Intip 10 Bahaya Jaringan 5G yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya jaringan 5g

Bahaya jaringan 5G adalah topik hangat yang telah diperdebatkan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Jaringan 5G adalah generasi kelima teknologi nirkabel, yang menjanjikan kecepatan lebih cepat, latensi lebih rendah, dan kapasitas lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, ada kekhawatiran yang berkembang mengenai potensi bahaya kesehatan dan lingkungan dari jaringan 5G.

Salah satu kekhawatiran terbesar tentang jaringan 5G adalah paparan radiasi frekuensi radio (RF). Jaringan 5G beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya, yang dapat meningkatkan jumlah radiasi RF yang diserap oleh tubuh manusia. Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan radiasi RF dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, kerusakan DNA, dan masalah kesuburan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian mengenai dampak kesehatan dari jaringan 5G masih terbatas, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Selain masalah kesehatan, jaringan 5G juga menimbulkan kekhawatiran lingkungan. Jaringan 5G memerlukan sejumlah besar energi untuk beroperasi, dan beberapa ahli khawatir bahwa hal ini dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca. Selain itu, infrastruktur jaringan 5G, seperti menara seluler dan antena, dapat merusak pemandangan dan mengganggu habitat satwa liar.

Bahaya Jaringan 5G

Jaringan 5G memberikan berbagai manfaat, seperti kecepatan tinggi dan latensi rendah. Namun, ada juga potensi bahaya yang perlu diperhatikan.

  • Paparan Radiasi
  • Gangguan Kesehatan
  • Dampak Lingkungan
  • Privasi dan Keamanan
  • Ketergantungan Berlebihan
  • Biaya Tinggi
  • Ketidakadilan Digital
  • Gangguan Estetika
  • Dampak pada Satwa Liar
  • Kurangnya Regulasi

Paparan radiasi dari jaringan 5G menjadi perhatian utama. Frekuensi tinggi yang digunakan dapat meningkatkan penyerapan radiasi oleh tubuh, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker dan kerusakan DNA. Gangguan kesehatan lainnya yang dikhawatirkan meliputi sakit kepala, mual, dan gangguan tidur. Dampak lingkungan dari jaringan 5G juga perlu dipertimbangkan, karena memerlukan konsumsi energi yang besar dan dapat berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Paparan Radiasi

Paparan radiasi merupakan salah satu bahaya utama dari jaringan 5G. Jaringan 5G menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga meningkatkan jumlah radiasi yang diserap oleh tubuh manusia. Paparan radiasi yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, kerusakan DNA, dan masalah kesuburan.

Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan radiasi frekuensi radio (RF) dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker otak dan leukemia. Studi lain menunjukkan bahwa paparan radiasi RF dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular dan gangguan neurologis. Selain itu, paparan radiasi RF juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga dapat menyebabkan masalah tidur dan gangguan kesehatan lainnya.

Saat ini, penelitian mengenai dampak kesehatan dari jaringan 5G masih terbatas. Namun, mengingat potensi bahaya paparan radiasi, penting untuk melakukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa jaringan 5G aman bagi kesehatan manusia. Selain itu, pemerintah dan operator jaringan seluler perlu mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan radiasi dari jaringan 5G, seperti menetapkan batas paparan yang lebih ketat dan meningkatkan kesadaran publik tentang bahaya paparan radiasi.

Gangguan Kesehatan

Paparan radiasi frekuensi radio (RF) dari jaringan 5G dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari sakit kepala ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Beberapa penelitian telah mengaitkan paparan radiasi RF dengan peningkatan risiko kanker, kerusakan DNA, dan masalah kesuburan.

Salah satu gangguan kesehatan yang paling umum terkait dengan paparan radiasi RF adalah sakit kepala. Studi telah menunjukkan bahwa orang yang tinggal di dekat menara seluler atau yang banyak menggunakan ponsel lebih mungkin mengalami sakit kepala. Selain sakit kepala, paparan radiasi RF juga dapat menyebabkan gejala lain seperti mual, pusing, dan gangguan tidur.

Dalam kasus yang lebih serius, paparan radiasi RF dapat menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, gangguan neurologis, dan kanker. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan radiasi RF dapat meningkatkan risiko kanker otak dan leukemia.

Selain itu, paparan radiasi RF juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Gangguan produksi melatonin dapat menyebabkan masalah tidur, seperti insomnia dan kantuk berlebihan. Masalah tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun penelitian mengenai dampak kesehatan dari jaringan 5G masih terbatas, namun potensi bahaya dari paparan radiasi RF tidak dapat diabaikan. Penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan radiasi RF, seperti membatasi penggunaan ponsel, menghindari tinggal di dekat menara seluler, dan menggunakan perangkat hands-free saat berbicara di ponsel.

Dampak Lingkungan

Jaringan 5G membawa potensi dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Konsumsi energi dan emisi karbon yang tinggi, serta limbah elektronik yang dihasilkan, menimbulkan kekhawatiran serius.

  • Konsumsi Energi Tinggi

    Jaringan 5G membutuhkan energi yang cukup besar untuk beroperasi, terutama karena peningkatan jumlah perangkat yang terhubung dan lalu lintas data yang lebih tinggi. Konsumsi energi ini berkontribusi pada emisi karbon dan dapat memperburuk perubahan iklim.

  • Limbah Elektronik

    Penyebaran jaringan 5G akan menghasilkan lonjakan limbah elektronik, karena perangkat lama diganti dengan perangkat yang kompatibel dengan 5G. Limbah elektronik ini mengandung bahan berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar.

  • Gangguan Satwa Liar

    Infrastruktur jaringan 5G, seperti menara seluler dan antena, dapat mengganggu habitat satwa liar dan jalur migrasi. Radiasi frekuensi radio yang dipancarkan oleh jaringan 5G juga dapat berdampak negatif pada hewan, memengaruhi perilaku dan kesehatan mereka.

Dampak lingkungan dari jaringan 5G harus menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan dan penyebaran teknologi ini. Langkah-langkah harus diambil untuk meminimalkan konsumsi energi, mengurangi limbah elektronik, dan memitigasi dampak pada satwa liar.

Privasi dan Keamanan

Dengan pesatnya perkembangan teknologi jaringan 5G, kekhawatiran tentang privasi dan keamanan menjadi semakin penting. Jaringan 5G memungkinkan transfer data yang lebih cepat dan efisien, tetapi juga menimbulkan potensi risiko bagi privasi dan keamanan pengguna.

Salah satu risiko utama adalah peningkatan pengumpulan dan penyimpanan data. Jaringan 5G memungkinkan perangkat terhubung untuk menghasilkan dan berbagi lebih banyak data daripada sebelumnya. Data ini dapat mencakup informasi pribadi, seperti lokasi, kebiasaan berselancar, dan bahkan data biometrik. Jika data ini tidak dilindungi dengan baik, dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang untuk tujuan jahat, seperti pencurian identitas atau pelacakan.

Risiko lainnya adalah meningkatnya kerentanan terhadap serangan siber. Jaringan 5G memperluas permukaan serangan dengan memperkenalkan lebih banyak perangkat dan teknologi yang terhubung. Hal ini membuat peretas lebih mudah untuk mengeksploitasi kerentanan dalam jaringan dan perangkat individual, sehingga memungkinkan mereka mengakses data sensitif atau meluncurkan serangan dunia maya.

Untuk memitigasi risiko ini, penting untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti enkripsi data, autentikasi dua faktor, dan pembaruan perangkat lunak secara teratur. Selain itu, pengguna harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi mereka secara online dan hanya menggunakan aplikasi dan layanan tepercaya.

Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat memanfaatkan manfaat jaringan 5G sambil melindungi privasi dan keamanan kita.

Ketergantungan Berlebihan

Dengan kecepatan dan konektivitas yang lebih baik, jaringan 5G berpotensi membuat kita semakin bergantung pada perangkat dan teknologi yang terhubung. Ketergantungan yang berlebihan ini dapat menyebabkan beberapa bahaya, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Salah satu bahaya utama adalah penurunan interaksi sosial secara langsung. Ketika orang menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan perangkat mereka, mereka mungkin memiliki lebih sedikit waktu untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesepian, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan.

Selain itu, ketergantungan berlebihan pada jaringan 5G dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik. Penggunaan perangkat secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata, sakit leher, dan masalah kesehatan lainnya. Paparan radiasi frekuensi radio (RF) yang dipancarkan oleh perangkat 5G juga menjadi perhatian, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak jangka panjangnya.

Untuk memitigasi bahaya ketergantungan berlebihan pada jaringan 5G, penting untuk menetapkan batasan yang sehat pada penggunaan perangkat dan teknologi. Orang harus didorong untuk menghabiskan waktu di luar ruangan, berinteraksi dengan orang lain secara langsung, dan terlibat dalam aktivitas yang tidak melibatkan layar. Selain itu, pemerintah dan industri teknologi memiliki peran dalam mempromosikan penggunaan perangkat dan teknologi yang bertanggung jawab.

Biaya Tinggi

Selain dampak kesehatan dan lingkungan, jaringan 5G juga menimbulkan kekhawatiran tentang biaya tinggi. Penyebaran dan penggunaan jaringan 5G memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur, perangkat, dan layanan. Biaya-biaya ini pada akhirnya dapat diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi untuk layanan seluler, internet, dan perangkat yang terhubung.

  • Beban Finansial bagi Individu

    Biaya tinggi jaringan 5G dapat membebani individu dan rumah tangga. Konsumen mungkin harus membayar lebih untuk paket data, perangkat yang kompatibel, dan layanan yang ditingkatkan. Hal ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau memiliki anggaran terbatas.

  • Hambatan Adopsi untuk Bisnis Kecil

    Biaya tinggi jaringan 5G juga dapat menghambat adopsi bagi usaha kecil. Bisnis kecil mungkin tidak mampu berinvestasi dalam infrastruktur dan perangkat yang diperlukan untuk memanfaatkan jaringan 5G sepenuhnya. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan kompetitif antara bisnis besar dan kecil.

  • Kesenjangan Digital

    Biaya tinggi jaringan 5G dapat memperburuk kesenjangan digital. Mereka yang tidak mampu membayar biaya tinggi mungkin tertinggal dalam hal akses ke teknologi dan layanan terbaru. Hal ini dapat berdampak negatif pada pendidikan, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

  • Dampak pada Inovasi

    Biaya tinggi jaringan 5G dapat menghambat inovasi dalam aplikasi dan layanan baru. Pengembang dan pengusaha mungkin enggan berinvestasi dalam teknologi baru jika biaya pengembangan dan penerapannya terlalu tinggi. Hal ini dapat memperlambat kemajuan teknologi dan membatasi potensi manfaat jaringan 5G.

Untuk memitigasi bahaya biaya tinggi jaringan 5G, penting bagi pemerintah, operator jaringan, dan produsen perangkat untuk bekerja sama dalam mengurangi biaya dan membuat teknologi 5G lebih terjangkau bagi semua. Subsidi, program bantuan, dan inovasi dalam teknologi dapat membantu mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa manfaat jaringan 5G didistribusikan secara merata.

Ketidakadilan Digital

Ketidakadilan digital merupakan kesenjangan dalam akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan komunikasi (TIK) antara berbagai kelompok masyarakat. Ketidakadilan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, lokasi geografis, atau disabilitas.

Dalam konteks bahaya jaringan 5G, ketidakadilan digital dapat memperburuk risiko dan dampak negatif yang terkait dengan teknologi ini. Misalnya, mereka yang tidak memiliki akses ke jaringan 5G yang terjangkau mungkin tertinggal dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan layanan penting lainnya. Selain itu, mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau berpenghasilan rendah mungkin lebih terpapar radiasi frekuensi radio (RF) dari jaringan 5G, karena infrastruktur jaringan sering kali lebih terbatas di daerah-daerah tersebut.

Untuk mengatasi ketidakadilan digital dan memitigasi bahaya jaringan 5G, penting untuk mempromosikan akses yang setara terhadap teknologi 5G dan mengurangi kesenjangan digital. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai upaya, seperti:

  • Memperluas infrastruktur jaringan 5G ke daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah.
  • Menyediakan subsidi atau program bantuan bagi individu dan bisnis yang berpenghasilan rendah untuk mengakses perangkat dan layanan 5G.
  • Meningkatkan literasi digital dan keterampilan untuk membantu orang memanfaatkan teknologi 5G secara efektif.
  • Mengatur paparan radiasi RF dari jaringan 5G untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Dengan mengatasi ketidakadilan digital, kita dapat memastikan bahwa manfaat jaringan 5G didistribusikan secara merata dan bahwa semua orang dapat menikmati manfaatnya dengan aman.

Penyebab atau Faktor yang Berkontribusi pada Bahaya Jaringan 5G

Perkembangan jaringan 5G membawa serta potensi bahaya dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Berbagai faktor berkontribusi terhadap bahaya ini, antara lain:

Paparan Radiasi Frekuensi Radio (RF)
Jaringan 5G beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, yang mengakibatkan peningkatan paparan radiasi RF pada tubuh manusia. Paparan radiasi RF yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek kesehatan, termasuk sakit kepala, mual, gangguan tidur, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti kanker dan kerusakan DNA.

Kurangnya Regulasi
Jaringan 5G merupakan teknologi yang masih relatif baru, dan regulasinya masih berkembang di banyak negara. Kurangnya regulasi yang memadai dapat menyebabkan penyebaran infrastruktur jaringan 5G yang tidak terkendali dan paparan radiasi RF yang tidak aman bagi masyarakat.

Peningkatan Konsumsi Energi
Jaringan 5G membutuhkan konsumsi energi yang sangat besar untuk beroperasi. Konsumsi energi yang tinggi ini berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan dapat memperburuk perubahan iklim. Selain itu, konsumsi energi yang berlebihan dapat membebani jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman listrik.

Kurangnya Kesadaran Publik
Masih banyak masyarakat yang belum menyadari potensi bahaya jaringan 5G. Kurangnya kesadaran ini dapat menyebabkan penggunaan perangkat dan layanan 5G yang berlebihan, sehingga meningkatkan paparan radiasi RF dan risiko kesehatan yang terkait.

Pencegahan Gangguan Jaringan 5G

Untuk mencegah gangguan jaringan 5G, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya:

Pertama, masyarakat perlu diedukasi mengenai potensi bahaya jaringan 5G. Edukasi ini dapat dilakukan melalui kampanye publik, artikel di media massa, dan seminar-seminar. Dengan mengetahui potensi bahayanya, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, seperti membatasi penggunaan perangkat yang terhubung ke jaringan 5G dan menghindari tinggal di dekat menara pemancar sinyal.

Kedua, pemerintah perlu mengatur penyebaran jaringan 5G dengan ketat. Regulasi ini harus mencakup ketentuan tentang lokasi penempatan menara pemancar sinyal, batas paparan radiasi, dan kewajiban operator untuk memberikan informasi yang jelas tentang potensi bahaya jaringan 5G kepada masyarakat.

Ketiga, produsen perangkat yang terhubung ke jaringan 5G perlu mengembangkan teknologi yang dapat mengurangi paparan radiasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang menyerap radiasi atau dengan merancang perangkat yang memancarkan radiasi pada tingkat yang lebih rendah.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru