Intip 9 Manfaat Secang dan Jahe yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Bahan-bahan alami telah lama menjadi fondasi pengobatan tradisional dan sumber daya penting dalam pengembangan farmasi modern. Manfaat yang terkandung dalam tanaman-tanaman ini merujuk pada khasiat terapeutik atau dukungan kesehatan yang dapat diberikan oleh komponen bioaktifnya. Setiap spesies botani mengandung senyawa unik yang berinteraksi dengan sistem biologis tubuh, menawarkan potensi untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Penemuan dan validasi ilmiah terhadap khasiat ini menjadi sangat penting untuk mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan praktik medis kontemporer.

manfaat secang dan jahe

  1. Anti-inflamasi Kuat Secang (Caesalpinia sappan L.) dan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dikenal luas karena sifat anti-inflamasinya. Senyawa seperti brazilein dalam secang dan gingerol serta shogaol dalam jahe bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, seperti produksi sitokin pro-inflamasi dan enzim COX-2. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology (2018) menunjukkan bahwa ekstrak kedua tanaman ini efektif mengurangi peradangan pada model hewan dan sel, menjadikannya agen potensial untuk kondisi seperti artritis. Kemampuan ini sangat relevan mengingat peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif.
  2. Potensi Antioksidan Tinggi Kedua tanaman ini kaya akan senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dari secang meliputi flavonoid dan chalcone, sementara jahe mengandung antioksidan fenolik seperti gingerol dan zingiberone. Aktivitas antioksidan ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular dan kanker. Studi dalam Food Chemistry (2017) mengonfirmasi kapasitas penangkap radikal bebas yang signifikan dari ekstrak secang dan jahe.
  3. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh Konsumsi secang dan jahe dapat berkontribusi pada peningkatan respons imun tubuh. Senyawa bioaktif dalam kedua tanaman ini memiliki sifat imunomodulator, yang berarti mereka dapat mengatur dan menyeimbangkan fungsi sistem kekebalan. Misalnya, jahe telah lama digunakan untuk mengatasi flu dan pilek karena kemampuannya dalam menghangatkan tubuh dan merangsang respons imun. Kombinasi kedua bahan ini dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap infeksi, seperti yang disarankan oleh penelitian mengenai efek sinergis tanaman herbal terhadap imunitas.
  4. Efek Antimikroba Secang dan jahe menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur. Brazilein dari secang telah terbukti menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen, sementara gingerol dan shogaol dari jahe memiliki efek antibakteri dan antivirus. Sifat ini menjadikan kedua tanaman ini berpotensi sebagai agen alami untuk melawan infeksi. Penelitian dalam Journal of Applied Microbiology (2019) menyoroti efektivitas ekstrak jahe terhadap beberapa galur bakteri resisten.
  5. Manfaat Antikanker Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa secang dan jahe memiliki potensi antikanker melalui berbagai mekanisme, termasuk induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, penghambatan proliferasi sel, dan anti-angiogenesis. Senyawa seperti brazilein, sappanchalcone, gingerol, dan shogaol telah diuji dalam studi in vitro dan in vivo pada berbagai jenis kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan yang dipublikasikan di Phytotherapy Research (2020) menawarkan harapan untuk pengembangan terapi komplementer.
  6. Pengelolaan Diabetes Secang dan jahe telah menunjukkan potensi dalam membantu pengelolaan kadar gula darah. Senyawa tertentu dalam secang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat enzim alfa-glukosidase, yang berperan dalam penyerapan glukosa. Jahe juga telah dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah puasa dan HbA1c pada individu dengan diabetes tipe 2. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Food (2016) mendukung klaim ini, menunjukkan peran potensial mereka dalam strategi diet untuk pasien diabetes.
  7. Meredakan Nyeri dan Kram Jahe secara tradisional dikenal sebagai pereda nyeri yang efektif, terutama untuk nyeri otot, nyeri haid (dismenore), dan migrain. Sifat anti-inflamasi dan analgesiknya berasal dari senyawa gingerol dan shogaol. Secang juga dapat berkontribusi pada efek ini melalui sifat anti-inflamasinya. Kombinasi kedua tanaman ini dapat memberikan efek sinergis dalam mengurangi intensitas nyeri. Meta-analisis yang dipublikasikan dalam Pain Medicine (2015) mengulas bukti efektivitas jahe untuk berbagai jenis nyeri.
  8. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Jahe sangat terkenal karena kemampuannya meredakan mual dan muntah, termasuk mual di pagi hari dan mual akibat kemoterapi. Jahe juga membantu melancarkan pencernaan dengan merangsang motilitas lambung dan mengurangi kembung. Secang, dengan sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya, dapat mendukung kesehatan usus dengan mengurangi peradangan dan menyeimbangkan mikrobioma. Perpaduan keduanya dapat menciptakan formula yang efektif untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.
  9. Potensi Neuroprotektif Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi neuroprotektif dari secang dan jahe. Antioksidan kuat yang terkandung dalam kedua tanaman ini dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Brazilein dari secang dan gingerol dari jahe telah menunjukkan kemampuan untuk melintasi sawar darah otak dan memberikan efek perlindungan saraf. Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, temuan ini membuka jalan bagi studi lebih lanjut dalam bidang neurologi, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Neuroinflammation (2021).

