Ini Dia 10 Bahaya HIV/AIDS yang Wajib Diketahui

jurnal


bahaya penyakit hiv aids adalah

Bahaya penyakit HIV/AIDS adalah kondisi yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus human immunodeficiency virus (HIV). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, melemahkannya dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.

Risiko tertular HIV/AIDS meliputi: melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi, berbagi jarum suntik dengan pengguna narkoba, dan menerima transfusi darah yang terkontaminasi. Infeksi HIV/AIDS dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infeksi oportunistik, kanker, dan gangguan neurologis. Tanpa pengobatan, HIV/AIDS dapat berakibat fatal.

Pencegahan HIV/AIDS sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan meliputi: mempromosikan penggunaan kondom, memberikan pendidikan tentang HIV/AIDS, dan menyediakan akses ke pengobatan dan layanan kesehatan. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan, kita dapat membantu mengurangi penyebaran HIV/AIDS dan melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari bahaya penyakit ini.

Bahaya Penyakit HIV/AIDS

Bahaya penyakit HIV/AIDS sangatlah besar dan mengancam jiwa. Berikut adalah 10 bahaya utama yang perlu diketahui:

  • Infeksi oportunistik
  • Kanker
  • Gangguan neurologis
  • Kematian dini
  • Stigma dan diskriminasi
  • Masalah kesehatan pada ibu hamil
  • Masalah kesehatan pada anak-anak
  • Beban ekonomi
  • Kerusakan sosial
  • Pandemi global

Bahaya-bahaya ini dapat terjadi pada siapa saja yang terinfeksi HIV/AIDS. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS. Kanker dan gangguan neurologis juga merupakan komplikasi umum dari HIV/AIDS yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV/AIDS dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam mengakses perawatan kesehatan dan layanan lainnya.

Infeksi Oportunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit.

  • Pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP)

    PCP adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh jamur Pneumocystis jirovecii. Infeksi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan demam. PCP adalah salah satu infeksi oportunistik yang paling umum pada penderita HIV/AIDS.

  • Toksoplasmosis

    Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pada penderita HIV/AIDS, toksoplasmosis dapat menyebabkan infeksi otak yang mengancam jiwa.

  • Sitomegalovirus (CMV)

    CMV adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pada penderita HIV/AIDS, CMV dapat menyebabkan infeksi pada mata, paru-paru, dan saluran pencernaan.

  • Kandidiasis

    Kandidiasis adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan sariawan di mulut dan tenggorokan, serta infeksi pada kulit dan kuku. Pada penderita HIV/AIDS, kandidiasis dapat menjadi infeksi yang parah dan sulit diobati.

Infeksi oportunistik dapat sangat berbahaya bagi penderita HIV/AIDS, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah tidak dapat melawan infeksi tersebut secara efektif. Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Kanker

Kanker merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan HIV/AIDS. Sistem kekebalan tubuh yang lemah pada penderita HIV/AIDS membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker, termasuk:

  • Karsinoma Kaposi (KS)

    KS adalah jenis kanker yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada kulit dan selaput lendir. KS dapat menyebabkan bercak-bercak ungu atau merah pada kulit, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening.

  • Limfoma

    Limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik. Terdapat dua jenis utama limfoma yang terkait dengan HIV/AIDS, yaitu limfoma non-Hodgkin dan limfoma Hodgkin.

  • Karsinoma serviks

    Karsinoma serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim. Penderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi terkena karsinoma serviks dibandingkan wanita yang tidak terinfeksi HIV.

  • Kanker paru-paru

    Penderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan orang yang tidak terinfeksi HIV. Risiko ini semakin tinggi pada penderita HIV/AIDS yang merokok.

Kanker dapat sangat berbahaya bagi penderita HIV/AIDS, karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah tidak dapat melawan kanker secara efektif. Kanker dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Gangguan Neurologis

Gangguan neurologis adalah komplikasi umum dari HIV/AIDS yang dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat. Gejala-gejala ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh).

  • Demensia terkait HIV (HAD)

    HAD adalah jenis demensia yang disebabkan oleh HIV. Gejala-gejala HAD dapat meliputi gangguan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan perilaku.

  • Neuropati perifer

    Neuropati perifer adalah kerusakan saraf tepi yang dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada tangan dan kaki.

  • Ensefalopati HIV

    Ensefalopati HIV adalah peradangan otak yang disebabkan oleh HIV. Gejala-gejala ensefalopati HIV dapat meliputi sakit kepala, kebingungan, dan kejang.

  • Stroke

    Penderita HIV/AIDS memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan orang yang tidak terinfeksi HIV. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat, yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

Gangguan neurologis dapat sangat berbahaya bagi penderita HIV/AIDS, karena dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi penderita HIV/AIDS untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk mencegah dan mengelola gangguan neurologis.

Kematian Dini

Kematian dini merupakan salah satu bahaya utama dari penyakit HIV/AIDS. HIV/AIDS melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. Hal ini dapat menyebabkan kematian dini akibat berbagai komplikasi, seperti infeksi oportunistik, kanker, dan gangguan neurologis.

Salah satu contoh kematian dini akibat HIV/AIDS adalah kasus seorang pria berusia 30 tahun yang meninggal karena pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP). PCP adalah infeksi paru-paru yang umum terjadi pada penderita HIV/AIDS dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pria ini tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV dan tidak pernah mendapatkan pengobatan. Ketika ia mengalami gejala PCP, kondisinya sudah sangat parah dan ia meninggal dunia beberapa hari kemudian.

Kematian dini akibat HIV/AIDS dapat dicegah dengan pengobatan dini dan perawatan yang tepat. Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu menekan virus HIV dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan pengobatan yang tepat, penderita HIV/AIDS dapat hidup sehat dan produktif selama bertahun-tahun.

Stigma dan Diskriminasi

Stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV/AIDS merupakan bahaya yang signifikan bagi penderita. Stigma adalah persepsi negatif dan prasangka yang dikaitkan dengan HIV/AIDS, sementara diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau tidak setara terhadap penderita HIV/AIDS.

  • Penolakan dan Isolasi Sosial

    Stigma dan diskriminasi dapat menyebabkan penderita HIV/AIDS ditolak dan diisolasi dari keluarga, teman, dan masyarakat. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

  • Hambatan Akses Layanan Kesehatan

    Penderita HIV/AIDS mungkin menghadapi hambatan dalam mengakses layanan kesehatan karena stigma dan diskriminasi. Mereka mungkin takut mencari pengobatan atau pengujian karena takut ditolak atau didiskriminasi.

  • Gangguan Ekonomi

    Stigma dan diskriminasi dapat menyebabkan penderita HIV/AIDS kehilangan pekerjaan, ditolak untuk mendapatkan asuransi, atau mengalami kesulitan keuangan lainnya. Hal ini dapat membuat mereka sulit memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan.

  • Kekerasan dan Pelecehan

    Dalam beberapa kasus, penderita HIV/AIDS menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan karena stigma dan diskriminasi. Hal ini dapat mencakup kekerasan fisik, pelecehan verbal, atau bahkan pembunuhan.

Stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV/AIDS merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan penderita. Penting untuk memerangi stigma dan diskriminasi ini dan mempromosikan sikap positif dan penerimaan terhadap penderita HIV/AIDS.

Masalah Kesehatan pada Ibu Hamil

Masalah kesehatan pada ibu hamil dapat memperburuk bahaya penyakit HIV/AIDS. Ketika seorang ibu hamil terinfeksi HIV, virus tersebut dapat ditularkan ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV berisiko tinggi tertular HIV dan mengalami masalah kesehatan yang serius.

Masalah kesehatan yang dapat dialami oleh ibu hamil yang terinfeksi HIV antara lain:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Infeksi pada ibu dan bayi
  • Meningkatnya risiko kematian ibu dan bayi

Untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi, ibu hamil yang terinfeksi HIV harus mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV). ARV dapat membantu menekan virus HIV dan mengurangi risiko penularan ke bayi. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi HIV juga harus menghindari menyusui untuk mencegah penularan melalui ASI.

Masalah kesehatan pada ibu hamil merupakan salah satu bahaya penyakit HIV/AIDS yang perlu mendapat perhatian serius. Dengan memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat, risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat diminimalkan dan kesehatan ibu dan bayi dapat terlindungi.

Penyebab Bahaya Penyakit HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, dan transfusi darah yang mengandung virus HIV.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya penyakit HIV/AIDS antara lain:

  • Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
    Masih banyak orang yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS. Hal ini dapat menyebabkan mereka melakukan perilaku berisiko, seperti berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi.
  • Stigma dan diskriminasi
    Stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV/AIDS dapat mencegah orang untuk mencari pengobatan dan perawatan. Hal ini dapat memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko penularan.
  • Keterbatasan akses layanan kesehatan
    Di beberapa daerah, akses ke layanan kesehatan yang berkualitas masih terbatas. Hal ini dapat mempersulit penderita HIV/AIDS untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang mereka butuhkan.
  • Kemiskinan
    Kemiskinan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS. Orang yang hidup dalam kemiskinan mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari infeksi.

Faktor-faktor ini saling terkait dan dapat memperburuk bahaya penyakit HIV/AIDS. Penting untuk mengatasi faktor-faktor ini melalui edukasi, kampanye anti-stigma, peningkatan akses ke layanan kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

Upaya Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Penyakit HIV/AIDS

Pencegahan dan mitigasi bahaya penyakit HIV/AIDS sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

1. Edukasi dan Sosialisasi
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS melalui edukasi dan sosialisasi sangat penting untuk mencegah penularan. Edukasi dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media massa, sekolah, dan organisasi masyarakat.

2. Promosi Perilaku Seksual yang Aman
Promosi perilaku seksual yang aman, seperti penggunaan kondom dan menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang berisiko, sangat efektif dalam mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual.

3. Pencegahan Penularan Melalui Penggunaan Napza
Penggunaan jarum suntik bersama merupakan salah satu faktor risiko penularan HIV. Pencegahan penularan melalui penggunaan napza dapat dilakukan dengan menyediakan layanan penukaran jarum suntik dan terapi penggantian opioid.

4. Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus tersebut kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Pencegahan penularan dari ibu ke anak dapat dilakukan dengan pemberian pengobatan antiretroviral (ARV) kepada ibu hamil dan menghindari menyusui.

5. Pengobatan dan Perawatan
Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat menekan virus HIV dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pengobatan dan perawatan yang tepat dapat membantu penderita HIV/AIDS hidup sehat dan produktif.

Upaya pencegahan dan mitigasi bahaya penyakit HIV/AIDS harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, mempromosikan perilaku seksual yang aman, mencegah penularan melalui penggunaan napza, mencegah penularan dari ibu ke anak, dan menyediakan pengobatan dan perawatan yang tepat, kita dapat mengurangi angka penularan HIV/AIDS dan melindungi kesehatan masyarakat.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

publish oleh jurnal
Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

Bingung memilih antara Yamaha NMAX dan XMAX? Wajar saja! Keduanya merupakan skuter maxi andalan Yamaha, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Artikel ini akan membantumu menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan dan gaya hidupmu.XMAX, dengan mesin 250cc (bahkan 300cc untuk varian tertentu), jelas unggul dalam hal performa. Tenaga dan torsinya yang besar membuatnya nyaman di segala medan. NMAX, dengan mesin 155cc dan teknologi VVA, memiliki akselerasi responsif yang cocok untuk lalu lintas perkotaan. Jika prioritasmu adalah kelincahan di dalam kota, NMAX bisa jadi pilihan tepat. Namun, untuk perjalanan jauh atau performa yang lebih bertenaga, XMAX adalah juaranya.

Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

publish oleh jurnal
Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

Memasuki usia 50-an, kadang kita merasa jadi lebih pelupa. Tenang, itu hal yang wajar! Seiring bertambahnya usia, kapasitas memori memang cenderung menurun. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari berkurangnya jumlah neuron dan aliran darah ke otak, sampai perubahan struktur otak itu sendiri. Gaya hidup juga berpengaruh, lho. Kurang tidur dan stres bisa memperparah kondisi ini.Tapi, jangan khawatir! Kita bisa mengoptimalkan daya ingat dengan pola makan yang tepat. Salah satunya dengan mengonsumsi sayuran sehat. Yuk, simak beberapa sayuran yang bisa jadi "sahabat otak" kita!

Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

publish oleh jurnal
Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

Air kelapa, minuman yang begitu familiar di Indonesia, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan. Bukan sekadar pelepas dahaga, air kelapa kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, serta mineral alami seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Kandungan kalori yang rendah juga menjadikannya pilihan tepat bagi yang sedang menjalani program diet. Namun, tahukah Anda, waktu minum air kelapa ternyata berpengaruh pada penyerapan manfaatnya? Sebelum membahas waktu terbaik minum air kelapa, mari kita ulas beberapa manfaatnya:

Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

publish oleh jurnal
Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

Gelora Bung Karno (GBK) dan aset-aset negara lainnya yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) akan segera dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) atau Danantara. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, setelah Town Hall Meeting di JCC Senayan, Jakarta.Rosan menjelaskan bahwa arahan untuk mengelola aset Kemensetneg, termasuk GBK, datang langsung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. "Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini, pesan beliau (Prabowo) akan dimasukkan ke dalam Danantara," ungkap Rosan.

Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

publish oleh jurnal
Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

Buat kamu yang hobi nonton film di rumah, Xiaomi baru saja merilis proyektor terbaru mereka, Redmi Projector 3 Lite. Dengan harga terjangkau, proyektor ini menjanjikan pengalaman sinematik yang memuaskan, lengkap dengan desain modern dan performa yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Penasaran? Yuk, kita bahas lebih lanjut!Redmi Projector 3 Lite tampil dengan desain simpel nan stylish yang tetap terlihat premium. Mesin optiknya tertutup rapat, membuatnya tahan debu dan lebih awet. Lensa kaca penuhnya juga memastikan proyeksi gambar yang jernih dan tajam. Ditenagai chipset Amlogic T950S Quad-Core 1.5GHz, RAM 1GB, dan memori internal 32GB, proyektor ini siap memutar film, game, dan berbagai konten media favoritmu dengan lancar dan berkualitas tinggi.

3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

publish oleh jurnal
3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

Mata kita, jendela dunia, begitu penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sayangnya, berbagai masalah bisa saja menyerang, mulai dari iritasi ringan hingga ancaman kebutaan. Selain pengobatan medis, alam juga menawarkan solusi. Tahukah Anda ada beberapa daun yang dipercaya mampu menjaga kesehatan mata kita? Yuk, kita simak!Daun sirih telah lama dikenal sebagai obat tradisional, termasuk untuk mengatasi masalah mata. American Journal of Clinical and Experimental Immunology bahkan memuat sebuah studi yang menunjukkan kemampuan antibakteri daun sirih dalam melawan bakteri Staphylococcus, penyebab utama konjungtivitis (radang selaput mata). Namun, penggunaan langsung rebusan daun sirih ke mata masih kontroversial. Studi tersebut menggunakan metode swab, bukan tetes mata. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum mencoba pengobatan ini untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

publish oleh jurnal
11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

Tahukah Anda, kulit kita bisa menjadi jendela bagi kesehatan tubuh, termasuk memberi sinyal adanya diabetes tipe 2? Masalah kulit yang sudah ada bisa diperburuk oleh diabetes, lho. Ini karena diabetes memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa, alias gula. Ketika tubuh kesulitan memproduksi cukup insulin, gula darah menumpuk, dan dalam jangka panjang, kondisi ini (hiperglikemia) dapat merusak berbagai organ, termasuk kulit.Diabetes dapat mengganggu pembuluh darah dan saraf di kulit, mengurangi sirkulasi dan aliran darah. Akibatnya, kolagen pun terdampak, mengubah tekstur, tampilan, dan kemampuan kulit untuk pulih. Sistem kekebalan tubuh juga melemah, membuat kita rentan terhadap infeksi. Lalu, apa saja tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit dan perlu kita waspadai?

Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

publish oleh jurnal
Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

Teknologi terus melaju kencang, terutama dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI), yang semakin mendorong digitalisasi layanan publik. Bayangkan, studi menunjukkan digitalisasi bisa menghemat waktu pelayanan hingga 50%! Ini tentu kabar gembira bagi masyarakat.Di Indonesia, program seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sudah mulai mempercepat layanan administrasi, kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya. Namun, pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana kita bisa menghadirkan layanan publik yang inovatif, sekaligus aman dan terpercaya?

Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

publish oleh jurnal
Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)! Perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dan mengumumkan pembagian dividen dalam public expose tahunan yang digelar setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara Astra, Senin (28/4/2025).RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perusahaan sebesar Rp 1,1 triliun per 31 Desember 2024. Dari jumlah tersebut, disepakati pembagian dividen sebesar Rp 515,8 miliar, setara dengan Rp 268 per lembar saham.

Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

publish oleh jurnal
Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

Mantan Direktur JakTV, Tian Bahtiar (TB), yang menjadi tersangka dalam kasus perintangan penyidikan terkait kasus suap vonis lepas korupsi ekspor minyak goreng, kini berstatus tahanan kota. Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan untuk mengalihkan status penahanannya karena alasan kesehatan.Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa Tian menderita penyakit jantung yang cukup serius. "Beliau memiliki riwayat sakit jantung, sudah terpasang delapan ring, juga ada kolesterol dan masalah pernapasan," ungkap Harli di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Artikel Terbaru