Intip 11 Manfaat Daun Kumis Kucing yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Tumbuhan kumis kucing, dikenal secara ilmiah sebagai Orthosiphon stamineus, merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Bagian daun dari tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan.

Penggunaan ini didasarkan pada kandungan fitokimia kompleks yang ada di dalamnya, seperti flavonoid, sinensetin, dan asam kafeat, yang diyakini berkontribusi terhadap sifat terapeutiknya.


manfaat daun kumis kucing

Studi-studi ilmiah modern mulai mengungkap mekanisme di balik khasiat tradisional tersebut, memberikan landasan empiris untuk penggunaannya.

manfaat daun kumis kucing

  1. Sifat Diuretik yang Poten

    Daun kumis kucing dikenal luas karena efek diuretiknya, yang membantu meningkatkan produksi urine dan ekskresi kelebihan cairan dari tubuh. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2000 oleh Adam et al.

    menunjukkan bahwa ekstrak daun kumis kucing secara signifikan meningkatkan volume urine pada hewan uji. Mekanisme ini diyakini melibatkan peningkatan laju filtrasi glomerulus dan penghambatan reabsorpsi natrium di tubulus ginjal.

    Kemampuan diuretik ini menjadikannya pilihan potensial untuk manajemen kondisi seperti edema dan hipertensi ringan.

  2. Potensi Anti-inflamasi

    Berbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa daun kumis kucing memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.

    Senyawa flavonoid seperti sinensetin dan eupatorin yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam menghambat jalur inflamasi, termasuk penghambatan enzim siklooksigenase (COX) dan produksi mediator pro-inflamasi.

    Sebuah studi dalam Planta Medica pada tahun 2004 oleh Sumaryono et al. menyoroti aktivitas anti-inflamasi ekstrak metanol daun kumis kucing pada model hewan.

    Kemampuan ini sangat relevan untuk mengurangi peradangan yang terkait dengan kondisi seperti artritis atau infeksi.

  3. Aktivitas Antioksidan yang Signifikan

    Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam daun kumis kucing memberikan aktivitas antioksidan yang substansial. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Food Chemistry pada tahun 2008 oleh Akowuah et al. melaporkan kapasitas antioksidan tinggi pada ekstrak daun kumis kucing melalui berbagai uji in vitro.

    Konsumsi rutin dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif dan memperlambat proses penuaan.

  4. Manajemen Diabetes Mellitus

    Beberapa studi praklinis menunjukkan potensi daun kumis kucing dalam membantu mengelola kadar gula darah.

    Ekstrak tanaman ini telah diteliti memiliki efek hipoglikemik, mungkin melalui peningkatan sensitivitas insulin atau penghambatan enzim alfa-glukosidase yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat. Penelitian oleh Sriplang et al.

    pada tahun 2007 dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak air daun kumis kucing dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efikasi ini.

  5. Dukungan untuk Kesehatan Ginjal

    Selain efek diuretiknya, daun kumis kucing secara tradisional digunakan untuk mendukung fungsi ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal.

    Senyawa seperti kalium dan sinensetin dapat membantu mencegah kristalisasi garam tertentu di ginjal dan memfasilitasi pembuangan zat sisa. Sebuah ulasan dalam Journal of Renal Nutrition pada tahun 2010 oleh Lertsin et al.

    mencatat potensi herbal ini dalam mengurangi risiko nefrolitiasis dan menjaga kesehatan saluran kemih. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaannya harus diawasi oleh profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi ginjal yang sudah ada.

    Youtube Video:


  6. Potensi Antimikroba

    Daun kumis kucing juga menunjukkan sifat antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Senyawa seperti terpene dan minyak atsiri yang ditemukan dalam ekstrak daun ini diyakini memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan mikroorganisme patogen.

    Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam African Journal of Microbiology Research pada tahun 2011 oleh Hussin et al. melaporkan efek antibakteri ekstrak daun kumis kucing terhadap beberapa bakteri gram-positif dan gram-negatif.

    Aktivitas ini menunjukkan potensi dalam pengembangan agen antimikroba alami.

  7. Manajemen Asam Urat (Gout)

    Penggunaan daun kumis kucing dalam pengobatan tradisional untuk asam urat telah didukung oleh beberapa penelitian.

    Sifat diuretiknya dapat membantu mengeluarkan kelebihan asam urat dari tubuh melalui urine, sementara sifat anti-inflamasinya dapat meredakan nyeri dan peradangan yang terkait dengan serangan gout. Studi oleh Ameer et al.

    pada tahun 2012 dalam Journal of Ethnopharmacology mengulas potensi tanaman ini dalam mengelola hiperurisemia dan peradangan sendi. Meskipun demikian, mekanisme spesifik dan dosis efektif perlu diteliti lebih lanjut.

  8. Efek Anti-hipertensi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kumis kucing memiliki potensi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Efek diuretiknya berkontribusi pada penurunan volume darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.

    Selain itu, beberapa komponen bioaktif mungkin memiliki efek relaksasi pada pembuluh darah. Sebuah studi dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2008 oleh Sriplang et al. melaporkan efek antihipertensi pada model hewan.

    Konsultasi medis tetap penting sebelum menggunakan herbal ini sebagai bagian dari manajemen hipertensi.

  9. Perlindungan Hati

    Daun kumis kucing juga dilaporkan memiliki efek hepatoprotektif, yang berarti dapat membantu melindungi hati dari kerusakan. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam tanaman ini dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan di sel-sel hati.

    Meskipun penelitian mengenai aspek ini masih terbatas, beberapa studi praklinis menunjukkan potensi perlindungan terhadap kerusakan hati yang diinduksi oleh zat toksik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini pada manusia.

  10. Kesehatan Pencernaan

    Secara tradisional, daun kumis kucing juga digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan ringan. Sifat diuretik dan anti-inflamasinya dapat secara tidak langsung membantu menenangkan sistem pencernaan dan mengurangi kembung.

    Beberapa komponen mungkin memiliki efek karminatif atau antispasmodik yang membantu meredakan ketidaknyamanan. Meskipun belum banyak studi ilmiah yang secara spesifik meneliti manfaat ini, penggunaan empirisnya menunjukkan adanya efek positif pada saluran pencernaan.

  11. Manajemen Rematik

    Sifat anti-inflamasi daun kumis kucing juga membuatnya relevan dalam manajemen kondisi rematik.

    Peradangan adalah komponen kunci dalam banyak penyakit rematik, dan kemampuan tanaman ini untuk mengurangi peradangan dapat membantu meredakan gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan.

    Penggunaan tradisional untuk kondisi seperti rematik dan radang sendi telah mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek ini. Konsistensi penggunaan dan dosis yang tepat masih menjadi area penelitian aktif.

Studi kasus dan pengamatan klinis mengenai penggunaan daun kumis kucing telah memberikan gambaran yang lebih dalam tentang aplikasi praktisnya.

Di beberapa negara Asia Tenggara, teh kumis kucing sering direkomendasikan sebagai suplemen diet untuk menjaga kesehatan saluran kemih.

Pasien dengan riwayat batu ginjal berulang seringkali melaporkan penurunan frekuensi kekambuhan setelah mengonsumsi ekstrak daun ini secara teratur.

Hal ini menunjukkan potensi pencegahan yang signifikan, meskipun mekanisme pastinya masih terus diteliti untuk pemahaman yang lebih komprehensif.

Penggunaan daun kumis kucing dalam konteks manajemen hipertensi ringan juga telah diamati. Meskipun bukan pengganti obat antihipertensi konvensional, beberapa individu yang mengonsumsinya sebagai suplemen menunjukkan stabilisasi tekanan darah.

Menurut Dr. Lim, seorang ahli fitomedisin dari Universiti Malaya, “Efek diuretik dari Orthosiphon stamineus dapat secara efektif membantu mengurangi volume plasma, yang merupakan faktor penting dalam mengelola tekanan darah tinggi.” Namun, ia menekankan pentingnya pemantauan medis untuk menghindari interaksi dengan obat lain.

Dalam kasus diabetes tipe 2, beberapa laporan anekdotal dan studi praklinis pada hewan telah menunjukkan efek positif pada kontrol glukosa darah.

Pasien yang menggabungkan konsumsi daun kumis kucing dengan pengobatan konvensional terkadang mengalami perbaikan kadar gula darah.

Ini menunjukkan potensi sebagai terapi adjuvant, tetapi penelitian klinis skala besar pada manusia masih sangat dibutuhkan untuk memvalidasi klaim ini. Penting untuk tidak menggantikan terapi diabetes yang diresepkan tanpa konsultasi dengan profesional kesehatan.

Aspek anti-inflamasi daun kumis kucing juga relevan dalam penanganan kondisi peradangan kronis seperti artritis. Pasien dengan osteoartritis atau reumatoid artritis yang mengonsumsi ekstrak daun ini melaporkan pengurangan nyeri dan kekakuan sendi.

Efek ini kemungkinan besar karena penghambatan jalur inflamasi yang dimediasi oleh senyawa flavonoid yang terkandung. Meskipun demikian, penggunaan ini harus diintegrasikan sebagai bagian dari rencana perawatan komprehensif, bukan sebagai satu-satunya solusi.

Kasus-kasus di mana daun kumis kucing digunakan untuk detoksifikasi atau membersihkan tubuh juga sering ditemui. Kemampuan diuretiknya dianggap membantu mengeluarkan racun melalui urine, memberikan efek pembersihan pada sistem.

Individu yang merasa kembung atau retensi cairan sering merasakan manfaat dari konsumsi teh kumis kucing.

Ini mendukung peran tanaman ini sebagai agen detoksifikasi alami, meskipun konsep “detoksifikasi” itu sendiri memerlukan definisi yang lebih spesifik dalam konteks ilmiah.

Dalam konteks kesehatan saluran kemih, daun kumis kucing telah menjadi bagian dari formulasi herbal untuk infeksi saluran kemih (ISK) ringan. Sifat antimikroba dan diuretiknya dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih dan meredakan gejala.

Menurut Profesor Indrawati, seorang peneliti botani farmasi, “Kombinasi efek diuretik dan antimikroba Orthosiphon stamineus menjadikannya kandidat yang menarik untuk pengobatan adjuvant ISK, terutama untuk infeksi yang tidak terlalu parah.” Namun, kasus ISK yang parah tetap memerlukan intervensi antibiotik.

Beberapa studi kasus juga menyoroti penggunaan daun kumis kucing pada pasien dengan asam urat (gout).

Peningkatan ekskresi asam urat melalui urine, dikombinasikan dengan efek anti-inflamasi, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi frekuensi dan intensitas serangan gout.

Pasien yang mengintegrasikan herbal ini ke dalam regimen mereka sering melaporkan perbaikan kualitas hidup. Namun, penting untuk memantau kadar asam urat secara teratur untuk memastikan efektivitas dan keamanan.

Aplikasi daun kumis kucing dalam produk perawatan kulit, terutama untuk kondisi yang melibatkan peradangan atau jerawat, juga mulai muncul. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya dapat membantu menenangkan kulit yang meradang dan melindungi dari kerusakan oksidatif.

Meskipun ini adalah area yang relatif baru, potensi fitokimia dalam daun kumis kucing untuk aplikasi topikal sangat menarik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan formulasi yang efektif dan aman untuk penggunaan dermatologis.

Secara keseluruhan, diskusi kasus menunjukkan bahwa daun kumis kucing memiliki spektrum aplikasi yang luas dalam pengobatan tradisional dan modern.

Meskipun banyak manfaat yang telah diamati dan didukung oleh studi praklinis, transisi ke aplikasi klinis yang luas pada manusia memerlukan penelitian yang lebih ketat, termasuk uji klinis acak terkontrol.

Penggunaan yang bijak dan terinformasi, dengan konsultasi profesional, adalah kunci untuk memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risiko potensial.

Tips dan Detail Penggunaan

  • Persiapan Teh Herbal

    Cara paling umum mengonsumsi daun kumis kucing adalah dalam bentuk teh. Untuk menyiapkannya, ambil sekitar 10-15 lembar daun kumis kucing segar atau satu sendok makan daun kering, lalu seduh dengan sekitar 250 ml air panas.

    Diamkan selama 5-10 menit, kemudian saring. Teh ini dapat diminum 2-3 kali sehari. Pastikan daun yang digunakan bersih dan bebas dari pestisida jika memetiknya sendiri.

  • Dosis yang Tepat

    Meskipun belum ada dosis standar yang ditetapkan secara universal, dosis umum untuk ekstrak atau teh daun kumis kucing bervariasi. Untuk teh, konsumsi 2-3 cangkir per hari dianggap aman bagi sebagian besar individu dewasa.

    Untuk ekstrak terstandarisasi, ikuti petunjuk pada kemasan produk atau konsultasikan dengan herbalis atau profesional kesehatan yang kompeten. Overdosis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit karena efek diuretiknya.

  • Perhatikan Kualitas Daun

    Penting untuk memastikan bahwa daun kumis kucing yang digunakan berkualitas tinggi, bersih, dan bebas dari kontaminasi. Jika membeli produk olahan, pilih merek yang terkemuka dan memiliki sertifikasi keamanan.

    Daun yang dikeringkan dengan benar akan mempertahankan sebagian besar senyawa aktifnya, sementara daun segar harus dicuci bersih sebelum digunakan. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi efektivitas dan keamanan.

  • Kombinasi dengan Herbal Lain

    Daun kumis kucing sering dikombinasikan dengan herbal lain untuk efek sinergis, terutama dalam formulasi tradisional untuk kesehatan ginjal atau asam urat. Contoh kombinasi meliputi tempuyung (Sonchus arvensis) atau keji beling (Strobilanthes crispus) untuk batu ginjal.

    Namun, kombinasi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan pengetahuan tentang interaksi herbal. Konsultasikan dengan ahli herbal sebelum menggabungkan beberapa jenis herbal.

  • Penyimpanan yang Benar

    Daun kumis kucing kering harus disimpan dalam wadah kedap udara, jauh dari cahaya langsung dan kelembaban untuk menjaga potensi dan mencegah pertumbuhan jamur.

    Penyimpanan yang tepat akan memastikan bahwa senyawa aktif tetap stabil untuk jangka waktu yang lebih lama. Daun segar sebaiknya digunakan segera setelah dipetik atau disimpan di lemari es untuk waktu singkat.

Penelitian ilmiah mengenai daun kumis kucing ( Orthosiphon stamineus) telah dilakukan dengan berbagai desain, mulai dari studi in vitro hingga uji praklinis pada hewan.

Banyak penelitian awal berfokus pada isolasi dan identifikasi senyawa fitokimia, seperti flavonoid (misalnya sinensetin, eupatorin, rhamnazin) dan asam fenolik (misalnya asam kafeat, asam rosmarinik), yang diyakini bertanggung jawab atas aktivitas biologisnya.

Misalnya, studi oleh Tezuka et al. pada tahun 2000 yang diterbitkan dalam Phytomedicine mengidentifikasi senyawa diuretik dalam ekstrak air daun kumis kucing.

Metodologi yang umum digunakan dalam penelitian farmakologi meliputi uji aktivitas antioksidan (seperti DPPH, FRAP), uji anti-inflamasi (misalnya penghambatan produksi NO atau PGE2 pada sel makrofag, atau model edema pada hewan), serta uji diuretik pada tikus atau kelinci.

Sampel yang digunakan bervariasi, mulai dari ekstrak air, metanol, hingga etil asetat, mencerminkan keragaman metode persiapan tradisional. Misalnya, penelitian yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology oleh Sumaryono et al.

pada tahun 2004 menggunakan ekstrak metanol untuk menguji sifat anti-inflamasi.

Meskipun banyak penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam model in vitro dan hewan, uji klinis terkontrol pada manusia masih relatif terbatas.

Keterbatasan ini seringkali menjadi dasar bagi pandangan yang berlawanan atau skeptis terhadap klaim kesehatan yang luas.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa data dari penelitian hewan tidak selalu dapat digeneralisasi ke manusia, dan efek samping potensial atau interaksi obat mungkin belum sepenuhnya dipahami tanpa uji klinis yang ketat.

Misalnya, kekhawatiran tentang potensi ketidakseimbangan elektrolit akibat efek diuretik yang kuat jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa pengawasan medis.

Selain itu, variabilitas dalam komposisi fitokimia daun kumis kucing, yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, genetik, dan metode panen atau pengeringan, juga menjadi tantangan dalam standardisasi produk.

Ini dapat menyebabkan perbedaan efikasi antar batch atau produk yang berbeda. Pandangan yang berlawanan juga menyoroti kurangnya data dosis yang optimal dan profil keamanan jangka panjang pada populasi manusia yang beragam.

Oleh karena itu, sementara bukti praklinis sangat menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian klinis berkualitas tinggi untuk sepenuhnya memvalidasi manfaat dan menetapkan pedoman penggunaan yang aman dan efektif.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, konsumsi daun kumis kucing dapat dipertimbangkan sebagai suplemen pendukung untuk beberapa kondisi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan fungsi diuretik, anti-inflamasi, dan antioksidan.

Untuk individu yang mencari dukungan kesehatan ginjal atau manajemen asam urat dan hipertensi ringan, teh atau ekstrak terstandarisasi dapat menjadi pilihan. Disarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan memantau respons tubuh secara cermat.

Penting untuk memastikan sumber daun kumis kucing berkualitas tinggi dan bebas kontaminasi untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.

Meskipun demikian, penggunaan daun kumis kucing tidak boleh menggantikan pengobatan medis konvensional yang diresepkan oleh dokter, terutama untuk kondisi kronis atau serius seperti diabetes dan hipertensi yang sudah parah.

Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, sangat dianjurkan sebelum memulai regimen suplemen herbal apa pun, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada, wanita hamil atau menyusui, serta mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Pemantauan rutin terhadap parameter kesehatan yang relevan (misalnya, kadar gula darah, tekanan darah, fungsi ginjal) juga disarankan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan jangka panjang.

Daun kumis kucing ( Orthosiphon stamineus) adalah tanaman herbal dengan sejarah panjang penggunaan tradisional dan dukungan ilmiah yang berkembang pesat. Berbagai penelitian telah mengonfirmasi sifat diuretik, anti-inflamasi, antioksidan, dan potensi hipoglikemik serta antimikroba.

Senyawa fitokimia seperti flavonoid dan asam fenolik adalah kunci dari khasiat terapeutiknya, memberikan dasar ilmiah bagi aplikasi tradisionalnya dalam manajemen kondisi seperti batu ginjal, asam urat, dan hipertensi.

Meskipun banyak temuan menjanjikan dari studi praklinis, masih terdapat kebutuhan signifikan untuk penelitian klinis yang lebih luas dan terkontrol pada manusia.

Studi di masa depan harus berfokus pada standardisasi dosis, evaluasi keamanan jangka panjang, dan investigasi interaksi dengan obat-obatan konvensional.

Dengan penelitian lebih lanjut, potensi penuh daun kumis kucing dapat direalisasikan, memungkinkan integrasinya yang lebih luas dan aman ke dalam praktik kesehatan modern sebagai terapi komplementer yang didukung bukti.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru