Intip 10 Bahaya BPA yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya bpa

Bahaya BPA (Bisphenol A) adalah senyawa kimia yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi. Zat ini dapat ditemukan pada berbagai produk, seperti botol minum, wadah makanan, pelapis kaleng makanan, dan mainan anak-anak.

Bahaya BPA bagi kesehatan telah banyak diteliti. Paparan BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon estrogen. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan perkembangan janin, gangguan reproduksi, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.

Untuk mencegah bahaya BPA, disarankan untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung BPA. Pilihlah produk yang berbahan dasar kaca, baja tahan karat, atau plastik yang bebas BPA. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dengan bersih setelah memegang produk yang mungkin mengandung BPA.

Bahaya BPA

Bahaya BPA (Bisphenol A) perlu mendapat perhatian serius. Paparan BPA dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, terutama gangguan hormon estrogen.

  • Gangguan perkembangan janin
  • Kelainan reproduksi
  • Obesitas
  • Penyakit kardiovaskular
  • Kanker
  • Gangguan sistem saraf
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Infertilitas
  • Alergi

Sebagai contoh, paparan BPA pada janin dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan, seperti cacat lahir dan masalah perilaku. Pada orang dewasa, BPA dapat memicu obesitas dengan cara mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, BPA juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dengan cara merusak pembuluh darah dan jantung.

Gangguan Perkembangan Janin

Bahaya BPA dapat memicu gangguan perkembangan janin, terutama jika terjadi paparan pada masa kehamilan. Paparan BPA pada janin dapat mengganggu keseimbangan hormon, khususnya hormon estrogen, yang berperan penting dalam perkembangan organ dan sistem tubuh janin.

Gangguan perkembangan janin yang diakibatkan oleh BPA dapat bervariasi, mulai dari cacat lahir hingga masalah perilaku. Paparan BPA pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir, seperti gangguan jantung, cacat tulang, dan kelainan pada alat kelamin. Sementara itu, paparan BPA pada trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan masalah perilaku, seperti hiperaktif, gangguan perhatian, dan kesulitan belajar.

Kasus di Amerika Serikat menunjukkan bahwa paparan BPA pada janin dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf, seperti autisme. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa anak-anak yang terpapar BPA pada masa kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan spektrum autisme hingga 70%. Studi lain yang dilakukan di Eropa juga menemukan bahwa paparan BPA pada janin dapat meningkatkan risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak.

Kelainan Reproduksi

Bahaya BPA juga dapat memicu kelainan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Paparan BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon, terutama hormon estrogen dan androgen, yang berperan penting dalam fungsi reproduksi.

  • Gangguan Kesuburan

    Paparan BPA dapat menurunkan kesuburan pada pria dan wanita. Pada pria, BPA dapat mengganggu produksi sperma dan kualitasnya. Sementara itu pada wanita, BPA dapat mengganggu ovulasi dan implantasi embrio.

  • Keguguran dan Kelahiran Prematur

    Paparan BPA pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Hal ini disebabkan karena BPA dapat menembus plasenta dan mengganggu perkembangan janin.

  • Cacat Lahir Organ Reproduksi

    Paparan BPA pada janin dapat menyebabkan cacat lahir pada organ reproduksi, seperti hipospadia (kelainan pada penis) dan kriptorkismus (kelainan pada testis).

Kelainan reproduksi akibat bahaya BPA dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan kehidupan individu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan BPA, terutama bagi wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan.

Obesitas

Bahaya BPA dapat memicu obesitas dengan mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, khususnya hormon leptin dan ghrelin. Hormon leptin berfungsi untuk memberikan sinyal kenyang ke otak, sementara hormon ghrelin berfungsi untuk memberikan sinyal lapar. Paparan BPA dapat mengganggu fungsi kedua hormon ini, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan dalam nafsu makan dan metabolisme tubuh.

Obesitas yang dipicu oleh bahaya BPA dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Selain itu, obesitas juga dapat menurunkan kualitas hidup dan harapan hidup.

Untuk mencegah obesitas akibat bahaya BPA, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur.

Penyakit Kardiovaskular

Bahaya BPA dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dengan cara merusak pembuluh darah dan jantung. Paparan BPA dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, BPA juga dapat merusak lapisan dalam jantung, sehingga menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.

  • Aterosklerosis

    Paparan BPA dapat meningkatkan pembentukan plak di arteri, yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung dan otak. Hal ini dapat menyebabkan aterosklerosis, kondisi yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

  • Hipertensi

    BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga meningkatkan kadar hormon stres yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

  • Gagal Jantung

    Paparan BPA jangka panjang dapat merusak otot jantung, sehingga menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung, kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Penyakit kardiovaskular akibat bahaya BPA dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan individu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan gaya hidup sehat.

Kanker

Paparan BPA dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara dan prostat. Hal ini disebabkan karena BPA dapat berikatan dengan reseptor hormon estrogen dalam sel-sel tubuh, sehingga memicu pertumbuhan sel kanker.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan pertumbuhan tumor kanker payudara dan prostat. Selain itu, studi pada manusia juga menemukan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa wanita yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara hingga 20%.

Untuk mencegah risiko kanker akibat bahaya BPA, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan gaya hidup sehat. Paparan BPA dapat dikurangi dengan cara menghindari penggunaan produk plastik yang mengandung BPA, seperti botol minum, wadah makanan, dan mainan anak-anak. Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan dengan bersih setelah memegang produk yang mungkin mengandung BPA.

Gangguan Sistem Saraf

Paparan BPA dapat mengganggu sistem saraf dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Gangguan sistem saraf akibat bahaya BPA dapat berupa gangguan perkembangan saraf, gangguan kognitif, dan gangguan perilaku.

  • Gangguan Perkembangan Saraf

    Paparan BPA pada janin dan anak-anak dapat mengganggu perkembangan sistem saraf, sehingga meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf, seperti autisme dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

  • Gangguan Kognitif

    Paparan BPA dapat mengganggu fungsi kognitif, seperti memori, belajar, dan konsentrasi. Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan BPA dapat menyebabkan penurunan fungsi memori dan kemampuan belajar.

  • Gangguan Perilaku

    Paparan BPA dapat menyebabkan gangguan perilaku, seperti hiperaktif, agresivitas, dan kecemasan. Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan aktivitas lokomotor dan perilaku agresif.

Gangguan sistem saraf akibat bahaya BPA dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan gaya hidup sehat.

Diabetes

Paparan BPA dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan karena BPA dapat mengganggu fungsi pankreas dalam memproduksi insulin, hormon yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Selain itu, BPA juga dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk menurunkan kadar gula darah.

  • Gangguan Produksi Insulin

    Paparan BPA dapat merusak sel-sel beta di pankreas yang berperan dalam memproduksi insulin. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi insulin, sehingga kadar gula darah meningkat.

  • Resistensi Insulin

    Paparan BPA dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam darah, yang dapat mengganggu fungsi insulin. Hal ini menyebabkan resistensi insulin, sehingga tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk menurunkan kadar gula darah.

  • Peradangan

    Paparan BPA dapat memicu peradangan, yang dapat merusak sel-sel beta di pankreas dan mengganggu fungsi insulin. Peradangan juga dapat meningkatkan resistensi insulin.

  • Obesitas

    Paparan BPA dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga meningkatkan nafsu makan dan penumpukan lemak.

Diabetes akibat bahaya BPA dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan gaya hidup sehat.

Hipertensi

Paparan BPA dapat meningkatkan risiko hipertensi, yaitu kondisi di mana tekanan darah meningkat secara kronis. Hal ini disebabkan karena BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga meningkatkan kadar hormon stres yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

  • Gangguan Hormon

    BPA dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur tekanan darah, seperti hormon aldosteron dan kortisol. Gangguan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

  • Kerusakan Pembuluh Darah

    BPA dapat merusak lapisan pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

  • Peradangan

    Paparan BPA dapat memicu peradangan, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

  • Penumpukan Lemak

    Paparan BPA dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko utama hipertensi. BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga meningkatkan nafsu makan dan penumpukan lemak.

Hipertensi akibat bahaya BPA dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup individu. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan BPA dengan cara memilih produk yang bebas BPA dan menerapkan gaya hidup sehat.

Penyebab Bahaya BPA

Bahaya BPA disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

Penggunaan BPA dalam Berbagai Produk
BPA banyak digunakan dalam pembuatan berbagai produk, seperti botol minum, wadah makanan, mainan anak-anak, dan pelapis kaleng makanan. Penggunaan BPA yang meluas ini meningkatkan potensi paparan bagi manusia.

Migrasi BPA ke Makanan dan Minuman
BPA dapat bermigrasi dari produk yang mengandung BPA ke dalam makanan dan minuman yang bersentuhan dengan produk tersebut. Migrasi BPA dapat terjadi terutama pada kondisi panas atau asam, seperti saat memanaskan makanan dalam wadah plastik.

Paparan Melalui Kulit
BPA juga dapat diserap melalui kulit saat memegang produk yang mengandung BPA, seperti struk belanja atau kertas tanda terima.

Faktor Lingkungan
BPA dapat mencemari lingkungan melalui pembuangan sampah plastik atau kebocoran dari pabrik yang memproduksi BPA. Pencemaran lingkungan ini dapat meningkatkan paparan BPA bagi manusia melalui air, tanah, atau udara.

Cara Mencegah dan Mengurangi Bahaya BPA

Mencegah dan mengurangi bahaya BPA sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan:

Hindari Produk yang Mengandung BPA
Hindari penggunaan produk yang diketahui mengandung BPA, seperti botol minum plastik, wadah makanan plastik, mainan anak-anak, dan pelapis kaleng makanan. Pilihlah produk yang terbuat dari bahan alternatif yang bebas BPA, seperti kaca, baja tahan karat, atau plastik bebas BPA (BPA-free plastic).

Simpan Makanan dan Minuman dengan Benar
Simpan makanan dan minuman dalam wadah kaca atau baja tahan karat, bukan dalam wadah plastik. Hindari memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik, karena panas dapat mempercepat migrasi BPA ke dalam makanan atau minuman.

Cuci Tangan Setelah Menangani Produk yang Mengandung BPA
Cuci tangan dengan bersih setelah memegang produk yang mengandung BPA, seperti struk belanja atau kertas tanda terima. Hal ini untuk mencegah BPA masuk ke dalam tubuh melalui kulit.

Dukung Peraturan dan Kebijakan yang Membatasi BPA
Dukung upaya pemerintah dan organisasi kesehatan untuk mengatur penggunaan BPA dan membatasi paparan BPA pada manusia dan lingkungan. Peraturan dan kebijakan ini dapat membantu mengurangi paparan BPA secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru