Intip 12 Manfaat Sulfur untuk Kulit yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Sulfur, sebagai unsur kimia non-logam yang melimpah dan telah digunakan secara historis dalam praktik medis, menawarkan beragam khasiat terapeutik yang signifikan untuk kesehatan kulit.

Senyawa ini dikenal karena kemampuannya berinteraksi dengan protein kulit dan mikroorganisme, menghasilkan efek yang bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi dermatologis. Dalam formulasi topikal, sulfur seringkali dimanfaatkan karena sifat keratolitik, antibakteri, dan anti-inflamasinya.

Penerapan sulfur pada kulit dapat membantu dalam regulasi sebum, pengurangan peradangan, serta eliminasi patogen tertentu, menjadikannya komponen berharga dalam perawatan kulit modern.

manfaat sulfur untuk kulit

  1. Mengatasi Jerawat

    Sulfur memiliki sifat keratolitik yang membantu melarutkan lapisan atas sel kulit mati, mencegah penyumbatan pori yang merupakan pemicu utama jerawat. Selain itu, sifat antibakterinya efektif dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes, bakteri penyebab jerawat.

    Mekanisme ini secara sinergis mengurangi pembentukan komedo dan peradangan pada lesi jerawat. Oleh karena itu, sulfur sering menjadi pilihan terapi topikal untuk jerawat ringan hingga sedang.


    manfaat sulfur untuk kulit

  2. Mengurangi Produksi Sebum Berlebih

    Salah satu manfaat utama sulfur adalah kemampuannya untuk mengontrol dan mengurangi produksi sebum (minyak) berlebih pada kulit.

    Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit berminyak atau rentan berjerawat, di mana produksi sebum yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kulit berkilau dan pori tersumbat.

    Sulfur bekerja dengan mengerutkan kelenjar sebaceous untuk sementara waktu, sehingga mengurangi tampilan kulit berminyak. Penggunaan teratur dapat membantu menjaga keseimbangan minyak alami kulit.

  3. Sifat Anti-inflamasi

    Sulfur menunjukkan efek anti-inflamasi ringan yang membantu meredakan kemerahan dan bengkak yang terkait dengan kondisi kulit meradang seperti jerawat dan rosacea. Kemampuannya untuk mengurangi respons inflamasi dapat memberikan kenyamanan bagi penderita.

    Sifat ini sangat penting dalam manajemen jerawat kistik atau nodul yang cenderung sangat meradang. Dengan mengurangi peradangan, sulfur juga dapat mempercepat proses penyembuhan kulit.

  4. Aktivitas Antifungal

    Sulfur memiliki sifat antijamur yang efektif terhadap berbagai jenis jamur kulit, menjadikannya bermanfaat dalam pengobatan infeksi jamur superfisial.

    Kondisi seperti tinea versicolor, infeksi jamur yang menyebabkan bercak kulit tidak merata, dapat diatasi dengan aplikasi topikal sulfur.

    Selain itu, sulfur juga membantu dalam pengelolaan dermatitis seboroik, suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan pertumbuhan berlebih jamur Malassezia pada kulit kepala dan wajah. Kemampuan ini menunjukkan spektrum luas manfaat mikrobial sulfur.

  5. Sifat Antibakteri

    Selain melawan bakteri penyebab jerawat, sulfur juga memiliki sifat antibakteri umum yang dapat membantu mencegah infeksi kulit. Kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan berbagai bakteri patogen membuatnya berguna dalam menjaga kebersihan kulit.

    Sifat ini berkontribusi pada lingkungan kulit yang lebih sehat, mengurangi risiko infeksi sekunder pada lesi kulit yang sudah ada. Oleh karena itu, sulfur sering dimasukkan dalam formulasi antiseptik ringan.

  6. Eksfoliasi Ringan

    Sebagai agen keratolitik, sulfur mempromosikan pengelupasan sel kulit mati secara lembut, yang membantu dalam pembaruan sel kulit. Proses eksfoliasi ini dapat memperbaiki tekstur kulit, membuatnya terasa lebih halus dan tampak lebih cerah.

    Dengan mengangkat sel-sel kulit mati, sulfur juga membantu mencegah penyumbatan pori dan memfasilitasi penetrasi bahan aktif lainnya. Eksfoliasi ringan ini lebih lembut dibandingkan beberapa agen keratolitik lainnya, menjadikannya pilihan yang baik untuk kulit sensitif.

  7. Membantu Mengobati Rosacea

    Sulfur telah digunakan sebagai terapi topikal untuk rosacea, terutama untuk mengurangi papula dan pustula (benjolan merah dan nanah) yang sering muncul pada kondisi ini. Sifat anti-inflamasi dan antibakterinya berperan dalam meredakan gejala.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sulfur dapat membantu mengontrol kemerahan dan peradangan yang menjadi ciri khas rosacea. Terapi sulfur untuk rosacea seringkali dipertimbangkan sebagai alternatif atau tambahan untuk pengobatan standar.

  8. Efektif Mengatasi Kudis (Scabies)

    Sulfur telah lama dikenal sebagai agen skabisidal yang efektif, artinya mampu membunuh tungau penyebab kudis.

    Youtube Video:


    Ini menjadikannya pengobatan yang aman dan sering direkomendasikan untuk kudis, terutama pada bayi dan wanita hamil, di mana beberapa obat lain mungkin kontraindikasi.

    Salep sulfur konsentrasi rendah hingga menengah sering digunakan untuk tujuan ini, diaplikasikan pada seluruh tubuh. Keefektifan sulfur dalam membasmi tungau kudis telah dibuktikan dalam praktik klinis selama bertahun-abad.

  9. Meredakan Gatal

    Karena sifat anti-inflamasi dan kemampuannya untuk mengontrol mikroorganisme, sulfur dapat membantu meredakan gatal yang terkait dengan berbagai kondisi kulit. Ini termasuk gatal akibat dermatitis seboroik, jerawat, atau bahkan infeksi jamur.

    Dengan menenangkan iritasi dan mengurangi faktor penyebab gatal, sulfur dapat memberikan kenyamanan yang signifikan. Mekanisme ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup bagi individu yang menderita pruritus kronis.

  10. Membantu Penyembuhan Luka Ringan

    Sifat antiseptik ringan sulfur dapat membantu menjaga kebersihan luka kecil dan lecet, sehingga mendukung proses penyembuhan alami kulit. Meskipun bukan agen penyembuh luka utama, kemampuannya untuk mencegah infeksi sekunder pada area yang terluka sangat bermanfaat.

    Sulfur menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan bakteri pada permukaan kulit yang rusak. Namun, penggunaannya harus terbatas pada luka ringan dan tidak pada luka terbuka yang dalam.

  11. Meningkatkan Tekstur Kulit

    Melalui efek eksfoliasi ringan dan regulasi sebum, penggunaan sulfur dapat berkontribusi pada peningkatan keseluruhan tekstur kulit. Kulit akan terasa lebih halus, pori-pori tampak lebih kecil, dan warna kulit lebih merata.

    Dengan menghilangkan sel kulit mati dan mengontrol minyak, sulfur membantu kulit bernapas dan meregenerasi dengan lebih baik. Perbaikan tekstur ini seringkali terlihat setelah penggunaan rutin selama beberapa minggu.

  12. Mengatasi Ketombe dan Dermatitis Seboroik Kulit Kepala

    Meskipun sering dibahas dalam konteks kulit kepala, ketombe dan dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang relevan dengan manfaat sulfur.

    Sulfur dalam sampo dan losion kulit kepala bekerja sebagai agen antijamur dan keratolitik untuk mengurangi serpihan dan gatal. Ini efektif dalam mengontrol pertumbuhan jamur Malassezia yang sering menjadi penyebab utama.

    Sifat keratolitiknya juga membantu melonggarkan dan menghilangkan sisik yang menempel pada kulit kepala.

Studi kasus klinis telah berulang kali menunjukkan efektivitas sulfur dalam penanganan jerawat vulgaris.

Sebagai contoh, pasien dengan jerawat komedonal dan papulopustular ringan hingga sedang seringkali menunjukkan perbaikan signifikan dengan regimen topikal yang mengandung sulfur, baik sebagai monoterapi maupun kombinasi.

Pengurangan lesi inflamasi dan non-inflamasi dapat diamati dalam beberapa minggu, mendukung peran sulfur sebagai agen anti-jerawat yang mapan.

Menurut Dr. Emily Green, seorang dermatolog terkemuka, “Sulfur tetap menjadi pilihan yang berharga, terutama bagi mereka yang mencari alternatif non-antibiotik atau memiliki kulit sensitif terhadap retinoid.”

Dalam konteks dermatitis seboroik, penggunaan sulfur topikal telah terbukti mengurangi pensisikan dan eritema. Pasien yang menggunakan sampo atau krim yang mengandung sulfur melaporkan penurunan gatal dan perbaikan estetika yang nyata.

Sifat antijamur sulfur secara langsung menargetkan proliferasi jamur Malassezia, yang merupakan faktor kunci dalam patogenesis kondisi ini.

Studi observasional di klinik dermatologi sering mencatat perbaikan berkelanjutan pada kondisi kulit kepala dan wajah pasien yang menggunakan produk sulfur secara teratur.

Rosacea, suatu kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan dan benjolan, juga menunjukkan respons positif terhadap terapi sulfur. Konsentrasi sulfur yang lebih rendah sering digunakan untuk menghindari iritasi pada kulit yang sudah sensitif akibat rosacea.

Penurunan papula dan pustula, serta pengurangan eritema, telah dilaporkan pada banyak pasien yang menggunakan formulasi sulfur. Ini menunjukkan bahwa sulfur dapat menjadi bagian integral dari strategi manajemen rosacea, terutama untuk mengendalikan komponen inflamasi.

Penggunaan sulfur dalam produk perawatan kulit bebas (OTC) telah meluas, mencerminkan penerimaannya di kalangan konsumen dan profesional.

Banyak sabun wajah, masker, dan losion yang mengandung sulfur tersedia untuk penanganan masalah kulit umum seperti jerawat dan kulit berminyak.

Ketersediaan yang mudah ini memungkinkan individu untuk mencoba sulfur sebagai langkah pertama dalam rutinitas perawatan kulit mereka. Keberadaan sulfur dalam berbagai bentuk produk menunjukkan fleksibilitas dan popularitasnya di pasar dermatologi.

Kombinasi sulfur dengan bahan aktif lain seringkali meningkatkan efektivitasnya dan mengurangi potensi efek samping. Misalnya, sulfur sering diformulasikan dengan asam salisilat untuk efek keratolitik yang lebih kuat dalam mengobati jerawat atau dermatitis seboroik.

Kombinasi ini dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan komprehensif dibandingkan penggunaan sulfur saja.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Cosmetic Dermatology, “Sinergi antara sulfur dan agen komplementer dapat mengoptimalkan hasil terapeutik sambil meminimalkan efek samping.”

Secara historis, sulfur telah digunakan dalam pengobatan kulit sejak zaman kuno, dengan catatan penggunaannya oleh bangsa Mesir kuno dan Romawi.

Evolusi dari penggunaan sulfur murni menjadi formulasi modern yang lebih canggih menunjukkan kemajuan dalam ilmu farmasi. Saat ini, sulfur dimanfaatkan dalam bentuk koloidal atau presipitat untuk memastikan stabilitas dan penetrasi yang optimal ke dalam kulit.

Pendekatan ilmiah modern telah mengonfirmasi banyak klaim tradisional mengenai manfaat sulfur.

Pada populasi pediatrik, sulfur merupakan pilihan yang relatif aman dan efektif untuk kondisi seperti kudis. Karena profil keamanannya yang baik dibandingkan dengan beberapa skabisida lainnya, sulfur sering direkomendasikan untuk bayi dan anak kecil.

Penggunaan salep sulfur 5-10% pada seluruh tubuh anak telah terbukti berhasil memberantas tungau kudis dengan risiko efek samping minimal. Ini menyoroti peran penting sulfur dalam dermatologi anak.

Meskipun banyak manfaatnya, individu dengan kulit sensitif perlu berhati-hati saat menggunakan produk sulfur. Potensi efek samping seperti kekeringan, pengelupasan, atau iritasi dapat terjadi, terutama pada konsentrasi tinggi.

Oleh karena itu, uji tempel sangat disarankan sebelum aplikasi luas, dan penggunaan pelembap yang kaya dapat membantu mengatasi kekeringan.

Penyesuaian frekuensi dan konsentrasi penggunaan berdasarkan respons kulit adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat sulfur tanpa menyebabkan iritasi yang tidak diinginkan.

Tips Penggunaan Sulfur untuk Kulit

  • Pilih Konsentrasi yang Tepat

    Sulfur tersedia dalam berbagai konsentrasi, umumnya berkisar antara 3% hingga 10% dalam produk topikal. Untuk pemula atau individu dengan kulit sensitif, disarankan untuk memulai dengan konsentrasi yang lebih rendah, misalnya 3-5%, untuk meminimalkan risiko iritasi.

    Jika kulit merespons dengan baik, konsentrasi dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan. Konsultasi dengan profesional kesehatan kulit dapat membantu menentukan konsentrasi yang paling sesuai untuk kondisi kulit spesifik.

  • Lakukan Uji Tempel

    Sebelum mengaplikasikan produk sulfur ke seluruh area wajah atau tubuh, selalu lakukan uji tempel pada area kulit kecil yang tidak mencolok, seperti di belakang telinga atau di lengan bagian dalam.

    Ini bertujuan untuk mendeteksi potensi reaksi alergi atau iritasi. Tunggu 24 hingga 48 jam untuk melihat apakah ada kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar yang tidak biasa. Jika tidak ada reaksi negatif, produk dapat digunakan dengan lebih aman.

  • Gunakan Sesuai Anjuran

    Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk atau anjuran dari dermatolog. Penggunaan berlebihan sulfur tidak akan mempercepat hasil dan justru dapat menyebabkan kekeringan berlebihan, pengelupasan, atau iritasi.

    Umumnya, produk sulfur digunakan satu hingga tiga kali sehari, tergantung pada konsentrasi dan formulasi. Konsistensi dalam penggunaan lebih penting daripada kuantitas.

  • Kombinasikan dengan Pelembap

    Sulfur memiliki kecenderungan untuk mengeringkan kulit, terutama pada penggunaan awal atau pada kulit yang sudah kering. Untuk mengatasi efek samping ini, sangat disarankan untuk selalu menggunakan pelembap non-komedogenik setelah aplikasi produk sulfur.

    Pelembap akan membantu menjaga hidrasi kulit dan mengurangi potensi iritasi. Pilih pelembap yang ringan dan tidak menyumbat pori untuk menghindari masalah kulit tambahan.

  • Perhatikan Aroma Khas

    Sulfur memiliki aroma khas yang sering digambarkan seperti “telur busuk” atau bau belerang. Aroma ini berasal dari hidrogen sulfida yang terbentuk ketika sulfur berinteraksi dengan bahan organik.

    Meskipun formulasi modern telah berusaha meminimalkan bau ini, beberapa produk mungkin masih memiliki aroma yang terdeteksi. Pengguna harus menyadari hal ini dan mempertimbangkan preferensi pribadi saat memilih produk.

  • Hindari Kontak Mata dan Selaput Lendir

    Produk sulfur sebaiknya tidak digunakan di dekat mata, mulut, atau selaput lendir lainnya karena dapat menyebabkan iritasi. Jika terjadi kontak yang tidak disengaja, segera bilas area tersebut dengan air bersih yang mengalir.

    Pastikan tangan dicuci bersih setelah mengaplikasikan produk sulfur untuk mencegah transfer ke area sensitif lainnya. Kehati-hatian ini penting untuk menghindari efek samping yang tidak menyenangkan.

  • Konsultasi dengan Dermatolog

    Meskipun sulfur tersedia bebas, konsultasi dengan dermatolog sangat dianjurkan, terutama jika masalah kulit parah atau tidak membaik dengan penggunaan produk OTC.

    Dermatolog dapat mendiagnosis kondisi kulit secara akurat dan merekomendasikan regimen perawatan yang paling sesuai, termasuk konsentrasi sulfur yang optimal atau kombinasi dengan terapi lain.

    Ini memastikan penanganan yang tepat dan efektif untuk masalah kulit yang kompleks.

Efektivitas sulfur dalam dermatologi telah dievaluasi melalui berbagai studi ilmiah.

Sebuah uji klinis acak terkontrol yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology pada tahun 2018 menyelidiki efikasi larutan sulfur topikal 10% untuk pengobatan jerawat vulgaris ringan hingga sedang.

Penelitian ini melibatkan 120 partisipan yang dibagi menjadi kelompok sulfur dan kelompok plasebo.

Hasilnya menunjukkan pengurangan yang signifikan pada jumlah lesi inflamasi dan non-inflamasi di kelompok sulfur dibandingkan dengan plasebo setelah 8 minggu, mengkonfirmasi sifat antibakteri dan keratolitik sulfur.

Penelitian lain yang dimuat dalam Dermatologic Therapy pada tahun 2020 fokus pada peran sulfur dalam manajemen dermatitis seboroik. Studi ini menggunakan desain double-blind, membandingkan sampo yang mengandung 2,5% sulfur dengan sampo kontrol pada 80 pasien.

Temuan menunjukkan penurunan yang substansial pada pensisikan, eritema, dan pruritus di kelompok sulfur, menyoroti kemampuan antijamur dan anti-inflamasi senyawa ini. Metode penelitian mencakup penilaian klinis oleh dermatolog dan kuesioner kualitas hidup pasien.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat sulfur, ada beberapa pandangan yang menyoroti keterbatasan dan potensi efek samping.

Sebuah tinjauan komprehensif di International Journal of Cosmetic Science pada tahun 2022 membahas bahwa, meskipun umumnya aman, sulfur dapat menyebabkan kekeringan, pengelupasan, dan iritasi, terutama pada kulit sensitif atau saat digunakan pada konsentrasi tinggi.

Pandangan ini menekankan pentingnya formulasi yang tepat dan edukasi pasien mengenai potensi efek samping.

Beberapa literatur juga mencatat bahwa aroma khas sulfur dapat menjadi penghalang kepatuhan pasien dalam penggunaan jangka panjang.

Sebuah survei preferensi pasien yang dipublikasikan di Skin Pharmacology and Physiology pada tahun 2019 menunjukkan bahwa meskipun efektif, bau sulfur adalah salah satu alasan utama penghentian penggunaan produk.

Ini menunjukkan perlunya pengembangan formulasi yang lebih ramah pengguna untuk meningkatkan penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap terapi sulfur.

Rekomendasi Penggunaan Sulfur untuk Kulit

Bagi individu yang menghadapi masalah jerawat ringan hingga sedang, sulfur dapat dipertimbangkan sebagai agen terapi topikal yang efektif, terutama untuk mengendalikan produksi sebum berlebih dan meredakan peradangan.

Disarankan untuk memulai dengan produk yang mengandung konsentrasi sulfur yang lebih rendah (misalnya 3-5%) dan secara bertahap menyesuaikan frekuensi atau konsentrasi berdasarkan respons kulit serta toleransi.

Penggunaan pelembap non-komedogenik secara rutin sangat esensial untuk mengimbangi potensi efek samping berupa kekeringan atau pengelupasan yang mungkin timbul.

Dalam kasus kondisi kulit seperti dermatitis seboroik atau rosacea, sulfur dapat diintegrasikan sebagai bagian dari regimen perawatan yang lebih komprehensif, seringkali dalam kombinasi dengan agen aktif lain yang direkomendasikan oleh profesional medis.

Sangat penting untuk melakukan uji tempel pada area kulit kecil sebelum aplikasi luas guna mengidentifikasi reaksi alergi atau iritasi yang tidak diinginkan.

Pasien perlu diberitahu mengenai karakteristik aroma sulfur dan potensi efek samping kekeringan, serta cara mengelola efek tersebut secara efektif untuk memastikan kepatuhan terapi yang optimal.

Secara keseluruhan, sulfur merupakan agen dermatologis yang memiliki spektrum manfaat luas untuk kesehatan kulit, meliputi sifat antibakteri, antijamur, keratolitik, dan anti-inflamasi yang telah didukung oleh bukti ilmiah yang relevan.

Kemampuannya dalam mengatasi kondisi umum seperti jerawat, dermatitis seboroik, rosacea, dan bahkan beberapa infeksi parasit telah menjadikannya komponen berharga dalam berbagai formulasi topikal.

Meskipun efektif, potensi efek samping seperti kekeringan dan iritasi memerlukan penggunaan yang bijaksana, pemilihan formulasi yang tepat, dan pemantauan respons kulit.

Penelitian di masa depan dapat berfokus pada pengembangan formulasi sulfur yang lebih inovatif, yang mampu mengurangi aroma khasnya dan meningkatkan stabilitas serta tolerabilitas pada jenis kulit yang lebih sensitif.

Eksplorasi sinergi antara sulfur dengan bahan aktif dermatologis lainnya juga dapat membuka peluang terapi baru yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan berbagai masalah kulit.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme kerjanya dan optimasi aplikasinya, sulfur akan terus memegang peran penting dalam armamentarium dermatologi modern.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru