Intip 10 Bahaya Roundup yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya roundup

Bahaya roundup adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada risiko dan bahaya yang terkait dengan penggunaan herbisida Roundup, yang mengandung bahan aktif glyphosate. Roundup banyak digunakan dalam pertanian, taman, dan lanskap untuk mengendalikan gulma.

Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan glyphosate dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, gangguan endokrin, dan kerusakan lingkungan.

Studi-studi ini telah menunjukkan bahwa glyphosate dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menyebabkan pertumbuhan sel kanker, dan merusak ekosistem dengan membunuh serangga dan tanaman bermanfaat.

Selain itu, penggunaan Roundup secara berlebihan dapat menyebabkan gulma menjadi resisten, sehingga lebih sulit dikendalikan di masa depan.

Untuk mengurangi bahaya yang terkait dengan penggunaan Roundup, penting untuk mengikuti petunjuk pada label produk dengan hati-hati dan menggunakannya hanya sesuai kebutuhan.

Alternatif ramah lingkungan untuk pengendalian gulma, seperti penyiangan manual, mulsa, dan pengendalian biologis, juga harus dipertimbangkan.

bahaya roundup

Roundup adalah herbisida yang banyak digunakan di pertanian, taman, dan lanskap untuk mengendalikan gulma. Namun, penggunaan Roundup telah dikaitkan dengan berbagai risiko dan bahaya kesehatan dan lingkungan.

  • Kanker
  • Gangguan endokrin
  • Kerusakan lingkungan
  • Resistensi gulma
  • Neurotoksisitas
  • Genotoksisitas
  • Iritasi kulit
  • Iritasi mata
  • Kerusakan paru-paru
  • Kematian

Studi telah menunjukkan bahwa bahan aktif dalam Roundup, glyphosate, dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menyebabkan pertumbuhan sel kanker, dan merusak ekosistem dengan membunuh serangga dan tanaman bermanfaat.

Selain itu, penggunaan Roundup secara berlebihan dapat menyebabkan gulma menjadi resisten, sehingga lebih sulit dikendalikan di masa depan.

Paparan Roundup juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi kulit dan mata, kerusakan paru-paru, dan bahkan kematian.

Kanker

Paparan bahaya roundup telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama limfoma non-Hodgkin.

  • Studi Epidemiologi

    Sejumlah studi epidemiologi telah menemukan hubungan antara paparan glyphosate dan peningkatan risiko limfoma non-Hodgkin.

    Studi-studi ini telah menemukan bahwa orang yang terpapar glyphosate, melalui pekerjaan atau penggunaan di rumah, memiliki risiko lebih tinggi terkena limfoma non-Hodgkin dibandingkan mereka yang tidak terpapar.

  • Studi pada Hewan

    Studi pada hewan juga menemukan bahwa glyphosate dapat menyebabkan kanker. Studi-studi ini telah menemukan bahwa hewan yang diberi makan glyphosate memiliki tingkat limfoma non-Hodgkin yang lebih tinggi dibandingkan hewan yang tidak diberi makan glyphosate.

  • Mekanisme Kanker

    Mekanisme yang mendasari hubungan antara glyphosate dan kanker belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa glyphosate dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

    Studi lain menunjukkan bahwa glyphosate dapat merusak DNA, yang juga dapat menyebabkan kanker.

Secara keseluruhan, bukti menunjukkan bahwa paparan bahaya roundup dapat meningkatkan risiko kanker, terutama limfoma non-Hodgkin.

Penting untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi paparan glyphosate, seperti mengikuti petunjuk pada label produk dengan hati-hati dan menggunakan herbisida ini hanya sesuai kebutuhan.

Gangguan Endokrin

Gangguan endokrin adalah kondisi di mana sistem endokrin, yang terdiri dari kelenjar yang menghasilkan hormon, terganggu. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang mengontrol berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.

Paparan bahaya roundup telah dikaitkan dengan gangguan endokrin. Studi telah menunjukkan bahwa glyphosate, bahan aktif dalam Roundup, dapat mengganggu produksi dan regulasi hormon dalam tubuh. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

  • Gangguan perkembangan
  • Infertilitas
  • Kanker yang berhubungan dengan hormon
  • Obesitas
  • Diabetes

Salah satu cara glyphosate mengganggu sistem endokrin adalah dengan mengikat reseptor hormon estrogen. Estrogen adalah hormon penting yang mengatur perkembangan dan fungsi organ reproduksi.

Ketika glyphosate mengikat reseptor estrogen, ia dapat mengganggu aksi estrogen alami dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan, infertilitas, dan kanker yang berhubungan dengan hormon.

Penting untuk dicatat bahwa gangguan endokrin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan bahan kimia lingkungan, gaya hidup, dan genetika. Namun, paparan bahaya roundup telah diidentifikasi sebagai faktor risiko gangguan endokrin yang signifikan.

Kerusakan Lingkungan

Penggunaan bahaya roundup yang meluas telah menimbulkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap lingkungan. Glyphosate, bahan aktif dalam Roundup, telah terbukti berbahaya bagi berbagai organisme, termasuk serangga, burung, ikan, dan tanaman.

  • Toksisitas bagi Serangga

    Glyphosate bersifat toksik bagi banyak serangga, termasuk lebah, kupu-kupu, dan kepik. Serangga ini penting sebagai penyerbuk dan pengendali hama alami. Paparan glyphosate dapat menyebabkan kematian serangga atau mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.

  • Toksisitas bagi Burung

    Studi telah menunjukkan bahwa glyphosate dapat bersifat toksik bagi burung. Paparan glyphosate dapat menyebabkan penurunan berat badan, kerusakan hati, dan gangguan reproduksi pada burung.

  • Toksisitas bagi Ikan

    Glyphosate juga dapat berbahaya bagi ikan. Paparan glyphosate dapat menyebabkan kematian ikan, kerusakan insang, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

  • Toksisitas bagi Tanaman

    Meskipun Roundup dirancang untuk membunuh gulma, glyphosate juga dapat merusak tanaman non-target. Paparan glyphosate dapat menyebabkan kerusakan daun, klorosis, dan kematian tanaman.

Kerusakan lingkungan akibat bahaya roundup dapat berdampak luas pada ekosistem. Penurunan populasi serangga dapat mengganggu penyerbukan dan pengendalian hama alami. Toksisitas bagi burung dan ikan dapat mengganggu rantai makanan.

Dan kerusakan tanaman dapat mengurangi keanekaragaman hayati dan produktivitas pertanian.

Resistensi gulma

Resistensi gulma adalah kemampuan gulma untuk bertahan hidup dan tumbuh meskipun telah diaplikasikan herbisida. Resistensi gulma dapat terjadi ketika gulma mengembangkan mekanisme untuk melawan herbisida, seperti memecahnya atau mengeluarkannya dari selnya.

Bahaya roundup, yang mengandung bahan aktif glyphosate, telah berkontribusi pada resistensi gulma.

Penggunaan glyphosate yang berlebihan dan terus-menerus telah memberikan tekanan selektif pada gulma, sehingga gulma yang resisten terhadap glyphosate lebih mungkin untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Gulma yang resisten terhadap glyphosate dapat menjadi masalah besar bagi petani, karena dapat mengurangi efektivitas herbisida dan mempersulit pengendalian gulma. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen dan peningkatan biaya produksi.

Selain itu, resistensi gulma dapat memiliki dampak yang lebih luas terhadap lingkungan. Gulma yang resisten terhadap herbisida dapat menjadi lebih invasif dan sulit dikendalikan, yang dapat mengganggu ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Untuk mengatasi resistensi gulma, penting untuk menggunakan herbisida secara bijaksana dan menerapkan praktik pengelolaan gulma yang terintegrasi.

Hal ini meliputi penggunaan herbisida yang berbeda dengan mekanisme kerja yang berbeda, rotasi herbisida, dan penggunaan metode pengendalian gulma non-kimiawi seperti penyiangan mekanis dan mulsa.

Neurotoksisitas

Neurotoksisitas adalah kemampuan suatu zat untuk menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Paparan bahaya roundup, yang mengandung bahan aktif glyphosate, telah dikaitkan dengan efek neurotoksik pada manusia dan hewan.

  • Kerusakan Saraf

    Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan glyphosate dapat menyebabkan kerusakan saraf, termasuk degenerasi akson dan hilangnya neuron. Hal ini dapat menyebabkan gangguan neurologis, seperti masalah keseimbangan, kelemahan otot, dan kesulitan kognitif.

  • Gangguan Perkembangan Saraf

    Paparan glyphosate selama perkembangan janin telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf pada hewan. Studi pada tikus menunjukkan bahwa paparan glyphosate selama kehamilan dapat menyebabkan penurunan ukuran otak, gangguan memori, dan peningkatan kecemasan pada keturunannya.

  • Penyakit Neurodegeneratif

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahaya roundup dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Studi pada manusia menemukan bahwa orang yang terpapar pestisida, termasuk glyphosate, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer.

  • Gangguan Sistem Kekebalan Saraf

    Glyphosate telah terbukti mengganggu sistem kekebalan saraf, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan sel saraf. Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Efek neurotoksik dari bahaya roundup menjadi perhatian serius, karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang melumpuhkan.

Penting untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi paparan glyphosate, seperti mengikuti petunjuk pada label produk dengan hati-hati dan menggunakan herbisida ini hanya sesuai kebutuhan.

Genotoksisitas

Genotoksisitas adalah kemampuan suatu zat untuk merusak materi genetik, seperti DNA. Paparan bahaya roundup, yang mengandung bahan aktif glyphosate, telah dikaitkan dengan efek genotoksis pada manusia dan hewan.

  • Kerusakan DNA

    Studi pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa paparan glyphosate dapat menyebabkan kerusakan DNA, termasuk kerusakan untai tunggal dan ganda. Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi, yang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.

  • Gangguan Perbaikan DNA

    Glyphosate juga dapat mengganggu mekanisme perbaikan DNA dalam sel. Hal ini dapat menyebabkan akumulasi kerusakan DNA, yang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.

  • Pembentukan Adduct DNA

    Glyphosate dapat membentuk adduct dengan DNA, yaitu ketika molekul glyphosate berikatan dengan DNA. Adduct DNA dapat menyebabkan kesalahan dalam replikasi dan transkripsi DNA, yang dapat menyebabkan mutasi dan kanker.

  • Aneuploidi

    Paparan glyphosate juga telah dikaitkan dengan aneuploidi, yaitu kondisi di mana sel memiliki jumlah kromosom yang tidak normal. Aneuploidi dapat menyebabkan cacat lahir, keguguran, dan kanker.

Efek genotoksis dari bahaya roundup menjadi perhatian serius, karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker.

Penting untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi paparan glyphosate, seperti mengikuti petunjuk pada label produk dengan hati-hati dan menggunakan herbisida ini hanya sesuai kebutuhan.

Iritasi Kulit

Bahaya roundup dapat menyebabkan iritasi kulit pada manusia. Iritasi ini disebabkan oleh bahan aktif dalam roundup, yaitu glyphosate. Glyphosate dapat menyebabkan iritasi kulit dengan cara merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan peradangan.

Iritasi kulit akibat roundup dapat berupa kemerahan, gatal, perih, dan bengkak. Dalam kasus yang parah, iritasi kulit akibat roundup dapat menyebabkan luka bakar kimia.

Iritasi kulit akibat roundup dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya, seseorang yang menyemprotkan roundup tanpa memakai sarung tangan dapat mengalami iritasi kulit pada tangannya.

Iritasi kulit akibat roundup juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung, seperti melalui pakaian yang terkontaminasi roundup.

Misalnya, seseorang yang memakai baju yang terkena roundup dapat mengalami iritasi kulit di area yang bersentuhan dengan baju tersebut.

Iritasi kulit akibat roundup dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan bahan kimia tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memakai sarung tangan, pakaian pelindung, dan masker saat menyemprotkan roundup.

Jika kulit terkontaminasi roundup, segera bersihkan dengan air dan sabun. Jika iritasi kulit akibat roundup terjadi, segera hentikan penggunaan roundup dan konsultasikan ke dokter.

Iritasi Mata

Iritasi mata merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan bahaya roundup, yaitu herbisida yang mengandung bahan aktif glifosat.

Iritasi mata akibat bahaya roundup dapat terjadi ketika glifosat masuk ke dalam mata, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

  • Kontak Langsung

    Kontak langsung dengan bahaya roundup dapat terjadi ketika seseorang menyemprotkan herbisida tersebut tanpa menggunakan pelindung mata, seperti kacamata atau pelindung wajah. Glifosat dalam bahaya roundup dapat mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan kemerahan, perih, dan berair.

  • Kontak Tidak Langsung

    Kontak tidak langsung dengan bahaya roundup dapat terjadi ketika seseorang menyentuh mata dengan tangan yang terkontaminasi herbisida tersebut.

    Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika seseorang menyeka keringat dari wajahnya setelah menyemprotkan bahaya roundup tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

  • Gejala Iritasi Mata

    Gejala iritasi mata akibat bahaya roundup dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala-gejala tersebut meliputi:

    • Kemerahan
    • Perih
    • Berair
    • Gatal
    • Pandangan kabur
    • Sensasi terbakar
  • Penanganan Iritasi Mata

    Jika terjadi iritasi mata akibat bahaya roundup, segera lakukan tindakan berikut:

    1. Bilas mata dengan air bersih selama 15-20 menit.
    2. Lepaskan lensa kontak jika ada.
    3. Jangan mengucek mata.
    4. Cari pertolongan medis jika iritasi tidak membaik setelah dibilas dengan air.

Iritasi mata akibat bahaya roundup dapat dicegah dengan menggunakan pelindung mata saat menyemprotkan herbisida tersebut dan dengan mencuci tangan secara menyeluruh setelah menangani bahaya roundup.

Jika terjadi iritasi mata, segera bilas mata dengan air dan cari pertolongan medis jika diperlukan.

Penyebab Bahaya Penggunaan Roundup

Penggunaan herbisida Roundup dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Penyebab utama bahaya ini adalah karena kandungan bahan aktifnya, yaitu glifosat.

Glifosat bekerja dengan cara mengganggu jalur metabolisme asam amino esensial pada tanaman. Namun, penelitian menunjukkan bahwa glifosat juga dapat memengaruhi proses biologis penting dalam tubuh manusia dan organisme lain.

Selain bahan aktifnya, praktik penggunaan Roundup yang tidak tepat juga dapat memperburuk bahayanya.

Penggunaan Roundup secara berlebihan, aplikasi yang tidak sesuai dengan petunjuk, dan penanganan yang tidak hati-hati dapat meningkatkan risiko paparan dan efek samping negatif.

Selain itu, faktor lingkungan seperti kondisi tanah, iklim, dan keberadaan organisme nontarget juga dapat memengaruhi bahaya Roundup.

Misalnya, penggunaan Roundup di tanah berpasir dapat meningkatkan risiko pencemaran air tanah, sedangkan penggunaan Roundup di daerah dengan curah hujan tinggi dapat meningkatkan risiko limpasan herbisida ke badan air.

Cara Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Roundup

Penggunaan herbisida Roundup secara bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk meminimalkan bahaya yang ditimbulkannya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Salah satu langkah pencegahan yang efektif adalah dengan mengikuti petunjuk penggunaan Roundup dengan cermat. Hal ini meliputi penggunaan dosis yang tepat, aplikasi yang sesuai dengan target, dan penggunaan alat pelindung diri yang memadai.

Selain itu, praktik pertanian yang baik, seperti rotasi tanaman dan pengelolaan gulma terpadu, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada herbisida dan meminimalkan risiko dampak negatifnya.

Untuk memitigasi bahaya Roundup yang telah terlanjur terjadi, beberapa metode dapat dilakukan. Remediasi tanah yang terkontaminasi, misalnya, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik bioremediasi atau fitoremediasi.

Dalam hal pencegahan dan mitigasi bahaya Roundup, kerja sama dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk petani, otoritas pengatur, dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan penggunaan herbisida ini secara aman dan berkelanjutan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru