
Susu sari kedelai merupakan minuman nabati yang diolah dari biji kedelai.
Minuman ini memiliki kandungan nutrisi yang hampir menyerupai susu sapi, sehingga dapat menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang alergi atau tidak dapat mengonsumsi susu sapi.
Susu kedelai mengandung protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Protein dalam susu kedelai membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sementara seratnya membantu melancarkan sistem pencernaan.
Selain itu, susu kedelai juga kaya akan vitamin B12, kalsium, dan zat besi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi susu kedelai dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan, seperti menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mencegah osteoporosis.
manfaat susu sari kedelai
Susu sari kedelai memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain:
- Kaya protein
- Sumber serat
- Mengandung vitamin dan mineral
- Menurunkan kolesterol
- Mengurangi risiko penyakit jantung
- Mencegah osteoporosis
- Baik untuk pencernaan
- Meningkatkan kesehatan tulang
- Meningkatkan kesehatan saraf
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Alternatif yang baik untuk susu sapi
- Cocok untuk penderita alergi susu sapi
- Sumber kalsium yang baik
- Sumber zat besi yang baik
- Kaya akan isoflavon
Manfaat susu sari kedelai ini dapat dirasakan oleh semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Susu sari kedelai dapat dikonsumsi langsung, diolah menjadi berbagai minuman seperti susu kedelai rasa cokelat atau vanilla, atau dijadikan bahan dasar makanan seperti tahu dan tempe.
Kaya protein
Susu sari kedelai merupakan sumber protein nabati yang baik. Protein sangat penting untuk tubuh karena berfungsi sebagai bahan pembangun dan perbaikan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berperan dalam pembentukan hormon, enzim, dan antibodi.
Kandungan protein dalam susu sari kedelai hampir setara dengan susu sapi. Dalam 100 gram susu sari kedelai terdapat sekitar 7 gram protein, sedangkan dalam 100 gram susu sapi terdapat sekitar 8 gram protein.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh.
Protein yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan menyusui, serta orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Sumber serat
Susu sari kedelai juga merupakan sumber serat yang baik. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan karena dapat membantu melancarkan buang air besar, mencegah konstipasi, dan menurunkan kadar kolesterol.
Dalam 100 gram susu sari kedelai terdapat sekitar 2 gram serat. Serat ini terdiri dari serat larut dan tidak larut.
Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat kolesterol di usus dan membawanya keluar dari tubuh. Sedangkan serat tidak larut dapat membantu melancarkan buang air besar dengan cara menambahkan massa pada tinja.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian tubuh. Serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Mengandung vitamin dan mineral
Susu sari kedelai mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh, antara lain:
-
Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Vitamin ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga perlu diperoleh dari makanan.
Susu sari kedelai merupakan salah satu sumber vitamin B12 yang baik bagi vegan dan vegetarian.
-
Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Susu sari kedelai mengandung kalsium dalam jumlah yang hampir setara dengan susu sapi.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian tubuh dan mencegah osteoporosis.
-
Zat besi
Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Susu sari kedelai mengandung zat besi dalam jumlah yang cukup tinggi.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu mencegah anemia.
-
Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Susu sari kedelai yang difortifikasi dengan vitamin D dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian tubuh dan mencegah osteoporosis.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian tubuh. Vitamin dan mineral ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Menurunkan kolesterol
Susu sari kedelai mengandung isoflavon, senyawa tanaman yang memiliki efek menurunkan kolesterol. Isoflavon bekerja dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus dan meningkatkan produksi empedu, yang membantu membuang kolesterol dari tubuh.
-
Menghambat penyerapan kolesterol di usus
Isoflavon dalam susu sari kedelai mengikat kolesterol di usus, sehingga mencegahnya diserap ke dalam darah. Dengan demikian, kadar kolesterol dalam darah dapat menurun.
-
Meningkatkan produksi empedu
Isoflavon juga meningkatkan produksi empedu di hati. Empedu adalah cairan yang membantu mencerna lemak dan membuang kolesterol dari tubuh.
Dengan meningkatnya produksi empedu, lebih banyak kolesterol yang dibuang dari tubuh, sehingga kadar kolesterol dalam darah dapat menurun.
-
Mengurangi risiko penyakit jantung
Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan menurunkan kadar kolesterol, susu sari kedelai dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Baik untuk kesehatan jantung
Selain menurunkan kolesterol, susu sari kedelai juga mengandung nutrisi lain yang baik untuk kesehatan jantung, seperti serat, protein, dan kalium.
Serat membantu menurunkan tekanan darah, protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan jantung, dan kalium membantu mengatur detak jantung.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Susu sari kedelai dapat dikonsumsi langsung, diolah menjadi berbagai minuman seperti susu kedelai rasa cokelat atau vanilla, atau dijadikan bahan dasar makanan seperti tahu dan tempe.
Mengurangi risiko penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
-
Menurunkan kadar kolesterol
Kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Susu sari kedelai mengandung isoflavon, senyawa tanaman yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
-
Mengurangi peradangan
Peradangan kronis dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Susu sari kedelai mengandung antioksidan yang dapat mengurangi peradangan.
-
Meningkatkan fungsi pembuluh darah
Susu sari kedelai mengandung arginin, asam amino yang dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
-
Sumber protein nabati
Protein nabati dalam susu sari kedelai dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan rasa kenyang.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Susu sari kedelai dapat dikonsumsi langsung, diolah menjadi berbagai minuman seperti susu kedelai rasa cokelat atau vanilla, atau dijadikan bahan dasar makanan seperti tahu dan tempe.
Mencegah osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Penyakit ini dapat menyebabkan patah tulang, terutama pada tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan.
Susu sari kedelai mengandung kalsium dan vitamin D, dua nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Kalsium adalah mineral utama yang menyusun tulang, sedangkan vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium.
Konsumsi susu sari kedelai secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian tubuh. Dengan demikian, susu sari kedelai dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Youtube Video:
