Temukan 13 Manfaat Daun Sangketan yang Wajib Kamu Intip (E-Jurnal)

jurnal

Tanaman yang dikenal sebagai sangketan (sering diidentifikasi sebagai Hyptis capitata) merupakan salah satu spesies tumbuhan herba yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.

Tumbuhan ini termasuk dalam famili Lamiaceae, yang dikenal kaya akan senyawa metabolit sekunder dengan potensi farmakologi. Daun sangketan secara tradisional telah dimanfaatkan oleh berbagai komunitas untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan.

Penggunaan empiris ini menjadi dasar bagi penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi dan memvalidasi senyawa aktif serta mekanisme kerjanya dalam tubuh.


manfaat daun sangketan

manfaat daun sangketan

  1. Potensi Anti-inflamasi: Daun sangketan diketahui mengandung senyawa seperti flavonoid dan terpenoid yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi, seperti produksi prostaglandin dan sitokin pro-inflamasi. Penelitian fitokimia pada ekstrak daun beberapa spesies dalam famili Lamiaceae, yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2018, seringkali mengindikasikan adanya efek ini, mendukung penggunaan tradisionalnya untuk meredakan nyeri dan bengkak.
  2. Aktivitas Antioksidan: Kandungan polifenol dan antioksidan alami lainnya dalam daun sangketan sangat signifikan. Senyawa ini mampu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan penuaan dini. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun sangketan memiliki kapasitas penangkapan radikal bebas yang tinggi, seperti yang dilaporkan dalam sebuah tinjauan oleh Dr. Siti Nurhayati mengenai potensi tanaman obat Indonesia.
  3. Sifat Antimikroba: Ekstrak daun sangketan dilaporkan memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan jamur. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh keberadaan senyawa seperti tanin, saponin, dan alkaloid yang bersifat toksik bagi mikroorganisme. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine pada tahun 2017 menyoroti potensi beberapa spesies Hyptis sebagai agen antimikroba alami.
  4. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh: Konsumsi daun sangketan secara tradisional diyakini dapat membantu meningkatkan respons imun tubuh. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun, memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap infeksi. Meskipun penelitian spesifik pada manusia masih terbatas, efek imunomodulator sering ditemukan pada tumbuhan dengan profil fitokimia serupa.
  5. Manajemen Nyeri (Analgesik): Berkat sifat anti-inflamasinya, daun sangketan juga dapat berkontribusi dalam meredakan rasa nyeri. Efek analgesik ini dapat relevan untuk nyeri otot, nyeri sendi, atau sakit kepala ringan. Mekanisme yang terlibat kemungkinan serupa dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dalam menghambat mediator nyeri.
  6. Potensi Antidiare: Dalam pengobatan tradisional, daun sangketan sering digunakan untuk mengatasi diare. Kandungan tanin yang tinggi dapat membantu mengikat protein pada mukosa usus, mengurangi sekresi cairan, dan membentuk lapisan pelindung. Sebuah publikasi di African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines pada tahun 2015 membahas penggunaan beberapa tanaman herbal yang kaya tanin untuk tujuan ini.
  7. Efek Anti-ulkus: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun sangketan mungkin memiliki efek protektif terhadap lambung, berpotensi membantu mencegah atau meredakan ulkus. Senyawa seperti flavonoid dapat memperkuat lapisan mukosa lambung dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat ini secara klinis.
  8. Regulasi Gula Darah: Ada indikasi bahwa beberapa komponen dalam daun sangketan dapat membantu dalam regulasi kadar gula darah. Ini mungkin melibatkan peningkatan sensitivitas insulin atau penghambatan enzim yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat. Meskipun menjanjikan, efek ini memerlukan validasi melalui uji klinis yang ketat pada subjek manusia.
  9. Kesehatan Kulit dan Penyembuhan Luka: Aplikasi topikal daun sangketan secara tradisional digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengatasi masalah kulit. Sifat antimikroba dan anti-inflamasinya dapat membantu mencegah infeksi pada luka dan mengurangi peradangan. Senyawa antioksidan juga dapat mendukung regenerasi sel kulit.
  10. Efek Diuretik: Daun sangketan juga dilaporkan memiliki sifat diuretik ringan, membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan garam melalui urin. Manfaat ini dapat relevan untuk kondisi seperti retensi cairan ringan atau sebagai dukungan untuk kesehatan ginjal. Mekanisme ini sering dikaitkan dengan senyawa seperti saponin atau flavonoid tertentu.
  11. Potensi Antikanker: Meskipun dalam tahap awal, beberapa studi fitokimia telah meneliti potensi sitotoksik ekstrak daun sangketan terhadap sel kanker tertentu. Senyawa seperti triterpenoid dan beberapa flavonoid telah menunjukkan kemampuan untuk menginduksi apoptosis atau menghambat proliferasi sel kanker secara in vitro. Namun, penelitian ini masih sangat awal dan tidak dapat langsung diinterpretasikan sebagai pengobatan kanker pada manusia.
  12. Perlindungan Hati (Hepatoprotektif): Beberapa komponen fitokimia dalam daun sangketan, terutama antioksidan, dapat memberikan efek perlindungan terhadap sel-sel hati dari kerusakan oksidatif dan toksin. Manfaat ini penting untuk menjaga fungsi hati yang optimal. Studi praklinis pada hewan seringkali menjadi dasar untuk klaim hepatoprotektif pada tanaman obat.
  13. Dukungan Kesehatan Pencernaan: Selain antidiare, daun sangketan juga dapat mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Senyawa pahit dan aromatik dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan meningkatkan motilitas usus yang sehat. Penggunaan tradisional seringkali melibatkan konsumsi untuk mengatasi masalah pencernaan ringan.

Pemanfaatan daun sangketan dalam praktik pengobatan tradisional telah mendahului pemahaman ilmiah modern. Di beberapa wilayah Asia Tenggara, misalnya, rebusan daun sangketan telah lama digunakan untuk meredakan demam dan gejala flu.

Kasus-kasus empiris ini seringkali menjadi titik awal bagi para peneliti untuk mengisolasi senyawa aktif dan menguji efektivitasnya secara terkontrol di laboratorium.

Sebuah studi kasus di pedesaan Jawa menunjukkan bahwa masyarakat lokal secara turun-temurun mengaplikasikan tumbukan daun sangketan pada luka terbuka. Observasi klinis awal pada kasus-kasus tersebut mengindikasikan adanya percepatan penutupan luka dan pengurangan risiko infeksi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan sifat antimikroba dan anti-inflamasi dari ekstrak daun sangketan, mendukung praktik tradisional tersebut.

Dalam konteks penanganan nyeri, beberapa individu dengan nyeri sendi kronis dilaporkan merasakan perbaikan setelah mengonsumsi rebusan daun sangketan secara teratur.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang etnobotanis dari Universitas Gadjah Mada, “Penggunaan tanaman obat seperti sangketan untuk nyeri adalah refleksi dari ketersediaan dan efektivitas yang dirasakan oleh masyarakat, yang kemudian memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut.” Ini menunjukkan pentingnya menjembatani pengetahuan tradisional dengan metodologi ilmiah.

Penggunaan daun sangketan sebagai agen anti-diare juga merupakan contoh nyata dari aplikasi tradisional yang relevan. Di beberapa daerah, terutama saat terjadi wabah diare ringan, masyarakat memanfaatkan rebusan daun ini sebagai pertolongan pertama.

Mekanisme astringen dari tanin yang terkandung di dalamnya diduga kuat menjadi alasan di balik efektivitas yang diamati dalam kasus-kasus tersebut.

Kasus lain yang menarik adalah penggunaan daun sangketan untuk mengatasi masalah kulit seperti gatal-gatal atau ruam. Salep atau kompres dari ekstrak daun ini telah digunakan secara topikal.

Efek anti-inflamasi dan antimikroba dari senyawa bioaktif di dalamnya dapat menjelaskan mengapa praktik ini seringkali memberikan hasil yang positif bagi pengguna.

Meskipun belum banyak studi klinis berskala besar, beberapa laporan anekdotal dari praktisi pengobatan herbal menunjukkan bahwa daun sangketan dapat membantu dalam manajemen gejala diabetes ringan.

Pasien yang mengombinasikan konsumsi rebusan daun sangketan dengan pola makan sehat kadang melaporkan stabilisasi kadar gula darah. Namun, ini harus ditangani dengan sangat hati-hati dan tidak menggantikan terapi medis konvensional.

Youtube Video:


Potensi perlindungan hati dari daun sangketan juga menjadi area diskusi. Dalam beberapa kasus di mana individu terpapar toksin lingkungan ringan, konsumsi ekstrak daun ini secara tradisional dianggap membantu detoksifikasi.

Menurut Profesor Ani Lestari, seorang ahli farmakologi, “Senyawa antioksidan dalam tanaman obat seringkali berperan penting dalam melindungi organ vital seperti hati dari kerusakan oksidatif, dan ini adalah bidang penelitian yang aktif.”

Adapun mengenai dukungan sistem kekebalan tubuh, individu yang rutin mengonsumsi teh dari daun sangketan kadang melaporkan frekuensi sakit yang lebih rendah.

Meskipun ini adalah observasi subjektif, hal ini mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana senyawa fitokimia dalam sangketan dapat memodulasi respons imun dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap patogen.

Kasus-kasus penggunaan daun sangketan sebagai diuretik juga terekam dalam catatan etnografi. Pasien dengan retensi cairan ringan atau edema perifer non-komplikasi kadang memilih untuk mengonsumsi rebusan daun ini.

Efek diuretik ringan ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan kenyamanan, meskipun perlu diingat bahwa untuk kondisi medis serius, intervensi medis profesional tetap diperlukan.

Secara keseluruhan, diskusi kasus-kasus ini menyoroti kekayaan pengetahuan tradisional yang perlu diinvestigasi lebih lanjut melalui penelitian ilmiah yang ketat.

Kesenjangan antara penggunaan empiris dan bukti ilmiah yang kuat menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengungkap potensi penuh dari daun sangketan sebagai agen terapeutik.

Validasi ilmiah adalah kunci untuk mengintegrasikan tanaman ini ke dalam praktik kesehatan yang lebih luas dan aman.

Tips Penggunaan dan Detail Penting

Bagian ini menyajikan panduan dan informasi tambahan yang relevan mengenai pemanfaatan daun sangketan, dengan fokus pada keamanan dan efektivitas.

  • Sumber dan Identifikasi yang Tepat: Pastikan daun sangketan yang digunakan diidentifikasi dengan benar, umumnya sebagai Hyptis capitata, untuk menghindari kesalahan dengan spesies lain yang mungkin tidak memiliki khasiat serupa atau bahkan berbahaya. Konsultasikan dengan ahli botani atau herbalis terpercaya untuk memastikan identifikasi yang akurat. Pengumpulan dari alam liar harus dilakukan di area yang bebas dari polusi dan pestisida.
  • Dosis dan Cara Konsumsi: Penggunaan tradisional seringkali melibatkan rebusan daun sangketan. Untuk dewasa, umumnya 5-10 lembar daun segar direbus dengan 2-3 gelas air hingga tersisa satu gelas, diminum 1-2 kali sehari. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan memantau respons tubuh. Konsumsi berlebihan harus dihindari karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
  • Interaksi dengan Obat Lain: Meskipun dianggap alami, daun sangketan dapat berinteraksi dengan obat-obatan resep. Misalnya, potensi efek diuretik dapat memengaruhi obat tekanan darah atau diuretik lain. Efek regulasi gula darah juga dapat memengaruhi obat antidiabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengombinasikan penggunaan daun sangketan dengan terapi medis yang sedang dijalani.
  • Kontraindikasi dan Efek Samping: Wanita hamil dan menyusui, anak-anak, serta individu dengan kondisi medis serius (misalnya, penyakit ginjal atau hati kronis) harus berhati-hati atau menghindari penggunaan daun sangketan tanpa pengawasan medis. Meskipun umumnya dianggap aman dalam dosis tradisional, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi ringan atau gangguan pencernaan. Hentikan penggunaan jika terjadi efek samping yang tidak biasa.
  • Penyimpanan yang Benar: Daun sangketan segar dapat disimpan di lemari es untuk beberapa hari. Jika ingin disimpan lebih lama, daun dapat dikeringkan di tempat yang teduh dan berventilasi baik, kemudian disimpan dalam wadah kedap udara jauh dari cahaya matahari langsung. Daun kering biasanya memiliki masa simpan yang lebih lama namun mungkin sedikit mengurangi potensi beberapa senyawa volatil.

Penelitian ilmiah mengenai manfaat daun sangketan, khususnya Hyptis capitata, telah dilakukan melalui berbagai desain studi, meskipun sebagian besar masih berada pada tahap praklinis.

Desain studi seringkali meliputi ekstraksi senyawa bioaktif dari daun menggunakan pelarut polar dan non-polar, diikuti dengan uji in vitro dan in vivo.

Sampel yang digunakan dalam uji in vitro meliputi lini sel kanker, kultur bakteri dan jamur, serta sistem uji antioksidan berbasis radikal bebas.

Pada studi in vivo, hewan model seperti tikus atau mencit sering digunakan untuk mengevaluasi efek anti-inflamasi, analgesik, atau hepatoprotektif.

Metodologi yang umum digunakan meliputi kromatografi untuk isolasi dan identifikasi senyawa (misalnya, HPLC, GC-MS), spektrofotometri untuk kuantifikasi antioksidan (misalnya, uji DPPH, FRAP), serta uji mikrobiologi standar untuk aktivitas antimikroba (misalnya, metode difusi cakram).

Temuan dari berbagai studi telah mengidentifikasi keberadaan flavonoid, terpenoid, tanin, dan saponin sebagai konstituen utama yang bertanggung jawab atas aktivitas biologis daun sangketan.

Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Natural Products pada tahun 2019 berhasil mengisolasi beberapa flavonoid baru dari ekstrak Hyptis capitata yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi signifikan.

Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang berlawanan atau keterbatasan dalam penelitian yang ada.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar studi masih terbatas pada uji in vitro atau model hewan, sehingga generalisasi terhadap manusia masih memerlukan uji klinis yang lebih komprehensif dan terkontrol.

Dosis yang digunakan dalam studi laboratorium seringkali jauh lebih tinggi daripada dosis yang dapat dikonsumsi manusia secara aman, menimbulkan pertanyaan tentang relevansi klinisnya.

Selain itu, variasi dalam kandungan fitokimia daun sangketan dapat terjadi tergantung pada lokasi geografis, kondisi tumbuh, dan metode panen, yang dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian.

Kurangnya standardisasi ekstrak dan formulasi juga menjadi tantangan. Tanpa standardisasi, sulit untuk memastikan konsistensi potensi terapeutik dari satu batch ke batch berikutnya.

Diskusi ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut yang berfokus pada uji klinis manusia, elucidasi mekanisme kerja yang lebih detail, dan pengembangan produk terstandardisasi untuk memastikan keamanan dan efikasi yang optimal dari daun sangketan sebagai agen terapeutik.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat dirumuskan terkait pemanfaatan daun sangketan.

Pertama, penelitian lebih lanjut harus difokuskan pada uji klinis acak terkontrol pada manusia untuk memvalidasi secara definitif klaim-klaim kesehatan yang berasal dari penggunaan tradisional dan studi praklinis.

Uji ini perlu mencakup berbagai kondisi kesehatan dan populasi pasien yang relevan.

Kedua, standardisasi ekstrak daun sangketan adalah krusial. Ini melibatkan identifikasi dan kuantifikasi senyawa bioaktif utama yang bertanggung jawab atas efek terapeutik.

Dengan adanya standardisasi, konsistensi dosis dan potensi terapeutik produk olahan daun sangketan dapat dijamin, yang pada gilirannya akan meningkatkan keamanan dan efikasi bagi konsumen.

Ketiga, meskipun daun sangketan memiliki potensi, penggunaannya tidak boleh menggantikan terapi medis konvensional untuk kondisi serius. Sebaliknya, daun sangketan dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer atau alternatif untuk kondisi ringan, setelah berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Edukasi masyarakat mengenai dosis yang tepat, potensi interaksi obat, dan kontraindikasi juga sangat penting.

Keempat, penelitian fitokimia yang lebih mendalam diperlukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa-senyawa baru dari daun sangketan yang mungkin memiliki aktivitas biologis yang belum teridentifikasi.

Memahami mekanisme molekuler di balik setiap manfaat akan membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru berbasis senyawa alami ini. Kolaborasi antara ahli botani, kimiawan, farmakolog, dan klinisi akan mempercepat kemajuan dalam bidang ini.

Daun sangketan (Hyptis capitata) mewakili sumber daya alam yang kaya akan senyawa bioaktif dengan beragam potensi manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan dukungan untuk sistem kekebalan tubuh.

Penggunaan tradisional tanaman ini di berbagai belahan dunia telah memberikan fondasi empiris yang kuat, yang kini didukung oleh sejumlah penelitian praklinis yang mengidentifikasi profil fitokimia dan aktivitas farmakologisnya.

Meskipun demikian, sebagian besar bukti ilmiah yang ada masih terbatas pada studi in vitro dan model hewan, menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara klaim tradisional dan validasi klinis yang ketat.

Keterbatasan ini mencakup kurangnya uji klinis pada manusia, variasi dalam kandungan senyawa aktif, dan kebutuhan akan standardisasi produk. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang hati-hati dalam menginterpretasikan dan menerapkan temuan yang ada.

Arah penelitian di masa depan harus berfokus pada pengujian klinis berskala besar untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan daun sangketan pada manusia.

Selain itu, elucidasi mekanisme molekuler secara lebih rinci dan pengembangan metode standardisasi untuk ekstrak dan formulasi akan sangat krusial.

Dengan investasi berkelanjutan dalam penelitian ilmiah, potensi penuh daun sangketan sebagai agen terapeutik alami dapat diungkap dan diintegrasikan secara aman dan efektif dalam praktik kesehatan modern.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru