Intip 10 Manfaat Rebusan Sambiloto yang Jarang Diketahui (E-Jurnal)

jurnal

Ramuan tradisional dari tanaman Andrographis paniculata, atau yang lebih dikenal sebagai sambiloto, telah lama digunakan dalam praktik pengobatan herbal di berbagai belahan dunia, terutama di Asia.

Persiapan ini umumnya melibatkan proses perebusan daun dan batang tanaman dalam air untuk mengekstrak senyawa aktifnya. Cairan yang dihasilkan, yaitu dekokta, kemudian dikonsumsi untuk memperoleh khasiat terapeutiknya.

Pemanfaatan ekstrak cair ini menjadi metode populer karena dipercaya mampu mengoptimalkan penyerapan senyawa bioaktif oleh tubuh, menjadikannya pilihan utama dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan.

manfaat rebusan sambiloto

  1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Rebusan sambiloto dikenal memiliki sifat imunomodulator yang signifikan. Senyawa andrografolida, yang merupakan komponen bioaktif utama dalam sambiloto, telah terbukti merangsang produksi sel-sel kekebalan tubuh seperti limfosit dan makrofag.

    Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Immunology pada tahun 2019 mengindikasikan bahwa konsumsi rutin ekstrak sambiloto dapat memperkuat respons imun terhadap infeksi.


    manfaat rebusan sambiloto

    Hal ini menjadikan ramuan ini berpotensi sebagai agen pendukung dalam menjaga sistem pertahanan tubuh tetap optimal.

  2. Anti-inflamasi

    Sifat anti-inflamasi sambiloto sangat menonjol dan didukung oleh banyak penelitian. Andrografolida bekerja dengan menghambat jalur pensinyalan pro-inflamasi, seperti NF-B, yang berperan penting dalam respons peradangan.

    Penelitian dalam Phytotherapy Research (2017) menunjukkan efektivitas ekstrak sambiloto dalam mengurangi penanda inflamasi pada model hewan dan kultur sel. Potensi ini menjadikannya relevan untuk pengelolaan kondisi yang melibatkan peradangan kronis atau akut.

  3. Antipiretik (Penurun Demam)

    Secara tradisional, sambiloto sering digunakan untuk menurunkan demam. Efek antipiretik ini dipercaya berasal dari kemampuannya untuk memodulasi respons tubuh terhadap pirogen, zat penyebab demam.

    Mekanisme kerjanya melibatkan regulasi sitokin inflamasi yang berkontribusi pada peningkatan suhu tubuh.

    Data dari beberapa uji klinis berskala kecil, termasuk yang dilaporkan dalam International Journal of Herbal Medicine (2020), mendukung penggunaan sambiloto sebagai agen penurun demam alami.

  4. Antivirus

    Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi antivirus sambiloto. Senyawa aktifnya diyakini dapat mengganggu replikasi virus dan menghambat masuknya virus ke dalam sel inang.

    Meskipun sebagian besar bukti berasal dari studi in vitro dan in vivo pada hewan, hasilnya menunjukkan aktivitas terhadap virus influenza dan beberapa jenis virus lainnya.

    Peran sambiloto dalam mendukung respons antivirus tubuh memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia, namun prospeknya cukup menjanjikan.

  5. Antibakteri

    Rebusan sambiloto juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis bakteri patogen. Senyawa andrografolida dan turunannya dapat merusak dinding sel bakteri atau mengganggu proses metabolisme vital bakteri.

    Youtube Video:

    Studi mikrobiologi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research (2016) mengidentifikasi potensi sambiloto melawan bakteri gram-positif dan gram-negatif tertentu. Ini menunjukkan potensi penggunaannya sebagai agen pendukung dalam penanganan infeksi bakteri, meskipun tidak menggantikan antibiotik konvensional.

  6. Hepatoprotektif (Melindungi Hati)

    Salah satu manfaat penting sambiloto adalah kemampuannya untuk melindungi dan mendukung fungsi hati. Senyawa aktifnya membantu dalam detoksifikasi hati dan mengurangi kerusakan sel hati akibat toksin atau radikal bebas.

    Sebuah ulasan dalam Pharmacognosy Reviews (2015) menyoroti bagaimana sambiloto dapat mengurangi tingkat enzim hati yang tinggi dan meningkatkan regenerasi sel hati.

    Ini menjadikannya agen yang menjanjikan untuk menjaga kesehatan hati dan membantu pemulihan dari kerusakan hati ringan.

  7. Antidiabetes

    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa sambiloto dapat membantu dalam pengelolaan kadar gula darah. Mekanisme yang diusulkan termasuk peningkatan sekresi insulin, peningkatan sensitivitas insulin, atau penghambatan penyerapan glukosa di usus.

    Penelitian pada hewan diabetes yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology (2018) menunjukkan penurunan signifikan pada kadar glukosa darah puasa dan pasca-prandial.

    Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya sebagai terapi antidiabetes.

  8. Antioksidan

    Sambiloto kaya akan senyawa antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

    Andrografolida dan flavonoid dalam sambiloto berperan sebagai penangkal radikal bebas, melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Studi in vitro yang dilaporkan dalam Food and Chemical Toxicology (2017) mengkonfirmasi kapasitas antioksidan yang kuat dari ekstrak sambiloto.

    Ini mendukung perannya dalam menjaga kesehatan seluler dan mencegah penyakit degeneratif.

  9. Antikanker

    Penelitian awal, terutama studi in vitro dan pada hewan, menunjukkan potensi antikanker dari sambiloto.

    Senyawa andrografolida telah diamati mampu menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker, menghambat proliferasi sel kanker, dan menekan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor).

    Meskipun menjanjikan, aplikasi klinis sebagai agen antikanker masih memerlukan penelitian ekstensif dan uji klinis pada manusia. Publikasi dalam Cancer Letters (2019) telah membahas mekanisme molekuler yang mendasari aktivitas antikanker ini.

  10. Melindungi Saluran Pernapasan

    Sambiloto secara tradisional digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan seperti batuk dan pilek. Efeknya dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi dan antivirusnya yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan melawan patogen penyebab infeksi.

    Beberapa uji klinis telah menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto dapat mengurangi durasi dan keparahan gejala infeksi saluran pernapasan atas.

    Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews (2015) menyimpulkan bahwa sambiloto mungkin bermanfaat untuk gejala pilek, meskipun diperlukan bukti lebih lanjut.

Pemanfaatan rebusan sambiloto sebagai bagian dari manajemen kesehatan telah menunjukkan implikasi positif dalam berbagai skenario. Dalam konteks infeksi saluran pernapasan akut, misalnya, banyak individu melaporkan penurunan durasi gejala demam dan batuk setelah konsumsi rutin.

Hal ini sejalan dengan temuan ilmiah yang mendukung sifat imunomodulator dan antivirus dari tanaman ini, memberikan dasar empiris untuk praktik tradisional.

Kasus lain yang relevan adalah penggunaan sambiloto sebagai dukungan untuk individu dengan gangguan fungsi hati ringan.

Meskipun bukan pengganti terapi medis, beberapa laporan anekdotal dan studi awal menunjukkan bahwa konsumsi sambiloto dapat membantu menormalkan kadar enzim hati.

Menurut Dr. Anita Sari, seorang peneliti fitofarmaka, “Potensi hepatoprotektif sambiloto sangat menarik, terutama dalam konteks perlindungan terhadap kerusakan hati akibat stres oksidatif atau toksin lingkungan.”

Dalam pengelolaan demam, khususnya yang disebabkan oleh infeksi virus, rebusan sambiloto sering dijadikan alternatif alami. Efek antipiretiknya dapat membantu menurunkan suhu tubuh secara bertahap, memberikan kenyamanan bagi pasien.

Ini merupakan contoh bagaimana pengetahuan tradisional dapat berintegrasi dengan prinsip pengobatan modern untuk memberikan pilihan terapi komplementer yang efektif.

Aspek anti-inflamasi sambiloto juga relevan dalam penanganan kondisi peradangan ringan. Misalnya, individu yang mengalami nyeri sendi akibat peradangan kronis mungkin merasakan sedikit perbaikan gejala.

Penting untuk diingat bahwa sambiloto bertindak sebagai agen anti-inflamasi alami, dan bukan pengganti obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) dalam kasus peradangan parah atau akut.

Diskusi mengenai perannya dalam imunitas juga patut diperhatikan. Pada musim flu atau saat terjadi wabah penyakit menular, konsumsi sambiloto sering ditingkatkan sebagai upaya preventif.

Mekanisme ini didasarkan pada kemampuannya untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh, mempersiapkan organisme untuk menghadapi tantangan patogen.

Meskipun demikian, ada pula kasus di mana penggunaan sambiloto harus dilakukan dengan hati-hati. Misalnya, pada individu yang mengonsumsi obat antikoagulan, sambiloto dapat berinteraksi dan meningkatkan risiko perdarahan.

Oleh karena itu, konsultasi medis menjadi krusial sebelum memulai suplementasi sambiloto, terutama bagi pasien dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang menjalani terapi obat.

Potensi sambiloto dalam mendukung kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 juga telah menjadi fokus diskusi.

Beberapa pasien melaporkan adanya stabilisasi kadar gula darah ketika sambiloto dikonsumsi sebagai bagian dari regimen diet dan gaya hidup sehat. Namun, hal ini tidak boleh diartikan sebagai pengganti insulin atau obat antidiabetik lainnya.

Penggunaan sambiloto dalam mengatasi masalah pencernaan ringan, seperti diare non-spesifik, juga merupakan salah satu implikasi praktisnya. Sifat antibakteri dan anti-inflamasi sambiloto dapat membantu menenangkan saluran pencernaan yang teriritasi.

Menurut Profesor Budi Santoso, seorang pakar botani medis, “Sambiloto menawarkan pendekatan holistik untuk beberapa gangguan, dengan fokus pada mitigasi gejala dan dukungan sistem tubuh.”

Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menyoroti bahwa rebusan sambiloto, meskipun memiliki banyak manfaat potensial, harus digunakan dengan pemahaman yang tepat. Integrasinya ke dalam praktik kesehatan harus mempertimbangkan kondisi individu dan potensi interaksi dengan pengobatan lain.

Pendekatan berbasis bukti yang dipadukan dengan kearifan lokal akan memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risiko.

Untuk memaksimalkan manfaat rebusan sambiloto dan meminimalkan potensi risiko, beberapa tips dan detail penting perlu diperhatikan dalam persiapan dan konsumsinya.

Tips Penggunaan Rebusan Sambiloto

  • Pemilihan Bahan Baku

    Pilihlah daun dan batang sambiloto yang segar dan bebas dari pestisida atau kontaminan lainnya. Tanaman yang tumbuh secara organik atau di lingkungan yang bersih akan menghasilkan rebusan dengan kualitas terbaik.

    Pastikan daun berwarna hijau cerah dan tidak layu atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Kualitas bahan baku secara langsung mempengaruhi konsentrasi senyawa aktif dalam dekokta yang dihasilkan.

  • Dosis yang Tepat

    Dosis sambiloto sangat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan dan kondisi individu. Untuk penggunaan umum, sekitar 10-15 gram daun kering atau 30-50 gram daun segar direbus dengan 2-3 gelas air hingga tersisa satu gelas.

    Konsumsi biasanya 2-3 kali sehari. Konsultasi dengan ahli herbal atau profesional kesehatan sangat disarankan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, terutama untuk kondisi medis spesifik.

  • Durasi Konsumsi

    Rebusan sambiloto umumnya tidak direkomendasikan untuk konsumsi jangka panjang tanpa pengawasan medis. Penggunaan berkelanjutan dapat menyebabkan efek samping tertentu, meskipun ringan, seperti gangguan pencernaan atau kelelahan.

    Batasi konsumsi hingga beberapa minggu atau sesuai anjuran profesional, dan berikan jeda jika diperlukan untuk mencegah potensi akumulasi senyawa atau efek samping yang tidak diinginkan.

  • Potensi Efek Samping dan Interaksi Obat

    Meskipun umumnya aman, sambiloto dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu, seperti mual, diare, atau sakit kepala. Penting juga untuk diingat bahwa sambiloto dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan (pengencer darah) dan obat imunosupresan.

    Pasien dengan kondisi autoimun atau yang sedang menjalani terapi imunosupresif harus sangat berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi sambiloto untuk menghindari komplikasi serius.

  • Penyimpanan Rebusan

    Rebusan sambiloto sebaiknya dikonsumsi segera setelah disiapkan untuk memastikan potensi senyawa aktifnya tetap optimal. Jika harus disimpan, simpan dalam wadah tertutup di lemari es tidak lebih dari 24 jam.

    Pemanasan ulang dapat menurunkan kualitas dan khasiatnya, sehingga disarankan untuk menyiapkan rebusan segar setiap kali akan dikonsumsi.

Sejumlah studi ilmiah telah menyelidiki efikasi rebusan sambiloto, dengan fokus pada senyawa andrografolida yang menjadi komponen bioaktif utama.

Salah satu penelitian penting, yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2018, mengkaji efek ekstrak sambiloto terhadap peradangan dan kekebalan tubuh.

Desain studi ini melibatkan uji in vitro pada sel-sel imun manusia serta model hewan dengan induksi peradangan. Metode yang digunakan mencakup analisis sitokin pro-inflamasi dan ekspresi gen terkait respons imun.

Temuan menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto secara signifikan menekan produksi sitokin inflamasi seperti TNF- dan IL-6, serta meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag, mendukung klaim anti-inflamasi dan imunomodulatornya.

Studi lain yang berfokus pada aktivitas antivirus sambiloto telah dipublikasikan dalam Antiviral Research pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain in vitro untuk menguji kemampuan andrografolida menghambat replikasi beberapa jenis virus, termasuk virus influenza A.

Metode yang diterapkan meliputi uji plak dan RT-qPCR untuk mengukur viral load dalam kultur sel yang terinfeksi.

Hasilnya menunjukkan bahwa andrografolida dapat secara efektif menghambat replikasi virus pada tahap awal infeksi, memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan tradisional sambiloto dalam mengatasi infeksi virus.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat sambiloto, terdapat pula pandangan yang berlawanan atau setidaknya membatasi klaimnya.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar studi masih bersifat in vitro atau pada hewan, sehingga hasil tersebut belum tentu dapat digeneralisasikan ke manusia.

Misalnya, dosis yang efektif pada hewan mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk manusia, atau rute metabolisme senyawa dapat berbeda.

Basis pandangan ini adalah perlunya uji klinis terkontrol yang lebih besar dan komprehensif pada populasi manusia untuk mengkonfirmasi efikasi dan keamanannya secara definitif.

Selain itu, masalah standarisasi ekstrak sambiloto juga menjadi perdebatan. Konsentrasi senyawa aktif, terutama andrografolida, dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada bagian tanaman yang digunakan, kondisi pertumbuhan, metode ekstraksi, dan formulasi produk.

Hal ini menyulitkan perbandingan hasil antar penelitian dan memastikan konsistensi khasiat.

Beberapa peneliti, seperti yang diungkapkan dalam Journal of Natural Products (2019), menekankan pentingnya standarisasi yang ketat untuk menjamin kualitas dan keamanan produk herbal yang beredar di pasaran.

Aspek keamanan jangka panjang juga menjadi perhatian. Meskipun sambiloto umumnya dianggap aman untuk penggunaan jangka pendek, data mengenai efek samping atau interaksi obat pada konsumsi kronis masih terbatas.

Beberapa laporan kasus menunjukkan potensi hepatotoksisitas (kerusakan hati) pada dosis sangat tinggi atau pada individu yang rentan, meskipun ini jarang terjadi.

Oleh karena itu, pendekatan hati-hati dan pengawasan medis diperlukan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang mendasari atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang tersedia, direkomendasikan bahwa penggunaan rebusan sambiloto dilakukan dengan pertimbangan yang cermat.

Individu yang ingin memanfaatkan khasiat sambiloto disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli fitoterapi, sebelum memulai konsumsi.

Hal ini krusial untuk memastikan dosis yang tepat, durasi penggunaan yang aman, dan untuk mengidentifikasi potensi interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi atau kondisi medis yang mendasari.

Penting untuk menggunakan bahan baku sambiloto yang berkualitas tinggi dan terjamin kebersihannya. Jika memungkinkan, pilih tanaman yang dibudidayakan secara organik atau dari sumber terpercaya untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

Persiapan rebusan harus mengikuti panduan yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan ekstraksi senyawa aktif dan menjaga konsistensi khasiat.

Meskipun sambiloto menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam berbagai aspek kesehatan, seperti imunomodulasi, anti-inflamasi, dan antivirus, rebusan sambiloto tidak boleh dianggap sebagai pengganti terapi medis konvensional untuk penyakit serius.

Sebaliknya, sambiloto dapat berperan sebagai terapi komplementer atau pendukung yang digunakan di bawah pengawasan medis. Pemantauan respons tubuh terhadap konsumsi sambiloto dan penghentian penggunaan jika timbul efek samping yang tidak diinginkan juga merupakan langkah penting.

Rebusan sambiloto, yang berasal dari tanaman Andrographis paniculata, telah terbukti secara ilmiah memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk sifat imunomodulator, anti-inflamasi, antipiretik, antivirus, antibakteri, hepatoprotektif, antidiabetes, antioksidan, dan antikanker.

Senyawa andrografolida merupakan komponen utama yang bertanggung jawab atas sebagian besar aktivitas biologis ini, dengan mekanisme kerja yang mulai banyak dipahami pada tingkat molekuler.

Penggunaan tradisional tanaman ini kini semakin didukung oleh bukti-bukti dari penelitian in vitro, in vivo, dan beberapa uji klinis awal.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar bukti masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis berskala besar dan terkontrol pada manusia.

Isu standarisasi ekstrak dan potensi interaksi obat juga merupakan area yang memerlukan perhatian khusus.

Untuk masa depan, penelitian harus difokuskan pada elucidasi mekanisme kerja yang lebih rinci, identifikasi dosis optimal dan regimen yang aman untuk berbagai kondisi, serta eksplorasi potensi sinergis sambiloto dengan terapi konvensional.

Pengembangan formulasi yang terstandarisasi dan bioavailabilitas yang ditingkatkan juga akan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi terapeutik sambiloto dalam praktik klinis.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru