Ketahui 10 Bahaya Filler pada Wajah yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya filler pada wajah

Filler wajah, atau yang dikenal sebagai “bahaya filler pada wajah”, adalah prosedur kecantikan yang melibatkan penyuntikan zat pengisi ke dalam kulit untuk menambah volume, mengurangi kerutan, dan memperbaiki kontur wajah.Meskipun popularitasnya meningkat, penting untuk menyadari potensi bahaya dan risiko yang terkait dengan prosedur ini.

Salah satu risiko utama filler wajah adalah reaksi alergi, yang dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa.Reaksi alergi dapat terjadi segera setelah injeksi atau tertunda hingga beberapa hari kemudian. Gejala reaksi alergi dapat meliputi kemerahan, bengkak, gatal, dan kesulitan bernapas.Dalam kasus yang jarang terjadi, reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yang merupakan kondisi medis darurat.

Risiko lain dari filler wajah adalah infeksi. Infeksi dapat terjadi jika jarum yang digunakan untuk menyuntikkan filler tidak steril atau jika kulit tidak dibersihkan dengan benar sebelum prosedur.Gejala infeksi dapat meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya cairan dari tempat suntikan.Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa.

Selain risiko alergi dan infeksi, filler wajah juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti:

  • Nekrosis kulit: Hal ini terjadi ketika aliran darah ke area yang disuntik terhambat, yang menyebabkan kematian jaringan.
  • Granuloma: Ini adalah benjolan kecil yang terbentuk di sekitar filler dan dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.
  • Migrasi filler: Ini terjadi ketika filler bergerak dari lokasi suntikan awal ke area lain di wajah, yang dapat menyebabkan benjolan atau deformitas.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi sebelum melakukan prosedur filler wajah.Dokter dapat mendiskusikan manfaat dan risiko prosedur dan membantu Anda memutuskan apakah filler wajah tepat untuk Anda.Jika Anda mempertimbangkan untuk melakukan filler wajah, pastikan untuk memilih dokter yang memiliki pengalaman dan reputasi baik.

bahaya filler pada wajah

Filler wajah, atau yang dikenal sebagai “bahaya filler pada wajah”, adalah prosedur kecantikan yang melibatkan penyuntikan zat pengisi ke dalam kulit untuk menambah volume, mengurangi kerutan, dan memperbaiki kontur wajah. Meskipun prosedur ini telah menjadi populer, penting untuk menyadari potensi bahaya dan risiko yang terkait. Berikut adalah 10 bahaya utama yang terkait dengan penggunaan filler wajah:

  • Reaksi alergi
  • Infeksi
  • Nekrosis kulit
  • Granuloma
  • Migrasi filler
  • Benjolan
  • Deformitas
  • Kebutaan
  • Stroke
  • Kematian

Bahaya-bahaya ini tidak boleh dianggap remeh. Reaksi alergi, meskipun jarang terjadi, dapat mengancam jiwa. Infeksi dapat menyebabkan jaringan parut dan deformitas permanen. Nekrosis kulit dapat menyebabkan hilangnya jaringan kulit, yang mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya. Granuloma dapat menyebabkan peradangan dan nyeri kronis. Migrasi filler dapat menyebabkan benjolan dan deformitas yang tidak diinginkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, filler wajah dapat menyumbat pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kebutaan, stroke, atau bahkan kematian.

Reaksi alergi

Reaksi alergi adalah salah satu bahaya utama yang terkait dengan penggunaan filler wajah. Reaksi alergi dapat terjadi segera setelah injeksi atau tertunda hingga beberapa hari kemudian. Gejala reaksi alergi dapat meliputi kemerahan, bengkak, gatal, dan kesulitan bernapas. Dalam kasus yang jarang terjadi, reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yang merupakan kondisi medis darurat.

  • Penyebab reaksi alergi

    Reaksi alergi terhadap filler wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bahan pengisi itu sendiri, anestesi lokal yang digunakan selama prosedur, atau bahan lain yang digunakan dalam prosedur.

  • Contoh reaksi alergi

    Beberapa contoh reaksi alergi yang dapat terjadi setelah injeksi filler wajah meliputi:

    • Kemerahan dan bengkak pada area suntikan
    • Gatal dan rasa terbakar
    • kesulitan bernapas
    • Pusing dan mual
    • Anafilaksis
  • Konsekuensi reaksi alergi

    Konsekuensi reaksi alergi terhadap filler wajah dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Reaksi alergi ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yang merupakan kondisi medis darurat yang memerlukan perawatan segera. Anafilaksis dapat menyebabkan kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, dan bahkan kematian.

Reaksi alergi adalah bahaya serius yang terkait dengan penggunaan filler wajah. Penting untuk menyadari risiko reaksi alergi sebelum menjalani prosedur filler wajah dan untuk mendiskusikan risiko ini dengan dokter Anda.

Infeksi

Infeksi merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan prosedur filler wajah. Infeksi dapat terjadi jika jarum yang digunakan untuk menyuntikkan filler tidak steril atau jika kulit tidak dibersihkan dengan benar sebelum prosedur. Gejala infeksi dapat meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya cairan dari tempat suntikan. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan sepsis, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi setelah prosedur filler wajah, antara lain:

  • Riwayat infeksi kulit
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid
  • Prosedur filler wajah yang dilakukan di lingkungan yang tidak steril

Jika Anda mengalami gejala infeksi setelah prosedur filler wajah, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Infeksi dini dapat diobati dengan antibiotik. Namun, jika infeksi dibiarkan tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti jaringan parut, deformitas, dan bahkan kematian.

Untuk mencegah infeksi setelah prosedur filler wajah, penting untuk mengikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat. Petunjuk ini mungkin termasuk:

  • Menjaga kebersihan area suntikan
  • Mengoleskan kompres dingin pada area suntikan
  • Mengonsumsi antibiotik jika diresepkan
  • Menghindari aktivitas berat

Dengan mengikuti petunjuk dokter Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat membantu mengurangi risiko infeksi setelah prosedur filler wajah.

Nekrosis kulit

Nekrosis kulit adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan kulit mati karena kekurangan aliran darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, infeksi, dan efek samping obat-obatan tertentu. Dalam konteks “bahaya filler pada wajah”, nekrosis kulit dapat terjadi ketika filler menyumbat pembuluh darah yang memasok darah ke kulit. Hal ini dapat menyebabkan kematian jaringan kulit, yang dapat menyebabkan jaringan parut, deformitas, dan bahkan kematian.

Salah satu contoh nekrosis kulit yang terkait dengan “bahaya filler pada wajah” adalah kasus seorang wanita yang mengalami kebutaan setelah menjalani prosedur filler wajah. Filler yang disuntikkan ke wajah wanita tersebut menyumbat arteri yang memasok darah ke matanya, yang menyebabkan kematian jaringan pada matanya. Kasus ini menyoroti bahaya serius yang terkait dengan prosedur filler wajah dan pentingnya berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi sebelum menjalani prosedur.

Untuk mencegah nekrosis kulit setelah prosedur filler wajah, penting untuk mengikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat. Petunjuk ini mungkin termasuk menghindari aktivitas berat, mengoleskan kompres dingin pada area suntikan, dan mengonsumsi antibiotik jika diresepkan. Dengan mengikuti petunjuk dokter Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat membantu mengurangi risiko nekrosis kulit dan komplikasi serius lainnya yang terkait dengan “bahaya filler pada wajah”.

Granuloma

Granuloma adalah benjolan kecil yang terbentuk di sekitar filler wajah. Benjolan ini disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap filler. Granuloma dapat menyebabkan peradangan dan nyeri kronis. Dalam beberapa kasus, granuloma dapat menyebabkan jaringan parut dan deformitas permanen.

Granuloma merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan “bahaya filler pada wajah”. Granuloma dapat terjadi pada siapa saja yang menjalani prosedur filler wajah, namun beberapa orang lebih berisiko dibandingkan yang lain. Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit autoimun atau alergi lebih mungkin mengembangkan granuloma setelah prosedur filler wajah.

Tidak ada cara pasti untuk mencegah granuloma setelah prosedur filler wajah. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko, seperti:

  • Pilih dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman.
  • Tanyakan kepada dokter Anda tentang jenis filler yang akan digunakan dan tanyakan apakah ada risiko granuloma.
  • Ikuti petunjuk dokter Anda dengan cermat setelah prosedur filler wajah.

Jika Anda mengalami gejala granuloma setelah prosedur filler wajah, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Granuloma dapat diobati dengan obat-obatan, suntikan steroid, atau pembedahan. Semakin dini granuloma diobati, semakin kecil kemungkinan terjadi komplikasi serius.

Migrasi filler

Migrasi filler adalah perpindahan filler dari lokasi suntikan awal ke area lain di wajah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jenis filler yang digunakan, teknik injeksi, dan anatomi wajah pasien. Migrasi filler dapat menyebabkan benjolan dan deformitas yang tidak diinginkan, dan dalam beberapa kasus, dapat menyumbat pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kebutaan, stroke, atau bahkan kematian.

Salah satu contoh migrasi filler yang menyebabkan komplikasi serius adalah kasus seorang wanita yang mengalami kebutaan setelah menjalani prosedur filler wajah. Filler yang disuntikkan ke wajah wanita tersebut bermigrasi ke arteri yang memasok darah ke matanya, yang menyebabkan kematian jaringan pada matanya. Kasus ini menyoroti bahaya serius yang terkait dengan migrasi filler dan pentingnya berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi sebelum menjalani prosedur filler wajah.

Untuk mencegah migrasi filler, penting untuk memilih dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman. Dokter yang berkualifikasi akan menggunakan teknik injeksi yang tepat dan memilih jenis filler yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pasien juga harus mengikuti petunjuk dokter dengan cermat setelah prosedur filler wajah, termasuk menghindari aktivitas berat dan mengoleskan kompres dingin pada area suntikan. Dengan mengikuti petunjuk dokter dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pasien dapat membantu mengurangi risiko migrasi filler dan komplikasi serius lainnya yang terkait dengan “bahaya filler pada wajah”.

Benjolan

Benjolan merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi setelah prosedur filler wajah. Benjolan ini disebabkan oleh penumpukan filler di bawah kulit, yang dapat menyebabkan ketidakrataan dan deformitas pada wajah. Dalam beberapa kasus, benjolan dapat juga disertai dengan kemerahan, bengkak, dan nyeri.

Penyebab benjolan setelah filler wajah dapat beragam, antara lain:

  • Teknik injeksi yang tidak tepat
  • Penggunaan filler yang tidak berkualitas
  • Reaksi alergi terhadap filler
  • Infeksi

Benjolan setelah filler wajah dapat bersifat sementara atau permanen. Benjolan sementara biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, benjolan permanen memerlukan perawatan khusus, seperti injeksi steroid atau pembedahan.

Untuk mencegah terjadinya benjolan setelah prosedur filler wajah, penting untuk memilih dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman. Dokter yang berkualifikasi akan menggunakan teknik injeksi yang tepat dan memilih jenis filler yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pasien juga harus mengikuti petunjuk dokter dengan cermat setelah prosedur filler wajah, termasuk menghindari aktivitas berat dan mengoleskan kompres dingin pada area suntikan.

Deformitas

Deformitas wajah merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi akibat “bahaya filler pada wajah”. Deformitas dapat terjadi ketika filler disuntikkan secara tidak tepat, menyebabkan bentuk wajah menjadi tidak simetris atau tidak proporsional. Dalam kasus yang parah, deformitas dapat menyebabkan gangguan fungsi wajah, seperti kesulitan makan atau berbicara.

Salah satu contoh deformitas wajah akibat “bahaya filler pada wajah” adalah kasus seorang wanita yang mengalami pembengkakan dan perubahan bentuk wajah setelah menjalani prosedur filler dagu. Filler yang disuntikkan tidak merata, menyebabkan dagunya menjadi asimetris dan terlihat tidak alami. Kasus ini menyoroti pentingnya memilih dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman untuk melakukan prosedur filler wajah.

Untuk mencegah terjadinya deformitas wajah akibat “bahaya filler pada wajah”, penting untuk memilih dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman. Dokter yang berkualifikasi akan menggunakan teknik injeksi yang tepat dan memilih jenis filler yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pasien juga harus mengikuti petunjuk dokter dengan cermat setelah prosedur filler wajah, termasuk menghindari aktivitas berat dan mengoleskan kompres dingin pada area suntikan.

Penyebab Bahaya Filler Wajah

Prosedur filler wajah, meskipun populer, memiliki potensi bahaya dan risiko yang perlu diketahui. Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap bahaya ini, antara lain:

1. Teknik Injeksi yang Tidak Tepat
Teknik injeksi yang tidak tepat dapat menyebabkan filler menyebar di luar area yang diinginkan, mengakibatkan benjolan, deformitas, atau bahkan penyumbatan pembuluh darah.

2. Penggunaan Filler Berkualitas Rendah
Penggunaan filler berkualitas rendah atau tidak disetujui dapat meningkatkan risiko reaksi alergi, infeksi, dan komplikasi lainnya.

3. Tidak Sesuai dengan Anatomi Wajah
Filler yang tidak sesuai dengan anatomi wajah dapat menyebabkan tekanan pada jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan kerusakan jaringan.

4. Riwayat Penyakit Tertentu
Orang dengan riwayat penyakit autoimun, alergi, atau kondisi medis tertentu mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami reaksi negatif terhadap filler.

5. Kurangnya Pengalaman Dokter
Dokter yang tidak memiliki pengalaman atau pelatihan yang cukup dalam prosedur filler wajah dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti infeksi, migrasi filler, atau hasil yang tidak diinginkan.

6. Ekspektasi yang Tidak Realistis
Ekspektasi yang tidak realistis tentang hasil filler wajah dapat menyebabkan kekecewaan dan bahkan memicu prosedur tambahan yang tidak perlu, sehingga meningkatkan risiko komplikasi.

Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk meminimalkan bahaya yang terkait dengan prosedur filler wajah. Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi sebelum menjalani prosedur sangat dianjurkan untuk membahas potensi risiko dan manfaat, serta menetapkan ekspektasi yang realistis.

Upaya Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Filler Wajah

Mengingat potensi bahaya yang terkait dengan prosedur filler wajah, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat. Berikut adalah beberapa metode yang direkomendasikan:

Konsultasi dengan Dokter Berkualitas
Langkah awal yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berkualifikasi dan berpengalaman. Dokter yang kompeten akan dapat menilai anatomi wajah Anda, merekomendasikan jenis filler yang sesuai, dan mendiskusikan potensi risiko dan manfaat prosedur.

Penelitian dan Pemilihan Filler
Luangkan waktu untuk meneliti berbagai jenis filler yang tersedia dan pilihlah filler yang memiliki reputasi baik dan disetujui oleh lembaga yang berwenang. Hindari penggunaan filler yang tidak jelas asal-usulnya atau tidak memiliki izin edar.

Ekspektasi yang Realistis
Penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis tentang hasil prosedur filler wajah. Hasil akhir dapat bervariasi tergantung pada faktor individu, dan tidak selalu mungkin untuk mencapai kesempurnaan. Berdiskusilah secara terbuka dengan dokter Anda tentang tujuan estetika Anda dan hasil yang diharapkan.

Perawatan Pasca Prosedur
Ikuti instruksi dokter dengan cermat setelah menjalani prosedur filler wajah. Ini mungkin termasuk menghindari aktivitas berat, mengoleskan kompres dingin, dan menjaga kebersihan area yang disuntik.

Pemantauan dan Tindak Lanjut
Jadwalkan kunjungan tindak lanjut secara teratur dengan dokter Anda untuk memantau hasil dan mengevaluasi apakah diperlukan perawatan tambahan. Pemantauan yang cermat dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi komplikasi sejak dini.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru