Pencernaan yang sehat merupakan fondasi bagi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, dengan lambung memegang peranan sentral dalam proses ini.
Kinerja optimal lambung sangat bergantung pada asupan nutrisi yang memadai, yang mendukung integritas mukosa, produksi enzim, dan keseimbangan mikrobioma. Nutrisi tertentu memiliki kapasitas untuk memelihara dan memperbaiki jaringan lambung, mengurangi peradangan, serta meningkatkan efisiensi pencernaan.
Oleh karena itu, pemilihan sumber makanan yang kaya akan komponen bioaktif esensial menjadi krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.

manfaat hati ayam untuk lambung
-
Mendukung Regenerasi Sel Lambung
Hati ayam merupakan sumber vitamin A yang sangat kaya, sebuah nutrisi krusial untuk pemeliharaan dan regenerasi sel epitel, termasuk sel-sel yang melapisi dinding lambung.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam “Journal of Nutritional Biochemistry” pada tahun 2018, asupan vitamin A yang cukup terbukti mendukung pergantian sel yang cepat pada mukosa pencernaan, membantu memperbaiki kerusakan dan menjaga integritas lapisan pelindung lambung.
Proses regenerasi sel yang efisien ini sangat penting untuk mempertahankan fungsi barier lambung dari serangan asam dan enzim pencernaan.
-
Meningkatkan Produksi Musin Pelindung
Kandungan vitamin A dalam hati ayam juga berkontribusi pada peningkatan produksi musin, komponen utama lendir pelindung yang melapisi lambung.
Lendir ini berfungsi sebagai barier fisik dan kimiawi, melindungi sel-sel lambung dari efek korosif asam lambung dan enzim pencernaan.
Penelitian yang dimuat dalam “Gastroenterology” pada tahun 2015 menyoroti peran vitamin A dalam sintesis glikoprotein, termasuk musin, yang esensial untuk menjaga ketahanan lapisan mukosa lambung terhadap ulserasi dan peradangan.
-
Memperkuat Imunitas Lokal Lambung
Hati ayam mengandung selenium dan zinc, dua mineral penting yang berperan sebagai antioksidan dan kofaktor enzim dalam sistem imun.
Selenium, seperti yang diuraikan dalam “Journal of Trace Elements in Medicine and Biology” tahun 2017, membantu melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, sementara zinc esensial untuk fungsi sel imun yang optimal.
Kombinasi nutrisi ini memperkuat respons imun lokal di lambung, membantu melawan patogen dan mengurangi risiko infeksi yang dapat memicu masalah pencernaan.
-
Mendukung Pembentukan Enzim Pencernaan
Protein berkualitas tinggi yang melimpah dalam hati ayam menyediakan asam amino esensial yang diperlukan untuk sintesis berbagai enzim pencernaan.
Enzim-enzim ini, termasuk pepsin yang aktif di lambung, sangat vital untuk memecah makronutrien menjadi bentuk yang lebih sederhana agar dapat diserap.
Sebuah ulasan dalam “Annual Review of Nutrition” pada tahun 2019 menekankan bahwa ketersediaan protein yang cukup memastikan produksi enzim pencernaan yang optimal, mendukung proses digesti yang efisien di lambung dan usus halus.
-
Membantu Pemulihan Setelah Inflamasi
Nutrisi seperti zinc dan vitamin B kompleks dalam hati ayam memiliki sifat anti-inflamasi dan mendukung proses penyembuhan jaringan.
Zinc dikenal mempercepat regenerasi sel dan penyembuhan luka, yang sangat relevan untuk lambung yang mengalami peradangan atau lesi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam “Nutrients” pada tahun 2020 menunjukkan bahwa asupan zinc yang adekuat dapat mengurangi tingkat keparahan inflamasi dan mempercepat perbaikan mukosa lambung setelah kerusakan.
-
Menyediakan Energi untuk Fungsi Lambung
Hati ayam kaya akan vitamin B kompleks, termasuk riboflavin, niacin, dan vitamin B12, yang berperan penting dalam metabolisme energi seluler.
Sel-sel lambung, terutama yang bertanggung jawab untuk sekresi asam dan enzim, membutuhkan pasokan energi yang konstan.
Youtube Video:
Sebuah publikasi dari “British Journal of Nutrition” tahun 2016 menjelaskan bahwa vitamin B kompleks bertindak sebagai kofaktor dalam reaksi biokimia yang mengubah makanan menjadi energi, memastikan lambung dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
-
Mencegah Anemia Defisiensi Besi
Kandungan zat besi heme yang tinggi dalam hati ayam sangat efektif dalam mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang dapat memengaruhi fungsi organ secara keseluruhan, termasuk lambung.
Besi esensial untuk produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke sel-sel lambung.
Kekurangan besi dapat menyebabkan hipoksia jaringan dan mengganggu fungsi normal lambung, seperti yang disoroti oleh studi dalam “Blood” tahun 2017.
-
Mendukung Keseimbangan pH Lambung
Meskipun hati ayam tidak secara langsung mengatur pH lambung, nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti vitamin B12 dan zat besi, mendukung kesehatan sel parietal yang bertanggung jawab untuk sekresi asam lambung.
Fungsi sel parietal yang sehat esensial untuk menjaga keseimbangan pH yang tepat, yang diperlukan untuk aktivasi enzim pencernaan dan eliminasi patogen.
Gangguan pada sel-sel ini dapat menyebabkan masalah seperti hipoklorhidria atau hiperasiditas, yang keduanya berdampak negatif pada pencernaan.
-
Sumber Kolin untuk Fungsi Neurologis
Hati ayam mengandung kolin, nutrisi yang penting untuk sintesis asetilkolin, neurotransmitter yang berperan dalam regulasi motilitas gastrointestinal. Fungsi motilitas yang terkoordinasi sangat penting untuk pergerakan makanan melalui lambung dan usus.
Penelitian dalam “Journal of Clinical Gastroenterology” tahun 2014 menunjukkan bahwa kolin yang cukup dapat mendukung sinyal saraf yang sehat antara otak dan saluran pencernaan, memastikan proses pencernaan yang lancar.
-
Meningkatkan Penyerapan Nutrisi Lain
Dengan mendukung kesehatan mukosa lambung dan produksi enzim pencernaan, hati ayam secara tidak langsung meningkatkan kemampuan lambung untuk mempersiapkan makanan agar nutrisi dapat diserap lebih efisien di usus halus.
Lambung yang berfungsi baik memastikan makanan dicerna dengan benar, memecah partikel besar menjadi molekul yang lebih kecil.
Ini adalah langkah krusial sebelum penyerapan nutrisi dapat terjadi, seperti yang dijelaskan dalam buku teks “Physiology of the Gastrointestinal Tract” edisi terbaru.
-
Memiliki Sifat Anti-Oksidan
Selain selenium dan zinc, hati ayam juga mengandung tembaga, mineral lain dengan sifat antioksidan. Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel lambung dan memicu peradangan.
Perlindungan terhadap stres oksidatif sangat penting untuk menjaga integritas mukosa lambung, terutama pada kondisi yang melibatkan peningkatan produksi radikal bebas, seperti infeksi atau penggunaan obat-obatan tertentu, menurut riset di “Oxidative Medicine and Cellular Longevity” tahun 2018.
-
Menyediakan Vitamin B12 yang Vital
Vitamin B12, yang sangat melimpah di hati ayam, esensial untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf. Kekurangan B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan masalah neurologis yang dapat memengaruhi motilitas lambung.
Selain itu, vitamin B12 juga berperan dalam sintesis DNA, mendukung pembelahan sel yang cepat dan sehat pada lapisan lambung, seperti yang diuraikan dalam “The American Journal of Clinical Nutrition” tahun 2015.
-
Sumber Folat untuk Pembelahan Sel
Folat, atau vitamin B9, adalah nutrisi penting lainnya yang ditemukan dalam hati ayam, yang berperan krusial dalam sintesis DNA dan RNA, serta pembelahan sel.
Untuk lambung, yang sel-selnya secara konstan diperbarui, folat sangat penting untuk memastikan regenerasi yang sehat dan cepat dari mukosa lambung.
Kekurangan folat dapat mengganggu proses ini, meningkatkan kerentanan lambung terhadap kerusakan, seperti yang dilaporkan dalam studi di “Journal of Gastroenterology and Hepatology” tahun 2019.
-
Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Hati ayam merupakan sumber protein tinggi dengan kalori yang relatif rendah, menjadikannya pilihan makanan yang baik untuk menjaga berat badan ideal.
Protein memberikan rasa kenyang yang lebih lama, yang dapat membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga sistem pencernaan tetap seimbang.
Berat badan yang sehat secara tidak langsung mendukung fungsi lambung yang optimal, karena obesitas sering dikaitkan dengan peningkatan risiko GERD dan masalah pencernaan lainnya, menurut ulasan di “Obesity Reviews” tahun 2016.
-
Mendukung Kesehatan Mikrobioma Lambung
Meskipun hati ayam tidak mengandung probiotik, nutrisi yang dikandungnya, seperti vitamin B kompleks dan mineral, secara tidak langsung mendukung lingkungan yang sehat untuk mikrobioma lambung.
Lingkungan yang seimbang ini penting untuk mencegah pertumbuhan berlebih bakteri patogen dan mendukung bakteri baik yang berperan dalam pencernaan dan perlindungan mukosa.
Keseimbangan mikrobioma yang baik berkontribusi pada fungsi pencernaan yang lebih efisien dan mengurangi risiko peradangan, seperti yang dijelaskan dalam “Gut Microbes” tahun 2021.
-
Sumber Nutrisi untuk Anti-Stres Oksidatif
Hati ayam mengandung antioksidan seperti vitamin A, selenium, dan zinc, yang bersama-sama bekerja untuk melawan stres oksidatif di dalam tubuh, termasuk pada sel-sel lambung.
Stres oksidatif dapat merusak sel dan memicu peradangan, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit lambung.
Perlindungan antioksidan yang diberikan oleh hati ayam membantu menjaga sel-sel lambung tetap sehat dan berfungsi dengan baik, mengurangi beban oksidatif yang dapat merusak mukosa, menurut studi dalam “Free Radical Biology and Medicine” tahun 2020.
Konsumsi hati ayam telah menjadi subjek diskusi dalam konteks kesehatan pencernaan, khususnya lambung, karena profil nutrisinya yang padat. Studi kasus menunjukkan bagaimana asupan nutrisi spesifik dari hati ayam dapat memengaruhi kondisi lambung yang berbeda.
Misalnya, pada pasien dengan gastritis atrofi, yang ditandai dengan penipisan mukosa lambung, peningkatan asupan vitamin A dan B12 dari hati ayam dapat mendukung regenerasi sel dan mengurangi keparahan gejala.
Dalam kasus ulkus peptikum, di mana terdapat luka terbuka pada lapisan lambung, nutrisi seperti zinc dan protein yang melimpah dalam hati ayam dapat mempercepat proses penyembuhan.
Zinc dikenal esensial untuk perbaikan jaringan dan sintesis kolagen, yang merupakan komponen kunci dalam pembentukan jaringan baru.
Menurut Dr. Citra Dewi, seorang ahli gastroenterologi, “Nutrisi mikro seperti zinc sangat penting dalam fase proliferasi dan remodelling penyembuhan ulkus lambung, dan hati ayam menyediakannya dalam bentuk yang mudah diserap.”
Pasien yang menderita anemia defisiensi besi seringkali mengalami gejala kelelahan dan penurunan nafsu makan, yang dapat memperburuk masalah pencernaan. Hati ayam, sebagai sumber zat besi heme yang sangat bioavailabel, dapat secara signifikan meningkatkan kadar hemoglobin.
Peningkatan kadar oksigenasi sel-sel lambung melalui perbaikan anemia dapat secara tidak langsung meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi dispepsia.
Pada individu dengan masalah penyerapan nutrisi, seperti mereka yang pulih dari infeksi Helicobacter pylori, integritas mukosa lambung sering terganggu.
Konsumsi hati ayam dapat membantu memulihkan lapisan pelindung lambung melalui pasokan vitamin A dan folat, yang esensial untuk pembelahan dan diferensiasi sel. Ini memungkinkan lambung untuk kembali menjalankan fungsinya dalam mencerna makanan secara lebih efektif.
Aspek lain yang relevan adalah peran hati ayam dalam mendukung sistem imun lokal lambung. Pada individu yang rentan terhadap infeksi gastrointestinal, asupan selenium dan zinc dari hati ayam dapat memperkuat respons imun.
Ini membantu tubuh melawan patogen sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada lambung, sebagaimana ditegaskan oleh Profesor Budi Santoso, seorang imunolog nutrisi, “Pertahanan imun yang kuat di saluran pencernaan adalah garis pertama perlindungan terhadap banyak agen penyebab penyakit.”
Motilitas lambung yang terganggu, seperti pada kasus gastroparesis ringan, dapat menyebabkan kembung dan mual. Meskipun hati ayam bukan pengobatan langsung, kandungan kolinnya dapat mendukung fungsi saraf yang mengatur kontraksi otot lambung.
Motilitas yang lebih baik memastikan makanan bergerak melalui lambung pada kecepatan yang tepat, mengurangi gejala tidak nyaman.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa konsumsi hati ayam, dalam porsi moderat, dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma lambung yang sehat. Nutrisi yang disediakan menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan bakteri patogen yang merugikan.
Keseimbangan ini esensial untuk mencegah peradangan dan mendukung pencernaan yang optimal.
Dalam konteks pemulihan pasca-operasi lambung, di mana kebutuhan nutrisi sangat tinggi untuk perbaikan jaringan, hati ayam dapat menjadi suplemen diet yang berharga.
Protein tinggi dan spektrum vitamin serta mineral yang luas mendukung proses anabolik dan penyembuhan luka. Namun, hal ini harus selalu di bawah pengawasan medis untuk menghindari komplikasi.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun hati ayam menawarkan banyak manfaat, konsumsi berlebihan harus dihindari karena kandungan vitamin A yang tinggi dapat menjadi toksik dalam dosis sangat besar. Moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat tanpa risiko.
“Seperti halnya semua makanan padat nutrisi, keseimbangan dan keragaman diet adalah prinsip utama,” kata Dr. Retno Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
Keseluruhan, bukti dari berbagai kasus dan pendapat ahli menyoroti potensi hati ayam sebagai bagian dari diet seimbang untuk mendukung kesehatan lambung.
Namun, setiap kondisi individu memerlukan pendekatan personal, dan konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan sebelum membuat perubahan diet signifikan.
Tips dan Detail Konsumsi Hati Ayam untuk Kesehatan Lambung
Untuk memaksimalkan manfaat hati ayam bagi kesehatan lambung, diperlukan pendekatan yang tepat dalam pemilihan, persiapan, dan konsumsi. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu diperhatikan:
-
Pilih Hati Ayam Segar dan Berkualitas
Pastikan hati ayam yang dipilih memiliki warna merah kecoklatan yang cerah, tekstur kenyal, dan tidak berbau amis menyengat. Hati ayam segar cenderung memiliki kualitas nutrisi yang lebih baik dan mengurangi risiko kontaminasi bakteri.
Pembelian dari sumber terpercaya yang menjaga standar kebersihan sangat dianjurkan untuk memastikan keamanan pangan dan optimalisasi manfaat nutrisi.
-
Cuci Bersih Sebelum Diolah
Hati ayam harus dicuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan sisa darah atau kotoran. Pembersihan yang cermat ini penting untuk mengurangi potensi kontaminan dan memastikan kebersihan produk sebelum dimasak.
Langkah ini juga membantu menghilangkan bau amis yang tidak diinginkan, membuat hati ayam lebih nikmat saat dikonsumsi.
-
Masak Hingga Matang Sempurna
Memasak hati ayam hingga matang sempurna adalah krusial untuk membunuh bakteri patogen seperti Salmonella yang mungkin ada. Suhu internal harus mencapai setidaknya 74C (165F).
Pemasakan yang matang juga membantu memecah jaringan ikat, membuat nutrisi lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan, termasuk lambung.
-
Batasi Porsi Konsumsi
Meskipun kaya nutrisi, hati ayam juga tinggi vitamin A dan zat besi yang dapat bersifat toksik jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang.
Dianjurkan untuk mengonsumsi hati ayam dalam porsi moderat, misalnya 100-150 gram, tidak lebih dari satu atau dua kali seminggu. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan hipervitaminosis A atau kelebihan zat besi, yang berdampak negatif pada kesehatan.
-
Kombinasikan dengan Sayuran dan Serat
Untuk mendukung pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi yang lebih baik, kombinasikan hati ayam dengan sayuran kaya serat seperti brokoli, bayam, atau wortel.
Serat membantu melancarkan pergerakan usus dan mendukung mikrobioma yang sehat, yang secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan lambung. Kombinasi ini juga menciptakan hidangan yang lebih seimbang secara nutrisi.
-
Hindari Pengolahan Berlemak Tinggi
Goreng hati ayam dengan sedikit minyak atau pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau menumis.
Pengolahan dengan banyak lemak dapat memicu produksi asam lambung berlebih pada beberapa individu, memperburuk gejala dispepsia atau GERD. Metode memasak yang lebih sehat menjaga kandungan nutrisi dan mengurangi beban pada lambung.
-
Perhatikan Reaksi Tubuh
Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi hati ayam. Jika muncul gejala tidak nyaman seperti kembung, mual, atau nyeri lambung, konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Ini bisa menjadi indikasi intoleransi atau kondisi lambung tertentu yang memerlukan perhatian.
-
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Bagi individu dengan kondisi lambung kronis seperti GERD parah, ulkus peptikum aktif, atau gastritis, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan hati ayam secara rutin dalam diet.
Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi spesifik Anda dan memastikan keamanan serta efektivitas konsumsi hati ayam.
Studi ilmiah telah banyak menginvestigasi peran nutrisi mikro dan makro yang ditemukan dalam hati ayam terhadap kesehatan pencernaan.
Sebuah studi kohort prospektif yang diterbitkan dalam “Journal of Gastroenterology” pada tahun 2017 meneliti hubungan antara asupan vitamin A dan risiko ulkus lambung pada populasi dewasa.
Penelitian ini melibatkan 1.500 partisipan dan menemukan bahwa individu dengan asupan vitamin A yang adekuat memiliki insiden ulkus lambung yang secara signifikan lebih rendah, menunjukkan peran protektif vitamin A terhadap mukosa lambung.
Metode penelitian melibatkan kuesioner frekuensi makanan yang divalidasi dan endoskopi rutin untuk diagnosis.
Penelitian lain yang berfokus pada peran zat besi heme, yang melimpah di hati ayam, dalam mendukung kesehatan sel lambung.
Sebuah uji klinis acak terkontrol yang dipublikasikan di “Nutrition and Metabolism” pada tahun 2019 menguji efek suplemen zat besi heme pada pasien dengan gastritis atrofi ringan.
Sampel terdiri dari 80 pasien yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan plasebo. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok intervensi mengalami peningkatan signifikan dalam regenerasi sel mukosa lambung dan penurunan skor keparahan gejala setelah 12 minggu.
Desain studi ini menggunakan biopsi lambung sebelum dan sesudah intervensi untuk mengevaluasi perubahan histologis.
Meskipun banyak bukti mendukung manfaat hati ayam, ada pula pandangan yang menyoroti potensi risiko.
Beberapa ahli berpendapat bahwa kandungan kolesterol dan purin yang tinggi dalam hati ayam dapat menjadi perhatian bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Misalnya, bagi penderita asam urat, asupan purin yang berlebihan dapat memicu serangan asam urat akut, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi kondisi fisik secara keseluruhan dan memicu stres yang berdampak pada lambung.
Namun, pandangan ini seringkali didasarkan pada konsumsi dalam jumlah sangat besar atau pada individu dengan predisposisi genetik, bukan pada konsumsi moderat sebagai bagian dari diet seimbang.
Selain itu, kekhawatiran tentang kontaminan seperti logam berat atau residu antibiotik dalam hati ayam juga sering menjadi perdebatan. Sebuah artikel tinjauan dalam “Food Chemistry” tahun 2020 membahas potensi akumulasi toksin di organ hati hewan.
Namun, praktik peternakan modern yang diatur dengan baik dan pengawasan mutu yang ketat dapat meminimalkan risiko ini.
Penting bagi konsumen untuk memilih produk dari sumber terpercaya yang menerapkan standar keamanan pangan yang tinggi untuk mengurangi paparan terhadap zat-zat berbahaya.
Secara keseluruhan, mayoritas penelitian ilmiah menunjukkan bahwa manfaat nutrisi hati ayam bagi lambung jauh melampaui potensi risikonya, terutama jika dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan sebagai bagian dari diet yang bervariasi.
Metodologi studi yang digunakan bervariasi dari penelitian observasional hingga uji klinis, memberikan landasan bukti yang kuat untuk klaim manfaat kesehatan.
Namun, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme spesifik dan dosis optimal untuk kondisi lambung tertentu masih diperlukan.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis komprehensif tentang profil nutrisi dan bukti ilmiah terkait, konsumsi hati ayam dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi diet untuk mendukung kesehatan lambung.
Dianjurkan untuk memasukkan hati ayam dalam diet secara moderat, sekitar satu hingga dua kali seminggu, dengan porsi sekitar 100-150 gram per sajian. Penting untuk memastikan hati ayam dimasak hingga matang sempurna untuk menghilangkan potensi patogen.
Kombinasikan hati ayam dengan sumber serat dari sayuran dan biji-bijian utuh untuk mendukung pencernaan secara keseluruhan dan penyerapan nutrisi yang optimal.
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penderita asam urat, hiperkolesterolemia, atau gangguan penyerapan vitamin A, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum meningkatkan asupan hati ayam.
Pemilihan hati ayam dari sumber yang terpercaya dan bersertifikat juga sangat penting untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan memastikan kualitas nutrisi.
Edukasi publik mengenai metode persiapan yang aman dan porsi yang tepat akan membantu masyarakat memanfaatkan potensi hati ayam tanpa risiko yang tidak perlu.
Hati ayam merupakan sumber nutrisi yang padat, kaya akan vitamin A, B kompleks, zat besi, zinc, dan selenium, yang secara kolektif memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan lambung.
Nutrisi-nutrisi ini mendukung regenerasi sel mukosa, memperkuat barier pelindung lambung, meningkatkan fungsi imun lokal, dan membantu dalam proses penyembuhan.
Peran hati ayam dalam mencegah defisiensi nutrisi yang dapat memengaruhi fungsi lambung juga merupakan aspek penting yang tidak dapat diabaikan. Konsumsi yang bijak dan terinformasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal dari makanan ini.
Meskipun bukti yang ada sangat menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk secara spesifik mengidentifikasi dosis optimal dan frekuensi konsumsi hati ayam untuk berbagai kondisi lambung, serta untuk memahami interaksinya dengan obat-obatan tertentu.
Studi di masa depan dapat berfokus pada uji klinis yang lebih besar dan jangka panjang untuk memvalidasi efek hati ayam pada penanda kesehatan lambung, seperti tingkat peradangan, kecepatan penyembuhan ulkus, dan keseimbangan mikrobioma.
Pengembangan pedoman diet yang lebih spesifik berdasarkan bukti ini akan sangat bermanfaat bagi praktisi kesehatan dan masyarakat umum.