsi PCC bersamaan dengan obat-obatan lain yang dapat merusak ginjal, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Untuk mencegah gangguan ginjal akibat penyalahgunaan PCC, penting untuk menggunakan PCC sesuai dengan petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan. Jika Anda mengalami gejala gangguan ginjal, seperti mual, muntah, kelelahan, atau sesak napas, segera cari pertolongan medis.

Gangguan Sistem Saraf

Penyalahgunaan PCC tidak hanya dapat merusak hati dan ginjal, tetapi juga sistem saraf. Codeine, salah satu kandungan PCC, dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Gangguan sistem saraf akibat penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Sembelit
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan koordinasi
  • Kejang
  • Koma

Dalam kasus yang parah, gangguan sistem saraf akibat penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan PCC sesuai dengan petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan.

Ketergantungan Psikologis

Ketergantungan psikologis adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat membutuhkan suatu zat atau aktivitas untuk berfungsi secara normal. Dalam kasus penyalahgunaan PCC, ketergantungan psikologis dapat terjadi ketika seseorang terus menggunakan PCC meskipun sudah mengetahui dampak negatifnya. Hal ini dapat terjadi karena pengguna merasa bahwa mereka tidak dapat mengatasi masalah atau stres tanpa PCC.

Ketergantungan psikologis dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk:

  • Kesulitan mengendalikan penggunaan PCC
  • Melanjutkan penggunaan PCC meskipun sudah menimbulkan masalah
  • Mengabaikan kewajiban atau aktivitas penting demi menggunakan PCC
  • Mengalami gejala putus obat ketika berhenti menggunakan PCC

Ketergantungan psikologis dapat membuat sulit bagi pengguna PCC untuk berhenti menggunakannya. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan PCC yang berkepanjangan, yang dapat meningkatkan risiko bahaya fisik dan kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ketergantungan psikologis terhadap PCC, penting untuk mencari bantuan profesional. Tersedia berbagai pilihan pengobatan untuk membantu pengguna mengatasi ketergantungan mereka dan menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Ketergantungan Fisik

Ketergantungan fisik adalah kondisi di mana tubuh menjadi tergantung pada suatu zat sehingga mengalami gejala putus obat jika pengguna berhenti mengonsumsinya. Dalam kasus penyalahgunaan PCC, ketergantungan fisik dapat terjadi ketika seseorang terus menggunakan PCC dalam jangka waktu yang lama, sehingga tubuhnya menjadi bergantung pada PCC untuk berfungsi normal.

  • Gangguan Fisiologis

    Penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan gangguan fisiologis, seperti gangguan pernapasan, detak jantung tidak teratur, dan kejang. Gejala-gejala ini dapat terjadi ketika kadar PCC dalam tubuh turun secara tiba-tiba, sehingga tubuh tidak dapat berfungsi normal tanpa PCC.

  • Gejala Putus Obat

    Gejala putus obat PCC dapat meliputi gelisah, berkeringat, mual, muntah, dan diare. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 12-24 jam setelah penggunaan PCC terakhir dan dapat berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu.

  • Potensi Kematian

    Dalam kasus yang parah, ketergantungan fisik pada PCC dapat menyebabkan kematian. Hal ini dapat terjadi jika pengguna berhenti menggunakan PCC secara tiba-tiba atau jika pengguna mengalami overdosis. Overdosis PCC dapat menyebabkan gagal napas, koma, dan kematian.

Ketergantungan fisik pada PCC merupakan kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami ketergantungan fisik pada PCC, segera cari bantuan profesional. Tersedia berbagai pilihan pengobatan untuk membantu pengguna mengatasi ketergantungan mereka dan menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Overdosis

Overdosis PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine merupakan kondisi ketika seseorang mengonsumsi PCC dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga dapat menyebabkan keracunan dan kematian. Overdosis PCC dapat terjadi secara tidak sengaja atau disengaja, misalnya untuk bunuh diri.

Penyebab overdosis PCC yang tidak disengaja biasanya karena kesalahan penggunaan, seperti mengonsumsi PCC dalam dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan atau mengonsumsi PCC bersamaan dengan obat lain yang dapat meningkatkan risiko overdosis, seperti alkohol atau obat penenang.

Gejala overdosis PCC dapat meliputi mual, muntah, sakit perut, berkeringat, dan kejang. Dalam kasus yang parah, overdosis PCC dapat menyebabkan gagal hati, gagal ginjal, dan kematian.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala overdosis PCC, segera cari bantuan medis. Penanganan overdosis PCC harus dilakukan di rumah sakit dengan memberikan obat penawar dan perawatan pendukung.

Untuk mencegah overdosis PCC, penting untuk menggunakan PCC sesuai dengan petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan. Jauhkan PCC dari jangkauan anak-anak dan orang lain yang berisiko menyalahgunakannya.

Gagal Napas

Gagal napas adalah kondisi di mana paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menyediakan oksigen yang cukup bagi tubuh. Gagal napas merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi akibat penyalahgunaan PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine.

Penyalahgunaan PCC dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal napas. Hal ini karena hati dan ginjal berperan penting dalam membuang racun dari tubuh. Ketika hati dan ginjal rusak akibat penyalahgunaan PCC, racun dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gagal napas.

Gagal napas akibat penyalahgunaan PCC dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan segera. Gejala gagal napas meliputi sesak napas, napas cepat dan dangkal, kebiruan pada bibir dan kuku, serta penurunan kesadaran.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala gagal napas, segera cari bantuan medis. Penanganan gagal napas akibat penyalahgunaan PCC memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Penyebab dan Faktor Risiko Bahaya PCC

Bahaya PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Penyalahgunaan
Penyalahgunaan PCC, seperti mengonsumsi dalam dosis tinggi atau jangka waktu lama, dapat merusak organ-organ tubuh, seperti hati, ginjal, dan sistem saraf. Penyalahgunaan juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

2. Interaksi Obat
PCC dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti obat pengencer darah dan obat antikejang, sehingga meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

3. Kondisi Medis Tertentu
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati atau ginjal, lebih berisiko mengalami efek samping yang parah akibat penggunaan PCC.

4. Penggunaan Alkohol
Mengonsumsi alkohol bersamaan dengan PCC dapat meningkatkan risiko kerusakan hati dan overdosis.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan dapat memperburuk bahaya PCC. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan PCC sesuai petunjuk dokter dan menghindari penyalahgunaan untuk mencegah risiko kesehatan yang serius.

Upaya Pencegahan dan Mitigasi Bahaya PCC

Mengingat bahaya PCC atau Paracetamol Codeine Caffeine yang serius, upaya pencegahan dan mitigasi sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

1. Edukasi dan Sosialisasi
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya PCC melalui edukasi dan sosialisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye media, penyuluhan di sekolah dan komunitas, serta penyediaan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.

2. Regulasi yang Ketat
Pemerintah perlu menerapkan regulasi yang ketat untuk mengontrol peredaran dan penggunaan PCC. Regulasi ini meliputi pembatasan penjualan PCC hanya melalui apotek resmi, penerapan resep dokter untuk pembelian PCC, dan pengawasan ketat terhadap industri farmasi yang memproduksi PCC.

3. Deteksi dan Intervensi Dini
Upaya deteksi dan intervensi dini sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan PCC. Petugas kesehatan perlu waspada terhadap tanda-tanda penyalahgunaan PCC dan memberikan intervensi dini kepada pengguna berisiko tinggi.

4. Rehabilitasi dan Dukungan
Bagi pengguna PCC yang mengalami ketergantungan, diperlukan upaya rehabilitasi dan dukungan untuk membantu mereka mengatasi kecanduan dan kembali ke kehidupan yang sehat. Program rehabilitasi dapat meliputi terapi, konseling, dan kelompok dukungan.

Upaya pencegahan dan mitigasi bahaya PCC harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, petugas kesehatan, masyarakat, dan pengguna PCC itu sendiri. Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, diharapkan bahaya PCC dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terlindungi dari dampak buruknya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Sopir Ojol dan Kurir Ancam Demo Besar 20 Mei, Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan

publish oleh jurnal
Sopir Ojol dan Kurir Ancam Demo Besar 20 Mei, Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan

Para pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online (kurol) bersiap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Indonesia pada 20 Mei 2025. Aksi ini merupakan puncak dari serangkaian protes yang direncanakan sepanjang April dan Mei, menargetkan kebijakan perusahaan yang dianggap merugikan para mitra pengemudi.Raden Igun Wicaksono, Ketua Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, menyatakan bahwa aksi ini bertujuan mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi ojol dan kurol. Mereka merasa aspirasi mereka belum didengar meskipun telah berulang kali melakukan demonstrasi.

Kenali Batu Ginjal, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Menurut Dokter yang Wajib Diketahui

publish oleh jurnal
Kenali Batu Ginjal, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Menurut Dokter yang Wajib Diketahui

Nyeri hebat yang tiba-tiba muncul bisa jadi pertanda batu ginjal. Kondisi ini seringkali tak disadari, padahal bisa berdampak serius jika diabaikan. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat dalam urine mengkristal dan mengeras, membentuk endapan padat di ginjal. Meskipun terkadang batu ginjal bisa keluar sendiri, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan cara penanganannya.Bayangkan kristal kecil seperti pasir, bahkan terkadang sebesar bola golf, terbentuk di ginjal Anda. Itulah batu ginjal, atau dalam istilah medis disebut renal calculi. Endapan padat ini terbentuk dari mineral, garam, dan zat kimia lain yang terkonsentrasi di ginjal. Seringkali, keberadaannya tak terdeteksi hingga mulai bergerak di saluran kemih, menyebabkan nyeri yang menusuk di punggung, perut samping, atau pangkal paha.

Pegadaian Prediksi Tabungan Emas Melonjak 10 Kali Lipat Akhir April, Akankah Anda Ikut Untung?

publish oleh jurnal
Pegadaian Prediksi Tabungan Emas Melonjak 10 Kali Lipat Akhir April, Akankah Anda Ikut Untung?

Transaksi Tabungan Emas di Pegadaian diprediksi akan melesat hingga sepuluh kali lipat pada akhir April 2025. Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan optimisme ini berdasarkan lonjakan transaksi yang sudah terjadi sepanjang April. Bayangkan, rata-rata transaksi harian yang biasanya hanya Rp380 miliar, kini meroket menjadi Rp1,5 triliun—peningkatan empat kali lipat!“Kami yakin hingga akhir April, transaksi Tabungan Emas akan meningkat sepuluh kali lipat,” ujar Damar dalam keterangan resminya (19/4), melansir Antara. Bukan hanya Tabungan Emas digital yang bersinar, penjualan emas fisik di gerai-gerai Galeri 24, anak usaha Pegadaian, juga mengalami peningkatan signifikan di seluruh Indonesia.

Menteri Kesehatan, Harus Ada Perbaikan Serius PPDS di Rumah Sakit untuk Masa Depan Kesehatan

publish oleh jurnal
Menteri Kesehatan, Harus Ada Perbaikan Serius PPDS di Rumah Sakit untuk Masa Depan Kesehatan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyuarakan keprihatinannya terhadap sistem pendidikan dokter spesialis (PPDS) di Indonesia. Beliau menyoroti banyaknya masalah yang perlu segera dibenahi, terutama mengenai tugas tambahan yang dibebankan kepada peserta PPDS di luar tanggung jawab mereka.Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (21/4), Menkes Budi mengungkapkan bahwa di sejumlah rumah sakit, pendidikan dokter spesialis tidak diawasi langsung oleh konsulen. Kondisi ini berdampak negatif pada kualitas calon dokter spesialis dan koas. Beliau mencontohkan, "Saya mengamati banyak rumah sakit yang membiarkan peserta PPDS melakukan pekerjaan anestesi di ruang bedah. Ini bukan hanya buruk untuk pendidikan, tapi juga sangat berbahaya bagi keselamatan pasien (patient safety)."

Fix No Debat, Ini Bukti Innova Diesel Matic Masih Jadi Primadona dan Banyak Dicari Konsumen

publish oleh jurnal
Fix No Debat, Ini Bukti Innova Diesel Matic Masih Jadi Primadona dan Banyak Dicari Konsumen

Toyota Kijang Innova masih merajai penjualan mobil di Indonesia selama kuartal pertama 2025. Menariknya, justru Innova Reborn Diesel Matic lah yang paling banyak diburu, membuktikan mobil ini masih jadi idola. Data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor) periode Januari-Maret 2025 menunjukkan dominasi Innova Reborn Diesel Matic. Varian ini menyumbang 46,67% dari total penjualan Kijang Innova, mengungguli penjualan Innova Zenix, baik varian hybrid maupun non-hybrid. Dari total 16.532 unit Kijang Innova (Reborn dan Zenix) yang terdistribusi, Innova Reborn Diesel Matic terjual sebanyak 7.712 unit. Sebagai perbandingan, Zenix Hybrid terjual 2.738 unit dan Zenix non-hybrid 6.082 unit.

Beasiswa Garuda untuk S1/D4 Diluncurkan, Ada Bantuan SPP dan Transportasi, Daftar Sekarang Sebelum Terlambat

publish oleh jurnal
Beasiswa Garuda untuk S1/D4 Diluncurkan, Ada Bantuan SPP dan Transportasi, Daftar Sekarang Sebelum Terlambat

Kabar gembira bagi siswa-siswi SMA/sederajat yang bermimpi kuliah di luar negeri! Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja meluncurkan program Beasiswa Garuda untuk jenjang S1/D4. Program ini, diluncurkan Senin (21/4/2025), merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia di bidang sains, teknologi, dan pendidikan, sejalan dengan cita-cita nasional.Wamendikbudristek, Stella Christie, menjelaskan bahwa Beasiswa Garuda dirancang untuk memberikan akses dan kesempatan emas bagi siswa-siswi berprestasi, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. "Negara berkomitmen penuh untuk mendukung mereka yang membutuhkan. Beasiswa Garuda hadir untuk memastikan siswa-siswi berprestasi dari berbagai latar belakang mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi di luar negeri," ujar Stella.

Meta Hapus Apple Intelligence di Semua Aplikasinya, Ada Apa Sebenarnya Terjadi?

publish oleh jurnal
Meta Hapus Apple Intelligence di Semua Aplikasinya, Ada Apa Sebenarnya Terjadi?

Pengguna iPhone dan iPad mungkin akan sedikit kecewa. Fitur canggih Apple Intelligence, asisten pribadi berbasis AI dari Apple, ternyata diblokir oleh Meta di seluruh jajaran aplikasinya, termasuk Facebook, WhatsApp, dan Threads. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh blog teknologi Brasil, Sorcererhat Tech.Apple Intelligence sendiri sudah diperkenalkan sejak iOS 18 dan bisa dinikmati publik sejak Oktober lalu lewat update iOS 18.1. Meskipun mayoritas aplikasi mendukung fitur ini secara otomatis, pengembang aplikasi punya opsi untuk menonaktifkannya, dan itulah yang tampaknya dilakukan oleh Meta.

Bagnaia Dibuat Tak Tenang, Padahal Marc Marquez Sudah Kecilkan Api Pertarungan, Akankah Ada Kejutan Besar?

publish oleh jurnal
Bagnaia Dibuat Tak Tenang, Padahal Marc Marquez Sudah Kecilkan Api Pertarungan, Akankah Ada Kejutan Besar?

Meski Marc Marquez mengaku telah meredupkan api persaingannya di MotoGP, kehadirannya di Ducati Lenovo justru membuat rekan setimnya, Francesco Bagnaia, merasa tak tenang. Marquez yang kini berusia 32 tahun, mengakui pendekatannya terhadap balapan sudah berbeda dibandingkan sepuluh tahun lalu. Ia tak lagi menggebu-gebu mengejar kemenangan seperti dulu.Namun, performa impresif Marquez di empat seri awal musim ini justru menjadi gangguan tersendiri bagi Bagnaia, yang selama empat musim terakhir menjadi andalan Ducati. Bayangkan saja, Marquez berhasil meraih empat pole position, empat kemenangan Sprint, dan tiga kemenangan balapan! Torehan fantastis ini jelas membayangi Bagnaia yang posisinya sebagai pembalap nomor satu Ducati seolah terancam.

Honda PCX 160 Roadsync, Kenyamanan Kota, Keasyikan Touring, Liburan Jadi Sempurna

publish oleh jurnal
Honda PCX 160 Roadsync, Kenyamanan Kota, Keasyikan Touring, Liburan Jadi Sempurna

Honda PCX 160 kini hadir dengan fitur Roadsync yang bukan sekadar hiasan. Pembaruan menyeluruh pada motor ini memberikan pengalaman berkendara yang nyaman, baik untuk keperluan sehari-hari di dalam kota maupun perjalanan jauh.Kami berkesempatan menguji Honda PCX 160 Roadsync selama beberapa hari. Teknologi canggih yang disematkan membuat perjalanan kami terasa menyenangkan dan tanpa hambatan. Motor ini merupakan varian tertinggi dari keluarga Honda PCX, dengan harga mulai dari Rp 40.901.000 on the road Jakarta per April 2025. Berikut ulasan lengkapnya:

Tabel Simulasi Kredit Toyota Rush April 2025 di Mandiri dan BCA, DP Rp60 Juta Segini Cicilan Termurah, Cek Hitungan Lengkapnya

publish oleh jurnal
Tabel Simulasi Kredit Toyota Rush April 2025 di Mandiri dan BCA, DP Rp60 Juta Segini Cicilan Termurah, Cek Hitungan Lengkapnya

Sejak kemunculannya di tahun 2006, Toyota Rush telah menjadi pilihan favorit bagi keluarga Indonesia yang menginginkan SUV tangguh namun tetap nyaman. Generasi terbarunya hadir dengan tampilan yang lebih dewasa dan modern, siap menaklukkan berbagai medan jalan di Indonesia.Toyota Rush ditenagai mesin 1.5 liter 4 silinder Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 104 PS dan torsi 136 Nm. Meski bukan yang terkuat di kelasnya, performa mesin ini cukup handal untuk aktivitas sehari-hari maupun perjalanan jauh bersama keluarga. Toyota juga telah memperbaiki masalah limbung yang dikeluhkan pada generasi sebelumnya dengan sistem suspensi yang lebih rigid, sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman di kecepatan tinggi.

Artikel Terbaru