
Bahaya rontgen atau paparan radiasi pengion yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Paparan radiasi tingkat rendah dalam jangka pendek dapat menyebabkan kulit terbakar, mual, muntah, dan diare.
Sementara paparan radiasi tingkat tinggi dalam jangka pendek dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan organ, bahkan kematian.
Paparan radiasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker darah seperti leukemia dan limfoma. Selain itu, radiasi juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi, sehingga dapat menyebabkan kemandulan atau cacat lahir pada anak.
Radiasi juga dapat mempercepat penuaan sel dan jaringan, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, dan Alzheimer.
Untuk mencegah bahaya rontgen, penting untuk membatasi paparan radiasi yang tidak perlu.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi rontgen, menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen, dan menghindari paparan radiasi dari sumber lain seperti pembangkit listrik tenaga nuklir atau limbah radioaktif.
Jika memungkinkan, sebaiknya memilih metode pencitraan medis lain yang tidak menggunakan radiasi, seperti USG atau MRI.
bahaya rontgen
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah 10 bahaya utama yang perlu diketahui:
- Kulit terbakar
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kanker
- Kemandulan
- Cacat lahir
- Penuaan dini
- Penyakit jantung
- Stroke
Paparan radiasi rontgen dapat merusak sel, jaringan, dan organ tubuh. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan kulit terbakar, mual, muntah, dan diare.
Sementara paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, kemandulan, cacat lahir, penuaan dini, penyakit jantung, dan stroke.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen.
Kulit terbakar
Kulit terbakar adalah salah satu bahaya utama paparan radiasi rontgen yang berlebihan. Radiasi rontgen dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan nyeri.
Dalam kasus yang parah, kulit terbakar akibat radiasi rontgen dapat menyebabkan luka terbuka, infeksi, dan bahkan kematian jaringan.
-
Eritema
Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah. Ini adalah reaksi paling umum terhadap paparan radiasi rontgen tingkat rendah dan biasanya hilang dalam beberapa hari.
-
Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh paparan radiasi rontgen tingkat tinggi. Gejalanya meliputi kulit merah, gatal, mengelupas, dan melepuh. Dermatitis akibat radiasi rontgen dapat bersifat permanen.
-
Ulkus kulit
Ulkus kulit adalah luka terbuka yang disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat paparan radiasi rontgen tingkat tinggi. Ulkus kulit akibat radiasi rontgen sulit untuk disembuhkan dan dapat menyebabkan infeksi.
-
Nekrosis jaringan
Nekrosis jaringan adalah kematian jaringan akibat paparan radiasi rontgen tingkat sangat tinggi. Nekrosis jaringan akibat radiasi rontgen tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan amputasi.
Kulit terbakar akibat radiasi rontgen dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko terjadi pada orang yang sering menjalani rontgen, seperti pekerja medis dan pasien kanker.
Penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen untuk mencegah kulit terbakar.
Mual
Mual adalah sensasi tidak nyaman ingin muntah. Mual sering terjadi akibat paparan radiasi rontgen yang berlebihan, terutama pada saat perut kosong atau saat sedang menjalani pengobatan kanker.
-
Iritasi Lambung
Radiasi rontgen dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan peradangan dan produksi asam lambung berlebih. Hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut.
-
Gangguan Motilitas Lambung
Radiasi rontgen dapat mengganggu motilitas lambung, yaitu gerakan otot lambung yang membantu mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan makanan menumpuk di lambung dan menyebabkan mual.
-
Pelepasan Hormon
Radiasi rontgen dapat menyebabkan pelepasan hormon tertentu, seperti serotonin, yang dapat memicu mual.
-
Kerusakan Sel
Paparan radiasi rontgen tingkat tinggi dapat merusak sel-sel di lambung dan usus, menyebabkan peradangan dan mual.
Mual akibat paparan radiasi rontgen biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa jam atau hari. Namun, pada beberapa orang, mual dapat berlangsung lebih lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika mual akibat paparan radiasi rontgen tidak kunjung hilang atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Muntah
Muntah adalah salah satu bahaya paparan radiasi rontgen yang berlebihan, terutama pada saat perut kosong atau saat sedang menjalani pengobatan kanker. Muntah akibat paparan radiasi rontgen dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-
Iritasi Lambung
Radiasi rontgen dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan peradangan dan produksi asam lambung berlebih. Hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut.
-
Gangguan Motilitas Lambung
Radiasi rontgen dapat mengganggu motilitas lambung, yaitu gerakan otot lambung yang membantu mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan makanan menumpuk di lambung dan menyebabkan mual dan muntah.
-
Pelepasan Hormon
Radiasi rontgen dapat menyebabkan pelepasan hormon tertentu, seperti serotonin, yang dapat memicu mual dan muntah.
-
Kerusakan Sel
Paparan radiasi rontgen tingkat tinggi dapat merusak sel-sel di lambung dan usus, menyebabkan peradangan dan muntah.
Muntah akibat paparan radiasi rontgen biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa jam atau hari. Namun, pada beberapa orang, muntah dapat berlangsung lebih lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika muntah akibat paparan radiasi rontgen tidak kunjung hilang atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Diare
Diare adalah salah satu bahaya paparan radiasi rontgen yang berlebihan, terutama pada saat perut kosong atau saat sedang menjalani pengobatan kanker. Diare akibat paparan radiasi rontgen dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-
Iritasi Usus
Radiasi rontgen dapat mengiritasi lapisan usus, menyebabkan peradangan dan produksi lendir berlebih. Hal ini dapat menyebabkan diare, kram perut, dan sakit perut.
-
Gangguan Motilitas Usus
Radiasi rontgen dapat mengganggu motilitas usus, yaitu gerakan otot usus yang membantu mencerna makanan. Hal ini dapat menyebabkan makanan menumpuk di usus dan menyebabkan diare.
-
Pelepasan Hormon
Radiasi rontgen dapat menyebabkan pelepasan hormon tertentu, seperti serotonin, yang dapat memicu diare.
-
Kerusakan Sel
Paparan radiasi rontgen tingkat tinggi dapat merusak sel-sel di lambung dan usus, menyebabkan peradangan dan diare.
Diare akibat paparan radiasi rontgen biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa jam atau hari. Namun, pada beberapa orang, diare dapat berlangsung lebih lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika diare akibat paparan radiasi rontgen tidak kunjung hilang atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kanker
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh.
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker, terutama kanker darah seperti leukemia dan limfoma.
Radiasi rontgen dapat merusak DNA sel, yang dapat menyebabkan perubahan pada gen yang mengontrol pertumbuhan sel. Perubahan ini dapat menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara tidak terkendali, membentuk tumor.
Semakin tinggi dosis radiasi yang diterima, semakin besar risiko terkena kanker.
Beberapa contoh kasus kanker yang disebabkan oleh paparan radiasi rontgen yang berlebihan antara lain:
- Leukemia pada pekerja medis yang sering terpapar radiasi rontgen selama bertahun-tahun
- Limfoma pada pasien kanker yang menjalani radioterapi
- Kanker payudara pada wanita yang menjalani mamografi rutin
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada anak-anak dan orang muda. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen.
Kemandulan
Kemandulan atau infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi selama satu tahun. Paparan radiasi rontgen yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kemandulan, baik pada pria maupun wanita.
Pada pria, radiasi rontgen dapat merusak sel-sel sperma, sehingga mengurangi jumlah dan kualitas sperma. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk membuahi sel telur wanita.
Pada wanita, radiasi rontgen dapat merusak sel-sel telur dan mengganggu fungsi ovarium, sehingga mengurangi kemungkinan untuk hamil.
Beberapa contoh kasus kemandulan akibat paparan radiasi rontgen yang berlebihan antara lain:
- Kemandulan pada pekerja medis yang sering terpapar radiasi rontgen selama bertahun-tahun
- Kemandulan pada pasien kanker yang menjalani radioterapi
- Kemandulan pada wanita yang menjalani pemeriksaan rontgen panggul secara rutin
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kemandulan, terutama pada anak-anak dan orang muda. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen.
Cacat lahir
Cacat lahir adalah kelainan struktural atau fungsional yang terjadi pada bayi saat lahir. Cacat lahir dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan paparan zat berbahaya.
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya cacat lahir.
Radiasi rontgen dapat merusak DNA sel, yang dapat menyebabkan perubahan pada gen yang mengontrol perkembangan janin. Perubahan ini dapat menyebabkan cacat lahir, seperti:
- Kelainan jantung
- Kelainan otak
- Kelainan tulang
- Kelainan mata
Risiko cacat lahir akibat paparan radiasi rontgen meningkat pada wanita hamil yang menjalani rontgen pada trimester pertama kehamilan. Hal ini karena pada trimester pertama, janin masih dalam tahap perkembangan yang sangat sensitif terhadap radiasi.
Untuk mencegah cacat lahir akibat paparan radiasi rontgen, penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu pada wanita hamil.
Wanita hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani rontgen dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen.
Penuaan Dini
Penuaan dini adalah proses penuaan yang terjadi lebih cepat dari biasanya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penuaan dini.
Radiasi rontgen dapat merusak sel-sel kulit dan jaringan ikat, sehingga menyebabkan kulit menjadi keriput, kendur, dan kehilangan elastisitasnya.
Selain itu, radiasi rontgen juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, sehingga memperburuk kondisi kulit dan mempercepat proses penuaan.
Beberapa contoh kasus penuaan dini akibat paparan radiasi rontgen yang berlebihan antara lain:
- Penuaan dini pada pekerja medis yang sering terpapar radiasi rontgen selama bertahun-tahun
- Penuaan dini pada pasien kanker yang menjalani radioterapi
- Penuaan dini pada wanita yang menjalani pemeriksaan rontgen dada secara rutin
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini, terutama pada anak-anak dan orang muda. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan radiasi rontgen yang tidak perlu dan menggunakan pelindung radiasi saat menjalani rontgen.
Penyebab Bahaya Rontgen
Bahaya rontgen atau paparan radiasi pengion yang berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
Mencegah Bahaya Rontgen
Paparan radiasi rontgen yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, sehingga penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi. Berikut adalah beberapa metode yang dapat dilakukan:
Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan rontgen dan memilih metode pencitraan alternatif yang tidak menggunakan radiasi, seperti USG atau MRI.
Pasien harus diinformasikan tentang risiko paparan radiasi dan tindakan pencegahan yang dapat mereka ambil.