Intip 10 Bahaya Labu Kuning untuk Bayi yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya labu kuning untuk bayi

Bahaya labu kuning untuk bayi perlu mendapat perhatian khusus para orang tua. Labu kuning memang kaya akan nutrisi, namun bagi bayi, konsumsi labu kuning yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Salah satu bahaya utama labu kuning untuk bayi adalah kandungan nitratnya yang tinggi. Nitrat dapat diubah menjadi nitrit di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen dengan baik. Methemoglobinemia dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, dan bahkan kejang.

Selain itu, labu kuning juga mengandung serat dalam jumlah yang tinggi. Meskipun serat bermanfaat bagi orang dewasa, namun bagi bayi, konsumsi serat yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan konstipasi. Dalam kasus yang parah, konstipasi dapat menyebabkan impaksi feses, yang memerlukan tindakan medis untuk mengatasinya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memberikan labu kuning kepada bayi. Sebaiknya hindari memberikan labu kuning kepada bayi di bawah usia 6 bulan. Jika ingin memberikan labu kuning kepada bayi, pastikan untuk memasaknya dengan benar dan berikan dalam jumlah yang sedikit.

bahaya labu kuning untuk bayi

Labu kuning merupakan makanan yang kaya nutrisi, namun bagi bayi, konsumsi labu kuning yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah 10 bahaya utama labu kuning untuk bayi:

  • Methemoglobinemia
  • Konstipasi
  • Perut kembung
  • Gas
  • Diare
  • Alergi
  • Keracunan nitrat
  • Kekurangan gizi
  • Gangguan pencernaan
  • Kematian

Methemoglobinemia adalah kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, dan bahkan kejang. Methemoglobinemia dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi.

Konstipasi adalah kondisi di mana bayi sulit buang air besar. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung serat tinggi. Konstipasi dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan bahkan impaksi feses.

Diare adalah kondisi di mana bayi sering buang air besar dengan konsistensi yang cair. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang tidak dimasak dengan benar atau yang mengandung bakteri.

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu. Labu kuning merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Gejala alergi labu kuning dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas.

Keracunan nitrat adalah kondisi di mana bayi mengonsumsi terlalu banyak nitrat. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi. Keracunan nitrat dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare.

Kekurangan gizi dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning secara berlebihan. Hal ini karena labu kuning mengandung sedikit protein dan lemak. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pertumbuhan yang terhambat dan perkembangan otak yang terganggu.

Gangguan pencernaan adalah kondisi di mana bayi mengalami masalah pencernaan, seperti perut kembung, gas, dan diare. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang tidak dimasak dengan benar atau yang mengandung bakteri.

Dalam kasus yang parah, konsumsi labu kuning yang tidak tepat dapat menyebabkan kematian. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengalami methemoglobinemia atau keracunan nitrat yang parah.

Methemoglobinemia

Methemoglobinemia adalah suatu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen dengan baik. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi. Nitrat dapat diubah menjadi nitrit di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan methemoglobinemia.

  • Gejala Methemoglobinemia

    Gejala methemoglobinemia dapat berupa sesak napas, pusing, dan bahkan kejang. Dalam kasus yang parah, methemoglobinemia dapat menyebabkan kematian.

  • Penyebab Methemoglobinemia

    Methemoglobinemia dapat disebabkan oleh konsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi. Nitrat dapat ditemukan dalam air sumur, sayuran tertentu (seperti bayam dan wortel), dan pupuk.

  • Pencegahan Methemoglobinemia

    Methemoglobinemia dapat dicegah dengan menghindari konsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi. Orang tua harus berhati-hati dalam memilih dan menyiapkan labu kuning untuk bayi. Labu kuning yang berwarna cerah dan tidak memiliki bintik-bintik biasanya mengandung nitrat lebih rendah.

  • Pengobatan Methemoglobinemia

    Methemoglobinemia dapat diobati dengan pemberian oksigen dan obat-obatan tertentu. Dalam kasus yang parah, transfusi darah mungkin diperlukan.

Methemoglobinemia merupakan kondisi yang serius yang dapat mengancam jiwa bayi. Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan labu kuning kepada bayi dan segera mencari pertolongan medis jika bayi menunjukkan gejala methemoglobinemia.

Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi di mana bayi sulit buang air besar. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung serat tinggi. Konstipasi dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan bahkan impaksi feses.

Konstipasi merupakan salah satu bahaya utama labu kuning untuk bayi karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bayi yang mengalami konstipasi mungkin akan rewel, tidak mau makan, dan mengalami kesulitan tidur. Konstipasi yang parah juga dapat menyebabkan impaksi feses, suatu kondisi di mana feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Impaksi feses dapat menyebabkan nyeri, pendarahan, dan bahkan robekan pada anus.

Ada beberapa cara untuk mencegah konstipasi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning. Pertama, pastikan untuk memasak labu kuning dengan benar. Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar dapat mengandung serat yang sulit dicerna bayi. Kedua, berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit. Terlalu banyak mengonsumsi labu kuning dapat menyebabkan konstipasi. Ketiga, tawarkan cairan yang cukup kepada bayi. Cairan dapat membantu melunakkan feses dan mencegah konstipasi.

Jika bayi mengalami konstipasi setelah mengonsumsi labu kuning, segera hentikan pemberian labu kuning dan konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan obat pencahar untuk membantu melunakkan feses dan meredakan konstipasi.

Perut kembung

Perut kembung merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami bayi setelah mengonsumsi labu kuning. Perut kembung terjadi ketika gas menumpuk di dalam perut dan usus, menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan nyeri.

  • Penyebab Perut Kembung

    Perut kembung pada bayi yang mengonsumsi labu kuning dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

    • Kandungan serat yang tinggi pada labu kuning
    • Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar
    • Konsumsi labu kuning yang berlebihan
  • Gejala Perut Kembung

    Gejala perut kembung pada bayi dapat berupa:

    • Perut terlihat membuncit
    • Bayi rewel dan menangis
    • Bayi susah BAB
    • Bayi kentut terus-menerus
  • Bahaya Perut Kembung

    Perut kembung yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi bayi, antara lain:

    • Nyeri dan ketidaknyamanan
    • Gangguan pencernaan
    • Konstipasi
    • Malnutrisi
  • Pencegahan Perut Kembung

    Perut kembung pada bayi yang mengonsumsi labu kuning dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

    • Masak labu kuning hingga benar-benar empuk
    • Berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit
    • Tawarkan cairan yang cukup kepada bayi setelah mengonsumsi labu kuning

Jika bayi mengalami perut kembung setelah mengonsumsi labu kuning, segera hentikan pemberian labu kuning dan konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi perut kembung pada bayi.

Gas

Gas merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami bayi setelah mengonsumsi labu kuning. Gas terjadi ketika udara atau makanan tertentu masuk ke dalam saluran pencernaan dan tidak dapat dikeluarkan. Gas dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, dan rewel pada bayi.

  • Penyebab Gas pada Bayi yang Mengonsumsi Labu Kuning

    Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gas pada bayi yang mengonsumsi labu kuning, di antaranya:

    • Kandungan serat yang tinggi pada labu kuning
    • Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar
    • Konsumsi labu kuning yang berlebihan
  • Gejala Gas pada Bayi

    Gejala gas pada bayi dapat berupa:

    • Perut kembung
    • Bayi rewel dan menangis
    • Bayi kentut terus-menerus
    • Bayi sulit buang air besar
  • Bahaya Gas pada Bayi

    Gas yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi bayi, antara lain:

    • Nyeri dan ketidaknyamanan
    • Gangguan pencernaan
    • Konstipasi
    • Malnutrisi
  • Pencegahan Gas pada Bayi

    Gas pada bayi yang mengonsumsi labu kuning dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

    • Masak labu kuning hingga benar-benar empuk
    • Berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit
    • Tawarkan cairan yang cukup kepada bayi setelah mengonsumsi labu kuning

Gas merupakan salah satu bahaya labu kuning untuk bayi yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Dengan memahami penyebab, gejala, dan bahaya gas pada bayi, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.

Diare

Diare merupakan masalah kesehatan yang dapat dialami bayi setelah mengonsumsi labu kuning. Diare terjadi ketika bayi mengeluarkan tinja yang cair dan lebih sering dari biasanya. Diare dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan malnutrisi pada bayi.

  • Penyebab Diare pada Bayi yang Mengonsumsi Labu Kuning

    Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan diare pada bayi yang mengonsumsi labu kuning, di antaranya:

    • Alergi terhadap labu kuning
    • Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar
    • Konsumsi labu kuning yang berlebihan
  • Gejala Diare pada Bayi

    Gejala diare pada bayi dapat berupa:

    • Tinja yang cair dan lebih sering dari biasanya
    • Bayi rewel dan menangis
    • Bayi mengalami demam
    • Bayi mengalami penurunan nafsu makan
  • Bahaya Diare pada Bayi

    Diare yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi bayi, antara lain:

    • Dehidrasi
    • Gangguan elektrolit
    • Malnutrisi
    • Kematian
  • Pencegahan Diare pada Bayi

    Diare pada bayi yang mengonsumsi labu kuning dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

    • Hindari memberikan labu kuning kepada bayi yang alergi
    • Masak labu kuning hingga benar-benar empuk
    • Berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit

Diare merupakan salah satu bahaya labu kuning untuk bayi yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Dengan memahami penyebab, gejala, dan bahaya diare pada bayi, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.

Alergi

Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu. Labu kuning merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Gejala alergi labu kuning dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas.

Alergi labu kuning dapat terjadi pada bayi yang memiliki riwayat alergi makanan atau memiliki anggota keluarga yang alergi terhadap labu kuning. Alergi labu kuning juga dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning untuk pertama kalinya.

Jika bayi mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi labu kuning, segera hentikan pemberian labu kuning dan konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes alergi untuk memastikan apakah bayi alergi terhadap labu kuning.

Keracunan nitrat

Keracunan nitrat merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi. Nitrat dapat diubah menjadi nitrit di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen dengan baik. Methemoglobinemia dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, dan bahkan kejang.

  • Penyebab Keracunan Nitrat pada Bayi yang Mengonsumsi Labu Kuning

    Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keracunan nitrat pada bayi yang mengonsumsi labu kuning, di antaranya:

    • Konsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi
    • Bayi berusia di bawah 6 bulan
    • Bayi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau paru-paru
  • Gejala Keracunan Nitrat pada Bayi

    Gejala keracunan nitrat pada bayi dapat berupa:

    • Sesak napas
    • Pusing
    • Kejang
    • Kulit dan bibir kebiruan
  • Bahaya Keracunan Nitrat pada Bayi

    Keracunan nitrat pada bayi dapat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian. Methemoglobinemia yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.

  • Pencegahan Keracunan Nitrat pada Bayi

    Keracunan nitrat pada bayi dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

    • Hindari memberikan labu kuning kepada bayi yang berusia di bawah 6 bulan
    • Pilih labu kuning yang berwarna cerah dan tidak memiliki bintik-bintik
    • Masak labu kuning hingga benar-benar matang
    • Berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit
    • Tawarkan cairan yang cukup kepada bayi setelah mengonsumsi labu kuning

Keracunan nitrat merupakan salah satu bahaya labu kuning untuk bayi yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Dengan memahami penyebab, gejala, dan bahaya keracunan nitrat, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.

Kekurangan gizi

Kekurangan gizi merupakan salah satu bahaya labu kuning untuk bayi yang perlu diwaspadai. Hal ini karena labu kuning mengandung sedikit protein dan lemak. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pertumbuhan yang terhambat dan perkembangan otak yang terganggu.

  • Pertumbuhan yang Terhambat

    Labu kuning mengandung sedikit protein, yang merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat.

  • Perkembangan Otak yang Terganggu

    Labu kuning juga mengandung sedikit lemak, yang merupakan nutrisi penting untuk perkembangan otak bayi. Kekurangan lemak dapat menyebabkan perkembangan otak bayi terganggu.

  • Masalah Kesehatan Lainnya

    Selain pertumbuhan yang terhambat dan perkembangan otak yang terganggu, kekurangan gizi juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti anemia, infeksi, dan gangguan pencernaan.

Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan labu kuning kepada bayi. Sebaiknya hindari memberikan labu kuning kepada bayi di bawah usia 6 bulan. Jika ingin memberikan labu kuning kepada bayi, pastikan untuk memasaknya dengan benar dan berikan dalam jumlah yang sedikit.

Penyebab Bahaya Labu Kuning untuk Bayi

Labu kuning memang kaya akan nutrisi, namun bagi bayi, konsumsi labu kuning yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya labu kuning untuk bayi:

1. Kandungan Nitrat yang Tinggi

Labu kuning mengandung nitrat dalam jumlah yang tinggi. Nitrat dapat diubah menjadi nitrit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi di mana darah tidak dapat membawa oksigen dengan baik. Methemoglobinemia dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, dan bahkan kejang.

2. Kandungan Serat yang Tinggi

Labu kuning juga mengandung serat dalam jumlah yang tinggi. Meskipun serat bermanfaat bagi orang dewasa, namun bagi bayi, konsumsi serat yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan konstipasi. Dalam kasus yang parah, konstipasi dapat menyebabkan impaksi feses, yang memerlukan tindakan medis untuk mengatasinya.

3. Alergi

Labu kuning merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Gejala alergi labu kuning dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, dan kesulitan bernapas.

4. Risiko Keracunan Nitrat

Bayi yang mengonsumsi labu kuning yang mengandung nitrat tinggi berisiko mengalami keracunan nitrat. Keracunan nitrat dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan diare. Dalam kasus yang parah, keracunan nitrat dapat menyebabkan kematian.

5. Kekurangan Gizi

Meskipun labu kuning mengandung beberapa nutrisi, namun labu kuning juga rendah protein dan lemak. Konsumsi labu kuning secara berlebihan dapat menyebabkan bayi kekurangan gizi, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.

6. Gangguan Pencernaan

Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar atau mengandung bakteri dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi, seperti perut kembung, gas, dan diare.

Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bahaya labu kuning untuk bayi, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Labu Kuning untuk Bayi

Labu kuning memang kaya akan nutrisi, namun bagi bayi, konsumsi labu kuning yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi bahaya labu kuning untuk bayi.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bahaya labu kuning untuk bayi:

  • Pilih Labu Kuning yang Tepat
    Pilih labu kuning yang berwarna cerah dan tidak memiliki bintik-bintik. Labu kuning yang seperti ini biasanya mengandung nitrat lebih rendah.
  • Masak Labu Kuning dengan Benar
    Masak labu kuning hingga benar-benar empuk. Labu kuning yang tidak dimasak dengan benar dapat mengandung serat yang sulit dicerna bayi.
  • Berikan Labu Kuning dalam Jumlah yang Sedikit
    Berikan labu kuning kepada bayi dalam jumlah yang sedikit. Terlalu banyak mengonsumsi labu kuning dapat menyebabkan konstipasi.
  • Tawarkan Cairan yang Cukup
    Tawarkan cairan yang cukup kepada bayi setelah mengonsumsi labu kuning. Cairan dapat membantu melunakkan feses dan mencegah konstipasi.
  • Hindari Memberikan Labu Kuning kepada Bayi di Bawah Usia 6 Bulan
    Bayi di bawah usia 6 bulan belum dapat mencerna labu kuning dengan baik. Oleh karena itu, hindari memberikan labu kuning kepada bayi di bawah usia 6 bulan.
  • Konsultasikan dengan Dokter
    Jika bayi mengalami gejala-gejala seperti sesak napas, pusing, atau kejang setelah mengonsumsi labu kuning, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami bayi.

Dengan menerapkan cara-cara pencegahan dan mengatasi bahaya labu kuning untuk bayi di atas, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan bayi dan mencegah terjadinya masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru