Intip 7 Hal Penting tentang Angka Romawi 4 yang Wajib Kamu Ketahui

jurnal


angka romawi 4

Angka romawi 4, atau lebih dikenal dengan IV, merupakan salah satu simbol angka yang digunakan dalam sistem penomoran romawi. Simbol ini mewakili angka empat dan merupakan kombinasi dari simbol I (satu) dan V (lima). Angka romawi 4 banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus.

Angka romawi 4 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan angka arab. Pertama, angka romawi lebih mudah ditulis dengan tangan karena hanya menggunakan beberapa simbol dasar. Kedua, angka romawi lebih mudah dibaca dan dipahami oleh orang yang tidak terbiasa dengan sistem penomoran arab. Ketiga, angka romawi memiliki nilai estetika yang tinggi dan sering digunakan untuk memberikan kesan klasik atau formal pada sebuah dokumen atau karya seni.

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, angka romawi juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, angka romawi tidak dapat digunakan untuk melakukan operasi matematika yang kompleks dengan mudah. Kedua, angka romawi tidak dapat digunakan untuk mewakili angka yang sangat besar atau sangat kecil dengan mudah. Ketiga, angka romawi dapat membingungkan bagi orang yang tidak terbiasa dengan sistem penomoran ini.

Angka Romawi 4

Angka romawi 4, atau IV, merupakan salah satu simbol angka yang penting dalam sistem penomoran romawi. Angka ini memiliki beberapa aspek penting, antara lain:

  • Simbol: IV
  • Nilai: Empat
  • Posisi: Antara I dan V
  • Penggunaan: Penanggalan, penomoran halaman, penamaan raja atau paus
  • Keunggulan: Mudah ditulis, mudah dibaca, nilai estetika tinggi
  • Kelemahan: Sulit untuk operasi matematika, tidak dapat mewakili angka besar atau kecil, dapat membingungkan
  • Sejarah: Digunakan sejak zaman Romawi kuno

Angka romawi 4 memiliki peran penting dalam sistem penomoran romawi. Angka ini digunakan untuk mewakili angka empat dan merupakan kombinasi dari simbol I (satu) dan V (lima). Angka romawi 4 banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, angka romawi 4 juga memiliki beberapa kelemahan. Namun, angka romawi 4 tetap menjadi salah satu simbol angka yang penting dan banyak digunakan hingga saat ini.

Simbol

Simbol IV merupakan representasi dari angka romawi 4. Simbol ini terdiri dari dua simbol dasar angka romawi, yaitu I (satu) dan V (lima). Simbol IV dibaca sebagai “empat” dan memiliki nilai empat dalam sistem penomoran romawi.

Penggunaan simbol IV sangat penting dalam sistem penomoran romawi. Tanpa simbol IV, akan sulit untuk mewakili angka empat dalam sistem ini. Selain itu, simbol IV juga digunakan dalam kombinasi dengan simbol angka romawi lainnya untuk membentuk angka yang lebih besar. Misalnya, simbol IV dapat dikombinasikan dengan simbol I untuk membentuk angka IX (sembilan) atau dengan simbol X untuk membentuk angka XIV (empat belas).

Dalam kehidupan sehari-hari, simbol IV banyak digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya, simbol IV digunakan dalam penanggalan romawi untuk mewakili bulan April. Selain itu, simbol IV juga digunakan dalam penomoran halaman buku dan penamaan raja atau paus. Misalnya, Paus Yohanes Paulus IV dan Raja George IV dari Inggris.

Nilai

Nilai empat merupakan nilai yang sangat penting dalam sistem penomoran romawi. Angka romawi 4, atau IV, digunakan untuk mewakili nilai ini. Nilai empat dalam angka romawi 4 memiliki beberapa peran penting, antara lain:

  • Menunjukkan jumlah: Angka romawi 4 menunjukkan jumlah empat satuan.
  • Membentuk angka yang lebih besar: Angka romawi 4 dapat dikombinasikan dengan angka romawi lainnya untuk membentuk angka yang lebih besar. Misalnya, IV dapat dikombinasikan dengan I untuk membentuk IX (sembilan) atau dengan X untuk membentuk XIV (empat belas).
  • Memudahkan perhitungan: Angka romawi 4 memudahkan perhitungan dalam sistem penomoran romawi. Misalnya, IV dapat dengan mudah dijumlahkan atau dikurangkan dengan angka romawi lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai empat dalam angka romawi 4 banyak digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya, angka romawi 4 digunakan dalam penanggalan romawi untuk mewakili bulan April. Selain itu, angka romawi 4 juga digunakan dalam penomoran halaman buku dan penamaan raja atau paus. Misalnya, Paus Yohanes Paulus IV dan Raja George IV dari Inggris.

Memahami nilai empat dalam angka romawi 4 sangat penting untuk memahami sistem penomoran romawi secara keseluruhan. Nilai ini memungkinkan kita untuk menulis dan membaca angka romawi dengan benar, serta melakukan operasi matematika dasar dalam sistem penomoran romawi.

Posisi

Posisi angka romawi 4, atau IV, di antara angka romawi I (satu) dan V (lima) sangat penting dalam sistem penomoran romawi. Posisi ini menentukan nilai dan penggunaannya dalam sistem ini.

Angka romawi IV berada di antara I dan V karena merupakan representasi dari angka empat, yang berada di antara angka satu dan lima. Posisi ini memungkinkan angka romawi IV untuk digunakan dalam kombinasi dengan angka romawi lainnya untuk membentuk angka yang lebih besar. Misalnya, IV dapat dikombinasikan dengan I untuk membentuk IX (sembilan) atau dengan X untuk membentuk XIV (empat belas).

Selain itu, posisi angka romawi IV di antara I dan V juga memudahkan untuk melakukan operasi matematika dalam sistem penomoran romawi. Misalnya, IV dapat dengan mudah dijumlahkan atau dikurangkan dengan angka romawi lainnya. Hal ini sangat penting untuk penggunaan angka romawi dalam berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus.

Posisi angka romawi 4, atau IV, di antara I dan V merupakan bagian penting dari sistem penomoran romawi. Posisi ini menentukan nilai dan penggunaannya, serta memudahkan untuk melakukan operasi matematika dalam sistem ini. Memahami posisi ini sangat penting untuk memahami sistem penomoran romawi secara keseluruhan.

Penggunaan

Angka romawi 4, atau IV, memiliki berbagai penggunaan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus. Penggunaan angka romawi 4 dalam berbagai bidang ini menunjukkan pentingnya dan fleksibilitas sistem penomoran romawi.

  • Penanggalan

    Dalam penanggalan romawi, angka romawi 4 digunakan untuk mewakili bulan April. Penggunaan angka romawi 4 dalam penanggalan romawi menunjukkan bahwa sistem penomoran romawi telah digunakan sejak zaman Romawi kuno dan masih digunakan hingga saat ini.

  • Penomoran Halaman Buku

    Angka romawi 4 juga sering digunakan untuk menomori halaman buku, terutama pada bagian awal buku seperti daftar isi atau pengantar. Penggunaan angka romawi 4 dalam penomoran halaman buku memberikan kesan klasik dan formal pada sebuah buku.

  • Penamaan Raja atau Paus

    Dalam penamaan raja atau paus, angka romawi 4 digunakan untuk membedakan antara raja atau paus dengan nama yang sama. Misalnya, Paus Yohanes Paulus IV dan Raja George IV dari Inggris. Penggunaan angka romawi 4 dalam penamaan raja atau paus menunjukkan pentingnya sejarah dan tradisi dalam sistem penomoran romawi.

Berbagai penggunaan angka romawi 4 dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa sistem penomoran romawi masih memiliki relevansi dan kegunaan hingga saat ini. Angka romawi 4 tidak hanya digunakan untuk tujuan praktis, tetapi juga untuk memberikan kesan klasik dan formal pada berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus.

Keunggulan

Angka romawi 4, atau IV, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan angka arab. Salah satu keunggulannya adalah mudah ditulis. Angka romawi 4 hanya terdiri dari dua simbol, yaitu I dan V, sehingga dapat ditulis dengan cepat dan mudah. Keunggulan ini sangat penting dalam situasi di mana kecepatan dan efisiensi penulisan sangat dibutuhkan, seperti dalam pencatatan atau pembuatan daftar.

Selain mudah ditulis, angka romawi 4 juga mudah dibaca. Simbol-simbol yang digunakan dalam angka romawi 4 sangat sederhana dan mudah dikenali, sehingga dapat dibaca dengan cepat dan akurat. Keunggulan ini sangat penting dalam situasi di mana kejelasan dan keterbacaan sangat penting, seperti dalam penomoran halaman buku atau papan petunjuk.

Selain mudah ditulis dan mudah dibaca, angka romawi 4 juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Simbol-simbol yang digunakan dalam angka romawi 4 memiliki bentuk yang indah dan elegan, sehingga dapat memberikan kesan klasik dan formal pada sebuah dokumen atau karya seni. Keunggulan ini sangat penting dalam situasi di mana estetika dan keindahan sangat diutamakan, seperti dalam desain grafis atau pembuatan undangan.

Secara keseluruhan, keunggulan angka romawi 4, yaitu mudah ditulis, mudah dibaca, dan memiliki nilai estetika yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pencatatan sederhana hingga desain grafis yang kompleks.

Kelemahan

Selain memiliki beberapa keunggulan, angka romawi 4 juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan ini perlu dipahami agar dapat menggunakan angka romawi 4 secara efektif dan menghindari kesalahan dalam penggunaannya.

  • Sulit untuk operasi matematika

    Angka romawi 4 sulit digunakan untuk melakukan operasi matematika yang kompleks. Hal ini karena sistem penomoran romawi tidak menggunakan konsep nilai tempat seperti sistem penomoran arab. Akibatnya, operasi matematika seperti perkalian dan pembagian menjadi sangat sulit dilakukan menggunakan angka romawi 4.

  • Tidak dapat mewakili angka besar atau kecil

    Angka romawi 4 tidak dapat digunakan untuk mewakili angka yang sangat besar atau sangat kecil. Hal ini karena sistem penomoran romawi menggunakan simbol-simbol yang terbatas. Untuk mewakili angka yang sangat besar, diperlukan banyak simbol yang akan membuat penulisan menjadi rumit dan sulit dibaca. Sebaliknya, untuk mewakili angka yang sangat kecil, diperlukan simbol-simbol yang sangat kecil yang akan sulit dilihat dan dibaca.

  • Dapat membingungkan

    Angka romawi 4 dapat membingungkan bagi orang yang tidak terbiasa dengan sistem penomoran ini. Hal ini karena simbol-simbol yang digunakan dalam angka romawi 4 tidak selalu intuitif. Misalnya, simbol IV digunakan untuk mewakili angka 4, padahal secara intuitif seharusnya menggunakan simbol IIII (1 + 1 + 1 + 1). Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam membaca dan menulis angka romawi 4.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, angka romawi 4 tetap menjadi sistem penomoran yang penting dan banyak digunakan. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sistem penomoran arab untuk keperluan operasi matematika dan representasi angka yang besar atau kecil. Selain itu, dengan memahami kelemahan-kelemahan tersebut, pengguna dapat menggunakan angka romawi 4 secara efektif dan menghindari kesalahan dalam penggunaannya.

Sejarah

Angka romawi 4, atau IV, merupakan salah satu simbol angka yang telah digunakan sejak zaman Romawi kuno. Penggunaan angka romawi 4 dalam sistem penomoran romawi menunjukkan bahwa angka ini memiliki sejarah yang panjang dan telah digunakan selama berabad-abad.

Angka romawi 4 merupakan bagian penting dari sistem penomoran romawi, yang digunakan oleh masyarakat Romawi untuk berbagai keperluan, seperti penanggalan, pencatatan keuangan, dan penomoran bangunan. Penggunaan angka romawi 4 secara terus-menerus selama berabad-abad menunjukkan pentingnya sistem penomoran romawi dalam kehidupan masyarakat Romawi.

Memahami sejarah penggunaan angka romawi 4 sejak zaman Romawi kuno sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, hal ini memberikan konteks sejarah bagi penggunaan angka romawi 4 dalam sistem penomoran romawi. Kedua, hal ini menunjukkan pentingnya angka romawi 4 dalam peradaban Romawi kuno. Ketiga, hal ini membantu kita memahami bagaimana angka romawi 4 telah berevolusi dan digunakan selama berabad-abad.


Pertanyaan Umum tentang Angka Romawi 4

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang angka romawi 4 yang dapat membantu Anda memahami sistem penomoran romawi dengan lebih baik.

Pertanyaan 1: Apa nilai angka romawi 4?

Angka romawi 4 memiliki nilai empat.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menulis angka romawi 4?

Angka romawi 4 ditulis sebagai IV.

Pertanyaan 3: Di mana posisi angka romawi 4 dalam sistem penomoran romawi?

Angka romawi 4 terletak di antara angka romawi I (satu) dan V (lima).

Pertanyaan 4: Apa saja kegunaan angka romawi 4?

Angka romawi 4 digunakan dalam berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus.


Kesimpulan

Dengan memahami pertanyaan umum tentang angka romawi 4, Anda dapat menggunakan sistem penomoran romawi dengan lebih efektif dan percaya diri.


Tips

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang penggunaan angka romawi 4, Anda dapat membaca artikel Tips Menggunakan Angka Romawi 4.


Tips Menggunakan Angka Romawi 4

Memahami cara menggunakan angka romawi 4 dengan benar sangat penting untuk menghindari kesalahan dan memastikan bahwa angka romawi digunakan secara efektif.

Tip 1: Gunakan angka romawi 4 untuk mewakili angka empat
Angka romawi 4 hanya boleh digunakan untuk mewakili angka empat. Jangan menggunakannya untuk mewakili angka lain.

Tip 2: Posisikan angka romawi 4 dengan benar
Angka romawi 4 harus selalu ditempatkan di antara angka romawi I (satu) dan V (lima). Jangan menempatkannya di posisi lain.

Tip 3: Gunakan angka romawi 4 secara konsisten
Jika Anda menggunakan angka romawi 4 dalam sebuah dokumen atau karya tulis, pastikan untuk menggunakannya secara konsisten. Jangan mencampurnya dengan angka arab.

Tip 4: Pelajari lebih lanjut tentang angka romawi
Untuk memahami angka romawi 4 secara lebih mendalam, pelajari lebih lanjut tentang sejarah, penggunaan, dan aturannya. Hal ini akan membantu Anda menggunakan angka romawi 4 dengan lebih efektif.


Kesimpulan

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menggunakan angka romawi 4 dengan benar dan percaya diri. Angka romawi 4 akan menambah sentuhan klasik dan formal pada tulisan Anda.


Kesimpulan

Angka romawi 4 merupakan salah satu simbol angka yang penting dalam sistem penomoran romawi. Angka ini memiliki nilai empat dan posisi di antara angka romawi I dan V. Angka romawi 4 digunakan dalam berbagai bidang, seperti penanggalan, penomoran halaman buku, dan penamaan raja atau paus. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, angka romawi 4 juga memiliki beberapa kelemahan. Namun, angka romawi 4 tetap menjadi sistem penomoran yang penting dan banyak digunakan hingga saat ini.

Memahami angka romawi 4 sangat penting untuk memahami sistem penomoran romawi secara keseluruhan. Angka romawi 4 tidak hanya digunakan untuk tujuan praktis, tetapi juga untuk memberikan kesan klasik dan formal pada berbagai bidang. Dengan memahami sejarah, penggunaan, dan aturan angka romawi 4, kita dapat menggunakan sistem penomoran ini secara efektif dan percaya diri.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Emas, Harapan Baru untuk Mengembalikan Penglihatan yang Hilang Akibat Penyakit

publish oleh jurnal
Emas, Harapan Baru untuk Mengembalikan Penglihatan yang Hilang Akibat Penyakit

Siapa sangka, emas bukan cuma berkilau di jari jemari, tapi juga bisa menjadi secercah harapan bagi mereka yang kehilangan penglihatan. Para ilmuwan di Brown University menemukan potensi luar biasa dari partikel emas nano, yang ukurannya ribuan kali lebih kecil dari sehelai rambut, untuk memulihkan penglihatan. Bayangkan, partikel-partikel kecil ini bisa merangsang sel-sel retina dan mengembalikan fungsi visual, setidaknya pada tikus percobaan.Didukung oleh National Institutes of Health, studi ini membuka peluang bagi penderita penyakit degeneratif retina, seperti degenerasi makula, untuk melihat kembali dunia. Prosedur yang ditawarkan pun non-invasif, tanpa pembedahan atau rekayasa genetika. Sebuah terobosan yang menjanjikan!

Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Ini Iuran per 22 April 2025 dan Cara Menghadapinya

publish oleh jurnal
Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Ini Iuran per 22 April 2025 dan Cara Menghadapinya

Sistem kelas BPJS Kesehatan 1, 2, dan 3 akan dihapus mulai Juli 2025. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Apa artinya ini bagi Anda dan berapa iuran yang harus dibayar mulai 22 April 2025? Simak penjelasannya berikut ini.Meskipun perubahan sistem kelas sudah di depan mata, besaran iuran BPJS Kesehatan saat ini masih sama. Pemerintah belum memutuskan apakah akan ada penyesuaian iuran seiring dengan implementasi KRIS. Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menjelaskan bahwa belum ada peraturan baru yang mengatur besaran iuran untuk sistem KRIS. Saat ini, dasar hukum yang berlaku masih Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Jaminan Kesehatan.

Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

publish oleh jurnal
Uni Eropa Tunda Denda Besar Untuk Apple dan Meta, Kenapa? Apa Alasannya Sekarang?

Hubungan Uni Eropa dan beberapa raksasa teknologi Amerika sedang memanas. Uni Eropa ingin memperketat kendali atas perusahaan teknologi besar, terutama terkait keamanan dan privasi data warganya. Langkah ini telah berujung pada sejumlah denda besar yang dijatuhkan kepada perusahaan seperti Google, Apple, dan Meta.Namun, kabar terbaru menyebutkan Uni Eropa menunda hukuman untuk Apple dan Meta. Penundaan ini diduga berkaitan dengan upaya memperlancar kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat. Situasi ini menambah kompleksitas hubungan yang sudah tegang antara kedua belah pihak.

Irigasi Padi Hemat Air Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia untuk Ketahanan Pangan

publish oleh jurnal
Irigasi Padi Hemat Air Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia untuk Ketahanan Pangan

Teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang diklaim sukses besar di Daerah Irigasi Rentang, Jawa Barat, akan diterapkan di seluruh Indonesia. Wilayah Rentang, yang meliputi Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka, menjadi contoh nyata keberhasilan IPHA. Pemerintah, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di berbagai daerah, akan mengoptimalkan infrastruktur irigasi yang ada untuk mendukung penerapan teknologi ini.Dody, seorang pejabat yang tidak disebutkan jabatannya, menjelaskan, "IPHA bukan hanya tentang penghematan air. Kita juga bicara tentang peningkatan kualitas dan hasil panen. Kesuksesan di Rentang menjadi dasar yang kuat untuk memperluas penerapan IPHA ke daerah irigasi lain di seluruh Indonesia."

Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

publish oleh jurnal
Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

Mobil jarang dipakai? Jangan biarkan ban jadi korban! Meskipun mobil lebih sering terparkir, ban tetap membutuhkan perawatan agar tidak cepat rusak. Beban mobil yang terus-menerus bertumpu pada satu titik ban dapat menyebabkan kerusakan. Untungnya, hal ini bisa dicegah dengan beberapa langkah mudah.Ben Faqih, People Development Department Head - Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan kunci utama menjaga keawetan ban mobil yang jarang digunakan adalah menjaga tekanan angin. "Tambah tekanan angin sekitar 5 persen dari tekanan normal," saran Ben. Misalnya, jika standar tekanan angin ban 35 psi, tambahkan menjadi sekitar 37 psi. Tekanan angin yang lebih tinggi membantu sidewall ban menahan beban mobil saat diam.

XL Smart Resmi Beroperasi, Gimana Nasib Pengguna Axis Setelah Merger Ini?

publish oleh jurnal
XL Smart Resmi Beroperasi, Gimana Nasib Pengguna Axis Setelah Merger Ini?

Kabar gembira bagi pengguna XL, AXIS, dan Smartfren! Meskipun XLSmart resmi beroperasi sejak 16 April 2025, ketiga brand tersebut tetap akan eksis. David Arcelus Oses, Direktur & Chief Commercial Officer XLSmart, menegaskan tidak akan ada rebranding untuk XL, AXIS, maupun Smartfren. Perubahan hanya terjadi pada nama perusahaan induk, dari XL Axiata menjadi XLSmart.XLSmart akan menerapkan strategi multi-brand dengan segmentasi pelanggan yang spesifik. "Setiap brand memiliki fokus dan target pasar yang jelas, sehingga proposisi nilai dan strateginya pun berbeda," jelas David. Ia juga meyakinkan bahwa penggabungan XL Axiata dan Smartfren tidak akan mengganggu layanan pelanggan. Integrasi telah dipersiapkan matang selama bertahun-tahun untuk menjamin kelancaran transisi.

Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi Saat Resesi Mengancam

publish oleh jurnal
Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi Saat Resesi Mengancam

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Artificial Intelligence (AI) memang bikin banyak pekerja kantoran ketar-ketir. Tak heran, banyak yang mulai melirik alternatif lain, termasuk kembali ke profesi yang sebelumnya mungkin dianggap "kuno". Tren ini terlihat jelas di Amerika Serikat, di mana sekolah-sekolah mulai menggiatkan kembali pelatihan keahlian tangan, seperti pertukangan dan pengelasan. Tapi tenang, ini bukan sekadar kembali ke cara lama. Justru, teknologi canggih jadi andalan!Salah satu contohnya adalah SMA Middleton di Wisconsin. Sekolah ini bahkan menggelontorkan dana fantastis, US$90 juta, untuk memodernisasi laboratorium manufakturnya. Bayangkan, siswa sekarang belajar mengelas dengan bantuan lengan robot yang dikendalikan komputer! Semua proses canggih ini bisa disaksikan langsung lewat jendela kaca besar di lab.

Yamaha Fazzio vs WMoto Swiftbee 125, Mana yang Lebih Unggul untuk Kebutuhan Anda?

publish oleh jurnal
Yamaha Fazzio vs WMoto Swiftbee 125, Mana yang Lebih Unggul untuk Kebutuhan Anda?

Punya budget sekitar 20 jutaan dan ingin skutik berpenampilan unik? Yamaha Fazzio dan WMoto Swiftbee 125 bisa jadi pilihan menarik. Keduanya menawarkan desain yang beda dari yang lain, dengan harga yang bersaing ketat. Swiftbee 125 dibanderol Rp 21,5 juta, sementara Fazzio mulai dari Rp 21,9 juta. Nah, kira-kira mana yang lebih unggul, ya?Soal tampilan, tentu selera masing-masing. Swiftbee 125 tampil nyentrik dengan bodi depan yang menyatu dengan sepatbor dan suspensi multi-link. Cocok buat kamu yang suka tampil beda. Sementara itu, Fazzio mengusung desain skuter klasik Eropa dengan lampu depan melingkar yang ikonik, senada dengan lampu sein dan remnya. Pelek 12 inci-nya juga menambah kesan retro yang stylish.

Nonton Jumbo di Bioskop Rajawali Purwokerto, Kenapa Siswa SD UMP Sewa 47 Angkot Demi Nonton Film Spesial?

publish oleh jurnal
Nonton Jumbo di Bioskop Rajawali Purwokerto, Kenapa Siswa SD UMP Sewa 47 Angkot Demi Nonton Film Spesial?

Purwokerto, Jawa Tengah - Sebuah pemandangan tak biasa terlihat di Purwokerto. Ratusan siswa SD UMP menyewa puluhan angkot untuk pergi menonton film di bioskop. Video rombongan angkot ini pun viral di media sosial, membuat banyak orang penasaran dengan alasan di baliknya.Kepala SD UMP, Rifqi, mengaku terkejut dengan viralnya kegiatan outing class sekolahnya. "Kami sama sekali tidak menyangka akan viral seperti ini," ujarnya saat dihubungi Senin (21/4/2025). Ternyata, kegiatan outing class ini merupakan agenda rutin sekolah, dan kali ini mereka memilih nonton film bersama sebagai kegiatan pembelajaran.

Apa yang Terjadi jika Minum Kopi Pagi Hari Saat Perut Kosong? Dokter Menjelaskan Dampaknya

publish oleh jurnal
Apa yang Terjadi jika Minum Kopi Pagi Hari Saat Perut Kosong?  Dokter Menjelaskan Dampaknya

Secangkir kopi hangat di pagi hari memang menggoda, apalagi bagi yang sudah terbiasa. Rasanya seperti ritual wajib untuk memulai hari. Kopi memang bisa bikin mata melek, fokus meningkat, dan metabolisme makin oke. Tapi, kebiasaan minum kopi saat perut masih kosong ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bukannya semangat, malah bisa bikin masalah, lho!Banyak yang merasa paginya kurang lengkap tanpa kopi. Seakan jadi penyuplai energi instan. Padahal, minum kopi tanpa sarapan bisa mengganggu pencernaan, penyerapan nutrisi, bahkan bikin stres. Dari masalah asam lambung sampai kadar kortisol yang naik, semua bisa terjadi kalau kita nekat ngopi sebelum isi perut.

Artikel Terbaru