Studi kasus dan aplikasi nyata dari secang dan jahe telah banyak didokumentasikan dalam sistem pengobatan tradisional di berbagai budaya, terutama di Asia.

Di Indonesia, misalnya, secang sering digunakan sebagai bahan dasar minuman herbal seperti wedang uwuh, sementara jahe menjadi komponen utama dalam jamu dan minuman penghangat badan.

Penggunaan ini tidak hanya berakar pada kepercayaan turun-temurun tetapi juga didukung oleh pengamatan empiris terhadap efek positifnya pada kesehatan. Konsistensi penggunaan ini selama berabad-abad menunjukkan adanya khasiat yang nyata bagi masyarakat.

Pemanfaatan kedua tanaman ini tidak terbatas pada minuman saja, melainkan juga meluas ke aplikasi topikal dan suplemen.

Ekstrak jahe telah digunakan dalam krim dan salep untuk meredakan nyeri otot dan sendi, memanfaatkan sifat anti-inflamasinya yang kuat.

Secang, di sisi lain, sering dimanfaatkan sebagai pewarna alami dengan khasiat antibakteri, terutama dalam produk tekstil atau kosmetik tradisional.

Menurut Dr. Endang Sulistyorini, seorang ahli etnobotani, integrasi secang dan jahe dalam produk-produk sehari-hari menunjukkan kearifan lokal yang mendalam dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk kesehatan dan kesejahteraan, ujarnya.

Dalam konteks modern, secang dan jahe telah menarik perhatian industri farmasi dan makanan fungsional.

Banyak perusahaan kini mengembangkan suplemen kapsul, bubuk instan, atau minuman kesehatan yang mengandung ekstrak kedua bahan ini, menargetkan konsumen yang mencari alternatif alami untuk menjaga kesehatan.

Produk-produk ini seringkali dipasarkan untuk mendukung imunitas, mengurangi peradangan, atau meningkatkan vitalitas. Proses standarisasi ekstrak menjadi krusial untuk memastikan konsistensi dosis dan efektivitas terapeutik dalam produk-produk tersebut.

Penelitian klinis juga semakin banyak dilakukan untuk memvalidasi khasiat tradisional secang dan jahe.

Sebagai contoh, sebuah uji klinis acak terkontrol yang melibatkan pasien osteoartritis menunjukkan bahwa konsumsi suplemen jahe dapat secara signifikan mengurangi nyeri dan kekakuan sendi, sebanding dengan beberapa obat anti-inflamasi nonsteroid.

Hal ini memperkuat dasar ilmiah untuk penggunaan jahe sebagai terapi komplementer. Validasi semacam ini penting untuk meningkatkan kepercayaan profesional medis terhadap pengobatan herbal.

Potensi secang dan jahe dalam pencegahan dan manajemen penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, juga menjadi fokus penelitian.

Beberapa studi menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dari kedua tanaman dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan profil lipid, meskipun efek ini mungkin lebih bersifat aditif daripada kuratif.

Ini menandakan bahwa mereka dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk mengelola kondisi-kondisi tersebut, bukan sebagai pengganti terapi medis konvensional.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan secang dan jahe harus dilakukan dengan bijak. Interaksi dengan obat-obatan tertentu, terutama antikoagulan atau obat diabetes, perlu dipertimbangkan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Profesional kesehatan harus selalu dilibatkan dalam diskusi mengenai penggunaan suplemen herbal, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan resep, saran Dr. Budi Santoso, seorang farmakolog klinis.

Terdapat pula diskusi mengenai keberlanjutan dan etika dalam pemanenan secang dan jahe. Dengan meningkatnya permintaan global, penting untuk memastikan bahwa praktik budidaya dan panen dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah penipisan sumber daya alam.

Inisiatif pertanian organik dan praktik perdagangan adil dapat membantu menjaga ketersediaan tanaman ini sekaligus mendukung komunitas petani lokal. Kualitas bahan baku juga sangat memengaruhi khasiat produk akhir.

Secara keseluruhan, secang dan jahe merepresentasikan contoh nyata bagaimana kekayaan alam dapat memberikan solusi kesehatan yang signifikan.

Dengan terus berlanitnya penelitian ilmiah dan pengakuan akan kearifan tradisional, potensi kedua tanaman ini akan semakin terungkap dan terintegrasi dalam praktik kesehatan modern.

Pendekatan berbasis bukti akan terus menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaatnya secara aman dan efektif bagi masyarakat luas.

Tips dan Detail

Penggunaan secang dan jahe untuk kesehatan dapat dioptimalkan dengan beberapa tips praktis:

  • Pilih Bahan Baku Berkualitas Pastikan untuk menggunakan secang dan jahe yang segar, bebas dari pestisida, dan tidak terkontaminasi. Jahe segar yang padat, beraroma kuat, dan tidak berjamur adalah pilihan terbaik, sementara kayu secang yang kering dan bersih menunjukkan kualitas yang baik. Membeli dari sumber terpercaya atau petani lokal dapat membantu menjamin kemurnian dan potensi bahan aktif. Kualitas bahan baku secara langsung memengaruhi efektivitas dan keamanan produk akhir yang akan dikonsumsi.
  • Variasi Cara Konsumsi Secang dan jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk untuk memaksimalkan penyerapan dan kenikmatan. Jahe dapat diiris, diparut, atau dijadikan bubuk untuk teh, masakan, atau jus. Secang umumnya direbus sebagai minuman atau ditambahkan ke ramuan herbal lainnya. Eksperimen dengan resep yang berbeda dapat membantu menemukan cara konsumsi yang paling sesuai dengan preferensi individu dan tujuan kesehatan.
  • Perhatikan Dosis dan Frekuensi Meskipun alami, konsumsi secang dan jahe dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek samping pada beberapa individu, seperti gangguan pencernaan atau interaksi obat. Disarankan untuk memulai dengan dosis kecil dan meningkatkannya secara bertahap sambil memantau respons tubuh. Konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli herbal dapat membantu menentukan dosis yang aman dan efektif, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.
  • Kombinasi dengan Bahan Lain Efek secang dan jahe dapat diperkuat ketika dikombinasikan dengan bahan herbal lain yang memiliki sifat komplementer. Misalnya, penambahan serai, cengkeh, atau kayu manis pada wedang secang dan jahe tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga menambah khasiat antioksidan dan anti-inflamasi. Kombinasi ini sering ditemukan dalam resep tradisional yang telah teruji waktu, menunjukkan sinergi antar bahan alami.
  • Penyimpanan yang Tepat Penyimpanan yang benar penting untuk mempertahankan khasiat dan kesegaran secang dan jahe. Jahe segar sebaiknya disimpan di tempat sejuk dan kering, atau di lemari es, untuk memperpanjang umurnya. Kayu secang kering harus disimpan dalam wadah kedap udara jauh dari kelembaban dan cahaya langsung. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan kualitas senyawa bioaktif dan potensi kontaminasi.

Berbagai studi ilmiah telah menguji manfaat secang dan jahe menggunakan metodologi yang beragam. Penelitian in vitro seringkali melibatkan pengujian ekstrak tanaman pada kultur sel untuk mengidentifikasi aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, atau antikanker.

Misalnya, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2017 menggunakan uji DPPH dan FRAP untuk mengukur kapasitas antioksidan ekstrak jahe, menemukan bahwa senyawa gingerol adalah kontributor utama aktivitas tersebut.

Demikian pula, studi mengenai secang dalam Planta Medica (2018) menggunakan analisis spektrofotometri untuk mengidentifikasi senyawa brazilein dan mengevaluasi efek anti-inflamasinya pada sel makrofag.

Studi in vivo, yang melibatkan model hewan, digunakan untuk memahami mekanisme kerja dan efektivitas kedua tanaman dalam sistem biologis yang lebih kompleks.

Sebagai contoh, sebuah studi dalam Phytomedicine (2019) menguji efek ekstrak secang pada model tikus dengan peradangan yang diinduksi, menunjukkan penurunan signifikan pada penanda inflamasi seperti TNF- dan IL-6.

Untuk jahe, penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Pain (2015) melibatkan tikus dengan nyeri neuropatik, di mana pemberian gingerol mengurangi sensasi nyeri secara dosis-dependen.

Studi-studi ini memberikan bukti awal tentang potensi terapeutik yang dapat diterjemahkan ke manusia. Uji klinis pada manusia merupakan tahap krusial untuk memvalidasi khasiat yang diamati dalam studi laboratorium.

Contohnya, sebuah studi acak, plasebo-terkontrol yang diterbitkan dalam Osteoarthritis and Cartilage (2016) mengevaluasi efektivitas suplemen jahe pada pasien osteoartritis lutut, menunjukkan perbaikan signifikan dalam skor nyeri dan fungsi fisik dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Demikian pula, uji klinis mengenai secang, meskipun lebih sedikit, mulai mengeksplorasi potensinya dalam pengelolaan diabetes dan penyakit kardiovaskular, seperti yang dilaporkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine (2020), meskipun ukuran sampel dan durasi studi seringkali masih terbatas.

Meskipun mayoritas penelitian menunjukkan hasil positif, terdapat pula beberapa pandangan yang menyoroti keterbatasan. Beberapa studi menunjukkan bahwa efektivitas secang dan jahe dapat bervariasi tergantung pada varietas tanaman, kondisi tumbuh, metode ekstraksi, dan formulasi produk.

Ada pula perdebatan mengenai dosis optimal dan potensi interaksi dengan obat-obatan farmasi, terutama antikoagulan dan obat antihipertensi, yang memerlukan kehati-hatian.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa efek samping ringan seperti gangguan pencernaan dapat terjadi pada dosis tinggi.

Keterbatasan ini menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut yang lebih terstandardisasi dan uji klinis skala besar untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan pedoman penggunaan yang lebih jelas.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat ilmiah secang dan jahe, beberapa rekomendasi dapat disimpulkan untuk pemanfaatan yang optimal dan aman:

  • Konsultasi Medis Sebelum Penggunaan Disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan secang atau jahe sebagai suplemen atau terapi, terutama bagi individu yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Ini penting untuk menghindari potensi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan, memastikan penggunaan yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Profesional medis dapat memberikan panduan personal yang tepat berdasarkan riwayat kesehatan pasien.
  • Pilih Sumber Terpercaya dan Produk Terstandardisasi Pastikan untuk memperoleh secang dan jahe dari sumber yang terpercaya dan, jika memungkinkan, pilih produk ekstrak atau suplemen yang telah terstandardisasi. Produk terstandardisasi menjamin konsistensi kadar senyawa aktif, yang penting untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan dan mengurangi risiko kontaminasi. Membeli dari merek yang memiliki reputasi baik dan sertifikasi kualitas dapat membantu memastikan kemurnian dan potensi bahan.
  • Perhatikan Dosis dan Respons Tubuh Mulai dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap sambil memantau respons tubuh terhadap konsumsi secang dan jahe. Setiap individu dapat bereaksi berbeda terhadap bahan alami, sehingga penting untuk memperhatikan tanda-tanda alergi atau ketidaknyamanan. Tidak semua dosis yang efektif dalam penelitian laboratorium atau hewan akan sama untuk manusia, sehingga penyesuaian personal diperlukan untuk menemukan dosis yang tepat.
  • Integrasikan sebagai Bagian dari Gaya Hidup Sehat Secang dan jahe sebaiknya dipandang sebagai komponen pendukung dalam gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan sebagai pengganti terapi medis konvensional. Manfaatnya akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup, dan manajemen stres. Pendekatan holistik ini memastikan bahwa tubuh menerima dukungan komprehensif untuk kesehatan optimal.

Secang dan jahe, dua tanaman herbal yang telah lama diakui dalam pengobatan tradisional, menawarkan spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh bukti ilmiah yang terus berkembang.

Kemampuan anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan potensi antikanker, neuroprotektif, serta perannya dalam pengelolaan diabetes dan kesehatan pencernaan, menjadikan mereka subjek penelitian yang menarik.

Senyawa bioaktif seperti brazilein, gingerol, dan shogaol adalah kunci di balik khasiat terapeutik ini.

Meskipun banyak temuan positif telah dilaporkan, penting untuk mengakui perlunya penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis berskala besar dan terstandardisasi, untuk sepenuhnya mengidentifikasi mekanisme kerja, dosis optimal, dan profil keamanan jangka panjang.

Studi di masa depan juga harus fokus pada interaksi sinergis antara secang dan jahe, serta potensi pengembangannya menjadi agen terapeutik baru.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru