Intip 10 Bahaya Bisphenol A yang Jarang Diketahui

jurnal


bahaya bisphenol a

Bahaya bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi. BPA dapat bermigrasi ke makanan dan minuman yang bersentuhan dengan wadah atau kemasan yang mengandung BPA, dan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan.

Paparan BPA telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan endokrin, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker. BPA dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, sehingga dapat mengganggu fungsi hormonal normal. Paparan BPA juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat.

Untuk mencegah paparan BPA, sebaiknya hindari penggunaan wadah atau kemasan plastik yang mengandung BPA. Pilihlah wadah atau kemasan yang terbuat dari bahan alternatif yang lebih aman, seperti kaca atau stainless steel. Selain itu, hindari memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik, karena suhu tinggi dapat meningkatkan migrasi BPA ke dalam makanan atau minuman.

Bahaya Bisphenol A (BPA)

Bahaya BPA sangatlah nyata dan perlu diwaspadai. Bahan kimia ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, mulai dari gangguan hormon hingga peningkatan risiko kanker.

  • Gangguan endokrin
  • Penyakit kardiovaskular
  • Diabetes
  • Kanker payudara
  • Kanker prostat
  • Obesitas
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Disfungsi ereksi
  • Infertilitas

Paparan BPA dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti konsumsi makanan dan minuman yang dikemas dalam wadah plastik, penggunaan produk perawatan pribadi yang mengandung BPA, atau bahkan melalui udara. BPA dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman dari wadah plastik, terutama ketika wadah tersebut dipanaskan atau diisi dengan makanan atau minuman asam. BPA juga dapat ditemukan dalam lapisan kaleng makanan, kertas struk belanja, dan produk lainnya.

Meskipun penelitian masih berlangsung, bukti yang ada menunjukkan bahwa BPA dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi paparan BPA sebisa mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan wadah plastik, terutama untuk makanan dan minuman panas atau asam. Sebaiknya juga memilih produk perawatan pribadi yang tidak mengandung BPA dan menghindari makanan kaleng.

Gangguan endokrin

Gangguan endokrin adalah kondisi di mana kelenjar endokrin tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi.

Bahaya BPA dapat menyebabkan gangguan endokrin karena BPA dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Gangguan perkembangan organ reproduksi
  • Gangguan siklus menstruasi
  • Infertilitas
  • Penurunan kualitas sperma
  • Gangguan tiroid
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit kardiovaskular
  • Kanker payudara
  • Kanker prostat

Paparan BPA dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti konsumsi makanan dan minuman yang dikemas dalam wadah plastik, penggunaan produk perawatan pribadi yang mengandung BPA, atau bahkan melalui udara. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi paparan BPA sebisa mungkin untuk mencegah gangguan endokrin dan masalah kesehatan lainnya.

Penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular adalah kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan paparan BPA dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

BPA dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular melalui beberapa mekanisme. Pertama, BPA dapat merusak lapisan pembuluh darah, sehingga menyebabkan peradangan dan penumpukan plak. Kedua, BPA dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Ketiga, BPA dapat meningkatkan tekanan darah.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa orang dengan kadar BPA yang lebih tinggi dalam darahnya memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko stroke.

Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular akibat paparan BPA, penting untuk mengurangi paparan BPA sebisa mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan wadah plastik, terutama untuk makanan dan minuman panas atau asam. Sebaiknya juga memilih produk perawatan pribadi yang tidak mengandung BPA dan menghindari makanan kaleng.

Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Bahaya BPA dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yaitu jenis diabetes yang paling umum.

  • Resistensi Insulin
    BPA dapat mengganggu cara kerja insulin, hormon yang membantu gula darah masuk ke dalam sel. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
  • Peningkatan Produksi Glukosa
    BPA dapat meningkatkan produksi glukosa (gula) di hati. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  • Peradangan
    BPA dapat menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2. Peradangan dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga menyebabkan penurunan produksi insulin.
  • Obesitas
    BPA dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. BPA dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan penumpukan lemak di tubuh.

Penelitian pada hewan dan manusia telah menemukan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa orang dengan kadar BPA yang lebih tinggi dalam darahnya memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita.

Kanker Payudara

Bahaya bisphenol A (BPA) dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. BPA adalah bahan kimia yang biasa ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi, yang digunakan dalam berbagai produk, seperti wadah makanan, botol minuman, dan mainan anak-anak.

BPA dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman dari wadah plastik, terutama ketika wadah tersebut dipanaskan atau diisi dengan makanan atau minuman asam. BPA juga dapat ditemukan dalam lapisan kaleng makanan, kertas struk belanja, dan produk lainnya.

Ketika BPA masuk ke dalam tubuh, BPA dapat meniru hormon estrogen. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker payudara. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa wanita dengan kadar BPA yang lebih tinggi dalam darahnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Untuk mengurangi risiko kanker payudara akibat paparan BPA, penting untuk mengurangi paparan BPA sebisa mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan wadah plastik, terutama untuk makanan dan minuman panas atau asam. Sebaiknya juga memilih produk perawatan pribadi yang tidak mengandung BPA dan menghindari makanan kaleng.

Kanker Prostat

Bahaya bisphenol A (BPA) dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada pria. BPA adalah bahan kimia yang biasa ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi, yang digunakan dalam berbagai produk, seperti wadah makanan, botol minuman, dan mainan anak-anak.

  • Gangguan Hormon
    BPA dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
  • Peradangan
    BPA dapat menyebabkan peradangan pada prostat. Peradangan kronis dapat merusak sel-sel prostat dan meningkatkan risiko kanker prostat.
  • Pertumbuhan Sel Kanker
    BPA dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker prostat. Studi pada hewan menunjukkan bahwa paparan BPA dapat mempercepat pertumbuhan tumor prostat.
  • Penurunan Fungsi Kekebalan Tubuh
    BPA dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan kanker, termasuk kanker prostat.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker prostat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Research menemukan bahwa pria dengan kadar BPA yang lebih tinggi dalam darahnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Obesitas

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Studi terbaru menunjukkan bahwa obesitas juga dapat meningkatkan risiko bahaya bisphenol A (BPA).

BPA adalah bahan kimia yang banyak ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi. BPA dapat bermigrasi ke makanan dan minuman dari wadah plastik, terutama ketika wadah tersebut dipanaskan atau diisi dengan makanan atau minuman asam. BPA juga dapat ditemukan dalam lapisan kaleng makanan, kertas struk belanja, dan produk lainnya.

Paparan BPA dapat mengganggu sistem endokrin, yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme. BPA dapat menyebabkan gangguan metabolisme, sehingga meningkatkan risiko obesitas. Obesitas, pada gilirannya, dapat meningkatkan kadar BPA dalam tubuh, karena BPA disimpan dalam sel-sel lemak. Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan yang memperburuk bahaya BPA dan obesitas.

Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan penyerapan BPA dari makanan dan minuman. Hal ini karena sel-sel lemak memiliki lebih banyak reseptor untuk BPA dibandingkan dengan sel-sel lain. Peningkatan penyerapan BPA dapat menyebabkan peningkatan kadar BPA dalam darah, sehingga meningkatkan risiko bahaya BPA.

Untuk mengurangi risiko bahaya BPA dan obesitas, penting untuk menjaga berat badan yang sehat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan BPA sebisa mungkin.

Penyebab dan Faktor Risiko Bahaya Bisphenol A

Bahaya bisphenol A (BPA) disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Penggunaan plastik yang mengandung BPA
    BPA banyak digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik-plastik ini banyak digunakan dalam produk sehari-hari, seperti wadah makanan, botol minuman, dan mainan anak-anak.
  • Migrasi BPA ke dalam makanan dan minuman
    BPA dapat bermigrasi dari wadah plastik ke dalam makanan dan minuman, terutama ketika wadah tersebut dipanaskan atau diisi dengan makanan atau minuman asam. Migrasi BPA ke dalam makanan dan minuman dapat meningkatkan kadar BPA dalam tubuh.
  • Paparan BPA melalui produk perawatan pribadi
    BPA juga dapat ditemukan dalam beberapa produk perawatan pribadi, seperti sampo, sabun, dan losion. Paparan BPA melalui produk perawatan pribadi dapat meningkatkan kadar BPA dalam tubuh.
  • Paparan BPA melalui udara
    BPA dapat terlepas ke udara dari produk-produk yang mengandung BPA, seperti plastik dan kertas struk belanja. Paparan BPA melalui udara dapat meningkatkan kadar BPA dalam tubuh, meskipun kadarnya biasanya lebih rendah dibandingkan dengan paparan melalui makanan dan minuman.

Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko bahaya BPA, karena dapat meningkatkan kadar BPA dalam tubuh. Paparan BPA yang tinggi dapat mengganggu sistem endokrin, yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. Gangguan sistem endokrin akibat paparan BPA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan perkembangan, penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan kanker.

Cara Mencegah dan Mengurangi Bahaya BPA

Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi. BPA dapat bermigrasi ke makanan dan minuman yang bersentuhan dengan wadah atau kemasan yang mengandung BPA, dan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan.

Untuk mencegah dan mengurangi bahaya BPA, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Hindari penggunaan wadah atau kemasan plastik yang mengandung BPA.
  • Pilihlah wadah atau kemasan yang terbuat dari bahan alternatif yang lebih aman, seperti kaca atau stainless steel.
  • Hindari memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik, karena suhu tinggi dapat meningkatkan migrasi BPA ke dalam makanan atau minuman.
  • Hindari penggunaan produk perawatan pribadi yang mengandung BPA, seperti sampo, sabun, dan losion.
  • Kurangi konsumsi makanan kaleng, karena lapisan kaleng makanan biasanya mengandung BPA.
  • Cuci tangan secara teratur, terutama setelah memegang produk yang mengandung BPA, seperti struk belanja atau wadah plastik.

Dengan menerapkan cara-cara tersebut, kita dapat mengurangi paparan BPA dan meminimalkan risiko kesehatan yang terkait dengan bahan kimia ini.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

publish oleh jurnal
Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa Indonesia memiliki waktu 60 hari untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif dagang. Kesepakatan tenggat waktu ini dicapai setelah pertemuan delegasi Indonesia dengan Perwakilan Perdagangan AS (USTR) dan Kementerian Perdagangan AS di Washington DC."Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk merampungkan perundingan ini dalam 60 hari," ungkap Airlangga dalam konferensi pers daring, Jumat (18/4).

Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

publish oleh jurnal
Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

Beredar video di TikTok yang mengklaim konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal. Video tersebut menimbulkan kekhawatiran, khususnya tentang penggunaan obat analgesik seperti ibuprofen. Lalu, bagaimana faktanya?Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati, menjelaskan bahwa konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang, meski sesuai dosis, tetap berpotensi menimbulkan efek samping. Efek samping ini bisa beragam, tergantung jenis obatnya, terutama antara parasetamol dan NSAID (seperti ibuprofen, diklofenak, dan naproksen).

Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

publish oleh jurnal
Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

Chery Tiggo Cross, salah satu bintang di IIMS 2025, mencuri perhatian dengan desain modern, fitur lengkap, dan mesin 1.500 cc yang efisien. Menyasar segmen anak muda dan keluarga muda, Tiggo Cross menawarkan kombinasi gaya dan kepraktisan. Tim Kompas.com berkesempatan menguji langsung performa dan konsumsi BBM-nya dalam perjalanan mudik Lebaran 2025 rute Jakarta-Palembang, dan inilah hasilnya.Di dalam kota, Tiggo Cross mencatatkan konsumsi BBM yang impresif, yaitu 6,6 liter per 100 km (atau sekitar 15,15 km/liter). Data ini diambil dari MID setelah menempuh 148,4 km dengan kecepatan rata-rata 32,7 km/jam, menggunakan bensin RON 92 dalam kondisi lalu lintas yang relatif lancar khas periode mudik Lebaran.

Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

publish oleh jurnal
Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

Menyambut kehadiran buah hati adalah momen yang penuh kebahagiaan. Sebagai orang tua, tentu kesehatan si kecil menjadi prioritas utama. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap penyakit, sehingga perlindungan kesehatan sejak dini sangatlah penting. BPJS Kesehatan hadir sebagai solusi untuk memberikan jaminan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh warga negara, termasuk bayi Anda.Dengan mendaftarkan bayi ke BPJS Kesehatan, Anda memberikan akses layanan kesehatan yang dibutuhkan sejak hari pertama kehidupannya. Tak hanya pemeriksaan rutin, BPJS Kesehatan juga menanggung biaya persalinan, perawatan pasca melahirkan, imunisasi, dan penanganan kondisi medis tertentu. Mari kita bahas lebih lanjut manfaat BPJS Kesehatan untuk si kecil:

Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

publish oleh jurnal
Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

MR DIY, toko ritel yang menjamur di Indonesia dan berbagai negara, menawarkan beragam produk, mulai dari perlengkapan rumah tangga, alat tulis kantor, hingga aksesoris. Meskipun mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan, banyak yang belum tahu siapa sosok di balik kesuksesannya. Ternyata, MR DIY didirikan oleh dua bersaudara, Tan Yu Teh dan Tan Yu Wei, pada tahun 2005. Berawal dari sebuah toko sederhana di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia, mereka membangun kerajaan ritel yang kini mendunia. Menariknya, keduanya bukanlah berasal dari latar belakang ritel. Tan Yu Teh, misalnya, dulunya adalah seorang mahasiswa fisika yang berkarir sebagai insinyur dan pialang saham.

Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

publish oleh jurnal
Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

Bayangkan, dolar AS yang perkasa tiba-tiba loyo. Bukan cuma kabar biasa, tapi gejolak yang mengguncang ekonomi global. Seperti yang dilaporkan Wall Street Journal, nilai tukar dolar AS anjlok terhadap mata uang utama dunia seperti euro, yen, dan franc Swiss. Bahkan, ICE U.S. Dollar Index mencatat penurunan terparah dalam 40 tahun terakhir, merosot hingga 8% di awal tahun ini.Lantas, apa dampaknya bagi kita semua? Rupanya, pelemahan dolar ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump makin merugikan penjual asing. Di sisi lain, keuntungan perusahaan asing yang beroperasi di AS juga tergerus saat dikonversi ke mata uang asal mereka. Barang impor pun jadi lebih mahal bagi konsumen Amerika.

BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

publish oleh jurnal
BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

Di tengah gejolak pasar otomotif global, BMW Group justru panen senyum. Penjualan mobil listrik mereka melesat hingga 32 persen di kuartal pertama 2025, menjadi oase di tengah tantangan pasar yang cukup berat.Selama periode Januari-Maret 2025, BMW Group mengirimkan total 586.149 kendaraan ke tangan pelanggan di seluruh dunia. Angka ini memang turun tipis 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, mengingat lesunya permintaan di China, pasar terbesar mereka, hasil ini tetap patut diacungi jempol.

Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap? Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

publish oleh jurnal
Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap?  Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

Pencinta kopi, pernahkah kamu bertanya-tanya, di antara biji kopi panggang sedang dan gelap, mana yang lebih menyehatkan? Keduanya punya aroma dan rasa yang khas, tapi apa bedanya dari sisi nutrisi? Mari kita kupas tuntas!Proses pemanggangan biji kopi, atau roasting, sangat memengaruhi cita rasa dan kandungan kopi. Mulai dari light roast yang lembut, medium roast yang lebih intens, hingga dark roast yang pekat dan smoky, setiap tingkat pemanggangan menawarkan pengalaman berbeda.

Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

publish oleh jurnal
Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengecam keras praktik perusahaan milik Jan Hwa Diana yang dianggapnya “biadab” setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil Walikota Surabaya Armuji di gudang UD Sentosa Seal, Margomulyo Permai, pada Kamis (16/5/2025). Sidak tersebut bermula dari laporan mantan karyawan Diana yang mengaku ijazahnya ditahan meskipun sudah resign. Video sidak Armuji ini pun viral di media sosial TikTok dan Instagram.Dalam sidak tersebut, Wamenaker, yang akrab disapa Noel, menemukan sejumlah kejanggalan setelah meminta klarifikasi dari Diana dan stafnya. Noel menuding Diana berusaha menutup-nutupi berbagai masalah, termasuk dugaan pembatasan waktu shalat Jumat hanya 20 menit dan pembayaran gaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK), selain penahanan ijazah.

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

publish oleh jurnal
PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengawali tahun 2025 dengan gemilang. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 6,275 triliun di kuartal pertama, melonjak 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).Pencapaian ini bukan hanya melampaui ekspektasi, tetapi juga mencatatkan prestasi impresif. Bayangkan, PTPP telah meraih 151% dari target Kuartal I 2025 dan sekitar 21% dari target sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan optimisme dan kinerja perusahaan yang sangat baik.

Artikel Terbaru