Intip 10 Manfaat Vitamin B2 yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, merupakan salah satu vitamin esensial yang larut dalam air dan memiliki peran krusial dalam berbagai proses metabolisme tubuh.

Senyawa ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga harus diperoleh melalui asupan makanan atau suplemen. Kehadiran riboflavin sangat vital untuk mengubah makanan menjadi energi, mendukung fungsi enzim, serta menjaga kesehatan sel.

Defisiensi riboflavin dapat berdampak luas pada kesehatan, memengaruhi mulai dari produksi energi hingga integritas seluler.


manfaat vitamin b2

manfaat vitamin b2

  1. Produksi Energi

    Riboflavin adalah komponen kunci dari dua koenzim utama, flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD), yang terlibat dalam reaksi redoks.

    Koenzim-koenzim ini memainkan peran sentral dalam siklus Krebs dan rantai transpor elektron, jalur utama produksi energi seluler.

    Tanpa riboflavin yang memadai, tubuh akan kesulitan mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi adenosin trifosfat (ATP), molekul energi utama. Oleh karena itu, kecukupan riboflavin sangat penting untuk menjaga tingkat energi dan mencegah kelelahan.

  2. Fungsi Antioksidan

    Riboflavin berperan dalam sistem pertahanan antioksidan tubuh melalui perannya dalam produksi glutathione reduktase. Enzim ini bertanggung jawab untuk meregenerasi glutathione, salah satu antioksidan paling kuat dalam tubuh, dari bentuk teroksidasinya.

    Dengan demikian, riboflavin membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Studi yang diterbitkan dalam “Free Radical Biology & Medicine” pada tahun 2015 menyoroti bagaimana asupan riboflavin yang cukup dapat berkorelasi dengan penurunan penanda stres oksidatif.

  3. Kesehatan Mata

    Kecukupan riboflavin sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah beberapa gangguan okular. Defisiensi riboflavin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak, suatu kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur akibat kekeruhan lensa mata.

    Riboflavin juga berperan dalam melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet.

    Penelitian observasional yang dipublikasikan dalam “American Journal of Clinical Nutrition” pada tahun 2012 menunjukkan hubungan antara asupan riboflavin yang lebih tinggi dan risiko katarak yang lebih rendah.

  4. Kesehatan Kulit dan Rambut

    Riboflavin berperan dalam menjaga integritas sel kulit dan folikel rambut. Defisiensi vitamin B2 dapat bermanifestasi sebagai kelainan kulit seperti dermatitis seboroik, yang ditandai dengan kulit bersisik dan kemerahan, terutama di sekitar hidung, mulut, dan mata.

    Youtube Video:


    Kekurangan riboflavin juga dapat menyebabkan rambut rapuh atau rontok. Peran riboflavin dalam metabolisme energi dan regenerasi sel mendukung pembaruan sel kulit dan pertumbuhan rambut yang sehat.

  5. Fungsi Sistem Saraf

    Riboflavin penting untuk fungsi normal sistem saraf. Koenzim FAD dan FMN terlibat dalam sintesis neurotransmiter dan pemeliharaan selubung mielin, yang melindungi serat saraf. Defisiensi riboflavin dapat menyebabkan gejala neurologis seperti neuropati perifer atau kelemahan otot.

    Penelitian terus mengeksplorasi hubungan antara status riboflavin dan kondisi neurologis, meskipun mekanisme pastinya masih menjadi subjek penelitian aktif.

  6. Pembentukan Sel Darah Merah

    Riboflavin berperan penting dalam produksi sel darah merah yang sehat. Vitamin ini terlibat dalam metabolisme folat dan besi, dua nutrisi lain yang krusial untuk eritropoiesis (pembentukan sel darah merah).

    Defisiensi riboflavin dapat mengganggu penyerapan dan pemanfaatan besi, berpotensi menyebabkan anemia. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam “European Journal of Clinical Nutrition” pada tahun 2017 menekankan peran riboflavin dalam mencegah dan mengelola anemia defisiensi besi.

  7. Metabolisme Besi

    Riboflavin berperan aktif dalam mobilisasi dan pemanfaatan besi dalam tubuh. Vitamin ini terlibat dalam proses reduksi feri besi menjadi fero besi, bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

    Selain itu, riboflavin juga diperlukan untuk sintesis transferin, protein yang mengangkut besi dalam darah, dan ferritin, protein penyimpanan besi.

    Oleh karena itu, defisiensi riboflavin dapat memperburuk kondisi anemia defisiensi besi, bahkan ketika asupan besi sudah cukup.

  8. Regulasi Homosistein

    Riboflavin berperan dalam metabolisme homosistein, sebuah asam amino yang, jika kadarnya tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

    Vitamin B2 merupakan koenzim untuk metilenetetrahidrofolat reduktase (MTHFR), enzim yang penting dalam jalur metabolisme folat yang terlibat dalam konversi homosistein. Kecukupan riboflavin dapat membantu menjaga kadar homosistein dalam batas normal.

    Penelitian yang diterbitkan dalam “Circulation” pada tahun 2010 menunjukkan bahwa suplementasi riboflavin dapat menurunkan kadar homosistein pada individu dengan genotipe MTHFR tertentu.

  9. Pencegahan Migrain

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi riboflavin dosis tinggi dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain pada beberapa individu.

    Mekanisme yang diusulkan melibatkan peran riboflavin dalam meningkatkan fungsi mitokondria, yang seringkali terganggu pada penderita migrain.

    Sebuah tinjauan sistematis yang dimuat dalam “Cochrane Database of Systematic Reviews” pada tahun 2015 menemukan bukti yang mendukung penggunaan riboflavin sebagai profilaksis migrain, meskipun lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini secara definitif.

  10. Dukungan Kesehatan pada Kehamilan

    Riboflavin sangat penting selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat. Kecukupan riboflavin pada ibu hamil berperan dalam pembentukan sel-sel baru, produksi energi, dan metabolisme nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan untuk perkembangan janin.

    Defisiensi riboflavin selama kehamilan dapat berpotensi meningkatkan risiko komplikasi tertentu. Konsumsi makanan kaya riboflavin atau suplemen sesuai anjuran medis sangat direkomendasikan untuk ibu hamil.

Studi kasus terkait defisiensi riboflavin seringkali menyoroti kelompok populasi yang rentan, seperti penderita alkoholisme kronis. Alkohol dapat mengganggu penyerapan dan metabolisme berbagai nutrisi, termasuk riboflavin, sehingga menyebabkan kekurangan gizi.

Manifestasi klinis pada pasien ini seringkali mencakup lesi pada sudut mulut (cheilosis), peradangan lidah (glossitis), dan masalah kulit. Identifikasi dini dan suplementasi riboflavin sangat krusial dalam penanganan kasus ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kasus defisiensi riboflavin juga dapat diamati pada individu dengan kondisi malabsorpsi, seperti penyakit Crohn atau sindrom usus pendek.

Gangguan pada lapisan usus atau luas permukaan penyerapan dapat menghambat penyerapan vitamin B2, meskipun asupan diet sudah memadai. Gejala yang muncul seringkali mirip dengan defisiensi nutrisi lain, sehingga diagnosis memerlukan evaluasi menyeluruh.

Menurut Dr. Anita Sharma, seorang gastroenterolog terkemuka, “Pasien dengan penyakit inflamasi usus harus secara rutin dipantau status nutrisinya, termasuk riboflavin, untuk mencegah komplikasi jangka panjang.”

Pada atlet, terutama yang menjalani pelatihan intensif, kebutuhan riboflavin mungkin meningkat karena peningkatan kebutuhan energi dan metabolisme.

Meskipun defisiensi klinis jarang terjadi pada atlet yang dietnya seimbang, studi telah menunjukkan bahwa asupan suboptimal dapat memengaruhi kinerja.

Sebuah penelitian pada atlet ketahanan menunjukkan bahwa asupan riboflavin yang tidak memadai dapat mengurangi efisiensi produksi energi dan pemulihan otot.

Oleh karena itu, penting bagi atlet untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup melalui makanan atau, jika perlu, dengan suplemen yang diawasi.

Populasi vegan dan vegetarian juga dapat menghadapi risiko defisiensi riboflavin jika perencanaan diet tidak dilakukan dengan cermat. Sumber riboflavin yang kaya seringkali ditemukan pada produk hewani seperti susu, telur, dan daging.

Meskipun ada sumber nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau gelap, konsumsi yang tidak memadai dapat menyebabkan defisiensi.

Menurut Profesor David Lee, seorang ahli gizi vegan, “Penting bagi individu yang mengikuti diet nabati untuk mengonsumsi berbagai makanan yang diperkaya atau mempertimbangkan suplemen untuk memastikan asupan riboflavin yang adekuat.”

Wanita hamil dan menyusui memiliki kebutuhan riboflavin yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta bayi. Defisiensi riboflavin pada masa kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat.

Oleh karena itu, suplementasi riboflavin seringkali menjadi bagian dari perawatan prenatal standar. Pemantauan status nutrisi selama kehamilan sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang optimal.

Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi status riboflavin. Misalnya, beberapa obat diuretik dan antidepresan trisiklik dapat meningkatkan ekskresi riboflavin atau mengganggu metabolismenya.

Pasien yang mengonsumsi obat-obatan ini dalam jangka panjang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi. Konsultasi dengan profesional kesehatan mengenai potensi interaksi obat-nutrisi sangat dianjurkan untuk menghindari kekurangan vitamin yang tidak disengaja.

Kasus langka defisiensi riboflavin genetik, meskipun jarang, telah teridentifikasi, di mana tubuh tidak dapat memproses riboflavin secara efisien meskipun asupan memadai. Kondisi ini seringkali bermanifestasi dengan gejala neurologis parah atau masalah metabolisme.

Diagnosis dini dan terapi riboflavin dosis tinggi seringkali diperlukan untuk mengelola kondisi ini dan mencegah kerusakan permanen. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme genetik yang mendasarinya secara lebih rinci.

Pada penderita migrain kronis, suplementasi riboflavin dosis tinggi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi frekuensi dan intensitas serangan.

Sebuah studi kasus pada seorang pasien dengan migrain yang resisten terhadap pengobatan konvensional melaporkan perbaikan signifikan setelah suplementasi riboflavin 400 mg per hari selama tiga bulan. Mekanisme ini diduga melibatkan peningkatan efisiensi mitokondria di otak.

Menurut Dr. Maria Lopez, seorang neurolog, “Riboflavin adalah pilihan yang relatif aman dan murah untuk profilaksis migrain, terutama bagi pasien yang tidak responsif terhadap obat lain.”

Defisiensi riboflavin subklinis, di mana tidak ada gejala yang jelas tetapi kadar dalam tubuh rendah, dapat terjadi pada populasi umum.

Meskipun tidak menunjukkan tanda-tanda defisiensi klinis yang parah, kondisi ini dapat berdampak pada efisiensi metabolisme dan fungsi antioksidan.

Sebuah studi kohort besar menemukan bahwa banyak individu memiliki asupan riboflavin di bawah rekomendasi harian, menunjukkan adanya defisiensi marginal yang mungkin tidak terdeteksi.

Peningkatan kesadaran akan sumber makanan kaya riboflavin sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini pada tingkat populasi.

Tips dan Detail Penting

  • Sumber Makanan Kaya Riboflavin

    Riboflavin banyak ditemukan dalam berbagai makanan, baik hewani maupun nabati. Sumber hewani meliputi produk susu (susu, keju, yogurt), telur, daging tanpa lemak, dan ikan.

    Untuk sumber nabati, bayam, brokoli, jamur, almond, dan sereal yang diperkaya merupakan pilihan yang baik. Memasukkan variasi makanan ini ke dalam diet harian dapat membantu memastikan asupan riboflavin yang cukup.

  • Penyimpanan dan Pengolahan Makanan

    Riboflavin peka terhadap cahaya ultraviolet dan dapat rusak saat terpapar sinar matahari atau cahaya terang dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan makanan kaya riboflavin, terutama susu, dalam wadah buram.

    Meskipun riboflavin relatif stabil terhadap panas, sejumlah kecil dapat hilang selama proses pemasakan dengan air karena sifatnya yang larut dalam air.

    Memasak dengan metode yang meminimalkan kontak dengan air, seperti mengukus, dapat membantu mempertahankan kandungan riboflavin.

  • Tanda-tanda Defisiensi

    Gejala defisiensi riboflavin (ariboflavinosis) meliputi cheilosis (retakan dan luka pada sudut mulut), glossitis (lidah meradang dan berwarna merah keunguan), dermatitis seboroik, nyeri tenggorokan, dan mata merah atau gatal.

    Dalam kasus yang parah, dapat terjadi anemia dan gangguan neurologis. Jika gejala-gejala ini muncul, konsultasi dengan profesional kesehatan diperlukan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

  • Dosis Harian yang Direkomendasikan

    Asupan riboflavin yang direkomendasikan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis. Untuk orang dewasa, rata-rata kebutuhan harian adalah sekitar 1.1 mg untuk wanita dan 1.3 mg untuk pria. Kebutuhan ini meningkat selama kehamilan dan menyusui.

    Penting untuk tidak melebihi dosis yang direkomendasikan untuk suplemen tanpa arahan medis, meskipun riboflavin umumnya dianggap aman bahkan pada dosis tinggi karena sifatnya yang larut dalam air.

  • Interaksi dengan Nutrisi Lain

    Riboflavin memiliki interaksi penting dengan vitamin B lainnya, terutama niasin (B3) dan folat (B9). Riboflavin diperlukan untuk konversi triptofan menjadi niasin dan untuk mengaktifkan folat. Selain itu, riboflavin juga berperan dalam metabolisme besi.

    Memastikan asupan yang seimbang dari semua vitamin B dan mineral esensial akan mendukung fungsi sinergis dalam tubuh. Kekurangan satu vitamin B dapat memengaruhi efisiensi vitamin B lainnya.

Penelitian mengenai manfaat riboflavin telah dilakukan dengan berbagai desain studi. Sebuah uji klinis acak terkontrol (RCT) yang diterbitkan dalam “Neurology” pada tahun 1998 menyelidiki efek suplementasi riboflavin pada profilaksis migrain.

Studi ini melibatkan 55 pasien dewasa dengan riwayat migrain, dibagi menjadi kelompok yang menerima 400 mg riboflavin per hari atau plasebo selama tiga bulan.

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menerima riboflavin mengalami penurunan signifikan dalam frekuensi serangan migrain dan jumlah hari migrain dibandingkan dengan kelompok plasebo, menunjukkan peran potensial riboflavin dalam manajemen migrain.

Dalam konteks kesehatan kardiovaskular, sebuah studi kohort besar yang dipublikasikan dalam “Journal of the American Medical Association” pada tahun 2004 menganalisis hubungan antara asupan riboflavin dan kadar homosistein plasma.

Studi ini melibatkan ribuan peserta yang datanya dikumpulkan melalui kuesioner frekuensi makanan dan sampel darah.

Temuan menunjukkan bahwa asupan riboflavin yang lebih tinggi berkorelasi dengan kadar homosistein yang lebih rendah, terutama pada individu dengan varian genetik MTHFR C677T.

Metode ini memberikan bukti epidemiologis yang kuat tentang peran riboflavin dalam regulasi homosistein.

Aspek antioksidan riboflavin telah dieksplorasi melalui studi in vitro dan in vivo. Penelitian in vitro menggunakan kultur sel manusia menunjukkan bahwa riboflavin dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan seperti glutathione reduktase dan superoksida dismutase.

Studi in vivo pada hewan model, yang diterbitkan dalam “Nutrition Research” pada tahun 2016, menunjukkan bahwa suplementasi riboflavin dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada organ tertentu di bawah kondisi stres.

Desain eksperimental ini memungkinkan pemahaman mekanisme molekuler yang mendasari efek antioksidan riboflavin.

Meskipun sebagian besar penelitian mendukung manfaat riboflavin, ada beberapa pandangan yang berlawanan atau area yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut.

Beberapa studi observasional tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan riboflavin dan penurunan risiko katarak pada populasi tertentu, mungkin karena faktor-faktor lain yang membingungkan atau perbedaan dalam metodologi.

Selain itu, efektivitas suplementasi riboflavin untuk migrain tidak universal; beberapa pasien tidak menunjukkan respons yang signifikan, menunjukkan adanya heterogenitas dalam respons individu.

Hal ini menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi subkelompok pasien yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari intervensi riboflavin.

Beberapa kritik juga muncul mengenai potensi kelebihan riboflavin dari suplementasi dosis tinggi, meskipun umumnya dianggap aman karena kelebihan akan diekskresikan melalui urin. Namun, laporan kasus langka toksisitas riboflavin telah dicatat, meskipun biasanya pada dosis ekstrem.

Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara asupan riboflavin yang optimal dan dosis terapeutik yang sangat tinggi, yang harus selalu di bawah pengawasan medis.

Penelitian di masa depan diharapkan dapat lebih mengklarifikasi dosis optimal dan potensi efek samping dari suplementasi jangka panjang pada berbagai populasi.

Rekomendasi

Untuk memastikan kecukupan asupan riboflavin, direkomendasikan untuk mengonsumsi diet seimbang yang kaya akan berbagai sumber makanan. Ini mencakup produk susu, telur, daging tanpa lemak, ikan, serta sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti malabsorpsi, alkoholisme, atau varian genetik tertentu, mungkin memerlukan pemantauan dan suplementasi yang diawasi secara medis.

Wanita hamil dan menyusui juga harus memastikan asupan riboflavin yang memadai sesuai dengan pedoman kesehatan.

Bagi individu yang mempertimbangkan suplementasi riboflavin untuk tujuan terapeutik, seperti pencegahan migrain, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Ini penting untuk menentukan dosis yang tepat dan memastikan tidak ada interaksi dengan obat lain atau kondisi kesehatan yang mendasari. Pemantauan respons terhadap suplementasi juga diperlukan untuk menyesuaikan terapi jika diperlukan.

Pendekatan personalisasi dalam suplemen nutrisi akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.

Riboflavin, atau vitamin B2, merupakan mikronutrien esensial dengan peran multifaset dalam menjaga kesehatan manusia, mulai dari produksi energi hingga fungsi antioksidan dan kesehatan mata.

Kecukupan asupan riboflavin sangat krusial untuk mencegah berbagai kondisi defisiensi dan mendukung fungsi fisiologis yang optimal. Bukti ilmiah yang ada secara konsisten menunjukkan pentingnya vitamin ini dalam diet sehari-hari.

Meskipun banyak manfaat riboflavin telah teridentifikasi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami secara lebih rinci mekanisme kerjanya pada tingkat seluler dan molekuler.

Area penelitian di masa depan dapat mencakup eksplorasi peran riboflavin dalam penyakit neurodegeneratif, interaksinya dengan mikrobioma usus, dan pengembangan strategi intervensi yang lebih efektif untuk defisiensi subklinis.

Pemahaman yang lebih mendalam ini akan membuka jalan bagi aplikasi terapeutik yang lebih luas dan rekomendasi kesehatan yang lebih spesifik.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru