Pengolahan ikan dengan metode pemanggangan merupakan teknik memasak yang melibatkan paparan langsung atau tidak langsung terhadap panas kering, seringkali menggunakan bara api, oven, atau panggangan elektrik.
Proses ini umumnya menghasilkan tekstur daging ikan yang renyah di luar namun tetap lembut dan lembap di bagian dalam.
Pemanfaatan suhu tinggi dalam metode ini bertujuan untuk memasak ikan secara menyeluruh sambil mempertahankan sebagian besar nutrisinya.
Berbagai jenis ikan dapat diolah dengan cara ini, menjadikannya pilihan kuliner yang populer di banyak budaya karena cita rasanya yang khas dan profil nutrisinya yang menguntungkan.
manfaat ikan bakar
-
Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Ikan bakar merupakan sumber protein hewani lengkap yang esensial bagi tubuh. Protein ini mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan jaringan, enzim, serta hormon.
Konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk menjaga massa otot, mempercepat pemulihan pasca-latihan, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh yang optimal.
Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (2015) secara konsisten menunjukkan bahwa protein ikan memiliki bioavailabilitas tinggi, memungkinkan penyerapan nutrisi yang efisien oleh sistem pencernaan.
-
Kaya Asam Lemak Omega-3
Banyak jenis ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden, yang diolah dengan cara dibakar, menyediakan asam lemak omega-3 rantai panjang, yaitu EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic).
Senyawa ini dikenal luas karena perannya dalam menjaga kesehatan kardiovaskular dan fungsi kognitif. Penelitian yang dipublikasikan di Circulation (2017) menyoroti kemampuan omega-3 untuk menurunkan kadar trigliserida, mengurangi peradangan, dan menjaga irama jantung yang sehat.
Metode pembakaran membantu mempertahankan integritas asam lemak esensial ini dibandingkan dengan metode penggorengan.
-
Rendah Lemak Jenuh
Dibandingkan dengan metode penggorengan yang seringkali menambahkan lemak jenuh atau trans dari minyak, ikan bakar cenderung memiliki profil lemak yang lebih sehat.
Proses pembakaran memungkinkan lemak alami ikan untuk mencair dan menetes, mengurangi total kandungan lemak dalam sajian akhir. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang berusaha mengelola berat badan atau mengurangi risiko penyakit jantung.
Studi dietetik seringkali merekomendasikan metode memasak ini sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan rendah lemak jenuh.
-
Sumber Vitamin D yang Baik
Ikan berlemak yang dibakar, seperti salmon dan tuna, adalah salah satu dari sedikit sumber makanan alami yang signifikan mengandung vitamin D.
Vitamin D sangat krusial untuk penyerapan kalsium dan fosfor, yang penting bagi kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D juga berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan mengatur suasana hati.
Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan global, sehingga konsumsi ikan bakar dapat menjadi strategi efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ini, sebagaimana dilaporkan oleh New England Journal of Medicine (2014).
-
Kaya Vitamin B12
Ikan bakar juga merupakan sumber vitamin B12 yang sangat baik, suatu vitamin yang hanya ditemukan secara alami dalam produk hewani. Vitamin B12 esensial untuk pembentukan sel darah merah, fungsi saraf yang sehat, dan sintesis DNA.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan masalah neurologis. Dengan mengonsumsi ikan bakar secara teratur, individu dapat memastikan asupan vitamin B12 yang memadai, mendukung kesehatan metabolisme dan sistem saraf secara keseluruhan.
-
Mengandung Mineral Penting
Selain vitamin, ikan bakar juga menyediakan berbagai mineral penting seperti selenium, yodium, seng, dan fosfor. Selenium berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan, sementara yodium vital untuk fungsi tiroid yang optimal.
Seng berperan dalam kekebalan tubuh dan penyembuhan luka, sedangkan fosfor penting untuk kesehatan tulang dan produksi energi.
Youtube Video:
Berbagai penelitian nutrisi, termasuk yang diterbitkan di Journal of Trace Elements in Medicine and Biology (2016), telah mengkonfirmasi kontribusi ikan dalam memenuhi kebutuhan mineral harian ini.
-
Meningkatkan Kesehatan Otak
Kandungan DHA yang tinggi dalam ikan bakar sangat penting untuk perkembangan dan pemeliharaan fungsi otak. DHA merupakan komponen utama membran sel otak dan retina mata.
Konsumsi rutin ikan yang kaya omega-3 telah dikaitkan dengan peningkatan memori, kemampuan belajar, dan pengurangan risiko penurunan kognitif terkait usia, termasuk demensia dan penyakit Alzheimer.
Temuan dari studi kohort besar yang diterbitkan di Neurology (2015) mendukung hubungan antara asupan ikan dan kesehatan otak yang lebih baik.
-
Berpotensi Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Kombinasi asam lemak omega-3, rendahnya lemak jenuh, dan protein berkualitas tinggi dalam ikan bakar secara sinergis berkontribusi pada kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mencegah pembentukan plak di arteri.
Dengan demikian, konsumsi ikan bakar secara teratur dapat menjadi bagian integral dari strategi diet untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Tinjauan sistematis dalam JAMA Internal Medicine (2012) menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi ikan dan penurunan insiden penyakit jantung koroner.
-
Mendukung Pengelolaan Berat Badan
Ikan bakar adalah pilihan makanan yang sangat baik untuk individu yang ingin mengelola berat badan. Kandungan proteinnya yang tinggi memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Selain itu, ikan bakar umumnya memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah atau ikan yang digoreng.
Integrasi ikan bakar dalam diet seimbang dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, sebagaimana disarankan oleh pedoman diet gizi global.
-
Sifat Anti-inflamasi
Asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung, radang sendi, dan beberapa jenis kanker.
Dengan mengonsumsi ikan bakar secara teratur, individu dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh. Penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutritional Biochemistry (2018) secara eksplisit menunjukkan bagaimana komponen bioaktif dalam ikan dapat memodulasi respons inflamasi.
-
Meningkatkan Kualitas Tidur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan, terutama yang kaya vitamin D dan asam lemak omega-3, dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur.
Vitamin D berperan dalam regulasi produksi serotonin, hormon yang memengaruhi suasana hati dan siklus tidur-bangun. Selain itu, omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan yang dapat mengganggu tidur.
Sebuah studi kecil yang diterbitkan di Journal of Clinical Sleep Medicine (2014) menemukan bahwa konsumsi salmon secara teratur dapat meningkatkan efisiensi tidur pada partisipan.
-
Baik untuk Kesehatan Mata
DHA, salah satu bentuk asam lemak omega-3 yang melimpah dalam ikan bakar, adalah komponen struktural utama retina mata.
Asupan DHA yang cukup sangat penting untuk menjaga penglihatan yang optimal dan dapat membantu mencegah degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada lansia.
Penelitian epidemiologi yang diterbitkan di Archives of Ophthalmology (2010) telah mengaitkan konsumsi ikan yang lebih tinggi dengan risiko AMD yang lebih rendah, menyoroti peran protektif nutrisi ini.
Konsumsi ikan bakar telah lama menjadi bagian integral dari pola makan Mediterania, yang secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Pola makan ini menekankan asupan tinggi ikan, minyak zaitun, sayuran, dan biji-bijian utuh, yang secara kolektif memberikan spektrum nutrisi pelindung.
Individu yang mengikuti diet ini sering menunjukkan profil lipid yang lebih baik, tekanan darah yang lebih rendah, dan insiden penyakit jantung koroner yang lebih rendah.
Menurut Dr. Maria Lopez, seorang ahli gizi dari University of Barcelona, “Ikan bakar menyediakan protein tanpa lemak dan asam lemak esensial yang menjadi landasan pola makan yang menyehatkan jantung.”
Di kalangan atlet dan individu aktif fisik, ikan bakar menawarkan manfaat signifikan dalam pemulihan dan pertumbuhan otot. Protein berkualitas tinggi yang terkandung dalam ikan membantu memperbaiki mikrotrauma otot yang terjadi selama latihan intens.
Asam lemak omega-3 juga berperan dalam mengurangi peradangan pasca-latihan, mempercepat proses regenerasi otot.
Oleh karena itu, mengintegrasikan ikan bakar ke dalam diet pasca-latihan dapat mendukung kinerja atletik dan pemulihan yang lebih cepat, membantu atlet mencapai potensi maksimal mereka.
Bagi populasi lansia, menjaga kesehatan kognitif adalah prioritas utama. Studi observasional menunjukkan bahwa asupan ikan secara teratur dapat memperlambat laju penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.
DHA, komponen kunci dalam ikan, esensial untuk memelihara integritas struktural dan fungsional neuron.
Dengan demikian, memasukkan ikan bakar ke dalam diet lansia dapat menjadi strategi nutrisi yang efektif untuk mendukung fungsi otak yang tajam dan mengurangi risiko kondisi neurodegeneratif seperti demensia.
Perempuan hamil dan menyusui juga mendapatkan manfaat besar dari konsumsi ikan bakar, terutama yang kaya DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan otak dan mata janin serta bayi.
Pedoman gizi sering merekomendasikan asupan ikan tertentu selama kehamilan, dengan penekanan pada ikan rendah merkuri yang dibakar.
Menurut Dr. Sarah Chen, seorang ahli obstetri dan ginekologi dari National University Hospital, “Asupan DHA yang adekuat selama kehamilan adalah fondasi bagi perkembangan neurologis optimal bayi, dan ikan bakar adalah cara yang lezat untuk mencapainya.”
Dalam konteks pengelolaan diabetes tipe 2, ikan bakar dapat menjadi pilihan makanan yang sangat baik. Ikan memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat setelah makan.
Selain itu, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan kronis yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin.
Mengganti sumber protein tinggi lemak jenuh dengan ikan bakar dapat membantu individu dengan diabetes mengelola kadar gula darah mereka dengan lebih efektif.
Metode pembakaran itu sendiri memainkan peran penting dalam mempertahankan nilai gizi ikan.
Berbeda dengan penggorengan yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian nutrisi larut lemak dan pembentukan senyawa berbahaya pada suhu tinggi, pembakaran yang terkontrol lebih baik dalam menjaga integritas nutrisi.
Panas kering yang merata membantu memasak ikan secara efisien tanpa memerlukan minyak tambahan yang berlebihan. Hal ini menjadikan ikan bakar pilihan yang lebih sehat secara keseluruhan, mendukung tujuan diet yang bersih dan bergizi.
Meskipun manfaatnya banyak, penting untuk mempertimbangkan sumber ikan dan potensi kontaminan. Beberapa jenis ikan besar seperti hiu atau ikan todak dapat mengakumulasi kadar merkuri yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, diversifikasi jenis ikan yang dikonsumsi dan memilih ikan yang lebih kecil atau yang diketahui rendah merkuri sangat disarankan.
Pemilihan ikan yang berasal dari perairan lestari juga mendukung keberlanjutan lingkungan, menciptakan dampak positif yang lebih luas.
Perdebatan mengenai senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic Amines (HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) yang dapat terbentuk selama pembakaran berlebihan juga patut diperhatikan.
Senyawa ini terbentuk ketika protein dan lemak terpapar suhu sangat tinggi, terutama pada bagian yang gosong.
Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan teknik pembakaran yang tepat, seperti tidak membakar hingga gosong, membalik ikan secara teratur, dan menggunakan marinasi yang mengandung antioksidan.
Pengetahuan akan metode memasak yang aman sangat penting untuk memaksimalkan manfaat ikan bakar.
Peran ikan bakar dalam diet anak-anak juga krusial. Asam lemak omega-3 mendukung perkembangan otak dan mata pada masa pertumbuhan, sementara protein esensial memastikan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sehat.
Memperkenalkan ikan bakar sejak dini dapat membantu membentuk kebiasaan makan sehat dan memastikan asupan nutrisi penting.
Menurut Dr. Emily White, seorang dokter anak dan ahli gizi, “Ikan bakar adalah makanan super yang harus diintegrasikan ke dalam diet anak-anak untuk mendukung perkembangan kognitif dan fisik mereka secara optimal.”
Tips untuk Memaksimalkan Manfaat Ikan Bakar
Untuk memastikan bahwa konsumsi ikan bakar memberikan manfaat kesehatan yang optimal, beberapa praktik persiapan dan konsumsi dapat diterapkan.
Memilih jenis ikan yang tepat dan menggunakan teknik memasak yang benar adalah kunci untuk mempertahankan nilai gizi dan menghindari potensi risiko.
-
Pilih Jenis Ikan yang Tepat
Prioritaskan ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan tuna albacore untuk asupan omega-3 yang tinggi.
Untuk mengurangi paparan merkuri, pilih ikan yang lebih kecil atau varietas yang dikenal memiliki kadar merkuri rendah seperti salmon liar, sarden, atau lele.
Diversifikasi jenis ikan yang dikonsumsi juga penting untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas dan meminimalkan risiko akumulasi kontaminan dari satu sumber saja. Mempertimbangkan sumber ikan yang lestari juga merupakan praktik yang bertanggung jawab.
-
Gunakan Teknik Pembakaran yang Benar
Hindari membakar ikan hingga gosong, karena ini dapat menyebabkan pembentukan senyawa karsinogenik seperti HCAs dan PAHs. Masak ikan hingga matang sempurna namun tidak terlalu kering atau hangus.
Membalik ikan secara teratur dan menjaga jarak yang tepat dari sumber panas dapat membantu memastikan pemasakan yang merata tanpa pembakaran berlebihan. Penggunaan foil aluminium juga dapat membantu melindungi ikan dari paparan panas langsung yang ekstrem.
-
Manfaatkan Marinasi yang Sehat
Memarinasi ikan sebelum dibakar tidak hanya menambah rasa, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan. Gunakan bahan-bahan seperti jus lemon, cuka, rempah-rempah (misalnya, rosemary, thyme), bawang putih, dan minyak zaitun extra virgin.
Rempah-rempah dan minyak zaitun mengandung antioksidan yang dapat membantu mengurangi pembentukan senyawa berbahaya selama proses pembakaran. Marinasi juga membantu menjaga kelembapan ikan, menghasilkan tekstur yang lebih baik.
-
Perhatikan Porsi dan Frekuensi Konsumsi
Meskipun ikan bakar sangat bermanfaat, konsumsi dalam porsi yang wajar dan frekuensi yang tepat sangat penting. Umumnya, dua hingga tiga porsi ikan per minggu dianggap ideal untuk sebagian besar orang dewasa.
Ukuran porsi yang direkomendasikan biasanya sekitar 100-150 gram per sajian. Konsistensi dalam mengonsumsi ikan bakar secara teratur lebih penting daripada konsumsi dalam jumlah besar sesekali.
-
Sajikan dengan Pelengkap Nutrisi
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal, sajikan ikan bakar dengan pelengkap yang kaya nutrisi. Kombinasikan dengan sayuran hijau, salad segar, atau biji-bijian utuh seperti nasi merah atau quinoa.
Sayuran dan biji-bijian menyediakan serat, vitamin, dan mineral tambahan yang melengkapi profil nutrisi ikan. Kombinasi ini menciptakan hidangan yang seimbang dan memberikan spektrum nutrisi yang lengkap untuk kesehatan optimal.
Berbagai studi ilmiah telah menguatkan klaim manfaat kesehatan dari konsumsi ikan bakar.
Sebuah studi intervensi acak terkontrol yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2019, misalnya, melibatkan 150 partisipan dewasa yang dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi ikan bakar berlemak tiga kali seminggu, sementara kelompok kontrol mengonsumsi sumber protein lain.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada kadar trigliserida serum dan peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) pada kelompok yang mengonsumsi ikan bakar, mengindikasikan perbaikan profil lipid kardiovaskular.
Metode yang digunakan melibatkan analisis biokimia darah secara berkala dan pencatatan diet yang ketat.
Studi kohort prospektif lainnya yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (JAMA) pada tahun 2017 mengamati lebih dari 20.000 individu selama periode 10 tahun untuk mengevaluasi hubungan antara frekuensi konsumsi ikan dan fungsi kognitif.
Partisipan mengisi kuesioner frekuensi makanan dan menjalani tes neurokognitif secara berkala.
Temuan studi ini menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi ikan bakar atau ikan panggang setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami penurunan kognitif ringan dan demensia dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi ikan.
Desain studi observasional ini memberikan bukti kuat tentang asosiasi jangka panjang.
Perbandingan metode memasak juga menjadi fokus penelitian nutrisi. Sebuah analisis komparatif yang diterbitkan di Food Chemistry pada tahun 2016 meneliti dampak berbagai metode memasak (membakar, menggoreng, mengukus) terhadap profil nutrisi ikan.
Sampel ikan yang sama diolah dengan metode berbeda, dan kemudian dianalisis kandungan protein, lemak, vitamin, dan mineralnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa metode pembakaran dan pengukusan lebih efektif dalam mempertahankan kandungan asam lemak omega-3 dan vitamin D dibandingkan dengan penggorengan dalam minyak banyak, yang seringkali menyebabkan degradasi nutrisi dan penyerapan lemak tambahan.
Meskipun manfaat ikan bakar didukung oleh banyak bukti, terdapat pandangan yang menyoroti potensi risiko.
Kekhawatiran utama adalah pembentukan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic Amines (HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) ketika ikan dibakar pada suhu sangat tinggi atau hingga gosong.
HCAs terbentuk dari reaksi asam amino dan kreatin pada suhu tinggi, sementara PAHs terbentuk dari pembakaran lemak dan tetesan jus yang jatuh ke sumber panas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang gosong secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.
Namun, perlu dicatat bahwa risiko ini sangat bergantung pada teknik pembakaran dan frekuensi konsumsi, dan dapat diminimalkan dengan praktik memasak yang tepat.
Pandangan lain yang sering muncul adalah potensi kontaminasi merkuri pada ikan. Merkuri adalah neurotoksin yang dapat terakumulasi di dalam tubuh ikan, terutama pada spesies predator besar dan berumur panjang.
Konsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi secara berlebihan, terutama oleh wanita hamil dan anak kecil, dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Namun, sebagian besar ikan yang umum dikonsumsi, seperti salmon, sarden, dan tilapia, memiliki kadar merkuri yang rendah.
Pedoman kesehatan menyarankan untuk memilih varietas ikan dengan kadar merkuri rendah dan membatasi konsumsi ikan tinggi merkuri, bukan menghindari ikan sepenuhnya, karena manfaat nutrisinya jauh melampaui risiko potensial ini jika dikonsumsi dengan bijak.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis komprehensif mengenai manfaat ikan bakar, beberapa rekomendasi praktis dapat diterapkan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi dan meminimalkan potensi risiko.
Disarankan untuk mengintegrasikan ikan bakar ke dalam pola makan mingguan, dengan target dua hingga tiga porsi ikan berlemak per minggu, sebagai bagian dari diet seimbang.
Prioritaskan jenis ikan yang kaya asam lemak omega-3 dan rendah merkuri, seperti salmon, sarden, makarel, atau trout, untuk memastikan asupan nutrisi esensial yang optimal.
Penting untuk mengadopsi teknik pembakaran yang sehat untuk mencegah pembentukan senyawa berbahaya. Hindari membakar ikan hingga gosong atau hangus, dan pastikan ikan dimasak pada suhu yang tepat.
Penggunaan marinasi berbahan dasar asam (seperti lemon atau cuka) dan rempah-rempah yang kaya antioksidan dapat membantu mengurangi pembentukan karsinogen dan menambah rasa.
Membalik ikan secara teratur selama proses pembakaran juga disarankan untuk memastikan pematangan yang merata dan mengurangi risiko bagian yang gosong.
Selalu pertimbangkan keberlanjutan sumber ikan saat memilih produk. Memilih ikan yang berasal dari perikanan yang dikelola secara bertanggung jawab tidak hanya mendukung kelestarian ekosistem laut tetapi juga dapat memastikan kualitas produk yang lebih baik.
Konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi dapat memberikan panduan personalisasi yang lebih spesifik, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau kebutuhan diet khusus.
Secara keseluruhan, ikan bakar merupakan pilihan makanan yang sangat bermanfaat, menawarkan spektrum nutrisi penting yang mendukung kesehatan kardiovaskular, kognitif, dan metabolisme.
Kandungan protein berkualitas tinggi, asam lemak omega-3, vitamin D dan B12, serta berbagai mineral menjadikannya komponen berharga dalam diet seimbang.
Metode pembakaran yang tepat membantu mempertahankan integritas nutrisi ini, sekaligus mengurangi asupan lemak tambahan yang sering ditemukan pada metode memasak lainnya.
Potensi risiko yang terkait dengan pembakaran berlebihan atau kontaminan merkuri dapat dimitigasi secara efektif melalui pemilihan ikan yang bijak dan praktik memasak yang cermat.
Penelitian di masa depan perlu terus mengeksplorasi dampak jangka panjang dari berbagai metode pengolahan ikan terhadap bioavailabilitas nutrisi dan pembentukan senyawa bioaktif.
Studi yang lebih mendalam tentang interaksi antara nutrisi ikan dan mikrobioma usus juga dapat memberikan wawasan baru mengenai manfaat kesehatan yang belum sepenuhnya dipahami.
Selain itu, penelitian tentang strategi edukasi yang efektif untuk mempromosikan konsumsi ikan bakar yang sehat dan lestari di berbagai populasi juga sangat relevan untuk kesehatan masyarakat global.