Inilah 10 Bahaya Pestisida yang Jarang Diketahui

jurnal


bahaya pestisida

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Namun, penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Bahaya pestisida bagi kesehatan manusia meliputi iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Paparan pestisida dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, kerusakan sistem saraf, dan gangguan reproduksi. Bagi lingkungan, pestisida dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta membunuh organisme yang bermanfaat, seperti penyerbuk dan predator alami hama.

Untuk mencegah bahaya pestisida, perlu dilakukan beberapa tindakan, seperti menggunakan pestisida secara bijaksana, mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar, dan menggunakan peralatan pelindung diri yang sesuai saat mengaplikasikan pestisida. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, seperti dengan menerapkan teknik pengendalian hama terpadu dan pertanian organik.

Bahaya Pestisida

Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai bahaya, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Berikut adalah 10 bahaya utama yang perlu diketahui:

  • Keracunan
  • Kanker
  • Gangguan sistem saraf
  • Gangguan reproduksi
  • Iritasi kulit
  • Iritasi mata
  • Iritasi saluran pernapasan
  • Pencemaran lingkungan
  • Pembunuhan organisme bermanfaat
  • Resistensi hama

Paparan pestisida dapat terjadi melalui berbagai jalur, seperti menghirup udara yang terkontaminasi, menyentuh tanah atau tanaman yang tercemar, atau mengonsumsi makanan yang mengandung residu pestisida. Bahaya pestisida dapat bersifat akut, seperti keracunan, atau kronis, seperti kanker dan gangguan sistem saraf. Paparan pestisida pada anak-anak dan ibu hamil sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan gangguan perkembangan dan kesehatan janin.

Keracunan

Keracunan pestisida merupakan salah satu bahaya utama yang mengintai pengguna maupun masyarakat sekitar area pertanian. Paparan pestisida dapat terjadi melalui berbagai jalur, seperti terhirup, tersentuh, atau tertelan. Gejala keracunan pestisida dapat bervariasi tergantung jenis pestisida dan dosis yang terpapar, mulai dari gejala ringan seperti iritasi kulit dan mata, hingga gejala berat seperti gangguan sistem saraf dan kematian.

Kasus keracunan pestisida sering terjadi pada petani yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang memadai saat menyemprot pestisida. Selain itu, anak-anak juga rentan mengalami keracunan pestisida karena suka bermain di area persawahan atau perkebunan. Keracunan pestisida dapat dicegah dengan menggunakan pestisida secara bijaksana, mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar, dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.

Keracunan pestisida merupakan salah satu bahaya serius yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida. Dengan memahami risiko keracunan pestisida, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kasus keracunan dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Kanker

Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kanker, terutama bagi mereka yang terpapar dalam jangka waktu yang lama. Beberapa jenis pestisida, seperti glifosat dan DDT, telah diklasifikasikan sebagai karsinogen (penyebab kanker) oleh lembaga kesehatan internasional. Paparan pestisida dapat menyebabkan kerusakan DNA dan mengganggu mekanisme perbaikan sel, sehingga meningkatkan risiko terjadinya mutasi dan perkembangan sel kanker.

  • Kanker paru-paru

    Petani dan pekerja pertanian yang terpapar pestisida memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru. Paparan pestisida dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

  • Kanker darah (leukemia)

    Beberapa jenis pestisida, seperti benzena, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia. Paparan pestisida dapat merusak sumsum tulang dan mengganggu produksi sel darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya leukemia.

  • Kanker otak
    Paparan pestisida tertentu, seperti organofosfat, dapat meningkatkan risiko kanker otak. Pestisida organofosfat diketahui dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan kematian sel otak.
  • Kanker kulit (melanoma)
    Penggunaan pestisida tertentu, seperti atrazin, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko melanoma. Paparan pestisida dapat merusak kulit dan mengganggu mekanisme perbaikan sel, sehingga meningkatkan risiko terjadinya mutasi dan perkembangan sel kanker kulit.

Bahaya pestisida terhadap kesehatan manusia sangat memprihatinkan, terutama risiko kanker. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dan beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.

Gangguan sistem saraf

Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, yang dapat berdampak serius pada kesehatan manusia. Paparan pestisida dapat merusak sel-sel saraf dan mengganggu transmisi sinyal saraf, sehingga menimbulkan berbagai gejala neurologis.

  • Kerusakan saraf perifer

    Paparan pestisida dapat merusak saraf perifer, yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot. Kerusakan saraf perifer dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.

  • Ensefalopati

    Paparan pestisida dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan ensefalopati, yaitu peradangan pada otak. Gejala ensefalopati dapat meliputi sakit kepala, mual, muntah, kebingungan, dan kejang.

  • Penyakit Parkinson

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan pestisida tertentu, seperti paraquat, dapat meningkatkan risiko penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan tremor, kekakuan otot, dan gangguan keseimbangan.

  • Gangguan perkembangan saraf pada anak-anak

    Paparan pestisida pada anak-anak dapat mengganggu perkembangan saraf dan menyebabkan masalah kognitif, perilaku, dan motorik. Paparan pestisida pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf pada janin.

Gangguan sistem saraf akibat pestisida merupakan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pestisida secara bijaksana dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.

Gangguan reproduksi

Paparan pestisida dapat menyebabkan berbagai gangguan reproduksi pada pria dan wanita. Gangguan reproduksi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

  • Gangguan kesuburan

    Paparan pestisida dapat mengganggu produksi hormon reproduksi dan merusak sel telur dan sperma. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesuburan dan kesulitan untuk hamil.

  • Keguguran dan kelahiran prematur
    Paparan pestisida selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Paparan pestisida dapat merusak plasenta dan mengganggu perkembangan janin.
  • Kelainan bawaan
    Paparan pestisida selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan pada bayi. Paparan pestisida dapat menyebabkan kerusakan DNA dan mengganggu perkembangan janin.
  • Kanker reproduksi
    Paparan pestisida tertentu, seperti glifosat, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker reproduksi, seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker prostat.

Gangguan reproduksi akibat pestisida merupakan masalah kesehatan yang serius. Gangguan reproduksi ini dapat berdampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pestisida secara bijaksana dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan beralih ke metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.

Iritasi kulit

Iritasi kulit merupakan salah satu bahaya pestisida yang paling umum terjadi. Paparan pestisida dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Iritasi kulit akibat pestisida dapat berupa kemerahan, gatal-gatal, perih, dan bengkak.

  • Kontak langsung

    Iritasi kulit akibat pestisida dapat terjadi ketika kulit bersentuhan langsung dengan pestisida, baik dalam bentuk cair, bubuk, atau gas. Kontak langsung ini dapat terjadi saat menyemprotkan pestisida, mencampur pestisida, atau membersihkan peralatan yang terkontaminasi pestisida.

  • Paparan udara

    Iritasi kulit akibat pestisida juga dapat terjadi ketika menghirup udara yang terkontaminasi pestisida. Hal ini dapat terjadi saat pestisida disemprotkan atau diaplikasikan di area yang tidak memiliki ventilasi yang baik.

  • Paparan tanah atau air yang terkontaminasi

    Iritasi kulit akibat pestisida juga dapat terjadi ketika kulit bersentuhan dengan tanah atau air yang terkontaminasi pestisida. Hal ini dapat terjadi saat bekerja di ladang yang baru saja disemprot pestisida atau saat berenang di sungai atau danau yang tercemar pestisida.

  • Reaksi alergi

    Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap pestisida tertentu. Reaksi alergi ini dapat berupa ruam, gatal-gatal, dan bengkak. Reaksi alergi terhadap pestisida dapat terjadi meskipun hanya terpapar dalam jumlah kecil.

Iritasi kulit akibat pestisida dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Dalam kasus yang parah, iritasi kulit akibat pestisida dapat menyebabkan infeksi kulit dan kerusakan jaringan.

Iritasi Mata

Iritasi mata merupakan salah satu bahaya pestisida yang umum terjadi. Paparan pestisida dapat menyebabkan iritasi pada mata, seperti kemerahan, gatal-gatal, perih, dan berair. Iritasi mata akibat pestisida dapat disebabkan oleh kontak langsung dengan pestisida atau menghirup udara yang terkontaminasi pestisida.

Iritasi mata akibat pestisida dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Dalam kasus yang parah, iritasi mata akibat pestisida dapat menyebabkan kerusakan kornea dan gangguan penglihatan.

Untuk mencegah iritasi mata akibat pestisida, penting untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat menggunakan pestisida, seperti kacamata pelindung dan masker. Selain itu, penting untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan pestisida dengan benar.

Penyebab Bahaya Pestisida

Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dan tidak sesuai dengan aturan merupakan penyebab utama bahaya pestisida. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

Kurangnya pengetahuan dan pelatihan tentang cara penggunaan pestisida yang benar. Hal ini dapat menyebabkan petani atau pengguna lain menggunakan pestisida secara berlebihan, tidak tepat sasaran, atau tidak menggunakan alat pelindung diri yang memadai.

Ketergantungan yang tinggi pada pestisida kimia. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan pestisida yang berlebihan dan tidak terkontrol, sehingga meningkatkan risiko terjadinya bahaya pestisida.

Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum dalam penggunaan pestisida. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditetapkan.

Faktor-faktor tersebut dapat berkontribusi terhadap bahaya pestisida, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bahaya Pestisida

Penggunaan pestisida yang bijaksana dan tepat sasaran merupakan langkah penting untuk mencegah dan mengatasi bahaya pestisida. Beberapa metode pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menggunakan pestisida secara selektif dan hanya jika benar-benar diperlukan.
  • Membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan pestisida dengan cermat.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat menggunakan pestisida, seperti sarung tangan, masker, dan pakaian pelindung.
  • Mencuci tangan dan mandi setelah menggunakan pestisida.
  • Tidak makan atau minum selama menggunakan pestisida.
  • Mencuci pakaian yang terkena pestisida secara terpisah.
  • Menyimpan pestisida di tempat yang aman dan terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Membuang wadah pestisida bekas dengan benar.

Selain itu, penggunaan metode pengendalian hama terpadu (PHT) juga dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida kimia. PHT adalah pendekatan pengelolaan hama yang menggabungkan berbagai metode pengendalian, seperti pengendalian biologis, pengendalian mekanis, dan pengendalian kultur. Dengan menerapkan PHT, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru