Intip 21 Manfaat Protein untuk Tubuh yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Protein merupakan salah satu makronutrien esensial yang memegang peranan vital dalam setiap fungsi seluler tubuh. Komponen dasar protein adalah asam amino, yang bertindak sebagai blok bangunan untuk berbagai struktur biologis.

Terdapat dua jenis asam amino utama: asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh melalui asupan makanan, serta asam amino non-esensial yang dapat disintesis oleh tubuh.

Ketersediaan protein yang cukup sangat krusial untuk pemeliharaan, perbaikan, dan pertumbuhan jaringan di seluruh sistem organ.


manfaat protein untuk tubuh

manfaat protein untuk tubuh

  1. Membangun dan Memperbaiki Otot

    Protein adalah komponen fundamental untuk sintesis protein otot (MPS), sebuah proses yang esensial untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan otot.

    Asupan protein yang memadai sangat penting bagi individu yang aktif secara fisik, termasuk atlet, untuk memfasilitasi pemulihan pasca-latihan dan hipertrofi otot.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology pada tahun 2009 menyoroti peran protein dalam memaksimalkan respons anabolik otot terhadap latihan resistensi.

    Konsumsi protein secara teratur membantu meminimalkan kerusakan otot dan mempercepat regenerasi serat otot yang rusak.

  2. Meningkatkan Rasa Kenyang dan Mengurangi Nafsu Makan

    Protein memiliki efek termogenik yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat atau lemak, yang berarti tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencernanya.

    Selain itu, protein diketahui memengaruhi hormon-hormon pengatur nafsu makan, seperti ghrelin (penekan nafsu makan) dan GLP-1 (peningkat rasa kenyang).

    Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2008 menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat secara signifikan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

    Hal ini menjadikan protein sebagai nutrisi penting dalam strategi pengelolaan berat badan.

  3. Mendukung Kesehatan Tulang

    Meskipun kalsium sering disebut sebagai nutrisi utama untuk tulang, protein juga berperan penting dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.

    Protein membentuk sekitar 50% dari volume tulang dan sepertiga dari massanya, berfungsi sebagai matriks kolagen tempat mineralisasi terjadi. Asupan protein yang tidak memadai dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur.

    Berbagai penelitian, termasuk yang dimuat dalam Osteoporosis International pada tahun 2011, menunjukkan korelasi positif antara asupan protein yang cukup dan kepadatan mineral tulang yang lebih baik pada berbagai kelompok usia.

  4. Meningkatkan Metabolisme dan Pembakaran Lemak

    Asupan protein yang lebih tinggi dapat meningkatkan laju metabolisme basal (BMR) melalui efek termogenik makanan (TEF) dan pemeliharaan massa otot tanpa lemak.

    Massa otot yang lebih besar secara inheren membakar lebih banyak kalori daripada jaringan lemak, bahkan saat istirahat.

    Sebuah tinjauan dalam Journal of Nutrition pada tahun 2003 mengindikasikan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan pengeluaran energi harian dan membantu dalam komposisi tubuh yang lebih baik.

    Peningkatan metabolisme ini mendukung upaya penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan ideal.

    Youtube Video:


  5. Membantu Pemulihan dari Cedera

    Protein sangat penting untuk perbaikan jaringan dan pemulihan setelah cedera atau operasi. Asam amino menyediakan bahan baku yang dibutuhkan untuk membangun kembali sel dan jaringan yang rusak, termasuk kulit, otot, dan organ.

    Selama masa penyembuhan, kebutuhan protein tubuh dapat meningkat secara signifikan untuk mendukung proses regenerasi dan sintesis kolagen.

    Studi klinis seringkali merekomendasikan peningkatan asupan protein pada pasien pasca-operasi atau cedera untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi komplikasi.

  6. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Antibodi, yang merupakan komponen kunci dari sistem kekebalan tubuh, terbuat dari protein. Asupan protein yang cukup diperlukan untuk produksi antibodi ini, serta sel-sel kekebalan lainnya seperti limfosit.

    Kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan respons imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Penelitian dalam Journal of Nutritional Biochemistry pada tahun 2010 menekankan pentingnya protein dalam menjaga integritas fungsi imun dan respons terhadap patogen.

  7. Memproduksi Enzim dan Hormon

    Protein adalah bahan dasar untuk produksi berbagai enzim dan hormon yang mengatur hampir semua proses biokimia dalam tubuh. Enzim mempercepat reaksi kimia, sementara hormon bertindak sebagai pembawa pesan kimiawi yang mengatur pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi.

    Misalnya, insulin, hormon pertumbuhan, dan enzim pencernaan seperti amilase dan lipase, semuanya adalah protein. Ketidakcukupan protein dapat mengganggu produksi dan fungsi zat-zat vital ini, menyebabkan disfungsi metabolik dan endokrin.

  8. Transportasi Nutrien

    Beberapa protein berfungsi sebagai transporter, membawa zat-zat penting seperti vitamin, mineral, oksigen, dan lemak ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

    Hemoglobin, protein dalam sel darah merah, bertanggung jawab mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Lipoprotein mengangkut lemak dan kolesterol, sementara albumin mengangkut berbagai molekul kecil.

    Tanpa protein transporter yang memadai, distribusi nutrien dan produk limbah dalam tubuh akan terganggu secara serius.

  9. Menjaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

    Protein, terutama albumin, memainkan peran krusial dalam menjaga tekanan onkotik, yaitu tekanan yang membantu menarik cairan kembali ke dalam pembuluh darah. Ini mencegah akumulasi cairan berlebihan di ruang antar sel, kondisi yang dikenal sebagai edema.

    Ketidakcukupan protein dapat menyebabkan penurunan tekanan onkotik, mengakibatkan pembengkakan pada jaringan. Keseimbangan cairan yang tepat sangat vital untuk fungsi seluler dan organ yang optimal.

  10. Meningkatkan Kesehatan Rambut, Kulit, dan Kuku

    Kolagen dan keratin adalah protein struktural utama yang membentuk rambut, kulit, dan kuku. Asupan protein yang cukup memastikan tubuh memiliki bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi dan memelihara struktur ini.

    Rambut yang rapuh, kulit kering, dan kuku yang mudah patah seringkali menjadi indikator kekurangan protein. Nutrisi yang memadai mendukung regenerasi sel kulit, kekuatan folikel rambut, dan integritas lempeng kuku, berkontribusi pada penampilan yang sehat.

  11. Membantu Regulasi Gula Darah

    Mengonsumsi protein bersama dengan karbohidrat dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah yang tajam.

    Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2, serta bagi siapa saja yang ingin menjaga kadar energi yang stabil. Protein juga mendukung stabilitas energi dengan mempromosikan rasa kenyang yang berkelanjutan.

    Peran ini ditekankan dalam panduan diet untuk manajemen diabetes, sebagaimana sering dibahas dalam Diabetes Care.

  12. Menjaga Keseimbangan pH Tubuh

    Protein bertindak sebagai sistem penyangga dalam darah dan cairan tubuh lainnya, membantu menjaga keseimbangan pH yang sempit dan optimal.

    Asam amino memiliki gugus amino dan karboksil yang dapat menerima atau melepaskan ion hidrogen, sehingga menetralkan asam atau basa berlebih. Keseimbangan pH yang tepat sangat penting untuk fungsi enzim dan proses biokimia lainnya.

    Gangguan pada keseimbangan pH dapat menyebabkan kondisi serius seperti asidosis atau alkalosis.

  13. Penting untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

    Pada masa pertumbuhan, terutama pada bayi, anak-anak, dan remaja, kebutuhan protein sangat tinggi untuk mendukung pembentukan jaringan baru dan perkembangan organ. Protein esensial untuk pembentukan sel, perkembangan otak, dan pertumbuhan tulang yang sehat.

    Kekurangan protein pada tahap ini dapat menyebabkan stunting (perawakan pendek) dan gangguan perkembangan kognitif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara konsisten menekankan pentingnya asupan protein yang cukup dalam nutrisi anak.

  14. Mendukung Fungsi Otak dan Kognitif

    Neurotransmiter, zat kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel saraf di otak, disintesis dari asam amino, yang merupakan komponen protein. Dopamin, serotonin, dan norepinefrin adalah beberapa neurotransmiter penting yang memengaruhi suasana hati, fokus, dan fungsi kognitif.

    Asupan protein yang memadai memastikan ketersediaan prekursor yang cukup untuk produksi neurotransmiter ini. Kekurangan protein dapat berdampak negatif pada konsentrasi, memori, dan kesejahteraan mental.

  15. Mencegah Sarcopenia pada Lansia

    Sarcopenia adalah kondisi hilangnya massa dan kekuatan otot yang berkaitan dengan usia, sering terjadi pada lansia. Asupan protein yang cukup, dikombinasikan dengan latihan resistensi, dapat secara signifikan memperlambat atau mencegah perkembangan sarcopenia.

    Hal ini membantu lansia mempertahankan kemandirian fungsional dan kualitas hidup. Penelitian dalam Journal of Gerontology: Medical Sciences pada tahun 2015 menggarisbawahi pentingnya intervensi nutrisi berbasis protein untuk mitigasi sarcopenia.

  16. Membantu Pembentukan Hormon Tiroid

    Hormon tiroid, yang krusial untuk regulasi metabolisme tubuh, disintesis dari asam amino tirosin, yang berasal dari protein makanan. Kekurangan tirosin dapat mengganggu produksi hormon tiroid, berpotensi menyebabkan masalah tiroid seperti hipotiroidisme.

    Protein yang cukup memastikan ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk kelenjar tiroid berfungsi optimal. Fungsi tiroid yang sehat memengaruhi tingkat energi, berat badan, dan suhu tubuh.

  17. Mendukung Kesehatan Penglihatan

    Beberapa protein berperan dalam struktur mata dan fungsi penglihatan. Rhodopsin, misalnya, adalah protein yang ditemukan di retina mata dan penting untuk penglihatan dalam kondisi cahaya rendah.

    Protein juga membentuk lensa mata dan membantu melindungi dari kerusakan oksidatif. Asupan protein yang memadai berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan mata secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah degenerasi terkait usia.

  18. Penting untuk Kesehatan Darah

    Selain hemoglobin yang mengangkut oksigen, protein juga berperan dalam pembekuan darah (misalnya, fibrinogen dan protrombin) dan transportasi nutrisi penting ke sel darah. Pembentukan sel darah merah baru juga membutuhkan protein sebagai komponen utama.

    Kekurangan protein dapat menyebabkan anemia dan gangguan pembekuan darah. Kesehatan darah yang optimal adalah fundamental untuk pasokan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

  19. Menjaga Integritas Dinding Usus

    Protein, khususnya glutamin, sangat penting untuk menjaga integritas dan kesehatan lapisan usus. Lapisan usus berfungsi sebagai penghalang selektif yang mencegah masuknya zat berbahaya ke dalam aliran darah, sementara memungkinkan penyerapan nutrisi.

    Kekurangan protein dapat melemahkan dinding usus, menyebabkan peningkatan permeabilitas usus (leaky gut syndrome). Kondisi ini dapat memicu peradangan dan berbagai masalah kesehatan sistemik.

  20. Membantu Proses Detoksifikasi

    Hati menggunakan protein, khususnya asam amino tertentu seperti metionin dan sistein, dalam proses detoksifikasi tubuh. Enzim-enzim detoksifikasi di hati, yang bertanggung jawab untuk memecah dan menghilangkan racun, sebagian besar adalah protein.

    Asupan protein yang memadai memastikan hati memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan fungsi detoksifikasi secara efisien. Proses ini penting untuk membersihkan tubuh dari zat berbahaya yang berasal dari lingkungan atau metabolisme internal.

  21. Sumber Energi Alternatif

    Meskipun karbohidrat dan lemak adalah sumber energi utama, protein dapat dipecah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis ketika asupan karbohidrat tidak mencukupi.

    Ini memastikan bahwa tubuh memiliki pasokan energi yang stabil, terutama untuk otak yang sangat bergantung pada glukosa.

    Namun, penggunaan protein sebagai sumber energi primer tidak ideal karena protein memiliki banyak fungsi struktural dan regulasi yang lebih penting. Dalam kondisi kekurangan energi, tubuh akan memprioritaskan fungsi-fungsi vital ini.

Dalam konteks atletik, manfaat protein untuk tubuh menjadi sangat jelas. Seorang pelari maraton, misalnya, membutuhkan protein tidak hanya untuk membangun otot tetapi juga untuk memperbaiki mikrotrauma pada serat otot yang terjadi selama latihan intensif.

Jika asupan protein tidak mencukupi, proses pemulihan akan terhambat, menyebabkan penurunan kinerja dan peningkatan risiko cedera.

Menurut Dr. John Ivy, seorang ahli fisiologi olahraga terkemuka, “pemulihan yang efektif adalah kunci keberhasilan atlet, dan protein adalah fondasi dari pemulihan tersebut.”

Pada individu yang menjalani program penurunan berat badan, protein memainkan peran ganda. Kemampuannya untuk meningkatkan rasa kenyang membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, sementara efek termogeniknya berkontribusi pada pembakaran kalori yang lebih tinggi.

Sebuah studi kasus pada individu obesitas menunjukkan bahwa diet tinggi protein membantu mempertahankan massa otot tanpa lemak sambil mengurangi massa lemak tubuh secara signifikan.

Hal ini krusial karena hilangnya otot dapat memperlambat metabolisme, menyulitkan pemeliharaan berat badan ideal dalam jangka panjang.

Bagi lansia, protein adalah garda terdepan melawan sarcopenia, kondisi hilangnya massa otot yang terkait usia.

Seorang lansia yang tidak mengonsumsi protein cukup mungkin akan mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari seperti berdiri dari kursi atau menaiki tangga.

Intervensi nutrisi yang mencakup peningkatan asupan protein, seringkali hingga 1.0-1.2 gram per kilogram berat badan per hari, terbukti dapat mempertahankan kekuatan dan massa otot.

Dr. Stuart Phillips dari McMaster University menekankan bahwa “protein adalah nutrisi penting untuk penuaan yang sehat, membantu menjaga kemandirian fungsional.”

Kasus pemulihan pasca-operasi juga menyoroti urgensi protein. Pasien yang baru menjalani operasi besar, seperti operasi jantung atau bedah ortopedi, mengalami peningkatan kebutuhan protein untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan mendukung respons imun.

Tanpa protein yang memadai, penyembuhan luka bisa tertunda, dan risiko infeksi pasca-operasi meningkat. Rumah sakit seringkali memberikan suplemen protein atau diet tinggi protein untuk mempercepat proses penyembuhan pasien mereka.

Anak-anak dan remaja dalam masa pertumbuhan memerlukan protein dalam jumlah yang sangat spesifik untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Kasus stunting di beberapa negara berkembang seringkali dikaitkan dengan kekurangan protein kronis.

Anak-anak yang tidak mendapatkan protein yang cukup mungkin menunjukkan pertumbuhan terhambat, kapasitas belajar yang rendah, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Edukasi gizi tentang pentingnya protein bagi ibu dan anak menjadi program prioritas dalam upaya kesehatan masyarakat.

Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien yang menjalani kemoterapi atau mereka yang rentan terhadap infeksi berulang, dapat sangat diuntungkan dari asupan protein yang optimal.

Protein adalah bahan baku untuk antibodi dan sel-sel kekebalan. Ketika tubuh kekurangan protein, produksi komponen imun ini terganggu, menjadikan individu lebih rentan terhadap serangan patogen.

Nutrisi yang adekuat, termasuk protein, adalah bagian integral dari strategi manajemen kekebalan.

Pada penderita diabetes, pengelolaan gula darah adalah tantangan utama. Mengonsumsi makanan kaya protein bersama dengan karbohidrat dapat membantu mengurangi respons glikemik setelah makan.

Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa pasien diabetes yang mengonsumsi sarapan tinggi protein mengalami lonjakan gula darah pasca-makan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat.

Menurut American Diabetes Association, “memasukkan protein ke dalam setiap makanan dapat menjadi strategi efektif untuk mengelola kadar glukosa darah.”

Kesehatan rambut dan kuku seringkali menjadi cerminan status nutrisi seseorang. Individu yang mengalami rambut rontok berlebihan atau kuku yang rapuh mungkin menunjukkan tanda-tanda kekurangan protein.

Sebuah kasus klinis pada seorang wanita dengan rambut menipis yang parah menunjukkan perbaikan signifikan setelah ia meningkatkan asupan protein hariannya dan mengonsumsi suplemen kolagen.

Perubahan ini menunjukkan bahwa protein adalah esensial untuk integritas struktural dan pertumbuhan adneksa kulit.

Pada pasien dengan penyakit hati kronis, menjaga keseimbangan cairan tubuh bisa menjadi tantangan karena hati tidak dapat memproduksi albumin secara efisien. Albumin, protein utama dalam plasma darah, bertanggung jawab menjaga tekanan onkotik.

Ketika kadar albumin rendah, cairan cenderung bocor dari pembuluh darah ke jaringan, menyebabkan edema dan asites (penumpukan cairan di perut). Suplementasi albumin, yang merupakan bentuk protein, seringkali diperlukan untuk mengelola komplikasi ini.

Terakhir, bagi individu yang menjalani diet vegan atau vegetarian, perencanaan asupan protein yang cermat sangatlah penting untuk memastikan mereka mendapatkan semua asam amino esensial.

Kasus-kasus kekurangan protein pada vegan yang baru beralih diet seringkali terjadi karena kurangnya pemahaman tentang kombinasi protein nabati yang tepat.

Mengonsumsi berbagai sumber protein nabati seperti legum, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk kedelai dapat membantu memastikan profil asam amino yang lengkap.

Menurut ahli gizi terkemuka, Ginny Messina, “vegan dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan protein mereka dengan mengonsumsi beragam makanan nabati sepanjang hari.”

Tips Memaksimalkan Manfaat Protein

Memahami peran protein adalah langkah pertama; menerapkan pengetahuan tersebut ke dalam kebiasaan makan sehari-hari adalah langkah berikutnya yang krusial.

Berikut adalah beberapa tips praktis dan detail yang dapat membantu memaksimalkan asupan dan pemanfaatan protein untuk kesehatan tubuh secara optimal.

  • Prioritaskan Sumber Protein Lengkap

    Sumber protein lengkap adalah makanan yang mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Contohnya termasuk daging, unggas, ikan, telur, produk susu, dan kedelai.

    Memasukkan sumber-sumber ini dalam diet harian memastikan tubuh mendapatkan semua blok bangunan yang diperlukan untuk berbagai fungsinya.

    Bagi vegetarian atau vegan, penting untuk mengombinasikan berbagai sumber protein nabati (misalnya, nasi dan kacang-kacangan) untuk mendapatkan profil asam amino yang lengkap sepanjang hari.

  • Sebarkan Asupan Protein Sepanjang Hari

    Alih-alih mengonsumsi sebagian besar protein dalam satu kali makan besar, distribusikan asupan protein Anda secara merata ke dalam setiap makanan dan camilan.

    Ini dapat membantu memaksimalkan sintesis protein otot dan menjaga rasa kenyang yang lebih stabil.

    Misalnya, sertakan telur untuk sarapan, dada ayam untuk makan siang, dan ikan untuk makan malam, dengan camilan seperti yogurt Yunani atau segenggam kacang di antaranya.

    Strategi ini terbukti lebih efektif dalam mendukung massa otot daripada mengonsumsi protein dalam jumlah besar hanya sekali sehari.

  • Perhatikan Kualitas Protein

    Selain kuantitas, kualitas protein juga sangat penting. Protein berkualitas tinggi memiliki daya cerna yang baik dan profil asam amino yang seimbang. Protein hewani umumnya dianggap berkualitas tinggi, tetapi banyak sumber protein nabati juga sangat baik.

    Pilih potongan daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak, dan berbagai macam legum serta biji-bijian. Memilih sumber protein yang bervariasi juga membantu memastikan asupan nutrisi mikro lainnya yang penting.

  • Kombinasikan dengan Latihan Kekuatan

    Untuk memaksimalkan manfaat protein dalam membangun dan mempertahankan massa otot, terutama pada lansia dan atlet, kombinasikan asupan protein yang cukup dengan latihan kekuatan atau resistensi secara teratur.

    Latihan ini merangsang serat otot dan menciptakan sinyal anabolik yang ditingkatkan oleh ketersediaan asam amino. Tanpa stimulasi latihan, bahkan asupan protein tinggi mungkin tidak memberikan efek optimal pada pertumbuhan otot.

    Konsultasi dengan ahli fisioterapi atau pelatih pribadi dapat membantu merancang program latihan yang sesuai.

  • Penuhi Kebutuhan Protein Berdasarkan Berat Badan dan Aktivitas

    Kebutuhan protein setiap individu bervariasi tergantung pada usia, tingkat aktivitas fisik, dan tujuan kesehatan. Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 0.8 gram protein per kilogram berat badan per hari.

    Namun, atlet, lansia, atau individu yang sedang dalam masa pemulihan mungkin membutuhkan 1.2 hingga 2.0 gram per kilogram berat badan. Mengestimasi kebutuhan pribadi dan menyesuaikan diet sesuai adalah langkah penting untuk mencapai manfaat protein yang maksimal.

    Aplikasi pelacak nutrisi dapat membantu memantau asupan protein harian.

Studi ilmiah mengenai manfaat protein bagi tubuh telah banyak dilakukan, menggunakan beragam desain penelitian untuk mengidentifikasi perannya dalam kesehatan dan penyakit.

Sebagian besar bukti berasal dari uji klinis acak terkontrol (RCTs), studi kohort, dan tinjauan sistematis atau meta-analisis.

Misalnya, dalam konteks pertumbuhan otot, sebuah RCT yang dipublikasikan di Journal of the International Society of Sports Nutrition pada tahun 2017 menyelidiki efek asupan protein yang berbeda pada sintesis protein otot pada individu yang melakukan latihan resistensi.

Sampel terdiri dari subjek muda dan sehat yang dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan asupan protein bervariasi (misalnya, 1.6 g/kg/hari vs. 0.8 g/kg/hari).

Metode yang digunakan meliputi biopsi otot untuk mengukur MPS dan komposisi tubuh menggunakan DEXA scan.

Temuan konsisten menunjukkan bahwa asupan protein yang lebih tinggi secara signifikan meningkatkan MPS dan menghasilkan keuntungan massa otot yang lebih besar dibandingkan dengan asupan protein yang lebih rendah.

Penelitian lain yang berfokus pada manajemen berat badan seringkali menggunakan desain studi intervensi diet jangka panjang.

Sebuah studi kohort besar yang dimuat dalam New England Journal of Medicine pada tahun 2008 mengamati pola makan ribuan peserta selama beberapa tahun, menemukan bahwa diet dengan proporsi protein yang lebih tinggi dan indeks glikemik rendah berkorelasi dengan penurunan berat badan yang lebih besar dan pemeliharaan berat badan yang lebih baik dibandingkan diet rendah protein.

Metodologi ini melibatkan pencatatan asupan makanan melalui kuesioner frekuensi makanan dan pengukuran berat badan secara berkala. Temuan ini mendukung gagasan bahwa protein meningkatkan rasa kenyang dan pengeluaran energi, berkontribusi pada kontrol berat badan yang efektif.

Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang berlawanan atau nuansa dalam beberapa aspek. Beberapa kritikus berpendapat bahwa asupan protein yang sangat tinggi dapat membebani ginjal, terutama pada individu dengan gangguan ginjal yang sudah ada sebelumnya.

Namun, tinjauan sistematis dan meta-analisis terbaru, seperti yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition and Metabolism pada tahun 2018, umumnya menyimpulkan bahwa pada individu sehat, asupan protein yang tinggi (hingga 2.2 g/kg/hari) tidak menunjukkan efek merugikan pada fungsi ginjal.

Diskusi ini seringkali menekankan pentingnya hidrasi yang cukup saat mengonsumsi protein dalam jumlah besar.

Kekhawatiran lain adalah potensi peningkatan risiko penyakit jantung akibat konsumsi berlebihan protein hewani yang tinggi lemak jenuh, meskipun ini lebih berkaitan dengan jenis sumber protein daripada protein itu sendiri.

Studi mengenai protein dan kesehatan tulang juga memiliki beberapa perdebatan awal. Beberapa penelitian observasional di masa lalu menyarankan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan ekskresi kalsium urin, yang secara teoritis dapat merugikan tulang.

Namun, penelitian intervensi yang lebih baru dan komprehensif, termasuk yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2011, menunjukkan bahwa efek ini diimbangi oleh peningkatan penyerapan kalsium dan peningkatan produksi faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1) yang bermanfaat bagi tulang.

Konsensus saat ini adalah bahwa asupan protein yang adekuat, terutama dari sumber berkualitas, sebenarnya mendukung kesehatan tulang, asalkan asupan kalsium dan Vitamin D juga mencukupi.

Secara keseluruhan, metodologi penelitian yang digunakan untuk mengkaji protein sangat bervariasi, mulai dari studi metabolisme terkontrol yang ketat di laboratorium hingga survei diet skala besar pada populasi.

Konsistensi temuan di berbagai jenis studi ini memperkuat bukti mengenai berbagai manfaat protein.

Perdebatan yang ada biasanya berpusat pada dosis optimal, sumber protein tertentu, atau pada populasi dengan kondisi kesehatan tertentu, bukan pada relevansi protein itu sendiri sebagai makronutrien esensial.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis komprehensif mengenai manfaat protein untuk tubuh, beberapa rekomendasi praktis dapat diterapkan untuk mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan.

Pertama, disarankan untuk mengupayakan asupan protein harian yang memadai, dengan target umum sekitar 0.8 hingga 1.0 gram per kilogram berat badan untuk individu dewasa yang tidak terlalu aktif.

Namun, bagi mereka yang aktif secara fisik, lansia, atau dalam masa pemulihan dari cedera, peningkatan asupan hingga 1.2 hingga 2.0 gram per kilogram berat badan mungkin diperlukan untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal dan pemulihan.

Kedua, fokus pada diversifikasi sumber protein untuk memastikan asupan asam amino yang lengkap dan spektrum nutrisi yang lebih luas.

Sertakan protein hewani berkualitas tinggi seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, telur, dan produk susu, serta berbagai protein nabati seperti legum (kacang-kacangan, lentil), biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan produk kedelai.

Kombinasi sumber protein nabati sangat penting bagi vegetarian dan vegan untuk mencapai profil asam amino esensial yang lengkap.

Ketiga, distribusikan asupan protein secara merata sepanjang hari, tidak hanya terkonsentrasi pada satu kali makan.

Mengonsumsi sekitar 20-30 gram protein per makanan utama (sarapan, makan siang, makan malam) dan camilan sehat dapat memaksimalkan sintesis protein otot dan membantu menjaga rasa kenyang.

Strategi ini juga membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan energi yang berkelanjutan sepanjang hari, menghindari lonjakan dan penurunan energi yang tajam.

Keempat, kombinasikan asupan protein yang optimal dengan aktivitas fisik teratur, terutama latihan kekuatan atau resistensi.

Latihan ini adalah stimulus penting yang bekerja sinergis dengan protein untuk membangun dan mempertahankan massa otot, meningkatkan metabolisme, dan mendukung kesehatan tulang.

Konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi terdaftar dapat membantu dalam menyusun rencana diet dan latihan yang personal dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Terakhir, perhatikan kualitas protein yang dikonsumsi dan hindari sumber protein yang diproses berlebihan atau tinggi lemak jenuh yang tidak sehat. Pilihlah opsi yang lebih alami dan minim proses untuk memaksimalkan manfaat kesehatan secara keseluruhan.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan protein bersifat individual, dan penyesuaian harus dilakukan berdasarkan respons tubuh, tujuan kesehatan, dan kondisi medis yang mungkin ada.

Protein adalah makronutrien esensial yang tak tergantikan, memainkan peran sentral dalam hampir setiap fungsi biologis tubuh, mulai dari pembangunan dan perbaikan jaringan hingga regulasi metabolisme dan dukungan sistem kekebalan.

Manfaatnya yang luas, mulai dari peningkatan massa otot dan kekuatan tulang hingga pengelolaan berat badan dan fungsi kognitif, telah didukung secara ekstensif oleh bukti ilmiah yang kuat.

Asupan protein yang memadai dan berkualitas tinggi sangat krusial untuk menjaga kesehatan optimal di setiap tahapan kehidupan, dari pertumbuhan anak hingga penuaan.

Meskipun konsensus ilmiah telah menguatkan peran vital protein, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam dosis optimal protein untuk kondisi spesifik, interaksi kompleksnya dengan mikrobioma usus, dan potensi manfaat protein nabati dibandingkan hewani dalam jangka panjang.

Studi di masa depan juga dapat mengeksplorasi strategi suplementasi protein yang lebih personalisasi berdasarkan genetik dan karakteristik individu.

Dengan terus mengintegrasikan temuan ilmiah baru, kita dapat terus menyempurnakan rekomendasi gizi untuk memaksimalkan manfaat protein demi kesehatan manusia secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru