Inilah 10 Bahaya Klorin yang Wajib Diketahui

jurnal


bahaya klorin

Klorin adalah bahan kimia yang banyak digunakan untuk mendisinfeksi air, baik di kolam renang, air minum, maupun air limbah. Namun, di balik manfaatnya tersebut, klorin juga memiliki bahaya yang perlu diwaspadai.

Salah satu bahaya klorin adalah dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Iritasi ini dapat berupa kemerahan, gatal-gatal, hingga sesak napas. Pada kasus yang parah, paparan klorin bahkan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.

Selain itu, klorin juga dapat bereaksi dengan bahan kimia lain, seperti amonia, sehingga menghasilkan senyawa yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker. Oleh karena itu, penggunaan klorin harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Bahaya Klorin

Klorin adalah bahan kimia yang banyak digunakan untuk mendisinfeksi air, namun penggunaannya perlu diwaspadai karena memiliki berbagai bahaya yang mengancam kesehatan. Berikut adalah 10 bahaya utama yang terkait dengan klorin:

  • Iritasi kulit
  • Iritasi mata
  • Iritasi saluran pernapasan
  • Kerusakan paru-paru
  • Karsinogenik
  • Reaksi dengan bahan kimia lain
  • Pembentukan senyawa berbahaya
  • Gangguan kesehatan jangka panjang
  • Dampak negatif pada lingkungan
  • Penggunaan yang tidak tepat

Paparan klorin dapat terjadi melalui berbagai jalur, seperti menghirup udara yang terkontaminasi, kontak dengan kulit atau mata, atau menelan air yang mengandung klorin. Bahaya klorin dapat bervariasi tergantung pada tingkat paparan, durasi, dan kondisi kesehatan individu.

Dalam kasus yang parah, paparan klorin dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan klorin sesuai dengan petunjuk dan menghindari paparan yang berlebihan. Selain itu, perlu dilakukan pemantauan kadar klorin secara teratur untuk memastikan keamanan air yang digunakan untuk keperluan minum, berenang, atau keperluan lainnya.

Iritasi Kulit Akibat Bahaya Klorin

Iritasi kulit merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan penggunaan klorin. Klorin dapat menyebabkan iritasi kulit ketika bersentuhan langsung, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif. Iritasi ini dapat berupa kemerahan, gatal-gatal, hingga kulit kering dan pecah-pecah.

Penyebab iritasi kulit akibat klorin adalah sifat klorin yang dapat melarutkan lapisan pelindung alami kulit, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Paparan klorin dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.

Iritasi kulit akibat klorin dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kenyamanan seseorang. Iritasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan, infeksi, dan bahkan jaringan parut. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan klorin secara berlebihan dan menggunakan pelindung kulit yang sesuai, seperti sarung tangan dan pakaian pelindung, saat menangani klorin.

Iritasi Mata Akibat Bahaya Klorin

Iritasi mata merupakan salah satu bahaya signifikan yang terkait dengan bahaya klorin. Klorin dapat mengiritasi mata ketika terpapar secara langsung, menyebabkan gejala seperti kemerahan, gatal-gatal, mata berair, dan rasa perih.

Penyebab iritasi mata akibat klorin adalah sifat klorin yang dapat melarutkan lapisan pelindung alami mata, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Paparan klorin dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan masalah mata yang lebih serius, seperti konjungtivitis dan kerusakan kornea.

Iritasi mata akibat klorin dapat berdampak negatif pada penglihatan dan kualitas hidup seseorang. Iritasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan, infeksi, dan bahkan gangguan penglihatan permanen. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan klorin secara berlebihan dan menggunakan pelindung mata yang sesuai, seperti kacamata renang atau pelindung wajah, saat menangani klorin.

Iritasi Saluran Pernapasan

Iritasi saluran pernapasan merupakan salah satu bahaya serius yang terkait dengan bahaya klorin. Klorin dapat mengiritasi saluran pernapasan ketika terhirup, menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, mengi, dan nyeri dada.

Penyebab iritasi saluran pernapasan akibat klorin adalah sifat klorin yang dapat mengiritasi dan merusak lapisan saluran pernapasan. Paparan klorin dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan masalah pernapasan yang lebih serius, seperti bronkitis, pneumonia, dan edema paru.

Iritasi saluran pernapasan akibat klorin dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Iritasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan, infeksi, dan bahkan kerusakan permanen pada saluran pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan klorin secara berlebihan dan menggunakan pelindung pernapasan yang sesuai, seperti masker atau respirator, saat menangani klorin.

Kerusakan Paru-paru

Paparan klorin dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius. Klorin dapat mengiritasi dan merusak lapisan saluran pernapasan, sehingga menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di paru-paru.

  • Bronkitis

    Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Paparan klorin dapat mengiritasi dan merusak saluran bronkial, menyebabkan batuk, sesak napas, dan produksi lendir yang berlebihan.

  • Pneumonia

    Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Paparan klorin dapat merusak lapisan pelindung paru-paru, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Pneumonia dapat menyebabkan batuk, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

  • Edema Paru

    Edema paru adalah penumpukan cairan di paru-paru. Paparan klorin dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru, sehingga menyebabkan kebocoran cairan ke dalam kantung udara. Edema paru dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan kelelahan.

  • Kerusakan Jaringan Paru Permanen

    Paparan klorin yang berkepanjangan atau dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru permanen. Kerusakan ini dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, sesak napas kronis, dan bahkan kematian.

Kerusakan paru-paru akibat bahaya klorin dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan klorin secara berlebihan dan menggunakan pelindung pernapasan yang sesuai saat menangani klorin.

Karsinogenik

Klorin merupakan bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan kimia lain, seperti amonia, sehingga menghasilkan senyawa yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker. Paparan senyawa karsinogenik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, terutama kanker paru-paru, kandung kemih, dan rektum.

  • Pembentukan Kloramin

    Kloramin adalah senyawa karsinogenik yang terbentuk ketika klorin bereaksi dengan amonia. Kloramin dapat ditemukan di kolam renang, air minum, dan air limbah. Paparan kloramin melalui menghirup, menelan, atau kontak kulit dapat meningkatkan risiko kanker.

  • Pembentukan Trihalometana (THM)

    THM adalah senyawa karsinogenik yang terbentuk ketika klorin bereaksi dengan bahan organik dalam air. THM dapat ditemukan di air minum yang didisinfeksi dengan klorin. Paparan THM melalui konsumsi air yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko kanker.

  • Pembentukan Dioksin

    Dioksin adalah senyawa karsinogenik yang dapat terbentuk ketika klorin digunakan dalam proses pemutihan kertas atau pembakaran sampah. Paparan dioksin melalui menghirup udara yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko kanker.

  • Pembentukan Asam Hidroksiasetat (HAcA)

    HAcA adalah senyawa karsinogenik yang terbentuk ketika klorin bereaksi dengan asam asetat. HAcA dapat ditemukan di air minum yang didisinfeksi dengan klorin. Paparan HAcA melalui konsumsi air yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko kanker.

Bahaya karsinogenik dari klorin merupakan perhatian serius yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan bahan kimia ini. Paparan senyawa karsinogenik yang terbentuk dari klorin dapat meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan klorin sesuai dengan petunjuk dan menghindari paparan yang berlebihan.

Reaksi dengan Bahan Kimia Lain

Klorin dapat bereaksi dengan berbagai bahan kimia lain, menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Reaksi-reaksi ini dapat terjadi di lingkungan, pada sistem pengolahan air, atau bahkan di dalam tubuh manusia.

  • Pembentukan Kloramin

    Klorin bereaksi dengan amonia untuk membentuk kloramin, senyawa yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu serangan asma. Kloramin banyak ditemukan di kolam renang dan fasilitas pengolahan air limbah.

  • Pembentukan Trihalometana (THM)

    Klorin bereaksi dengan bahan organik dalam air untuk membentuk trihalometana (THM), senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih, usus besar, dan hati. THM ditemukan dalam air minum yang didisinfeksi dengan klorin.

  • Pembentukan Dioksin

    Klorin yang digunakan dalam proses pemutihan kertas dan pembakaran sampah dapat menghasilkan dioksin, senyawa karsinogenik yang sangat berbahaya. Dioksin dapat menumpuk di lingkungan dan rantai makanan, menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan satwa liar.

  • Pembentukan Asam Hidroksiasetat (HAcA)

    Klorin bereaksi dengan asam asetat untuk membentuk asam hidroksiasetat (HAcA), senyawa yang merusak DNA dan dapat menyebabkan kanker. HAcA ditemukan dalam air minum yang didisinfeksi dengan klorin.

Reaksi klorin dengan bahan kimia lain merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan penggunaan klorin. Senyawa berbahaya yang terbentuk dari reaksi ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi pernapasan, kanker, dan kerusakan DNA. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan klorin dengan hati-hati dan meminimalkan paparan terhadap senyawa berbahaya yang dapat dihasilkan dari reaksinya dengan bahan kimia lain.

Pembentukan Senyawa Berbahaya

Pembentukan senyawa berbahaya merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan klorin. Klorin dapat bereaksi dengan bahan kimia lain, seperti amonia, bahan organik, dan asam asetat, menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Salah satu senyawa berbahaya yang terbentuk dari reaksi klorin adalah kloramin. Kloramin dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu serangan asma. Kloramin banyak ditemukan di kolam renang dan fasilitas pengolahan air limbah.

Senyawa berbahaya lainnya yang terbentuk dari reaksi klorin adalah trihalometana (THM). THM adalah senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih, usus besar, dan hati. THM ditemukan dalam air minum yang didisinfeksi dengan klorin.

Pembentukan senyawa berbahaya dari reaksi klorin merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi ringan hingga penyakit serius seperti kanker. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan klorin dengan hati-hati dan meminimalkan paparan terhadap senyawa berbahaya yang dapat dihasilkan dari reaksinya dengan bahan kimia lain.

Gangguan Kesehatan Jangka Panjang

Klorin, meski bermanfaat sebagai disinfektan, memiliki sisi bahaya yang patut diwaspadai. Paparan klorin dalam jangka waktu lama dapat memicu gangguan kesehatan jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau terpapar dalam kadar tinggi.

Salah satu gangguan kesehatan jangka panjang yang terkait dengan bahaya klorin adalah iritasi saluran pernapasan kronis. Paparan klorin yang berulang dapat merusak lapisan saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Hal ini dapat memicu gejala seperti batuk kronis, sesak napas, dan mengi, serta memperburuk kondisi seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Selain itu, paparan klorin yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa paparan klorin dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL), yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Gangguan kesehatan jangka panjang akibat bahaya klorin tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Paparan klorin yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh efek iritan klorin pada sistem saraf pusat.

Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan paparan klorin dan menggunakannya dengan hati-hati. Bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau bekerja di lingkungan yang terpapar klorin, sangat disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan jangka panjang.

Penyebab Bahaya Klorin

Bahaya klorin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

Konsentrasi Tinggi
Klorin efektif sebagai disinfektan ketika digunakan dalam konsentrasi yang tepat. Namun, paparan klorin dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Konsentrasi klorin yang berlebihan dapat mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan, serta meningkatkan risiko kerusakan paru-paru dan gangguan kesehatan jangka panjang.

Durasi Paparan
Durasi paparan klorin juga berperan dalam menentukan tingkat bahayanya. Paparan klorin dalam jangka pendek umumnya tidak berbahaya, tetapi paparan yang berkepanjangan dapat menyebabkan efek kesehatan yang lebih serius. Paparan klorin yang terus-menerus dapat merusak lapisan pelindung kulit dan saluran pernapasan, serta meningkatkan risiko iritasi kronis dan penyakit.

Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap bahaya klorin. Individu dengan asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau kondisi pernapasan lainnya mungkin lebih sensitif terhadap efek iritan klorin. Selain itu, orang dengan alergi atau kulit sensitif juga berisiko lebih tinggi mengalami reaksi negatif terhadap klorin.

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan tertentu dapat memperburuk bahaya klorin. Misalnya, suhu tinggi dan kelembapan dapat meningkatkan konsentrasi klorin di udara, sehingga meningkatkan risiko paparan. Selain itu, ventilasi yang buruk di ruang tertutup dapat menjebak klorin dan meningkatkan paparan.

Cara Mengatasi Bahaya Klorin

Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh klorin, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Salah satu cara efektif untuk mencegah bahaya klorin adalah dengan mengontrol konsentrasi klorin dalam air dan udara. Pengelolaan kadar klorin sesuai dengan standar yang ditetapkan dapat mengurangi risiko iritasi dan masalah kesehatan jangka panjang. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri yang tepat, seperti masker dan sarung tangan, dapat membantu mengurangi paparan klorin secara langsung.

Ventilasi yang baik juga memegang peranan penting dalam mitigasi bahaya klorin. Sirkulasi udara yang memadai dapat membantu menghilangkan klorin dari lingkungan dalam ruangan dan mengurangi risiko paparan. Menghindari penggunaan klorin secara berlebihan dan mengikuti petunjuk penggunaan dengan cermat juga dapat membantu mencegah paparan yang tidak perlu.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Emas, Harapan Baru untuk Mengembalikan Penglihatan yang Hilang Akibat Penyakit

publish oleh jurnal
Emas, Harapan Baru untuk Mengembalikan Penglihatan yang Hilang Akibat Penyakit

Siapa sangka, emas bukan cuma berkilau di jari jemari, tapi juga bisa menjadi secercah harapan bagi mereka yang kehilangan penglihatan. Para ilmuwan di Brown University menemukan potensi luar biasa dari partikel emas nano, yang ukurannya ribuan kali lebih kecil dari sehelai rambut, untuk memulihkan penglihatan. Bayangkan, partikel-partikel kecil ini bisa merangsang sel-sel retina dan mengembalikan fungsi visual, setidaknya pada tikus percobaan.Didukung oleh National Institutes of Health, studi ini membuka peluang bagi penderita penyakit degeneratif retina, seperti degenerasi makula, untuk melihat kembali dunia. Prosedur yang ditawarkan pun non-invasif, tanpa pembedahan atau rekayasa genetika. Sebuah terobosan yang menjanjikan!

Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Ini Iuran per 22 April 2025 dan Cara Menghadapinya

publish oleh jurnal
Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Ini Iuran per 22 April 2025 dan Cara Menghadapinya

Sistem kelas BPJS Kesehatan 1, 2, dan 3 akan dihapus mulai Juli 2025. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Apa artinya ini bagi Anda dan berapa iuran yang harus dibayar mulai 22 April 2025? Simak penjelasannya berikut ini.Meskipun perubahan sistem kelas sudah di depan mata, besaran iuran BPJS Kesehatan saat ini masih sama. Pemerintah belum memutuskan apakah akan ada penyesuaian iuran seiring dengan implementasi KRIS. Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menjelaskan bahwa belum ada peraturan baru yang mengatur besaran iuran untuk sistem KRIS. Saat ini, dasar hukum yang berlaku masih Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Jaminan Kesehatan.

Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

publish oleh jurnal
Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

Hubungan Uni Eropa dan beberapa raksasa teknologi Amerika sedang memanas. Uni Eropa ingin memperketat kendali atas perusahaan teknologi besar, terutama terkait keamanan dan privasi data warganya. Langkah ini telah berujung pada sejumlah denda besar yang dijatuhkan kepada perusahaan seperti Google, Apple, dan Meta.Namun, kabar terbaru menyebutkan Uni Eropa menunda hukuman untuk Apple dan Meta. Penundaan ini diduga berkaitan dengan upaya memperlancar kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat. Situasi ini menambah kompleksitas hubungan yang sudah tegang antara kedua belah pihak.

Irigasi Padi Hemat Air Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia untuk Ketahanan Pangan

publish oleh jurnal
Irigasi Padi Hemat Air Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia untuk Ketahanan Pangan

Teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang diklaim sukses besar di Daerah Irigasi Rentang, Jawa Barat, akan diterapkan di seluruh Indonesia. Wilayah Rentang, yang meliputi Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka, menjadi contoh nyata keberhasilan IPHA. Pemerintah, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di berbagai daerah, akan mengoptimalkan infrastruktur irigasi yang ada untuk mendukung penerapan teknologi ini.Dody, seorang pejabat yang tidak disebutkan jabatannya, menjelaskan, "IPHA bukan hanya tentang penghematan air. Kita juga bicara tentang peningkatan kualitas dan hasil panen. Kesuksesan di Rentang menjadi dasar yang kuat untuk memperluas penerapan IPHA ke daerah irigasi lain di seluruh Indonesia."

Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

publish oleh jurnal
Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

Mobil jarang dipakai? Jangan biarkan ban jadi korban! Meskipun mobil lebih sering terparkir, ban tetap membutuhkan perawatan agar tidak cepat rusak. Beban mobil yang terus-menerus bertumpu pada satu titik ban dapat menyebabkan kerusakan. Untungnya, hal ini bisa dicegah dengan beberapa langkah mudah.Ben Faqih, People Development Department Head - Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan kunci utama menjaga keawetan ban mobil yang jarang digunakan adalah menjaga tekanan angin. "Tambah tekanan angin sekitar 5 persen dari tekanan normal," saran Ben. Misalnya, jika standar tekanan angin ban 35 psi, tambahkan menjadi sekitar 37 psi. Tekanan angin yang lebih tinggi membantu sidewall ban menahan beban mobil saat diam.

XL Smart Resmi Beroperasi, Gimana Nasib Pengguna Axis Setelah Merger Ini?

publish oleh jurnal
XL Smart Resmi Beroperasi, Gimana Nasib Pengguna Axis Setelah Merger Ini?

Kabar gembira bagi pengguna XL, AXIS, dan Smartfren! Meskipun XLSmart resmi beroperasi sejak 16 April 2025, ketiga brand tersebut tetap akan eksis. David Arcelus Oses, Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart, menegaskan tidak akan ada rebranding untuk XL, AXIS, maupun Smartfren. Perubahan hanya terjadi pada nama perusahaan induk, dari XL Axiata menjadi XLSmart.XLSmart akan menerapkan strategi multi-brand dengan segmentasi pelanggan yang spesifik. "Setiap brand memiliki fokus dan target pasar yang jelas, sehingga proposisi nilai dan strateginya pun berbeda," jelas David. Ia juga meyakinkan bahwa penggabungan XL Axiata dan Smartfren tidak akan mengganggu layanan pelanggan. Integrasi telah dipersiapkan matang selama bertahun-tahun untuk menjamin kelancaran transisi.

Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi Saat Resesi Mengancam

publish oleh jurnal
Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi Saat Resesi Mengancam

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Artificial Intelligence (AI) memang bikin banyak pekerja kantoran ketar-ketir. Tak heran, banyak yang mulai melirik alternatif lain, termasuk kembali ke profesi yang sebelumnya mungkin dianggap "kuno". Tren ini terlihat jelas di Amerika Serikat, di mana sekolah-sekolah mulai menggiatkan kembali pelatihan keahlian tangan, seperti pertukangan dan pengelasan. Tapi tenang, ini bukan sekadar kembali ke cara lama. Justru, teknologi canggih jadi andalan!Salah satu contohnya adalah SMA Middleton di Wisconsin. Sekolah ini bahkan menggelontorkan dana fantastis, US$90 juta, untuk memodernisasi laboratorium manufakturnya. Bayangkan, siswa sekarang belajar mengelas dengan bantuan lengan robot yang dikendalikan komputer! Semua proses canggih ini bisa disaksikan langsung lewat jendela kaca besar di lab.

Yamaha Fazzio vs WMoto Swiftbee 125, Mana yang Lebih Unggul untuk Kebutuhan Anda?

publish oleh jurnal
Yamaha Fazzio vs WMoto Swiftbee 125, Mana yang Lebih Unggul untuk Kebutuhan Anda?

Punya budget sekitar 20 jutaan dan ingin skutik berpenampilan unik? Yamaha Fazzio dan WMoto Swiftbee 125 bisa jadi pilihan menarik. Keduanya menawarkan desain yang beda dari yang lain, dengan harga yang bersaing ketat. Swiftbee 125 dibanderol Rp 21,5 juta, sementara Fazzio mulai dari Rp 21,9 juta. Nah, kira-kira mana yang lebih unggul, ya?Soal tampilan, tentu selera masing-masing. Swiftbee 125 tampil nyentrik dengan bodi depan yang menyatu dengan sepatbor dan suspensi multi-link. Cocok buat kamu yang suka tampil beda. Sementara itu, Fazzio mengusung desain skuter klasik Eropa dengan lampu depan melingkar yang ikonik, senada dengan lampu sein dan remnya. Pelek 12 inci-nya juga menambah kesan retro yang stylish.

Nonton Jumbo di Bioskop Rajawali Purwokerto, Kenapa Siswa SD UMP Sewa 47 Angkot Demi Nonton Film Spesial?

publish oleh jurnal
Nonton Jumbo di Bioskop Rajawali Purwokerto, Kenapa Siswa SD UMP Sewa 47 Angkot Demi Nonton Film Spesial?

Purwokerto, Jawa Tengah - Sebuah pemandangan tak biasa terlihat di Purwokerto. Ratusan siswa SD UMP menyewa puluhan angkot untuk pergi menonton film di bioskop. Video rombongan angkot ini pun viral di media sosial, membuat banyak orang penasaran dengan alasan di baliknya.Kepala SD UMP, Rifqi, mengaku terkejut dengan viralnya kegiatan outing class sekolahnya. "Kami sama sekali tidak menyangka akan viral seperti ini," ujarnya saat dihubungi Senin (21/4/2025). Ternyata, kegiatan outing class ini merupakan agenda rutin sekolah, dan kali ini mereka memilih nonton film bersama sebagai kegiatan pembelajaran.

Apa yang Terjadi jika Minum Kopi Pagi Hari Saat Perut Kosong? Dokter Menjelaskan Dampaknya

publish oleh jurnal
Apa yang Terjadi jika Minum Kopi Pagi Hari Saat Perut Kosong?  Dokter Menjelaskan Dampaknya

Secangkir kopi hangat di pagi hari memang menggoda, apalagi bagi yang sudah terbiasa. Rasanya seperti ritual wajib untuk memulai hari. Kopi memang bisa bikin mata melek, fokus meningkat, dan metabolisme makin oke. Tapi, kebiasaan minum kopi saat perut masih kosong ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bukannya semangat, malah bisa bikin masalah, lho!Banyak yang merasa paginya kurang lengkap tanpa kopi. Seakan jadi penyuplai energi instan. Padahal, minum kopi tanpa sarapan bisa mengganggu pencernaan, penyerapan nutrisi, bahkan bikin stres. Dari masalah asam lambung sampai kadar kortisol yang naik, semua bisa terjadi kalau kita nekat ngopi sebelum isi perut.

Artikel Terbaru