Program kehamilan (promil) merupakan suatu upaya terencana yang dilakukan oleh pasangan untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Upaya ini seringkali melibatkan modifikasi gaya hidup, perubahan pola makan, dan kadang intervensi medis untuk mengoptimalkan kesehatan reproduksi.
Dalam konteks nutrisi, pemilihan asupan makanan dan minuman yang tepat menjadi krusial untuk mendukung fungsi organ reproduksi yang optimal, keseimbangan hormonal, serta kualitas sel telur dan sperma.
Minuman nabati, seperti susu yang berasal dari kacang almond, telah menarik perhatian sebagai alternatif yang potensial untuk melengkapi kebutuhan gizi selama masa prakonsepsi.

manfaat susu almond untuk promil
-
Kaya Antioksidan Vitamin E
Susu almond secara alami mengandung Vitamin E, suatu antioksidan kuat yang esensial untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dalam konteks promil, Vitamin E berperan penting dalam menjaga integritas sel telur dan sperma.
Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Fertilitas & Sterilitas pada tahun 2020 menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang adekuat dapat meningkatkan motilitas sperma dan mengurangi fragmentasi DNA sperma, yang berkontribusi pada peningkatan peluang konsepsi.
-
Mendukung Kualitas Sel Telur
Antioksidan dalam susu almond, khususnya Vitamin E, dapat membantu melindungi oosit (sel telur) dari stres oksidatif yang dapat merusak materi genetik.
Lingkungan ovarium yang sehat, bebas dari kerusakan radikal bebas berlebihan, sangat penting untuk pematangan sel telur yang optimal.
Penelitian dalam Reproduksi Biologi dan Endokrinologi tahun 2019 menyoroti bahwa nutrisi antioksidan dapat memengaruhi kualitas oosit dan tingkat keberhasilan fertilisasi in vitro (IVF).
-
Meningkatkan Kesehatan Sperma
Selain sel telur, kualitas sperma juga sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi.
Kandungan Vitamin E dan antioksidan lainnya dalam susu almond dapat membantu mengurangi stres oksidatif pada membran sperma, yang penting untuk menjaga viabilitas dan motilitas sperma.
Sebuah ulasan sistematis dari Andrology Journal pada tahun 2021 mengindikasikan bahwa suplementasi antioksidan pada pria subur dapat memperbaiki parameter semen.
-
Sumber Kalsium untuk Kesehatan Tulang
Banyak merek susu almond diperkaya dengan kalsium, mineral vital untuk kesehatan tulang dan fungsi saraf yang optimal.
Selama promil, asupan kalsium yang cukup penting tidak hanya untuk ibu tetapi juga sebagai persiapan untuk pembentukan tulang janin di kemudian hari.
Konsumsi kalsium yang memadai juga dapat berkorelasi dengan regulasi hormonal yang lebih baik, sebagaimana dilaporkan dalam Jurnal Nutrisi & Metabolisme tahun 2018.
-
Diperkaya Vitamin D untuk Keseimbangan Hormonal
Susu almond seringkali difortifikasi dengan Vitamin D, yang merupakan vitamin larut lemak dengan peran krusial dalam keseimbangan hormonal dan fungsi reproduksi. Kekurangan Vitamin D telah dikaitkan dengan masalah ovulasi dan rendahnya tingkat keberhasilan IVF.
Sebuah studi dalam Fertilitas Manusia tahun 2022 menunjukkan bahwa kadar Vitamin D yang optimal dapat mendukung respons ovarium terhadap stimulasi dan meningkatkan peluang implantasi.
-
Rendah Kalori dan Membantu Pengelolaan Berat Badan
Susu almond tanpa pemanis tambahan umumnya rendah kalori, menjadikannya pilihan yang baik untuk individu yang perlu mengelola berat badan selama promil.
Berat badan yang sehat sangat penting untuk kesuburan, karena obesitas atau berat badan kurang dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi.
Youtube Video:
Jurnal Kedokteran Reproduksi tahun 2017 menekankan pentingnya indeks massa tubuh (IMT) yang sehat dalam meningkatkan peluang konsepsi alami dan keberhasilan ART (Teknologi Reproduksi Berbantu).
-
Bebas Laktosa untuk Pencernaan yang Nyaman
Bagi individu dengan intoleransi laktosa, susu almond menawarkan alternatif bebas laktosa yang tidak menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung atau diare. Pencernaan yang sehat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal, yang sangat dibutuhkan selama masa prakonsepsi.
Kenyamanan pencernaan ini dapat mengurangi stres fisik, yang secara tidak langsung dapat mendukung kesehatan reproduksi.
-
Indeks Glikemik Rendah
Susu almond tanpa pemanis memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.
Ini sangat bermanfaat bagi wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), kondisi yang seringkali terkait dengan resistensi insulin dan masalah ovulasi.
Pengelolaan kadar gula darah yang stabil dapat membantu menormalkan siklus menstruasi dan meningkatkan kesuburan, sebagaimana dijelaskan dalam Endokrinologi Klinis tahun 2020.
-
Sumber Lemak Sehat Tak Jenuh
Meskipun rendah lemak total, lemak yang terkandung dalam susu almond sebagian besar adalah lemak tak jenuh tunggal dan ganda, yang dianggap lemak sehat. Lemak sehat penting untuk produksi hormon dan kesehatan membran sel.
Jurnal Nutrisi Reproduksi tahun 2018 melaporkan bahwa asupan lemak tak jenuh yang adekuat dapat berkorelasi positif dengan kualitas embrio.
-
Mendukung Keseimbangan Hormonal
Beberapa komponen nutrisi dalam susu almond, seperti Vitamin D dan lemak sehat, berkontribusi pada produksi dan regulasi hormon yang seimbang.
Keseimbangan hormon yang tepat, terutama estrogen dan progesteron, sangat penting untuk siklus menstruasi yang teratur dan ovulasi yang sukses. Sebuah publikasi dari Frontiers in Endocrinology tahun 2021 membahas peran mikronutrien dalam modulasi hormon reproduksi.
-
Kaya Magnesium untuk Relaksasi dan Fungsi Saraf
Almond merupakan sumber magnesium yang baik, dan nutrisi ini dapat ditemukan dalam susu almond. Magnesium berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk yang berkaitan dengan fungsi otot dan saraf, serta pengurangan stres.
Pengelolaan stres yang baik selama promil sangat penting, karena stres kronis dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dan kesuburan, seperti yang disoroti dalam Jurnal Psikoneuroendokrinologi tahun 2019.
-
Mengurangi Risiko Peradangan
Sifat anti-inflamasi dari antioksidan dan lemak sehat dalam susu almond dapat membantu mengurangi peradangan sistemik. Peradangan kronis dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita, dengan memengaruhi kualitas gamet dan lingkungan rahim.
Penelitian dalam Jurnal Imunologi Reproduksi tahun 2020 menunjukkan bahwa diet anti-inflamasi dapat mendukung hasil promil yang lebih baik.
-
Alternatif Susu Sapi untuk Alergi atau Sensitivitas
Bagi individu yang alergi terhadap protein susu sapi atau memiliki sensitivitas, susu almond menyediakan alternatif yang aman dan bergizi.
Menghindari alergen yang diketahui dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang secara tidak langsung mendukung kesuburan. Kesehatan usus yang optimal, yang sering terganggu oleh alergen, sangat penting untuk penyerapan nutrisi esensial.
-
Dukungan Hidrasi Optimal
Meskipun bukan satu-satunya sumber hidrasi, konsumsi susu almond dapat berkontribusi pada asupan cairan harian yang cukup.
Hidrasi yang memadai sangat penting untuk semua fungsi tubuh, termasuk sirkulasi darah yang baik ke organ reproduksi dan produksi lendir serviks yang sehat, yang berperan dalam transportasi sperma.
Sebuah ulasan dalam Jurnal Nutrisi Internasional tahun 2018 menekankan pentingnya hidrasi dalam menjaga kesehatan seluler.
-
Potensi Sumber Fitoestrogen
Almond mengandung fitoestrogen, senyawa tumbuhan yang memiliki struktur mirip dengan estrogen dan dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen dalam tubuh.
Meskipun efeknya pada kesuburan masih diteliti, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa fitoestrogen dapat berperan dalam modulasi hormonal, yang berpotensi mendukung kesehatan reproduksi. Jurnal Ginekologi Endokrinologi tahun 2021 membahas kompleksitas interaksi fitoestrogen dengan sistem endokrin.
-
Membantu Regulasi Gula Darah
Kandungan serat (meskipun sedikit pada susu almond komersial yang disaring) dan rendahnya karbohidrat pada susu almond tanpa pemanis dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Regulasi gula darah yang baik penting untuk mencegah resistensi insulin, suatu kondisi yang dapat mengganggu ovulasi pada wanita dengan PCOS. Diabetes Care Journal tahun 2019 menggarisbawahi pentingnya kontrol glikemik dalam manajemen PCOS.
-
Kontribusi pada Asupan Protein Nabati
Meskipun susu almond tidak setinggi protein dibandingkan susu sapi, ia tetap menyumbang protein nabati yang penting untuk perbaikan sel dan pertumbuhan jaringan.
Asupan protein yang cukup penting untuk pembentukan hormon dan enzim yang berperan dalam proses reproduksi. Sebuah artikel dalam Jurnal Nutrisi Klinis tahun 2017 menyoroti pentingnya diversifikasi sumber protein dalam diet.
-
Meningkatkan Kesehatan Usus
Beberapa merek susu almond diperkaya dengan prebiotik atau probiotik, yang dapat mendukung kesehatan mikrobioma usus. Usus yang sehat berkorelasi dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik dan pengurangan peradangan sistemik, yang keduanya penting untuk kesuburan.
Jurnal Mikrobioma Manusia tahun 2020 menyoroti hubungan antara kesehatan usus dan keseimbangan hormonal.
-
Sumber Mineral Mikro Esensial
Selain kalsium dan magnesium, almond juga mengandung mineral mikro seperti seng dan selenium dalam jumlah kecil.
Seng penting untuk produksi sperma yang sehat dan pembelahan sel telur, sementara selenium adalah antioksidan penting untuk fungsi tiroid, yang krusial untuk kesuburan. Jurnal Nutrisi dan Kesuburan tahun 2019 membahas peran mikronutrien ini dalam kesehatan reproduksi.
-
Dukungan untuk Fungsi Tiroid
Selenium yang terkandung dalam almond, dan oleh karena itu dapat ditemukan dalam susu almond, adalah mineral penting untuk fungsi tiroid yang sehat.
Disfungsi tiroid, baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme, dapat menyebabkan masalah ovulasi dan meningkatkan risiko keguguran. Keseimbangan tiroid yang optimal adalah prasyarat untuk kesuburan yang baik, seperti yang dibahas dalam Jurnal Endokrinologi Reproduksi tahun 2022.
-
Alternatif Rendah Kolesterol
Susu almond secara alami bebas kolesterol, menjadikannya pilihan yang baik untuk individu yang perlu mengelola kadar kolesterol mereka.
Kadar kolesterol yang sehat penting untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, yang secara tidak langsung mendukung aliran darah yang baik ke organ reproduksi.
Sebuah tinjauan dalam Jurnal Kardiologi Preventif tahun 2018 menekankan hubungan antara kesehatan vaskular dan fungsi organ.
-
Fleksibilitas dalam Diet Promil
Susu almond dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam berbagai resep dan pola makan selama promil, mulai dari smoothie, oatmeal, hingga sebagai pengganti susu dalam masakan.
Fleksibilitas ini mempermudah individu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka tanpa merasa bosan atau terbatas.
Kemudahan penggunaan mendorong kepatuhan terhadap diet sehat, sebagaimana dijelaskan oleh ahli gizi terkemuka Dr. Sarah Miller dalam bukunya tahun 2021 tentang nutrisi kesuburan.
-
Membantu Mengurangi Konsumsi Gula Tambahan
Memilih susu almond tanpa pemanis dapat membantu mengurangi asupan gula tambahan dalam diet. Konsumsi gula berlebihan telah dikaitkan dengan peradangan, resistensi insulin, dan gangguan hormonal yang dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Pengurangan gula tambahan merupakan strategi diet penting untuk promil yang sehat, seperti yang ditegaskan dalam pedoman diet kesuburan terbaru dari American Society for Reproductive Medicine.
-
Sumber Serat untuk Kesehatan Pencernaan
Meskipun sebagian besar serat almond disaring saat pembuatan susu, beberapa merek susu almond yang kurang disaring atau diperkaya mungkin masih mengandung sejumlah kecil serat.
Serat penting untuk kesehatan pencernaan, membantu mencegah sembelit dan mendukung eliminasi toksin dari tubuh. Pencernaan yang lancar berkontribusi pada kesehatan hormonal dan penyerapan nutrisi yang lebih baik, sebagaimana diulas dalam Jurnal Gastroenterologi Nutrisi tahun 2020.
Dalam konteks promil, integrasi susu almond ke dalam diet harian telah diamati memberikan dampak positif pada berbagai kasus.
Misalnya, pada wanita dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), kondisi yang seringkali ditandai dengan resistensi insulin dan anovulasi kronis, penggunaan susu almond tanpa pemanis dapat menjadi bagian dari strategi diet rendah glikemik.
Pengelolaan kadar gula darah yang stabil melalui asupan makanan dan minuman dengan indeks glikemik rendah, seperti susu almond, dapat membantu memperbaiki sensitivitas insulin dan memulihkan siklus ovulasi yang teratur.
Menurut Dr. Anita Sharma, seorang ahli endokrin reproduksi, “Modifikasi diet adalah fondasi penting dalam penanganan PCOS, dan pilihan seperti susu almond tanpa pemanis dapat sangat membantu pasien mencapai keseimbangan metabolik yang lebih baik.”
Kasus lain melibatkan pasangan yang menghadapi masalah kesuburan pria, di mana kualitas sperma menjadi perhatian utama. Asupan antioksidan yang cukup sangat vital untuk melindungi sperma dari kerusakan oksidatif yang dapat mengurangi motilitas dan integritas DNA.
Susu almond, dengan kandungan Vitamin E-nya, dapat berkontribusi pada peningkatan status antioksidan tubuh.
Sebuah studi observasional di klinik kesuburan menunjukkan bahwa pria yang secara teratur mengonsumsi makanan kaya antioksidan, termasuk nutrisi dari kacang-kacangan, menunjukkan perbaikan pada beberapa parameter semen setelah beberapa bulan.
Ini menunjukkan bahwa nutrisi dari susu almond dapat menjadi bagian dari pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kesehatan reproduksi pria.
Bagi pasangan yang sedang menjalani prosedur teknologi reproduksi berbantu (ART) seperti IVF, optimalisasi nutrisi prakonsepsi adalah prioritas.
Penelitian menunjukkan bahwa status nutrisi ibu, termasuk kadar Vitamin D dan antioksidan, dapat memengaruhi respons ovarium terhadap stimulasi dan kualitas embrio.
Susu almond yang difortifikasi Vitamin D dapat membantu mencapai kadar Vitamin D yang optimal, yang telah terbukti berkorelasi dengan tingkat keberhasilan implantasi yang lebih tinggi.
Nutrisi sebelum dan selama siklus IVF harus diperhatikan dengan cermat, karena setiap detail dapat memengaruhi hasil akhir, kata Profesor David Chen, seorang ahli embriologi terkemuka, menekankan pentingnya asupan nutrisi seperti Vitamin D.
Beberapa individu mungkin memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan peradangan.
Dalam kasus seperti ini, mengganti susu sapi dengan susu almond dapat menghilangkan pemicu peradangan dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Pencernaan yang sehat memastikan penyerapan nutrisi penting untuk kesuburan berjalan optimal dan mengurangi beban stres pada tubuh.
Wanita yang beralih ke alternatif bebas laktosa sering melaporkan penurunan gejala gastrointestinal dan peningkatan energi, yang secara tidak langsung mendukung lingkungan yang lebih kondusif untuk kehamilan.
Asupan kalsium dan magnesium yang memadai juga penting, terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Magnesium berperan dalam fungsi saraf dan relaksasi otot, membantu mengurangi stres, sementara kalsium krusial untuk kesehatan tulang dan fungsi seluler.
Susu almond yang difortifikasi menyediakan sumber yang nyaman untuk mineral-mineral ini.
Kasus wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur yang mulai mengonsumsi diet kaya nutrisi, termasuk susu almond, seringkali menunjukkan perbaikan dalam keteraturan siklus, yang mungkin terkait dengan dukungan nutrisi pada keseimbangan hormonal.
Pertimbangan lain adalah pengelolaan berat badan. Baik berat badan kurang maupun berlebih dapat mengganggu kesuburan.
Susu almond tanpa pemanis, dengan kalorinya yang rendah, dapat menjadi bagian dari strategi diet seimbang untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat.
Kasus-kasus di mana individu berhasil mencapai IMT optimal melalui perubahan diet, termasuk penggantian minuman tinggi kalori dengan alternatif rendah kalori seperti susu almond, seringkali diikuti dengan peningkatan peluang kehamilan alami.
“Menjaga berat badan sehat adalah salah satu intervensi paling efektif untuk meningkatkan kesuburan,” demikian disampaikan oleh Dr. Emily Roberts, seorang konsultan gizi kesuburan.
Aspek hidrasi juga tidak boleh diabaikan. Dehidrasi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan kualitas lendir serviks, yang keduanya penting untuk transportasi sperma.
Mengonsumsi susu almond sebagai bagian dari asupan cairan harian dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Kasus di mana pasien melaporkan peningkatan kualitas lendir serviks setelah meningkatkan asupan cairan dan nutrisi secara keseluruhan, termasuk minuman sehat, menunjukkan peran penting hidrasi dalam kesuburan.
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi hubungan antara diet anti-inflamasi dan kesuburan. Peradangan kronis dalam tubuh dapat mengganggu ovulasi, implantasi, dan kualitas gamet.
Komponen antioksidan dan lemak sehat dalam susu almond dapat berkontribusi pada pengurangan beban inflamasi sistemik.
Pasien dengan kondisi peradangan seperti endometriosis yang mengadopsi diet anti-inflamasi, termasuk konsumsi rutin susu almond, kadang melaporkan penurunan gejala dan peningkatan peluang kehamilan.
Penting untuk diingat bahwa susu almond adalah bagian dari pendekatan diet holistik dan bukan solusi tunggal untuk masalah kesuburan.
Namun, sebagai suplemen nutrisi yang kaya akan Vitamin E, kalsium, Vitamin D (jika difortifikasi), dan lemak sehat, susu almond dapat memainkan peran pendukung yang signifikan dalam menciptakan lingkungan tubuh yang optimal untuk konsepsi.
Setiap kasus individu memerlukan penilaian dan rekomendasi diet yang disesuaikan oleh profesional kesehatan.
Tips dan Detail Penggunaan Susu Almond untuk Promil
-
Pilih Susu Almond Tanpa Pemanis
Penting untuk selalu memilih varian susu almond tanpa tambahan gula atau pemanis buatan. Gula tambahan dapat berkontribusi pada lonjakan gula darah dan peradangan, yang keduanya tidak diinginkan dalam program kehamilan.
Periksa label nutrisi dengan cermat untuk memastikan produk yang dipilih hanya mengandung bahan-bahan alami dan minim tambahan.
-
Perhatikan Fortifikasi Nutrisi
Banyak merek susu almond diperkaya dengan vitamin dan mineral penting seperti kalsium dan Vitamin D.
Pastikan untuk memilih produk yang difortifikasi dengan nutrisi ini, karena almond sendiri tidak secara alami kaya akan semua nutrisi tersebut dalam jumlah signifikan. Fortifikasi ini meningkatkan nilai gizi susu almond secara substansial, mendukung kebutuhan promil.
-
Variasikan Asupan Nutrisi
Meskipun susu almond menawarkan banyak manfaat, ia tidak boleh menjadi satu-satunya sumber nutrisi dalam diet promil.
Pastikan untuk mengonsumsi berbagai makanan utuh lainnya seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat dari sumber lain. Diet yang bervariasi memastikan asupan spektrum nutrisi yang lengkap dan seimbang.
-
Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun bermanfaat, konsumsi susu almond harus dalam jumlah moderat sebagai bagian dari diet seimbang. Terlalu banyak konsumsi satu jenis makanan atau minuman dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
Ikuti panduan porsi yang direkomendasikan dan kombinasikan dengan makanan lain untuk memaksimalkan manfaatnya.
-
Perhatikan Alergi dan Sensitivitas Pribadi
Meskipun susu almond adalah alternatif yang baik untuk intoleransi laktosa, beberapa individu mungkin memiliki alergi terhadap kacang almond itu sendiri. Penting untuk memastikan tidak ada riwayat alergi kacang sebelum mengonsumsi susu almond secara teratur.
Jika ada keraguan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
-
Simpan dengan Benar
Susu almond, terutama yang tidak diawetkan, harus disimpan di lemari es setelah dibuka dan dikonsumsi dalam jangka waktu yang direkomendasikan pada kemasan. Penyimpanan yang benar penting untuk menjaga kualitas nutrisi dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Selalu periksa tanggal kedaluwarsa sebelum mengonsumsi.
-
Gunakan sebagai Bahan dalam Resep Sehat
Susu almond dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi dalam berbagai resep sehat, seperti smoothie penambah kesuburan, oatmeal, sereal, atau bahkan dalam pembuatan sup dan saus.
Ini adalah cara yang lezat dan praktis untuk memasukkan nutrisi penting ke dalam diet harian tanpa merasa seperti sedang “berdiet” secara ketat.
Penelitian mengenai dampak nutrisi terhadap kesuburan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dengan berbagai studi yang mengeksplorasi peran makro dan mikronutrien.
Desain studi yang umum meliputi studi kohort prospektif yang melacak asupan diet dan hasil kehamilan, uji klinis acak terkontrol (RCT) yang mengevaluasi intervensi nutrisi tertentu, dan studi kasus-kontrol.
Misalnya, sebuah studi kohort yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2018 melibatkan sampel besar wanita yang berusaha hamil, menganalisis pola diet mereka termasuk konsumsi minuman nabati, dan menemukan korelasi positif antara asupan antioksidan dan lemak tak jenuh dengan peluang konsepsi yang lebih tinggi.
Metode yang digunakan seringkali meliputi kuesioner frekuensi makanan, analisis komposisi tubuh, dan pengukuran biomarker nutrisi dalam darah.
Mengenai manfaat spesifik susu almond, banyak klaim didasarkan pada profil nutrisi almond itu sendiri dan fortifikasi yang sering dilakukan pada produk susu almond komersial.
Sebagai contoh, peran Vitamin E sebagai antioksidan telah dibuktikan dalam banyak penelitian.
Sebuah RCT yang diterbitkan di Fertility and Sterility pada tahun 2020 menguji efek suplementasi Vitamin E pada kualitas sperma pria subfertile, menemukan peningkatan signifikan dalam motilitas dan morfologi.
Meskipun studi ini menggunakan suplemen, kandungan Vitamin E dalam susu almond berkontribusi pada asupan harian yang diperlukan.
Demikian pula, fortifikasi Vitamin D dalam susu almond didasarkan pada temuan dari studi seperti yang dimuat dalam Human Reproduction Update tahun 2021, yang meninjau bukti kuat tentang peran Vitamin D dalam kesehatan reproduksi wanita, termasuk ovulasi dan keberhasilan IVF.
Namun, penting juga untuk membahas pandangan yang berlawanan atau keterbatasan dari klaim ini. Salah satu argumen yang sering muncul adalah bahwa susu almond, meskipun sehat, seringkali rendah protein dibandingkan dengan susu sapi.
Sebuah artikel di Journal of Dairy Science tahun 2019 menyoroti bahwa susu sapi mengandung sekitar 8 gram protein per porsi, sedangkan susu almond tanpa pemanis biasanya hanya mengandung 1 gram protein atau kurang.
Bagi individu yang mengandalkan susu sebagai sumber protein utama, susu almond mungkin tidak cukup.
Ini berarti bahwa mereka harus mencari sumber protein lain untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, terutama selama promil di mana asupan protein yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Selain itu, beberapa kritikus berpendapat bahwa kandungan nutrisi dalam susu almond yang disaring secara komersial mungkin tidak sepadat yang ada pada almond utuh.
Proses penyaringan dapat menghilangkan sebagian serat dan nutrisi mikro lainnya yang ditemukan dalam kulit dan daging almond. Oleh karena itu, manfaat yang diklaim mungkin lebih rendah dari yang diharapkan jika dibandingkan dengan mengonsumsi almond utuh.
Dr. Robert Johnson, seorang ahli gizi dari Universitas California, dalam sebuah seminar nutrisi tahun 2022, menekankan bahwa “meskipun susu almond adalah alternatif yang baik, almond utuh akan selalu memberikan spektrum nutrisi yang lebih lengkap, termasuk serat dan lemak sehat yang tidak selalu ada dalam susu olahan.”
Ada juga kekhawatiran mengenai potensi bahan tambahan dalam susu almond komersial, seperti penstabil, pengemulsi (misalnya karagenan), dan perasa.
Meskipun sebagian besar dianggap aman dalam jumlah kecil, beberapa penelitian awal telah menimbulkan pertanyaan tentang dampak jangka panjang dari aditif tertentu pada kesehatan usus.
Oleh karena itu, memilih merek yang transparan dengan daftar bahan minimal sangat direkomendasikan.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek jangka panjang dari bahan tambahan ini, terutama pada populasi yang rentan seperti mereka yang sedang menjalani promil.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat dan pertimbangan ilmiah, berikut adalah rekomendasi untuk mengintegrasikan susu almond dalam program kehamilan:
- Pilihlah Susu Almond Tanpa Pemanis dan Difortifikasi: Prioritaskan susu almond yang tidak mengandung gula tambahan dan telah diperkaya dengan kalsium serta Vitamin D. Ini memastikan asupan nutrisi esensial tanpa tambahan yang tidak diinginkan.
- Variasikan Sumber Nutrisi: Meskipun susu almond bermanfaat, jangan menjadikannya satu-satunya sumber nutrisi. Pastikan diet promil mencakup berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak dari berbagai sumber (nabati dan hewani), serta lemak sehat lainnya untuk memastikan asupan nutrisi yang komprehensif.
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Sebelum membuat perubahan signifikan pada diet, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yang berspesialisasi dalam kesuburan. Mereka dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, kondisi kesehatan, dan riwayat promil.
- Perhatikan Kebutuhan Protein: Jika mengandalkan susu almond sebagai pengganti susu sapi, pastikan kebutuhan protein harian terpenuhi dari sumber lain seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, tempe, telur, atau daging tanpa lemak, karena susu almond umumnya rendah protein.
- Pantau Respons Tubuh: Perhatikan bagaimana tubuh merespons perubahan diet. Jika muncul gejala alergi atau ketidaknyamanan pencernaan, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Susu almond, terutama varian tanpa pemanis dan yang difortifikasi, menawarkan serangkaian manfaat nutrisi yang dapat mendukung upaya program kehamilan.
Kandungan antioksidan seperti Vitamin E, serta fortifikasi kalsium dan Vitamin D, berkontribusi pada kesehatan reproduksi yang optimal, termasuk perlindungan sel telur dan sperma, keseimbangan hormonal, dan kesehatan tulang.
Kemampuannya sebagai alternatif rendah kalori, bebas laktosa, dan memiliki indeks glikemik rendah menjadikannya pilihan yang relevan bagi individu dengan kondisi tertentu seperti PCOS atau intoleransi laktosa.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa susu almond adalah bagian dari puzzle nutrisi yang lebih besar dan bukan solusi tunggal.
Keterbatasannya dalam kandungan protein dan potensi hilangnya serat dalam proses penyaringan komersial perlu diimbangi dengan asupan nutrisi dari berbagai sumber makanan utuh lainnya.
Rekomendasi selalu menekankan pendekatan diet yang holistik dan personalisasi, dengan konsultasi profesional kesehatan sebagai langkah krusial.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam efek jangka panjang dari konsumsi susu almond pada berbagai aspek kesuburan dan untuk memahami interaksi kompleks antara nutrisi dan sistem reproduksi manusia.